Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan
baik pada tingkat SD, SMP, maupun SMA. Namun materi IPS menggunakan bahan ilmu-
ilmu sosial yang di pilih dan sesuaikan dengan tujuan pengajaran dan pendidikan. Salah satu
penyebab lahirnya IPS (social studies) di sebabkan adanya keinginan dari ahli-ahli ilmu
sosial dan pendidikan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Di indonesia IPS
dimasukan ke dalam kurikulum tidak terlepas dari situasi kacau akibat G30S/PKI. Berikut
dikemukakan beberapa definisi dari IPS :
1) Pusat kurikulum menyatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang bersumber
dari kehidupan sosial manyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep
ilmu sosial yang di gunakan untuk kepentingan pembelajaran. IPS adalah bahan
kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan , adaptasi, seleksi dan modifikasi
yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah, geografi,
sosiologi, antropologi, dan ekonomi.
2) Jarolimek. Menyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan IPS berhubungan erat
dengan pengetahuan , keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan siswa
berperan serta dalam kelompok masyarakat dimana ia tinggal.
IPS secara sederhana dapat di definisikan sebagai sebagai perpaduan dari berbagai
bagian konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk kepentingan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah.
IPS dirumuskan berlandasan pada realitas dan fenomena sosial yang diwujudkan
dengan pendekatan interdisipliner dari cabang-cabang ilmu sosial. Hakikat ips adalah untuk
menggambarkan konsep pemikikran yang berdasarkan realitas kondisi sosial yang ada di
lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharapkan dapat
melahirkan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharap dapat melahirkan
warga negara yang baik dan bertanggung jawabterhadap bangsa dan negaranya.
Pendidikan IPS saat ini di hadapkan pada suatu upaya peningkatan kualitas
pendidikan khususnya sumber daya manusia, sehingga eksitensi pendidikan IPS benar-ben ar
dapat mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berfikir kritis.
Berbeda dengan silabus IPS 1994 isinya di satuakan dengan cara yang lebih
menyatu serta di sederhanakan di bandingkan dengan dokumen silabus IPS 1986 serta 1975
yang masih tampak terisolasi.1994 adalah silabus .
Korelasi antara mata pelajaran pendukung berbeda kontras dengan studi
sebelumnya (1986,1975,serta 1968). Kurikulum 1968 tetap sama serta merupakan bidang
studi global, sejarah,serta kewarga negaraan yang berkembang .pada tahun 1975,kurikulum
kewarga negaraaan di pisahkan menjadi PMP.pada kurikulum 1994 PMP berganti nama
menjadi PPKN.
Mengenai alokasi waktu ,tidak ada perbedaan antara silabus 1986 serta 1994,
namun lebih sedikit pada silabus 2006, yaitu 3x35 menit. Perbedaan yang paling penting
adalah pada harga PPB. Silabus tahun 1986 padat serta informasi yang di butuhkan
terbatas,sedangkan silabus tahun 1994 di serahkan kepada master serta silabus tahun 2006
lebih sederhana lagi.
Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa yunani (Huda Rohmadi, 2012:9)
yaitu curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu.dalam bahasa latin
currikulum berarti a running, course, or race course kemudian dalam bahasa prancis courir
yang berarti berlari. Dari beberapa pengertian bahasa latin tersebut kemudian di gunakan
istilah “course” atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mendapatkan suatu gelar .
2) Tujuan kurikulum
Tujuan yang ingin di capai sekolah secara keseluruhan sebagai lembaga pendidikan,
sekolah memiliki jumlah tujuan yang ingin di capai yang telah dirancang dalam
bentuk pengetahuan, keterampilan serta sikap.
Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi, setiap bidang stud i dalam
kurikulum suatu sekolah juga mempunyai sejumlah tujuan yang ingin dicapainya.
Tujuan inipun digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan , dan sikap yang
diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mempelajari suatu bidang studi pada sekolah
tertentu.
b. Landasan pengembangan kurikulum pendidikan IPS
Penerapan materi pendidikan IPS di SD yang akan diberikan pada peserta didik
disususn dan direncanakan sedemikian rupa yang memperharikan materi dan konsep serta
lanmdasan filosofinya. Kesemuanya itu tentunya akan di arahkan pada tujuaan yang telah di
tentukan dan ditetepkan dalam pendidikan IPS di SD. Ketika dilakukan penyusunan
kurikulum di pendidikan IPS di SD, langkah awalnya didasarkan pada penerapan landasan
filsafat apa yang akan digunakan.
Penetapan landasan filosofis, dan edukatif serta pengembangan teori dan konsep
akan tergantung dari tujuan yang telah di tetapkan . dimana tujuan dari pengembangan
pendidikan IPS ini meliputi pengembangan intelektual, kemampuan individu serta
peranannya dalam masyarakat.
Pendidikan IPS untuk sekolah dasar dan menengah di definisikan sebagai studi
sederhana atau alternatif dari ilmu-ilmu sosial serta humaniora, serta aktivitas manusia yang
dikembangkan serta dijadikan secara ilmiah serta pedagogis untuk dipelajari. Sementara itu,
pendidikan IPS untuk perguruan tinggi berarti pemilihan untuk mata pelajaran sosial serta
manusia serta kegiatan manusia yang mengatur serta menyajikan psikologi ilmiah serta
teknis untuk pendidikan.
4. PERKEMBANGAN KURIKULUM DI SD/MI
a. Penerapan kurikulum 2013
Karakteristik pembelajaran
Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi.standar kompetensi lulusan memberikan kerangka
konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus di capai. Standar isi memberikan standar
konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang di turunkan dari tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi.
Perencanaan pembelajaran
a) Desain pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran
Buku teks pelajaran di gunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang jumlahnya
di sesuaikan dengan kebutuhan peserata didik.
Pengelolaan kelas
o Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan
karakteristik proses pembelajaran.
o Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik.
o Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta
didik.
o Guru menyesuaikan materi pembelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik.
o Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
o Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar
peserata didik selama proses pembelajaran berlangsung.
o Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat.
o Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
o Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran; dan
o Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang di
jadwalkan.
Pelaksanaan pembelajaran
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil
penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk menperbaiki proses pembelajaran
sesuai dengan standar penilaian pendidikan.
Kategori mandiri belajar yang dimana satuan pendidikan ataui sekolah tetap
menerapkan kurikulum 2013 namun di dalamnya berisi prinsip dan kaidah-kaidah
dari kurikulum merdeka, biasa disebut dengan kurikulum darurat
Kategori mandiri berubah, ketika tahun ajaran 2022/2023 telah dimulai satuan
pendidikan tersebut akan menggunakan kurikulum merdeka yang dimana perangkat
ajar yangh digunakan dalam pembelajaran telah tersedia pada platfrom merdeka
mengasjar sesuai tingkatan satuan pendidikan. Perangkat ajar yang tersedia pada
jenjang SD adalah kelas I dan IV
Kategori mandiri berbagi, nantinya satuan pendidikan akan mengimplementasikan
atau menerapkan kurikulum merdeka dan mengembangkannya sendiri npefrangkaty
ajar yang akan digunakan untuk kelas I dan IV SD tentunya di mulai pada tahun
ajaran 2022/2023.
Kurikulum merdeka memiliki salah satu program yakni sebuah proyek sebagai
wujud penguatan profil pelajar pancasila, hal tersebut dilakukan guna tercapainya karakter
siwa yang sama dengan profil pancasila. Tema proyak yang akan dilakukan bermacam –
macam dapat bertema lingkungan, kebhinekaan, bahkan kkewirausahaan, proyek tersebut
dilakukan minimal dua kali dalam setahun pembelajaran.
Mata pelajaran IPS mengkaji tentang seperanmgkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisais yang berkaitan dengan isu sosial. Undang –undang sistem pendidikan nasioanal
tahun 2002 pasal 37 mengamanatkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat IPS yang di maksud untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis peserta didik tyerhadap konsisi sosial masyarakat. Pada jenjang SD/ MI
mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.
Melalui mata pelajaran IPS peserta didik di arahkan untuk menjadi warga dunia
yang cinta damai. Materi pembelajaran IPS di SD yang syarat dengan konsep, pengertian,
dan prinsip- prinsip abstrak, perlu mendapat perhatian yang serius agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Namun, dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPS yang masih sering
terjadi adalah siswa hanya menghafal materi sehingga esensi tujuan dari IPS masih kurang
di pahami.
Sumber belajar merupakan hal yang paling penting bagi proses belajar mengajar.
Tanpa adanya sumber belajar seseorang tidak dapat mengumpulkan informasi atau
pengetahuan yang akan ia pelajari sebagai pengetahuan baru yang bermanfaat bagi dirinya
sendiri maupun orang lain.
Sumber belajar sangat di butuhkan untuk menggali semua informasi yang kita
perlukan dalam memahami materi yang sedang di pelajari . begitu pula saat kita akan belajar
tentang materi IPS. Kita membutuhkan berbagai macam bahan materi untuk belajar IPS.
Tempat atau lingkungan alam sekitar di mana saja seseorang dapat melakukan belajar
atau proses perubahan tingkah laku. Misalnya : perpustakaan, museum, gunung dan
lain sebagainya
Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku
bagi peserta didik, misalnya : candi, mesjid dan sebagainya
Buku, yaitu segala macam jenis buku yang dapat di baca secara mandiri oleh peserta
didik, misalnya: buku pelajaran, majalah, koran dan sebagainya.
Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya kerusuhan, peristiwa bencana, dan
peristiwa lainnya.
Daftar Pustaka
Endayani Henni, “Sejarah dan Konsep Pendidikan IPS”, ITTIHAD 11, no. 2, (2018): 121-
124.
Fatimah Siti, dkk. “Perkembangan Kurikulum IPS SD”, Jurnal Pendidikan dan Keguruan 2,
no. 3, (2002):103.
Hermawati Candra Yudi, dkk. “Konsep Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan Islam”,
MUDARRISUNA 10, no 1, (2020): 36- 40.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/landasan-
pendidikan/modul-landasan-pendidikan/Dr.Sardjijo M.Si.id
Nera, dkk. “The Influence Of The Course Review Horay Type Model On Social Studies
Learning Outcomes In The Struggle, Material Of The Heroes In Grade IV”, Jurnal
Pendidikan IPS 13, no 1, (2023): 2.