NIM : 044349308
1. Sebutkan dan jelaskan jenis kegiatan usaha pada perusahaan asuransi dan pegadaian!
- Usaha asuransi umum adalah usaha jasa pertanggungan risiko yang memberikan penggantian
kepada tertanggung atau pemegang polis karena kerugian,kerusakan,biaya yang timbul,dll.
1). Usaha asuransi umum, termasuk lini usaha asuransi kesehatan dan lini usaha asuransi kecelakaan
diri.
- Usaha asuransi jiwa adalah usaha yang menyelenggarakan jasa penanggulangan risiko yang
memberikan pembayaran kepada pemegang polis, tertanggung, atau pihak lain yang berhak dalam
hal tertanggung meninggal dunia atau tetap hidup, atau pembayaran lain yang berhak pada waktu
tertentu yang di atur dalam Perjanjian, yang besarnya telah ditetapkan atau didasarkan pada hasil
pengelolaan dana.
- Usaha reasuransi adalah usaha jasa pertanggungan ulang terhadap resiko yang dihadapi oleh
perusahaan asuransi, perusahaan penjaminan, atau perusahaan reasuransi lainnya. Berdasarkan
ketentuan yang berlaku, perusahaan reasuransi hanya diizinkan melakukan usaha reasuransi, tidak
boleh melakukan usaha lain termasuk asuransi.
- Perusahaan pialang asuransi adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha jasa konsultasi ke
perantaraan dalam penutupan asuransi atau asuransi syariah serta penanganan penyelesaiannya
klaim dengan bertindak atas nama pemegang polis, tertanggung, dan sebagainya.
- Perusahaan pialang reasuransi adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha jasa konsultasi
dan atau keperantaan dalam penempatan reasuransi atau penempatan reasuransi syariah serta
penanganan penjelasan klaimnya dengan bertindak untuk dan atas nama perusahaan syariah
lainnya.
- Perusahaan penilai kerugian adalah perusahaan yang menyelenggarakan usaha jasa penilaian klaim
dan atau jasa konsultasi atas objek asuransi.
- kegiatan lain yang tidak terkai Usaha Pergadaian yang memberikan pendapatan berdasarkan komisi
(fee based income) sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di bidang
jasa keuangan
- kegiatan usaha lain dengan persetujuan OJK, yang diatur dengan surat Edaran OJK.
Kegiatan usaha tersebut dapat secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah.
Pembahasan:
Asuransi merupakan salah satu bentuk pengendalian risiko yang akan terjadi di masa depan dengan
cara ke pihak lainnya yang dalam perusahaan asuransi.
Pegadaian merupakan lembaga keuangan resmi yang memiliki izin untuk melakukan kegiatan
operasional dalam bentuk pembiayaan kredit untuk masyarakat berbentuk Penyaluran dana jumlah
dana yang relatif kecil atau dalam jumlah besar dengan dasar gadai juga berfungsi sebagai jasa
titipan dan jasa taksiran.
2. Persyaratan yang harus dimiliki agar dapat menyelenggarakan dana pensiun adalah sebagai
berikut.
- Memiliki kesiapan untuk menyelenggarakan DPLK yang dibuktikan dengan kesiapan di bidang
organisasi dan personel serta kesiapan sistem administrasi.
- Memiliki kerja investasi yang sehat dalam arti memiliki hasil yang memadai dari portofolio investasi
dan penempatan investasi tidak menyimpang dari ketentuan tentang investasi yang berlaku di
bidang asuransi.
- Sanggup untuk menyampaikan laporan hasil penilaian solvabilitas dan laporan investasi
perusahaan.
- Menyanggupi untuk menyampaikan laporan terakhir tingkat kesehatan bank, baik secara
keseluruhan maupun aspek permodalan, kualitas aktiva produktif, dan pemenuhan batas minimum
pemberian kredit (BMPK)setiap triwulan.
3. Manfaat pasar modal dapat dibedakan menjadi manfaat bagi emiten (pihak membutuhkan dana)
dan bagi investor (pemilik dana).
a. Bagi emiten
2). Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai.
b. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain :
2). Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki pemegang saham dan bunga yang mengambang
bagi pemegang obligasi.
3). Dapat sekaligus melakukan investasi dan beberapa instrumen sehingga mengurangi resiko.
Development (IBRD).
IBRD saat ini memiliki anggota sebanyak 181 negara yang terdiri atas Kelompok I (negara donor) dan
Kelompok II (bukan negara donor), dengan rata-rata pendapatan per kapitanya lebih dari US$ 5.445
setahun. Dalam Kelompok II, tidak seluruh anggotanya memperoleh bantuan IBRD. Selain daripada
itu, dua puluh enam negara anggota kelompok II sebagai penghutang dinyatakan telah berhasil
dalam program pembangunannya.
Bank Dunia hanya memberikan pinjaman bagi para peminjam yang mempunyai kemampuan untuk
mengembalikan hutang-hutang mereka, dan pinjaman tersebut hanya digunakan untuk membiayai
proyek-proyek yang dapat menghasilkan tingkat keuntungan ekonomi riil yang tinggi bagi negara
yang bersangkutan.
Pada tanggal 15 April 1954 Indonesia masuk menjadi anggota IBRD, namun karena kondisi politik,
Indonesia menarik diri dari keanggotaannya pada tanggal 17 Agustus 1965. Indonesia masuk kembali
menjadi anggota IBRD pada bulan September 1966 sehubungan dengan adanya pergantian
pemerintah dari Orde Lama ke Orde Baru.
IDA dibentuk pada tanggal 15 September 1960. Jumlah anggota IDA adalah 160 negara. Indonesia
menjadi anggota IDA sejak tahun 1968. Tujuan pendirian IDA adalah memajukan pembangunan
ekonomi, meningkatkan produktivitas, dan menaikkan standar hidup di negara-negara anggota IDA
yang kurang maju dengan menyediakan dana untuk memenuhi kebutuhan pembangunan dengan
syarat-syarat yang lebih fleksibel dan lebih ringan dari pada pinjaman dari pasar modal.
Pada hakekatnya kegiatan IDA merupakan pelengkap kegiatan IBRD. Kredit IDA terutama
diperuntukkan bagi negara-negara anggota yang mempunyai pendapatan per kapita di bawah
US$1.506 per tahun. Namun demikian, negara anggota yang mendapatkan kredit selama ini adalah
negara dengan pendapatan rata-rata per kapita di bawah US$925.
Sejak krisis ekonomi 1997, Indonesia hanya memenuhi syarat untuk memperoleh pinjaman IDA.
Krisis ekonomi telah menyebabkan merosotnya GNP. Meskipun penyehatan ekonomi Indonesia
dilakukan secara komprehensif guna mendorong pertumbuhan ekonomi, GNP per kapita Indonesia
diperkirakan tetap akan berada di bawah persyaratan minimum negara yang berhak menerima
bantuan IDA.
Pinjaman IDA kepada Indonesia dibatasi hanya untuk membiayai proyek-proyek yang digunakan
untuk mengatasi kemiskinan dan gejolak sosial, sehingga kurang berdampak positip terhadap
pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang telah dicapai sebelumnya. Bantuan itu hanya
berpengaruh pada pengurangan kemerosotan jasa-jasa sosial dasar, seperti pendidikan dan
kesehatan penduduk miskin Indonesia.
MIGA merupakan lembaga keuangan penjamin investasi di bawah naungan Bank Dunia. Pengesahan
konvensi pembentukan MIGA bertepatan dengan Sidang Tahunan Bank Dunia 1985 di Seoul. Tujuan
pendirian MIGA dimaksudkan guna mendorong arus investasi asing untuk proyek-proyek yang
produktif di negara-negara anggota, khususnya di negara-negara berkembang. Keberadaan MIGA
berarti melengkapi aktivitas IBRD dan IFC. MIGA memberikan jaminan investasi, termasuk jaminan
bersama dan juga memberikan reasuransi terhadap “non-commercial risk” yang dihadapi oleh
investor negara anggota yang menanam investasi di negara anggota lainnya. Indonesia ikut
menandatangani konvensi MIGA tanggal 27 Juni 1986 dan meratifikasi konvensi tersebut tanggal 26
September 1986. Hingga Agustus 1998, anggota MIGA mencapai 146 negara.
IFC dan MIGA didirikan untuk mendukung sektor swasta. IFC memfasilitasi perusahaan-perusahaan
swasta di seluruh dunia melalui pinjaman dan pendanaan equity. MIGA memberikan fasilitas guna
kelancaran investasi perusahaan-perusahaan swasta internasional di negara-negara berkembang
dengan memberikan jaminan investasi bagi investor-investor asing.
ICSID mempunyai tugas memberikan fasilitas/jasa dalam rangka penyelesaian sengketa mengenai
investasi asing pada suatu negara anggota IBRD dengan pemerintah negara setempat. Lembaga ini
didirikan tahun 1965, dan Indonesia menjadi anggota ICSID sejak tanggal 28 September 1968.
Sebagai negara anggota, Indonesia dapat menunjuk 3 orang wakilnya untuk duduk sebagai anggota
Panel of Conciliators dan anggota Panel of Arbitrators. Masa kerja setiap anggota Panel adalah 6
tahun dan dapat ditunjuk kembali. Untuk periode 1995–2000, anggota Panel dimaksud terdiri atas
Prof. Mr. DR. Sudargo Gautama, Prof. B. Mardjono Reksodiputro, SH, MA, dan DR. Albert Hasibuan,
SH.
Baik Bank Dunia maupun IMF masing-masing mempunyai peran penting dalam perekono-mian
global. Bank Dunia merupakan lembaga pin-jaman yang bertujuan membantu negara-negara
anggota dalam kiprahnya di perekonomian global. Bank Dunia juga mempromosi-kan pertumbuhan
ekonomi jangka panjang yang digunakan untuk mengu-rangi kemiskinan di negara berkembang.
Sementara itu, IMF bertindak sebagai peng-awas nilai tukar mata uang dunia dengan membantu
memelihara sistem pembayaran secara teratur di seluruh negara, dan memberikan pinjaman dana
bagi para anggota yang menghadapi defisit neraca pem-bayaran yang serius.