Anda di halaman 1dari 4

Nama : Velli Vianuari

NIM : 1961416
Kelas : KS2A SDM 2019

1. Lembaga Keuangan Non bank


Lembaga keuangan merupakan Badan Usaha yang kekayaaanya terutama dalam
bentuk aset keuangan atau tagihan (claims). Memberikan kredit kepada nasabah dan
menanamkan dananya dalam bentuk surat-2 berharga. Menawarkan berbagai jenis produk :
tabungan, poteksi, asuransi, program pensiun, penyediaan sistem pembayaran
Lembaga keuangan dibagi menjadi 2 yaitu:
1. Lembaga keuangan depository
Lembaga Keuangan Depositori atau disebut juga depository intermediary. → BANK
Lembaga Keuangan yang menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam
bentuk simpanan (deposits) seperti : giro, tabungan, deposito berjangka yang diterima
dari penabung atau unit surplus.
2. Lembaga keuangan non depository
Lembaga Keuangan Non Depositori atau disebut juga lembaga keuangan bukan bank
(LKBB / LKNB)
* Lembaga Keuangan yang kegiatan usahanya bersifat kontraktual yaitu menarik dana
dari masyarakat dengan menawarkan kontrak untuk memproteksi penabung terhadap
risiko ketidakpastian misalnya polis asuransi, program pensiun.
*Lembaga Keuangan Investasi yaitu Lembaga Keuangan yang kegiatannya melakukan
investasi di pasar uang dan pasar modal misalnya : perusahaan efek, reksa dana
*Lembaga Keuangan Bukan Bank Lainnya yaitu Lembaga Keuangan yang kegiatan
usahanya tidak termasuk dalam kelompok lembaga keuangan konntraktual dan investasi
yaitu perusahaan modal ventura dan perusahaan pembiayaan (finance company) yang
menawarkan jasa pembiayaan sewa guna usaha, anjak piutang dan pembiayaan
konsumen
2. Faktor yang menyebabkan meningkatnya peran lembaga keuangan
*Meningkatnya Pendapatan Masyarakat
*Perkembangan Industri dan Tehnologi
*Demonisasi Instrumen Keuangan
*Skala Ekonomi dan Produk Jasa
*Jasa – Jasa Likuiditas
*Keuntungan Jangka Panjang
*Risiko Lebih Kecil
3. Metode pembiayaan langsung
Pembiayaan langsung merupakan metode yang paling sederhana, namun memiliki beberapa
kelemahan :
• Peminjam dan pemilik dana harus memiliki keinginan yang sama untuk mempertukarkan
jumlah dana yang sama besarnya dan dengan jangka waktu yang mereka inginkan.
• Peminjam dan pemilik dana harus mengeluarkan biaya informasi untuk dapat saling
bertemu satu dengan lainnya untuk kemudian melakukan negosiasi
• Surat bukti utang yang dikeluarkan peminjam mungkin sangat berisiko
4. Metode pembiayaan semi langsung
Proses pertukaran dana dengan surat utang antara unit surplus dengan unit defisit dilakukan
melalui lembaga intermediasi keuangan.
• Proses pemindahan dana tsb sangat tergantung pada peran dan intervensi pihak ketiga
yaitu broker, dan dealer atau investment bank untuk menyelesaikan transaksi keuangan tsb.
• Salah satu kontribusi yang sangat penting dari broker dealer adalah pesatnya
pertumbuhan pasar sekunder sekuritas. Dimana pemberi pinjaman tidak lagi hanya
menahan atau menyimpan sekuritas yang dimilikinya sampai jatuh tempo, namun surat
berharga tsb dapat dperjualbelikan melalui broker atau dealer.
• Broker adalah individu atau lembaga keuangan yang berfungsi mempertemukan antara
penjual dan pembeli dan tidak mengambil risiko apapun, sedangkan Dealer juga melakukan
fungsi intermediasi, akan tetapi hanya membeli surat2 berharga dg harapan dpt menjual
kembali dg harga yg lebih tinggi, dengan demikian dealer memiliki risiiko, manakala surat2
berharga tsb mengalami penurunan nilai sblm jatuh tempo.
5. Metode pembiayaan tidak langsung
Peran utama lembaga intermediasi adalah melayani penabung dan peminjam dengan
menawarkan berbagai alternatif produk dan jasa keuangan. Jasa yang ditawarkan lebih
lengkap dari jasa broker, Menerbitkan sekuritas sekunder kepada penabung dan menerima
instrument utang dari peminjam (sekuritas primer)
6. Intermediasi dan disintermediasi
Unit surplus memiliki pertimbangan:
*Keamanan dan Risiko
Keamanan utk mengurangi kemungkinan tidak dibayarnya kembali simpanan penabung
akibat terjadinya gagal bayar oleh debitor (default risik). → Indonesia : LPS
* Likuiditas
Lembaga Keuangan (bank) memberikan peningkatan kemampuan likuiditas kepada
penabung dg berbagai jenis produk keuangan yang memiliki sifat likuid
* Aksesibilitas
Penabung dapat peminjam dapat memanfaatkan jasa-2 intermediasi baik dalam hal
menabung utk mendapatkan pinjaman dari jumlahnya yang relatif kecil sampai jumlah yang
besar
7. Sistem lembaga keuangan bukan bank
1. LKBB
Badan Usaha yang melakukan kegiatan di bidang keuangan yang menghimpun dana
dengan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkannya untuk membiayai investasi
perusahaan. LKBB tidak diperbolehkan menerima dana dari masyarakat dalam bentuk
giro, tabungan, dan deposito
* Keputusan Menteri Keuangan No. 793/MK/IV/12/70 tgl. 07 Desember 1970
* Keputusan Menteri Keuangan No. 38/MK/IV/1972 tgl. 18 Januari 1972
2. Jenis usaha LKBB
Lembaga Pembiayaan Pembangunan (Development type) yaitu lembaga keuangan yang
utamanya memberikan kredit jangka menengah dan jangka panjang
Lembaga perantara penerbitan dan perdagangan surat – surat berharga (invesment
type) yaitu lembaga keuangan yang usaha utamanya bertindak sebagai perantara dan
penjamin dalam penjualan surat – surat berharga yang diterbitkan oleh emiten.
Jenis usaha lkbb yang beroperasi di Indonesia:
*Lembaga Pembiayaan
*Perusahaan Perasuransian
*Dana Pensiun
*Perusahaan Efek
*Reksa Dana
*Perusahaan Penjamin
*Perusahaan Modal Ventura
*Pegadaian
3. Lembaga pembiayaan
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal dengan tidak menarik dana secara langsung dari masyarakat.
Keppres No. 61 tahun 1988
*Sewa Guna Usaha (leasing)
*Modal Ventura (venture capital)
*Anjak Piutang (Factoring)
*Pembiayaan Konsumen (consumer finance) *Perdagangan Surat Berharga
Perusahaan pembiayaan yang melakukan lebih dari 1 kegiatan → Multi Finance
Company
8. Manajemen sewa guna usaha
1. Pengertian
*Financial Accounting Standard Board (FASB-13) :
* Suatu Perjanjian penyediaan barang – barang modal yang digunakan untuk suatu
jangka waktu tertentu.
* Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 tgl. 21 Nop 1991
* Kegiatan Pembiayaan dalam bentuk penyediaan ranag dan modal baik secara sewa
guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan
pembayaran secara berkala.
* Finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa
kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha berdasarkan nilai
sisa yang disepakati. Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untik
membeli objek sewa guna usaha.
2. 3 pihak utama dalam sewa guna usaha
*Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau dalam hal ini pihak yang memiliki hak
kepemilikan atas barang.
*Lessee adalah perusahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak opsi pada
akhir perjanjian.
*Supplier adalah pihak penjual barang yang disewagunausahan.
3. 4 ciri kegiatan sewa guna usaha dari sisi hukum
Pertama : Perjanjian antara lessor dengan pihak lesse
Kedua : Berdasarkan perjanjian sewa guna usaha, lessor mengalihkan hak pengunaan
barang kepada lesse
Ketiga : Lessee membayar kepada lessor uang sewa atas penggunaan barang (asset)
Keempat : Lessee mengembalikan barang tsb kepada lessor
pada akhir periode yang ditetapkan terlebih dahulu dan jangka waktunya kurang dari
nilai umur ekonomi barang tersebut.
9. Modal ventura
Perusahaan yang memperoleh pembiayaan modal ventura disebut Perusahaan Pasangan
Usaha (PPU) atau investee company.
1. Ciri modal ventura
* Disertai dengan persyaratan keterlibatan manajemen PPU yang disepakati dalam
perjanjian modal ventura
* Jangka waktu penyertaan modal ventura bersifat sementara *Berdasarkan Keppres
61/1988 : Jangka waktu paling lama 10 tahun harus sudah divestasi
*Instrumen lain yang dapat digunakan dalam rangka modal ventura adalah obligasi
konversi yang memiliki hak opsi untuk ditukarkan dengan saham PPU
2. Mekanisme modal ventura
-Pemilik modal yang menginginkan keuntungan yang tinggi dari modal yang dimilikinya.
Modal dari berbagai sumber atau investor dihimpun dalam suatu wadah atau lembaga
khusus yang dibentun untuk itu atau disebut venture capital funds
-Profesional yang memiliki keahlian dalam mengelola investasi dan mencari jenis
investasi potensial. Profesional ini dapat berupa lembaga yang disebut perusahaan
manajamen atau managament venture capital fund company.
-Perusahaan yang membutuhkan modal untuk pengembangan usahanya. Perusahaan
yang dibiayai ini disebut investee company atau perusahaan pasangan usaha.
3. Tujuan modal ventura
-Memungkinkan dan mempermudah pendirian suatu usaha baru
-Membantu membiayai perusahaan yang sedang mengalami kesulitan dana dalam
pengembangan usahanya, terutama pada tahap2 awal
-Membantu perusahaan baik pada tahap pengembangan suatu produk maupun pada
tahap mengalami kemunduran.
-Membantu terwujudnya dari hanya suatu gagasan menjadi produk jadi yang siap
dipasarkan
-Memperlancar mekanisme investasi dalam dan luar negeri
-Mendorong pengembangan proyek research and development
-Membantu pengembangan tehnologi baru dan memperlancar terjadinya alih tehnologi
4. Manfaat modal ventura
-Kemungkinan Berhasilnya Usaha Lebih Besar
-Meningkatkan Efisiensi Pendistribusian Produk
-Meningkatkan Bankabilitas
-Menningkatkan Kemampuan Memperoleh Keuntungan
-Meningkatkan Likuiditas
5. Sumber dana modal ventura
Investor Perseorangan, Investor Institusi,Perusahaan Asuransi dan Dana Pensiun,
Perbankan, Lembaga Keuangan Internasional

Anda mungkin juga menyukai