Anda di halaman 1dari 11

RESUME

Nama : Sri delfitri m wali


Nim :211040017
Kelas : pgmi 1/sem 6

1. KONSEP PENDIDIKAN IPS


a. Pengertian pendidikan IPS

Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang di ajarkan
baik pada tingkat SD, SMP, maupun SMA. Namun materi IPS menggunakan bahan ilmu-
ilmu sosial yang di pilih dan sesuaikan dengan tujuan pengajaran dan pendidikan. Salah satu
penyebab lahirnya IPS (social studies) di sebabkan adanya keinginan dari ahli-ahli ilmu
sosial dan pendidikan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Di indonesia IPS
dimasukan ke dalam kurikulum tidak terlepas dari situasi kacau akibat G30S/PKI. Berikut
dikemukakan beberapa definisi dari IPS :

1) Pusat kurikulum menyatakan bahwa IPS merupakan mata pelajaran yang bersumber
dari kehidupan sosial manyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep
ilmu sosial yang di gunakan untuk kepentingan pembelajaran. IPS adalah bahan
kajian terpadu yang merupakan penyederhanaan , adaptasi, seleksi dan modifikasi
yang diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampilan sejarah, geografi,
sosiologi, antropologi, dan ekonomi.
2) Jarolimek. Menyatakan bahwa pada dasarnya pendidikan IPS berhubungan erat
dengan pengetahuan , keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang memungkinkan siswa
berperan serta dalam kelompok masyarakat dimana ia tinggal.

IPS secara sederhana dapat di definisikan sebagai sebagai perpaduan dari berbagai
bagian konsep atau materi ilmu-ilmu sosial yang diramu untuk kepentingan program
pendidikan dan pembelajaran di sekolah.

IPS dirumuskan berlandasan pada realitas dan fenomena sosial yang diwujudkan
dengan pendekatan interdisipliner dari cabang-cabang ilmu sosial. Hakikat ips adalah untuk
menggambarkan konsep pemikikran yang berdasarkan realitas kondisi sosial yang ada di
lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharapkan dapat
melahirkan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS diharap dapat melahirkan
warga negara yang baik dan bertanggung jawabterhadap bangsa dan negaranya.

Pendidikan IPS saat ini di hadapkan pada suatu upaya peningkatan kualitas
pendidikan khususnya sumber daya manusia, sehingga eksitensi pendidikan IPS benar-ben ar
dapat mengembangkan pemahaman konsep dan keterampilan berfikir kritis.

2. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN IPS

Secara akademik karakteristik mata pelajaran IPS dapat diformulasikan sebagai


berikut :

a) Ilmu pengetahuan sosial merupakan gabungan dari unsur-unsur gergrafi, sejarah,


ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga humaniora,
pendidikan dan agama.
b) Standar kompetensi dan kompetensi dasar berasal dari struktur keilmuan geografi,
sejarah, ekonomi dan sosiologi, yang dikemas sedemikian, rupa sehingga menjadi
pokok bahasan atau tema.

3. PERKEMBANGAN KURIKULUM IPS SD/MI

Kurikulum IPS SD tahun 2006 di KTSP yang di tetapkan melalui kepmendiknas RI


22/2006 memiliki ciri tersendiri karena tidak mengikuti titik pusat (PB). Tapi standar skill
(SK). Serta skill (KD). Lebih muda dengan jam belajar yang sedikit.

Memberi kesempatan yang luas kepada pemilik untuk berkreasi dalam


mengembangkan materi yang menjadi acuan riset akademik PAKEM. Silabus 2006 lebih
sederhana serta lebih praktis,tapi memiliki nuansa yang luar biasa.kurikulum pendidikan IPS
SD 2006 hanya memberikan indikasi kedalam serta keluasan isi untuk pemerolehan
KD,model kerjanya berbasis konsensus serta menekankan pembelajaran kreatif. Kelas 1,2
serta 3 dilaksanakan dengan pendekatan tematik sedangkan kelas 4 sampai 6 menggunakan
pendekatan akademik.

Berbeda dengan silabus IPS 1994 isinya di satuakan dengan cara yang lebih
menyatu serta di sederhanakan di bandingkan dengan dokumen silabus IPS 1986 serta 1975
yang masih tampak terisolasi.1994 adalah silabus .
Korelasi antara mata pelajaran pendukung berbeda kontras dengan studi
sebelumnya (1986,1975,serta 1968). Kurikulum 1968 tetap sama serta merupakan bidang
studi global, sejarah,serta kewarga negaraan yang berkembang .pada tahun 1975,kurikulum
kewarga negaraaan di pisahkan menjadi PMP.pada kurikulum 1994 PMP berganti nama
menjadi PPKN.

Mengenai tujuan kurikulum,kurikulum 1964/1968 menitik beratkan pada


etika.prinsip keadialan ini di wujudkan dalam bidang studi PMP/PPKN pada silabus
1075,1986 serta 1994. Silabus tahun 1986 serta 1994 memiliki tujutn yang sama . terutama
menggunakan pendekatan periode sejarah.Silabus asli 1986 tidak selengkap silabus tahun
1975 karena masuknya mata kulia PSPB.

Mengenai alokasi waktu ,tidak ada perbedaan antara silabus 1986 serta 1994,
namun lebih sedikit pada silabus 2006, yaitu 3x35 menit. Perbedaan yang paling penting
adalah pada harga PPB. Silabus tahun 1986 padat serta informasi yang di butuhkan
terbatas,sedangkan silabus tahun 1994 di serahkan kepada master serta silabus tahun 2006
lebih sederhana lagi.

a. Pengertian dan tujuan kurikulum


1) Pengertian kurikulum

Kurikulum menurut UU sisdiknas No. 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana


pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman dalam penyususnan kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap
satuan pendidikan.

Secara etimologi, kurikulum berasal dari bahasa yunani (Huda Rohmadi, 2012:9)
yaitu curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu.dalam bahasa latin
currikulum berarti a running, course, or race course kemudian dalam bahasa prancis courir
yang berarti berlari. Dari beberapa pengertian bahasa latin tersebut kemudian di gunakan
istilah “course” atau mata pelajaran yang harus ditempuh untuk mendapatkan suatu gelar .

Secara terminologi, pengertian kurikulum telah banyak di kemukakan oleh para


ahli di antaranya :
 Menurut crow kurikulum merupakan sebuah rancagan pengajaran atau sejumlah mata
pelajaran yang telah di susun secara sistematik guna menyelesaikan suatu program
dalam upaya meraih atau memperoleh ijazah.
 Menurut arifin kurikulum merupakan seluruh bahan pelajaran yang harus di sajikan
dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan.
 Me nurut mac donal (1965;3) (syaodih sukmadinata 2017) kurikulum merupakan
suatu rencana yang memberi pedoman atau pegangan yang digunakan dalam
berlangsungnya proses kegiatan belajar –mengajar.

2) Tujuan kurikulum
 Tujuan yang ingin di capai sekolah secara keseluruhan sebagai lembaga pendidikan,
sekolah memiliki jumlah tujuan yang ingin di capai yang telah dirancang dalam
bentuk pengetahuan, keterampilan serta sikap.
 Tujuan yang ingin dicapai dalam setiap bidang studi, setiap bidang stud i dalam
kurikulum suatu sekolah juga mempunyai sejumlah tujuan yang ingin dicapainya.
Tujuan inipun digambarkan dalam bentuk pengetahuan, keterampilan , dan sikap yang
diharapkan dapat dimiliki siswa setelah mempelajari suatu bidang studi pada sekolah
tertentu.
b. Landasan pengembangan kurikulum pendidikan IPS

Penerapan materi pendidikan IPS di SD yang akan diberikan pada peserta didik
disususn dan direncanakan sedemikian rupa yang memperharikan materi dan konsep serta
lanmdasan filosofinya. Kesemuanya itu tentunya akan di arahkan pada tujuaan yang telah di
tentukan dan ditetepkan dalam pendidikan IPS di SD. Ketika dilakukan penyusunan
kurikulum di pendidikan IPS di SD, langkah awalnya didasarkan pada penerapan landasan
filsafat apa yang akan digunakan.

Pendidikan IPS di SD merupakan suatu synthetic antara disiplin ilmun pendidikan


dan disiplin ilmu sosial maka didalam pengembangannya tidak saja didasarkan pada
pengembangan dari segi keilmuan semata melainkan diarahkan untuk tujuan npendidikan
khususnya pendidikan dasar.teori dan konsep yang di gunakan mengacu pada teori dan
konsep yang memiliki relevansinya dengan segi pendidikan. Pada tahap penyajiannya harus
di sesuaikan dengan landasan edukatif pendidikan IPS di SD.
Artinya materi yang diberikan harus dilakukan proses penyederhanaan terlebih
dahulu yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan psikologis ataupun faktor tingkat
kematangan peserta didik.

Penetapan landasan filosofis, dan edukatif serta pengembangan teori dan konsep
akan tergantung dari tujuan yang telah di tetapkan . dimana tujuan dari pengembangan
pendidikan IPS ini meliputi pengembangan intelektual, kemampuan individu serta
peranannya dalam masyarakat.

Pengembangan kurikulum pendidikan IPS di indonesia tidak terlepas dari landasan


filosofi yang mendasari pengembangan kurikulum tersebut. Landasan filosofi yang
dimaksud adalah landasan filosofi pendidikan atau lebih khusus lagi landasan filosofi, dan
edukatif dengan tujuannya.

c. Perkembangan kurikulum pendidikan IPS di indonesia

Pendidkan IPS berkembang dengan banyak perubahan di dalamnya,. Pendidikan IPS


sekarang berbeda dengan pendidikan IPS masa lalu, perkembangan sesuai dengan kondisi
negara serta zaman. Pemikiran tentang konsep IPS di indonesia banyak di pengaruhi oleh
IPS di amerika serikat yang di anggap sebagai negara yang memiliki pengalaman panjang
serta reputasi yang baik.

Apabila ditelusuri sejarah pendidikan ilmu-ilmu sosial termasuk dalam kurikulum


ataupun materi sekolah pada kurikulum 1947, kurikulum pusat 1952, kurikulum 1964
serta kurikulum 1968. Di indonesia, pendidikan sosial secara umum di definisikan dalam dua
cara, yaitu untuk universitas serta sekolah dasar serta menengah.

Pendidikan IPS untuk sekolah dasar dan menengah di definisikan sebagai studi
sederhana atau alternatif dari ilmu-ilmu sosial serta humaniora, serta aktivitas manusia yang
dikembangkan serta dijadikan secara ilmiah serta pedagogis untuk dipelajari. Sementara itu,
pendidikan IPS untuk perguruan tinggi berarti pemilihan untuk mata pelajaran sosial serta
manusia serta kegiatan manusia yang mengatur serta menyajikan psikologi ilmiah serta
teknis untuk pendidikan.
4. PERKEMBANGAN KURIKULUM DI SD/MI
a. Penerapan kurikulum 2013
 Karakteristik pembelajaran

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi.standar kompetensi lulusan memberikan kerangka
konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus di capai. Standar isi memberikan standar
konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang di turunkan dari tingkat
kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai standar kompetensi lulusan,sasaran pembelajaran mencangkup


pengembangan rana sikap,pengetahuan,dan ketrampilan yang di elaborasi untuk setiap satuan
pendidikan .ketiga rana kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologis)
yang berbeda .sikap di peroleh melalaui aktifitas ’’menerima ,menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan’’. pengetahuan di peroleh melalaui aktifitas ‘’mengingat
,memahami, menerapkan, menganalisis, mengefaluasi, mencipta.

Ketrampilan di peroleh melalalui aktifitas ‘’mengamati ,menanya, mencoba,


menalar, menyaji, dan mencipta’’ . untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific),
tematik terpadu (tematik antar pelajaran) ,dan tematik (tematik suatu mata pelajaran) perlu di
terapkan pembelajaran berbasis penyikapan /penelitian (discovery/inquiry learning).

 Perencanaan pembelajaran
a) Desain pembelajaran

Perencanaan pembelajaran di rancang dalam bentuk silabus dan rencana pelaksanaan


pembelajaraan (RPP) yang mengacu pada standar isi. Perencanaan pembelajaraan meliputi
penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar,
perangkat penilaian pembelajaran,dan skenario pembelajaran.penyusunan silabus dan RPP di
sesuaikan dengan pendekatan pembelajaran yang di gunkan.

 Pelaksanaan pembelajaran

a. persyaratan pelaksanaan proses pembelajaran

 Alokasi waktu jam tatap muka pembelajaran


o SD/MI:35 menit
o SMP/MTs:40 menit
o SMA/MA:45 menit
o SMK/MAK:45 menit

 Buku teks pelajaran

Buku teks pelajaran di gunakan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas yang jumlahnya
di sesuaikan dengan kebutuhan peserata didik.

 Pengelolaan kelas
o Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai dengan tujuan dan
karakteristik proses pembelajaran.
o Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
dengan baik oleh peserta didik.
o Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah dimengerti oleh peserta
didik.
o Guru menyesuaikan materi pembelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
peserta didik.
o Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
o Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar
peserata didik selama proses pembelajaran berlangsung.
o Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan mengemukakan
pendapat.
o Guru berpakaian sopan, bersih, dan rapi.
o Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik silabus mata
pelajaran; dan
o Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang di
jadwalkan.

 Pelaksanaan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakn impolementasi dari RPP, meliputi kegiatan


pendahuluan, inti dan penutup.

 Penilaian hasil dan proses pembelajaran


Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik (authentic
assesment ) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar secara utuh. Ketepaduan
penilaian ketiga komponen tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan
belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan dampak instruksional ( instruction effect)
dan dampak pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan program
perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil
penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk menperbaiki proses pembelajaran
sesuai dengan standar penilaian pendidikan.

b. penerapan kurikulum merdeka

kurikulum merdeka menekankan bahwa seseorang pendidik harus memperhatikan


capaian pembelajaran siswa, bukan hanya mengajar untuk menuntaskan materi saja seperti
pendidik tradisional. Mengkutip dari kemendikbut berkaitan dengan hal tersebut kurikulum
memiliki beberapa capaian pembelajaran yang disusun berdasarkan fase-fase pada jenjang
SD, yakni

 Fase A kelas I sampai II SD/sederajat


 Fase B kelas III sampai IV sd/sederajat
 Fase C kelas V sampai VI SD/sederajat

Terdapat pula beberapa perubahan dari kurikulum 2013 ke kurikulum merdeka,


perubahan tersebut yakni mata pelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) dan ilmu pengetahuan
sosial (IPS) disatukan menjadi IPAS yang bertujuan agar peserta didik dapat menjalankan
kehidupan alam dan sosialnya secara bersamaan, penerapan pembelajaran computation
thingking dilakukan pada mata pelajaran bahasa indonesia, matematika dan IPAS, mata
pelajaran bahasa inggris di jadikan sebagai mata pelajaran pilihan, sedangkan mata pelajaran
seni dijadikan sebagai mata pelajaran keterampilan. Berikut ini beberapa pilihan dalam
penerapan kurikulum merdeka, yakni

 Kategori mandiri belajar yang dimana satuan pendidikan ataui sekolah tetap
menerapkan kurikulum 2013 namun di dalamnya berisi prinsip dan kaidah-kaidah
dari kurikulum merdeka, biasa disebut dengan kurikulum darurat
 Kategori mandiri berubah, ketika tahun ajaran 2022/2023 telah dimulai satuan
pendidikan tersebut akan menggunakan kurikulum merdeka yang dimana perangkat
ajar yangh digunakan dalam pembelajaran telah tersedia pada platfrom merdeka
mengasjar sesuai tingkatan satuan pendidikan. Perangkat ajar yang tersedia pada
jenjang SD adalah kelas I dan IV
 Kategori mandiri berbagi, nantinya satuan pendidikan akan mengimplementasikan
atau menerapkan kurikulum merdeka dan mengembangkannya sendiri npefrangkaty
ajar yang akan digunakan untuk kelas I dan IV SD tentunya di mulai pada tahun
ajaran 2022/2023.

Kurikulum merdeka memiliki salah satu program yakni sebuah proyek sebagai
wujud penguatan profil pelajar pancasila, hal tersebut dilakukan guna tercapainya karakter
siwa yang sama dengan profil pancasila. Tema proyak yang akan dilakukan bermacam –
macam dapat bertema lingkungan, kebhinekaan, bahkan kkewirausahaan, proyek tersebut
dilakukan minimal dua kali dalam setahun pembelajaran.

Prinsip holistik merupakan proyak yang dalam pelaksaannya mamndang sesuatu


secara keseluruhan dan utuh, tidak dibeda- bedakan dan dipisah-pisahkan. Kemudian ada
prinsip konstektual, yakni berdasarkan atas pengalaman nyata atau konkrit yang di alami
sendiri dalam kegiatan sehari-hari. Prinsip berpusat pada peserta didik akan dijadikan subjek
dalam pembelajaran dan dalam pelaksanaan tetap dilakukan mandiri.

5. Materi pembelajaran IPS di SD/MI

Mata pelajaran IPS mengkaji tentang seperanmgkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisais yang berkaitan dengan isu sosial. Undang –undang sistem pendidikan nasioanal
tahun 2002 pasal 37 mengamanatkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah
wajib memuat IPS yang di maksud untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis peserta didik tyerhadap konsisi sosial masyarakat. Pada jenjang SD/ MI
mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi.

Melalui mata pelajaran IPS peserta didik di arahkan untuk menjadi warga dunia
yang cinta damai. Materi pembelajaran IPS di SD yang syarat dengan konsep, pengertian,
dan prinsip- prinsip abstrak, perlu mendapat perhatian yang serius agar tujuan pembelajaran
dapat tercapai. Namun, dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPS yang masih sering
terjadi adalah siswa hanya menghafal materi sehingga esensi tujuan dari IPS masih kurang
di pahami.

6. Sumber pembelajaran IPS di SD/MI


o Pengertian sumber belajar IPS

Sumber belajar merupakan hal yang paling penting bagi proses belajar mengajar.
Tanpa adanya sumber belajar seseorang tidak dapat mengumpulkan informasi atau
pengetahuan yang akan ia pelajari sebagai pengetahuan baru yang bermanfaat bagi dirinya
sendiri maupun orang lain.

Sumber belajar sangat di butuhkan untuk menggali semua informasi yang kita
perlukan dalam memahami materi yang sedang di pelajari . begitu pula saat kita akan belajar
tentang materi IPS. Kita membutuhkan berbagai macam bahan materi untuk belajar IPS.

 Sumber belajar berdasarkan jenisnya

 Tempat atau lingkungan alam sekitar di mana saja seseorang dapat melakukan belajar
atau proses perubahan tingkah laku. Misalnya : perpustakaan, museum, gunung dan
lain sebagainya
 Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubahan tingkah laku
bagi peserta didik, misalnya : candi, mesjid dan sebagainya
 Buku, yaitu segala macam jenis buku yang dapat di baca secara mandiri oleh peserta
didik, misalnya: buku pelajaran, majalah, koran dan sebagainya.
 Peristiwa dan fakta yang sedang terjadi, misalnya kerusuhan, peristiwa bencana, dan
peristiwa lainnya.
Daftar Pustaka

Endayani Henni, “Sejarah dan Konsep Pendidikan IPS”, ITTIHAD 11, no. 2, (2018): 121-
124.

Fatimah Siti, dkk. “Perkembangan Kurikulum IPS SD”, Jurnal Pendidikan dan Keguruan 2,
no. 3, (2002):103.

Hermawati Candra Yudi, dkk. “Konsep Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan Islam”,
MUDARRISUNA 10, no 1, (2020): 36- 40.

https://www.studocu.com/id/document/universitas-pendidikan-indonesia/landasan-
pendidikan/modul-landasan-pendidikan/Dr.Sardjijo M.Si.id

Sulistiyawati Mirna,dkk. “ Penerapan Kurikulum 2013 Dalam Meningkatkan Kualitas


Pembelajaran “ Jurnal Pendidikan dan Konseling 4, no 4, (2022):13-16.

Sobri Muhamad, dkk. “Penerapan Kurikulum Merdeka SD/MI di Indonesia” , Journal Of


Development and Reseacrh Education 3, no 2 (2023): 28-29.

Nera, dkk. “The Influence Of The Course Review Horay Type Model On Social Studies
Learning Outcomes In The Struggle, Material Of The Heroes In Grade IV”, Jurnal
Pendidikan IPS 13, no 1, (2023): 2.

https://www.scribd.com/document / SUMBER-BELAJAR-IPS- di -SD/Aifah As.id

Anda mungkin juga menyukai