Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ramadhani Qolby Winarno

NIM : 042952059
Kelas : Manajemen 3A
Matkul : Hukum Bisnis

Tugas Tutorial 3
1. Untuk mencapai sistem hukum dalam dunia perdagangan perlu adanya metode yang
mengiclude sebuah regulasi. Pada lingkup peraturan, lembaga Bursa Efek Indonesia memiliki
3 (tiga) jenis peraturan yang memberikan kewenangan dalam mengambil tindakan kepada
setiap institusi yang aktivitas kegiatannya telah diatur dalam peraturan yang dikeluarkan oleh
BEI, refleksikan dan diskripsikan secara singkat tiga peraturan tersebut?
Jawab :
Peraturan yang memberikan kewenangan dalam mengambil tindakan kepada setiap
institusi yang aktivitas kegiatannya telah diatur dalam peraturan yang dikeluarkan
oleh BEI yaitu : a. Peraturan Pencatatan
Peraturan Pencatatan memuat ketentuan yang mengatur tentang syarat, kondisi
serta hal – hal yang merupakan hak dan kewajiban Emiten yang tercatat di Bursa
Efek. Peraturan pencatatan dapat dianalogikan sebagai syarat suatu barang yang akan
dapat masuk dan dijual di pasar swalayan. Apabila barang tersebut tidak layak masuk
untuk dijual di pasar swalayan karena tidak memenuhi syarat yang telah ditentukan
maka perdagangan atas barang dimaksud perlu dicoret atau dipertimbangkan kembali.
Demikian pula, dalam hal Emiten yang telah dan/atau akan mencatatkan efeknya di
Bursa Efek Indonesia tidak dapat memenuhi kriteria pencatatan yang telah ditetapkan
maka pencoretan atau pengeluaran dari daftar Emiten di Bursa Efek Indonesia
(delisting) perlu dipertimbangkan untuk dilakukan. b. Peraturan Perdagangan
Peraturan Perdagangan mengatur mengenai ketentuan – ketentuan yang berkaitan
dengan tata cara atau prosedur pelaksanaan perdagangan efek di Bursa Efek
Indonesia. Ketentuan yang diatur dalam Peraturan Perdagangan antara lain meliputi
jam pelaksanaan perdagangan, efek – efek yang dapat diperdagangkan, cara
perdagangan dan jenis – jenisnya, cara penyelesaian transaksi yang terjadi serta hal –
hal lain yang wajib dilakukan oleh Anggota Bursa berkaitan dengan aktivitas
transaksinya di Bursa Efek Indonesia. c. Peraturan Keanggotaan
Peraturan Keanggotaan dibuat untuk mengatur mengenai tata cara/prosedur
menjadi Anggota Bursa di Bursa Efek Indonesia serta hak dan kewajiban yang
dapat dimiliki oleh Anggota Bursa tersebut. Melalui ketentuan – ketentuan yang
dimuat dalam Peraturan Keanggotaan diharapkan integritas maupun kemampuan
teknis para Anggota Bursa dapat semakin meningkat, sehingga dapat diciptakan
suatu iklim pelaksanaan transaksi yang lebih kondusif dalam menunjang
peningkatan bisnis Anggota Bursa sendiri.
2. Sinergikan keselarasanya antara kewenangan dan peranan terhadap lembaga-lembaga yang
menjadi pelaku di pasar modal?
Jawab :
Lembaga yang dikelompokkan sebagai pelaku pasar modal, sebenarnya adalah juga
lembaga terkait dalam pasar modal. Keterlibatan para pelaku pasar modal bersifat
terus – menerus, dan merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dengan hidup
matinya lembaga itu sendiri. Secara mudah dapat dikatakan tanpa para pelaku pasar
modal, pasar modal tidak dapat hidup. Demikian pula sabaliknya tanpa pasar modal
para pelaku itu kehidupannya tidak tumbuh dengan wajar, tidak berkembang dengan
baik. Adapun lembaga – lembaga yang menjadi pelaku dan masing – masing
peranannya di pasar modal yaitu : a. Emiten ( Pihak yang menjual saham )
Pasal 1 Angka 6 UU PM memberikan definisi Emiten sebagai Pihak yang
melakukan Penawaran Umum. Sementara itu, penawaran umum berdasarkan
ketentuan Pasal 1 Angka 15 UU PM diartikan sebagai Penawaran Umum adalah
kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepada
masyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang – undang ini dan
peraturan pelaksanaannya. Perusahaan – perusahaan yang memperoleh dana
melalui Pasar Modal dengan menerbitkan saham atau obligasi dan menjualnya
secara umum kepada masyarakat dinamakan “Emiten”.
b. Pemodal ( Pihak yang menanamkan modal )
Pemodal adalah Pihak lain yang baru datang menyerahkan modalnya untuk
perluasan perusahaan. Orang – orang atau badan yang tertarik berpatungan modal
sesuai dengan kemampuan masing -masing kepada perusahaan, dengan membeli
saham perusahaan itu juga adalah pemodal (investor).
c. Lembaga penunjang ( penunjang/pendukung beroperasinya pasar modal )
Keberadaan lembaga penunjang merupakan salah satu faktor penting untuk dapat
berkembangnya pasar modal. Aturan – aturan main dan beberapa sifat yang
berlaku khusus di pasar modal membutuhkan adanya lembaga penunjang khusus
pasar modal. Dalam UU PM yang termasuk lembaga penunjang pasar modal
adalah Kustodian, Biro Administrasi Efek dan Wali Amanat. Termasuk dalam
kelompok lembaga penunjang adalah Penjamin Emisi (underwriter) dan Perantara
Pedagangan Efek (PPE).
3. Salah satu elemen yang terpenting dalam mempelajari hokum bisnis adalah Mortade Bonds,
paparkan pengertian tersebut sehingga dapat dipahami secara kongkrit!!
Jawab :
Mortgage Bonds ( obligasi yang dijamin dengan real estate).
Mortgage Bonds adalah Obligasi yang penerbitannya dijamin oleh aset riil (bukan
dalam bentuk finansial). Nilai jaminan yang diberikan sudah tentu melebihi nilai
obligasi yang diterbitkan. Sehingga kalau emiten atau penerbit dari obligasi ini tidak
mampu untuk memenuhi kewajibannya, pemilik obligasi dapat menuntut supaya harta
yang dijaminkan itu dijual dan hasil penjualannya cukup untuk membayar pokok,
bunga, biaya pelelangan dan biaya – biaya lainya.
4. Agar tidak menimbulkan suatu yang eksentrik perlu diadakan lembaga kliring dan
penjaminan. Ungkapkan secara riil bagaimanakah pengertian tersebut sehingga dapat
digunakan sebagaimana perlunya ?
Jawab :
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah lembaga penyedia fasilitas kegiatan
pasar modal. Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) adalah pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaiaan transaksi bursa. Dengan
perkataan lain, Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) ini didirikan dengan tujuan
menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaiaan transaksi bursa yang teratur,
wajar dan efisien.
5. Dalam pegendalian sistem bisnis harus mempunyai pertahanan terhadap gangguan-gangguan.
Jelaskan persamaan dan perbedaan surat sanggup dan surat cek?
Jawab :
Persamaan dan perbedaan surat sanggup dan surat
cek : a. Sama-sama termasuk dalam kategori surat
hutang.
b. Masuk kategori surat tagihan hutang.
c. Surat sanggup adalah kesanggupan atau janji untuk membayar, dan belum
mengeluarkan uang.
d. Surat cek adalah suatu perintah untuk membayar dan sudah terdapat cadangan
uang di Bank kemudian dialihkan.

Anda mungkin juga menyukai