Anda di halaman 1dari 4

1.

Pada tahun ini ibadah umrah sudah mulai diberangkatkan, menurut anda bagaimana
pemerintah memanage pelaksanaan ibadah umrah tersebut setelah lamanya ibadah
umrah ditunda keberangkatannya karena ada pandemi, jelaskan!

Jawab:
Belakangan ini, kata pandemi sering terdengar. Istilah pandemi sangat
populer terkait dengan infeksi wabah penyakit menular yang dikenal sebagai
coronavirus (Covid19). Covid19 pertama kali dilaporkan di Wuhan, China pada
November 2019.
Umrah menjadi alternatif ke baitullah akibat panjangnya masa tunggu
keberangkatan haji. Tidak kurang 1 juta jemaah umrah asal Indonesia tiap tahunnya.
Namun Covid-19 menyebabkan Arab Saudi menutup akses umrah sejak 27 Februari
2020. Sejak ditutup, terdapat 61.519 jemaah dari 662 PPIU tertunda
keberangkatannya. Jumlah dana jemaah yang terhimpun mencapai
Rp869.815.307.500,00. Data tersebut bersumber dari SISKOPATUH.
Jelang dibukanya kembali akses umrah, Pemerintah menerbitkan KMA
Nomor 719 Tahun 2020 sebagai pedoman penyelenggaraan umrah pada masa
pandemi Covid-19. Pada 1 November 2020, jemaah Indonesia kembali diizinkan
umrah dengan syarat dan protokol kesehatan yang ketat. Namun sayangnya, banyak
jemaah umrah asal Indonesia kurang disiplin mematuhi protokol kesehatan di Arab
Saudi. Kurangnya disiplin jemaah tersebut terjadi dimungkinkan karena minimnya
edukasi jemaah, kurang memahami regulasi, dan longgarnya pemantauan tiap tahapan
ibadah umrah sejak persiapan keberangkatan.
Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah telah melaksanakan berbagai upaya pelaksanaan managemen risiko dalam
penyelenggaraan ibadah haji dan umrah masa pandemi Covid-19. Terbaru
Kementerian Agama menerbitkan Keputusan Menteri Agama Nomor 936 Tahun 2021
tentang Tim Manajemen Krisis Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Penyelenggaraan
Perjalanan Ibadah Umrah Tahun 1443 Hijriyah (kemenag.go.id, 2021).
Meskipun tidak berbunyi secara tekstual sebagai Tim Managemen Risiko, Tim
yang diamanatkan dalam KMA tersebut tetap mengacu pada prinsip-prinsip
pelaksanaan managemen risiko. Mandat yang diberikan cukup berbobot. Menteri
Agama memerintahkan agar Tim mempersiapkan pola pelaksanaan penyelenggaraan
ibadah haji dan umrah tahun 1443H yang masih berada pada kondisi wabah pandemi.
Penyusunan pola pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah pada tahun
1443H yang harus dirumuskan perlu mengadopsi konsep-konsep Managemen Risiko
Sektor Publik (MRSP). MRSP sangat bermanfaat dalam membantu Kementerian
Agama dalam mengelola risiko-risiko dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah
dengan benar, sistematis, dan terencana. Keputusan yang nantinya akan diambil harus
memperhitungkan risiko (termasuk upaya mitigasi risiko) dalam proses dan hasilnya
diharapkan menjadi lebih tepat dan efektif (kemenag.go.id, 2021).
Walaupun pada awal – awal dibukanya kembali penyelenggaraan umrah di
Arab Saudi tetapi ada sejumlah hal masih menjadi kendala, antara lain jenis vaksin,
sertifikat vaksin, standarisasi tes PCR, serta kewajiban karantina lima hari bagi
jemaah yang tak memenuhi persyaratan kesehatan. Nah dari sini pemerintah
menetapkan kebijakannya yakni terdapat beberapa syarat bagi jemaah yang diberikan
izin untuk melaksanakan ibadah di Tanah Suci. Syaratnya adalah sebagai berikut:
1. Calon jemaah umrah yang akan mendaftar diwajibkan sudah divaksin.
2. Selama di Arab Saudi, jemaah diharuskan menerapkan protokol kesehatan yang
ketat.
3. Izin diberikan untuk jemaah umrah berusia 18-60 tahun (kompas, 2021).

Refrensi
1) KMA Nomor 719 Tahun 2020
2) SISKOPATUH
3) Website: haji.kemenag.go.id
4) Website: kemenag.go.id

2. Bagaimana biro/kbih dalam menarik minat jamaah dalam masa pandemi hingga pasca
pandemi agar terjadinya stabilitas biro/kbih tersebut, jelaskan!

Jawab :
Merespon situasi yang terjadi akibat dari pandemi Covid-19 yang telah
mengancam berbagai sektor kehidupan, pada akhirnya pemerintah menerapkan
kebijakan new normal. Kebijakan new normal yang diterapkan pemerintah tidak
mengabaikan protokol kesehatan. New normal atau ke normal-an baru menjadi exit
strategy. Tatanan normal merupakan perubahan perilaku hidup di masyarakat untuk
dapat menjalankan aktivitas normal namun tetap disiplin menerapkan protokol
kesehatan (LIPI, 2020).
Kebijakan new normal juga diberlakukan di Arab Saudi dengan protokol
kesehatan yang ketat. Adanya protokol tersebut akan berdampak terhadap kenaikan
biaya umrah (Halloriau.com, 2020). Kenaikan biaya umrah dikarenakan adanya
protokol kesehatan yang berupa jaga jarak. Jaga jarak menyebabkan kapasitas
dikurangi, seperti kapasitas kamar hotel yang biasanya satu kamar diisi empat sampai
enam jamaah, kini maksimal diisi dua orang. Perubahan yang lain adalah pembatasan
kapasitas pesawat terbang. Pada kondisi normal, pesawat boleh diisi sesuai jumlah
kursi. Namun, sekarang hanya boleh diisi paling banyak 70 persen dari kapasitas
normal. Begitu pun transportasi darat yang mengantar jamaah dari Makkah ke
Madinah ataupun sebaliknya. Dengan diberlakukan pembatasan jarak fisik, kapasitas
bus tidak bisa penuh (Batampos.co.id, 2020). Selain itu jamaah juga diharuskan
memakai masker dan hand sanitizer.
Pada saat new normal minat jamaah untuk melaksanakan ibadah umrah
menjadi menurun dikarenakan kondisi perekonomian yang sulit. Ditambah lagi biaya
umrah yang mengalami kenaikan. Di saat seperti ini masyarakat lebih mementingkan
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari (JawaPos.com, 2020). Hal tersebut menjadi
tugas sekaligus tantangan untuk biro perjalanan umrah dalam menerapkan strategi-
strategi pemasaran agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar dan usahanya
tetap berjalan.
Oleh karna itu para biro/kbih mempunyai strategi pemasaran di era nwe
normal ini seperti:
1. Potongan harga(diskon)
2. Membayar di belakang maksutnya umrah dana talangan
3. Promosi di media sosial
4. Memasang spanduk yang menarik
5. Papan iklan

Refrensi

1) Halloriau.com. (2020). Bila Dibuka dengan Prosedur New Normal, Biaya Umrah
Bisa Naik hingga 40%. Retrieved from https://www.halloriau.com/readtraveling-
131092-2020-06-11-bila-dibuka-dengan-prosedur-new-normalbiaya-umrah-bisa-
naik-hingga-40.html
2) https://batampos.co.id/2020/06/11/new-normal-harga-paket-umrah-bisa-
melambung/
3) JawaPos.com. (2020). Ingin Berangkat Umrah saat New Normal, Ini Biaya
Tambahan untuk Jamaah.
4) LIPI. (2020). Menyongsong Era New Normal Dalam Situasi Pandemi Covid -19:
Momentum Peningkatkan Peran Keluarga Sebagai Agen Perubahan. Retrieved
from http://www.kependudukan.lipi.go.id/id/berita/53- mencatatcovid19/1007-
menyongsong-era-new-normal-dalam-situasipandemi-covid-19-momentum-
peningkatkan-peran-keluarga-sebagai-agenperubahan

Anda mungkin juga menyukai