Anda di halaman 1dari 9

PORTOFOLIO

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


Tahun Ajaran 2023-2024

Disusun Oleh:
NAMA : MEDINA ALISYA AZMI
UNIT : SMPIT FITHRAH INSANI 4

Jl. G A Manulang Kp Purabaya No 41 RT 05 RW 06 Desa Jayamekar


Kec . Padalarang. 40553 Kab Bandung Barat

DAFTAR ISI

JUDUL....................................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................
A. IBADAH HAJI.................................................................................................
1. Pendaftaran haji...........................................................................................
2. Tabungan haji..............................................................................................
3. Persiapan haji...............................................................................................
a. Tes Kesehatan........................................................................................
b. Surat istithoah........................................................................................
c. Pelunasan BPIH.....................................................................................
4. Emberkasi / asrama haji...............................................................................
5. Pemberangkatan gelombang haji.................................................................
6. Aktivitas jamaah 1 dan 2.............................................................................
7. Rukun dan wajib haji...................................................................................
8. Larangan-larangan ibadah haji....................................................................
9. Ihram dan miqot...........................................................................................
10. Aktivitas Jemaah saat tarwiyah dan wuquf................................................
11. Aktivitas Jemaah saat bermalam di mudzalifah..........................................
12. Aktivitas lempar jumroh..............................................................................
13. Macam-macam lempar jumroh....................................................................
14. Perbedaan nafar awal dan nafar tsani..........................................................
15. Tahallul, hadyu dan sa’I..............................................................................
16. Thowaf ifadhah............................................................................................
17. Umroh setelah pelaksanaan ibadah haji.......................................................
18. Thpwaf wada...............................................................................................
19. Perbedaan pemulangan ibadah haji gelombang 1 dan 2..............................
20. Hikmah pelaksanaan ibadah haji.................................................................
IBADAH HAJI

1. Pendaftaran dan Tabungan Haji


Pendaftaran, tabungan, dan persiapan haji merupakan langkah-langkah penting bagi
mereka yang berencana untuk menunaikan ibadah haji. Berikut adalah panduan umum:
1. Pendaftaran:
Daftarlah di Kementerian Agama atau lembaga yang ditunjuk di negara Anda untuk
mendaftar sebagai calon jamaah haji.
2. Tabungan:
Mulailah menyisihkan dana secara rutin untuk tabungan haji. Pilihlah produk perbankan
yang sesuai, seperti tabungan khusus haji atau rekening deposito.
3. Persiapan Keuangan:
Hitung secara cermat biaya yang diperlukan untuk perjalanan haji, termasuk biaya
pendaftaran, transportasi, akomodasi, makan, dan perlengkapan.

2. Persiapan Haji
a. Tes Kesehatan
Tes kesehatan haji menjadi salah satu persyaratan penting untuk menjamin bahwa
para calon jamaah haji memiliki kondisi kesehatan yang memadai untuk menunaikan
ibadah haji di Tanah Suci. Tes kesehatan ini bertujuan untuk mencegah penyebaran
penyakit dan memastikan keamanan dan kesejahteraan jamaah selama perjalanan dan
pelaksanaan ibadah haji.
b. Surat Istithoah Haji adalah surat kuasa khusus yang diberikan oleh calon jamaah haji
kepada seseorang atau lembaga tertentu untuk menjalankan sejumlah tugas atau
prosedur terkait dengan perjalanan haji. Ini bisa termasuk mengurus dokumen
perjalanan, pendaftaran, atau hal-hal administratif lainnya yang terkait dengan
persiapan haji.
c. Pelunasan BPIH
BPIH atau Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah biaya yang harus dibayarkan
oleh calon jamaah haji untuk menunaikan ibadah haji. Proses pelunasan BPIH
melibatkan pembayaran penuh atau sebagian dari total biaya haji yang telah
ditetapkan. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk melakukan pelunasan BPIH:
1. Informasi Biaya Haji
2. Pembayaran Awal atau Pendaftaran
3. Penjadwalan Pembayaran
4. Cek Syarat dan Ketentuan
5. Pembayaran melalui Lembaga Keuangan

3. Emberkasi / Asrama Haji


Mengutip dari Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Perhubungan
Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2004 Tentang Persyaratan Embarkasi dan Debarkasi
Haji, embarkasi adalah bandar udara tempat keberangkatan calon jemaah haji langsung ke
Arab Saudi. Embarkasi haji adalah bandar udara yang menjadi tempat dimana calon
jemaah haji akan diberangkatkan ke Arab Saudi.
Asrama Haji Embarkasi merupakan lokasi penyelenggaraan serta pengaturan kegiatan
pada waktu pemberangkatan dan pemulangan jemaah haji yang berada di kota bandar
udara embarkasi.

4. Pemberangkatan Gelombang Haji


Pemberangkatan gelombang haji merujuk pada proses pengelompokan dan keberangkatan
jamaah haji dalam kelompok-kelompok yang disebut sebagai "gelombang." Gelombang-
gelombang tersebut diberangkatkan dalam jadwal yang telah ditentukan oleh otoritas haji
atau lembaga penyelenggara haji. Proses ini dilakukan untuk mengatur dan memfasilitasi
keberangkatan jamaah haji secara bertahap, mengingat jumlah jamaah haji yang sangat
besar.

5. Aktivitas Jamaah Haji Gelombang 1 Dan Gelombang 2


Aktivitas jamaah haji pada gelombang 1 dan 2 umumnya melibatkan serangkaian kegiatan
yang dilakukan sebelum, selama, dan setelah pelaksanaan ibadah haji. Berikut adalah
gambaran umum aktivitas jamaah haji pada gelombang 1 dan 2:
Sebelum Keberangkatan:
1. Pendaftaran dan Persiapan Dokumen:
Jamaah haji melakukan pendaftaran pada lembaga penyelenggara haji dan
mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti paspor dan visa.
2. Pemeriksaan Kesehatan:
Pemeriksaan kesehatan dilakukan untuk memastikan bahwa jamaah haji dalam
kondisi sehat untuk menjalani ibadah haji.
3. Pembayaran BPIH:
Jamaah haji melunasi Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
4. Pemberangkatan:
Gelombang 1 dan 2 jamaah haji diberangkatkan sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan, menuju Tanah Suci.
Selama Pelaksanaan Ibadah Haji:
1. Tawaf dan Sa'i:
Melaksanakan tawaf (mengelilingi Ka'bah) dan sa'i (berlari-lari kecil antara bukit
Safa dan Marwah).
2. Wukuf di Arafah:
Wukuf di Arafah merupakan salah satu puncak ibadah haji, di mana jamaah berdiri di
dataran Arafah.
3. Mabit di Muzdalifah:
Jamaah menginap di Muzdalifah setelah wukuf di Arafah.

6. Rukun Dan Wajib Haji


Rukun haji adalah segala amalan atau kegiatan yang harus dikerjakan selama melakukan
ibadah haji, dan bila ada salah satu amalan tidak kita kerjakan maka ibadah haji tersebut
tidak sah. Rukun haji tidak boleh diganti dengan dam (denda) jika ditinggalkan. Menurut
madzhab Syafi’i, ada lima rukun haji, yaitu:

 Ihram, yaitu bermaksud atau berniat melakukan ibadah haji.


 Wukuf, yaitu berdiam diri di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
 Tawaf, yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali.
 Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
 Tahallul, yaitu melepaskan ihram dengan mencukur atau memotong rambut.
Wajib haji adalah segala hal yang harus dikerjakan dalam ibadah haji, tetapi sahnya haji
tidak bergantung padanya. Jika tidak dikerjakan, harus diganti dengan dam . Menurut
madzhab Syafi’i, ada enam wajib haji, yaitu:
 Mabit, yaitu bermalam di Muzdalifah pada malam tanggal 10 Dzulhijjah.
 Mabi, yaitu bermalam di Mina pada malam tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
 Melontar Jumrah Aqabah, yaitu melempar batu ke tiang yang terletak paling dekat
dengan Mekah pada tanggal 10 Dzulhijjah.
 Melontar ketiga Jumrah, yaitu melempar batu ke tiga tiang yang ada di Mina pada
tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah.
 Tertib, yaitu mengurutkan pelaksanaan rukun-rukun haji sesuai dengan urutan yang
telah ditetapkan.
 Tawaf Wada’, yaitu tawaf perpisahan sebelum meninggalkan Mekah.

7. Aktivitas jamaah haji gelombang 1 dan 2


Aktivitas jemaah haji dalam gelombang pertama dan kedua umumnya mengikuti
serangkaian proses yang telah diatur oleh pihak berwenang dan penyelenggara haji, seperti
Kementerian Agama dan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) di Indonesia. Berikut
adalah gambaran umum tentang aktivitas jemaah haji dalam kedua gelombang tersebut:

Gelombang Pertama

1. Persiapan:
Jemaah haji melakukan pendaftaran dan pembayaran biaya haji sesuai dengan prosedur
yang ditetapkan.
Mereka juga akan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan dan administrasi lainnya
untuk memastikan kelayakan untuk menjalankan ibadah haji.

2. Keberangkatan:
Jemaah haji akan berangkat ke Makkah beberapa waktu sebelum dimulainya ibadah haji.
Setibanya di Makkah, mereka akan mengambil muhrim dan mempersiapkan diri untuk
melaksanakan ibadah haji

3. Ibadah Haji:
Jemaah haji akan melaksanakan rangkaian ibadah haji sesuai dengan tata cara yang telah
ditetapkan.
Ini termasuk melaksanakan thawaf, sa'i, wukuf di Arafah, melempar jumrah, dan lain-
lain.
4. Kepulangan:
Setelah menyelesaikan ibadah haji, jemaah haji akan kembali ke tanah airnya dengan
penerbangan khusus yang disediakan oleh penyelenggara haji.
Mereka akan kembali ke Indonesia dengan membawa berbagai kenangan dan pengalaman
spiritual dari ibadah haji.
Gelombang Kedua:

1. Persiapan:
Jemaah haji dalam gelombang kedua juga akan melakukan persiapan yang mirip dengan
gelombang pertama, termasuk pendaftaran, pembayaran, dan pemeriksaan kesehatan.

2. Keberangkatan:
Mereka akan berangkat ke Makkah setelah gelombang pertama selesai.
Proses keberangkatan dan kedatangan di Makkah akan diatur agar tidak terjadi tumpang
tindih dengan gelombang sebelumnya.

3. Ibadah Haji:
Seperti gelombang pertama, jemaah haji dalam gelombang kedua akan melaksanakan
semua ibadah haji yang ditentukan, mengikuti serangkaian tata cara yang sama.

4. Kepulangan:
Setelah menyelesaikan ibadah haji mereka, jemaah haji akan kembali ke Indonesia
dengan penerbangan yang telah dijadwalkan oleh penyelenggara haji.
Dalam kedua gelombang ini, penyelenggara haji dan otoritas terkait akan memastikan bahwa
jemaah haji mendapatkan layanan yang memadai, termasuk akomodasi, transportasi, dan
layanan kesehatan selama mereka berada di Tanah Suci. Jamaah Haji akan diberangkatkan
ke Tanah Suci menjadi 2 gelombang, yaitu gelombang pertama dan gelombang kedua.
Perbedaannya hanya di kota tujuan pertama tiba dan pulang, jika gelombang pertama kota
pertama tibanya adalah Madinah baru makkah sedangkan gelombang kedua menuju ke
Makkah dulu baru ke Madinah.

8. Larangan-larangan dalam ibadah haji


Jamaah Haji yang sedang ihram haram melakukan sepuluh hal: mengenakan pakaian
berjahit, menutup kepala bagi laki-laki, menutup wajah bagi perempuan, mengurai rambut,
mencukur rambut, memotong kuku, mengenakan wewangian, membunuh binatang buruan,
melangsungkan akad nikah, dan berhubungan badan.

9. Ihram dan Miqat

Ihram adalah keadaan Dimana seseorang telah berniat untuk melakukan ibadah haji atau
umrah. Ihram dilakukan pada tempat dan waktu tertentu yang disebut dengan Miqat. Miqat
sendiri adalah tempat atau waktu yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai pintu
masuk untuk memulai haji atau umrah.
10. Aktivitas jamaah saat Tarwiyah dan Wuquf

Aktivitas jamaah selama Tarwiyah dan Wuquf mencakup:


- Thawaf dan Sa'i: Pada Tarwiyah, jamaah haji melakukan thawaf, yaitu mengelilingi Ka'bah
tujuh kali. Setelah itu, mereka melakukan Sa'i, yaitu berlari-lari kecil tujuh kali antara bukit
Shafa dan Marwah.
- Doa dan Zikir: Selama Tarwiyah dan Wuquf, jamaah haji banyak berdoa, bertobat, dan
mengingat Allah. Mereka menggunakan waktu ini untuk memperdalam hubungan spiritual
mereka dan memohon ampunan serta keberkahan.
- Mendengarkan Ceramah: Terkadang, ulama atau pemimpin haji akan memberikan ceramah
atau pengajaran kepada jamaah haji, mengingatkan mereka tentang pentingnya ibadah dan
menjelaskan tata cara pelaksanaannya.
- Refleksi dan Introspeksi: Wuquf di Arafah khususnya adalah waktu untuk introspeksi diri
dan refleksi atas dosa-dosa yang dilakukan, serta tekad untuk berubah menjadi lebih baik di
masa depan.
Seluruh aktivitas ini dilakukan dengan tujuan spiritual dan meningkatkan keimanan jamaah
haji serta mendekatkan mereka kepada Allah SWT.

11. Aktivitas Jemaah saat bermalam di Mudzalifah


Saat bermalam di Muzdalifah, jemaah haji melakukan serangkaian aktivitas ibadah yang
penting dalam rangkaian ritual haji. Berikut adalah aktivitas yang biasanya dilakukan oleh
jemaah saat bermalam di Muzdalifah:

1. Mengumpulkan Kerikil.
2. Shalat Maghrib dan Isya Berjamaah.
3. Menghabiskan Malam
4. Mengambil Istiraha

5. Pengumpulan Batu untuk Jumrah


6. Menyembelih Hewan Kurban (Opsional)

12. Aktivitas lempar jumrah dan macam-macam lempar jumrah

Lempar jumrah atau lontar jumrah (Arab: ‫ رمي الجمرات‬ramy al-jamarāt) adalah sebuah
kegiatan yang merupakan bagian dari Ibadah Haji tahunan ke kota suci Mekkah, Arab Saudi. Para
jemaah haji melemparkan batu-batu kecil ke tiga tiang (jumrah; Bahasa arab: jamarah,
jamak: jamaraat) yang berada dalam satu tempat bernama kompleks Jembatan jumrah, di
kota Mina yang terletak sebelah timur Mekkah. Para jemaah mengumpulkan batu-batuan tersebut
dari tanah di hamparan Muzdalifah dan meleparkannya. Kegiatan ini adalah kegiatan kesembilan
dalam rangkaian kegiatan-kegiatan ritual yang harus dilakukan pada saat melaksanakan ibadah haji,
dan umumnya menarik jumlah peserta yang sangat besar (mencapai lebih dari sejuta jemaah).
Melempar tiga jumrah yakni Ula, Wustha, dan Aqabah dalam pelaksanaan ibadah haji dilakukan
di Mina, sebagaimana dijelaskan Imam Al-Ghazali dalam Mukhtashar Ihya' Ulumuddin.

13. Perbedaan Nafar Awal dan Nafar Tsani


Dalam istilah sederhana, Nafar Tsani adalah jemaah baru meninggalkan Mina setelah
melontar ketiga jumrah pada tanggal 13 Dzulhijjah, sementara Nafar Awal adalah jemaah
meninggalkan Mina setelah melontar jumrah (Ula, Wustha, dan Aqabah) yang masing-
masing dilempar sebanyak tujuh kali pada 12 Dzulhijjah

14. Tahallul, Hadyu, dan Sa’i


1. Tahallul: Tahallul adalah bagian dari rangkaian akhir ibadah haji di mana seorang jemaah
haji melepaskan status ihram mereka. Ihram adalah keadaan suci yang diadopsi oleh
jemaah haji dengan mengenakan pakaian khusus dan mematuhi serangkaian aturan dan
larangan tertentu. Tahallul menandai akhir dari keadaan ini. Jemaah haji yang telah
menyelesaikan semua ritual haji mereka dapat melepas pakaian ihram mereka dan
kembali ke pakaian sehari-hari mereka.

2. Hadyu: Hadyu adalah penyembelihan hewan kurban yang dilakukan oleh jemaah haji
sebagai bagian dari ibadah haji. Kurban ini haruslah hewan ternak yang ditentukan syarat-
syarat tertentu dan disertai dengan niat sebagai bagian dari ibadah haji. Daging dari
hewan kurban ini kemudian didistribusikan kepada yang membutuhkan.

3. Sa'i: Sa'i adalah ritual berjalan antara dua bukit, Safa dan Marwah, di dalam Masjidil
Haram di Mekah. Ini menggambarkan pencarian air oleh Hajar, istri Nabi Ibrahim, untuk
anaknya yang kehausan, Ismail. Sa'i terdiri dari tujuh putaran di antara Safa dan Marwah,
dimulai dari Safa dan berakhir di Marwah. Ini merupakan salah satu ritual yang dilakukan
oleh jemaah haji dan umrah.

15. Thowaf Ifadhah dan Thawaf wada


Tawaf ifadah adalah tawaf yang dilakukan di sekitar ka’bah pada hari-hari tertentu setelah
melempar jumrah. Tawaf ini merupakan bagian dari ibadah haji yang wajib dilakukan oleh
setiap jamaah. Tawaf ifadah dilakukan sebagai tanda kesetiaan dan penghormatan kepada
Allah SWT.
Tawaf wada atau tawaf shadr adalah tawaf perpisahan yang hukumnya wajib dilakukan oleh
Jemaah sebelum meninggalkan mekkah dan Kembali ke negaranya masing-masing. Tawaf
wada juga dapat dimaknai sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Baitullah (Ka'bah).

16. Umroh setelah pelaksanaan ibadah haji


Melaksanaan ibadah Umrah setelah pelaksanaan ibadah haji, jika seorang wanita
mengalami seperti apa yang dialami A’isyah Radhiyallahu anha ketika beliau Radhiyallahu
anha berihram (berniat) melaksanakan umrah namun kemudian beliau Radhiyallahu anha
haidhl sebelum sampai ke Mekah. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menyuruhnya untuk berihram atau berniat untuk melaksanakan ibadah haji dan beliau pun
melakukan apa yang diperintahkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah selesai
menunaikan ibadah haji, A’isyah Radhiyallahu anha meminta kepada Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam agar bias melaksanakan ibadah Umrah, maka Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada saudaranya A’isyah yang bernama Abdurrahman
bin Abu Bakr Radhiyallahu anhuma untuk membawa A’isyah ke daerah Tan’im agar bisa
berihram dari sana. Jika seorang wanita mengalami hal yang sama dengan yang dialami
oleh Ummul Mu’minin A’isyah Radhiyallahu anha, dan dia tidak merasa puas kecuali
dengan melaksanakan ibadah Umrah setelah pelaksanaan ibadah haji, maka itu tidak apa-
apa, karena hal itu telah dijelaskan dalam sunnah.

17. Perbedaan Pemulangan jamaah haji gelombang 1 dan 2


Perbedaannya hanya di kota tujuan pertama tiba dan pulang, jika gelombang pertama
tibanya Madinah baru Mekkah. Sedangkan gelombang kedua menuju mekkah lalu ke
Madinah. Jelas Drs. H. Afrizal.

18. Hikmah Pelaksanaan Ibadah Haji


Hikmah ibadah haji yang diteliti oleh Harvard Edu, menemukan bahwa orang-orang yang
berpartisipasi dalam haji dapat meningkatkan ketaatan dalam praktik islam secara global
seperti doa dan puasa. Haji juga menunjukkan peningkatan kepercayaan pada perdamaian,
dan kesetaraan dan keharmonisan antar pemeluk agama yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai