Anda di halaman 1dari 5

Nama : Ria Rachmawati

Nim : 1961047
Matkul : Manajemen Perbankan dan Lembaga Keuangan
Prodi : KS2A Manajemen SDM 2019

RESUME LEMBAGA KEUNGAN NON BANK

1. Pengertian Lembaga Keuangan


Badan Usaha yang kekayaaanya terutama dalam bentuk aset keuangan atau tagihan
(claims). Memberikan kredit kepada nasabah dan menanamkan dananya dalam bentuk surat-2
berhargaMenawarkan berbagai jenis produk : tabungan, poteksi, asuransi, program pensiun,
penyediaan sistem pembayaran.

Faktor yang menyebabkan meningkatnya peran lembaga keuangan adalah :


 Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
 Perkembangan Industri dan Tehnologi
 Demonisasi Instrumen Keuangan
 Skala Ekonomi dan Produk Jasa
 Jasa – Jasa Likuiditas
 Keuntungan Jangka Panjang
 Risiko Lebih Kecil

Metode transfer dana dalam sistem keuangan:


1. Unit Defisit :
a) Loanable Funds

b) Instrumen Utang

2. Sistem Keuangan
a) Loanable Funds

b) Instrumen Utang

3. Unit Surplus

Metode Pembiayaan langsung

Arus Dana

Unit Defisit Unit Surplus

Sekuritas Primer

Pembiayaan langsung merupakan metode yang paling sederhana, namun memiliki beberapa
kelemahan :
1. Peminjam dan pemilik dana harus memiliki keinginan yang sama untuk mempertukarkan
jumlah dana yang sama besarnya dan dengan jangka waktu yang mereka inginkan.
2. Peminjam dan pemilik dana harus mengeluarkan biaya informasi untuk dapat saling bertemu
satu dengan lainnya untuk kemudian melakukan negosiasi
3. Surat bukti utang yang dikeluarkan peminjam mungkin sangat berisiko
Metode Pembiayaan langsung

Sekuritas Primer Sekuritas Sekunder

Unit Defisit Perusahaan Efek Unit Surplus


Reksa Dana
Arus Dana Arus Dana

Proses pertukaran dana dengan surat utang antara unit surplus dengan unit defisit dilakukan melalui
lembaga intermediasi keuangan.
1. Proses pertukaran dana dengan surat utang antara unit surplus dengan unit defisit dilakukan
melalui lembaga intermediasi keuangan..
2. Proses pemindahan dana tsb sangat tergantung pada peran dan intervensi pihak ketiga yaitu
broker, dan dealer atau investment bank untuk menyelesaikan transaksi keuangan tsb.
3. Salah satu kontribusi yang sangat penting dari broker dealer adalah pesatnya pertumbuhan
pasar sekunder sekuritas. Dimana pemberi pinjaman tidak lagi hanya menahan atau menyimpan
sekuritas yang dimilikinya sampai jatuh tempo, namun surat berharga tsb dapat dperjualbelikan
melalui broker atau dealer.
4. Broker adalah individu atau lembaga keuangan yang berfungsi mempertemukan antara penjual
dan pembeli dan tidak mengambil risiko apapun, sedangkan Dealer juga melakukan fungsi
intermediasi, akan tetapi hanya membeli surat2 berharga dg harapan dpt menjual kembali dg
harga yg lebih tinggi, dengan demikian dealer memiliki risiiko, manakala surat2 berharga tsb
mengalami penurunan nilai sblm jatuh

Metode Pembiayaan Tidak Langsung


a) Peran utama lembaga intermediasi adalah melayani penabung dan peminjam dengan
menawarkan berbagai alternatif produk dan jasa keuangan.
b) Jasa yang ditawarkan lebih lengkap dari jasa broker
c) Menerbitkan sekuritas sekunder kepada penabung dan menerima instrument utang dari
peminjam (sekuritas primer)

Intermediasi dan Disintermediasi


Unit surplus memiliki beberapa pertimbangan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Keamanan dan Risiko :
Keamanan utk mengurangi kemungkinan tidak dibayarnya kembali simpanan penabung
akibat terjadinya gagal bayar oleh debitor (default risik). → Indonesia : LPS
2. Likuiditas :
Lembaga Keuangan (bank) memberikan peningkatan kemampuan likuiditas kepada
penabung dg berbagai jenis produk keuangan yang memiliki sifat likuid
3. Aksesibilitas :
Penabung dapat peminjam dapat memanfaatkan jasa-2 intermediasi baik dalam hal
menabung utk mendapatkan pinjaman dari jumlahnya yang relatif kecil sampai jumlah yang
besar
2. Pengertian Lembaga Keuangan Non Bank
Lembaga keuangan selain/Non bank adalah badan usaha berfungsi mengumpulkan dana
dari masyarakat dan menyalurkannya kembali lewat berbagai produk keuangan atau surat
berharga. Surat berharga itu dapat dijadikan sebagai investasi yang di masa depan dan bisa
menaikkan kualitas hidup masyarakat. 
Lembaga keuangan bukan bank boleh berdiri di Indonesia selama kegiatan usaha yang
dimilikinya sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di Indonesia. Peraturan untuk lembaga di luar
bank tertera pada Keputusan Menteri keuangan Nomor 38/MK/IV/Tahun 1972. Semua lembaga
itu akan diawasi oleh lembaga berwenang seperti Otoritas Jasa Keuangan, BAPPEBTI, Bank
Indonesia, dan lainnya. Salah satu alasan mengapa harus diawasi adalah untuk menghindarkan
masyarakat dari kerugian seperti penyelewengan dana, pencucian uang, investasi bodong, dan
hal lainnya yang memancing kerugian.
Ada dua tujuan pokok pendirian lembaga keuangan bukan bank, yaitu untuk mendorong
perkembangan pasar uang dan pasar modal, serta untuk membentuk permodalan perusahaan-
perusahaan, terutama pengusaha kecil dan menengah.
Untuk mencapai kedua tujuan itu, lembaga keuangan bukan bank diperkenankan menghimpun
dana dari masyarakat dengan cara mengeluarkan surat berharga dan menyalurkannya ke
perusahaan-perusahaan (bukan dalam bentuk simpanan).

Fungsi utama dari lembaga keuangan bukan bank adalah sebagai berikut:
 Memberikan bantuan modal dalam bentuk kredit, baik itu jangka panjang maupun
jangka pendek agar kreditur tidak terjerat utang dengan bunga yang sangat tinggi dari
pihak rentenir.
 Mengumpulkan dana dari masyarakat dengan mengeluarkan dokumen berharga dan
menyalurkannya kembali untuk pembiayaan investasi kepada perseorangan maupun
perusahaan yang membutuhkan.

Jenis usaha LKBB yang beroperasi di Inonesia


 Lembaga Pembiayaan
 Perusahaan Perasuransian
 Dana Pensiun
 Perusahaan Efek
 Reksa Dana
 Perusahaan Penjamin
 Perusahaan Modal Ventura
 Pegadaian

3. Lembaga Pembiayaan
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau barang
modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat. Keppres No. 61 tahun 1988
 Sewa Guna Usaha (leasing)
 Modal Ventura (venture capital)
 Anjak Piutang (Factoring)
 Pembiayaan Konsumen (consumer finance)
 Perdagangan Surat Berharga
 Perusahaan pembiayaan yang melakukan lebih dari 1 kegiatan → Multi Finance Company

Penyesuaan Lembaga Pembiayaan


 Agar lembaga pembiayaan tidak menyerupai perbankan, maka lembaga pembiayaan dilarang :
Menerbitkan surat sanggup (promissory notes), kecuali sebagai jaminan atas utang kepada bank
sebagai kreditornya. Surat sanggup tsb tidak dapat dialihkan dan dikuasakan kepada pihak
manapun (non – negotiable)
 Memberikan jaminan dalam segala bentuknya kepada pihak lain.

4. Manajemen Sewa Guna Usaha


Financial Accounting Standard Board (FASB-13) :
 Suatu Perjanjian penyediaan barang – barang modal yang digunakan untuk suatu jangka waktu
tertentu.
 Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tgl. 21 Nop 1991
 Kegiatan Pembiayaan dalam bentuk penyediaan ranag dan modal baik secara sewa guna usaha
dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease)
untuk digunakan lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala.
 Finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa kontrak
mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai sisa yang
disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untik membeli objek sewa
guna usaha.

3 Pihak utama dalam Manajemen Sewa Guna Usaha


 Lessor
 Lessee
 Suplier

4 ciri kegiatan sewa guna usaha dari sisi hukum


 Pertama : Perjanjian antara lessor dengan pihak lesse
 Kedua : Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, lessor mengalihkan hak pengunaan barang
kepada lesse
 Ketiga : Lessee membayar kepada lessor uang sewa atas penggunaan barang (asset)
 Keempat : Lessee mengembalikan barang tsb kepada lessor pada akhir periode yang ditetapkan
terlebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari nilai umur ekonomi barang tersebut.

5. Penggolongan Perusahaan Leasing


 Independent Leasing Company
 Captive Lessor
 Lease Broker atau Packager

6. Modal Ventura
 Tony Lorenz (Combridge,1985) Investasi jangka panjang dalam bentuk pemberian modal yang
mengandung risiko dimana penyedia modal (venture capitalist) mengharapkan capital gain
 Clinton Richardson (antario, 1987) Dana yang diinvestasikan pada perusahaan atau individu yang
memiliki risiko tinggi
 Robert White (nasdic Institue, 1990)
 Bisnis pembiayaan untuk memungkinkan pembentukan dan pengembangan usaha usaha baru di
bidang tehnologi dan atau non tehnologi
 Keppres Nomor 61 tahun 1988 * Badan usaha yang melakukan usaha pembiayaan dalam bentuk
dengan penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan pembiayaan
untuk jangka waktu tertentu.

Ciri-ciri Modal Ventura :


 Disertai dengan persyaratan keterlibatan manajemen PPU yang disepakati dalam perjanjian
modal ventura
 Jangka waktu penyertaan modal ventura bersifat sementara
 Berdasarkan Keppres 61/1988 : Jangka waktu paling lama 10 tahun harus sudah divestasi
 Instrumen lain yang dapat digunakan dalam rangka modal ventura adalah obligasi konversi yang
memiliki hak opsi untuk ditukarkan dengan saham PPU
Mekanisme Modal Ventura
 Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari modal yang dimilikinya. Modal
dari berbagai sumber atau investor dihimpun dalam suatu wadah atau lembaga khusus yang
dibentun untuk itu atau disebut venture capital funds
 Profesional yang memiliki keahlian dalam mengelola investasi dan mencari jenis investasi
potensial. Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebut perusahaan manajamen atau
managament venture capital fund company.
 Perusahaan yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya. Perusahaan yang
dibiayai ini disebut investee company atau perusahaan pasangan usaha.

Tujuan Modal Ventura


 Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu usaha baru
 Membantu membiayai perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana dalam
pengembangan usahanya, terutama pada tahap2 awal
 Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk maupun pada tahap
mengalami kemunduran.
 Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi yang siap dipasarkan
Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri
 Mendorong pengembangan proyek research and development
 Membantu pengembangan tehnologi baru dan memperlancar terjadinya alih tehnologi

Manfaat Modal Ventura


 Kemungkinan Berhasilnya Usaha Lebih Besar
 Meningkatkan Efisiensi Pendistribusian Produk
 Meningkatkan Bankabilitas
 Menningkatkan Kemampuan Memperoleh Keuntungan
 Meningkatkan Likuiditas

Sumber Dana Modal Ventura


 Investor Perseorangan
 Investor Institusi
 Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun
 Perbankan
 Lembaga Keuangan Internasional

Anda mungkin juga menyukai