BAB II
Hakikat Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
2. Terdapat beberapa Nilai-nilai yang dikembangkan dalam IPS salah satunya yaitu
menenai tolak ukur keberhasilan pelaksanaan Pendidikan IPS adanya perubahan
tingkah laku sosial peserta didik kearah yang lebih baik yang merupakan nilai….
(Mengingat)
Jawaban : Nilai Edukatif
C2. Memahami (Understand)
3. Apa yang membedakan Pendekatan Kontekstual dan Pendekatan Lingkungan dalam
pembelajaran IPS? (Membandingkan)
Jawaban :
Pembelajaran kontekstual merupakan model pembelajaran yang intinya membantu
guru untuk mengaitkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata dan motivasi
siswa mengaitkan antara pengetahuan yang dipelajari dan penerapannya dalam
kehidupan, sedangkan Dalam pendekatan lingkungan, IPS sebagai mata pelajaran
yang membelajarkan siswa untuk bermasyarakat, dan perlu memperhatikan
lingkungan sebagai topic kajian, baik lingkungan sosial budaya maupun lingkungan
fisik.
10. Mengapa rumusan pengertian dalam kurikulum pendidikan IPS di negara kita akan
dipengaruhi oleh Tujuan Pendidikan Nasional? (Menganalisis)
Jawaban : rumusan pengertian dalam kurikulum pendidikan IPS di negara kita akan
dipengaruhi oleh tujuan pendidikan nasional kita seperti terdapat dalam UUD 1945
dan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional kita dan peraturan lainnya yang
mengatur kurikulum pendidikan IPS karena adanya beberapa istilah dan pengertian
yang dikemukakan oleh para pakar didasarkan atas persepsi dan dasar konseptual
dari tradisi dan model setiap pengembangan kurikulum pada negaranya masing-
masing.
11. Apa yang membedakan Landasan Filosofis dan Landasan Ideologis dalam Landasan
Pendidikan IPS Sebagai Pendidikan Disiplin Ilmu? (membeda-bedakan)
Jawab :
Landasan Filosofis: Memberikan gagasan pemikiran mendasar yang digunakan
untuk menentukan objek kajian (domain) yang menjadi kajian pokok dan
dimensi pengembangan Pendidikan IPS sebagai disiplin ilmu (aspek
ontologis/bersifat kongkret), bagaimana cara, proses, atau metode membangun
Pendidikan IPS hingga dapat menentukan pengetahuan mana yang dianggap
benar, sah, valid, atau terpercaya (aspek epistemologis/hakikat rasional), tujuan
dan manfaat dari pendidikan IPS ini (aspek aksilogis/nilai/bagaimana manusia
menggunakan ilmunya).
Landasan Ideologis: Sistem gagasan untuk memberi pertimbangan dan
menjawab pertanyaan; (1) Keterkaitan antara das sein/fakta pendidikan IPS
sebagai disiplin ilmu dengan das sollen/teori pendidikan IPS, (2) Keterkaitan
antara teori-teori pendidikan dengan hakikat dan praksis etika, moral, politik,
dan norma-norma perilaku dalam membangun dan mengembangkan pendidikan
IPS.
12. Mengapa perlu pembelajaran IPS ynag berbasis nilai dalam rangka
mengembangkan keterampilan sosial dan nilai? (Menganalisis)
Jawaban : Keterampilan sosial dan nilai merupakan dua hal yang tidak dapat
dipisahkan dalam interaksi sosial di masyarakat. Oleh karena itu, sangat perlu
pembelajaran IPS ynag berbasis nilai dalam rangka mengembangkan keterampilan
sosila peserta didik.
15. Mengapa IPS dapat dikatakan sebagai transmisi kewarganegaraan (social studies as
citizenship transmission). (mengetes)
Jawab : pendidikan Kewarganegaraan merupakan subsistem (bagian) dari
pendidikan IPS (sistem) yang memfokuskan diri pada pembentukan warga negara
yang demokratis, khususnya mengembangkan siswa untuk menjadi warganegara
yang memiliki pengetahuan, nilai, sikap dan keterampilan yang memadai untuk
berperan serta dalam kehidupan demokrasi.
16. Di indonesia pembelajaran IPS belum dapat memberikan hasil seperti yang
diharapkan, menurut pendapat anda penyebabnya apa? (menguji)
Jawab : Banyak penyebab yang melatarbelakangi mengapa pembelajaran IPS belum
dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Faktor penyebabnya dapat
berpangkal pada kurikulum, rancangan, pelaksana, pelaksanaan ataupun faktor-
faktor pendukung pembelajaran.
C.6 Menciptakan (Create)
17. Tuliskan apa yang kamu ketahui mengenai Perkembangan PIPS dalam system
Pendidikan di Indonesia? (Mengarang)
Jawab : Perkembangan social studies di dunia khususnya di Amerika Serikat telah
banyak mempengaruhi pemikiran Pendidikan IPS (PIPS) di Indonesia.Namun,
untuk menelusuri perkembngan pemikiran PIPS di Indonesia secara historis di
rasakan sulit. Hal ini di akui oleh Winataputra (2001) karena dua alasan: di
Indonesia belum ada lembaga professional bidang PIPS setua dan sekuat NCSS atau
SSEC.Lembaga serupa di Indonesia, yakni HISPIPSI ( Himpunan Sarjana
Pendidikan IPS Indonesia yang sekarang berubah nama menjadi HISPISI=
Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu Sosial Indonesia) usianya masih muda dan
belum optimal; kedua, perkembangan Kurikulum dan pembelajaran IPS sebagai
ontologi ilmu pendidikan (disiplin) IPS sampai saat ini sangat tergantung pada
pemikiran individual dan atau kelompok pakar yang ditugasi secara incidental untuk
mengembangkan perangkat kurikulum IPS melalui Pusat Perkembngan Kurikulum
dan Sarana Pendidikan Balitbang Dikbud (Puskur).
19. 1. Salah satu tolak ukur keberhasilan pelaksanaan Pendidikan IPS adanya perubahan
tingkah laku sosial peserta didik kea rah yang lebih baik.
2. Menumbuhkan kemampuan merenung tentang eksistensi dan perannya di tengah
masyarakat, sehingga tumbuh kesadaran mereka selaku anggota masyarakat dan
sebagai makhluk sosial.
3. kasih sayang, tanggung jawab, kejujuran, kedamaian, tanpa kekerasan, dan
sebagainya perlu disampaikan secara terpadu dalam pembelajaran IPS
kategorikanlah berdasarkan Nilai-nilai yang dikembangkan dalam IPS
(Mengkategorikan)
jawab 1. Nilai Edukatif, 2. Nilai Filsafat, 3. Nilai kemanusiaan
20. Tuliskan ide mu mengenai Konsep Dan Model Pembelajaran Terpadu Dalam Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) agar pendidikan IPS dapat berjalan dengan baik dan
sesuai dengan tujuan (mengembangkan solusi)
BAB III
Masyarakat dan Kebudayaan
1. kesatuan hidup manusia yang saling bergaul dan berinteraksi satu sama lain yang
menghasilkan suatu adat istiadat tertentu yang bersifat mantap dan berkelanjutan
disebut (mengingat)
jawaban : Masyarakat
2. Masyarakat berasal dari kata Bahasa Arab yaitu, syaraka yang memiliki arti…
(mengingat)
Jawaban : ikutserta atau berpartisipasi
3. Apa yang membedakan antara Culture Experience dan Culture Knowledge dalam
mendukung kelestarian budaya? (Membedakan)
Jawaban
Culture Experience
pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah
pengalaman kultural
contohnya, jika kebudayaan tersebutberbentuk tarian, maka masyarakat
dianjurkan untuk belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut, dan
dapat dipentaskan setiap tahun dalam acara-acara tertentu atau diadakannya
festival-festival
Culture Knowledge
pelestarian budaya yang dilakukan dengan cara membuat suatu pusat informasi
mengenai kebudayaan yang dapat difungsionalisasi ke dalam banyak bentuk
untuk edukasi ataupun untuk kepentingan pengembangan kebudayaan itu
sendiri dan potensi kepariwisataan daerah.
11. Persoalan yang sering terjadi dalam masyarakaat adalah terkadang tidak merasa
bangga terhadap produk atau kebudayaannya sendiri. Kita lebih bangga terhadap
budaya-budaya impor yang sebenarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
sebagai orang Timur. Mengapa hal itu dapat terjadi..? (menganalisis)
Jawab :
Di era sekarang ini, masyarakat Indonesia khususnya anak muda lebih condong
untuk mempelajari budaya asing daripada budaya nya sendiri. Akibat
perkembangan teknologi dan pengetahuan yang masuk, membuat generasi muda
dirasa kurang mencintai budaya sendiri. Banyak factor yang mempengaruhi
diantaranya :
Kurangnya minat dan kesadaran
Mereka lebih memilih mempelajari budaya asing yang dirasa trend dan
mengikuti zaman sekarang. Mempelajari sesuatu harus tanpa adanya paksaan
melainkan didasari adanya kesadaran yang timbul dengan sendiri karena wujud
cinta terhadap kebudayaan local.
Ketidakpedulian terhadap budaya local
12. Mengapa masyarakat di suatu pulau dapat mengembangkan budaya mereka masing-
masing sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungannya? (menganalisis)
Jawab : Keadaan itu menghambat hubungan antarmasyarakat dari pulau yang
berbeda, sehingga masyarakat di suatu pulau akan mengembangkan budaya mereka
masing-masing yang sesuai dengan tingkat kemajuan dan lingkungannya. Salah
satunya adalah terkait mata pencaharian yang berbeda-beda di setiap
lingkungannya.
15. MenurutJphn J. Honigman dalam buku The World of Man (1959) menyebutkan
wujud kebudayaan ada tiga yaitu ideas (gagasan), activities (aktivitas), dan artifact
(artefak). Jelaskan menurut pendapat anda mengenai ketiga wujud kebudayaan
tersebut! (menguji)
Jawab : Ideas (gagasan) Bersifat abstrak, tidak dapat dilihat dan disentuh dan
terletak dalam pikiran manusia. Aktivities (aktivitas) adalah wujud kebudayaan
sebagai suatu Tindakan berpola darimanusia dakam masyarakat itu. Artifact adalah
wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas. Perbuatan, dan karya
semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
16. jika kebudayaan tersebutberbentuk tarian, maka masyarakat dianjurkan untuk
belajar dan berlatih dalam menguasai tarian tersebut, dan dapat dipentaskan setiap
tahun dalam acara-acara tertentu atau diadakannya festival-festival. Dengan
demikian kebudayaan lokal selalu dapat dijaga kelestariannya. Contoh tersebut
merupakan cara untuk melestarikan kebudayaan dengan cara…..(Mempresiksi)
jawab : Culture Experience. Culture Experience Merupakan pelestarian budaya
yang dilakukan dengan cara terjun langsung kedalam sebuah pengalaman kultural
17. Budaya merupakan cara hidup milik suatu kelompok masyarakat yang terus
berkembang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Tuliskan apa yang sudah
kamu ketahui tentang Unsur-unsur Kebudayaan? (Mengarang)
Jawab :
a. Sistem Bahasa Yaitu suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan
dan sekaligusm enjadi alat perantara yang utama bagi manusia untuk
meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
b. Sistem pengetahuan Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang
kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya, system
pengetahuan.
c. Sistem organisasi sosial Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat
yang anggotanyamerasa satu dengan sesamanya.
d. Sistem peralatan hidup dan teknologi. Yang dimaksud dengan teknologi adalah
jumlah dari semua teknik yang dimiliiki oleh para anggota dalam suatu
masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan
mengumpulkan bahan-bahan mentah.
e. Sistem mata pencarian hidup System mata pencarian hidup adalah segala upaya
manusia untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.
f. Sistem Religi System religi bisa diartikan sebagai sebuah system yang terpadu
antarakeyakinan dan praktek keagamaan yang berhungan dengan hal-hal yang
suci dan tidak dapat dijangkau oleh akal dan pikiran.
g. Kesenian Secara sederhana kesenian dapat diartikan sebagai segala Hasrat
manusia terhadap keindahan atau estetika.
18. Buatlah poster tentang Upaya-upaya dalam Melestarikan Budaya yang menarik dan
kreatif dengan menggunakan bahan dan alat berikut :
1. karton
2. spidol
3. gunting
4. penggaris Dll (Membuat)
20. Di era globalisasi, cukup banyak budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia.
Contoh pada masyarakat NTT yang dulunya sangat menjunjung tinggi budaya
gotong royong dalam menyelesaikan pekerjaan di bidang pertanian, namun saat ini
masyarakatnya lebih memilih menggunakan mesin mulai dari menanam sampai
proses penggilingan padi. Sehingga budaya gotong royong pun yang dulunya sangat
kental pada masyarakat perlahan mulai dilupakan. Lalu apakah faktor yang
menyebabkan budaya lokal kita dilupakan? Kurangnya generasi penerus yang
memiliki minat untuk belajar dan mewarisi kebudayaan sendiri bisa menjadi salah
satu faktor. Dari permasalahan tersebut berikan langkah-langkah yang dapat
menyelesikan permasalahan tersebut…. (Merancang)
Jawab : Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melestarikan kebudayaan
Indonesia pada era globalisasi agar tetap terjaga
1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam memajukan budaya lokal.
2. Berusaha menghidupkan kembali semangat toleransi, kekeluargaan dan
solidaritas yang tinggi.
3. Mengekspor dan mempromosikan kebudayaan lokal Indonesia melalui produk
kesenian ke luar negeri.
4. Selalu mempertahankan budaya Indonesia agar tidak punah. Mengusahakan
agar masyarakat mampu mengelola keanekaragaman budaya lokal.
5. Memperkenalkan dan mempelajari kebudayaan lokal dalam mata pelajaran di
sekolah.