Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang tiada
hentinya melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Atas taufik dan hidayah-Nya
pula penulis dapat menyusun dan menyelesaikan buku yang berjudul “Seputar
Haji dan Umrah”. Penulisan buku ini bertujuan untuk menambah wawasan serta
pengetahuan tentang Prosesi Haji dan Umrah.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa buku ini masih jauh dari kata
sempurna, baik dari cara penulisan, penyusunan, penguraian, maupun isinya. Oleh
sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan dari buku
ini.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan dalam proses penulisan buku ini. Akhirnya kami
mengharapkan semoga buku ini dapat berguna bagi semua pihak. Baik bagi
penulis maupun pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar............................................................................................... I
Keberangkatan .............................................................................................. 13
ii
Proses Perjalanan Ibadah Haji ..................................................................... 30
Profil Penulis................................................................................................... 80
iii
SEBELUM
KEBERANGKATAN
1
A. Proses Pendaftaran Ibadah Haji dan Umrah
Proses pendaftaran ibadah haji
1. Calon jamaah haji pergi ke bank penerima setoran
2. Calon jamaah haji membuka buku tabungan haji pada bank
penerima setoran
3. Calon jamaah haji datang langsung (tidak boleh diwakili) ke kantor
kementerian agama kabupaten/kota dengan membawa :
⮚ KTP asli yang masih berlaku serta fotokopi KTP sebanyak
10 buah,
⮚ Surat keterangan kesehatan dari puskesmas asli dan fotokpi
nya sebanyak 3 lembar,
⮚ Fotokopi buku tabungan haji 3 lembar,
⮚ Pas foto terbaru sebanyak 55 lembar ukuran 3x4 = 40
lembar, ukuran 2x3 = 6 lembar, ukuran 4x6 = 6 lembar,
ukuran 3R berlatar belakang putih dan ukuran muka tampak
70 s/d 80% = 3 lembar.
4. Setelah mendapatkan SPPH dari kantor kementerian agam
kabupaten/kota, calon jamaah kembali ke bank penerima setoran
tempat membuka tabungan haji untuk mendapatkan nomor porsi
(nomor kepastian berangkat haji).
5. Proses pendaftaran haji telah selesai dan calon jamaah haji tinggal
menunggu sampai tahun keberangkatan.
2
⮚ Paspor berlaku untuk 8 bulan dan nama di paspor harus minimal 3
kata (di luar bin atau binti),
⮚ Lembar paspor bersisa minimal 4 lembar,
⮚ Pembuatan paspos baru minimal 2 minggu,
⮚ Fotokopi KTP dan KK dengan menunjukkan aslinya,
⮚ Menunjukkan surat nikah asli (bagi suami istri) dan akte kelahiran
asli (bagi anak laki-laki),
⮚ Pendaftaran minimal 1 bulan sebelum keberangkatan,
⮚ Pas foto berwarna ukuran 4x6 dan 3x4 dengan latar belakang hitam
putih.
3
2. Wukuf : berdiam diri di Arafah walaupun sejenak dalam waktu
antara tergelincir matahari tanggal 9 Zuhijjah sampai terbit fajar
tanggal 10 Zulhijjah.
3. Tawaf : mengelilingi ka‟bah sebanyak 7 kali. Posisi ka‟bah selalu
berada di sebelah kiri jemaah haji, dimulai dan diakhiri pada arah
sejajar dari Hajar Aswad.
4. Sa‟I : berlari-lari kecil dari bukit Shafa ke bukit Marwah dan
sebaliknya sebanyak 7 kali, yang dimulai dari bukit Shafa dan
berakhirdi bukit Marwah.
5. Tahallul : keadaan seseorang yang telah dihalalkan melakukan
perbuatan yang sebelumnya dialarang selama berihram.
6. Mabit : bermalam di muzdalifah dan di mina selama beberapa
waktu.
7. Melontar jumrah : melontar kerikil dengan mengenai marma
sebanyak 7 kali untuk setiap jenis jumrah serta amalan lainnya
pada masa tertentu, demi memenuhi panggilan Allah swt dan
mengharapkan ridha-nya.
4
setiap waktu shalat di Masjidil Haram dan Masjid nabawi diiringi shalat
jenazah. Untuk itu, dianjurkan bagi calon jamaah untuk mempelajari dan
menghafalkan tata cara shalat jenazah sebelum berangkat ke tanah suci.
Untuk persiapan material, siapkan bekal secukupnya selama dalam
perjalanannya. Bawalah mata uang Real yang sudah anda tukarkan di
tanah air. Jumlahnya cukup untuk biaya sehari-hari di tanah suci nanti, dan
tentunya bekal untuk keluarga yang ditinggalkan, yang telah disiapkan
jauh-jauh hari. Diperbolehkan juga melaksanakan walimatussafar atau
syukuran haji dengan maksud bersilaturrahmi dengan mendatangkan sanak
keluarga, kerabat, dan tetangga sebagai pengganti berpamitan sebelum
keberangkatan haji.
5
meninggalkan maksiat/dosa selama-lamanya serta memperbaiki
diri dengan beramal atau berbuat amal shaleh yang terbaik.
5. Selesaikan hak-hak dengan manusia,
⮚ Meminta maaf atas segala kekhilafan dan kesalahan.
⮚ Membayar utang-utang, serta yang terkait dengan
muamalah lainnya seperti urusan-urusan yang terkait
dengan harta atau kewajiban lain dengan saudara, tetangga
atau rekan kerja.
⮚ Menyelesaikan urusan-urusan yang masih belum
terselesaikan dengan orang ataupun pihak lain.
⮚ Menulis wasiat menyangkut hak-hak Allah maupun hak-
hak kerabat atau saudara dan keluarga.
⮚ Memberi bekal yang cukup untuk keluarga yang
ditinggalkan yang dapat mencukupi kebutuhan sampai
dengan kembali dari menunaikan ibadah haji.
6. Mohon keridhaan dan doa,
Berusaha memohon keridhaandan doa dari: orang tua, guru,
kerabat/keluarga, dan sahabat.
7. Mengaji dan mengkaji.
⮚ Banyak membaca al-quran, berdoa dan beri‟tikaf.
⮚ Memahami maksud dan tujuan haji, fiqh haji dan umrah.
6
PERSIAPAN
KEBERANGKATAN
7
A. Barang-barang yang perlu dipersiapkan
Sejak sebulan sebelum jamaah berangkat, Tim Haji Departemen
Agama Kabupaten/Kota mengadakan briefing dan pelatihan di luar
manasik haji secara rutin. Di saat itu pula, para jamaah akan mendapatkan
pembagian koper sebagai berikut :
1. 1 koper besar (ukuran 75 cm x 125 cm)
2. 1 tas sandang kecil
3. 1 tas gantung untuk dileher atau disandang untuk tempat dokumen.
Berat maksimum untuk koper besar adalah 32 kg. koper besar ini
nantinya akan masuk bagasi pesawat. Sedangkan tas tenteng (kapasitas
maksimal 7kg) boleh dibawa masuk kedalam kabin pesawat. Oleh karena
kapasitas koper besar terbatas, bawalah barang dan perlengkapan yang
seperlunya, sesuai kebutuhan. Petugas imigrasi di bandara akan memeriksa
barang bawaan jamaah haji. Jika ditemukan barang-barang yang dilarang
maka akan dikeluarkan oleh petugas.
8
8 Kain ihram 3 helai
9 Baju ihram untuk wanita 2 stel
10 Sabuk hijau/ihram 1 buah
11 Sarung/mukena 1 buah/stel
12 Obat-obatan Secukupnya
13 Lampu senter (jika suami/istri cukup 1 buah
1)
14 Sajadah 1 buah
15 Deterjen, sabun cuci piring + spons Secukupnya
16 Jarum,benang 1 per regu
17 Palu untuk 1 rombongan 1 buah
9
NO BARANG BAWAAN DI TAS JUMLAH
PASPOR
1 Fotokopi BPIH & Kartu @ 1 lembar
Keluarga
2 Paspor 1 buah
3 Buk doa manasik 1buah
4 Obat-obatan penting Secukupnya
5 Pas foto ukuran 3x4 4 lembar
6 Pulpen,buku tulis untuk @ 1buah
membuat catatan
10
C. Program ibadah
Zikir Sedekah
11
15:00 Shalat tahyatul Zikir
masjid
Shalat ashar
Zikir
12
KEBERANGKATAN
13
A. Menjelang keberangkatan
Sebelum berangkat, jamaah haji akan berkumpul terlebih dahulu di
Asrama Haji Embarkasi selama 1-2 hari untuk diberi pengarahan lebih
lanjut sambil menunggu jadwal pemberangkatan pesawat.
Jika menggunakan agen travel biasanya akan berkumpul di tempat
yang telah ditentukan untuk mendapat pengarahan lebih lanjut dan
pendataan ulang oleh pihak agen serta pembagian kelengkapan lain seperti
pembagian gelang identitas yang harus selalu dipakai dan paspor sebelum
menuju bandara.
Embarkasi adalah bandara yang ditunjuk untuk proses
pemberangkatan jamaah haji ke mekkah/madinah. Setiap tahun, embarkasi
ini mengalami perubahan dan pertambahan.
14
6. Pembagian boarding pass atau nomor seat (tempat duduk) di
pesawat.
15
Untuk jamaah gelombang pertama, tak semua penerbangan
langsung ke Madinah. Jamaah dari Embarkasi (pemberangkatan) Jakarta
dan Medan akan langsung mendarat di Bandara AMAA Madinah.
Sedangkan embarkasi lainnyaakan mendarat di bandara KAA Jeddah, lalu
melanjutkan perjalanan darat yang ditempuh dalam waktu 4-5 jam ke
Mekkah.
Jamaah gelombang kedua, semua mendarat di KAA Jeddah dulu
baru berangkat ke Mekkah. Bagi jamaah yang berangkat di awal pasti akan
menuju Madinah. Selama berada di Madinah, minimal 8 hari, jamaah
mengerjakan Arbain (Shalat 40 rakaat di Masjid Nabawi). Semakin dekat
dengan tanggal 10 dzulhijjah, jamaah tidak akan diberangkatkan menuju
Madinah karena waktu mengerjakan Arbain harus 8 hari di Madinah, Jadi
tanggal 12 dzulhijjah jamaah sudah tidak boleh lagi ke Madinah dan harus
terbang ke Jeddah. Jamaah kloter awal hampir bisa dipastikan akan ke
madinah terlebih dahulu. Sebaliknya, jamaah yang belakangan datangnya,
setelah mengerjakan ibadah haji, barulah menuju ke Madinah.
Jamaah tidak bisa memilih karena semua di atur oleh sistem
komputer haji di Departemen Agama. Pesawat yang digunakan untuk
penerbangan haji adalah pesawat berbadan lebar. Sebagian jamaah
diangkut oleh maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan sebagian lain
oleh Saudi Arabian Airlines. Semua penerbangan dengan Saudi Arabian
Airlines untuk gelombang pertama akan langsung mendarat di Madinah.
Sebagian pesawat ada juga yang transit di Abu Dhabi atau Dubai. Di sini
pesawat transit selama beberapa jam untuk mengisi bahan bakar. Sejumlah
jamaah ONH Plus bahkan harus menginap semalam di Dubai, baik
berangkat maupun pulangnya. Sebelum berangkat, jamaah hendaknya
sudah tau di mana pesawat akan mendarat atau transit.
Bagi jamaah gelombang kedua atau ONH Plus yang langsung
menuju Mekkah, kain ihram wajib dimasukkan ke dalam tas tenteng.
Jangan masukkan ke dalam tas koper besar karena ihram sudah harus
dipakai keika pesawat melewati Miqat (sekitar Yalamlam). Biasanya satu
16
jam sebelum sampai miqat, awak pesawat mengumumkan agar calon
jamaah haji mempersiapkan diri untuk berihram. Banyak pula jamaah haji
gelombang kedua sudah memakai kain ihram saat masih berada di bandara
embarkasi. Ini untuk menghindari kesulitan berganti pakaian di atas
pesawat nanti. Bagi jamaah yang transit, kain ihram bisa dipakai dari hotel
(bila menginap) atau di bandara (bila tidak menginap).
17
biasanya pihak agen travel telah menyediakan tempat khusus bagi
jamaahnya sehingga sambil menunggu bis pemberangkatan menuju
Mekkah ataupun Madinah, jamaah dapat tenang dan nyaman
beristirahat.
18
PROSES PERJALANAN
IBADAH UMRAH
19
A. Pengertian Umrah
Secara umum yang dimaksud dengan umrah adalahberkunjung ke
Masjidil Haram untuk melakukan serangkaian ibadah dengan syarat-syarat
yang telah ditentukan/ditetapkan (Thawaf, Sa‟I dan Tahallul).
B. Dalil Umrah
C. Hukum Umrah
Ibadah umrah hukumnya wajib sekali seumur hidup bagi yang
mampu. Ibadah umrah diawali dengan niat berihram dari miqat, kemudian
melaksanakan Thawaf 7 putaran, sa‟I dan diakhiri dengan tahallul
(bercukur). Semua kegiatan tersebut harus dilakukan secara berurutan
(tertib).
20
Umrah sunat adalah umrah yang dilaksanakan setelah
umrah wajib, baik untuk yang kedua kalinya atau seterusnya, dan
bukan dikarenakan nazar.
Syarat Umrah :
1. Islam
2. Baligh (berakal)
3. Aqil (berakal sehat)
4. Merdeka (bukan hamba sahaya)
5. Istitha‟ah (mampu).
Rukun Umrah
1. Ihram (niat)
2. Thawaf
3. Sa‟i
4. Bercukur (tahallul)
5. Tertib (berurutan).
Semua rukun di atas harus terpenuhi. Apabila salah satunya
ditinggalkan, maka umrahnya tidak sah.
21
E. Wajib Umrah
Wajib umrah adalah berihram dari miqat. Apabila dilanggar maka
ibadah umrahnya tetap sah, tetapi harus membayar dam (denda).
F. Tahallul Umrah
Tahallul ditandai dengan mencukur sebagian atau keseluruhan
rambut. Tahallul menandai telah diperbolehkannya melakukan perbuatan-
perbuatan yang sebelumnya dilarang selama berihram.
22
Doa selesai mengenakan pakaian ihram :
23
4. Setelah tiba di depan ka‟bah, berhentilah membaca Talbiah.
Kemudian berdoa ketika melihat ka‟bah :
ِْ ََّ ٍَ ٍَُٔ َٗ ِش ْد ٍَ ِْ َشسَّفُٔ َٗػَظَّ ََُٔ َٗ َم َّس.ًْج حَ ْش ِس ٌْفًا َٗحَ ْؼ ِظ ٍْ ًَا َٗحَ ْن ِسٌْ ًَا َٗ ٍََٖابَت
َ ٍَاَىيَُّٖ ٌَّ ِش ْدَٕ َراا ْىب
ح َّجُٔ اَ ِٗ ْػخَ ََ َسُٓ حَ ْش ِس ٌْفًا َٗحَ ْؼ ِظ ٍْ ًَا َٗحَ ْن ِس ٌْ ًَا َٗ ِب ًّسا.
َ
“Tambahkanlah kemuliaan, keagungan, kehormatan dan
wibawa pada bait (ka‟bah) ini. Dan tambahkanlah pula pada
orang-orang yang memuliakan, mengagungkan dan
menghormatinya di antara mereka yang berhaji atau yang
berumah dengan kemuliaan, keagungan, kehormatan, dan
kebaikan.”
َّ َٗ َّلل
َّللاُ اَ ْمبَس ِ َّ بِ ْس ٌَ ا.
“Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar.”
24
5. Memulai putaran pertama sambil membaca doa. Ketika Rasulullah
saw melaksanakan tawaf tidak terdengar satu pun doa dari beliau.
Oleh karena itu kita dibolehkan berdoa/berzikir apa saja sesuai
dengan apa yang ada dala Al-Quran atau Al-Hadits. Doa dalam
setiap perjalanan dari hajar aswad sampai rukun yamani:
“Maha Suci Allah, segala puji milik Allah tidak ada Tuhan
melainkan Allah, Allah Maha Besar dan tiada daya dan kekuatan
melainkan atas pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha
Agung.”
25
Sesampai di hajar aswad, garis start coklat, maka selesailah
satu putaran. Teruskan dengan putaran berikutnya, sampai selesai
putaran ketujuh yang akan berakhir di hajar aswad.
Demi sahnya tawaf, disyaratkan bersuci atau dalam
keadaan tidak memiliki hadats kecil maupun besar karena tawaf
bagikan shalat, hanya saja dalam tawaf dibolehkan berbicara. Jika
wudhu batal pada saat melakukan tawaf, segera berhenti dan
bersucilah kembali dengan air atau bertayamum. Setelah itu ulangi
putaran saat batalnya wudhu dan lanjutkan sampai selesai. Artinya
putaran yang dilakukan sebelum wudhu batal adalah sah dan dapat
dimasukkan hitungan.
Disunnahkan melakukan ramal (berjalan cepat dengan
langkah-langkah pendek), khusus bagi laki-laki, pada tiga putaran
pertama tawaf. Begitu juga saat tawaf disunnahkan idhtibaa bagi
laki-laki pada seluruh putaran, yaitu dengan menjadikan
pertengahan selendangnya di bawah pundak kanan sedangkan
kedua ujungnya berada di atas pundak kiri.
Tawaf diakhiri pada putaran ketujuh, ditutup dengan
mengudap hajar aswad atau memberi isyarat serta bertakbir.
Setelah selesai tawaf, rida‟ (kain ihram bagian atas) dikenakan
kembali seperti semula yaitu dengan meletakkan nya di atas kedua
pundak, sedangkan kedua ujungnya dibiarkan menjulur di dada.
26
surat yang lain tidaklah mengapa. Setelah salam, minumlah air
zam-zam dan berdoa apa saja.
َ اَىيَُّٖ ٌَّ إًِّّ} اَ ْساَىُلَ ِػ ْي ًَاَّا ِفؼًا َٗ ِززْ ًُا َٗا ِسؼًا َٗ ِشفَا ًء ٍِ ِْ ُم ِّو دَا ٍء َٗ َسقَ ٌٍ ِب َسحْ ََ ِخ
ل
ٍََِِْ ٌَااَزْ َح ََااىسَّا ِح.
27
“Ya Allah bimbinglah kami beramal sesuai dengan sunnah
Nabi-Mu dan matikanlah aku dalam keadaan Islam dan
hindarkanlah kami dari fitnah/ujian yang menyesatkan.”
ّ ج
َُّللا َ ّْ َل ا
َ َّّل حَ ْؼيَ ٌُ ٍَ َال َّ ْؼيَ ٌُ إ
َ َّّزبِّ ا ْغفَسْ َٗازْ َح ٌْ َٗػْفُ َٗحَ َن َّس ًْ َٗحَ َجا َٗ ْش ِػ ََّا حَ ْؼيَ ٌُ ا
ًُ األَ َػ ُّص ْالَ ْم َس.
28
berakhir di bukit Marwah. Tidak mengapa menggunakan kursi
roda saat tawaf atau sa‟I apalagi jika dibutuhkan. Disunnahkan
pada saat sa‟I memperbanyak do‟a dan zikir yang mudah baginya.
Hendaknya sa‟I dilakukan dalam keadaan suci dari hadats besar
atau kecil. Namun jika dilakukan dalam keadaan tidak suci maka
sa‟I nya tetap sah.
َاَىيُّٖ ٌَّ اجْ َؼوْ ىِ ُن ِّو َشؼ َْس ٍة ُّْ٘ زًا ٌَْ٘ ًَ ا ْىقٍَِا ٍَت.
Jika semua hal yang disebut diatas telah dilakukan oleh orang yang
berihram maka sempurnalah umrahnya dan dihalalkan baginya semua
yang diharamkan saat ihram.
29
PROSES PERJALANAN
IBADAH HAJI
30
A. Pengertian Haji
Haji adalah salah satu rukun islam kelima. Oleh karena itu setiap
kaum muslismin yang mampu baik secara fisik, material maupun keilmuan
diwajibkan untuk menunaikannya. Secara umum ibadah haji adalah
berkunjung ke beberapa tempat tertentu di tanah suci dan melaksanakan
ibadah tertentu pada saat waktu yang telah ditentukan.
Secara bahasa, Haji brarti niat, sedangkan menurut syara‟ berarti
niat menuju Baitul haram dengan amalan-amalan tertentu. Tempat-tempat
tertentu yang dikunjungi antara lain Ka‟bah dan Mas‟a (tempat sa‟i),
Padang Arafah (tempat wuquf), Muzdalifah (tempat mabit) dan Mina
(tempat melontar jumrah).
Sedangkan yang dimaksud dengan waktu yang ditentukan adalah
bulan-bulan haji yaitu dimulai dari syawal sampai sepuluh hari pertama
bulan dzulhijjah. Amalan ibadah tertentu ialah Thawaf, Sa‟I, Wuquf,
Mabit di Muzdalifah, Melontar Jumrah, Mabit di Mina.
31
C. Jenis-Jenis Haji
1. Haji Ifrad
Ifrad secara bahasa artinya menyendiri. Pelaksanaan ibadah
haji disebut ifrad jika seseorang melaksanakan ibadah haji
melaksanakan ibadah haji dan umrah secara sendiri-sendiri, dengan
mendahulukan ibadah haji. Artinya, ketika calon jamaah
hajimengenakan pakaian ihram di Miqat-nya, ia hanya berniat
melaksanakan ibadah haji. Jika ibadah hajinya sudah selesai, maka
orang tersebut mengenakan ihram kembali untuk melaksanakan
ibadah umrah.
2. Haji Tamattu’
Tamattu‟ secara bahasa artinya bersenang-senang. Haji
tamattu‟ adalah melaksanakan ibadah umrah terlebih dahulu baru
setelah itu melaksanakan ibadah haji. Setelah melaksanakan
serangkaian ibadah umrah (ihram, tawaf, sa‟i), jamaah boleh
langsung tahallul. Dengan demikian jamaah sudah bisa melepas
ihramnya dan terlepas dari larangan-larangan selama berihram.
Selanjutnya jamaah tinggal menunggu tanggal 8 Dzulhijjah
untuk memakai pakaian ihram kembali dan melaksanakan ibadah
haji. Karena kemudahan itulah jamaah dikenakan dam (denda)
berupa menyembelih seekor kambing atau bila tidak mampu
berpuasa 10 hari: 3 hari di tanah suci, 7 hari di tanah air.
Bagi jamaah yang ke madinah lebih dahulu, persiapan
ihramnya dilaksanakan di madinah sedangkan miqat ny dilakukan
di Bir Ali (Dzulhulaifah), sekitar 12 km dari kota Madinah.
Sedangkan bagi jamaah yang dating langsung ke Mekkah, Miqat
nya dapat dilakukan di pesawat udara saat melintas batas Miqat
(Qarnul Manazil) atau di Bandara King Absul Aziz Jeddah.
Persiapan ihram untuk ibadah umrah sebaiknya dilakukan di tanah
air sebelum berangkat.
32
3. Haji Qiran
Qiran berarti menggabungkan. Pelaksanaan ibadah haji
disebut qiran jika seseorang menyatukan pelaksanaan ibadah haji
dan umrah. Dengan demikian dia berihram untuk melaksanakan
ibadah haji dan umrah. Haji Qiran dilakukan dengan tetap
berpakaian ihram sejak Miqat Makani dan melaksanakan semua
rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan
memakan waktu lama.
33
7. Tawaf wada‟.
1. Islam
2. Berakal
3. Baligh
4. Mampu.
Persiapan ihram :
⮚ Memotong kuku
⮚ Memotong rambut secukupnya
⮚ Mandi sunnat ihram
⮚ Memotong rambut kemaluan
⮚ Memakai wangi-wangian di badan /(bukan di pakaian
Ihram)
⮚ Memakai pakaian ihram.
34
Tempat (miqat) berihram yaitu tempat-tempat tertentu dimana
seseorang yang akan melaksanakan haji atau umrah memulai
ihramnya. Tempat-tempat tersebut telah ditentukan oleh Rasulullah
saw sesuai dengan arah kedatangan jamaah haji, yaitu :
⮚ Dzul Hulaifah (Bir „Ali), miqat penduduk Madinah atau
yang dating dari arahnya.
⮚ Juhfah, miqat penduduk Syam atau yang dating dari
arahnya.
⮚ Qarnul Manazil, miqat penduduk Najd atau yang dating
dari arahnya.
⮚ Yalamlam, miqat penduduk Yaman atau yang datang dari
arahnya.
35
ًىَبَّ ٍْلَ اىيَُّٖ ٌَّ ُػ َْ َسة
36
▪ Nikah, menikahkan atau meminang wanita untuk
dinikahi dan dinikahkan dan menjadi saksi nikah.
▪ Bercumbu dan bersetubuh.
▪ Mencaci, bertengkar, atau mengucapkan kata-kata
kotor.
▪ Berbuat fasik.
2. Thawaf
a. Pengertian Thawaf
Thawaf adalah mengelilingi ka‟bah tujuh kali
dengan arah ke kiri atau berlawanan dengan putaran jarum
jam. Thawaf dilakukan di Ka‟bah yang dimulai di Hajar
Aswad atau garis yang sejajar dengan Hajar Aswad.
b. Syarat-syarat thawaf
Thawaf seseorang dianggap sah sah jika memenuhi
syarat-syarat berikut :
● Niat, karena segala amalan tergantung pada niatnya.
● Suci dari hadats besar dan kecil.
● Menutup aurat.
● Memulai dan mengakhiri thawaf dari Hajar Aswad.
● Seluruh badan yang berthawaf harus berada di luar
Ka‟bah.
● Berkeliling Ka‟bah 7 kali putaran.
● Berada di dalam area Masjidil Haram. Jika ramai,
dibenarkan thawaf di lantai atas Masjid.
37
Selain syarat-syarat thawaf di atas, ada juga beberapa
perbuatan yang sunnah dilaksanakan dalam melaksanakan
thawaf, yaitu :
✔ Mengahadap kea rah Ka‟bah saat memulai Thawaf.
✔ Berjalan kaki ketika thawaf.
✔ Menyentuh (mengecup) hajar aswad.
✔ Bagi perempuan, berada di barisan laki-laki.
✔ Terus menerus dan tertib.
✔ Shalat sunnah thawaf di maqam Ibrahim.
✔ Bagi laki-laki, idhtiba‟ dan ramal.
✔ Meminum air zam-zam setelah melakukan thawaf.
✔ Berdoa di multazam setelah selesai thawaf.
✔ Shalat dan berdoa di Hijr Ismail setelah selesai
thawaf.
c. Macam-macam thawaf
● Thawaf Qudum, yaitu thawaf yang pertama kali
dilakukan ketika memasuki Mekkah. Thawaf
Qudum disebut juga thawaf selamat datang. Hukum
thawaf qudum adalah sunnah.
● Thawaf Ifadah, yaitu thawaf wajib dan merupakan
rukun haji.
● Thawaf Wada’, yaitu thawaf yang dilakukan ketika
hendak meninggalkan kota Mekkah (thawaf
selamat tinggal). Thawaf ini merupakan salah satu
wajib haji.
● Thawaf Umrah, yaitu thawaf yang dilakukan
dalam rangkaian pelaksanaan ibadah umrah.
● Thawaf Sunnah, yaitu thawaf yang tidak dibatasi
waktunya atau boleh dilakukan kapan saja.
38
d. Keutamaan thawaf
▪ Dalam Ka‟bah dipenuhi rahmat oleh Allah swt.
▪ Baitullah adalah rumah Allah, maka seseorang yang
berziarah ke Baitullah merasa senang karena dating
sebagai tamu Allah.
▪ Shalat dua rakaat diakhir thawaf pahalanya setara
dengan memerdekakan budak dari Bani Ismail.
▪ Menjadi sebab diampuninya dosa-dosa yang telah
lewat dan pahalanya sama dengan memerdekakan
budak.
▪ Dinilai sebagai sebua kebaikan sehingga Malaikat
akan berdoa sama dengan doa thawaf sehingga kita
akan diangkat berlipat kebaikannya.
▪ Diampuni semua dosa kita seperti bayi yang baru
lahir.
3. Sa’i
a. Defenisi Sa’i
Sa‟I adalah salah satu rukun haji dan umrah yang
dilakukan dengan berlari-lari kecil pulang balik sebanyak 7
kali dari bukit Shafa ke bukit Marwah. Shafa dan Marwah
dikatakan pula dengan al-Mas‟a (tempat untuk bersa‟i).
kedua bukit tersebut berjarak sekitar 405 meter. Saat
jamaah haji dan umrah melintasi Bathnul Waadi yaitu
sebuah areal yang terletak diantara bukit Shafa dan bukit
Marwah. Para jamaah pria disunnahkan untuk berlari-lari
kecil sedangkan untuk jamaah wanita berjalan cepat. Ibadah
sa‟I dapat dilaksanakan walupun dalam keadaan tidak
berwudhu dan bagi wanita yang datang Haid dan Nifas.
39
b. Sejarah Sa’I
Shafa dan Marwah terkait erat dengan kisah
keluarga Nabi Ibrahim diaman diantara kedua bukit yang
semula biasa menjadi istimewa karena muncul mata air
penuh berkah yang memancarkan air tepat dibawah telapak
kaki Ismail kecil yang tak lain adalah sumur zam-zam.
Setelah tiba di Mekkah dari Palestina, Nabi Ibrahim
kemudian memberi Hajar al-Mishriyah dan Ismail bekal
berupa seember kurma beserta sedikit persediaan air.
Ketika Nabi Ibrahim meninggalkan keduanya, Hajar
berteriak kepada Ibrahim hendak kemana ia menuju,
sedangkan ia hanya ditinggalkan berdua dengan Ismail.
Namun Ibrahim tidak menjawab dan berbalik sedikitpun,
kecuali saat Hajar berteriak apakah itu perintah Allah, lalu
kemudian dibenarkan oleh Nabi Ibrahim. Setelah sekian
hari, bahan makanan dan persediaan air akhirnya habis dan
disaat yang sama pula asi Hajar tidak bisa keluar dan
membuat Ismail merengek sehingga membuat Hajar panik
dan berlari antara bukit Shafa dan Marwah sekiranya ada
seseorang yang melintas bisa membantu atau ada makanan
dan minuman. Hingga akhirnya muncul malaikat dalam
keadaan seekor burung mematuk tanah, lalu muncullah air.
Dalam satu riwayat pula dijelaskan bahwasanya air
memancar dari bawah telapak kaki Ismail yang digerakkan
ke tanah sambil menangis.
4. Wuquf
Berhenti di Padang Arafah, masuknya (waktu) dimulai dari
tergelincir matahari pada hari Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah) dan
habis waktu tersebut pada waktu menyingsingnya fajar shadiq atau
hari Nahar (idul adha tanggal 10 dzulhijjah). Hari ini yang
40
membedakan pelaksanaan haji dengan umrah, karena pada umrah
tidak dirukunkan untuk wuquf pada tanggal yang ditentukan pada
haji. Di masa wuquf terdapat beberapa peristiwa penting yang
dijadikan pegangan fan panduan umat Islam, di antaranya ialah
sebagai berikut :
⮚ Rasulullah saw minum susu di atas unta supaya dilihat oleh
orang banyak bahwa hari itu bukan hari puasa dan tidak
disunatkan berpuasa pada hari wuquf.
⮚ Seorang sahabat yang jatuh dari binatang tunggangannya
lalu meninggal, Rasulullah saw menyuruh supaya mayatnya
dikafankan dengan 2 kain ihram dan tidak dibenarkan
kepalanya ditutup atau jasadnya diberi wewangian atau
kafannya. Pada saat itu Rasulullah bersabda bahwa
“sahabat itu akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam
keadaan berihram dan bertalbiah”.
⮚ Rasulullah saw menjawab pertanyaan seorang ahli Najdi
yang bertanya “Apakah haji itu?”. Rasulullah saw bersabda:
“Haji itu berhenti di Arafah”. Siapa yang tiba di arafah
sebelum terbit fajar 10 dzulhijjah maka ia telah
melaksanakan ibadah haji.
⮚ Turunnya ayat suci al-Quran surat al-Maidah ayat 3 :
ِ ْ ٌُ ْج ىَ ُن
الس َْال ًَ ِد ًٌْْا ُ ٍض
ِ ج َػيَ ٍْ ُن ٌْ َّ ْؼ ََ ِخ ًْ َٗ َز ُ اَ ْىٍَْ٘ ًَ اَ ْم ََ ْي
ُ َْ ََ ج ىَ ُن ٌْ ِد ٌَْْ ُن ٌْ َٗاَ ْح
41
Madinah Al-Munawwarah ke Mekkah Al-Mukarramah, selama 9
hari bila dibandingkan zaman sekarang kalau kita menaiki kapal
terbang yang begitu cepat, sudah sampai ke tanah suci hanya
dengan beberapa jam. Ini hal yang perlu direnungkan apabila kita
menghadapi sebarang kesusahan di tanah suci kelak.
5. Mabit di Muzdalifah
a. Pengertian Mabit di Muzdalifah
Mabit artinya singgah, menginap atau bermalam.
Maksud mabit disini ialah tiba di Muzdalifah yaitu pada
malam hari sebelum terbit fajar, di malam hari nahar,
setelah wuquf di Arafah.
Pada saat mabit hendaknya seseorang
memperbanyak berzikir dan berdoa kepada Allah dari
Arafah sampai ke bukit Quzah (Masyarilharam) di
Muzdalifah. Perintah Allah swt.
َ َّ َُّ َِّللا ا
ٌُ ٍْ َّللا َغفُْ٘ ُز َّز ِح َ َّ اض اىَّْاضُ َٗا ْسخَ ْغفِسُْٗ ا ُ ٍثُ ٌَّ اَفِ ٍْضُ٘ا ٍِ ِْ َح. (199)
َ َْث اَف
42
“Kemudian bertolaklah kamu dari orang banyak
(Arafah)dan mohonlah ampun kepada Allah sesungguhnya
Allah maha pengampun lagi maha penyayang.” (Q.S Al-
Baqarah : 199).
43
6. Mabit Di Mina
a. Pengertian mabit di Mina
Mabit di Mina adalah bermalam (singgah) di Mina,
selama 2 hari atau 3 hari dan merupakan persinggahan
terlama. Bermalam di Mina bebas memilih dapat sesudah 2
hari (nafar awal) atau menangguhkan keberangkatannya
lebih dari 2 hari (nafar akhir). Firman Allah :
ث فَ ََ ِْ حَ َؼ َّج َو فِ ًْ ٌَْ٘ ٍَ ٍْ ِِ فَ َال إِثْ ٌَ َػيَ ٍْ ِٔ َٗ ٍَ ِْ حَا ّخس فَ َال َ ّ َٗا ْذ ُمس
ٍ ُٗاَّللا فِ ًْ اٌَ ٍَّاً ٍَ ْؼ ُدْٗ ِد
َ ّ إِ ْث ٌَ َػيَ ٍْ ِٔ ِى ََ ِِ احّقُ٘ا. (203)
َُ َُّْٗللا َٗا ْػيَ َُْ٘ ا اََّّ ُن ٌْ إِىَ ٍْ ِٔ حُ ْح َشس
44
berbagai negara perihal permasalahan social, ekonomi,
budaya dan agama, serta mencari solusinya.
45
kebajikan dan memerangikejahatan dalam
kehidupan ini.
⮚ Selama 2 atau 3 hari bermalam di mina berkumpul
dengan orang banyak baik yang terpelajar maupun
buta huruf, baik profesor maupun buruh pabrik, baik
pemimpin spiritual termasyhur atau petani
sederhana, berpartisipasi dan berhak berbicara
secara terbuka karena perbedaan pangkat, jabatan,
derajat dan warna kulit telah ditinggalkan di Miqat.
Semuanya adalah sama sebagai hamba Allahdan
mempunyai derajat yang sama sebagai haji.
7. Melempar Jumrah
a. Pengertian Jumrah
Kata jumrah berasal dari bahasa Arab yang berarti
kerikil kecil. Sehingga melempar jumrah menurut para
ulama adalah melemparkan kerikil-kerikil kecil dengan
sekuat tenaga ke tempat yang disebut jamarat (tempat untuk
dilemparkannya kerikil kecil oleh jamaah haji. Jumrah ada
3 macam yaitu ;
● Ula (yang pertama)
● Wustha (yam tengah)
● Aqobah (yang besar).
Jumrah sekarang sudah direnovasi agar
mempermudah jamaah haji yang semakin banyak
jumlahnya setiap tahunnya. Hal ini berdasarkan hasil
keputusan ulama Mekkah. Kini, ketiga jumrah yang tadinya
berbentuk tuguh telah berubah menjadi tembok yang kokoh
panjang lebih kurang 15 meter dan tinggi lebih kurang 4,5
meter, hal ini dimaksudkan agar para jamaah haji tidak
berdesak-desakan lagi dalam melempar jumrah.
46
Hukum melempar jumrah dengan batu kerikil
merupakan wajib haji, baik ini melempar jumrah Aqobah
atau ketignya. Dalam melempar jumrah ada dua pilihan,
yaitu :
▪ Nafar Awal, bila dilakuakn selama 3 hari berturut-
turut yaitu tanggal 10, 11, dan 12 dzulhijjah.
▪ Nafar tsani, bila dilakukan selama 4 hari berturut-
turut yaitu tanggal 10, 11, 12, dan 13 dzulhijjah.
Dalam pelaksanaan ibadah haji, melempar jumrah
merupakan salah satu wajib yang sangat berat
dibandingkan yang lainnya. Hal ini dikarenakan melempar
jumrah boleh dilakukan dalam waktu yang sangat terbatas
dan dalam ruang yang sangat terbatas. Jutaan orang
berdesak-desakan untuk bejuang melaksanakan rangkaian
ibadah ini, sehingga untuk orang tua dan orang sakitdapat
diwakilkan kepada orang lain, sesuai dengan firman Allah
swt
َ َّ ُفَاحَّق. (16)
ٌَُ٘اَّللا ٍَا ْسخَطَ ْؼخ
47
b. Tata Cara Pelaksanaan Melempar Jumrah
Batu-batu kerikil sebanyak 70 butir (untuk nafar
tsani) dan 49 butir (untuk nafar awal) yang dibawa dari
Muzdallifah digunakan untuk melempar jumrah, dengan
tata cara sebagai berikut :
⮚ Tanggal 10 dzulhijjah, dilaksanakan melempar
jumrah Aqabah. Dengan susah payah dan berdesak-
desakan, kita berusaha menerobos masuk sampai ke
bibir lingkaran jumrah Aqabah berada, agar
lemparan kita tepat sasaran.
⮚ Ambil sebutir kerikil dan kita lempar tepat di tengah
jumrah sambil mengucap: “Bismilahi Alahu
Akbar”, kemudian ambil lagi batu kerikil
berikutnya dilempar tepat sasaran, dan seterusnya
sampai 7 butir.
⮚ Apabila lemparan meleset, maka lemparan diulang
lagi sampai jumlah lemparan kita yang tepat sasaran
sampai 7 kali.
⮚ Kemudian berdesak-desakan pula kita mundur.
⮚ Untuk melempar 3 jumrah diakukan dengan cara
yang sama, namun diakhiri dengan doa menghadap
ka‟bah, untuk jumrah Ula dan Wustha, sedangkan
seusai melempar jumrah Aqabah tidak berdoa.
⮚ Untuk hari pertama setelah tiba dari Muzdalifah kita
hanya melempar jumrah Aqabah saja, sedangkan
tanggal 11 dan 12 dzulhijjah (dan atau tanggal 13
dzulhijjah) lemparan jumrah dimulai dengan jumrah
Ula, setelah selesai menuju ke jumrah Wustha dan
terakhir di jumrah Aqabah.
48
8. Tahallul
a. Pengertian Tahallul
Menurut bahasa (Tahallala-Yatahallalu-Tahallulan)
artinya: menjadi boleh atau halal. Sedangkan menurut
istilah, “Tahallul” ialah keadaan seseorang yang telah
dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang
sebelumnya dilarang selama berihram. Jadi, yang dimaksud
Tahallul adalah keadaan seseorang yang sudah bebas (halal)
dari ihramnya karena telah menyelesaikan amalan-amalan
hajinya.
49
ِ ٍْ َثُ ٌَّ ْىٍَ ْقضُْ٘ ا حَفَثَُٖ ٌْ ِٗا ْىٍُْ٘ فُْ٘ ا ُّ ُرْٗ َزُٕ ٌْ ٗا ْىٍَطَّ َّ٘ فُْ٘ ابِ ْيب.
َج ا ْى َؼخٍِْق
50
9. Thawaf Wada’
a. Pengertian Thawaf Wada’
Wada‟ berasal dari bahasa Arab yang berarti yang
meninggalkan atau perpisahan. Jadi thawaf wada‟ adalah
thawaf yang dilakukan ketika hendak meninggalkan kota
Makkah (thawaf selamat tiggal atau thawaf perpisahan
dengan kota Makkah).
Thawaf wada‟ini merupakan salah satu wajib haji
sehingga harus dilaksanakan oleh setiap jamaah haji. Jika
tidak dilaksanakan maka akan dikenai dam (denda).
51
10. Tertib dan Berurutan
Yang termasuk ke dalam kategori rukun haji adalah
dilakukan dengan tertib sesuai dengan urutannya. Hal ini
berdasarkan kesepakatan para ulama denganmerujuk pada hadits-
hadits Nabi saw yang menjelaskan mengenai tata cara manasik haji
beliau. Dan apa saja yang telah Nabi contohkan maka itu menjadi
ketentuan-ketentuan hukum dalam melaksanakan ibadah. Jika
diselisihi makaakan mendapat siksa.
Maksud dari berurutan adalah dilaksanakan sesuai dengan
urutannya yaitu dimulai dengan ihram kemudia thawaf, kemudia
sa‟i, kemudian wuquf, kemudian mabit, kemudian melempar
jumrah lalu tahallul. Harus dilakukan secara berurutan dan tidak
boleh secara acak.
Jika ibadah haji tidak dilakukan dengan tertib dan berurutan
maka ibadah hajinya batal atau harus diulangi lagi karena tertib dan
berurutan termasuk kategori rukun haji. maka sia-sialah amalam
ibadah nya. Untuk itu bagi siapa saja yang hendak melaksanakna
ibadah haji agar memperhatikan betul-betul bagaimana, apa, kapan,
dan apapun yang berkaitan dengan ibadah haji.
52
ZIARAH MEKKAH
DAN MADINAH
53
Ziarah yang dimaksud disini adalah berkunjung ke tempat-tempat suci atau
tempat bersejarah di Mekkah, Madinah, dan sekitarnya. Adapun tujuan ziarah
adalah untuk melihat dari dekat tempat-tempat bersejarah dan untuk menyaksikan
secara nyatatempat-tempat penting dalam pertumbuhan dan perkembangan agama
islam agar dapat meningkatkan keimanan dan semanagat keberagaman. Ziarah ke
tempat-tempat bersejarah di Mekkah, Madinah, ataupun di tempat lainnya, yang
demikian itu tidak termasuk ke dalam rangkaian ibadah haji.
Secara garis besar ada 5 tujuan dan manfaat melaksanakan ziarah ke tanah
suci dan tempat-tempat bersejarah pada saat menunaikan ibadah haji, yaitu:
54
b. 41 Gerbang, di antara nama-namanya (Bab: Al Salam, Abu Bakar
Siddiq, Al-Rahmah, Al-Hijrah, Quba, Al-Malik Sa'ud, Imam Al-
Bukhari, Al-Aqiq, Al-Sultan Abdul Majid, Umar bin Al-Khattab,
Badr, Al-Malik Fahd, Uhud, Usman bin Affan, Abu Zar, Al-Imam
Muslim, Al-Malik Abdul Aziz, Makkah, Bilal, Nisa', Jibril, Al-
Baqi', Al-Ana'iz, Al A'imma).
c. Jumlah mihrab 5
● Mihrab Rasulullah, di dalam Raudhah, dibangun oleh Umar
bin Abdul Aziz.
● Mihrab Usmany, terdapat paling depan dinding kiblat, juga
dibangun oleh Umar bin Abdul Aziz, tempat Usman
mengimami shalat
● Mihrab Tahajud, did inding utara rumah Rasulullah, tempat
Rasulullah shalat tahajud.
● Mihrab Sulaiman, sebelah kiri mimbar Rasulullah, hadiah
dari Sultan bin Salim dari Turky.
● Mihrab Almajidi, agak tinggi, panjang 12 m, tinggi 0,5 m,
tempat berkumpulnya fakir miskin dari Ahlus Shuffah
(mihrab Fatimah).
d. Ada 6 tiang yang ditandai ornamen putih:
● Tiang Aisyah: di tengah-tengah Raudhah, sebelah barat
makam Rasulullah, Rasulullah mengimami shalat di sini
tiga bulan sebelum kiblat pindah dari Baitul Maqdis ke
Ka'bah.
● Tiang Taubah: kisah Abu Lubadah atas dosa atas Yahudi
dari Bani Nadzir, Abu Lubadah mengikat diri sampai turun
surat An-nisa 65-67.
55
● Tiang As-Sarir: berada menempel pada dinding makam
Rasulullah, berada di tempat i'tikaf Rasulullah yang terbuat
dari pelepah kurma.
● Tiang Al-Haras: tempat Ali bin Abi Thalib menunggu
Rasulullah
● Tiang Al-Wufud, paling utara tiang as sarir, tempat
Rasulullah menerima tamu penting.
● Tiang Mukhallaqah: tiang tempat Nabi berkhutbah,
bersandar di pohon kurma, pohon kurma menangis, atau
riwayat lain Rasulullah melihat dahak.
e. RAUDHAH: Taman surga, ditandai dengan tiang tiang putih, timur
ke barat 22 m, utara ke selatan 15 m (kawasan yang berada antara
rumah Rasulullah dan mimbar Rasulullah) Diutamakan
mengerjakan shalat di Raudhah atau memperbanyak shalat sunnah
dan berdoa selama di Raudhah.
f. Mimbar Rasulullah terletak di sebelah mihrab Rasulullah.
g. Mukabbariyyah adalah pentas tempat muazin mengumandangkan
azan.
h. Rumah Rasulullah (terdapat 3 makam), terdiri dari 4 pintu, sebelah
kiblat Mihrab At-Taubah, sebelah timur Mihrab Fatimah, sebelah
utara Mihrab Tahajud, sebelah barat ke Raudhah.
i. Qubah hijau
56
Masjid ini merupakan salah satu tempat yang pernah digunakan untuk
shalat 'Id oleh Rasulullah dan Abu Bakar Shiddiq, kemudian nama masjid
ini pun dinisbahkan kepadanya.
4. Masjid Ali bin Abi Thalib. Masjid Ali bin Abi Thalib terletak di Jalan
Al-Munakhah arah barat dari Masjid Nabawi, kurang lebih sejauh 400
meter, dekat dengan gang Ath-Thayyar, Lokasi ini merupakan salah satu
tempat Rasulullah pernah shalat Id. Dinisbahkan kepada Ali bin Abu
Thalib, barangkali karena dia juga pernah mengimami shalat kaum
Muslimin di tempat ini.
5. 250 payung otomatis, setiap payung dilengkapi pengairan tersendiri yang
bisa melindungi sekitar 800 jamaah, menutupi ruang sekitar 143 meter
persegi.
6. Pasar Madinah, atau disebut Souq Al-Manakhah ini terletak di sebelah
barat daya Masjid Nabawi. Tempat ini merupakan situs warisan sejarah
yang berkaitan dengan kehidupan Rasulullah Keberadaan tempat belanja
ini bermula ketika seorang sahabat Nabi. Ataa bin Yasar, mengatakan
bahwa ketika orang-orang Madinah meminta Nabi untuk memilih souq
untuk mereka, Nabi memilih souq ini.
57
ini bisa dijangkau oleh jamaah dengan berjalan kaki dari pintu 26 lalu
lurus ke arah al-Haram Hotel, lalu arahkan ke kanan, kemudian ke kiri.
Tidak jauh, Anda akan melihat Masjid Imam Bukhari.
11. Sumur Zarwan (buhul sihir Yahudi, turun surat Al Falaq dan An-nas)
pelakunya Labib bin Al-Asham.
12. Baqi’, tempat dimakamkan lebih dari 10.000 sahabat, semua istri
Rasulullah (Ummahatul: Aisyah, Ummu Salamah, Juwairiyah, Zainab,
Hafsah, Mariyah) kecuali istri yang pertama (Khadijah di Mekah) dan istri
terakhir (Ummahatul Maimunah di Sarif), selanjutnya anak-anak
Rasulullah (Fatimah, Ruqayyah, Zainab, Ummi Kultsum, Ibrahim), Usman
bin Affan, Saad bin Abi Waqas, Abdurrahman bin Auf, Halimatus
Sa'diyah, Abdullah bin Mas'ud, Abu Sa'id Al-Kkhudri, Imam Malik, dan
lain-lain.
13. Pustaka masjid Nabawi. Adalah sebuah Perpustakaan modern yang
terletak di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. Perpustakaan ini
didirikan pada tahun 1352 Hijriah atas usulan dari Direktur Urusan Wakaf
Kota Madinah, Syaikh Ubaid Madani. Kepala Perpustakaan yang pertama
adalah Ahmad Yasin al-Khiyari. Sebagian buku-buku yang ada di
perpustakaan ini merupakan buku yang diwakafkan sebelum berdirinya
perpustakaan baru, antara lain wakaf dari Perpustakaan Syaikh
Muhammad Aziz al-Wazir yang telah mewakafkan perpustakaannya pada
tahun 1320 Hijriah.
14. Pustaka Bagian Teknis Naskah Tua. Selain ruang baca, perpustakaan
Masjid Nabawi memiliki Ruang Audio (Seksi 17), untuk menyimpan
materi kuliah, khutbah dan shalat. Sedangkan Bagian Teknis (terletak di
pintu 22) bertugas dalam penjilidan, restorasi dan sterilisasi naskah-
naskah tua..
15. Museum Al-Qur'an. Lokasinya hanya berjarak sekitar 10 menit berjalan
kaki dari pintu 5 Masjid Nabawi. Bernama The Holy Quran Exhibition,
museum ini mulai buka dari jam 09.00-14.00 dan 16.00-21.00 waktu
setempat setiap harinya.
58
16. Al Noor Mall. Mall ini cukup luas dan bersih serta barang yang dijual
bermacam-macam, ada pakaian Jazirah Arab juga pakaian internasional.
Tempat makan banyak menawarkan bermacam-macam menu, baik menu
lokal, internasional juga ada restoran menyajikan menu Cina. Tempat
permainan anak-anak juga tersedia di mall ini. Semua gerai yang ada di
mall ini akan tutup atau tidak melayani pembeli ketika masuk waktu shalat
wajib.
59
7. Masjid as-Suqya Rasulullah pernah berdoa di sini sebelum berangkat
Perang Badar, turun surat al Anfal 8-9, terletak dalam tembok stasiun
kereta api Madinah, di tanah milik sahabat Sa'ad bin Abi Wagas.
8. Sumur Utsman: 3,5 Km dari Masjid Nabawi /1 Km dari Masjid
Qiblatain, lokasi di sekitar Wadi al-Aqiq (milik yahudi yang dibeli separoh
oleh Usman).
9. Masjid al-'Ashabah, terletak di perkebunan al 'Ashabah di daerah Quba,
di mana Rasulullah pernah singgah.
10. Masjid Jum'ah: 6 Km dari Masjid Nabawi/ 900 m dari Quba. Rasulullah
pernah shalat Jumat di sini saat hijrah ke Madinah,
11. Masjid al-ljabah, 385 m dari Baqi'.
12. Masjid ar-Rayah, terletak di atas Gunung Dzubab, tempat kubah
Rasulullah saat perang khandaq.
13. Sumur Ghar, 1 Km sebelah timur laut Quba. Rasulullah pernah minum di
sini dan berwasiat agar dimandikan dengan air sumur ini.
14. Hejaz Rail Way (jalur kereta api Hizaz, dibangun saat pemerintahan
Usmaniyah).
15. Al-Ula City: pintu gerbang Madain Shaleh, 400 Km dari Madinah.
16. Madain Saleh, 460 km dari Madinah.
17. Kebun kurma.
18. Badar.
19. Khandaq.
60
nama sesuai dengan arah menghadapnya, yaitu: Rukun 'Iraqi (menghadap
ke Yaman), Rukun Syami (menghadap ke Syam atau Suriah), dan Rukun
Aswadi (menghadap ke Hajar Aswad). Di tengah dinding bagian atas,
sebelah barat laut terdapat Mizab (saluran/talang air) yang terbuat dari
emas.
3. Hajar Aswad, adalah sebongkah batu bundar berwarna hitam dan
berlubang yang terletak (menempel) di sudut timur Ka'bah. Tingginya
sekitar 150 cm di atas tanah dengan lingkaran sekitar 30 cm dan garis
tengah 10 cm.
4. Multazam. Merupakan dinding Ka'bah yang terdapat di antara Hajar
Aswad (batu hitam) dan pintu Ka'bah. Tempat ini diyakini oleh umat Islam
sebagai tempat yang mustajab untuk memanjatkan doa kepada Allah.
Begitu keistimewaannya sehingga tidak heran tempat ini diburu oleh
jamaah haji dan umrah setelah mengerjakan thawaf.
5. Syadzarwan. Berada dalam bagian bangunan yang berbentuk melengkung
di bawah dinding Ka'bah. sampai ke permukaan tanah, kecuali di Hijir
Ismail, karena ambang pintu di Hijir Ismail merupakan bagian Ka'bah,
dengan tinggi 13 cm dan lebar 45 cm. Di atasnya inilah orang-orang
berdiri untuk berdoa kepada Allah dengan menempelkan perut dan wajah
mereka.
6. Pintu Ka'bah. Ketika pertama kali dibangun kembali oleh Ibrahima,
Ka'bah memiliki dua pintu yang menyentuh tanah (walaupun sekadar
lubang yang tidak ada tutupnya, sebagai tempat keluar masuk saja). Pintu
Timur digunakan untuk masuk ke Ka'bah dan pintu Barat untuk jalan
keluar. Lalu Raja As'ad Tubba III, salah seorang raja dari Yaman mem
buatkan daun pintu yang dapat dibuka dan ditutup. Ketika kaum Quraisy
merenovasi kembali Ka'bah, mereka menutup pintu Barat, sedangkan pintu
Timur ditinggikan dari permukaan tanah dan daun pintunya dibuat dua.
7. Pintu Taubat.
8. Maqam Ibrahim. Letaknya di dalam Masjidil Haram kurang lebih 7
meter di depan pintu Ka'bah Ditopang oleh enam tiang setinggi 8 kaki. Di
61
Magam Ibrahim ini orang yang umrah, setelah selesai Thawaf,
disunnahkan shalat 2 rakaat.
9. Hijir Ismail. Adalah lokasi sebelah utara Ka'bah yang dibatasi tembok
yang berbentuk setengah lingkaran.
10. Sumur Zamzam. merupakan sumur mata air yang terletak di kawasan
Masjidil Haram, sebelah tenggara Ka'bah, berkedalaman 42 meter.
Terletak 11 meter dari Ka'bah. Menurut salah satu keterangan, ia dapat
menyedot air sebanyak 11-18,5 liter per detik, sehingga dapat
menghasilkan 660 liter air permenit dan 39.600 liter per jamnya.
11. Talang/Pincuran Air Ka'bah. Dalam istilah arab mizab ini terletak di
bagian atas sisi Ka'bah setentang Hijr Ismail. Talang tersebut berfungsi
sebagai saluran air ketika hujan atau sewaktu pencucian Ka'bah.
12. Bukit Shafa dan Marwah, adalah dua buah bukit yang terletak dekat
dengan Ka'bah (Baitullah). Bukit Shafa dan Marwah ini memiliki sejarah
yang sangat penting dalam dunia Islam, khususnya dalam pelaksanaan
ibadah haji dan umrah. Bukit Shafa dan Marwah yang berjarak sekitar 450
meter itu, menjadi salah satu dari rukun haji dan umrah, yakni
melaksanakan Sa'i.
13. Rumah Arqam bin Abil Arqam. Rumahnya berlokasi di bukit Shafa dan
di tempat inilah para pengikut Muhammad belajar tentang Islam.
Sebelumnya rumah al-Arqam ini disebut Dar al-Arqam (rumah Al-Argam)
dan setelah dia memeluk Islam akhirnya disebut Dar al-Islam (Rumah
Islam). Dari rumah inilah madrasah pertama kali ada. Al-Arqam juga ikut
hijrah bersama dengan Muhammad ke Madinah,
14. Rumah Khadijah bin Khuwailid. Terletak di belakang Abu Sufyan.
Inilah rumah di mana Nabi tinggal bersama istrinya, Khadijah. Di sanalah
tempat kelahiran putri-putri Nabi, tempat wafatnya Khadijah serta tempat
turunnya wahyu secara berulang-ulang. Rasulullah tinggal di sana hingga
kaum Quraisy memblokade untuk membunuhnya. Maka turunlah wahyu
dan mukjizat dari Allah yaitu keberhasilan Nabi keluar rumah karena debu
62
bertaburan menutupi kepala orang-orang Quraisy sehingga tidak melihat
kepergian Nabi
15. Rumah Kelahiran Letaknya arah belakang tempat Sa'i (Shafa dan
Marwah). Kini tempat itu dibangun perpustakaan.
16. Zamzam Sabeel.
17. Masjid Jin. Terletak di sebelah kiri jalan naik ke pekuburan Mala di
samping jembatan penye berangan. Dinamakan demikian karena di
sanalah Nabi menulis surat ke Ibnu Mas'ud ketika menerima rombongan
Jin yang ingin berbai'at kepada Nabi, yang sebelumnya mereka telah
bertemu dengan Nabi di Nakhlah dalam perjalanan nya pulang dari Thaif
pada tahun kesepuluh kenabian.
18. Pemakaman Ma'la. Termasuk salah satu tempat pemakaman bersejarah
di Mekah, yang terletak di sebelah Timur Masjidil Haram. Di sana terdapat
makam Ummul Mu'minin Siti Khadijah RA, istr pertama Nabi, juga
makam para sahabat, tabi'in dan orang-orang shaleh. Selain Mala, terdapat
pula pemakaman bersejarah lainnya di Mekah,
19. Museum Sahabah (Musem Ashabee). Letaknya berada di sisi barat
Masjidil Haram, Mekah. Berbeda daripada hari-hari biasa, selama musim
haji ini otoritas museum tersebut menggratiskan biaya masuk bagi jamaah.
20. Jabal Abi Qubais, adalah sebuah gunung yang berlokasi di kota Mekah,
Arab Saudi. Lokasi gunung ini berada di sebelah timur Masjidil Haram.
Tempat ini dipercaya oleh umat Muslim sebagai gunung pertama di muka
bumi yang diciptakan oleh Allah.
21. Darun Nadwah: Dibangun oleh Qusal ibn Kilab sekitar 200 tahun
sebelum hijrah. Dinamakan demikian, karena di sanalah tempat berkumpul
dan bermusyawarahnya kaum Quraisy. Di rumah inilah mereka berkumpul
dan membuat rencana untuk menghalangi gerakan dakwah Islam, yaitu
ketika sebagian sahabat keluar menuju Madinah, dan kekhawatiran mereka
bahwa Nabi pun akan melakukan hal yang sama. Oleh karena itu, mereka
bersepakat untuk membunuh Nabi, tetapi atas kehendak Allah, Rasulullah
dapat keluar rumah dan berhijrah ke Madinah demi mengembangkan
63
agama dan risalah-Nya.Letak persisnya, kira-kira di dekat tempat thawaf
di sebelah utara, dan untuk memperingatinya pintu di sana dinamakan
dengan "Pintu Darun Nadwah" (Bab Dar al-Nadwah).
22. Masjid Syajarah. Terletak berhadapan dengan Masjid lin. Di sanalah
terdapat pohon di mana Nabi memangilnya lalu pohon tersebut
mendatangi Nabi
23. Masjid Khalid bin Walid. Letaknya sekarang dikenal dengan
perkampungan al-Bab di Bukit Rosam (dahulu Kudai), daerah ini dahulu
merupakan pintu masuk kota Jeddah. Setiap barang dagangan yang masuk
melalui Jeddah harus diambil gambarnya, maka dikenallah tempat ini
dengan nama perkampungan "ar-Rosam", sedangkan perkam pungan yang
berada persis di pintu masuk kota Jeddah dinamakan perkampungan pintu
"Horotul Bab" (Ma'alim Makkah, h. 229)) dan berada di ruas jalan yang
dinamakan jalan Kholid bin Walid Kemudian pada tahun 1957 M/1377 H
masjid ini mengalami rehabilitasi dengan ditambah sebuah menara.
Ziarah Luar Kota Mekkah
1. Jabal Tsur. Gunung setinggi 458 meter yang berada di sebelah selatan
Kota Makkah. Gua Tsur terletak di puncak Gunung Tsur. Di gua itulah
Rasulullah bersama Abu Bakar Shiddiq bersembunyi selama tiga hari dari
kejaran kaum kafir Quraisy ketika hijrah ke Madinah Al-Munawwarah
2. Jabal Rahmah, lalah bukit kecil yang terdiri dari batu-batu besar yang
keras, yang terdapat di timur Arafah antara jalan no.7 dan 8, atau sekitar
1,5 km dari Masjid Namirah. Jumlah anak tangga untuk naik ke
puncaknya mencapai 168 buah. Sedangkan puncaknya cukup luas yang
dikelilingi oleh dinding dengan ketinggian sekitar 57 cm
3. Arafah. Padang pasir yang terletak sekitar 25 km sebelah timur kota
Mekah. Berbentuk hamparan pasir dan batu yang luas dan tidak
berpenghuni, dikelilingi bukit-bukit batu yang berbentuk setengah
lingkaran. Setiap musim haji menjelang tanggal 9 Dzulhijjah Arafah
didatangi umat Islam dari seluruh dunia untuk melakukan wuquf.
64
4. Mina. Adalah kawasan memanjang, terletak sekitar 6 km dari kota Mekah.
Di luar musim haji, Mina adalah kawasan tanpa penduduk. Akan tetapi
saat musim haji sungguh sangat padat sekali.
65
10. Tan'im. Letaknya di sebelah utara Masjidil Haram dengan jarak kira-kira
7.5 km di pinggir jalan raya menuju kota suci Madinah, sekaligus menjadi
pembatas utara Tanah Haram.
11. Thaif. Adalah kota di Provinsi Mekah, Arab Saudi, pada ketinggian 1.700
m di lereng Pegunungan Sarawat
12. Nakhlah. Nabi mengutus Abdullah ibn Jahsy bersama 8 orang dari kaum
Muhajirin ke Nakhlah untuk memata-matai mengetahui kondisi mereka.
kafilah Quraisy dan
13. Masjid Wadi Mahram disebut juga Miqat Qarn Manazil, terletak sekitar
76 km dari Masjidil Haram, pada jalan antara Mekkah - Thaif melalui jalur
Hada. Masjid ini adalah masjid miqat dari arah Thaif apabila kita akan
berhaji ataupun umrah.
14. Masjid al-Sail al-Kabir. Salah satu Miqat (tempat dimulainya umrah dan
haji) adalah di Qarnul Manazil atau al-Sail al-Kabir. Lokasinya berjarak 94
kilometer di sebelah timur Kota Mekah. Miqat ini diper-untukkan bagi
jamaah haji yang datang dari arah Najd atau Riyadh. Selain itu,
diperuntukkan bagi jamaah haji yang berasal dari timur Kota Mekah.
15. Masjid Juhfah. Merupakan salah satu tempat Miqat. Terletak di barat laut
Masjidil Haram berjarak 187 km.
16. Masjid Bai'at (bahasa Arab: Masjid Al Bai'ah) yang disebut juga sebagai
Masjid Bani 'Aqabah adalah sebuah masjid di Mekah, Arab Saudi, yang
dibangun oleh al-Mansur pada tahun 144 H di tempat terjadinya Bai'at
'Aqabah Pertama dan Bai'at 'Aqabah Kedua antara Nabi Muhammad
dengan kaum Anshar. Masjid ini terletak di bawah Wadi Mina, 300 meter
dari tempat Jumrah Aqabah, sebelah kanan dari jembatan jamarat.
17. Masjid Khaif. Terletak di kaki gunung di sebelah Selatan Mina, dekat
dengan al-Jumrah al-Sughra Jumrah kecil). Dan Nabi pernah shalat di
dalamnya, begitu pula para nabi sebelumnya. Dari Yazid ibn al-Aswad
bahwasanya ia berkata, "Saya haji bersama Nabi dan saya shalat Subuh
bersamanya di masjid al-Khaif."
66
18. Gua Mursalat (Ghar Mursalat). Dinamakan demikian karena surat al-
Mursalat diturunkan kepada Nabi di dalam gua tersebut. Gua tersebut
terkenal di Mina di gunung yang menghadap ke arah Yaman, yaitu di
belakang Masjid al-Khaif.
19. Masjid Masy'aril Haram. Terletak di Muzdalifah pada jalan nomor 5.
Dan Nabi pernah men datang kiblatnya. Pembangunan dan perluasannya
dilakukan pada masa Saudi dengan menelan biaya 5 juta Rival. Panjang
masjid dari timur ke barat jalah 90 m dan lebarnya 56 m, dengan luas
keseluruhan 5040 m/segi, sehingga dapat menam pung 12 ribu lebih
jamaah, dengan pintu masuk tersebar di sebelah timur, utara dan selatan,
Di bagian akhir masjid terdapat dua menara dengan ketinggian sekitar 32
M.
20. Masjid Namirah atau Namrah, lalah nama gunung yang ada di sebelah
barat masjid. Oleh karenanya, masjid tersebut dinamakan dengan Masjid
Namirah. Pada hari Arafah, Nabi membuat kemah Namirah, dan setelah
tergelincirnya matahari beliau pindah ke tengah lembah Urnah, berkhutbah
dan shalat di sana. Kemudian pindah lagi ke tempat wukuf semula di
Padang Arafah. Setelah terbenamnya matahari Nabi berangkat menuju
Muzdalifah.
21. Canal Zubaydah. Adalah sebuah jalur yang menghubungkan antara
Kufah dan Mekah. Jalur ini merupakan salah satu jalur haji dan
perdagangan yang terpenting, disebut dengan Darb Zubaidah dinisbatkan
kepada Zubaidah istri Khalifah Harun ar-Rasyid, yang berkontribusi pada
pembangunan jalur ini hingga penamaan jalur ini terus dikenang sepanjang
masa.
22. Lembah Muhassir. Terletak antara Muzdalifah dan Mina ini ditandai
dengan rambu-rambu bertuliskan "Wadi Muhassir" (Lembah Muhassir). Ia
termasuk ke dalam wilayah tanah suci, tetapi tidak merupakan masy'ar
(tempat ibadah yang dianjurkan dalam manasik haji
23. Masjid Alfatah Jumum. Asal mulanya merupakan bendungan lembah,
perairan kabilah bani Sulaim bernama "wadi marro dzohron" letaknya
67
sekitar 25 km di sebelah utara Mekah melalui jalur Madinah Munawwaroh
(sekarang Tariqul Hijroh), dan sekitar 18 km dari Masjid Tan'im
24. Masjid Shakhrat. Terletak pada kaki Jabal Rahmah di sebelah kanan
jalan naik menuju puncaknya, yaitu tempat yang agak tinggi dan
dikelilingi dinding yang rendah. Nabi pernah berhenti di situ pada malam
Arafah.
68
KEPULANGAN KE
TANAH AIR
69
Setelah melakukan kegiatan utama ibadah haji, jamaah sudah dapat
kembali ke Mekkah untuk melakukan thawaf ifadhah apabila belum
melakukannya. Setelah itu, namanya bukan calon jamaah haji lagi, tetapi sudah
bergelar Haji dan Hajjah.
70
besar datangnya belakangan, sekitar 1-2 jam berikutnya. Biasanya saat jamaha
semua berangkat menuju Masjid Nabawi, koper besar akan diletakkan didekat
kamar masing-masing atau di lobi Hotel. Jatah makan sehari dua kali yang
diberikan setiap selesai shalat Isya dan selesai shalat zuhur. Pengambilan
dilakukan oleh regu masing-masing. Di Madinah jamaah masih bisa melakukan
beberapa kegiatan misalnya:
Setelah itu para jamaah akan masuk asrama Haji, lalu mengambil koper
masing-masing dan mendapat pembagian uang transport ke rumah. Setalah barang
dicek dan diterima semua, barulah pulang ke rumah maisng-masing. Sesampainya
di kampung halaman, kita dianjurkan shalat sunnat 2 rakaat sebagai tanda syukur
telah kembali dengan selamat dan disunnatkan shalat di masjid yang terdekat dari
rumah kita masing-masing. Disarankan membaca doa :
71
BADAL HAJI DAN
UMRAH
72
Manusia diciptakan Allah swt dengan tujuan untuk beribadah kepada-Nya.
Ibadah yang dimaksud dalam Islam berbeda dengan ibadah yang dipahami dalam
agama lain. Dimana ibadah dalam agama lain hanya mencakup masalah ritual
yang berkaitan dengan hubungan seseorang dengan Tuhan dan dilaksanakan di
tempat-tempat khusus saja, sedangkan ibadah dalam islam memiliki makna yang
sangat luas; mencakup semua aktifitas yang memberikan manfaat bagi pelakunya
ataupun bagi orang lain; untuk dunia maupun akhirat. Berhubungan dengan
manusia (sosial) atau berhubungan dengan Rabbnya (ritual). Di mana ibadah
ibadah ini ada yang bersifat badaniah, maliyah, atau bahkan ada yang bersifat
badaniyah dan maliyah sekaligus.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa ibadah haji dan umrah adalah ibadah
yang menggabungkan antara badaniyah dan manaliyah sekaligus, sehingga ibadah
ini bisa diwakilkan kepada orang lain jika seseorang telah mampu secara finansial,
tetapi yang bersangkutan memiliki kendala dan hambatan, secara fisik misalnya.
Sebab sesorang yang telah memenuhi syarat isthitha‟ (mampu) secara fisik dan
finansial, wajib menunaikn ibadah haji sebagaimana firman Allah SWT,
“Mengerjakan haji ke Baitullah adalah kewajiban manusia terhada Allah, (yaitu
bagi) orang yang sanggu mengadakan perjalanan ke Baitullah.” Q.S Ali-Imran
ayat 97
Namun jika secara finansial dia mampu, tetapi tidak mampu secara fisik
Karena sakit, lemah atau bahkan telah meninggal dunia, maka kewajiban tersebut
bisa diwakilkan kepada orang lain. Terutama jika orang yang sakit, lemah, atau
telah meninggal dunia tersebut berwasiat kepada ahli warisnyauntuk menunaikan
kewajibannya.
73
Apabila tidak berwasiat untuk itu, maka keluarganya boleh saja
menunaikan dengan harta benda yang ditinggalkan. Syaratnya, orang tersebut
meninggal dalam keadaan muslim dan orang yang mewakili hajinya (baik dia dari
kerabat mayat atau orang lain) harus sudah menunaikan ibadah haji untuk dirinya
sendiri. Selain itu, dia hanya boleh mewakili seorang saja. Maksud nya, seseorang
tidak bisa mewakili ibadah haji untuk beberapa orang sekaligus. Hal ini
sebagimana disebutkan dalam beberapa riwayat sebagai berikut:
Dari Ibnu Abbas Ra, bahwa Nabi saw pernah mendengar seseorang
mengucapkan, “Labbaika „an Syubrumah (aku memenuhi panggilan-Mu, Ya
Allah, atas nama Syubrumah.” Nabi saw lantas berkata: “memangnya siapa itu
syubrumah?” Dia menjawab, “Syubrumah adalah saudaraku atau kerabatku.”.
Nabi saw lantas bertanya: “Apakah engkau telah berhaji untuk dirimu sendiri?”
Dia menjawab: “Belum”. Nabi saw lantas memberi saran: “Berhajilah untuk
dirimu sendiri terlebih dahulu, barulah engkau bisa berhaji atas nama
Syubrumah.” [H.R Abu Daud].
Selain dalam riwayat diatas disebutkan juga dalam hadits shahih, bahwa
ada seorang laki-laki yang pada Nabi saw yang artinya: “Sungguh ada kewajiban
yang mesti hamba tunaikan pada Allah. Aku mendapati ayahku sudah berada
dalam usia senja, tidak dapat melakukan haji dan tidak dapat pula melakukan
perjalanan. Apakah mesti aku mengahajikannya ?” “Hajikanlah dan
Umrahkanlah dia.” Jawab Nabi saw. [H.R Ahmad dan An-Nasa‟i].
Kondisi orang tua dalam hadits ini telah berumur senja dan sulit baginya
untuk menempuh perjalanan jauh dan serangkaian ibadah haji lainnya, maka ketka
dia telah meninggal dunia, keluarganya dianjurkan untuk melaksanakannya.
Apalagi jika orang tersebut masih kuat dan mampu, akan tetapi karena suatu hal
dia akhirnya meninggal dunia, maka lebih diajurkan lagi untuk dihajikan.
Di hadits lainnya yang sahih juga disebutkan bahwa ada seorang wanita
berkata yang artinya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya ibuku bernazar untuk
berhaji. Namun, beliau tidak berhaji sampai beliau meninggal dunia. Apakah aku
74
mesti menghajikannya? “Berhajilah untuk ibumu”, jawab Rasulullah saw. [H.R
Ahmad dan Muslim].
75
MANAJEMEN DIRI KUNCI
MENUJU HAJI MABRUR
76
Di bab terakhir ini akan membahas tentang kepulangan kembali ke tanah
air. Namun sebelumnya diingatkan para jamaah tentang kunci menuju haji yang
mabrur. Jangan sampai menyesal ketika menjalankan ibadah haji tidak maksimal,
sehingga ketika pulang ke tanah air kesan yang dirasakan seperti sebuah
perjalanan biasa. Waktu, merupakan
Ibadah haji regular dengan rentang waktu kurang dari 40 hari, merupakan
waktu yang sangat istimewa, karena tidak semua orang memperoleh kesempatan
menjalankan panggilan istimewa ini. Ibarat waktu adalah pedang, maka sangat
perlu melakukan pengaturan waktu selama di Tanah suci, agar kita bisa
memanfaatkan waktu yang sangat singkat ini dengan mendulang banyak
keshalihan, dengan niat yang suci semata mencai ridha Allah, maka calon jamaah
haji akan menggunakan waktu semaksimal mungkin menjalankan semua rukun
dan kewajiban haji dengan meningkatkan semua amalan-amalan keshalehan
sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah saw.
77
7. Puasa sunat.
8. Memanjatkan doa di tenpat-tempat mustajab.
78
DAFTAR PUSTAKA
Mu‟is, Fahrur. 2011. HAJI A-Z. Panduan Mudah, Lengkap, dan Tentang
Haji. Solo : Tinta Medina.
Fanani, Achmad dan Maisarah. 2019. Panduan Komplit Ibadah Haji dan
Umrah. Jawa Tengah : Desa Pustaka Indonesia.
Arifin, Gus. 2013. Peta Perjalanan Haji dan Umrah. Jakarta : PT. Alex
Media Komputindo.
79
PROFIL PENULIS
Untuk hobi sekarang ini saya lebih suka dalam hal Healing, dan bermain
Badminton, dan hobi lainnya seperti mendengarkan music dan menonton TV.
Pembuatan buku ini bertujuan untuk menambah ilmu bagi penulis, dan
melatih membaca dari berbagai macam sumber buku, dan melatih dalam mengetik
dengan cepat. Dan bagi pembaca semoga dapat menambah ilmu mengenai Prosesi
Haji dan Umrah. Agar saat berangkat nanti kita sudah mempunyai bekal akan hal
tersebut.
80