Anda di halaman 1dari 5

Nama :Imam Bagus Firmansyah

NIM :049463759

TUGAS TUTORIAL KE-2

1. Peran utama prusahaan pembiayaan adalah memberikan pinjaman pembiayaan baik pada
sector perorangan maupun non perorangan. Perusahaan pembiayaan di Indonesia meliputi
pembiayaan investasi, pembiayaan multi guna dan pembiayaan modal kerja. Jelaskan
bagaimana menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi!

2. Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik secara
sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi
(operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka waktu
tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari
leasing

3. Modal Ventura adalah usaha pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau pembiayaan
untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha pasangan atau debitur, baik
secara konvensional maupun berprinsip syariah. Jelaskan bagaimana menerapkan kegiatan
usaha perusahaan modal ventura yang konvensional dan yang berbasis syariah dan jelaskan
mekanismenya!

4. Anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar negeri. Jelaskan bagaimana
menerapkan mekanisme transaksi dalam anjak piutang dan apa manfaat yang dirasakan oleh
klien dengan menggunakan jasa anjak piutang!

5. Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dan kekurangan dana.
Jelaskan Pokok-pokok penilaian kesehatan bank!

JAWAB
1. Pembiayaan investasi adalah salah satu jenis pembiayaan yang diberikan oleh perusahaan pembiayaan
untuk mendukung kegiatan investasi, baik oleh individu, perusahaan. Ketentuan operasional pembiayaan
investasi biasanya melibatkan proses yang cermat dan terstruktur untuk memastikan pembiayaan tersebut
diberikan dengan memperhatikan risiko dan keamanan serta memungkinkan pengembalian investasi
yang diharapkan. Berikut adalah beberapa langkah yang umumnya diterapkan dalam menerapkan
ketentuan operasional pembiayaan investasi.
• Penilaian Proyek.Perusahaan pembiayaan melakukan penilaian menyeluruh terhadap proyek
yang membutuhkan pembiayaan investasi. Proses ini melibatkan analisis risiko, potensi
keuntungan, dan aspek keuangan lainnya. Evaluasi dilakukan untuk memastikan proyek
memiliki potensi yang layak untuk dibiayai.

• Kesepakatan Pinjaman.Perusahaan pembiayaan akan menawarkan kesepakatan pinjaman


kepada pihak yang membutuhkan dana untuk investasi. Ini mencakup detail pinjaman,
termasuk jumlah, jangka waktu, suku bunga, dan syarat-syarat lain yang berkaitan dengan
pembiayaan.
• Jaminan.Sebagai bagian dari ketentuan operasional, perusahaan pembiayaan biasanya
meminta jaminan atau agunan sebagai perlindungan jika peminjam tidak dapat memenuhi
kewajiban pembayaran. Jaminan ini dapat berupa aset fisik, saham, atau jaminan lain yang
memiliki nilai sesuai dengan pinjaman.
• Penyaluran Dana.Setelah persetujuan, perusahaan pembiayaan akan menyalurkan dana sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati. Dana ini akan digunakan untuk mendukung proyek
investasi tesebut.
• Pemantauan dan Pengelolaan.Perusahaan pembiayaan akan melakukan pemantauan terhadap
proyek yang didanai untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana. Ini mencakup
pemantauan kinerja keuangan, pelaksanaan proyek, dan manajemen risiko secara berkala.
• Pelaporan.Ada keharusan untuk melaporkan perkembangan proyek kepada perusahaan
pembiayaan, termasuk laporan keuangan berkala dan informasi lain yang relevan sesuai
dengan perjanjian pembiayaan.
Ketentuan operasional pembiayaan investasi ini penting untuk memastikan bahwa dana yang
dipinjamkan digunakan dengan bijak dan sesuai dengan tujuan investasi yang ditetapkan. Selain itu, hal
ini membantu dalam mengelola risiko dan memastikan proyek investasi berjalan dengan lancar serta
memberikan hasil yang diharapkan.

2. Leasing adalah bentuk pembiayaan di mana sebuah entitas/perusahaan atau individu menyewa aset dari
pihak lain untuk digunakan dalam jangka waktu tertentu dengan membayar sejumlah uang secara
berkala. Kelebihan dan kelemahan dari leasing dapat berbeda tergantung pada perspektif pengguna dan
penyedia layanan leasing. Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan umum dari leasing.
Kelebihan
• Fleksibilitas Keuangan.Leasing sering kali memungkinkan perusahaan untuk
mempertahankan kas atau kredit untuk penggunaan yang lebih penting, seperti investasi
operasional atau kegiatan bisnis lainnya.
• Akses tanpa Modal Awal yang Besar.Leasing memungkinkan perusahaan atau individu untuk
memperoleh aset atau barang modal tanpa memerlukan pembayaran modal awal yang besar.
Ini dapat membantu perusahaan untuk menjaga likuiditas dan menggunakan dana untuk
investasi lainnya.
• Akses Lebih Mudah.Leasing seringkali memungkinkan akses lebih mudah untuk perolehan
barang modal, terutama bagi perusahaan yang mungkin sulit mendapatkan pinjaman modal
dari lembaga keuangan.
• Resiko Nilai.Resiko nilai atau depresiasi aset berada pada pihak leasing, bukan pada
penyewa. Ini bisa menjadi keuntungan bagi perusahaan karena mereka tidak bertanggung
jawab atas penurunan nilai aset di masa depan.
Kelemahan
• Biaya Total Lebih Tinggi.Biaya jangka panjang dari leasing bisa lebih tinggi daripada
membeli aset secara langsung. Meskipun pembayaran bulanan bisa terasa lebih rendah,
jumlah total yang dibayarkan dalam jangka panjang bisa jauh lebih besar daripada harga
pembelian aset.
• Ketergantungan pada Kondisi Kontrak.Perubahan kondisi pasar atau keuangan bisa
mempengaruhi kondisi kontrak leasing. Misalnya, bunga yang meningkat atau kondisi pasar
yang berubah bisa memengaruhi biaya leasing di masa mendatang.
• Tidak Memiliki Aset di Akhir Kontrak.Terutama pada operasional lease, di akhir periode,
lessee tidak memiliki kepemilikan atas aset tersebut. Ini bisa menjadi kelemahan jika ada
kebutuhan untuk memiliki aset secara permanen.
Pengunaan leasing atau membeli aset secara langsung tergantung pada situasi keuangan dan kebutuhan
spesifik dari perusahaan atau individu. Pemahaman yang jelas tentang konsekuensi jangka panjang dari
setiap pilihan akan membantu dalam membuat keputusan yang tepat.

3. Modal Ventura adalah jenis pembiayaan yang biasanya diberikan oleh perusahaan modal ventura kepada
usaha atau debitur untuk tujuan pengembangan bisnis. Ada dua pendekatan yang dapat diterapkan dalam
pembiayaan modal ventura, yaitu konvensional dan berbasis syariah. Berikut adalah penjelasan tentang
menerapkan kegiatan usaha perusahaan modal ventura dalam kedua pendekatan tersebut beserta
mekanismenya.

KONVENSIONAL
Mekanisme Penerapan:
Penyertaan Modal:
• Perusahaan modal ventura konvensional biasanya memberikan modal dengan tujuan untuk
memperoleh kepemilikan saham atau bagian kepemilikan dalam perusahaan yang dibiayai.
• Perusahaan modal ventura akan mendapatkan keuntungan dari investasinya dalam bentuk
dividen atau keuntungan modal saat perusahaan yang dibiayai tumbuh atau saat terjadi
penjualan saham.
Pembiayaan Jangka Waktu
• perusahaan modal ventura konvensional memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman
dengan jangka waktu tertentu.
• pembiayaan dengan ketentuan pembayaran bunga dan pengembalian modal pada masa yang
ditentukan.

SYARIAH

Mekanisme Penerapan:
• Prinsip Syariah.Dalam modal ventura berbasis syariah, terdapat prinsip-prinsip yang sesuai
dengan hukum Islam, seperti larangan riba , larangan investasi pada bisnis yang dianggap
tidak sesuai syariah (misalnya, perjudian, alkohol, atau industri haram lainnya).
• Partisipasi Keuntungan dan Risiko.Pada modal ventura syariah, prinsip bagi hasil diterapkan.
Artinya, pihak modal ventura dan perusahaan yang dibiayai berbagi keuntungan sesuai
kesepakatan sebelumnya. Namun, dalam hal kerugian, risiko juga dibagi antara kedua belah
pihak.
• Transparansi dan Keberlanjutan.Terdapat keterbukaan dan transparansi dalam perjanjian,serta
penekanan pada keberlanjutan dan pertanggungjawaban sosial dalam penggunaan dana.

Tujuan utama modal ventura adalah memberikan pendanaan untuk pengembangan bisnis dengan harapan
mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan perusahaan yang dibiayai.Penerapan modal ventura berbasis
syariah melibatkan prinsip-prinsip yang berbeda dengan modal ventura konvensional, dengan fokus pada
kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam segala aspek operasional dan investasi.
4. Anjak piutang atau faktoring adalah kegiatan badan usaha (biasanya lembaga keuangan) membeli piutang
atau tagihan yang dimiliki oleh suatu perusahaan dengan memberikan dana tunai sejumlah tertentu
kepada perusahaan tersebut. Mekanisme transaksi dalam anjak piutang melibatkan beberapa sebagai
berikut .
• Penilaian Piutang.Badan usaha yang melakukan anjak piutang akan menilai piutang atau
tagihan yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk risiko pembayaran, jumlah tagihan, dan
kualitas piutang.
• Penawaran(negosiasi) dan Penetapan Harga.Setelah penilaian, badan usaha akan
menawarkan/negosiasi harga kepada perusahaan untuk membeli piutang tersebut. Harga ini
biasanya merupakan diskon dari nilai nominal piutang untuk memperhitungkan risiko dan
biaya layanan.
• Pembelian Piutang.Perusahaan setuju dengan penawaran, badan usaha akan membeli piutang
tersebut dengan memberikan pembayaran sebagian dari nilai nominal piutang kepada
perusahaan.
• Pengelolaan Piutang.Badan usaha yang melakukan anjak piutang akan mengelola dan
menagih piutang dari para debitur yang terkait. Mereka bertanggung jawab atas penagihan
dan risiko gagal bayar dari para debitur.
Manfaat yang dirasakan oleh klien (perusahaan yang menjual piutang) dari penggunaan jasa anjak
piutang antara lain.
• Pengurangan Risiko Piutang.Dengan menjual piutang kepada badan usaha anjak piutang,
risiko gagal bayar atau tunggakan dari debitur menjadi tanggung jawab badan usaha
tersebut,Pada dasarnya resiko tersebut secar tidak langsung terbagi
• Peningkatan Likuiditas dan Arus Kas.Transaksi anjak piutang dapat membantu perusahaan
unutuk meningkatkan likuiditasnya, yang dapat digunakan untuk ekspansi bisnis atau
keperluan bisnis lainnya.
• Pembebasan Sumber Daya. Dengan menjual piutang kepada faktoring, perusahaan tidak perlu
lagi mengurus pengelolaan piutang secara langsung. Faktoringlah yang akan menangani
administrasi dan pengumpulan piutang.
anjak piutang dapat menjadi alat yang berguna bagi perusahaan yang membutuhkan likuiditas segera atau
ingin mengurangi risiko terkait pengelolaan piutang. Namun, sebelum menggunakan layanan anjak
piutang, perusahaan perlu mempertimbangkan biaya, persyaratan, serta dampak jangka panjangnya
terhadap keuangan mereka.

5. Bank sebagai lembaga intermediasi keuangan memainkan peran penting dalam mempertemukan pihak
yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana. Penilaian kesehatan bank
merupakan proses penting untuk menentukan sejauh mana bank mampu menjaga kestabilan
operasionalnya dan meminimalkan risiko dalam operasinya.Berikut berapa poin utama yang menjadi
pokok penilaian kesehatan bank antara lain.

• Rasio Kecukupan Modal.Menilai seberapa kuat modal bank untuk menutupi risiko-risiko
yang dimilikinya. Rasio ini menunjukkan seberapa besar modal bank jika dibandingkan
dengan risiko-risiko yang dimiliki seperti kredit macet, investasi yang berisiko, dan
sebagainya.
• Rasio Likuiditas.Menilai sejauh mana bank memiliki aset yang dapat dengan cepat diubah
menjadi kas untuk memenuhi kewajiban keuangan yang mendesak. Rasio likuiditas yang
sehat menunjukkan kemampuan bank untuk menghadapi tekanan likuiditas.
• Manajemen Risiko.Meliputi penilaian terhadap bagaimana bank mengelola risiko-risiko yang
dihadapi seperti risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, dan risiko operasional. Evaluasi
terhadap kebijakan manajemen risiko dan kecakapan dalam mengelola risiko-risiko ini sangat
penting.
• Manajemen Risiko.Termasuk evaluasi terhadap risiko-risiko yang dihadapi oleh bank seperti
risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, dan bagaimana bank mengelola risiko-risiko ini.
• Efisiensi Operasional.Evaluasi terhadap sejauh mana bank mengelola biaya operasionalnya
secara efisien dan apakah hal ini sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan.

Semua faktor ini sangat penting dalam mengevaluasi kesehatan suatu bank. Tidak hanya satu rasio yang
menjadi penentu, melainkan keseluruhan dari faktor-faktor tersebut yang memberikan gambaran
menyeluruh tentang keadaan bank dan seberapa baik bank dapat mengelola risiko serta menjaga
stabilitasnya.

Anda mungkin juga menyukai