Anda di halaman 1dari 4

Dasar Hukum Agama Tentang Berhaji

 QS Ali Imran 97, Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap


Allah SWT.
 QS Al Hajj 27 – 28, Berserulah kepada manusia untuk mengerjakan
haji.
 QS Al Baqarah 196, Sempurnakan ibadah haji dan umrah karena Allah SWT.
 Hadist riwayat Shahih Bukhari Bab Iman no 8, tentang haji sebagai
kewajiban orang beriman.
 Hadist riwayat Shahih Bukhari Bab Iman no 26, tentang haji sebagai amalan
paling afdhal.

Rukun haji
Rukun adalah amalan yang harus dikerjakan demi sah nya ibadah haji, apabila
ditinggalkan maka haji tidak sah dan tidak bisa diganti dengan dam (denda).
• Niat ihram
• Wukuf di Arafah
• Thawaf Ifadah
• Sa’i
• Tahallul

Wajib Haji

Ini adalah amalan wajib dalam ibadah haji, jika salah satunya ditinggalkan atau lupa maka
bisa diganti dengan dam.
• Memulai ihram dari miqat
• Melontar jumrah
• Mabit di Muzdalifah
• Mabit di Mina
• Thawaf Wada’
Model Pelaksanaan Haji
Ibadah haji bisa dilaksanakan dengan tiga model, sebagai berikut.
1. Haji Tamattu’
 Disebut juga haji santai, karena ibadah haji dan umrah dilakukan dengan niat ihram yang
berbeda.
 Jamaah yang datang ke Makkah melakukan umrah terlebih dahulu, diakhiri dengan tahallul.
 Kemudian mereka menetap di Makkah hingga 8 Dzulhijjah dan memakai ihram kembali
dengan berniat untuk ibadah haji.
 Model ini yang sering dilaksanakan oleh jamaah haji asal Indonesia

2. Haji Qiran
 Jamaah yang melakukan haji Qiran melafalkan niat ihram untuk haji dan umrah
sekaligus dan dalam satu gerakan.
 Jadi 1 kali thawaf dan 1 kali sa’I dilakukan untuk ibadah haji dan umroh sekaligus.
 Jamaah yang melakukan haji Qiran wajib membayar dam.

3. Haji Ifrad
 Jamaah hanya melakukan ibadah haji, ibadah umroh bisa dilakukan di luar
waktu haji. Model haji ini biasanya untuk mereka yang tinggal lama di sekitar
Makkah.
Miqat

 Miqat adalah tempat atau waktu untuk memulai berniat ihram.


 Miqat Makani
 “Makani” adalah tempat, miqat makani adalah ketentuan tempat dalam mengenakan
ihram bagi calon jamaah haji dan umroh.
 Jamaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang 1 miqat di Zulhulaifah atau
disebut juga Bir Ali.
 Bagi gelombang 2, miqat di Qarnul Manazil atau bisa juga di bandara King Abdul Aziz
Jeddah.

Miqat Zamani

“Zaman” adalah waktu, artinya ketentuan waktu dalam mengenakan ihram khususnya dalam
pelaksanaan ibadah haji.
Miqat zamani ibadah haji dimulai sejak 1 Syawal sampai 10 Dzulhijah.

Lempar Jumrah

 Ada tiga jenis jumrah yaitu Jumratul Ula, Jumratul Wustho, dan Jumratul Aqabah.
 Jumratul Ula dilakukan pada 10 Dzulhijjah setelah perjalanan dari Arafah – Muzdalifah
dan berakhir di Mina (Armuzna).
 Selanjutnya pada 11, 12, 13 Dzulhijjah jamaah haji melempar tiga jumrat tersebut.

Nafar

Nafar artinya pergi, yaitu kepergian jamaah haji dari kota Mekkah. Ada dua jenis Nafar.
Pertama yaitu Nafar Awal, jamaah haji meninggalkan Mina sebelum maghrib tanggal 12
Dzulhijjah.
Jika jamaah masih di Mina setelah maghrib tanggal 12 Dzulhijjah, dia wajib mabit 1 malam
lagi di Mina dan pergi esok hari.

MATERI PENYELENGGARAAN HAJI INDONESIA – TES CAT PPIH

Ini adalah materi tentang proses penyelenggaraan haji di Indonesia mencakup regulasi,
persiapan, kepanitiaan, dan pemenuhan kebutuhan jamaah di Arab Saudi.

Landasan Hukum Penyelenggaraan Haji Indonesia

UU Nomor 8 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan ibadah haji dan umroh yang mencakup
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan pelaporan.
Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2021 tentang penyelenggaraan haji reguler dan
Nomor 6 tahun 2021 tentang penyelenggaraan haji khusus.

Azaz Dan Tujuan


Penyelenggaraan haji Indonesia dilakukan dengan 4 azaz:
1. Keadilan, berpegang pada kebenaran, tidak berpihak dan tidak sewenang – wenang
dalam penyelenggaraan ibadah haji.
2. Profesionalitas, dilaksanakan dengan mempertimbangkan keahlian para penyelenggara.
3. Akuntabilitas, bisa dipertanggungjawabkan.
4. Nirlaba, penyelenggaraan secara transparan, etis, dan tidak mencari keuntungan.

Tujuan penyelenggaraan haji Indonesia adalah memberikan pembinaan, pelayanan, dan


perlindungan terbaik kepada seluruh jamaah haji Indonesia.
Pelaksana Penyelenggaraan Haji Indonesia

 Penanggung jawab utama dari penyelenggaraan Haji Indonesia adalah pemerintah


melalui Kementerian Agama.
 Pemerintah wajib melakukan pembinaan yang meliputi penyuluhah dan bimbingan
bagi jemaah haji, petugas, dan KBIH.
 Pembinaan dilakukan atas kerjasama pemerintah, masyarakat, dan organisasi
keislaman.
Tujuan pembinaan jamaah haji adalah mewujudkan jamaah yang mandiri tanpa
bergantung pada orang lain maupun kelompok.
 Pembinaan dilakukan dengan bimbingan calon jamaah di KUA kecamatan, kabupaten
atau KBIH.
Petugas haji merupakan perwakilan pemerintah yang bertugas dalam membimbing,
mendampingi, dan melayani jamaah haji.
 Bimbingan manasik diberikan oleh Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia (TPIHI)
kloter yang menyertai jemaah haji sejak bimbingan, keberangkatan, Mekkah –
Madinah, hingga pulang.
 Setiap kloter terdiri dari 355 jamaah haji didampingi oleh TPHI sebagai ketua kloter,
TPIHI, TKHI, TPHD, Ketua rombongan, dan Ketua regu.
Kebijakan pelayanan haji mencakup pelatihan manasik haji, pemberangkatan ke tanah suci,
mendapat pemondokan, wukuf di Arafah, dan kembali ke Indonesia.

Istilah Panitia

Ada beberapa jenis Panitia Penyelenggara Ibadah Haji yaitu:


• TPHI (Tim Pemantau Haji Indonesia)
• TPIHI (Tim Pembimbing Ibadah Haji Indonesia)
• TKHI (Tim Kesehatan Haji Indonesia)
• PPIH Arab Saudi meliputi akomodasi, transportasi, konsumsi
• TPHD (Tim Pemantau Haji Daerah)
• TPIHD (Tim Pembimbing Ibadah Haji Daerah)
• TKHD (Tim Kesehatan Haji Daerah)
Catatan: TPHD, TPIHD, dan TKHD ditunjuk oleh Gubernur/Walikota/Bupati.

Karu Dan Karom

Pembimbing Ibadah Haji adalah orang yang menguasai pengetahuan manasik haji dan telah
mengikuti orientasi pembimbing haji yang diselenggarakan oleh Dirjen Haji dan Umrah.
Ketua regu (Karu) adalah petugas yang dipilih dari jemaah haji untuk memimpin sepuluh
orang anggota.
Tugas pokok Karu adalah membantu pelaksanaan tugas Karom dan petugas kloter dalam
mendampingi jamaah.
Ketua rombongan (Karom) adalah petugas dari jemaah haji yang memimpin 4 regu, Karom
ditetapkan berdasarkan surat Kepala Kanwil Kemenag Provinsi.
Tugas Karom adalah membantu tugas ketua kloter dan TPHI dalam menyertai jamaah.
Karu dan Karom mendapatkan pembinaan di kabupaten/kota, juga mendapatkan pembinaan
di embarkasi dengan materi tugas pokok, fungsi, dan pelaksanaan tugas.
Aktivitas Jamaah Haji Di Embarkasi

o Pendalaman manasik haji


o Menerima paspor, visa, gelang identitas, dan living cost (biaya hidup di Arab Saudi)
sebesar 1.500 riyal
o Cek kelengkapan dokumen paspor dan visa meliputi nama dan foto.
o Selama di Embarkasi, catering sudah dipenuhi oleh panitia

Kedatangan Di Bandara Arab Saudi


 Jamaah gelombang 1 mendarat di Bandara AMAA (Amir Muhammad bin Abdul Aziz)
Madinah.
 Jamaah gelombang 2 mendarat di Bandara KAA (King Abdul Aziz) Jeddah.

Istilah Di Arab Saudi


 Ta’limulhajj, peraturan tentang haji yang dikeluarkan oleh Kementerian Haji
Arab Saudi
 Wizarat al-Hajj, Kementerian Haji Arab Saudi
 Muassasah, instansi swasta non pemerintah Arab Saudi yang melayani jamaah
haji
 Muassasah Thawwafah bi al-Makkah adalah instansi penyedia akomodasi
jamaah selama di Makkah.
 Muassasah Adilla bi al-Madinah adalah instansi penyedia akomodasi jamaah
selama di Madinah.
 Naqabah, asosiasi transportasi haji di Makkah-Madinah
 Majmu’ah, adalah asosiasi akomodasi pemondokan jamaah di Madinah
 Binatang Hadyu, binatang ternak yang disembelih untuk Dam dan kurban
 Idhtiba’, sunnah dalam berihram dengan membuka ihram di bagian bahu
sebelah kanan dan menyelempangkan kain ihram di bahu kiri.
 Raml, lari kecil saat sa’i diantara dua pilar hijau bagi laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai