Anda di halaman 1dari 83

LEMBAGA KEUANGAN

BUKAN BANK

Karakteristik Lembaga Pembiayan :


 Tidak boleh menarik dana secara langsung dari
masyarakat (giro, tabungan , deposito, promes)
 Penerbitan promes hanya dibolehkan sebagai
jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari bank
 Memberi pembiayaan baik untuk kebutuhan
modal kerja maupun investasi dunia usaha
 Tidak diperbolehkan memberikan kredit secara
langsung
ANJAK PIUTANG (FACTORING)
Pengertian :
• Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan pengalihan serta pengurusan piutang
atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi
perdagangan dalam atau luar negeri. (Kep.Menkeu No.
1251/ KMK.013/1988 tgl. 20-12-1988)
Pihak yang terkait :
• F a c t o r (perusahaan anjak piutang), pihak yang
memberikan jasa anjak piutang kepada Klien
• K l i e n (supplier), pihak yang menerima jasa anjak
piutang dan menjual barang dan/atau jasa secara kredit
kepada pelanggan Customer
• Customer (nasabah), pihak yang membeli barang dan/atau
jasa dari klien dan mempunyai kewajiban berupa hutang
jangka pendek kepada klien
Kewajiban pihak Factor,
 Pembiayaan (financing service), berupa pembayaran
dimuka (advance payment/ prepayment financing) antara
60%-80% dari nilai faktur atau pada saat piutang jatuh
tempo (maturity factoring)
 Non-pembiayaan (non-financing service), antara lain
berupa pengawasan dan penagihan piutang serta
penatausahaan penjualan kredit/piutang
Kewajiban pihak Klien :
 Menjual atau menjaminkan piutangnya kepada pihak Factor
 Memberikan balas jasa financial kepada pihak Factor,
berupa Service Charge.

Contoh: IFS Capital Indonesia, PT Sinar Mas


Modal Ventura

• Skema pembiayaan modal ventura lebih lunak


dibandingkan pembiayaan kredit perbankan
• Dimensi utama modal ventura adalah :
 Dimensi bisnis
Bertujuan memberikan keuntungan finansial bagi
perusahaan modal ventura
 Dimensi sosial
Bantuan pembiayaan dan manajemen melalui
modal ventura diarahkan untuk membantu usaha
kecil yang sedang mengalami kesulitan modal
dalam kegiatan usahanya
Pengertian Modal Ventura

• Suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan


kepada suatu perusahaan pasangan usahanya
dengan prinsip pembiayaan adalah penyertaan
modal
• Perusahaan penerima penyertaan
 Persahaan pasangan usaha (Investee
Company)
• Perusahaan melakukan penyertaan
 Perusahaan modal ventura

Contoh : Ivaro Ventura, Bina Artha Ventura dll


Syarat Lebih Lunak

• Bagi hasil
• Pembayaran pinjaman hanya jika perusahaan
pasangan usaha mampu
• Pinjaman dapat dikonversikan menjadi saham –
penyertaan
Sebab Modal Ventura Kurang
Berkembang
• Belum dikenal
• Risiko
• Kesesuaian
• Tenaga profesional
• Pasar modal
• Peraturan perundang-undangan
Manfaat Modal Ventura
• Bagi perusahaan pasangan usaha
 Dapat menjalankan usaha
 Peningkatan kemungkinan berhasilnya usaha
 Kelancaraan pendanaan
 Peningkatan efisiensi kegiatan usaha
 Peningkatan bankability
 Peningkatan kemampuan pengembangan usaha
• Bagi perusahaan modal ventura
 Memperoleh balas jasa atas pembiayaan
 Membantu kesejahteraan rakyat melalui
pengembangan usaha
 Peningkatan kemampuan tehnis dan pengalaman
karyawan dan staf perusahaan modal ventura
 Peningkatan informasi tentang modal ventura
Jenis Bantuan

• Perusahaan modal ventura bantuan dana


• Perusahaan modal ventura bantuan
manajemen
Jenis Modal Ventura
• Berdasarkan cara pemberian bantuan
 Single tier approach
 Two tier approach
• Berdasarkan cara penghimpunan dana
 Leverage venture capital
 Equity venture capital
• Berdasarkan kepemilikan
 Private venture capital campany
 Public venture capital company
 Bank affiliate venture capital company
 Conglomerate venture capital company
Berdasarkan cara pemberian bantuan
1. Single Tier Approach
• Membentuk PMV yang langsung dikelola oleh manajemen
PMV itu sendiri, atau disebut PMV. Konvensional.
• Mekanisme ini menempatkan PMV dalam 2 fungsi, yaitu
sebagai pemberi bantuan pembiayaan (fund company) dan
juga sebagai pemberi bantuan manajemen (management
company) kepada PPU
Two Tier Approach
• Membentuk Modal Ventura kemudian pengelolaannya
diserahkan kepada perusahaan manajemen investasi yang
memang memiliki keakhlian dibidang Modal Ventura.
• Pendekatan ini memungkinkan sebuah PPU menerima
bantuan pembiayaan dan bantuan manajemen dari 2 PMV
yang berbeda .

Di Indonesia mekanisme dengan konsep pemisahan antara


ventura capital fund dengan management venture capital
company tidak diatur dalam perundangan
Berdasarkan cara pemberian
bantuan
• Single tier approach
 Sebuah perusahaan ventura yang mempunyai dua fungsi
sekaligus, yaitu :
• Fund company
• Management company
 Pihak yang terkait
• Perusahaan modal ventura
• Perusahaan pasangan usaha
• Two tier approach
 Sebuah perusahaan pasangan usaha yang menerima
bantuan pembiayaan dan bantuan manajemen dari
perusahaan modal ventura yang berbeda
 Pihak terkait :
• Perusahaan modal ventura pembiayaan
• Perusahaan modal ventura manajemen
• Perusahaan pasangan usaha
Berdasarkan cara penghimpunan dana

• Leverage venture capital


 Modal ventura yang bersumber dari perusahaan
modal ventura dengan sebagian besar
penghipunan dana dalam bentuk pinjaman dari
berbagai macam pihak
• Equity venture capital
 Modal ventura yang bersumber dari perusahaan
modal ventura dengan sebagian besar
penghimpunan dananya dalam bentuk modal
sendiri
Berdasarkan kepemilikan

• Private venture capital company


 Perusahaan modal ventura yang belum go-public
• Public venture capital company
 Perusahaan modal ventura yang sudah go-public
• Bank affiliate venture capital company
 Perusahaan modal ventura yang didirikan oleh
bank – bank yang mengalami surplus dana dan
mempunyai misi khusus dalam hal modal ventura
• Conglomerate venture capital company
 Perusahaan yang didirikan atau dimiliki oleh
sejumlah perusahaan besar
Tahap Pembiayaan

• Pengembangan ide usaha


• Awal kegiatan usaha
• Awal pengembangan usaha
• Ekspansi
• Kejenuhan atau penurunan
Bentuk Pembiayaan
• Penyertaan modal dalam bentuk saham
• Obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham
• Pinjaman yang dapat dikonversikan menjadi saham
• Pinjaman yang memberikan hak opsi bagi perusahaan
modal ventura untuk membeli saham
• Pinjaman dengan tingkat bunga yang relatif rendah
• Pinjaman yang tidak perlu dibayar jika perusahaan belum
mampu
• Pinjaman yang jika terjadi likuidasi, pengembalian pada
prioritas setelah obligasi dan pinjaman lainnya
• Dan bentuk lain yang tidak bertentangan dengan prinsip
modal ventura
Bentuk Kesepakatan
• Kesepakatan terbentuk melalui perjanjian
formal – resmi, dengan isi :
 Jumlah pembiayaan
 Cara penaruikan atau pencarian
 Jadwal penggunaan bantuan dana
 Jangka waktu bantuan dana
 Bantuk balas jasa finansial
 Cara, jumlah, waktu pembayaran balas jasa
finansial
 Cara penarikan kembali investasi - divestasi
 Syarat divestasi yang dipercepat
 Perubahan atau perpindahan kepemilikan
Cara Divestasi

• Divestasi atau penarikan kembali penyertaan


modal, dapat dilakukan dengan cara :
 Pembelian kembali saham modal ventura oleh
perusahaan pasangan usaha
 Penawaran saham melalui pasar modal
 Pemberian kredit atau pinjaman dari bank
 Perusahaan pasangan usaha dijual kepada
perusahaan atau pihak lain
 Perusahaan pasangan usaha dilikuidasi
Pengertian sewa guna usaha menurut Keputusan Menteri Keuangan
No.1169/KMK.01/1991 tanggal 21 Nopember 1991 tentang Kegiatan Sewa
Guna Usaha: Sewa guna usaha adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang modal baik secara guna usaha dengan hak opsi (finance
lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), untuk
digunakan oleh lessee selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran
secara berkala.
Contoh : Adira,Summit Oto Finance, FIF dll

22
finance lease adalah kegiatan sewa guna usaha dimana lessee pada akhir masa
kontrak mempunyai hak opsi untuk membeli objek sewa guna usaha
berdasarkan nilai sisa yang disepakati.

Sebaliknya operating lease tidak mempunyai hak opsi untuk membeli objek
sewa guna usaha. Dari defenisi tersebut di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa
sewa guna usaha merupakan suatu kontrak atau persetujuan sewa-menyewa.
Objek sewa guna usaha adalah barang modal dan pihak lessee memiliki hak opsi
dengan harga berdasarkan nilai sisa.

Dalam setiap transaksi leasing di dalamnya selalu melibatkan 3 pihak utama,


yaitu:
a. Lessor adalah perusahaan sewa guna usaha atau di dalam hal ini pihak yang
memiliki hak kepemilikan atas barang
b. Lessee adalah peruahaan atau pihak pemakai barang yang bisa memiliki hak
opsi
pada akhir perjanjian
c. Supplier adalah pihak penjual barang yang disewagunausahakan.

23
B. MEKANISME DALAM LEASING

1. Lessor adalah perusahaan leasing atau pihak yang memberikan


jasa pembiayaan kepada pihak lessee dalam bentuk barang modal.
Lessor dalam financial lease
bertujuan untuk mendapatkan kembali biaya yang telah
dikeluarkan untuk membiayai penyediaan barang modal dengan
mendapatkan keuntungan.

2. Lessee adalah perusahaan atau pihak yang memperoleh


pembiayaan dalam bentuk barang modal dari lessor. Lessee dalam
financial lease bertujuan mendapatkan pembiayaan berupa barang
atau peralatan dengan cara pembayaran angsuran atau secara
berkala.

24
3. Supplier adalah perusahaan atau pihak yang mengadakan atau menyediakan
barang untuk dijual kepada lessee dengan pembayaran secara tunai oleh lessor.

4. Bank. Dalam suatu perjanjian atau kontrak leasing, pihak bank atau kreditor
tidak terlibat secara langsung dalam kontrak tersebut, namun pihak bank
memegang
peranan dalam hal penyediaan dana kepada lessor, terutama dalam mekanisme
leverage lease di mana sumber dana pembiayaan lessor diperoleh melalui kredit
bank.

25
Lessor
(9)
(8)
(4) (7)
(3) (5)
(2)
(6)
Lessee Supliers
(1)

Keterangan :
1. Lessee menghubungi supliers untuk menentukan jenis barang, spec,
harga, waktu pengiriman dan jaminan purna jual atas barang yang dilessee
2. Lessee melakukan negoisasi dengan lessor tentang kebutuhan
pembiayaan
3. Lessor mengirim “letter of offer” atau committmen letter kepada lessee

26
4. Penandatanganan kontrak leasing
5. Pengiriman order beli kepada Suppliers
6.Pengiriman barang dan pengecekan barang oleh lessee
sesuai pesanan
7. Penyerahan dokumen oleh suppliers
8. Pembayaran oleh lessor kepada suppliers
9. Pembayaran sewa (leasse payment) secara berkala

27
1. Independen leasing company.

Perusahaan tipe ini berdiri sendiri atau independent dari supplier yang
mungkin dapat sekaligus sebagai pihak produsen barang dan dalam
memenuhi kebutuhan barang modal nasabahnya (lessee).

contoh:bank
Bank dalam hal ini dapat memberikan pembiayaan kepada
Lessee, Lesssor maupun kepada supplier (vendor program)

28
2. Captive Lessor

Captive lessor akan tercipta apabila supplier atau produsen mendirikan


perusahaan leasing sendiri untuk membiayai produk-produknya. Hal ini dapat
terjadi apabila pihak supplier berpendapat bahwa dengan menyediakan Supplier
(Manufacturer) Lessor Independent (Lessor) pembiayaan leasing sendiri akan
dapat meningkatkan kemampuan penjualan melebihi tingkat penjualan dengan
menggunakan pembiayaan trasdisional.

3. Lease Broker atau Packager

Bentuk akhir dari perusahaan leasing adalah leasebroker atau packager. Broker
leasing berfungsi mempertemukan calon lessee denngan pihak lessor yang
membutuhkan suatu barang modal dengan cara leasing. Broker leasing
beasanya tidak memiliki barang atau peralatan untuk menangani transaksi
leasing untuk atas namanya. Disamping itu perusahaan broker leasing
memberikan satu atau lebih jasa-jasa dalam usaha leasing tergantung apa yang
dibutuhkan dalam suatu transaksi leasing.

29
D. PROSES DAN MEKANISME TRANSAKSI LEASING

Leasing pada prinsipnya merupakan industri multidisiplin yang meliputi antara


lain bidang perpajakan, keuangan dan konsep akuntansi. Dari defenisi leasing
yang telah dibahas pada awal bab ini dapat disimpulkan bahwa leasing
mengandung arti suatu perjanjian antara pemilik barang (lessor) dengan
pemakai barang (lessee). Mekanisme leasing tersebut merupakan dasar-dasar
dalam suatu transaksi leasing (basic lease). Pihak lessee berkewajiban
membayar sewa secara periodic kepada lessor sebagai kompensasi atas
penggunaan barang tersebut.

E. Tehnik Pembiayaan Leasing


1. Finance Lease
Lessor yang membiayai dan sebagai pemilik barang modal
Lesee membayar sewa (lease payment) secara berkala. Sewa terdiri atas biaya
perolehan barang dan biaya lainnya serta spread yang diinginkan (full pay out
lease)
Lessor tidak dapat membatal kontrak secara sepihak sebelum kontrak berakhir
(uncancelable)
Lessee memiliki hak opsi untuk membeli barang sesuai dengan nilai sisa
(residual value) 30
Bentuk Transaksi Finance Lease :
Direct financial lease
Lessee terlibat dalam proses pembelian barang modal dari supplier
yang dibiayai Lessor dan langsung disewagunakan kepada Lessee

Sale and Lease Back


Lessee menjual barang modalnya kepada Lessor, untuk kemudian
dilakukan kontrak sewa guna usaha atas barang tersebut. Tujuannya
untuk membantu Lessee yang mengalami kesulitan modal kerja

Syndicate Lease
Pembiayaan dilakukan oleh lebih dari satu Lessor, atas dasar .
pertimbangan risiko a.l karena obyek leasing membutuhkan dana
dalam jumlah besar

Leverage Lease
Bank/Kreditur Jk. Panjang menyediakan dana terbesar antara 60%-
80% yang disebut leverage debt dan merupakan without recourse
kepada pihak lessor. Dalam hal ini apabila Lessee default, Lessor
tidak ikut bertanggung jawab kepada Bank
31
Vendor Program
Penjualan dilakukan oleh vendor/ dealer kepada konsumen dengan
fasilitas leasing. Lessor akan membayar barang kepada vendor/dealer
selanjutnya Lessee akan membayar angsuran langsung kepada Lessor
atau melalui Dealer

Cross Border Lease


Yaitu negara dimana Lessor berada berbeda dengan negara Lessee.
Untuk mengatasi berbagai masalah (hukum dan perpajakan)
dilakukan oleh afiliasi atau subsidiary perusahaan Leasing tersebut

2. Operating Lease
Lessor sebagai pemilik barang menangung risiko ekonomis dan pemeliharaan barang
Lessor menanggung biaya pelaksanaan sewa, asuransi, pajak maupun biaya
pemeliharaan
Lessee membayar sejumlah sewa yang tidak mencakup biaya perolehan barang dan
biaya lainnya serta spread (non fullpay out lease)

32
 Lessee membayar sejumlah sewa yang tidak mencakup biaya
perolehan barang dan biaya lainnya serta spread (non fullpay out
lease)
 Lessor hanya mengharapkan keun- tungan dari penjualan barang yang
disewakan dan hasil sewa lainnya
 Lessee pada akhir kontrak mengembalikan barang (tidak memiliki hak
opsi untuk membeli barang)
 Lessor dapat membatalkan kontrak secara sepihak (cancelable)

Metode Pembayaran Sewa


 Payment in Advances
Pembayaran sewa untuk pertama kalinya dilakukan
dimuka, yaitu pada tanggal kontrak ditandatangani.
 Payment in Arrears
Pembayaran sewa untuk pertama kalinya dilakukan
dibelakang, yaitu pada akhir periode angsuran (akhir
bulan, triwulan atau tahun)

33
 Faktor Penetapan Sewa
 Nilai barang
 Simpanan Jaminan (security deposit)
 Nilai sisa (residual value)
 Jangka waktu
 Tingkat Bunga
Kelebihan Leasing Seb. Sumber Dana :
 Pembiayaan penuh, dapat sampai 100% (full pay out)
 Lebih Fleksibel, jumlah sewa dapat disesuaikan dengan pendapatan
yang dihasilkan oleh obyek leasing
 Sumber Dana Alternatif, terlepas dari credit line yang ada dari phak lain
 Off Balance Sheet, tidak ada keharusan mencatat dalam Neraca
 Arus Dana, yaitu dengan adanya keluwesan pengaturan pembayaran
 Proteksi Inflasi, karena sewa tetap
 Perlindungan atas kemajuan teknologi, terhindar dari risiko barang yang
out of date
 Sumber pelunasan kewajiban berasal dari modal kerja oleh adanya
barang yang di lease
 Kapitalisasi Biaya, adanya biaya tambahan lain dapat dikapitalisasi
 Risiko Keuangan, dapat diatas dengan operating lease yang berjangka
waktu relatif singkat

34
 Kemudahan Penyusunan Anggaran, a.l karena jumlah sewa yang
tetap dan pembayaran secara berkala
 Pembiayaan Proyek Skala Besar, dapat diatasi melalui Leasing
 Meningkatkan Debt Capacity, perolehan obyek leasing tidak
otomatis menaikkan debt to equity ratio

F. PERBEDAAN PEMBIAYAAN LEASING DENGAN


PEMBIAYAAN LAINNYA
Pembiayaan melalui perusahaan leasing memiliki beberapa
perbedaan pokok dengan metode pembiayaan yang diberikan
melalui lembaga-lembaga keuangan lain misalnya bank atau dengan
teknik-teknik pembiayaan lain seperti sewa menyewa dan sewa beli.

35
1. PENGERTIAN
“Hak yang diperoleh seorang kreditur atas
suatu barang bergerak yang diserahkan
kepadanya oleh seorang debitur atau
oleh orang lain atas namanya, yang
memberikan kekuasaan kepada kreditur
untuk mengambil pelunasan dari barang
tersebut didahulukan dari kreditu-kreditur
lainnya, degan pengecualian biaya lelang
barang tersebut dan biaya pemeliharaan,
harus dilunasi terlebih dahulu”
Pegadaian
Bentuk Lembaga Pembiayaan yang
melakukan kegiatan usaha gadai yang
diperuntukkan bagi masyarakat luas
berpenghasilan rendah yang membutuhkan
dana dalam waktu segera.

Usaha gadai
Kegiatan menjaminkan barang
barang berharga kepada pihak tertentu, guna
memperoleh sejumlah uang dan barang yang
dijaminkan akan ditebus kembali sesuai
dengan perjanjian antara nasabah dengan
lembaga gadai
2. SUMBER DANA DAN
PENGALOKASIAN DANA
Sumber Dana
~ Pinjaman Jangka Pendek dari
Perbankan
~ Pinjaman Jangka Pendek dari
Pihak Lain
~ Penerbitan Obligasi
~ Modal Sendiri
Penggunaan Dana
~ Uang Kas dan Dana Likuid
~ Pembelian dan Pengadaan berbagai
Aktiva Tetap dan Inventaris
~ Pendanaan Kegiatan Operasional
~ Penyaluran dana
~ Investasi Lain
3. PRODUK DAN JASA
PERUM PEGADAIAN

a. Pemberian Pinjaman atas Dasar


Hukum Gadai
Golongan Besar Pinjaman Tarif Pinjaman

per 15 Hari
Golongan A Rp 10.000 – Rp 40.000 1,25%
Golongan B Rp 40.500 – Rp 150.000 1,50%
Golongan C Rp 151.000 – Rp 500.000 1,75%
Golongan D Rp 510.000 – Rp 20.000.000 1,75%
Golongan D1 >Rp 20.000.000 1,75%
Lanjutan

b. Penaksiran Nilai Barang


c. Penitipan Barang

Jenis Lama Penitipan Biaya


Dokumen & Surat Berharga 2 minggu Rp 1.500
1 bulan Rp 2.000
3 bulan Rp 5.800
6 bulan Rp 11.100
12 bulan Rp 20.000
Perhiasan & Barang Kecil 2 minggu Rp 1.500
1 bulan Rp 2.000
3 bulan Rp 5.800
6 bulan Rp 11.100
12 bulan Rp 20.000
d. Jasa Lain
~ Penjualan Koin Emas ONH
~ Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai)
~ Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia)
~ Kresna (Kredit Serba Guna)
~ Galeri 24
4. Proses Pinjaman atas
Dasar Hukum Gadai
~ Barang yang Dapat Digadaikan
- Barang Perhiasan
- Perhisan yang Terbuat dari Emas, Perak, Platina,
Intan, Mutira
- Mobil, Sepeda Motor, Sepeda
- Barang Elektronik
- Barang Rumah tangga
- Perlengkapan Dapur, Perlengkapan Makan
- Mesin-mesin
- Tekstil
- Barang Lain yang Dianggap Bernilai oleh Perum
Pegadaian
~ Barang-barang yang Tidak Dapat Digadaikan
- Binatang Ternak
- Hasil Bumi
- Barang Dagangan dalam Jumlah Besar
- Barang yang Cepat Rusak, Susut, dan Busuk
- Barang yang Amat Kotor
- Kendaraan yang Sangat Besar
- Barang-barang Seni yang Sulit Ditaksir
- Barang yang Mudah Terbakar
- Senjata Api, Amunisi, dan Misiu
- Barang yang Disewabelikan
- Barang Milik Pemerintah
- Barang Ilegal
Lanjutan
a. Pemberian Pinjaman

Nasabah

1. Permohonan dan

2. Informasi
penetapan Petugas Penaksir
jumlah
Penyerahan
pinjaman
Barang Bergerak

3. Pencairan
uang Kasir
pinjaman
Lanjutan
b. Pelunasan Pinjaman

Nasabah

1. Pelunasan

2. Informasi
Pelunasan Kasir
Pinjaman

Petugas
3. Pengambilan
Penyimpan
Barang yang
Barang
digadaikan
Jaminan
Lanjutan

c. Pelelangan

PELELANGAN

Pada saat jatuh tempo Pada saat jatuh tempo


Nasabah tidak dapat menebus Nasabah tidak
barang yang digadaikan dan memperpanjang batas waktu
membayar kewajiban lainnya pinjaman
5. Manfaat Pegadaian
.

Bagi Nasabah

1 2
Sebagai Sebagai lembaga
lembaga penitipan barang
penyedia jasa bergerak yang
penaksiran yang aman dan
dipercaya. dipercaya
Bagi Pegadaian

1 2 3 4
Laba yang
Penghasilan dari Penghasilan dari Pelaksanaan misi diperoleh
sewa modal jasa pegadaian perum pegadaian digunakan untuk:
lainnya sebagai BUMN - Dana pembagunan

(55%)
- Cadangan umum
(20%)
- Cadangan tujuan
(5%)
- Dana Sosial (20%)
APAKAH ASURANSI ITU?
Asuransi adalah:
Suatu mekanisme pemindahan risiko dari
tertanggung (nasabah) kepada penanggung
(pihak asuransi)

• Dengan sejumlah premi yang pasti


tertanggung bebas dari ketidakpastian
kerugian yang mungkin diderita
DEFINISI ASURANSI:
dari sudut pandang bada usaha

Asuransi merupakan suatu rencana yang melibatkan


penggabungan sekelompok orang dengan memindahkan
risiko yang dipunyai masing-masing
• Dari sudut pandang sosial: asuransi merupakan suatu alat
sosial untuk melakukan akumulasi dana dalam mencapai
kerugian yang tidak pasti dengan cara memindahkan risiko
orang banyak kepada asuradur
DEFINISI ASURANSI:
dari sudut ekonomi

Asuransi adalah salah satu cara yang paling ekonomis untuk


mengurangi kerugian yang mungkin dihadapi oleh seseorang atau
suatu unit badan usaha, dengan membayar sejumlah premi yang
relatif kecil akan diperolah hasil yang besar berupa perlindungan
terhadap kerugian yang mungkin dialami dari timbulnya risiko yang
dijamin.
• Asuransi merupakan metode untuk mengurangi risiko dengan cara
memindahkan dan mengelompokkan ketidak pastian kerugian
keuangan
PENGATURAN ASURANSI
• KUHPerdata
• KUHD (Ps. 246 s/d 308)
• UU Nomor 2 tahun 1992 tentang Usaha
Perasuransian
• Keppres RI No. 40 tentang Usaha di Bidang
Asuransi Kerugian
• Keputusan Menteri Keuangan RI No.
1249/KMK.013/1988 tentang Ketentuan & Tata
Cara Pelaksanaaan Usaha di Bidang Asuransi
Kerugian
• KMK RI No. 1250/KMK.013/1988 tentang Usaha
Asuransi Jiwa.
PENGERTIAN ASURANSI
(Pasal 246 KUHD RI)
Asuransi/penanggungan adalah:
 Suatu perjanjian dimana seorang penanggung
mengikat diri pada tertanggung dengan
menerima premi untuk penggantian kepadanya
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan yang mungkin
akan diderita karena suatu peristiwa tertentu
UNSUR Pasal 246 KUHD

1. Adanya kepentingan (Psl 250 jo 268


KUHD)
2. Adanya peristiwa tak tentu
3. Adanya kerugian
Menurut UU RI no.2 tahun 1992
Asuransi adalah:
Perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana
pihak penangggung melibatkan diri kepada
tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung
karena kerugian, kerusakan atau kehilangan
keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab
hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti atau untuk memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan
UNSUR DALAM ASURANSI
• Pihak tertanggung (insured)
– Pihak yang berjanji membayar uang kepada
pihak penanggung
• Pihak penanggung (insurer)
– Pihak yang berjanji membayar jika peristiwa
pada unsur ketiga terlaksana
• Suatu peristiwa (accident)
– Suatu peristiwa belum tentu akan terjadi
(evenement)
• Kepentingan (interest)
TERTANGGUNG (insured)

Tertanggung adalah:
Orang atau individu atau badan hukum yang
memiliki kepentingan keuangan terhadap
barang/properti yang dipertanggungkan
sehingga ia memiliki hak untuk membeli
proteksi asuransi
PENANGGUNG (insurer)

Penanggung adalah:
Perusahaan asuransi yang memberikan ganti
rugi kepada tertanggung atas kerugian yang
dideritanya sesuai dengan polis yang
diterbitkannya
SYARAT SYAHNYA PERJANJIAN
ASURANSI

• Diatur dalam Psl 1320 KUHPdt


• Ditambah ketentuan Psl 251 KUHD
tentang pemberitahuan (notification),
yakni tertanggung wajib memberitahukan
kepada penanggung mengenai keadaan
obyek asuransi. Apabila lalai maka
pertanggungan menjadi batal
TUJUAN ASURANSI
• Ekonomi
Mengurangi ketidakpastian dari hasil usaha
yang dilakukan oleh seseorang atau
perusahaan dalam rangka memenuhi
kebutuhan atau mencapai tujuan
• Hukum
Memindahkan risiko yang dihadapi suatu
kegiatan kepada pihak lain
TUJUAN ASURANSI
• Tata Niaga
Membagi risiko yang dihadapi kepada semua
peserta program
• Kemasyarakatan
Menanggung kerugian secara bersama-sama
antar peserta program asuransi
FUNGSI UTAMA ASURANSI
Menempatkan posisi keuangan tertanggung
kembali kepada saat sebelum terjadi
kerugian/loss
MANFAAT ASURANSI
• Rasa aman dan perlindungan
• Pendistribusian biaya dan manfaat yang
lebih adil
• Polis dapat dijadikan jaminan kredit
• Sebagai tabungan dan sumber pendapatan
• Alat penyebaran risiko
• Membantu peningkatan kegiatan usaha
KEUNTUNGAN MEMBELI JASA
ASURANSI
• Mengurangi ketidakpastian risiko
• Kepastian adanya proteksi asuransi
• Mengurangi beban keuangan akibat
timbulnya kerugian
• Memperoleh masukan berupa informasi dan
saran mengenai cara mengurangi/
meminimalisasi risiko
• Menjamin ketenangan untuk berusaha/
bekerja. 
KEUNTUNGAN BAGI PERUSAHAAN
ASURANSI
Berasal dari:
• Premi yang diterima
• Penyertaan modal di perusahaan lain
• Hasil bunga dari investasi surat berharga
• Selisih premi asuransi dengan reasuransi
ASURANSI VS TABUNGAN
ASURANSI JIWA TABUNGAN
1. Besarnya uang yang 1. Besarnya uang yg
akan diterima dapat diterima tergantung
ditentukan sendiri oleh kemauan si penabung
pemegang polis saat
perjanjian dibuat 2. Tidak ada unsur
2. Ada unsur keharusan keharusan
untuk membayar premi (bersifat sukarela)
secara teratur
ASURANSI VS TABUNGAN
ASURANSI JIWA TABUNGAN
3. Besarnya premi yang 3. Besar uang yang
harus dibayar sudah
ditabung tiap kali
ditetapkan sesuai
perhitungan menabung tidak
selalu tetap
4. Terdapat unsur
proteksi finansial, 4. Tidak terdapat
yaitu jaminan terima fungsi proteksi
uang yang pasti sesuai terhadap risiko
perjanjian
ASURANSI VS TABUNGAN

ASURANSI JIWA TABUNGAN


5. Saat tertanggung 5. Besarnya uang yang
meninggal dunia diterima tergantung
jumlah uang yang jumlah tabungan
ditambah bunga
diterima pasti, meski
baru membayar
premi yang kecil
6. Bersifat kolektif 6. Bersifat individual
dan bebas
PERSAMAAN ASURANSI dan SPEKULASI

1. Tujuan kontrak sama-sama untuk


memindahkan risiko
2. Keduanya tidak mengandung unsur
perjudian, karena tidak menimbulkan
risiko yang baru
ASURANSI VS SPEKULASI
ASURANSI SPEKULASI
1. Kontrak persetujuan 1. Kontrak persetujuan adalah
adalah penanggungan jual beli
2. Risiko yang ditangani 2. Risiko yg ditangani adalah
adalah kerugian yang kemungkinan perubahan
mungkin timbul harga
3. Transaksi asuransi lebih 3. Risiko tidak berkurang,
menguntungkan sehingga hanya berpindah kepada
dapat mengurangi risiko orang lain yang sanggup
menanggung risiko tsb.
PERBEDAAN ASURANSI DENGAN
PERJUDIAN
1. Terhadap perjudian/pertaruhan UU tidak
memberikan akibat hukum. Dari perjudian yang
timbul adalah naturlijke verbintenis, sedangkan
dari asuransi timbul suatu perikatan sempurna
2. Kepentingan dalam asuransi adalah karena
adanya peristiwa tak tentu itu untuk tdk terjadi,
diluar/sebelum ditutup perjanjian. Sedangkan
perjudian kepentingan atas peristiwa tidak tentu
itu baru ada pada kedua belah pihak dengan
diadakannya perjudian/perjanjian pertaruhan.
PRINSIP ASURANSI
• Insurable interest (kepentingan terhadap objek)
– Hak subyektif yang mungkin akan lenyap atau
berkurang karena peristiwa tidak tentu
• Ulmost good faith (itikad baik)
• Indemnity (kembali pada posisi semula/keseimbangan)
• Proximate cause (sebab akibat yang berantai)
• Prinsip Follow the Fortunes, berlaku bagi reasuransi
• Subrogation
– Menuntut pihak lain yang mengakibatkan kerugian
• Contribution
– Pihak penangggung mengajak penangggung lain untuk
ikut menanggung
INSURABLE RISK
• Jiwa, harta benda, hak dan kepentingan
• Sesuatu yang dapat dipertanggungkan
• Memiliki hubungan hukum dengan objek
SYARAT INSURABLE RISK
• Loss and Unexpected
– Kerugian harus dapat diukur/dipastikan waktu dan
tempatnya serta sulit diperkirakan kejadiannya
• Reasonable
– Nilai benda yang dipertanggungkan cukup material
• Catastrophic
– Risiko harus tidak menimbulkan kerugian yang sangat
besar
• Homogeneous
– Barang yang diasuransikan bukan yang unik melainkan
banyak barang serupa atau sejenis
PELAKSANAAN PRINSIP INDEMNITY
• Pembayaran tunai atas suatu klaim dengan
penyerahan langsung kepada tertanggung atau
kepada pihak ketiga dalam hal tanggung gugat
• Penggantian (replacement) atas barang
tertanggung dalam bentuk barang yang sama
• Perbaikan (repair) barang milik tertanggung
menjadi bentuk/kondisi semula (kerusakan
kendaraan)
• Pembangunan kembali (reinstatement), biasanya
pada property insurance
CONTOH PRINSIP PROXIMATE
CAUSE
• Badai menerpa dan menghantam tembok dinding
pagar
• Tembok roboh menyebabkan instalasi listrik rusak
• Rusak instalasi listrik menimbulkan korsleting dan
percikan api
• Percikan api menimbulkan kebakaran
• Pemadam kebakaran menyemprotkan air
• Air yang disemprotkan menimbulkan kerusakan
barang lain yang tidak terbakar
PERIL, HAZARDS, LOSS
• Peril (penyebab suatu kerugian): peristiwa yang
apabila terjadi dapat menimbulkan kerugian
• Hazards: setiap keadaan yang dapat menciptakan
kesempatan timbulnya kerugian dari suatu peril
• Loss: kerugian atau kerusakan yang diderita
seseorang baik atas diri, keluarga ataupun harta
miliknya akibat suatu peril
• Contoh Peril dan Hazards:
– Merokok dalam pabrik dinamit (hazards)
– Rem mobil tidak berfungsi (hazards)
– Tabrakan beruntun (peril)
– Banjir mangakibatkan kerugian petani (peril)
JENIS HAZARDS
• Physical hazards: kondisi yang bersumber pada
karakteristik fisik suatu obyek yang dapat
memperbesar terjadinya peril yang timbul dari
kondisi fisik, penggunaan barang yang
dipertanggungkan
– Contoh : garasi dijadikan pabrik petasan
• Legal hazard, seringkali berdasarkan pada
peraturan ataupun perundangan yang bertujuan
melindungi masyarakat, justru diabaikan atau
kurang diperhatikan sehingga dapat memperbesar
kemungkinan terjadinya peril
JENIS HAZARDS
• Morale hazards: suatu kondisi yang bersumber pada diri
orang yang bersangkutan berkaitan dengan mental atau
pandangan hidup serta kebiasaannya yang dapat
memperbesar suatu peril
- Berkaitan dengan sifat dan perbuatan si tertanggung
walaupun pada dasarnya tidak seorangpun mau menderita
kerugian, akan tetapi karena merasa bahwa ia telah
memperoleh jeminan baik atas diri atau harta miliknya
seringkali berlaku ceroboh/kurang hati-hati
- Contoh: meninggalkan mobil tanpa terkunci, toko
dibakar untuk mendapatkan penggantian
Tugas
• Apa yang dimaksud dengan modal ventura ?
• Jelaskan pihak – pihak yang terkait dalam
modal ventura ?
• Jelaskan kepemilikan dari perusahaan modal
ventura ?
• Jelaskan sifat bantuan yang adapat diberikan
oleh perusahaan modal ventura kepada
perusahaan pasangan usaha ?
• Jelaskan mekanisme dari modal ventura ?

Anda mungkin juga menyukai