Anda di halaman 1dari 3

Jawaban

Tugas 2

Nama : Zulkifli

Nim : 043491443

Prodi : Manajemen(S1)

UPBJJ : Tarakan

1. Sesuai Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah
dalam Undang-Undang No. 10 Tahun 1998, Bank Umum adalah bank yang melaksanakan
kegiatan usaha secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Adapun kegiatan usaha bank
umum yang meliputi :
1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito
berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.
2. Memberikan kredit.
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang.
4. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.
5. Menerima pembayaran dari tagihan atas usrat berharga dan melakukan perhitungan
dengan atau antara pihak ketiga.

Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip
Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah. Dalam Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Syariah, kegiatan usaha Bank Umum Syariah meliputi sebagai berikut :
1. Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan, atau bentuk
lainnya yang dipersamakaan dengan itu berdasarkan akad wadi’ah atau akad yag tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.
2. Menghimpun dana dalam bentuk investasi berupa deposito, tabungan atau bentuk
lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad mudharabah atau akad lain
yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.
3. Menyalurkan pembiayaan bagi hasil berdasarkan akad murabahah, akad salam, akad
istishna’, atau akad lain yang bertentangan dengan prinsip syariah.
4. Menyalurkan pembiayaan berdasarkan akad qardh atau akad lain yang tidak
bertentangan dengan prinsip syariah.
5. Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah atau akad lain yang
tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

2.
3. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha
Perusahaan Pembiayaan. Sewa pembiayaan (finance lease) adalah kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan barang oleh perusahaan pembiayaan untuk digunakan
debitur selama jangka waktu tertentu yang mengalihkan secara substansial manfaat dan
risiko atas barang yang dibiayai.
Kelebihan leasing dibandingkan dengan sumber pembiayaan lainnya adalah sebagai
berikut.
a. Pembiayaan penuh
Leasing dilakukan tanpa harus menyediakan uang muka dan pembiayaan
dilakukan sampai 100 persen (full pay out).
b. Fleksibilitas
Pihak lessee dapat memilih skema pembayaran angsuran yang menguntungkan
baginya.
c. Penghematan modal
Leasing memungkinkan lessee untuk menghemat modal kerja sehingga
kelebihan modal kerja yang ada dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
d. Off Balance Sheet
Tidak ada ketentuan yang mengharuskan untuk mencantumkan transaksi leasing
dalam neraca perusahaan. Untuk itu, prosedur pembelian aset tidak perlu
dipenuhi secara terperinci.
e. Diversifikasi pembiayaan
Lessee memiliki alternatif sumber pembiayaan selain bank. Walaupun suatu
perusahaan telah memperoleh kredit dari bank, masih dimungkinkan
memperoleh pembiayaan lain dari leasing tanpa mengganggu kredit yang telah
diperoleh.
f. Lebih murah
Pembiayaan barang modal melalui metode leasing lebih murah dibandingkan
dengan kredit bank berdasarkan perhitungan present value. Di samping itu,
transaksi leasing bebas beban pajak dan biaya penyusutan (depresiasi).
g. Perlindungan akibat kemajuan teknologi
Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat
barang yang disewa mengalami ketinggalan model atau sistem sebagai dampak
pesatnya teknologi.
h. Proteksi inflasi
Leasing dapat memberikan proteksi terhadap inflasi khususnya apabila leasing
berdasarkan tarif suku bunga tetap.

4. a. Menurut Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.35/POJK.05/2015 tentang


Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Modal Ventura. Usaha modal ventura adalah
usaha pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau pembiayaan untuk jangka
waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha pasangan usaha atau debitur,
baik secara konvensional maupun berprinsip syariah.
b. Modal ventura di Indonesia mulai berkembang sejak tahun 1973 dengan
didirikannya PT Badan Pembinaan Usaha Indonesia (BPUI) dengan kegiatan utama
mengembangkan usaha kecil dan menengah agar dapat memiliki daya saing. Dengan
penyertaan modal dari BPUI diharapkan perusahaan pasangan usaha akan mampu
memperbaiki kondisi perusahaan sehingga hasil akhirnya nanti perusahaan
pasangan usaha dapat dinilai layak untuk memperoleh pinjaman dana dari bank.
c. Dalam mekanisme modal ventura terdapat tiga pihak yang terkait, yaitu sebagai
berikut.
• Pemilik modal: Modal bisa berasal dari berbagai sumber yang kemudian
dihimpun dalam satu wadah atau lembaga khusus yang disebut dengan venture
capital funds.
• Profesional. Dalam perusahaan modal ventura berkumpul para profesional yang
memiliki keahlian dalam pengelolaan investasi dan mencari investasi yang
potensial. Profesional bisa berupa lembaga yang disebut dengan perusahaan
manajemen atau management venture/capital fund company.
• Perusahaan yang membutuhkan dana atau modal. Disebut dengan investee
company atau perusahaan pasangan usaha (PPU) atau debitur. Dalam
pengelolaannya, modal ventura di Indonesia tidak mengenal pemisahan antara
venture capital fund dengan management venture capital company sehingga
perusahaan modal ventura yang telah memperoleh izin usaha dapat mengelola
atau dikelola oleh perusahaan modal ventura lainnya

Anda mungkin juga menyukai