Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

PERENCANAAN: PENGERTIAN HAJI, SYARAT, RUKUN, WAJIB DAN SUNNAH-


SUNNAH HAJI SERTA TATA CARA PENDAFTARAN HAJI

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah

Manajemen Pelayanan Hajin & Umrah

Disusun Oleh :

Marwansyah (0104213043)

Zahrani Fadila (0104213056)

Azhari (0104213064)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

PRODI MANAJEMEN DAKWAH

MEDAN

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan segala limpahan rahmat taufik
dan hidayatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
‘PERENCANAAN: PENGERTIAN HAJI, SYARAT, RUKUN, WAJIB DAN SUNNAH-
SUNNAH HAJI SERTA TATA CARA PENDAFTARAN HAJI’ tepat pada waktunya.
Shalawat bertangkaikan salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan Nabi kita baginda
Muhammad SAW. Sebagai suri tauladan dan yang sudah membawa kita dari zaman jahiliyah
hingga zaman yang terang benderang hingga saat ini.

Sebagai penyusun makalah ini, kami ingin mengucapkan ucapan terimakasih kepada
dosen pengampu DR. Farhan Indra, MA pada matakuliah Manajemen Pelayanan Hajin &
Umrah yang telah memberi bimbingan dalam pembuatan makalah ini. Yang mana kami selaku
penyusun makalah menyadari penyusunan Makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Selain
itu, penulis selaku penyusun sangat menerima masukan dan kritik dari para pembaca untuk
kesempurnaan makalah ini. Dan penulis berharap semoga Makalah ini dapat menambah
pengetahuan untuk pembaca lainnya.

Medan, 10 Maret 2024

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................3
C. Tujuan Masalah.....................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4

1. Pengertian haji dalam Islam dan bagaimana pentingnya dalam kehidupan


seorang Muslim....................................................................................................4
2. syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk melaksanakan ibadah
haji........................................................................................................................6
3. rukun-rukun haji yang harus dilakukan oleh seorang jamaah haji........................8
4. perbedaan antara wajib dan sunnah-sunnah haji, dan apa saja ibadah
sunnah yang dianjurkan selama pelaksanaan haji...............................................10
5. tata cara pendaftaran haji dan apa saja dokumen yang diperlukan untuk
mendaftar.............................................................................................................13
6. Mempersiapan fisik, mental, dan spiritual yang perlu dilakukan sebelum
melaksanakan ibadah haji....................................................................................15

BAB III PENUTUP.......................................................................................................17

A. Kesimpulan .........................................................................................................17
B. Saran ...................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perencanaan haji dan umrah merupakan langkah penting bagi umat Muslim yang ingin
melaksanakan ibadah haji atau umrah. Ibadah haji adalah salah satu dari lima rukun Islam yang
wajib dilakukan oleh setiap Muslim yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Sedangkan
umrah adalah ibadah sunnah yang dapat dilakukan kapan saja selama setahun. Proses
perencanaan ini melibatkan berbagai aspek, mulai dari persiapan fisik dan kesehatan, persiapan
keuangan, pendaftaran dan dokumen, pembelian tiket dan akomodasi, rencana perjalanan,
persiapan mental dan spiritual, hingga mencari informasi dan bimbingan yang akurat.

Persiapan fisik dan kesehatan menjadi hal yang sangat penting dalam perencanaan haji dan
umrah. Calon jamaah haji atau umrah perlu memastikan bahwa mereka dalam kondisi fisik yang
baik dan sehat untuk melakukan perjalanan yang panjang dan berat. Pemeriksaan kesehatan
secara menyeluruh dan mendapatkan vaksinasi yang diperlukan juga merupakan bagian dari
persiapan ini. Jika calon jamaah memiliki kondisi kesehatan tertentu, konsultasi dengan dokter
sebelum melakukan perjalanan sangat disarankan.

Aspek keuangan juga menjadi fokus utama dalam perencanaan haji dan umrah. Calon jamaah
perlu menentukan anggaran yang sesuai untuk perjalanan haji atau umrah mereka. Hal ini
meliputi perhitungan biaya transportasi, akomodasi, makanan, transportasi lokal, serta biaya
tambahan lainnya seperti visa dan ziarah. Membuat rencana keuangan yang jelas dan
memastikan bahwa mereka memiliki dana yang cukup untuk melaksanakan perjalanan menjadi
langkah penting dalam persiapan keuangan.

Pendaftaran dan dokumen juga merupakan bagian integral dari perencanaan haji dan umrah.
Calon jamaah perlu mendaftar di lembaga atau agen perjalanan yang terpercaya dan memiliki
izin resmi untuk mengatur perjalanan haji atau umrah. Pastikan bahwa paspor masih berlaku dan

1
visa yang diperlukan untuk masuk ke negara tujuan telah disiapkan. Selain itu, dokumen-
dokumen lain seperti kartu identitas, surat keterangan kesehatan, dan surat izin dari keluarga jika
diperlukan juga perlu dipersiapkan dengan baik.

Pembelian tiket dan akomodasi menjadi langkah selanjutnya dalam perencanaan haji dan
umrah. Calon jamaah perlu membeli tiket pesawat dengan jadwal yang sesuai dengan rencana
perjalanan mereka. Selain itu, pemilihan akomodasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran
juga perlu diperhatikan. Memilih hotel atau penginapan yang dekat dengan Masjidil Haram di
Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah menjadi prioritas dalam pemilihan akomodasi.

Rencana perjalanan yang terperinci juga menjadi bagian penting dalam perencanaan haji
dan umrah. Hal ini meliputi jadwal ibadah, ziarah, dan waktu luang. Memahami tata cara
pelaksanaan ibadah haji atau umrah dengan baik, serta mempelajari doa-doa yang harus dibaca
selama perjalanan juga menjadi bagian dari persiapan ini.

Selain itu, persiapan mental dan spiritual juga menjadi fokus dalam perencanaan haji dan
umrah. Calon jamaah perlu memperkuat iman dan persiapkan diri secara mental dan spiritual
untuk menjalani perjalanan yang penuh pengorbanan dan ibadah. Memahami sejarah dan makna
dari setiap ritual haji atau umrah juga menjadi bagian penting dalam persiapan ini.

Terakhir, mencari informasi yang akurat dan terpercaya mengenai perjalanan haji atau
umrah dari sumber yang terpercaya, serta mendapatkan bimbingan dari orang yang sudah
berpengalaman dalam melaksanakan ibadah haji atau umrah juga menjadi langkah penting dalam
perencanaan haji dan umrah.

Perencanaan haji dan umrah membutuhkan waktu dan persiapan yang matang. Penting
untuk memastikan bahwa calon jamaah memilih agen perjalanan yang terpercaya dan memiliki
pengalaman dalam mengatur perjalanan haji atau umrah. Selain itu, selalu berpegang pada aturan
dan tata cara yang ditetapkan oleh otoritas agama dan negara yang berkaitan. Dengan persiapan
yang matang dan penuh kesadaran, diharapkan perjalanan haji atau umrah dapat dilaksanakan
dengan lancar dan penuh keberkahan.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian haji dalam Islam dan bagaimana pentingnya dalam kehidupan seorang
Muslim?
2. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk melaksanakan ibadah
haji?
3. Apa saja rukun-rukun haji yang harus dilakukan oleh seorang jamaah haji?
4. Apa perbedaan antara wajib dan sunnah-sunnah haji, dan apa saja ibadah sunnah yang
dianjurkan selama pelaksanaan haji?
5. Bagaimana tata cara pendaftaran haji dan apa saja dokumen yang diperlukan untuk
mendaftar?
6. Apa saja persiapan fisik, mental, dan spiritual yang perlu dilakukan sebelum
melaksanakan ibadah haji?

C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian haji dalam Islam dan bagaimana pentingnya dalam kehidupan
seorang Muslim.
2. Mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang untuk melaksanakan
ibadah haji.
3. Mengetahui rukun-rukun haji yang harus dilakukan oleh seorang jamaah haji.
4. Mengetahui apa saja perbedaan antara wajib dan sunnah-sunnah haji, dan apa saja ibadah
sunnah yang dianjurkan selama pelaksanaan haji.
5. Mengetahui tata cara pendaftaran haji dan apa saja dokumen yang diperlukan untuk
mendaftar.
6. Mempersiapan fisik, mental, dan spiritual yang perlu dilakukan sebelum melaksanakan
ibadah haji.

3
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Haji Dalam Islam Dan Bagaimana Pentingnya Dalam Kehidupan


Seorang Muslim

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang
mampu secara fisik, finansial, dan mental. Pengertian haji dalam Islam adalah perjalanan
spiritual dan ibadah yang dilakukan oleh umat Muslim ke kota suci Makkah, di Kerajaan
Arab Saudi, setidaknya sekali seumur hidup. Ibadah haji ini memiliki makna yang sangat
penting dalam kehidupan seorang Muslim.

Secara etimologi, kata "haji" berasal dari bahasa Arab yang berarti "berziarah" atau
"mengunjungi". Namun, dalam konteks ibadah haji, pengertian haji lebih luas. Ibadah
haji merupakan perjalanan spiritual yang melibatkan serangkaian ritual dan tindakan yang
dilakukan oleh jamaah haji. Ibadah ini mencakup kunjungan ke Ka'bah, melaksanakan
tawaf (mengelilingi Ka'bah), sa'i (berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah), serta
wukuf di Padang Arafah.1

Haji memiliki beberapa pengertian penting dalam Islam:

1. Ketaatan kepada perintah Allah: Ibadah haji merupakan perintah langsung dari Allah
SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an. Allah berfirman dalam Surah Al-Hajj (22:27),
"Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, mereka akan datang kepadamu dengan
berjalan kaki, dan atas segala kendaraan yang jauh, supaya mereka menyaksikan berbagai
manfaat bagi mereka, dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari yang telah
ditentukan atas rezeki yang diberikan-Nya kepada mereka dari binatang ternak, maka
makanlah sebahagian daripadanya dan berilah makan yang berkekurangan dan yang
meminta-minta."2
1
Ensiklopedia Islam
2
Al-Qur'an Surah Al-Baqarah (2:196) dan Surah Al-Hajj (22:27-29)

4
2. Kesatuan umat Muslim: Haji adalah momen di mana jutaan Muslim dari berbagai negara
berkumpul di satu tempat, tanpa memandang perbedaan ras, suku, atau status sosial. Ini
mencerminkan kesatuan dan persatuan umat Muslim di seluruh dunia. Dalam ibadah haji,
semua jamaah haji mengenakan pakaian ihram yang sederhana dan seragam, sehingga
tidak ada perbedaan yang membedakan antara orang kaya dan miskin.

3. Pembaharuan spiritual: Ibadah haji memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk
memperbaharui hubungan spiritual dengan Allah. Selama haji, jamaah haji berfokus pada
ibadah dan meningkatkan kesadaran akan kebesaran Allah serta memperbaiki hubungan
dengan-Nya. Haji juga mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan pengendalian diri dalam
menjalankan ibadah yang berat dan penuh pengorbanan.

4. Penghapusan dosa: Dalam Islam, diyakini bahwa ibadah haji yang dilakukan dengan
ikhlas dan sesuai dengan tuntunan agama dapat menghapus dosa-dosa masa lalu. Ini
memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk memulai kehidupan baru dengan
hati yang bersih. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang melaksanakan haji tanpa
berbuat keji dan tanpa berbuat maksiat, maka dia akan kembali seperti pada hari ia
dilahirkan oleh ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)3

5. Pembelajaran dan pengalaman: Ibadah haji juga memberikan kesempatan bagi seorang
Muslim untuk belajar tentang sejarah Islam, mengenal tokoh-tokoh penting dalam Islam,
dan memperdalam pemahaman tentang ajaran agama. Selama haji, jamaah haji
mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Jabal Rahmah, Mina, dan Muzdalifah,
yang memiliki nilai historis dan religius yang tinggi. Selain itu, haji juga memberikan
pengalaman sosial dan budaya yang berharga, karena jamaah haji berinteraksi dengan
Muslim dari berbagai negara dan budaya.4

3
Shahih Bukhari
4
Ensiklopedia Islam

5
Pentingnya ibadah haji dalam kehidupan seorang Muslim dapat dilihat dari
beberapa aspek berikut:
1. Ketaatan kepada perintah Allah: Ibadah haji merupakan perintah langsung dari Allah
SWT yang tercantum dalam Al-Qur'an. Melaksanakan haji adalah bentuk ketaatan dan
pengabdian kepada Allah, yang merupakan tujuan utama kehidupan seorang Muslim.
2. Kesatuan umat Muslim: Haji adalah momen di mana jutaan Muslim dari berbagai negara
berkumpul di satu tempat, tanpa memandang perbedaan ras, suku, atau status sosial. Ini
mencerminkan kesatuan dan persatuan umat Muslim di seluruh dunia.
3. Penghapusan dosa: Dalam Islam, diyakini bahwa ibadah haji yang dilakukan dengan
ikhlas dan sesuai dengan tuntunan agama dapat menghapus dosa-dosa masa lalu. Ini
memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk memulai kehidupan baru dengan
hati yang bersih.
4. Pembaharuan spiritual: Ibadah haji memberikan kesempatan bagi seorang Muslim untuk
memperbaharui hubungan spiritual dengan Allah. Selama haji, jamaah haji berfokus pada
ibadah dan meningkatkan kesadaran akan kebesaran Allah serta memperbaiki hubungan
dengan-Nya.
5. Pembelajaran dan pengalaman: Ibadah haji juga memberikan kesempatan bagi seorang
Muslim untuk belajar tentang sejarah Islam, mengenal tokoh-tokoh penting dalam Islam,
dan memperdalam pemahaman tentang ajaran agama. Selain itu, haji juga memberikan
pengalaman sosial dan budaya yang berharga.5

2. Syarat-Syarat Yang Harus Dipenuhi Oleh Seseorang Untuk Melaksanakan Ibadah


Haji

Ibadah haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilakukan oleh setiap Muslim
yang mampu secara fisik, finansial, dan mental. Terdapat beberapa syarat yang harus
dipenuhi oleh seseorang untuk melaksanakan ibadah haji, antara lain:

5
The Hajj: The Muslim Pilgrimage to Mecca and the Holy Places" oleh F.E. Peters.

6
1. Islam: Seseorang harus beragama Islam untuk dapat melaksanakan ibadah haji. Haji
adalah ibadah yang khusus bagi umat Islam, sehingga hanya mereka yang memeluk
agama Islam yang diperbolehkan untuk melakukannya.
2. Baligh: Seseorang harus telah mencapai usia baligh atau dewasa untuk dapat
melaksanakan ibadah haji. Usia baligh ditandai dengan tanda-tanda fisik dan mental yang
menunjukkan kedewasaan seseorang.
3. Berakal: Seseorang harus memiliki akal sehat atau berakal waras untuk dapat
melaksanakan ibadah haji. Ini berarti bahwa seseorang harus memiliki kemampuan untuk
memahami dan menjalankan tugas-tugas yang terkait dengan ibadah haji.
4. Merdeka: Seseorang harus bebas dari perbudakan atau ketergantungan yang menghalangi
pelaksanaan ibadah haji. Jika seseorang dalam keadaan terikat atau tergantung pada orang
lain, maka mereka tidak dapat melaksanakan ibadah haji.
5. Sehat Jasmani dan Rohani: Seseorang harus dalam kondisi kesehatan fisik dan mental
yang memadai untuk dapat melaksanakan ibadah haji. Kondisi kesehatan yang buruk atau
penyakit yang menghalangi pelaksanaan ibadah haji dapat menjadi hambatan.
6. Mampu Finansial: Seseorang harus memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk
membiayai perjalanan haji dan memenuhi kebutuhan selama ibadah haji. Ini termasuk
biaya transportasi, akomodasi, makanan, dan biaya lainnya yang terkait dengan ibadah
haji.
7. Mampu Fisik: Seseorang harus memiliki kemampuan fisik yang memadai untuk
melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji melibatkan perjalanan yang panjang, berjalan di
tempat-tempat yang berat, dan melakukan aktivitas fisik lainnya. Oleh karena itu,
seseorang harus dalam kondisi fisik yang cukup kuat untuk dapat melaksanakan ibadah
haji.
8. Mampu Mental: Seseorang harus memiliki kesiapan mental yang memadai untuk
melaksanakan ibadah haji. Ibadah haji melibatkan tantangan fisik dan emosional yang
dapat menimbulkan stres dan kelelahan. Oleh karena itu, seseorang harus memiliki
ketahanan mental yang cukup untuk menghadapi semua tantangan yang mungkin terjadi
selama ibadah haji.

7
Selain syarat-syarat di atas, ada juga persyaratan administratif yang harus dipenuhi,
seperti memiliki paspor yang valid, visa haji, dan mengikuti prosedur pendaftaran yang
ditetapkan oleh pemerintah negara yang mengatur ibadah haji.

Penting untuk mencatat bahwa referensi yang saya berikan adalah referensi umum
yang dapat ditemukan dalam literatur agama Islam dan peraturan pemerintah yang
berlaku. Untuk informasi yang lebih rinci dan spesifik, disarankan untuk merujuk pada
ulama, kitab-kitab agama, dan otoritas agama yang berwenang di negara masing-masing. 6

3. Rukun-Rukun Haji Yang Harus Dilakukan Oleh Seorang Jamaah Haji

Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat
diganti dengan yang lain, walaupun dengan dam. Jika tidak dikerjakan, maka hajinya tidak sah.
Adapun rukun haji adalah sebagai berikut:

1. Ihram: Ihram adalah rukun pertama dalam ibadah haji. Jamaah haji harus berniat dan
memasuki keadaan ihram sebelum memasuki Miqat, yaitu batas yang ditetapkan untuk
memasuki wilayah suci Makkah. Ihram melibatkan mengenakan pakaian khusus (dua
lembar kain putih tanpa jahitan) dan mematuhi aturan-aturan ihram, seperti tidak
mencukur atau memotong rambut, tidak menggunakan wewangian, dan tidak melakukan
tindakan yang diharamkan selama ihram.7
2. Wukuf di Arafah: Rukun kedua adalah wukuf di Arafah. Pada tanggal 9 Dzulhijjah,
jamaah haji berkumpul di Padang Arafah dan melakukan wukuf dari zhuhur hingga
matahari terbenam. Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun utama haji dan merupakan
momen penting dalam ibadah haji. Selama wukuf, jamaah haji berdoa, berzikir, dan
memohon ampunan kepada Allah SWT.

6
Tutunan manasik haji & umrah perspektif tasawwuf, buya KH. Amiruddin MS dan prof. Dr. H. Muzakkir, MA hal.
13
7
Fiqh Al-Ibadat: A Compilation of the Fiqh of Worship" oleh Dr. Muhammad Sa'id Ramadan al-Buti

8
3. Tawaf: Rukun ketiga adalah tawaf. Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji melakukan
tawaf di sekitar Ka'bah di Masjidil Haram. Tawaf terdiri dari tujuh putaran mengelilingi
Ka'bah dalam arah searah jarum jam, dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam) sebagai titik
awal. Tawaf dilakukan dengan niat dan mengucapkan doa-doa tertentu.

4. Sa'i: Rukun keempat adalah sa'i. Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah haji melakukan
sa'i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i
mengenang perjalanan Hajar, istri Nabi Ibrahim, yang mencari air untuk putranya Ismail
di padang pasir. Sa'i dimulai dari bukit Safa dan diakhiri di bukit Marwah.

5. Mabit di Muzdalifah: Rukun kelima adalah mabit di Muzdalifah. Setelah melakukan sa'i,
jamaah haji bergerak menuju Muzdalifah dan menginap di sana pada malam hari tanggal
10 Dzulhijjah. Di Muzdalifah, jamaah haji melaksanakan shalat Maghrib dan Isya secara
berjamaah, serta mengumpulkan batu kerikil untuk digunakan dalam ritual jumrah.

6. Mina dan Jumrah: Rukun keenam adalah melontar jumrah. Pada tanggal 10 Dzulhijjah,
jamaah haji bergerak menuju Mina dan melontar tiga tiang jumrah (Jamrah Ula, Jamrah
Wustha, dan Jamrah Aqabah) dengan tujuh batu kerikil pada setiap tiangnya. Melontar
jumrah merupakan simbol pelemparan setan dan mengikuti jejak Nabi Ibrahim yang
menolak godaan setan.

7. Tertib: Rukun ketujuh adalah menjaga tertib dalam melaksanakan semua ritual haji.
Jamaah haji harus mengikuti urutan dan tata cara yang ditetapkan dalam ibadah haji, serta
mematuhi aturan-aturan yang berlaku. Hal ini termasuk menjaga kesucian, menghormati
tempat-tempat suci, menghindari tindakan yang diharamkan, dan menghormati hak-hak
sesama jamaah haji.8

8
The Hajj: Collected Essays" oleh Venetia Porter dan Liana Saif

9
4. Perbedaan Antara Wajib Dan Sunnah-Sunnah Haji, Dan Apa Saja Ibadah Sunnah
Yang Dianjurkan Selama Pelaksanaan Haji.

Adapun perbedaan antara wajib dan sunnah-sunnah haji yaitu:

1. Wajib dalam Haji:


a) Ihram: Ihram adalah rukun pertama dalam haji dan merupakan wajib bagi setiap jamaah
haji. Jamaah haji harus memasuki keadaan ihram sebelum memasuki Miqat, yaitu batas
yang ditetapkan untuk memasuki wilayah suci Makkah. Ihram melibatkan mengenakan
pakaian khusus (dua lembar kain putih tanpa jahitan) dan mematuhi aturan-aturan ihram,
seperti tidak mencukur atau memotong rambut, tidak menggunakan wewangian, dan
tidak melakukan tindakan yang diharamkan selama ihram.
b) Wukuf di Arafah: Wukuf di Arafah adalah salah satu rukun utama haji dan merupakan
wajib bagi setiap jamaah haji. Pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji berkumpul di
Padang Arafah dan melakukan wukuf dari zhuhur hingga matahari terbenam. Wukuf di
Arafah adalah momen penting dalam ibadah haji di mana jamaah haji berdoa, berzikir,
dan memohon ampunan kepada Allah SWT.
c) Tawaf: Tawaf adalah rukun ketiga dalam haji dan merupakan wajib bagi setiap jamaah
haji. Setelah wukuf di Arafah, jamaah haji melakukan tawaf di sekitar Ka'bah di Masjidil
Haram. Tawaf terdiri dari tujuh putaran mengelilingi Ka'bah dalam arah searah jarum
jam, dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam) sebagai titik awal. Tawaf dilakukan dengan
niat dan mengucapkan doa-doa tertentu.
d) Sa'i: Sa'i adalah rukun keempat dalam haji dan merupakan wajib bagi setiap jamaah haji.
Setelah menyelesaikan tawaf, jamaah haji melakukan sa'i, yaitu berlari-lari kecil antara
bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjalanan Hajar, istri Nabi
Ibrahim, yang mencari air untuk putranya Ismail di padang pasir. Sa'i dimulai dari bukit
Safa dan diakhiri di bukit Marwah.
e) Melontar Jumrah: Melontar jumrah adalah rukun kelima dalam haji dan merupakan wajib
bagi setiap jamaah haji. Pada tanggal 10 Dzulhijjah, jamaah haji bergerak menuju Mina
dan melontar tiga tiang jumrah (Jamrah Ula, Jamrah Wustha, dan Jamrah Aqabah)

10
dengan tujuh batu kerikil pada setiap tiangnya. Melontar jumrah merupakan simbol
pelemparan setan dan mengikuti jejak Nabi Ibrahim yang menolak godaan setan.9
2. Sunnah-sunnah dalam Haji:
a) Tawaf Qudum: Tawaf qudum adalah sunnah yang dianjurkan bagi jamaah haji yang
datang dari luar Makkah sebelum memasuki keadaan ihram. Tawaf ini dilakukan setelah
memasuki Masjidil Haram dan sebelum memasuki keadaan ihram. Tawaf qudum terdiri
dari tujuh putaran mengelilingi Ka'bah seperti tawaf wajib.
b) Tawaf Wada: Tawaf wada adalah sunnah yang dianjurkan bagi jamaah haji sebelum
meninggalkan Makkah setelah menyelesaikan semua ritual haji. Tawaf wada dilakukan di
Masjidil Haram sebelum meninggalkan Makkah. Tawaf ini juga terdiri dari tujuh putaran
mengelilingi Ka'bah seperti tawaf wajib.
c) Mengunjungi Masjid Nabawi: Mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah adalah sunnah
yang dianjurkan bagi jamaah haji setelah menyelesaikan ibadah haji di Makkah. Jamaah
haji dapat mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW dan berdoa di Masjid Nabawi.
d) Mengunjungi tempat-tempat bersejarah: Mengunjungi tempat-tempat bersejarah di
sekitar Makkah dan Madinah, seperti Jabal Rahmah, Jabal Nur, dan Quba Mosque,
adalah sunnah yang dianjurkan bagi jamaah haji. Mengunjungi tempat-tempat ini
memberikan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dan meningkatkan pemahaman
tentang sejarah Islam.

Ibadah Sunnah Yang Dianjurkan Selama Pelaksanaan Haji

Ibadah sunnah yang dianjurkan selama pelaksanaan haji:

a. Tawaf Qudum: Tawaf Qudum adalah ibadah sunnah yang dianjurkan bagi jamaah haji
yang datang dari luar Makkah sebelum memasuki keadaan ihram. Tawaf ini dilakukan
setelah memasuki Masjidil Haram dan sebelum memasuki keadaan ihram. Tawaf Qudum
terdiri dari tujuh putaran mengelilingi Ka'bah, dimulai dari Hajar Aswad (batu hitam)
sebagai titik awal. Tawaf ini memiliki tujuan untuk menyambut kedatangan jamaah haji
dan memperoleh keberkahan awal sebelum memulai ibadah haji.

9
The Hajj: Collected Essays" oleh Venetia Porter dan Liana Saif

11
b. Tawaf Wada: Tawaf Wada adalah ibadah sunnah yang dianjurkan bagi jamaah haji
sebelum meninggalkan Makkah setelah menyelesaikan semua ritual haji. Tawaf ini
dilakukan di Masjidil Haram sebelum meninggalkan Makkah. Tawaf Wada juga terdiri
dari tujuh putaran mengelilingi Ka'bah seperti tawaf wajib. Ibadah ini memiliki makna
perpisahan dengan Ka'bah dan berdoa untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan
sebelum meninggalkan tempat suci.

c. Mengunjungi Masjid Nabawi: Mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah adalah ibadah


sunnah yang dianjurkan bagi jamaah haji setelah menyelesaikan ibadah haji di Makkah.
Jamaah haji dapat mengunjungi makam Nabi Muhammad SAW dan berdoa di Masjid
Nabawi. Mengunjungi Masjid Nabawi memberikan kesempatan untuk mendapatkan
keberkahan dan memperdalam rasa cinta dan penghormatan terhadap Nabi Muhammad
SAW.

d. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah: Mengunjungi tempat-tempat bersejarah di


sekitar Makkah dan Madinah, seperti Jabal Rahmah, Jabal Nur, dan Quba Mosque,
adalah ibadah sunnah yang dianjurkan bagi jamaah haji. Mengunjungi tempat-tempat ini
memberikan kesempatan untuk mendapatkan keberkahan dan meningkatkan pemahaman
tentang sejarah Islam. Jamaah haji dapat merenungkan peristiwa-peristiwa penting dalam
sejarah Islam yang terjadi di tempat-tempat tersebut.

e. Berzikir dan berdoa: Selama pelaksanaan haji, sangat dianjurkan bagi jamaah haji untuk
banyak berzikir dan berdoa. Momen-momen ibadah seperti wukuf di Arafah, tawaf, sa'i,
dan melontar jumrah adalah waktu yang tepat untuk berdoa dan memohon ampunan
kepada Allah SWT. Jamaah haji juga dapat berzikir dengan membaca dzikir-dzikir
tertentu yang dianjurkan, seperti dzikir tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir.10

10
https://umsu.ac.id/berita/menyingkap-makna-ibadah-sunnah-pengertian-fungsi-dan-contohnya/

12
5. Tata Cara Pendaftaran Haji Dan Apa Saja Dokumen Yang Diperlukan Untuk
Mendaftar

Berikut adalah penjelasan panjang mengenai tata cara pendaftaran haji:

a. Persyaratan Pendaftaran: Sebelum mendaftar untuk haji, ada beberapa persyaratan yang
harus dipenuhi. Persyaratan umum biasanya meliputi:
1) Warga negara Muslim yang berusia minimal 18 tahun.
2) Sehat jasmani dan rohani yang memadai untuk menjalankan ibadah haji.
3) Tidak memiliki harta yang haram atau diperoleh secara tidak sah.
4) Tidak memiliki penyakit menular atau penyakit kronis yang dapat membahayakan diri
sendiri atau orang lain.
5) Tidak dalam keadaan hamil atau menyusui.
6) Memiliki paspor yang masih berlaku.
b. Pendaftaran melalui Kementerian Agama: Pendaftaran haji biasanya dilakukan melalui
Kementerian Agama di negara masing-masing. Prosedur pendaftaran dapat berbeda-beda
di setiap negara, namun umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:
1) Mengisi formulir pendaftaran yang disediakan oleh Kementerian Agama.
2) Melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan, seperti paspor, kartu identitas, surat
keterangan kesehatan, dan bukti pembayaran.
3) Membayar biaya pendaftaran dan biaya haji sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
4) Menyerahkan dokumen-dokumen tersebut ke kantor Kementerian Agama atau melalui
sistem pendaftaran online yang disediakan.
c. Seleksi dan Penentuan Kuota: Setelah pendaftaran selesai, Kementerian Agama akan
melakukan seleksi dan penentuan kuota jamaah haji. Karena jumlah jamaah haji terbatas,
biasanya ada sistem kuota yang diterapkan untuk memastikan bahwa setiap negara
memiliki kesempatan yang adil untuk mengirim jamaah haji. Proses seleksi ini dapat
melibatkan faktor-faktor seperti usia, kesehatan, dan keikutsertaan sebelumnya dalam
ibadah haji.
d. Pembayaran dan Pengaturan Perjalanan: Setelah kuota jamaah haji ditentukan, jamaah
yang terpilih akan diberitahu dan diminta untuk melakukan pembayaran biaya haji sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Biaya haji meliputi biaya transportasi, akomodasi,

13
makanan, dan layanan lainnya selama perjalanan haji. Setelah pembayaran selesai,
Kementerian Agama akan mengatur perjalanan jamaah haji, termasuk tiket pesawat,
akomodasi di Makkah dan Madinah, serta transportasi selama pelaksanaan ibadah haji.
e. Pelatihan Pra-Haji: Sebelum keberangkatan, jamaah haji biasanya akan mengikuti
pelatihan pra-haji yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama atau lembaga terkait.
Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan persiapan yang diperlukan
untuk menjalankan ibadah haji dengan benar. Pelatihan ini meliputi penjelasan mengenai
tata cara pelaksanaan ibadah haji, tata cara berpakaian ihram, doa-doa yang harus dibaca,
serta informasi praktis lainnya.
f. Keberangkatan dan Pelaksanaan Ibadah Haji: Setelah semua persiapan selesai, jamaah
haji akan berangkat menuju Makkah sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Setibanya di Makkah, jamaah haji akan memasuki keadaan ihram dan memulai
pelaksanaan ibadah haji, termasuk wukuf di Arafah, tawaf, sa'i, melontar jumrah, dan
ibadah-ibadah lainnya. Jamaah haji akan mengikuti panduan dan petunjuk dari petugas
haji yang bertugas di Makkah dan Madinah.11

Dokumen Yang Diperlukan Untuk Mendaftar

Tentu, dokumen yang diperlukan untuk mendaftar dapat bervariasi tergantung pada
konteksnya. Namun, secara umum, berikut adalah beberapa dokumen yang sering kali diperlukan
untuk proses pendaftaran:

a. Identitas diri: Dokumen identitas seperti kartu identitas, paspor, atau surat izin
mengemudi seringkali diperlukan untuk memverifikasi identitas calon pendaftar.
b. Bukti alamat: Dokumen seperti tagihan utilitas (listrik, air, gas), surat keterangan
domisili, atau kontrak sewa rumah dapat diminta sebagai bukti alamat.
c. 3. Riwayat pendidikan: Terutama untuk pendaftaran di lembaga pendidikan, dokumen
seperti transkrip nilai, sertifikat kelulusan, atau ijazah mungkin diperlukan.

11
https://dki.kemenag.go.id/pendaftaraan-haji-reguler

14
d. Dokumen keuangan: Untuk beberapa proses pendaftaran, seperti pembukaan rekening
bank atau pendaftaran kredit, dokumen seperti laporan keuangan pribadi atau surat
keterangan penghasilan dapat diminta.

e. Dokumen medis: Untuk pendaftaran di fasilitas kesehatan, dokumen medis seperti


riwayat kesehatan, hasil tes laboratorium, atau resep obat mungkin diperlukan.12

6. Mempersiapan Fisik, Mental, Dan Spiritual Yang Perlu Dilakukan Sebelum


Melaksanakan Ibadah Haji.

Melakukan persiapan fisik, mental, dan spiritual sebelum melaksanakan ibadah haji sangat
penting untuk memastikan bahwa seseorang siap secara fisik dan mental menghadapi tantangan
fisik yang mungkin terjadi selama perjalanan dan pelaksanaan ibadah haji. Berikut adalah
penjelasan panjang mengenai persiapan tersebut:

1. Persiapan Fisik:
a. Kesehatan: Sebelum berangkat, penting untuk menjalani pemeriksaan kesehatan
menyeluruh dan mendapatkan vaksinasi yang diperlukan. Jika ada kondisi medis yang
perlu diperhatikan, berkonsultasilah dengan dokter untuk mendapatkan nasihat dan
pengobatan yang tepat.
b. Kondisi fisik: Haji melibatkan perjalanan yang melelahkan dan berjalan jauh di bawah
sinar matahari yang terik. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebugaran fisik dengan
berolahraga secara teratur dan meningkatkan daya tahan tubuh melalui latihan
kardiovaskular dan kekuatan otot.
c. Pakaian dan perlengkapan: Pastikan untuk membawa pakaian yang sesuai dengan aturan
berpakaian haji, seperti ihram dan jilbab. Selain itu, bawa perlengkapan yang diperlukan
seperti sepatu yang nyaman, payung, topi, dan perlengkapan mandi.
2. Persiapan Mental:
a. Pengetahuan: Pelajari tata cara dan rukun-rukun haji dengan baik. Pahami makna dan
tujuan dari setiap ritual haji agar dapat melaksanakannya dengan penuh pengertian dan
kesadaran.

12
https://kemenagtuban.com/prosedur-pendaftaran-haji/

15
b. Kesabaran dan ketenangan: Haji adalah perjalanan yang penuh tantangan dan kerumitan.
Persiapkan diri secara mental untuk menghadapi kemungkinan antrian panjang,

15
kerumunan, dan situasi yang tidak terduga. Latih kesabaran dan ketenangan dalam
menghadapi situasi yang mungkin menegangkan atau melelahkan.
c. Niat dan fokus: Jaga niat yang tulus dan fokus pada ibadah haji. Ingatkan diri sendiri
bahwa haji adalah ibadah yang dijalankan semata-mata untuk mendekatkan diri kepada
Allah SWT dan bukan untuk tujuan lain.
3. Persiapan Spiritual:
a. Meningkatkan ibadah: Sebelum berangkat, tingkatkan ibadah harian seperti shalat, puasa,
membaca Al-Qur'an, dan berdzikir. Ini akan membantu memperkuat ikatan spiritual
dengan Allah SWT dan mempersiapkan hati untuk menerima berkah haji.
b. Memperbaiki hubungan dengan sesama: Sebelum berangkat, perbaiki hubungan dengan
keluarga, teman, dan orang lain di sekitar. Memaafkan dan meminta maaf adalah langkah
penting dalam mempersiapkan hati untuk menjalankan ibadah haji dengan penuh
keikhlasan.
c. Membaca literatur dan menghadiri ceramah: Baca literatur tentang haji dan dengarkan
ceramah dari ulama yang berpengalaman. Ini akan membantu memperdalam pemahaman
tentang haji dan memperkuat ikatan spiritual.13

13
https://www.rri.co.id/ibadah-haji/242048/persiapan-fisik-dan-mental-sebelum-berangkat-ibadah-haji

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Haji adalah salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang
mampu secara fisik, finansial, dan mental. Haji adalah perjalanan ke Makkah, Saudi
Arabia, yang melibatkan serangkaian ritual yang ditetapkan oleh agama Islam. Berikut
adalah kesimpulan mengenai pengertian haji, syarat, rukun, wajib, sunnah-sunnah haji,
serta tata cara pendaftaran haji:

1. Pengertian Haji: Haji adalah ibadah yang dilakukan oleh umat Islam dengan melakukan
perjalanan ke Makkah, Saudi Arabia, untuk melaksanakan serangkaian ritual yang
ditetapkan oleh agama Islam. Haji merupakan salah satu rukun Islam yang wajib
dilaksanakan sekali seumur hidup bagi mereka yang mampu.
2. Syarat Haji:
a. Islam: Calon haji haruslah seorang Muslim.
b. Baligh: Calon haji harus telah mencapai usia baligh.
c. Berakal: Calon haji harus memiliki akal yang sehat.
d. Merdeka: Calon haji harus bebas dari perbudakan atau ketergantungan.
e. Mampu: Calon haji harus memiliki kemampuan fisik, finansial, dan mental untuk
melaksanakan haji.
3. Rukun Haji: Terdapat lima rukun haji yang harus dilaksanakan:
a. Ihram: Mengenakan pakaian ihram dan berniat untuk melaksanakan haji.
b. Wukuf: Berada di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah.
c. Tawaf: Melakukan tujuh putaran mengelilingi Ka'bah.
d. Sa'i: Berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
e. Tahallul: Mencukur atau memotong rambut sebagai tanda berakhirnya ihram.

17
4. Wajib Haji: Terdapat beberapa kewajiban dalam pelaksanaan haji, antara lain:
a. Mabit: Menginap di Muzdalifah pada malam hari setelah wukuf di Arafah.
b. Mina: Melempar jumrah (tiga patung simbolis) di Mina.
c. Qurban: Melakukan penyembelihan hewan kurban pada hari raya Idul Adha.
5. Sunnah-sunnah Haji: Terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan dalam
pelaksanaan haji, seperti:
a. Melakukan umrah sebelum haji.
b. Mengunjungi Masjid Nabawi di Madinah.
c. Berdoa dan berzikir secara intensif.
d. Membaca Al-Qur'an dan beribadah di Masjidil Haram.
6. Tata Cara Pendaftaran Haji: Pendaftaran haji biasanya dilakukan melalui Kementerian
Agama atau lembaga yang ditunjuk oleh pemerintah setempat. Calon haji harus mengisi
formulir pendaftaran, melampirkan dokumen-dokumen yang diperlukan, dan membayar
biaya pendaftaran. Setelah pendaftaran, calon haji akan menjalani proses seleksi dan
pengumuman peserta yang diterima. Setelah itu, calon haji akan mendapatkan jadwal
keberangkatan dan petunjuk lebih lanjut.

B. Saran

Penulis menyusun makalah ini menyadari bahwa penulisan makalah masih perlu
diperbaiki, untuk itu, kritik dan saran penulis harapkan demi kesempurnaan makalah yang
penulis susun dikemudian hari.

18
DAFTAR PUSTAKA

Ensiklopedia Islam
Al-Qur'an Surah Al-Baqarah (2:196) dan Surah Al-Hajj (22:27-29)
Shahih Bukhari
Ensiklopedia Islam
The Hajj: The Muslim Pilgrimage to Mecca and the Holy Places" oleh F.E. Peters.
Tutunan manasik haji & umrah perspektif tasawwuf, buya KH. Amiruddin MS dan prof. Dr. H.
Muzakkir, MA hal. 13
Fiqh Al-Ibadat: A Compilation of the Fiqh of Worship" oleh Dr. Muhammad Sa'id Ramadan al-
Buti
The Hajj: Collected Essays" oleh Venetia Porter dan Liana Saif
The Hajj: Collected Essays" oleh Venetia Porter dan Liana Saif
https://umsu.ac.id/berita/menyingkap-makna-ibadah-sunnah-pengertian-fungsi-dan-contohnya/
https://dki.kemenag.go.id/pendaftaraan-haji-reguler
https://kemenagtuban.com/prosedur-pendaftaran-haji/
https://www.rri.co.id/ibadah-haji/242048/persiapan-fisik-dan-mental-sebelum-berangkat-ibadah-
haji

19

Anda mungkin juga menyukai