Disusun Oleh :
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang mana telah
memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tugas Makalah
Sistem Administrasi Negara yang berjudul “Manajmen Pelayanan Haji dan Umroh”
dengan tepat waktu.
Penulis menyadari didalam penulisan dan pembahasan materi makalah ini
masih memiliki kekurangan, hendaknya guna perbaikan untuk kedepan dalam
pembuatan makalah, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
dosen terkait maupun pembaca.
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih atas semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allh
SWT senantiasa merdhoi segala usaha kita.
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ................................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA
A. Latar Belakang
Di Indonesia dengan penduduk muslim terbesar di dunia, kepariwisataan
bernuansa Islam telah berkembang pesat untuk memenuhi kebutuhan umat akan
pelayanan profesional di bidang penyelenggaraan ibadah haji dan Umroh .
Menunaikan ibadah haji adalah salah satu dari kelima rukun Islam dan setiap
muslim menginginkan tercapainya kesempurnaan dalam beribadah, terlebih apabila
dapat menunaikan ibadah haji sesuai dengan harapan yang diinginkaan. Harapan
setiap jamaah haji dalam melaksanakan ibadah pasti menginginkan pelayanan
yang baik, aman, nyaman, dan ibadah haji dapat dilaksanakan secara sempurna.
Telah dijelaskan pula dalam QS. Ali Imran (3) ayat 97 Allah berfirman yang
artinya :
“Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim.
Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban
manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu
bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa
mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak
memerlukan sesuatu) dari seluruh alam”.
Kegiatan ibadah haji dan Umroh mempunyai dua sisi yang harus
diperhatikan dalam pelaksanaannya yaitu, standar pelaksanaan saat masih
ditanah air banyak aspek penting yang harus diperhatikan pembinaannya seperti
dalam pelayanan jasa (pembayaran BPIH ke bank, pengurusan dokumen haji dan
Umroh , pemeriksaan kesehatan calon jamah), bimbingan manasik (materi
bimbingan, metode dan waktu bimbingan), penyediaan perlengkapan, dan
konsultasi keagamaan. Sedangkan standar pelayanan ibadah haji dan Umroh di
tanah suci adalah pelayanan akomodasi, transportasi, konsumsi, serta kesehatan.1
Namun penyelenggaraan ibadah haji dan Umroh selama ini di nilai kurang
efektif dan efisien hal ini turut mempengaruhi kualitas pemberian pelayanan dan
perlindungan pada jamaah. Agar tujuan pelaksanaan ibadah haji dan Umroh
Abdul Aziz dan Kustini, Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik, (Jakarta: Puslitbang Kehidupan
1
Keagamaan, 2007), h. 22
2
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008”(On-line), tersedia di:
https://kemenag.go.id (24 Agustus 2018)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan
permasalahan dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana penerapan fungsi manajemen pelayanan Jemaah Haji dan Umroh ?
2. Bagaiman penerapan manajemen pelayanan jamaah haji dan Umroh ?
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian yang dilakukan sesuai dengan teori fungsi manajemen
di point pengorganisasian atau organizing dimana dalam pengorganisasian
dilakukan penentuan pekerjaan- pekerjaan yang harus dilakukan,
mengelompokan tugas-tugas, dan membagi pekerjaan kepada setiap kariyawan,
begitupula melakukan penggorganisasian kepada para kariyawannya yaitu
dengan membagi-bagi tugas dalam melakukan pelayanan kepada para
jamaahnya. Semua devisi yang ada ini saling terkait dalam memberikan
pelayanan kepada jamaah haji dan Umroh . Dalam melakukan
pengorganisasian menunjuk kariyawan untuk diberikan tugas dan tanggung
jawab di setiap divisinya.
3. Penggerakan
b. Transportasi
c. Akomodasi
d. Konsumsi
Memilih menu Internasional yang memang disajikan langsung dari
hotel setiap harinya selama berada di kota Makkah ataupun di Madinah, ini
juga merupakan bagian terpenting dari pelayanan yang disuguhkan oleh
perusahaan kepada para jamaah dalam usaha menjaga stamina dan
kesehatan jamaah agar jamaah dapat lebih fokus dalam menjalankan
seluruh rangkaian ibadah haji/Umroh di Tanah Suci.
Adapun konsumsi yang dapaat dinikmati oleh jamaah selain menu
Internasional juga terdapat menu Indonesia seperti makanan empat sehat
lima sempurna, dan menu-menu lainnya serta buah-buahan yang selalu
tersedia untuk jamaah. Setiap jamaah akan mendapatkan makanan
sebanyak 3 kali dalam sehari yaitu ketika pagi, siang, dan malam hari,
dikarenakan untuk menjaga stamina tubuh para jamaah, dan pihak
Patuna menyediakan menu tambahan khas Indonesia ketika berada di
e. Pelayanan Kesehatan
Pelayanan kesehatan merupakan pemeriksaan, perawatan dan
pemeliharaan kesehatan jamaah haji/Umroh . Perbedaan cuaca antara
Indonesia dengan Arab Saudi dapat mengakibatkan para jamaah
terserang penyakit. Karena Arab Saudi dikenal memiliki suhu yang
sangat dingin pada malam hari dan panas saat siang hari. Apabila
perusahaan tidak mengantipasi hal yang sedemikian, maka akan banyak
jamaah haji/Umroh yang terserang penyakit seperti flu, batuk, demam dan
lain sebagainya. Oleh karena itu memberikan pelayanan kesehatan untuk
calon jamaah haji/Umroh , diantaranya meliputi pelayanan pra haji dan
Umroh dan ketika pelaksanaan berlangsung.
1) Pra haji dan Umroh
Pembinaan kesehatan calon jamaah dilakukan secara terus
menerus sejak di Tanah Air sampai pada saat pelaksanaan haji/Umroh
yang meliputi berbagai aspek, yaitu kesehatan umum, gizi, Keluarga
Berencana dan menstruasi yang dikaitkan dengan ibadah haji/Umroh .
Kesempatan dan aklimitasi, sehingga calon jamaah dapat melakukan
seluruh rangkaian perjalanan dan ibadah dengan kesehatan yang
optimal.
Untuk itu sangat memperhatikan kesehatan pada jamaahnya
dengan memberikan pemeriksaan kesehatan dan pemberian vaxsin
Miningitis dengan harapan para jamaah dapat meningkatkan daya
tahan tubuh dan terhindar dari berbagai penyakit pada saat berada di
Tanah Suci, sehingga para jamaah dapat lebih maksimal dalam
menjalankan ibadah, dan pemeriksaan tes kehamilan bagi calon
jamaah haji wanita Pasangan Usia Subur (PUS), bila wanita tersebut
hamil maka tidak diperbolehkan suntik vaxsin Miningitis.
2. Pembinaan
Yang dilakukan dalam pembinaan jamaah haji dan Umroh adalah
rangkaian kegiatan yang mencakup penyuluhan dan penerangan serta
bimbingan tentang ibadah haji dan Umroh yang dilakukan sejak jamaah
mendaftarkan diri sampai selesai menunaikan ibadah haji dan Umroh .
Pelaksanaan pembinaan ibadah haji dan Umroh yang dilakukan ketika di tanah
air dilakukan 3 kali (1 kali di Lampung, 1 kali 2 minggu sebelum
keberangkatan dan 1 kali di bandara Jakarta) dengan berbagai metode. Ada tiga
metode dalam penyampaian manasik haji dan Umroh , yaitu metode ceramah,
metode simulasi, dan metode diskusi.
Bimbingan manasik juga diberikan ketika jamaah berada di Tanah Suci,
pada saat di Tanah Suci untuk 40 orang jamaah mendapatkan satu pembimbing
dibantu dengan kru dari Jakarta dan team kesehata, serta muthawif setempat,
jamaah tersebut akan dibimbing sesuai dengan teori dan praktek yang telah
diberikan selama mengikuti manasik di Tanah Air.
3. Perlindungan
Perlindungan yang di berikan kepada jamaahnya adalah dengan
memberikan perlindungan asuransi. bekerjasama dengan perusahaan asuransi
IATA yang dimana asuransi ini mulai berlaku sejak calon jamaah
meninggalkan tempat domisili (meninggalkan rumah untuk berangkat
haji/Umroh ) menujuTanah Suci sampai jamaah kembali ke Tanah Air.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah disampaikan pada bab
sebelumnya, berikut kesimpulan yang dapat diambil mengenai Manajemen
Pelayanan Haji dan Umroh .
1. Penerapan fungsi manajemen pelayanan haji dan umroh
a. Perencanaan pada adalah sebelum keberangkatan adalah mengecek
terebih dahulu provider-provider yang telah diajak bekerjasama,
mengecek jadwal keberangkatan dan mengecek visa para calon jamaah
apakah sudah sesuai dengan yang telah terdaftar.
b. Pengorganisasian pada adalah mengelompokkan atau membagi tugas
dalam pelayanan kepada para jamaah, dalam lembaga tersebut maupun
dalam pelaksanaan ketika di Tanah Suci seperti masalah pendaftaran,
manasik, transportasi, akomodasi, konsumsi ataupun masalah
kesehatan.
c. Penggerakan yang dilakukan dalam hal ini adalah membagi-bagi
tugas dikarenakan minimnya karyawan yang ada diperusahaan ini.
Jadi setiap karyawan memiliki tugasnya masing-masing, ada yang
berada di kantor dan ada yang berada di lapangan. Untuk karyawan yang
berada di kantor tugasnya adalah merekrut para calon jamaah dan
melayani calon jamaah dengan baik, sedangkan untuk karyawan yang
Aziz, Abdul dan Kustini, Ibadah Haji Dalam Sorotan Publik, Jakarta: Puslitbang
Kehidupan Keagamaan, 2007.
Depag RI Direktorat Jendral Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umroh , Modul
Pembelajaran Manasik Haji, Jakarta:2006.
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai
Pustaka, 2002.
Handoko T. Hani, Manajemen Edisi 2, Yogyakarta: BPFE, 2003.
Kasmir, Etika Customer Service, Jakarta: Raja Gravindo Persada, 2005.
Moenir, Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara, 2006.
Ratminto & Atik Septi Winarsih, Manajemen Pelayanan, Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2007.
Sukayat Tata, Manajemen Haji, Umroh , dan Wisata Agama, Bandung: Simbiosa
Rekatama Media, 2016.
Syaukani Imam, Manajemen Pelayanan Haji di Indonesia, Jakarta:Publitbang
Kehidupan Keagamaan, 2009.
, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara,
2005.
Terry George R., Prinsip-Prinsip Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Tjiptono Fandy, Prinsip-Prinsip Total Quality Cervice, Yogyakarta: Andi, 2001. Toha
Anggoro. Metode Penelitian, Jakarta: Penerbit UT, 2008.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2008”(On-line), tersedia di:
https://kemenag.go.id (24 Agustus 2018).