Anda di halaman 1dari 5

NAMA : RACHMAD ADHE ADHA

NIM : 048470278

MATKUL : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

TUGAS 2

1. Peran utama prusahaan pembiayaan adalah memberikan pinjaman pembiayaan


baik pada sector perorangan maupun non perorangan. Perusahaan pembiayaan di
Indonesia meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan multi guna dan pembiayaan
modal kerja. Jelaskan bagaimana menerapkan ketentuan operasional pembiayaan
investasi!
JAWAB :

Peran utama prusahaan pembiayaan adalah memberikan pinjaman pembiayaan baik pada sector
perorangan maupun non perorangan. Perusahaan pembiayaan di Indonesia meliputi pembiayaan
investasi, pembiayaan multi guna dan pembiayaan modal kerja. Jelaskan bagaimana menerapkan
ketentuan operasional pembiayaan investasi!

2. Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal


baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna
usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha
(lessee) selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran.
Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari leasing!
JAWAB :

Berikut adalah beberapa kelebihan dan kelemahan utama dari leasing:

Kelebihan Leasing:

1. Ketersediaan Modal: Salah satu kelebihan utama leasing adalah kemampuannya untuk
memberikan akses kepada perusahaan atau individu untuk aset modal tanpa harus
mengeluarkan jumlah modal besar upfront. Ini dapat membantu dalam membebaskan
modal untuk digunakan dalam investasi lain atau operasional perusahaan.
2. Fleksibilitas: Leasing memungkinkan perusahaan untuk memperbarui atau mengganti
peralatan dengan lebih mudah. Setelah periode sewa berakhir, perusahaan dapat
memutuskan untuk memperbarui peralatan sesuai dengan perkembangan teknologi atau
kebutuhan bisnis.
3. Pemeliharaan dan Layanan: Beberapa jenis leasing dapat mencakup perawatan dan
pemeliharaan aset oleh penyedia leasing. Ini mengurangi beban perawatan dan
pemeliharaan yang harus ditangani oleh penyewa.
4. Pemilihan Opsi Pembelian: Dalam finance lease, penyewa biasanya memiliki opsi untuk
membeli aset pada akhir periode sewa dengan harga yang telah ditentukan. Ini memberikan
fleksibilitas dan opsi kepemilikan dalam jangka panjang.
5. Pajak: Beberapa jenis leasing dapat memberikan manfaat pajak. Pembayaran sewa mungkin
dapat dianggap sebagai biaya operasional yang dapat mengurangi pajak penghasilan
perusahaan.
Kelemahan Leasing:

1. Biaya Lebih Tinggi: Dalam jangka panjang, biaya leasing dapat melebihi biaya membeli aset.
Ini karena perusahaan membayar bunga dan biaya leasing yang mungkin lebih tinggi
dibandingkan dengan bunga pinjaman bank.
2. Ketergantungan pada Lessor: Penyewa tergantung pada penyedia leasing untuk
pemeliharaan, pembaruan, dan penyediaan aset. Jika penyedia leasing mengalami masalah
atau tidak memenuhi kewajiban mereka, ini dapat berdampak negatif pada bisnis penyewa.
3. Kewajiban Keuangan: Leasing biasanya menghasilkan kewajiban keuangan dalam neraca
perusahaan. Hal ini dapat mempengaruhi rasio keuangan dan kredit perusahaan.
4. Tidak Ada Kepemilikan Langsung: Dalam operating lease, aset tetap dimiliki oleh lessor, dan
penyewa tidak memiliki kepemilikan langsung. Ini dapat menjadi kendala jika perusahaan
menginginkan kepemilikan penuh atas aset tersebut.
5. Biaya Pengakhiran Awal: Pengakhiran sewa sebelum jangka waktu berakhir mungkin
melibatkan biaya pengakhiran yang signifikan.

3. Modal Ventura adalah usaha pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau


pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha
pasangan atau debitur, baik secara konvensional maupun berprinsip syariah.
Jelaskan bagaimana menerapkan kegiatan usaha perusahaan modal ventura yang
konvensional dan yang berbasis syariah dan jelaskan mekanismenya!
JAWAB :

Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana menerapkan kegiatan usaha perusahaan modal
ventura dalam kedua versi tersebut beserta mekanismenya:

Modal Ventura Konvensional:

1. Pemilihan Pasangan Debitur: Proses awal dalam modal ventura konvensional adalah memilih
pasangan debitur atau perusahaan yang akan mendapatkan modal ventura. Biasanya,
perusahaan modal ventura akan mencari perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan
dan keuntungan yang menarik.
2. Pembagian Laba dan Kerugian: Investor modal ventura konvensional akan menyediakan
modal untuk perusahaan yang bermitra. Dalam kesepakatan ini, biasanya ada pembagian
laba dan kerugian yang telah disepakati sebelumnya antara investor dan perusahaan yang
menerima modal ventura. Laba akan dibagi sesuai dengan kesepakatan, dan kerugian juga
akan ditanggung bersama sesuai dengan proporsi masing-masing pihak.
3. Kepemilikan Bersama: Biasanya, perusahaan modal ventura konvensional memperoleh
kepemilikan saham dalam perusahaan yang menerima modal ventura. Ini berarti investor
memiliki saham dalam bisnis dan berhak atas dividen jika ada.
4. Manajemen dan Pengawasan: Investor modal ventura biasanya tidak terlibat secara aktif
dalam manajemen sehari-hari perusahaan yang menerima modal ventura. Namun, mereka
biasanya memiliki hak untuk mengawasi dan memastikan perusahaan mengikuti rencana
bisnis yang telah disepakati.

Modal Ventura Berbasis Syariah:

1. Kepatuhan Syariah: Modal ventura berbasis syariah harus mematuhi prinsip-prinsip syariah
Islam. Ini berarti bahwa perjanjian dan praktik bisnis harus sesuai dengan hukum Islam,
seperti larangan riba (bunga) dan prinsip keadilan.
2. Pemilihan Pasangan Debitur: Proses pemilihan pasangan debitur atau perusahaan dalam
modal ventura berbasis syariah serupa dengan versi konvensional, tetapi pasangan debitur
harus memiliki operasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
3. Mekanisme Bagi Hasil: Alih-alih bunga, modal ventura berbasis syariah menggunakan
mekanisme bagi hasil. Ini berarti bahwa laba dan kerugian dibagi antara investor dan
perusahaan yang menerima modal ventura sesuai dengan kesepakatan yang telah
disepakati. Investor memperoleh bagian dari keuntungan, dan mereka juga turut
menanggung kerugian dalam proporsi yang sama.
4. Kepemilikan Bersama: Seperti modal ventura konvensional, investor dalam modal ventura
berbasis syariah dapat memperoleh kepemilikan bersama dalam bisnis, biasanya dalam
bentuk saham atau bagian modal usaha.
5. Transparansi dan Akuntabilitas: Kepemilikan dan operasi perusahaan harus dilakukan secara
transparan dan akuntabel sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Selain itu, perusahaan
modal ventura berbasis syariah harus menjalankan audit sesuai dengan standar syariah.

4. Anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan
jangka pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar
negeri. Jelaskan bagaimana menerapkan mekanisme transaksi dalam anjak
piutang dan apa manfaat yang dirasakan oleh klien dengan menggunakan jasa
anjak piutang!
JAWAB :

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menerapkan mekanisme transaksi anjak piutang:

Pemilihan dan Penilaian Piutang: Klien (perusahaan pemilik piutang) akan memilih piutang yang ingin
diajak. Ini bisa termasuk tagihan dari penjualan produk atau jasa kepada pelanggan. Penilaian kredit
mungkin diperlukan untuk menentukan risiko kredit yang terkait dengan piutang.

Penawaran dan Kesepakatan: Klien akan menawarkan piutangnya kepada perusahaan anjak piutang.
Perusahaan anjak piutang akan melakukan penilaian lebih lanjut atas piutang tersebut dan
menawarkan harga yang bersedia dibayar kepada klien. Setelah kesepakatan harga tercapai, kontrak
anjak piutang akan ditandatangani.

Pembayaran dan Pengalihan Piutang: Setelah kesepakatan, perusahaan anjak piutang akan
membayar sejumlah uang kepada klien. Klien mengalihkan hak kepemilikan piutang kepada
perusahaan anjak piutang. Dalam beberapa kasus, piutang dapat diteruskan kepada perusahaan
anjak piutang untuk dikelola, atau perusahaan anjak piutang dapat menagih piutang tersebut atas
nama klien.

Pengelolaan dan Penagihan Piutang: Perusahaan anjak piutang akan mengelola piutang tersebut,
termasuk proses penagihan terhadap pihak yang berutang. Mereka akan mengelola semua aspek
administratif yang terkait dengan piutang.

Distribusi Keuntungan: Setelah berhasil menagih piutang, perusahaan anjak piutang akan membagi
keuntungan dengan klien sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati dalam kontrak. Bagian
dari keuntungan akan menjadi biaya layanan bagi perusahaan anjak piutang.

Manfaat yang dirasakan oleh klien dengan menggunakan jasa anjak piutang adalah:
Pengelolaan Likuiditas: Klien dapat mengkonversi piutang yang tertunda menjadi kas yang lebih
cepat, memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan operasional atau investasi lebih lanjut
tanpa harus menunggu pembayaran dari pelanggan.

Pengurangan Risiko Kredit: Klien dapat mentransfer risiko kredit kepada perusahaan anjak piutang.
Ini berarti bahwa jika piutang tidak dapat ditagih, risiko kerugian tidak sepenuhnya jatuh pada klien.

Efisiensi Administratif: Perusahaan anjak piutang akan mengelola administrasi yang terkait dengan
piutang, yang memungkinkan klien untuk fokus pada bisnis inti mereka tanpa harus memikirkan
tugas penagihan dan administrasi.

Akses ke Sumber Daya Keuangan Tambahan: Klien dapat menggunakan uang yang diterima dari
penjualan piutang untuk mengembangkan bisnis, membayar utang, atau untuk tujuan lainnya.

Peningkatan Likuiditas: Dengan memungkinkan perusahaan untuk mempercepat aliran kas, piutang
yang dianjak dapat membantu meningkatkan likuiditas dan pertumbuhan bisnis.

5. Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dan
kekurangan dana. Jelaskan Pokok-pokok penilaian kesehatan bank!
JAWAB :

Berikut adalah pokok-pokok penilaian kesehatan bank:

Rasio Keuangan:

Rasio Modal: Rasio modal adalah ukuran penting untuk menilai kekuatan keuangan bank. Ini
mencakup tingkat modal inti, seperti modal inti terhadap aset tertimbang menurut risiko (Risk-
Weighted Assets, RWA), serta tingkat leverage (tingkat modal inti terhadap aset total).

Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio - CAR): CAR adalah rasio yang mengukur
kemampuan bank untuk menutupi kerugian potensial dan risiko yang terkait dengan aset-asetnya.
Persyaratan CAR biasanya ditetapkan oleh otoritas pengawas.

Rasio Likuiditas: Rasio likuiditas mengukur kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai. Ini mencakup rasio lancar
dan rasio cair.

Asset Quality (Kualitas Aset):

Rasio Kredit Bermasalah: Rasio ini mengukur kualitas portofolio kredit bank dengan membandingkan
kredit bermasalah dengan total pinjaman yang diberikan.

Penyisihan Kerugian (Loan Loss Provisions): Penyisihan kerugian mencerminkan kemampuan bank
untuk menutupi potensi kerugian dari kredit bermasalah dalam neraca.

Manajemen Risiko:

Manajemen Risiko Kredit: Evaluasi bagaimana bank mengelola risiko kreditnya, termasuk proses
kredit, pemantauan portofolio, dan tindakan koreksi saat risiko meningkat.

Manajemen Risiko Pasar: Penilaian kemampuan bank dalam mengelola risiko pasar, seperti risiko
suku bunga, risiko mata uang, dan risiko saham.

Manajemen Risiko Operasional: Evaluasi kemampuan bank untuk mengelola risiko operasional,
seperti risiko kepatuhan, risiko reputasi, dan risiko operasional lainnya.
Profitability (Profitabilitas):

Profitabilitas Bersih: Evaluasi profitabilitas bersih bank, termasuk laba bersih setelah mengurangkan
semua biaya dan kerugian.

Return on Assets (ROA): ROA adalah rasio yang mengukur seberapa efisien bank dalam
menghasilkan laba dari aset yang dimilikinya.

Manajemen dan Tata Kelola:

Tata Kelola Perusahaan: Evaluasi tata kelola perusahaan bank, termasuk komposisi dewan direksi,
manajemen risiko, dan kepatuhan terhadap regulasi.

Kualifikasi Manajemen: Penilaian terhadap kemampuan dan integritas manajemen bank, termasuk
pengalaman dan kualifikasi mereka dalam mengelola risiko.

Kepatuhan Terhadap Regulasi:

Kepatuhan Terhadap Regulasi Keuangan: Memastikan bank mematuhi semua peraturan dan regulasi
yang ditetapkan oleh otoritas pengawas.

Sumber Dana dan Pengelolaan Likuiditas:

Sumber Dana: Memeriksa dari mana bank memperoleh dana dan seberapa stabilnya sumber-
sumber tersebut.

Manajemen Likuiditas: Evaluasi kemampuan bank dalam mengelola likuiditas dan memenuhi
kewajiban finansialnya.

Anda mungkin juga menyukai