Anda di halaman 1dari 2

TUGAS TUTORIAL KE 1

KONSEP DASAR IPS

NAMA : RUDIAH PRIMARIANTARI

NIM : 858163903

TUGAS

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan keberadaannya dalam kurikulum persekolahan di Indonesia tidak
lepas dari perkembangan dan keberadaan Social Studies (Studi Social) di Amerika Serikat. Oleh karea
itu gerakan dan paham Social Studies di Amerika Serikat banyak mempengaruhi pemikiran mengenai
ilmu pengetahuan sosial (IPS) di Indonesia.

SOAL

1. Jelaskan kerangka kerja Studi Social!


2. Sebutkan dan jelaskan pebedaan ilmu pengetahuan sosial sebagai studi dengan disiplin ilmu-
imu social!
3. Jelaskan dan berikan contoh cara mengukur keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS!
4. Jelaskan dan berikan contoh yang dimaksud nilai praktis dan nilai ketuhanaan!
5. Jelaskan keterkaitan antara praktis dengan nilai ketuhanan dalam pembelajran konsep dasar
IPS!

MENJAWAB

1. Kerangka kerja Studi Sosial tidak menekankan pada bidang teoretis, namun lebih kepada
bidang-bidang praktis dalam mempelajari gejala dan masalah-masalah sosial yang terdapat
di lingkungan masyarakat. Pendekatan yang digunakan Studi Sosial sangat berbeda dengan
pendekatan yang biasa digunakan dalam Ilmu Sosial. Pendekatan Studi Sosial bersifat
interdisipliner atau bersifat multidisipliner dengan menggunakan berbagai bidang keilmuan.
Sedangkan pendekatan yang digunakan dalam Ilmu Sosial (Social Sciences) bersifat disipliner
dari bidang ilmunya masing-masing. Demikian pula pada tingkat dan taraf yang lebih rendah
pendekatan Studi Sosial lebih bersifat multidimensional, yaitu meninjau satu gejala atau
masalah sosial dari berbagai dimensi atau aspek kehidupan. Studi Sosial sebagai bahan
pembelajaran karena sifatnya lebih mendasar dapat disajikan kepada tingkat yang lebih
rendah, sesuai dengan yang dikemukakan oleh John Jarolimek (1977: 3-4) sebagai berikut:
“Social studies has as its particular mission the task of helping young people develop
comptencies that enable them to deal with, and to some extent manage, the physical and
social forces of the world in which they live. Such competencies make to possible for pupils to
shape their lives in harmony with those forces. Social studies education should also provide
young people with a feeling of hope in the future and comfidence in their ability to solve
social problems.”
2. Studi Sosial (social studies) bukan merupakan suatu bidang keilmuan atau disiplin
bidang akademis, melainkan lebih merupakan suatu bidang pengkajian tentang
gejala dan masalah sosial. Dalam kerangka kerja pengkajian Studi Sosial
menggunakan bidang-bidang keilmuan yang termasuk bidang-bidang ilmu sosial.
IPS ialah bidang studi yang merupakan paduan (fusi) dari sejumlah disiplin ilmu
sosial. Ilmu sosial ialah bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di
masyarakat dan mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat.
Berikut pebedaan ilmu pengetahuan sosial sebagai studi dengan disiplin ilmu-imu social:
 Ilmu Pengetahuan Sosial bukanlah disiplin ilmu seperti halnya ilmu sosial, IPS lebih ke
kajian terhadap masalah masyarakat.
 Pendekatan yang dilakukan dalam IPS menggunakan pendekatan multidisipliner atau
interdisiplin, tidak seperti ilmu sosial yang menggunakan pendekatan disiplin ilmu atau
monodisiplin.
 Ilmu Pengetahuan Sosial senagja dirancang untuk pendidikan oleh karena itu
keberadaan IPS lebih memfokukan pada dunia persekolahan tidak seperti ilmu sosial
keberadaannya.
 IPS disamping menggunakan ilmu-ilmu sebagai bahan pengembangan materi
pembelajaran diengkapi dengan mempertimbangkan aspek psikologi, karena itu dalam
penyajian IPS sangat memperhatikan latar belakang,kemampuan, lingkungan serta
perkembngan yang lainnya.
3. Cara mengukur perbedaan keberhasilan pelaksanaan pendidikan IPS:
 Penilaian kelas, Penilaian yang dilakukan oelh guru untuk mengetahui kemajuan dan
hasil belajar siswa mendiagnosa kesulitan belajar memberikan uman balik proses belajar
mengajar.
 Tes kemampuan dasar dilakukan untuk mengetahui kemampuan membaca, menulis dan
berhitung yang diperlukan dalam rangka memperbaiki progam pembelajran.
 Penilaian akhir satuan pendidikan dan sertifikasi dilakukan untuk mendapatkan
gambaran secara utuh pencapaian belajar siswa dalm waktu tertentu.
 Penilaian program secara berkala dan terus menerus oleh departemen Pendidikan
Nasional dan Dispendik untuk mengetahui kesesuaian kurikulum dengan dasar fungsi
dan ujuan pendidikan nasional serta kesesuaian perkembangan yang terjadi dalam
masyarakat.
4. Nilai praktis dan Nilai ketuhanaan
 Nilai Praktis: Nilai pembelajaran dan pendidikan apapun, nilainya tidak berarti apabila
tidak dapat diterapkan secara praktis dalam kehidupan sosial sehari-hari, pembelajaran
dan pendidikan dianggap tidak memiliki makna yang baik jika tidak memiliki nilai prakis.
Oleh karena itu pokok bahasan IPS hanya tentang pengetahuan yang konseptual teoreti
belaka.
 Nilai ketuhanan, sebagai manusia makhluk sosial yang berbeda dengan makhluk hidup
ciptaan YME. Kenikmatan kita sbagai manusia mampu menguasai IPTEK dan dapat
menjaddi landasan untuk mendekatkan serta meningkatkan IMTAQ. Nilai ketuhanan
menjadi ladasan moralitas.
5. Pada nilai praktis dijelaskan bahwa pokok bahsan IPS jagan tentang pengetahuan yang
konseptual teroretis belaka melainkan dari kehidupan sehari-hari muali dari lingkungan
terkecil yaitu keluarga.

Anda mungkin juga menyukai