Anda di halaman 1dari 9

NAMA : SINTIA BASDIAN

KELAS : AB13121

MANAJEMEN INVESTASI
1. Jenis-jenis obligasi berdasarkan penerbit
1. Obligasi pemerintah (goverment bonds)

Obligasi pemerintah adalah surat utang resmi yang diterbitkan oleh pemerintah
Indonesia dan memiliki tingkat keamanan yang tinggi. Salah satu jenis obligasi
pemerintah adalah Obligasi Negara Ritel (ORI).

ORI merupakan instrumen surat berharga negara yang bisa diakses lewat e-SBN.
Surat berharga negara sendiri dibagi menjadi dua instrumen, yaitu Surat Utang Negara
(SUN) dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

2. Obligasi korporasi (corporate bonds)

Sesuai namanya, obligasi korporasi dikeluarkan oleh korporasi atau perusahaan,


seperti perusahaan swasta hingga BUMN maupun BUMD. Perusahaan menerbitkan
obligasi karena dinilai memiliki ketentuan yang lebih mudah dan bunga lebih rendah.

Kelebihan obligasi korporasi adalah bunga yang ditawarkan lebih besar daripada
bunga yang diberikan deposito. Namun, ada juga risiko obligasi korporasi, yakni
ketidakmampuan perusahaan untuk membayar kewajibannya berupa kupon obligasi
dan pokok obligasi.

3. Obligasi pemerintah daerah (municipal bonds)

Jenis obligasi pemerintah daerah adalah surat utang yang dikeluarkan oleh pemerintah
daerah lewat penawaran umum di pasar modal. Surat utang ini diterbitkan untuk
membantu pemerintah daerah dalam mendorong program pembangunan.
2. Jenis-jenis obligasi berdasarkan jaminan
1. Secured bonds

Secured bonds adalah surat utang yang diterbitkan ketika penerbit obligasi juga
menyertakan jaminan untuk obligasi yang dikeluarkan. Jaminan tersebut bisa
berbentuk aset milik penerbit mauapun pihak ketiga.

Terdapat tiga jenis secured bonds, yaitu:

Collateral trust bond, yaitu surat utang yang jaminannya menggunakan saham atau
obligasi milik penerbit.
Mortgage bond, yakni surat utang dengan jaminan berupa aset gedung atau bangunan.
Equipment trust certificate, yaitu obligasi yang hasil penjualannya dipakai untuk
membeli beberapa aset. Kemudian aset tersebut dipinjamkan ke perusahaan.

2. Unsecured bonds

Sementara unsecured bonds adalah kebalikan dari secured bonds, yaitu jenis surat
utang tanpa jaminan apa pun dari pihak penerbit. Oleh sebab itu, surat utang ini hanya
diandalkan melalui kesepakatan antara investor dan penerbit.
3. Jenis-jenis obligasi berdasarkan masa jatuh tempo
1. Obligasi jangka panjang

Obligasi jangka panjang adalah salah satu jenis-jenis obligasi dengan masa jatuh
tempo yang lama, yakni sekitar 1-10 tahun. Oleh sebab itu, kamu tidak bisa
mencairkan hasil investasi jika belum mencapai satu tahun.

Jenis ini juga memiliki beberapa risiko, yaitu risiko likuiditas, risiko inflasi, hingga
risiko suku bunga yang fluktuatif.

2. Obligasi jangka pendek

Sementara obligasi jangka pendek merupakan jenis surat utang dengan masa jatuh
tempo maksimal satu tahun. Obligasi jenis ini digolongkan ke dalam jenis investasi
low risk dan low return.

Maksudnya, berinvestasi dengan surat utang jangka pendek berarti memiliki risiko
yang rendah, tapi dengan keuntungan yang juga rendah. Para investor biasanya
menggunakan obligasi jangka pendek untuk menambah keragaman portofolio.
4. Jenis-jenis obligasi berdasarkan kupon
1. Obligasi kupon tetap (fixed coupon)

Obligasi kupon tetap adalah jenis obligasi yang memiliki tingkat kupon bunga yang
sudah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar perdana. Selain itu, juga
dibayarkan secara periodik.

2. Obligasi kupon variabel (variable coupon)

Obligasi kupon variabel memiliki kemiripan dengan obligasi kupon tetap. Bedanya,
obligasi kupon variabel memiliki suku bunga yang bisa berubah kapan pun.
Perubahan tersebut biasanya dipengaruhi oleh suku bunga perbankan.

3. Obligasi tanpa kupon (zero-coupon)

Sesuai namanya, obligasi tanpa kupon adalah jenis obligasi yang investornya tidak
menerima kupon secara berkala. Pihak penerbit akan membayarkan bunga saat jatuh
tempo, sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.
5. Jenis-jenis obligasi berdasarkan perhitungan imbal hasil
1. Obligasi konvensional

Obligasi konvensional merupakan jenis obligasi yang biasanya diterbitkan oleh pihak
tertentu dengan tujuan mendapatkan pinjaman sebagai modal mereka. Lalu, investor
yang membeli akan mendapatkan bunga dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

2. Obligasi syariah

Sedangkan obligasi syariah adalah jenis surat berharga yang dilaksanakan


berdasarkan prinsip syariah Islam, sehingga seluruh perhitungan dan komponen dalam
surat utang ini tidak mengandung riba.

3. Obligasi berimbal hasil tinggi

Obligasi berimbal hasil tinggi atau junk bond adalah jenis obligasi dengan rating yang
rendah dalam pemeringkatan investasi. Rating obligasi tersebut diberikan oleh agensi
dan lembaga pemeringkat kredit.

Oleh sebab itu, jenis obligasi ini memiliki risiko yang tinggi. Itu artinya, jenis ini
dinilai oleh para investor memiliki ekspektasi yang tinggi.
6. Jenis-jenis obligasi syariah
1. Obligasi syariah mudarabah

Obligasi syariah atau sukuk mudarabah adalah jenis surat berharga yang dikeluarkan
berdasarkan perjanjian atau akad mudarabah antara investor dan penerbit. Akad
tersebut dilakukan jika ada satu pihak yang menyediakan modal dan ada pihak yang
bersedia menyediakan tenaganya.

2. Obligasi syariah ijarah

Sukuk ijarah dikeluarkan berdasarkan akad ijarah. Akad ijarah adalah kesepakatan
antara satu pihak yang menyewakan hak manfaat asetnya kepada orang lain.
Kesepakatan tersebut tidak perlu ada perpindahan kepemilikan aset dari satu pihak ke
pihak lainnya.

3. Obligasi syariah istishna

Obligasi syariah istishna berarti diterbitkan berdasarkan akad istishna, yaitu kedua
pihak yang sepakat melakukan jual beli untuk membiayai sebuah proyek atau produk
tertentu. Sebelum mencapai kesepakatan, pihak-pihak tersebut akan mendiskusikan
spesifikasi dan detail proyek yang akan dikerjakan.
CARI KE 9 SEKTOR BURSA
INDONESIA?
Ke 9 Sektor BEI tersebut adalah :
1 Pertanian ( Agriculture ) mencakup usaha di bidang tanaman pangan,
perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa-jasa yang secara
langsung terkait dengan bidang tersebut.

2 Pertambangan ( Mining ) usaha di bidang pertambangan dan penggalian, seperti


pertambangan batu bara, minyak dan gas bumi, biji logam, penggalian batu-
batuan, tanah liat, pasir, penambangan dan penggalian garam, pertambangan
mineral, bahan kimia, dan bahan pupuk, serta penambangan gips, aspal dan
gamping.

3 Industri dasar dan kimia ( Basic industry & chemicals ) industri dasar mencakup
usaha pengubahan material dasar menjadi barang setengah jadi atau barang jadi
yang masih akan diproses di sektor perekonomian selanjutnya. Industri kimia
mencakup usaha pengolahan bahan-bahan terkait kimia dasar yang akan
digunakan pada proses produksi selanjutnya dan industri farmasi.

4 Aneka industri ( Miscellaneous industry ): meliputi usaha pembuatan mesin-


mesin berat maupun ringan; termasuk komponen penunjangnya.
5 Industri barang konsumsi ( Consumer goods industry ) usaha pengolahan yang
mengubah bahan dasar/setengah jadi menjadi barang jadi yang umumnya dapat
dikonsumsi pribadi/rumah tangga.

6 Properti, real estatet, dan konsutruksi bangunan ( Property, real estate, and
building construction ) konstruksi meliputi usaha pembuatan, perbaikan,
pembongkaran rumah dan berbagai jenis gedung. Real estate mencakup usaha
pembelian, penjualan, persewaan, dan pengoperasian berbagai macam
bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal.

7 Infrastruktur, utilitas dan transportasi ( Infrastructure, utility, and transportation)


usaha yang meliputi penyediaan energi, sarana transportasi dan telekomunikasi,
serta bangunan infrasruktur dan jasa-jasa penunjangnya. Bangunan infrastruktur
meliputi bangunan non gedung dan rumah.

8 Finansial ( Finance ) usaha terkait sektor keuangan, meliputi perantara keuangan,


lembaga pembiayaan, asuransi, perusahaan efek, dan perusahaan investasi.

    9    Perdagangan, jasa dan investasi (Trade, service, and investment ): mencakup


usaha perdagangan partai besar dan kecil/eceran, serta usaha terkait sektor jasa seperti
hotel, restoran, komputer dan perangkatnya, periklanan dan media serta industri
percetakan.

Anda mungkin juga menyukai