Jawab:
1. kegiatan pembiayaan investasi adalah pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal
beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi, rehabilitasi, modernisasi,
ekspansi atau relokasi tempat usaha/ investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka
waktu lebih dari 2 (dua) tahun.
Pembiayaan investasi tersebut harus dilakukan dengan cara khusus, seperti yang ditunjukkan
pada uraian berikut.
a. Sewa Pembiayaan
Sewa pembiayaan (finance lease) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang oleh perusahaan pembiayaan untuk digunakan debitur selama jangka waktu
tertentu yang mengalihkan secara substansial manfaat dan risiko atas barang yang
dibiayai. Sedangkan jual dan sewa-balik (sale and leaseback) adalah kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penjualan suatu barang oleh debitur kepada perusahaan pembiayaan yang
disertai dengan menyewa-pembiayaan-kan kembali barang tersebut kepada debitur yang
sama.
b. Perusahaan anjak piutang
Anjak piutang (factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang
usaha suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang tersebut. Anjak piutang
dibedakan menjadi dua klasifikasi, yaitu factoring with recourse dan factoring without
recourse. Anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang (factoring with
recourse) adalah transaksi anjak piutang usaha, di mana penjual piutang menanggung
risiko tidak tertagihnya sebagian atau seluruh piutang yang dijual kepada perusahaan
pembiayaan. Sementara, anjak piutang tanpa pemberian jaminan dari penjual piutang
(factoring without recourse) adalah transaksi anjak piutang usaha di mana perusahaan
pembiayaan menanggung risiko tidak tertagihnya seluruh piutang yang dijual kepada
perusahaan pembiayaan.
c. Pembelian dengan pembayaran secara angsuran.
Pembelian dengan pembayaran secara angsuran adalah kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pengadaan barang dan/atau jasa yang dibeli oleh debitur dari penyedia barang atau
jasa dengan pembayaran secara angsuran. Dalam hal pembelian dengan pembayaran
secara angsuran untuk pengadaan barang. kepemilikan objek pembiayaan dalam
perjanjian beralih dari penyedia barang kepada debitur. Pembelian dengan sistem
angsuran ini banyak dimanfaatkan untuk pembiayaan konsumsi yang banyak dikenal
dengan kartu kredit (credit card). Kartu kredit adalah bagian penting dari lembaga
pembiayaan konsumen, dan pola pembiayaan tidak saja hanya dengan kartu kredit, tetapi
juga dengan kartu-kartu yang lain atau dikenal dengan kartu plastik (plastic card).
d. Pembiayaan proyek dan pembiayaan infrastruktur
Pembiayaan proyek adalah pembiayaan yang diberikan dalam rangka pelaksanaan sebuah
proyek yang memerlukan pengadaan beberapa jenis barang modal dan/ atau jasa yang
terkait dengan pelaksanaan pengadaan proyek tersebutSedangkan pembiayaan
infrastruktur adalah pembiayaan dalam bentuk pengadaan barang dan/atau jasa untuk
pembangunan infrastruktur. Pembiayaan proyek maupun pembiayaan infrastruktur dapat
dilakukan dengan menggunakan satu atau lebih cara, dari cara-cara sewa pembiayaan
(finance lease), jual dan sewa-balik (sale and leaseback), anjak piutang dengan pemberian
jaminan dari penjual piutang (factoring with recourse), pembelian denga pembayaran
secara angsuran. Cara-cara tersebut mengikuti ketentuan seperti yang telah diuraikan di
atas.
e. Fasilitas modal usaha
Fasilitas modal usaha adalah pembiayaan modal kerja yang dibayarkan langsung oleh
perusahaan pembiayaan kepada penyedia barang dan/atau jasa. Fasilitas modal usaha
wajib dilakukan dengan cara memberikan pembiayaan berdasarkan bukti tagihan
pembelian barang atau penggunaan jasa yang diterima debitur dari penyedia barang atau
jasa.
2. Kelebihan dan kekurangan leasing sebagai berikut:
kelebihan leasing pembiayaan penuh, fleksibilitas, penghematan modal merupakan off
balance sheet, diversifikasi pembiayaan, lebih murah, perlindungan sebagai akibat kemajuan
teknologi, sebagai proteksi inflasi. Adapun juga kekurangan leasing adalah Pertama, klaim
depresiasi nilai barang. Karena Anda sudah terikat skema pembayaran dengan nilai dan
jangka waktu yang disepakati, jika harga barang atau aktiva suatu waktu turun, Anda tidak
dapat mengklaimnya. Kedua, deposit. Untuk mendapat pembiayaan, ada kalanya Anda tetap
akan dimintai deposit yang jumlahnya cukup besar. Lalu, lebih mahal. Harga yang dibayarkan
setiap jangka waktunya mungkin terasa ringan. Namun, sebetulnya harga kontan pembelian
barang dapat lebih murah daripada melalui leasing Keempat, kontrak waktu leasing yang
biasanya dalam jangka panjang atau jangka menengah tidak dapat diputus dengan alasan
apapun. Kelima, manajemen yang lebih rumit. Mau tidak mau Anda harus secara rinci dan
detail mengatur pencatatan pembiayaan leasing pada buku kas usaha. Terakhir, barang atau
aktiva yang dibiayai belum menjadi milik nasabah atau lesse walaupun di akhir masa
perjanjian dapat dibeli.
3. Perusahaan modal ventura berbasis syariah adalah lembaga keuangan yang menyediakan pembiayaan
melalui penyertaan modal dan/atau pembiayaan untuk pengembangan usaha pasangan atau debitur
dengan prinsip-prinsip syariah. Berikut adalah mekanisme yang dapat diterapkan dalam kegiatan
usaha perusahaan modal ventura berbasis syariah:
1. Pemilihan Pasangan Usaha atau Debitur: Perusahaan modal ventura berbasis syariah harus
memilih pasangan usaha atau debitur yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Pasangan
usaha atau debitur harus menjalankan usaha yang halal dan tidak bertentangan dengan
prinsip-prinsip syariah.
2. Penyertaan Modal atau Pembiayaan: Perusahaan modal ventura berbasis syariah dapat
menyediakan pembiayaan melalui penyertaan modal atau pembiayaan untuk jangka waktu
tertentu. Pembiayaan ini harus sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, seperti prinsip keadilan,
keberlanjutan, dan pembagian risiko.
3. Bagi Hasil: Perusahaan modal ventura berbasis syariah akan mendapatkan keuntungan dari
hasil usaha pasangan atau debitur berdasarkan kesepakatan yang telah ditetapkan.
Keuntungan ini akan dibagi antara perusahaan modal ventura dan pasangan usaha atau debitur
sesuai dengan kesepakatan yang adil dan proporsional.
4. Pengawasan: Perusahaan modal ventura berbasis syariah harus melakukan pengawasan
terhadap penggunaan dana yang diberikan kepada pasangan usaha atau debitur. Pengawasan
ini bertujuan untuk memastikan bahwa dana digunakan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah
dan tujuan pengembangan usaha.
5. Akad Syariah: Perusahaan modal ventura berbasis syariah harus menjalankan kegiatan
usahanya berdasarkan akad-akad syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Akad-
akad syariah yang umum digunakan dalam perusahaan modal ventura adalah akad
mudharabah (bagi hasil) dan akad musyarakah (kerjasama).
6. Pengelolaan Risiko: Perusahaan modal ventura berbasis syariah harus memiliki mekanisme
pengelolaan risiko yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Pengelolaan risiko ini meliputi
identifikasi risiko, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko untuk meminimalkan kerugian
yang mungkin terjadi.
Dengan menerapkan mekanisme di atas, perusahaan modal ventura berbasis syariah dapat
menjalankan kegiatan usahanya dengan mematuhi prinsip-prinsip syariah. Hal ini penting untuk
memastikan bahwa pembiayaan yang diberikan sesuai dengan nilai-nilai Islam dan memberikan
manfaat yang adil bagi semua pihak yang terlibat.
4.
2 Klien
Perusahaan
Factoring 1
3 Nasabah
Transaksi penjualan secara kredit antara penjual (klien) dengan pembeli (nasabah)Dari transaksi ini
akan muncul fakturKlien kemudian mengalihkan piutang pada perusahaan anjak piutang. Pada saat
pengalihan ini klien dapat memberitahukan pada pihak pembeli bahwa telah terjadi pengalihan
piutang dari klien kepada perusahaan anjak piutangPerusahaan anjak piutang kemudian menilai besar
faktur yang diserahkan dan membayar kepada klien sebesar nilai tertentu setelah dilakukan
penilaianPada saat jatuh tempo, pihak perusahaan anjak piutang akan melakukan penagihan piutang
pada pihak nasabah sebesar nilai fakturdan pihak nasabah membayar kepada perusahaan anjak
piutang sesuai dengan nilai yang tertera pada faktur. Beberapa manfaat anjak piutang bagi klien antara
lain.
1. Membantu administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and collection services)
Perusahaan anjak piutang memperoleh fee atau komisi sebesar persentase tertentu dari jumlah piutang
yang dianjakpiutangkan atas jasa-jasa administrasi yang diberikan sebagai bagian dari perjanjian
anjak piutang. Jasa-jasa tersebut meliputi administrasi piutang yang dianjak piutangkan dan
membantu penagihannya. Dengan mengalihkan tugas pembukuan kepada perusahaan anjak piutang
akan timbul beban biaya atas klien.
5. Meningkatkan kepercayaan
Karena arus dana bukan lagi suatu masalah maka setiap tagihan dapat dibayar tepat waktu yang pada
gilirannya akan meningkatkan kepercayaan pihak klien. Reputasi yang baik kan mengakibatkan
mudahnya melakukan pembelian, misalnya barang- barang mentah secara kredit dengan harga yang
lebih baik. Sedangkan dalam hal penjual tunai klien dapat memberikan discount yang lebih menarik.
5. Pokok-pokok yang diatur dalam pengawasan kesehatan bank sesuai POJK No4 Taban 2016 sebagai
berikut
a. Bank (termasuk kantor cabang bank asing) wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan
bank baik secara individual maupun konsolidasi dengan menggunakan pendekatan risiko.
Penilaian tingkat kesehatan bank secara konsolidasi dilakukan bagi bank yang melakukan
pengendalian terhadap perusahaan anak.
b. Faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank terdiri dari: profil risiko (risk profile)
Good Corporate Governance (GCG)rentabilitas (earnings) dan permodalan (capital)
c. Bank wajib melakukan penilaian sendiri (self assesment) tingkat kesehatan bank dan hasil
self assesment tingkat kesehatan bank yang telah mendapat persetujuan dari direksi wajib
disampaikan kepada dewan komisaris. Selanjutnya, hasil self assesment dimaksud wajib
disampaikan kepada Bank Indonesia.
d. Periode penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan paling kurang setiap semester (untuk
posisi akhir bulan Juni dan Desember) serta dilakukan pengkinian sewaktu- waktu apabila
diperlukan
e. Apabila dari hasil identifikasi dan penilaian Bank Indonesia ditemukan permasalahan atau
pelanggaran yang secara signifikan memengaruhi atau akan memengaruhi operasional
dan/atau kelangsungan usaha bank maka Bank Indonesia berwenang menurunkan
peringkat komposit tingkat kesehatan bank