Anda di halaman 1dari 50

K E M E N T E R I A N A G A M A RI

DITJEN P E N Y E L E N G G A R A A N H AJI & U M R A H

HAK DAN
KEWAJIBAN JAMAAH
Oleh: H A RYAT I , S E . M . E . Sy. A k
(KASI PHU KAN KEMENAG KOTA PEKANBARU)

Disampaikan dalam Manasik Haji Tahun 1444H/2023M Asrama Haji Pekanbaru, Meei 2023
Dasar UU No 8 Tahun 2019 UU No 11 T ahun 20 20
Penyelenggaraan Ibadah Cipta Kerja
Hukum Haji
dan Umrah

P P No 8 Tahun 2022
Koordinasi
Penyelenggaraan Haji
Reguler
PMA No 9 Tahun 2016 PMA No 6 Tahun 2021
Penyediaan Barang/Jasa Penyelenggaraan Perjalanan
Dalam Penyelenggaraan Ibadah Umrah dan Penye-
Ibadah Haji di lenggaraan Ibadah Haji
Arab Saudi Khusus
PMA No 13 Tahun 2021
PMA No 72 Tahun 2022
Penyelenggaraan
Organisasi dan Tata Haji Reguler
Kerja
Ditjen PHUKementerian
- Kementerian Agama RI
Agama
KUOTA HAJI
INDONESIA TAHUN
221.000 jemaah
1444H

REG ULER KHUS US PETUGAS

203.320 Orang 17.680 Jemaah 4.200 Petugas

Ditjen PHU - Kementerian Agama RI


HAK DAN KEWAJIBAN JEMAAH HAJI SETELAH
MELUNASI BIAYA PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
(BPIH)

I. PENDAHULUAN
Sesuai Undang Nomor 34 Tahun 2009 perubahan atas Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji jo. pasal 7 menyebutkan, jemaah
haji berhak memperoleh pembinaan, pelayanan dan perlindungan dalam
menjalankan ibadah haji, yang meliputi:
• Pembimbingan manasik haji dan/atau materi lainnya, baik di tanah air, di perjalanan, maupun di
Arab Saudi;
• Pelayanan akomodasi, konsumsi, transportasi dan pelayanan kesehatan yang memadai, baik di
tanah air, selama di perjalanan maupun di Arab Saudi;
• Perlindungan sebagai Warga Negara Indonesia;
• Penggunaan paspor haji dan dokumen lainnya yang diperlukan untuk pelaksanaan ibadah haji dan
• Pemberian kenyamanan transportasi dan pemondokan selama di tanah air, di Arab Saudi dan saat
kepulangan ke tanah air.
• Memperoleh Koper dan Tas Tentengan:
• Menerima Gelang Identitas;
• Menerima Livingcost 750 Real ( Lebih Kurang Rp. 3 Juta Rupiah)
• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji; di Kementerian Agama Kabupaten
Kota dan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan serta pada saat di embarkasi.
• Memperoleh pembagian kelompok terbang;
• Pengelompokan dalam kelompok terbang (kloter) yang disusun dengan
memperhatikan hubungan kekerabatan, wilayah tempat tinggal dan lainnya.
• Memperoleh akomodasi dan konsumsi;
• Akomodasi selama maksimal 24 jam di asrama haji embarkasi menjelang
keberangkatan ke- Arab Saudi, termasuk konsumsi.
• Memperoleh perbekalan haji;
• Paspor haji yang telah di visa; gelang identitas jamaah haji; living cost dan manfaat
asuransi haji.
• Memperoleh transportasi;
• Transportasi Indonesia–Arab Saudi pergi pulang. Memperoleh
pelayanan kesehatan;
• Vaksinasi miningitis, pelayanan kesehatan dan untuk perawatan jamaah haji sakit
pelayanannya mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor :
1061/Menkes/SK/XI/2008 tanggal 11 Nopember 2008 tentang Penetapan Rumah Sakit
Rujukan Haji, beserta Petunjuk Pelaksanaan Pengobatan Rawat Jalan dan Rawat Inap
pada Embarkasi/ Debarkasi Rumah Sakit Rujukan Haji.
• Memperoleh perlindungan dan keamanan; Memperoleh informasi
haji.
• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan tertib
sesuai rombongan masing-masing
ASURANSI JAMAAH HAJI

Asuransi Bagi Jamaah Haji di Berlakukan Sejak Jamaah Haji masuk Asrama Haji sampai
di Asrama Haji Saat Kepulangan berupa Asuransi Jiwa dan Asuransi Kecelakaan sbb:
1. Besaran Asuransi Jiwa adalah Sebesar Nilai BIPIH yang di setorkan.
2. Extra Cover Untuk Jamaah Haji yang wafat di Pesawat Sebesar Rp. 125 Juta
3. Dan Asuransi Kecalakaan ( ada Perhitungannya )
Di Arab Saudi Jeddah
• Memperoleh konsumsi;
Konsumsi pada saat kedatangan di bandara King Abdul Aziz International
Airport (KAIA) Jeddah.
• Memperoleh transportasi ke Makkah;
• Memperoleh perlindungan dan keamanan;
• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji;
• Memperoleh layanan kesehatan;
• Memperoleh informasi haji.

Madinah

• Memperoleh pemondokan dan konsumsi


• Memperoleh Transportasi;
Transportasi ke Makkah/ di Bandara Madinah.
• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;
• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji;
• Memperoleh layanan kesehatan;
• Memperoleh informasi haji.
Makkah

•Memperoleh Pemondokan dan Konsumsi (makan siang);


•Memperoleh Transportasi;
Transportasi ke Masjidil Haram bagi jamaah yang menempati
pemondokan jauh. Transportasi ke Madinah/Jeddah;
•Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;
•Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji;
•Memperoleh layanan kesehatan;
•Memperoleh informasi haji.
Arafah dan Mina

• Memperoleh Tenda dan Konsumsi;


• Memperoleh Transportasi;
Transportasi Makkah–Arafah–Muzdalifah-Mina-Makkah.
• Memperoleh Perlindungan dan Kemanan;
• Memperoleh Safari Wukuf bagi yang tidak sanggup melaksanakan haji disebabkan
sakit.
• Memperoleh Haji Badal bagi yang wafat dan sakit berat;
• Memperoleh Perlindungan dan Keamanan;
• Memperoleh bimbingan ibadah dan manasik haji;
• Memperoleh layanan kesehatan;
Memperoleh informasi haji.
III. KEWAJIBAN JAMAAH HAJI

Jemaah Haji wajib mematuhi tata tertib dan aturan-aturan


tentang penyelenggaraan ibadah haji:

Pendaftaran dan Pemberangkatan

• Mendaftar melalui Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sesuai domisilinya;


• Membayar setoran awal BPIH pada Bank Penerima Setoran (BPS) BPIH;
• Memeriksakan kesehatan;
• Melunasi BPIH tahun berjalan pada BPS-BPIH;
• Mengikuti bimbingan dan manasik haji di Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kantor
Urusan Agama setempat;
• Membuat paspor biasa di kantor Imigrasi yang dipergunakan untuk menunaikan ibadah haji;
• Menyerahkan paspor biasa kepada Kementerian Agama setelah melunasi BPIH tahun berjalan;
• Bergabung dalam kelompok terbang berdasarkan domisili, kekeluargaan dan hubungan kekerabatan
lainnya yang dibentuk pada saat bimbingan manasik haji.
Di Asrama Haji Embarkasi

• Menyerahkan Surat Panggilan Masuk Asrama (SPMA);


• Memeriksakan kesehatan badan (pemeriksaan terakhir);
• Menimbangan barang bawaan yang akan dimasukan ke bagasi;
• Mengikuti ceramah bimbingan manasik, kesehatan tata cara di pesawat selama
dalam pener- bangan dan peragaan manasik haji;
• Memakai pakaian seragam jemaah haji kecuali sedang dalam keadaan ihram;
• Menjunjung tinggi nama baik bangsa serta kesalehan sosial;
• Saat akan menuju bandara, harus masuk ke bus yang telah disiapkan dengan
tertib sesuai rombongan masing-masing saat akan menuju bandara.
Di Pesawat Selama Dalam Penerbangan

• Masuk kedalam pesawat dengan tertib (antri) dan mencari tempat duduk masing-
masing sesuai dengan nomor duduk yang tercantum dalam boarding pass;
• Menerima dan mematuhi petunjuk-petunjuk yang diberikan oleh awak pesawat
tentang tata cara dan hal-hal yang harus dihindari demi keselamatan selama dalam
penerbangan;
• Menempatkan barang bawaan berupa tas tentengan di tempat yang ditentukan demi
kea- manan selama dalam penerbangan.
• Sebelum pesawat mendarat ditempat tujuan dilarang membongkar barang-barang
tentengan yang telah ditempatkan sesuai petunjuk awak pesawat;
• Duduk tenang selama dalam penerbangan.
Di Bandara (Jeddah/ Madinah)

• Setelah pesawat mendarat, menunggu petunjuk/pengumuman dari awak


pesawat apabila akan mengambil barang bawaan berupa tas tenteng;
• Turun dari pesawat dengan tertib, jangan lupa tas tenteng dan kantong
passport;
• Antri dengan tertib di loket yang telah ditentukan sambil menunjukkan
passport haji kepada petugas Imigrasi Arab Saudi, laki-laki bersama laki-laki
dan wanita bersama wanita;
• Mencari barang bawaan yang dibagasikan dengan mempersiapkan kunci
kopernya, kemudian memeriksakan kepada petugas Bea dan Cukai Arab
Saudi;
• Menerima tiket bus dari naqobah, untuk melanjutkan perjalanan ke
pemondokan Makkah bagi gelombang II;
• Meskipun regu/rombongan sudah terbentuk dari tanah air dan diharuskan menjaga
keutuhannya, karena kapasitas bus terkadang tidak sama, maka selama dalam
perjalanan, ada regu/ rombongan yang untuk sementara akan dipecah dan
setibanya dipemondokan anggota regu yang terpisah dapat bersatu kembali;
• Bagi jamaah gelombang II, kegiatan dibandara mempersiapkan diri untuk
melaksanakan ibadah umrah/haji bagi yang melakukan haji ifrad;
• Bagi Gelombang I tertib dalam proses ke Imigrasian, memasuki bis menuju hotel
dan menem- pati kamar-kamar didalam hotel.
• Memperoleh Konsumsi;
Konsumsi pada saat kedatangan dan kepulangan di Bandara King Abdul Aziz
International Airport (KAIA) Jeddah
Di Madinah Sebelum Wukuf
• Ketika bus memasuki kota Madinah, maka bus-bus tersebut akan singgah di terminal hijrah untuk memeriksakan passport dan
mendapatkan informasi dari Petugas Haji Indonesia (Pani- tia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH))/Muasassah Adilla Madinah
tentang penempatan pemondokan;
• Simpanlah uang/barang berharga lainnya di pemondokan dalam koper yang terkunci, atau dititipkan kepada petugas. Bilamana
akan pergi ke Masjid cukup membawa untuk makan atau membawa uang secukupnya antara lain untuk berjaga-jaga apabila ada
keperluan; Keluar dari kamar mandi harus berpakaian/menutup aurat demikian pula ketika dalam kamar maupun keluar kamar;
• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat
jalan;
• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati ditempat yang berdesak-desakan, seperti Raudhah karena tempat tersebut rawan
kehilangan uang atau kejahatan;
• Menjaga suasana yang harmonis selama di pemondokan, saling tolong menolong dan saling membantu satu sama lain;
• Mengikuti ceramah yang dipimpin oleh Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI)/Tim Pembimb- ing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI);
• Setelah selesai melaksanakan shalat Arbain, bagi jamaah gelombang I bersiap siap berangkat ke Makkah untuk melaksanakan
Umrah/haji, mandi dan berpakaian ihram di pemondokan; Seluruh barang bawaan harus dibawa jangan sampai ada yang
tertinggal;
• Melaksanakan shalat sunat 2 rakaat di pemondokan;
• Singgah di Bir Ali untuk mengambil Miqat, melaksanakan shalat dan niat Umrah;
• Bagi jamaah haji yang sakit agar berada dalam satu bus bersama-sama dengan keluarganya/ petugas kloter;
• Melaksanakan Shalat (arbain) bila mampu dengan tidak memaksakan diri apabila tidak sang- gup yang disebabkan kesehatan
atau hal lainnya.
Di Makkah Sebelum Wukuf

• Jamaah haji menempati pemondokan sesuai hasil Qur’ah, dipandu oleh petugas maktab dan PPIH serta dibantu
TPHI serta petugas sektor;
• Perhatikan rumah/pemondokan yang ditempati agar tidak sesat. Setiap rumah/pemondokan di Makkah
dipasang sticker bertuliskan tahun dan nomor rumah;
• Pergi ke Masjidil Haram sebaiknya secara berombongan/ beregu agar tidak sesat dijalan; Waspada dan berhati-
hati ditempat yang berdesak-desakan seperti waktu thawaf dan sa’i, karena ditempat tersebut rawan kehilangan
uang dan kejahatan;
• Bagi yang melaksanakan haji tamattu hendaknya membayar dam sendiri atau melalui Bank Al-Rajhi. Setiap
pembayaran dam mendapat tanda bukti;
• Selama dalam pemondokan apabila ada masalah agar segera melaporkan ke ketua kloter melalui ketua regu
atau rombongannya masing-masing;
• Selalu memperhatikan dan mendengarkan petunjuk/pengumuman mengenai persiapan keberangkatan ke
Arafah;
• Tanggal 8 Dzulhijjah bersiap-siap berangkat ke Arafah untuk melaksanakan Wukuf pada tang- gal 9 Dzulhijjah,
mandi, berpakaian ihram, shalat sunnat 2 rakaat di pemondokan dan mem- bawa bekal secukupnya. Bagi yang
melaksanakan haji Tamattu hendaknya berniat haji dari pemondokan;
• Mentaati ketentuan-ketentuan/petunjuk dari petugas;
• Menaiki bus yang telah disiapkan oeh maktab dan diatur keberangkatannya ke Arafah dengan sistem
Taraduddi (Shuttle).
Di Arafah

• Setibanya di Arafah, menempati tenda besar yang telah disiapkan oleh maktab berupa tenda
besar, yang setiap tendanya dapat menampung jamaah lebih dari satu kloter dengan tempat
tidur karpet tanpa bantal;
• Selalu berdzikir, berdo’a dan membaca alqur’an dan mematuhi larangan berihram
hindariberkata kotor, berbantah-bantahan, berbuat fasik dan kata-kata yang tidak bermanfaat.
Disamping itu jangan memburu binatang ataupun membunuhnya dalam keadaan ihram;
• Apabila ada permasalahan mengenai ibadah dan kesehatan haji hendaknya menghubungi
TPHI,TPIHI, PPIH dan Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI);
• Pelaksanaan wukuf tanggal 9 Dzulhijjah diawali dengan mendengarkan khutbah yang disam-
paikan oleh TPIHI waktu Wukuf dimulai setelah tergelincir matahari tanggal 9 Dzuhijjah,
sampai dengan terbenam matahari pada tanggal 9 Dzulhijjah. Shalat dzuhur dan ashar
dijama’ Taqdim dan Qasar di Arafah;
• Agar kondisi tetap prima selama di Arafah supaya makan dan minum yang cukup;
• Apabila merasa sakit segera menghubungi Dokter kloter atau Balai Pengobatan Haji
Indonesia (BPHI) di perkemahan Misi Haji;
• Perjalanan menuju Mina harus terlebih dahulu mabit di muzdalifah untuk memungut batu
kerikil sambil menunggu tengah malam.
Di Muzdalifah

• Setelah tiba di Muzdalifah perbanyak dzikir, membaca istighfar, berdo’a, membaca salawat
Nabi Muhammad SAW, mencari kerikil 70 butir yang akan digunakan untuk melontar
jumrah Aqobah tanggal 10, 11, 12, 13 Dzulhijjah (nafar tsani). Jika menginginkan nafar awal,
maka cukup mengambil 49 butir kerikil;
• Setelah lewat tengah malam, jamaah haji akan diberangkatkan ke Mina dengan system Tarad-
dudi.

Di Mina
• Setibanya di Mina jamaah haji memasuki kemah-kemah sesuai maktab yang telah ditetapkan dengan tertib dan
teratur;
• Jamaah haji berada di kemah sejak tanggal 10 s.d 13 Dzulhijjah, bagi yang melaksanakan nafar tsani. dan yang akan
melaksanakan nafar awal, maka meninggalkan Mina pada tanggal 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari;
• Tanggal 10 Dzulhijjah jamaah haji melaksanakan lontar jumrah Aqobah sebanyak 7 kali lonta- ran, kemudian gunting
rambut (tahalul awal) dan boleh ganti pakaian biasa tetapi belum boleh bersetubuh;
• Tanggal 11 Dzulhijjah melontar 3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali; Tanggal 12 Dzulhijjah melontar
3 jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali. Bagi yang nafar awal selanjutnya jamaah haji kembali ke
Makkah sebelum terbenam matahari;
• Bagi yang nafar Tsani pada tanggal 13 Dzulhijjah masih melontar 3
jamrah (Ula, Wusta, Aqobah) masing-masing 7 kali, selanjutnya jamaah
haji kembali ke pemondoan di Makkah dip impin oleh ketua kloter;
• Diupayakan lontar jamrah dilaksanakan secara beregu atau berombongan
dipimpin oleh ketua regu atau rombongannya masing-masing dengan
mengikuti anjuran dari Pemerintah Arab Saudi;
• Bagi jamaah haji yang dalam keadaan udzur atau sakit, lontar jamrah
dapat diwakilkan kepada salah seorang keluarga/ sahabat atau ketua
regu/ ketua rombongan;
• Saat melontar jumrah sebaiknya jangan hanya berpedoman pada prinsip
afdolnya, tetapi perlu mempertimbangkan juga keselamatan/ keamanan
dirinya.
Di Makkah Setelah Wukuf
• Setelah selesai operasional Arafah-Mina, jamaah haji kembali ke Makkah dan menempati
pemondokan masing-masing dan dianjurkan segera melaksanakan thawaf ifadah setibanya
di Makkah;
• Setelah waktu keberangkatan ke Jeddah untuk kembali ke tanah air bagi gelombang I atau
keberangkatan ke Madinah bagi gelombang II diberitahukan oleh petugas, maka jamaah haji
agar segera melaksanakan Thawaf Wada (Thawaf pamitan);
• Proses keberangkatan menuju Jeddah dalam rangka kembali ke tanah air, untuk jamaah haji
gelombang I (dari Makkah) adalah sebagai berikut:
• Membawa seluruh barang bawaan, dipisahkan antara yang akan dibagasikan dalam
pesawat maupun yang ditenteng (dibawa sendiri dalam kabin).;
• Menaiki bus-bus yang telah disediakan oleh Maktab, diisi sesuai dengan kapasitas bus;
• Salah satu ketua regu atau ketua rombongan yang sudah berpengalaman ditunjuk seba
gai pimpinan (koordinator) dalam bus tersebut;
• Tempat yang dituju adalah Bandara Jeddah.
Di Madinah Setelah Wukuf

• Bagi jamaah haji gelombang II setelah Thawaf Wada kemudian melanjutkan perjalanan ke
Madinah dengan menggunakan bus. Sesampainya di terminl Hijrah Madinah, bus diantar
oleh petugas Muasasah langsung ke pemondokan;
• Jamaah menempati pemondokan yang telah ditentukan. Pemondokan di Madinah
disediakan bagi jamaah haji untuk waktu 8 hari guna memenuhi pelaksanaan shalat
Arbain (40 waktu) di Masjid Nabawi; Simpanlah uang/barang-barang berharga lainnya
di pemondokan dalam koper yang terkunci, bilamana akan pergi ke masjid cukup
membawa uang seperlunya;
• Keluar dari kamar mandi harus berpakaian yang menutup aurat, demikian pula ketika
dalam kamar maupun keluar kamar;
• Sebelum keluar pemondokan perhatikan nomor rumah dan kenali lingkungan
sekitarnya agar kembalinya terhindar dari sesat jalan;
• Hendaknya tetap waspada dan hati-hati di tempat yang berdesak-desakan, seperti
Raudhah karena tempat tersebut rawan sebagai tempat kehilangan uang dan kejahatan.
Pasca Haji

• Menjaga kemabruran haji:


• Menjadi lebih Islam dan Iman dalam hubungan vertikal dan horizontal;
• Bekerja untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat;dalam
rangka beramal secara professional untuk kemakmuran;
• Mewujudkan kemandirian umat;
• Jujur, adil, amanat dan nasehat.

Keberangkatan
Gelombang I : Tanah Air-Madinah-Makkah-Jeddah-Tanah Air
Gelombang II: Tanah Air-Jeddah-Makkah-Madinah-Tanah
Air
RENCANA
PERJALANAN
IBADAH
HAJI
1444H/ 2023
M

Ditjen PHU - Kementerian Agama RI


LAYANAN KEDATANGAN &
KEPULANGAN
Keberangkatan dan kepulangan Jemaah haji ke dan dari Arab Saudi dilaksanakan dalam 2
gelombang:

5. 5.
4. 4.
Indonesia Indonesia
Jeddah Madinah
3. 3.
Makkah Makkah

2. 2.
Madinah Jeddah

Gelombang I Gelombang 2
1. 1.
Indonesia Indonesia

PPIH Arab Saudi pada masing-masing Daerah Kerja memberikan layanan penyambutan kepada
Jemaah haji yang baru tiba dan menyampaikan informasi terkait situasi kondisi Arab Saudi serta
layanan yang akan diterima oleh Jemaah haji selama berada di Arab Saudi.

Ditjen PHU - Kementerian Agama RI


AKOMODAS
I
Spesifikasi akomodasi yang disiapkan adalah:

MAKKAH M A DIN A H
Wilayah dengan jarak paling Wilayah Markaziyah
jauh 4 5 0 0 M (Mahbas Jin, (dengan jarak terjauh 6 5 0 M)
Syisyah, Raudhah, Jarwal dan
Kualitas setara bintang 3
Misfalah)
Kualitas setara bintang 3
Kemudahan akses transportasi
menuju Masjidil Haram dan
distribusi konsumsi

Ditjen PHU - Kementerian Agama RI


PETA PENEMPATAN JEMAAH HAJI
MAKKAH

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
KONSUMS
I
Konsumsi yang dibe rikan ke pada Je maah haji se banyak 109 k al i
snack Muzdalifah dengan rincian sebagai
makan dan 1

k al i
berikut:

66Kali MAKKAH M A DIN A H


27Kali
Paket Muzdalifah

1 Kali 15Kali
B A NDA RA M A S YA I R
1x Paket Armina

Pkt
D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PAKET KONSUMSI JEMAAH HAJI
DI MAKKAH & MADINAH

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PAKET KONSUMSI JEMAAH HAJI
DI BANDARA JEDDAH

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PAKET KONSUMSI JEMAAH HAJI
DI ARAFAH & MINA

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PAKET SNACK
MUZDALIFAH

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PAKET KELENGKAPAN KONSUMSI
DI ARMINA

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
MENU SARAPAN PAGI DI
MAKKAH

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
MENU SARAPAN PAGI DI
MADINAH

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
TRANSPORTASI
Selama di Arab Saudi, Jemaah haji mendapatkan
layanan transportasi yang meliputi:

A N T A R K OT A S H A L AWAT M A S YA I R

Angkutan Jemaah haji Layanan untuk mengantarkan Angkutan Jemaah


antar kota perhajian Jemaah melaksanakan shalat haji dengan rute:
dengan rute: lima waktu ke/dari Masjidil
Makkah – Arafah
Haram.
Bandara Madinah – Arafah –
Madinah Madinah – Disediakan berdasarkan Muzdalifah
Makkah ketentuan Ta’limatul Hajj yang Muzdalifah – Mina
Jeddah – Makkah mewajibkan Misi Haji jika Mina – Makkah
Makkah – menempatkan Jemaah haji pada
Jeddah Makkah wilayah dengan jarak 2 KM.
– Madinah
Layanan ini beroperasi selama 24
Madinah –
Bandara jam yang dilengkapi dengan rute,
Madinah halte dan terminal.
D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PETA WILAYAH ANGKUTAN
SHALAWAT 2023

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
RENCANA RUTE ANGKUTAN
SHALAWAT 2023

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
KEBIJAKAN
PEMERINTAH ARAB SAUDI TENTANG
PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI
TAHUN 1444H

DJ P HU
DI REKTO RAT PELAYANAN HAJ I LUAR NEGERI |
‫ﺔﻤﻈﻨﻤﻟا‬
‫تﺎﻤﻴﻠﻌﺘﻟا‬
‫ﺞﺤﻟا‬
‫ن و ﺆﺸ ﻟ‬
Kontrak Layanan Das ar
M as yair

M itra layanan di A rab S audi (M aktab W ukala, M uas s as ah


A dilla, Muassasah Asia Tenggara, Naqabah & Maktab
Zamazimah) bertransformasi menjadi Syarikah

Kontrak harus dengan Warga Negara Arab Saudi/Badan


Hukum Arab Saudi

Penempatan Jemaah di Masyair (Mina) sesuai dengan


daya tampung, selebihnya ditempatkan di lokasi
perluasan

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PETA
ARAFAH

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PETA
MUZDALI FA
H

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
PETA
MI NA

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
Peraturan
Umum
Misi Haji harus berkoordinasi dengan GACA untuk mendapatkan slot
1 Jadwal Penerbangan. (pengajuan paling lambat Jumadil Akhir)

2 Misi Haji menyiapkan


Petugas

Batas maksimal membawa pulang zamzam 5 Liter/Jamaah


3 (‫)مﺰﻣز ءﺎﻣ ﺎﻴﻘﺴﻟ ﻦﻴﻣﺮﺤﻟا مدﺎﺧ عوﺮﺸﻣ‬

Pembinaan J emaah:
4 Dilarang mengadakan perkumpulan dengan alasan
apapun Dilarang membagi-bagikan slebaran
Dilarang melakukan doa Bersama dengan mengeraskan
suara di haramain
D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
Peraturan
Angkutan
Angkutan udara harus dibagi adil antara
1 negara pengirim jemaah dan negara
tujuan
W aktu Kedatangan, tanggal 1
2 Zulqo’dah s/d 4 Zulhijjah

W aktu Kepulangan, tanggal 15


3 Zulhijjah s/d 15 Muharram

Ukuran Bagasi sesuai


4 Ketentuan Internasional.

Angkutan darat harus menggunakan


5 perusahaan di baw ah naungan Naqabah

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
Peraturan Akomodasi Makkah &
Madinah
Kontrak dengan Pemilik/I nvestor berw arga
1 negara Arab S audi

2 Penempatan jemaah tidak melebihi daya tampung


gedung

3 Menyediakan c adangan sebanyak


1%
Misi Haji tidak boleh memiliki properti/sew a jangka
4 panjang sebagaimana tertuang dalam ta'limatul hajj
sebagai berikut:
‫ﺔﻣﺮﻜﻤﻟا ﺔﻜﻣ ﻰﻓ رﺎﻘﻌﻟا ﻚﻠﻤﺗ ﻲﺒﻨﺟﻼﻟ ﺰﻴﺠﺗ ﻻ ﻂﺑاﻮﻀﻟاو‬
‫تﺎﻤﻴﻠﻌﺘﻟا نا ةدوﺪﺤﻣ ةﺪﻤﻟ ﻻا هرﺎﺠﺌﺘﺳا ﻻو ﻪﻴﻓ رﺎﻤﺜﺘﺳﻻا‬
‫ﻻو ةرﻮﻨﻤﻟا ﺔﻨﻳﺪﻤﻟاو‬
‫ﺔﻠﺛﺎﻤﻣ ةﺪﻤﻟ ﺎﻫﺪﻳﺪﻤﺗ زﻮﺠﻳ ﺔﻨﺳ ﻦﻋ ﺪﻳﺰﺗﻻ‬
D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
Peraturan & Persyaratan Kesehatan
Jemaah
1 Imunisasi Wajib Covid-19 dengan vaksin yang diakui di Kerajaan (Pfizer, Moderna,
Astrazeneca, Janssen, Covovax, Nuvaxovid, Sinopharm, Sinovac, Covaxin, dan Sputnik-
V.
Imunisasi Wajib Meningitis Neisseria, bagi orang dewasa atau anak-anak yang berusia
2 satu tahun atau lebih harus menunjukkan sertifikat vaksinasi yang masih berlaku
sebelum datang ke wilayah haji dan umrah dalam jangka waktu minimal 10 (sepuluh)
hari
Imunisasi yang direkomendasikan: Disarankan bagi semua orang yang datang untuk
3 umrah, haji, pekerjaan musiman atau tujuan lain di area haji dan umrah untuk
menerima vaksin influenza musiman setidaknya 10 hari sebelum kedatangan

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
Peraturan & Persyaratan Kesehatan
Jemaah

Pihak b e r we n a n g di Kerajaan m e n c e ga h m a s u k nya bahan makanan ya n g dibawa


4 jemaah, kecuali makanan kaleng ya n g ditujukan untuk p e n g g u n a a n pribadi
dalam jumlah kecil, dan dalam wa d a h ya n g mudah diperiksa
Mematuhi pedoman kesehatan berikut: Menjaga untuk selalu membersihkan tangan
5 sebelum dan sesudah makan dan setelah dari kamar mandi, mencuci sayuran dan
buah- buahan segar dengan baik, makanan harus dimasak dengan matang dan
disimpan pada suhu yang aman

Hindari kontak langsung dengan orang yang tampak sakit dan hindari berbagi
6 alat pribadi mereka, gunakan tisu saat batuk atau bersin dan buang ke tempat
sampah

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
ISSUE TERKINI

DIPLOMASI M A S A TINGGAL EKOSISTEM


HAJI Durasi masa tinggal EKONOMI H A J I
Upaya Diplomasi jemaah haji di Arab Meningkatkan devisa
dengan Arab Saudi Saudi dengan memaksimalkan
terkait peningkatan penggunaanProduk-
layanan dan Pruduk Indonesia untuk
penambahan kuota keperluaan Haji & Umrah

D it je n PH U - K e m e n t e r ia n A g a m a R I
Terima kasih.
Haji Indonesia...
Mabrur... Sehat... Barokah

Anda mungkin juga menyukai