Tentang
Dosen pengampu :
Dr. H. Japeri, MM
MANAJEMEN DAKWAH ( B )
FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
IMAM BONJOL PADANG
1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-nya,sehingga makalah ini dapat kami selesaikan dengan tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada baginda Nabi muhammad SAW yang mana
beliau telah membawa kita dari alam kegelapan kepada alam yang terang benderang pada
saat yang kita rasakan pada saat ini. Pemakalah juga mengucapkan terima kasih kepada dosen
pembimbing yaitu bapak Dr. H. Japeri, MM sebagai dosen pengampu mata kuliah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ”Pelaksanaan
(Actuating) Pelayanan Pemberangkatan Haji Gelombang 1 dan 2 ” yang kami sajikan
berdasarkan dari berbagai sumber.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang luas kepada
pembaca.walaupun makalah ini memiliki kekurangan,oleh karena pemakalah mengharapkan
saran dan kritik.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………….......................................................................................1
B. Rumusan Masalah…..……............................................................................................1
C. Tujuan Masalah………….……….................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...................................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ibadah haji merupakan ibadah yang sebagian besar berupa kegiatan fisik, dalam waktu
lama (lebih dari 30 hari) di negara Arab Saudi, dan berada pada lingkungan yang berbeda
dengan di lndonesia. Keadaan ini membutuhkan kondisi kesehatan jemaah calon haji yang
prima, yaitu kondisi kesehatan bagi jemaah haji yang optimal, trampil dan mandiri.
Pemerintah Indonesia setiap tahun memberangkatkan sekitar 200.000 jemaah haji ke
Tanah Suci Mekah dan Madinah untuk melaksanakan ritual haji.Kondisi kesehatan jemaah
tersebut ada yang sehat tanpa penyakit dan ada yang sehat dengan faktor risiko kesehatan.
Kelompok jemaah yang memiliki risiko kesehatan ini disebut sebagai jemaah haji risiko
tinggi (risti). Jemaah haji risiko tinggi yaitu jemaah haji dengan kondisi kesehatan yang
secara epidemiologi berisiko sakit dan atau mati selama melaksanakan ibadah haji.
Dalam mengerjakan Ibadah haji atau umrah, kita menempuh jarak yang demikian jauh
untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan, berpisah
dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan
rohani.
Untuk memperdalam pengetahuan kita, penulis mencoba memberi penjelasan secara
singkat mengenai pengertian haji dan umrah, Administrasi penyelenggaran haji dan umrah,
serta berbagai persoalan penyelenggaraan haji dan umrah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Administrasi/ dokumen haji dan umrah ?
2. Bagaimana Pemberangkatan dari Daerah Kab/Kota ?
3. Bagaimana Pelayanan selama di Embarkasi ?
4. Bagaimana Pelayanan selama di atas Pesawat (PP) ?
5. Bagaimana Pelayanan di Bandara KAA (Jedah-Mdnh)?
6. Bagaimana Pelayanan selama di Haramain ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Administrasi/ dokumen haji dan umrah
2. Untuk mengetahui Pemberangkatan dari Daerah Kab/Kota
3. Untuk mengetahui Pelayanan selama di Embarkasi.
4. Untuk mengetahui Pelayanan selama di atas Pesawat (PP)
5. Untuk mengetahui Pelayanan di Bandara KAA (Jedah-Mdnh)
6. Untuk mengetahui Pelayanan selama di Haramain
1
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya: (Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim;
barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah
kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan
ke Baitullah; Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha
Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.)
ٍ فَ َأ ْلBBد ِّْر َه َم َأ ْلB اَل، َويُ ْخلِفُ َعلَ ْيـ ِه ْم َما َأ ْنفَقُوا،ب لَ ُهـ ْم َما َدع َْوا
﴿رواه.فB ْ َ َوي،سـَألُوا
ُ ْستَـ ِجيـ َ اج َوا ْل ُع َّما ُر َو ْف ُد هللاِ يُ ْع ِط ْي ِه ْم َما
ُ اَ ْل ُح َّج
﴾البـيهقى
“Orang-orang yang mengerjakan ibadah haji dan ‘umrah adalah tamu-tamu Allah, Allah
memberi kepada mereka apa yang mereka minta, dan Dia mengabulkan semua do’a mereka;
kemudian Dia akan mengganti semua harta yang mereka belanjakan untuknya, satu dirham
menjadi sejuta dirham.” [HR. Baihaqi]1
2
● Kartu keluarga 3 lembar,
● Fotokopi passport 48 halaman 3 suku kata 3 lembar (bila ada),
● Fotokopi buku nikah/akte lahir/ijasah 3 lembar,
● Foto warna dengan background putih, wajah close up 80% pria/wanita
berjilbab, ukuran 4 x 6 = 10 lembar dan ukuran 3 x 4 = 40 lembar
2. Persyaratan dokumen umrah yaitu :
● Passport asli (48 halaman) nama 3 suku kata, contoh : Adzra Sabrina
Jayanti, masih berlaku 8 bulan sebelum keberangkatan
● Fotokopi kartu keluarga
● Surat nikah asli bagi suami istri yang berangkat bersama dan istri
usianya di bawah 45 tahun
● Akte kelahiran Bagi anak wanita yang berangkat bersama ayahnya dan
usianya dibawah 45 tahun,Bagi anak laki-laki yang berangkat bersama
ayahnya dan usianya dibawah 18 tahun, dan Bagai wanita yang usia
dibawah 45 tahun, berangkat bersama saudara kandung laki-laki yang
usianya di atas 21 tahun.
Berikut adalah tahapan-tahapan ibadah haji yang akan dilalui oleh jamaah haji dari daerah
Indonesia :
Tahap Pertama
Di tahap pertama ini, untuk jamaah haji gelombang I, akan terbang menuju
Madinah. Setelah melalui penerbangan selama 9-10 jam, jamaah akan landing
(mendarat) di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
2
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid: Analisa Fiqh Para Mujtahid (Jakarta: Pustaka Amani, 2002)
Ladzi, Muhammad. 2013.
3
Setibanya di Madinah, jamaah akan menetap selama delapan hari untuk
melakukan shalat arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi. Usai melakukan arbain,
jamaah menuju Mekkah dengan mengambil miqat di Dzu Hulaifah atau lebih dikenal
dengan Bir Ali.
Sementara untuk gelombang II, mengingat waktu haji sudah semakin dekat,
jamaah langsung diterbangkan menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz,
Jeddah. Kelompok terbang (kloter) jamaah haji Indonesia biasanya ditandai dengan
bendera Merah Putih, sehingga ketika ada yang tersesat atau lepas dari rombongan
bisa mencari tanda itu. Setiap jamaah juga mengenakan tanda pengenal dan ciri-ciri
khusus.
Tahap Dua
Dilanjutkan dengan sai dari shafa ke marwa dengan membaca niat di bukit shafa
menghadap kabah. Bagi jamaah laki-laki lari-lari kecil di bathul wadi ditandai dengan
lampu hijau. Setelah thawaf melakukan tahallul, umrah pun selesai. Usai umrah
jamaah akan bermukim di Mekkah hingga tanggal 8 Dzulhijjah untuk berhaji.3
Tahap enam
Tahap tujuh
3
Mengurai Persoalan Manajemen Administrasi Publik Dalam Pelaksanaan Ibadah Haji. Jurnal
Keagamaan.
4
Sebagian jamaah berangkat ke Mekkah untuk thawaf ifadah dan sai (10
Dzulhijjah sore-malam) di Masjidil Haram. Jamaah kembali mabit (menginap) di
Mina hingga 12-13 Dzulhijjah.
Tahap delapan
Sebagian jamaah kembali ke Mina dan lempar tiga jumrah pada 11 dan 12
Dzulhijjah. Lempar jumrah (Ula, Wustha dan Aqobah) pada 11 Dzulhijjah.
Tahap sembilan
5
Membantu kelancaran pembagian paspor, uang bekal (livingcost),
gelang identitas dan uang honor Karu/Karom;
● Menghubungi PPIH Embarkasi Cq. Bidang Pemberangkatanuntuk
mengetahui kepastian jadwal keberangkatan.
Persiapan keberangkatan
4
Lahmuddin Nasution, Fiqh 1, (Logos Wacana Ilmu dan Pemikiran, t.t)
6
Sebelum pesawat tinggal landas
5
Nazaruddin Umar, Haji dan Umrah, (Jakarta: ichtiar baru van hoeve, 2009)
7
● Mencatat obat-obatan/alat kesehatan yang dipakai dalam formuliruntuk
laporan kepada pihak penerbangan
● Mencatat jamaah haji yang perlu berobat ke Balai Pengobatan
HajiIndonesia (BPHI) Jeddah/Madinah (Laporan penerbangan)
● Membantu TPHI dalam mengumpulkan sobekan DAPIH lembar "D".
6
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Jakarta: Attahiriyah, 1954)
8
● Mengingatkan jamaah haji untuk segera mandi, berpakaian ihram dan
shalat sunnat ihram bagi jamaah haji gelombangII;
2. Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI)
● Memberikan penjelasan tentang waktu shalat, tempat wudhu, tempat
shalat dan arah kiblat
● Memberikan bimbingan tentang cara berpakaian ihram, shalat sunat
ihram dan
● umrah/haji bagi jamaah haji gelombang II yang mendarat di Jeddah
● Mengingatkan kembali jamaah haji yang belum melakukan
niatumrah/haji
● Mengatur jamaah haji naik bus bersama-sama petugas kloter lainnya.
3. Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI)
Di ruang tunggu
Di tempat istirahat
Haramain Railway merupakan transportasi yang menghubungkan kota suci Makkah dan
Madinah, melalui Jeddah dan King Abdullah Economic City (KAEC).
Dilansir di Saudi Gazette, Jumat (25/3), sebuah sumber resmi di Haramain Railway
mengatakan layanan akan melewati rute Makkah-Madinah dan kembali, melewati Stasiun
Pusat Sulaymaniyah, Jeddah dan stasiun KAEC di Rabigh.
7
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Jakarta: Attahiriyah, 1954)
8
Zakiah Daradjat, haji ibadah yang unik, (Jakarta: Rumaha, 1992)
9
Kasubdit Transportasi Haji Kementerian Agama Subhan Cholid mengatakan bahwa
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi sudah menyiapkan tiga jenis layanan
transportasi darat selama di Haramain.
Pertama, transportasi antar kota perhajian, yaitu: Jeddah, Makkah, dan Madinah. “Tahun
ini, seluruh bus transportasi antar kota perhajian sudah ditingkatkan kualitasnya (upgrade),”
Sosialisasi Peningkatan Pelayanan Jemaah Haji di Arab Saudi.Ada enam rute layanan ini,
yaitu: dari bandara Madinah ke pemondokan Madinah, Madinah ke Makkah, Jeddah ke
Makkah, Makkah ke Jeddah, Makkah ke Madinah, serta dari pemondokan Madinah ke
bandara Madinah.
Kedua, transportasi shalawat. Transportasi ini disiapkan kali pertama pada tahun 2008,
saat dilakukan pembongkaran hotel sekitar Masjidil Haram. Waktu itu, pemondokan jemaah
Indonesia yang terdekat berjarak 2km, sedang yang jauh sekitar 15km. Sebab, gedung yang
ada di dekat Masjidil Haram harganya sangat mahal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ibadah haji merupakan salah satu rukun islam yang wajib dilaksanakan bagi yang
mempunyai kemampuan baik rohani, jasmani, serta rezeki yang berlebihan. Disamping itu,
perlu adanya kesadaran dan perjuangan penegakkan hak-hak bagi calon jamaah yang hendak
melaksanakannya. Dan selain kemampuan rohani maupun jasmani nya, sesorang yang akan
10
berangkat haji harus memiliki niat yang kuat juga dalam hatinya, agar perjalanan haji nya
akan berjalan dengan lancar. Dalam prosedur pengelolaan haji terdapat alur dari pendaftaran
haji yang didalamnya menjelaskan syarat-syarat pergi haji atau syarat pendaftaran, alur
pendaftaran, dan setelah semua urusan pada bagian pendaftaran selesai lanjut kepada
pelunasan pembayaran pergi haji pada saat waktu yang telah ditentukan. Dan seorang jamaah
haji yang ingin melakukan pembatalan untuk pergi haji harus melampirkan beberapa
dokumen yang mendukung untuk kelancaran dalam proses pembatalan pergi haji nya. Selain
dari pengelolaan pendaftaraan maupun pembatalan pergi haji, ada juga menjelaskan
mengenai pengelolaan dana pergi haji dan itu semua sudah diatur dalam undang- undang.
Dan juga membahas mengenai monopoli haji yang bersangkutan dengan masalah
transportasi, akomodasi, pemomdokkan, hingga manajemen penyedia makanan untuk para
jamaah haji dan penggunaan dana penyelenggara ibadah haji yang masih bersifat tertutup
sehingga dapat berpeluang terjadinya penyimpangan.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.Apabila
ada saran dan kritik yang ingin disampaikan,silahkan sampaikan kepada kami. Apabila
terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminya, karena kami adalah hamba
Allah yang tak luput dari salah khilaf.
DAFTAR PUSTAKA
HR.Baihaqi
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid: Analisa Fiqh Para Mujtahid (Jakarta: Pustaka Amani,
2002)
11
Ladzi, Muhammad. 2013. Mengurai Persoalan Manajemen Administrasi Publik Dalam
Pelaksanaan Ibadah Haji. Jurnal Keagamaan.
Lahmuddin Nasution, Fiqh 1, (Logos Wacana Ilmu dan Pemikiran, t.t)
Nazaruddin Umar, Haji dan Umrah, (Jakarta: ichtiar baru van hoeve, 2009)
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Jakarta: Attahiriyah, 1954)
Zakiah Daradjat, haji ibadah yang unik, (Jakarta: Rumaha, 1992)
12