Anda di halaman 1dari 9

memelihara ke-sungguhan.

1 Secara alami
Salah satu tugas guru adalah mengajar. anakanak selalu ingin tahu dan melakukan
Dalam kegiatan mengajar ini tentu saja tidak kegiatan penjajagan dalam lingkungannya.
dapat dilakukan sembarangan, tetapi harus Rasa ingin tahu ini seyogianya didorong dan
menggunakan prinsip-prinsip belajar bukan di-hambat dengan mem-berikan aturan
dan pembelajaran tertentu agar bisa bertindak yang sama untuk semua anak.
secara tepat. Oleh karenanya, Anda sebagai Perhatian dalam belajar dan
guru perlu mempelajari prinsip-prinsip belajar pembelajaran memegang peranan yang sangat
dan pembelajaran yang dapat membimbing penting. Kenyataan menunjukkan bahwa tanpa
aktivitas merencanakan dan melaksanakan perhatian tidak mungkin terjadi pembelajaran
kegiatan belajar mengajar. Prinsip belajar dan baik dari pihak guru sebagai pengajar maupun
pembelajaran diharapkan menentukan langkah dari pihak peserta didik yang belajar. Perhatian
demi langkah pro bisa memberi arah peserta didik akan timbul apabila bahan
prioritasprioritas dalam tindakan guru. pelajaran yang dihadapinya sesuai dengan
Dalam perencanaan pembelajaran, kebutuhannya, apabila bahan pelajaran itu
prinsip-prinsip belajar dapat mengungkap sebagai sesuatu yang dibutuhkan tentu
batasbatas kemungkinan dalam pembelajaran perhatian untuk mempelajarinya semakin
dalam melaksanakan pengajaran, pengetahuan kuat.2
dan prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran Secara psikologis, apabila sudah
dapat membantu guru dalam memilih tindakan berkonsentrasi (memusatkan perhatian) pada
yang tepat. Selain itu dengan prinsip-prinsip sesuatu maka segala stimulus yang lainnya
belajar dan pembelajaran ia memiliki dan tidak diperlukan. Akibat dari keadaan ini
mengembangkan sikap yang diperlukan untuk kegiatan yang dilakukan tentu akan sangat
menunjang peningkatan belajar peserta didik cermat dan berjalan baik. Bahkan akan lebih
secara efektif dan efesien. mudah masuk ke dalam ingatan, tanggapan
a. Prinsip-Prinsip Belajar dan yang terang, kokoh dan lebih mudah untuk
Pembelajaran 1. Prinsip Kesiapan diproduksikan.3
(Readiness) Motivasi juga mem-punyai peranan
Proses belajar di-pengaruhi kesiapan penting dalam kegiatan pem-belajaran.4
peserta didik, yang dimaksud dengan ke- Seseorang akan berhasil dalam belajar kalau
siapan atau readiness ialah kondisi individu keinginan untuk belajar itu timbul dari dirinya.
yang memungkinkan ia dapat belajar. Motivasi dalam hal ini meliputi dua hal: (a)
Berkenaan dengan hal itu terdapat berbagai mengetahui apa yang akan dipelajari, (b)
macam taraf kesiapan belajar untuk suatu memahami mengapa hal tersebut patut
tugas khusus. Seseorang peserta didik yang dipelajari. Kedua hal ini sebagai unsur
belum siap untuk melaksanakan suatu tugas motivasi yang menjadi dasar permulaan yang
dalam belajar akan mengalami kesulitan atau baik untuk belajar. Sebab tanpa kedua unsur
malah putus asa. Yang termasuk kesiapan ini tersebut kegiatan pembelajaran sulit untuk
ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, berhasil.5
intelegensi latar belakang pengalaman, hasil
belajar yang baku, motivasi, persepsi dan
1 Rothwell, A.B.,Learning Principles, dalam
faktor-faktor lain yang memungkinkan Clark L.H. Strategies and Tactics in secondary School
seseorang dapat belajar. Teaching: A Book of Readings,(Toronto: the Mac
2. Prinsip Motivasi (Motivation) Millan, Co., 1968), h. 10.
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk 2 Dimyati dan Mudjiono, Belajar dan
suatu proses yang terarah. Motivasi adalah Pembelajaran (Cet. IV; Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.
42.
suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai 3 Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran,
kegiatan, mengatur arah kegiatan itu dan Edisi Revisi (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 20.
4 Rothwell, A.B.,op., cit.

31
Seseorang yang mempunyai motivasi perhatian harus sejalan. Berbeda halnya kalau
yang cukup besar sudah dapat berbuat tanpa perhatian yang disengaja atau se-kehendak, hal
motivasi dari luar dirinya, itulah yang disebut ini diperlukan motivasi.
motivasi intrinsik, atau tenaga pendorong yang 3. Prinsip Persepsi dan keaktifan
sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. “Seseorang cenderung untuk percaya
Sebaliknya, bila motivasi intrinsiknya kecil, sesuai dengan bagaimana ia memahami
maka dia perlu motivasi dari luar yang dalam situasi”. Persepsi adalah interpretasi tentang
hal ini disebut ekstrinsik, atau tenaga situasi yang hidup. Setiap individu melihat
pendorong yang ada di luar. Motivasi dunia dengan caranya sendiri yang berbeda
ekstrinsik ini berasal dari guru, orang tua, dari yang lain. Persepsi ini mem-pengaruhi
teman, buku-buku dan sebagainya.6 Kedua perilaku individu. Seseorang guru akan dapat
motivasi dibutuhkan untuk keberhasilan proses memahami peserta didiknya lebih baik bila ia
pembelajaran, namun yang memegang peranan peka terhadap bagaimana cara se-seorang
penting adalah peserta didik itu sendiri yang melihat suatu situasi tertentu.
dapat memotivasi dirinya yang didukung oleh Menurut Thomas M. Riskdalam Zakiah
kepiawaian seorang guru dalam merancang Daradjat, “teaching is theguidance of learning
pembelajaran yang dapat merangsang minat experiences.” Mengajar adalah proses
sehingga motivasi peserta didik dapat membimbing pengalaman belajar.9
dibangkitkan. Pengalaman tersebut diperoleh apabila peserta
Motivasi dapat merupakan tujuan dan didik mempunyai keaktifan untuk bereaksi
alat pembelajaran. Sebagai tujuan, motivasi terhadap lingkungannya. Apabila seorang anak
merupakan salah satu tujuan dalam mengajar, ingin memecahkan suatu per-soalan dia harus
sebagai alat, motivasi merupakan salah satu dapat berpikir sistematis atau menurut
faktor seperti halnya intelegensia dan hasil langkahlangkah tertentu, termasuk ketika dia
belajar sebelumnya yang dapat menentukan menginginkan suatu keterampilan tentunya
keberhasilan belajar peserta didik dari segi harus pula dapat meng-gerakkan otot-ototnya
kognitif, afektif dan psikomotor.7 Motivasi untuk mencapainya.
adalah unsur utama dalam pembelajaran dan Termasuk dalam pem-belajaran,
pem-belajaran tidak dapat berlangsung tanpa peserta didik harus selalu aktif. Mulai dari
adanya perhatian. Jadi, sesuatu hal dikatakan kegiatan fisik yang mudah diamati sampai
menarik perhatian anak, apabila anak pada kegiatan psikis yang susah diamati. 10
memperhatikannya secara spontan tanpa Dengan demikian belajar yang berhasil harus
memerlukan usaha (perhatian tidak se- melalui banyak aktivitas baik fisik maupun
kehendak, perhatian tidak disengaja).8 Bila psikis. Bukan hanya sekedar menghafal
terjadi perhatian spontan yang bukan sejumlah rumus-rumus atau informasi tetapi
disebabkan usaha dari guru yang membuat belajar harus berbuat, seperti membaca, men-
pelajaran begitu menarik, maka perhatian dengar, menulis, berlatih keterampilan-
seperti ini tidak memerlukan motivasi, keterampilan, dan sebagainya.
walaupun dikatakan bahwa motivasi dan Prinsip aktivitas di atas menurut
pandangan psikologis bahwa segala
5 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi
pengetahuan harus di-peroleh melalui peng-
Balajar Mengajar, Edisi I (Cet. IX; Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2001), h. 38. amatan dan pengalaman sendiri. Jiwa memiliki
6 Lihat Syaiful Sagalah. 152., Dimyati dan energi sendiri dan dapat menjadi aktif karena
Mudjiono, op. cit., h. 43., Oemar Hamalik, Kurikulum didorong oleh kebutuhan-kebutuhan.11 Jadi,
dan Pembelajaran, Edisi I (Cet. VI; Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), h. 112-113. 9 Zakiah Daradjat, et al, Metodik Khusus
7 Dimyati dan Mudjiono, Ibid. Pengajaran Agama Islam, Edisi II (Cet. II; Jakarta: PT.
8 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Bumi Aksara, 2001), h. 137.
Edisi V (Cet. XII; Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 10 Dimyati dan Mudjiono, op. cit.,h. 45.
2004), h. 14. 11 Ahmad Rohani, loc. cit.

30
dalam pembelajaran yang meng-olah dan METODE
mencerna adalah peserta didik sesuai dengan CERAMAH
GURU
kemauan, kemampuan, bakat dan latar
belakang masingmasing, guru hanya
10% Materi
merangsang keaktifan peserta didik dengan
Peserta
menyajikan bahan pelajaran. Didik
4. Prinsip Tujuan dan Aktif
BERBUAT Umpan
keterlibatan langsung
YANG Balik
“Tujuan harus ter-gambar jelas dalam LEBIH
pikiran dan diterima oleh para pelajar pada
90%
saat proses belajar terjadi”. Tujuan ialah
sasaran khusus yang hendak dicapai oleh
seseorang. Prinsip keterlibatan langsung
merupakan hal yang penting dalam Gambar 01.Bagan Pengalaman Belajar13
pembelajaran. Pem-belajaran sebagai aktivitas Apa makna diagram tersebut dalam
mengajar dan belajar, maka guru harus terlibat belajar? Jika dalam pembelajaran di kelas guru
langsung begitu juga peserta didik. Prinsip hanya mengajar dalam bentuk ceramah, yang
keterlibatan langsung ini mencakup berarti peserta didik hanya mendengarkan,
keterlibatan langsung secara fisik maupun non maka peserta didik dapat menangkap dari
fisik. Prinsip ini diarahkan agar peserta didik pelajaran tersebut 10% dari apa yang
merasa dirinya penting dan berharga dalam didengarnya. Akan tetapi, jika seorang guru
kelas sehingga dia bisa menikmati jalannya menyajikan materi dengan melibatkan peserta
pembelajaran. didik secara langsung dalam arti peserta didik
Edgar Dale dalam Dimyati mengatakan yang aktif mengerjakan tugas kelompok dan
bahwa: “belajar yang baik adalah belajar melaporkan hasilnya maka peserta didik akan
melalui pengalaman langsung”.12 Pembelajaran mampu mengingat sampai 90% dari apa yang
dengan pengalaman langsung ini bukan dikerjakan. Jadi, jelaslah bahwa keterlibatan
sekedar duduk dalam kelas ketika guru sedang langsung dalam proses pem-belajaran sangat
menjelaskan pelajaran, tetapi bagaimana besar pengaruhnya bagi ke-berhasilan atau
peserta didik terlibat langsung dalam proses peningkatan hasil pem-belajaran. Walaupun
pembelajaran tersebut. Kegiatan pem- demikian perlu dijelaskan bahwa keterlibatan
belajaran yang diterapkan guru berarti itu bukan dalam bentuk fisik semata, bahkan
pengalaman belajar bagi peserta didik. lebih dari itu keterlibatan secara emosional
Sehubungan dengan itu guru harus memahami dengan kegiatan kognitif dalam perolehan
pola pengalaman belajar peserta didik seperti pengetahuan, penghayatan dalam pem-
dalam kerucut pengalaman belajar berikut: bentukan afektif dan pada saat latihan dalam
pembentukan nilai psikomotor.14
5. Prinsip Perbedaan Individual
“Proses belajar bercorak ragam bagi
setiap orang”. Proses pengajaran seyogianya
memperhatikan perbedaan indiviadual dalam
kelas sehingga dapat memberi kemudahan
pencapaian tujuan belajar yang
setinggitingginya. Peng-ajaran yang hanya
13 Masnur Muslich, KTSP;Pembelajaran
Berbasis Kompetensi dan Kontekstual; Panduan bagi
Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, Edisi I
(Cet. V; Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h. 75-76.
12 Dimyati dan Mudjiono, loc. cit. 14 Dimyati dan Mudjiono, op. cit., h. 46.

31
memperhatikan satu tingkatan sasaran akan tambahan, di luar tugas umum bagi seluruh
gagal memenuhi ke-butuhan seluruh peserta kelas sehingga hubungan kelas selalu
didik. Karena itu seorang guru perlu terpelihara. 3) Pengajaran proyek, peserta
memperhatikan latar belakang, emosi, didik me-ngerjakan sesuatu yang sesuai
dorongan dan kemampuan individu dan dengan minat serta kesanggupannya. 4)
menyesuaikan materi pelajaran dan tugas- Pengelompokan menurut kesanggupan, kelas
tugas belajar kepada aspek-aspek tersebut. dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri
Proses pembelajaran yang berlangsung atas peserta didik yang mempunyai
di sekolah-sekolah pada saat ini masih kesanggupan yang sama.
cenderung berlangsung secara klasikal yang Perbedaan individual harus menjadi
artinya seorang guru menghadapi 30-40 orang perhatian bagi para guru dalam
peserta didik dalam satu kelas. Guru masih mempersiapkan pembelajaran dalam kelasnya.
juga menggunakan metode yang sama kepada Karena perbedaan individual merupakan suatu
seluruh peserta didik dalam kelas itu.15 Bahkan prinsip dalam pembelajaran yang tidak boleh
mereka memperlakukan peserta didik secara dikesampingkan demi keberhasilan dalam
merata tanpa mem-perhatikan latar belakang proses pem-belajaran.
sosial budaya, ke-mampuan, atau segala 6. Prinsip Transfer, Retensi
perbedaan individual peserta didik. Padahal dan tantangan
tiap peserta didik memiliki ciri-ciri dan “Belajar dianggap bermanfaat bila
pembawaan yang berbeda. Ada peserta didik seseorang dapat menyimpan dan menerapkan
yang memiliki bentuk badan tinggi kurus, hasil belajar dalam situasi baru”. Apa pun
gemuk pendek, ada yang cekatan, lincah, yang dipelajari dalam suatu situasi pada
periang, ada pula yang lamban, pemurung, akhirnya akan digunakan dalam situasi yang
mudah tersinggung dan beberapa sifat-sifat lain. Prosesa tersebut dikenal dengan proses
individu yang berbeda. transfer, kemampuan seseorang untuk
Untuk dapat mem-berikan bantuan agar menggunakan lagi hasil belajar disebut retensi.
peserta didik dapat mengikuti pembelajaran Bahan-bahan yang dipelajari dan diserap dapat
yang disajikan oleh guru, maka guru harus digunakan oleh para pelajar dalam situasi baru.
benarbenar dapat memahami ciri-ciri para Kuantzu dalam Azhar Arsyad
peserta didik tersebut.16 Begitu pula guru harus mengatakan: “if you give a man fish, he will
mampu mengatur kegiatan pem-belajaran, have a single meal. If you teach him how to
mulai dari perencanaan, proses pelaksanaan fish he will eat all his life”.17 Pernyataan
sampai pada tahap terakhir yaitu penilaian atau Kuantzu ini senada dengan prinsip belajar dan
evaluasi, sehingga peserta didik secara total pembelajaran yang berupa tantangan, karena
dapat mengikuti proses pem-belajaran dengan peserta didik tidak merasa tertantang bila
baik tanpa perbedaan yang berarti walaupun hanya sekedar disuapi sehingga dirinya tinggal
dari latar belakang dan kemampuan yang menelan apa yang diberikan oleh guru. Sebab,
berbeda-beda. tanpa tantangan peserta didik merasa masa
S. Nasution dalam Ahmad Rohani bodoh dan kurang kreatif sehingga tidak
menyarankan empat cara untuk menyesuaikan berkesan materi yang diterimanya. Agar pada
pelajaran dengan kesanggupan individual:16 1) diri peserta didik timbul motif yang kuat untuk
Pengajaran individual, peserta didik menerima mengatasi hambatan dengan baik, maka materi
tugas yang di-selesaikannya menurut pembelajaran juga harus menantang sehingga
kecepatan masing-masing. 4) Tugas tambahan, peserta didik bergairah untuk mengatasinya.
peserta didik yang pandai mendapat tugas Hal ini sejalan dengan prinsip belajar
dan pembelajaran dengan salah satu prinsip
15 B. Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar
di Sekolah (Cet. I; Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), h.
83. 16Syaiful Sagala, op. cit., h, 151. 17 Azhar Arsyad, Your Basic Vocabulary (Cet.
16 Ahmad Rohani, op.cit., h. 17-18. I; Ujung Pandang: AMA Press, 1987), h. 1.

30
konsep contextual teaching and learning yaitu menghayal, merasakan, berpikir dan
inkuiri. Di mana dijelaskan bahwa inkuiri sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan
merupakan proses pembelajaran yang ber- maka daya-daya tersebut akan berkembang.19
dasarkan pada pencarian dan penemuan Teori lain yang menekankan prinsip
melalui proses berpikir secara sistematis.18 pengulangan adalah teori koneksionisme.
Jadi, peserta didik akan bersungguh-sungguh Tokohnya yang terkenal adalah Thorndike
dalam menemukan masalahnya terlebih dahulu dengan teorinya yang terkenal pula yaitu “law
kemudian menemukan sendiri jalan keluarnya. of exercise” bahwa belajar ialah pembentukan
7. Prinsip Belajar Kognitif hubungan antara stimulus dan respon, dan
“Belajar kognitif melibatkan proses pengulangan terhadap pengalaman-
pengenalan dan atau penemuan”.Belajar pengalaman itu memperbesar timbulnya
kognitif mencakup asosiasi antar unsur, respon benar. Selanjutnya teori dari
pembentukan konsep, penemuan masalah, dan phychology psikologi conditioning respons
keterampilan memecahkan masalah yang sebagai perkembangan lebih lanjut dari teori
selanjutnya membentuk perilaku baru, koneksionisme yang dimotori oleh Pavlov yang
berpikir, menalar, menilai dan berimajinasi mengemukakan bahwa perilaku individu dapat
me-rupakan aktivitas mental yang berkaitan dikondisikan dan belajar merupakan upaya
dengan proses belajar kognitif. Proses belajar untuk mengkondisikan suatu perilaku atau
itu dapat terjadi pada berbagai tingkat respons terhadap sesuatu. Begitu pula
kesukaran dan menuntut berbagai aktivitas mengajar membentuk kebiasaan, mengulang-
mental. ulang sesuatu perbuatan sehingga menjadi
8. Prinsip Belajar Afektif suatu kebiasaan dan pembiasaan tidak perlu
“Proses belajar afektif seseorang selalu oleh stimulus yang sesungguhnya, tetapi
menentukn bagaimana ia meng-hubungkan dapat juga oleh stimulus penyerta.20
dirinya dengan pengalaman baru”.Belajar Ketiga teori di atas menekankan
afektif mencakup nilai emosi, dorongan, minat pentingnya prinsip pengulangan dalam
dan sikap. Dalam banyak hal pelajar mungkin pembelajaran walaupun dengan tujuan yang
tidak menyadari belajar afektif. Sesungguhnya berbeda. Teori yang pertama menekankan
proses belajar afektif meliputi dasar yang asli pengulangan untuk melatih daya-daya jiwa,
untuk dan merupakan bentuk dari sikap, emosi sedang-kan teori yang kedua dan ketiga
dorongan, minat dan sikap individu. menekankan pengulangan untuk mem-bentuk
9. Proses Belajar Psikomotor respons yang benar dan membentuk kebiasaan.
Proses belajar psikomotor individu Meskipun ketiga teori ini tidak dapat
menentukan bagaimana ia mampu dipakai untuk menerangkan semua bentuk
mengendalikan aktivitas ragawinya. Belajar belajar, tetapi masih dapat di-gunakan karena
psikomotor mengandung aspek mental dan peng-ulangan masih relevan sebagai dasar
fisik. pembelajaran. Sebab, dalam pembelajaran
10. Prinsip Pengulangan, Balikan, masih sangat dibutuhkan pengulangan-
Penguatan dan Evaluasi. pengulangan atau latihan-latihan. Hubungan
Prinsip pembelajaran yang stimulus dan respons akan bertambah erat
menekankan penting-nya pengulangan yang kalau sering dipakai dan akan berkurang
barangkali paling tua seperti yang bahkan hilang sama sekali jika jarang atau
dikemukakan oleh teori psikologi daya. tidak pernah digunakan. Oleh karena itu, perlu
Menurut teori ini bahwa belajar adalah melatih banyak latihan, pengulangan, dan pembiasaan.
daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri Prinsip belajar dan pembelajaran yang
dari daya mengamat, menangkap, mengingat, berkaitan dengan balikan dan penguatan,

18 Udin Saefudin Sa’ud, Inovasi Pendidikan 19 Ibid.


(Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2008), h. 169. 20 Ibid., h. 47.

31
ditekankan oleh teori operant conditioning, pada gilirannya akan dapat meningkatkan ke-
yaitu law of effect. Bahwa peserta didik akan mampuannya untuk menilai pengalamannya.
belajar bersemangat apabila mengetahui dan Bagaimana anda menerapkan
mendapatkan hasil yang baik. Hasil yang baik prinsipprinsip: a. Kesiapan, b. Motivasi, c.
akan merupakan balikan yang menyenangkan Persepsi, d. Tujuan, e. Perbedaan Individual, f.
dan berpengaruh baik bagi hasil usaha belajar Transfer dan Retensi, g. Belajar Kognitif, h.
selanjutnya. Namun dorongan belajar tidak Belajar Afektif, i. Belajar Psikomoto, j.
saja oleh penguatan yang menyenangkan atau Evaluasi
penguatan positif, penguatan negatif pun dapat Untuk memeriksa lebih jauh hasil anda
berpengaruh pada hasil belajar selanjutnya.21 bagian ini tidak disediakan kunci jawaban.
Apabila peserta didik memperoleh nilai Oleh karena itu hasil latihan Anda sebaiknya
yang baik dalam ulangan tentu dia akan belajar Anda bandingkan dengan hasil latihan anda.
bersungguh-sungguh untuk memperoleh nilai Diskusikanlah dengan kelompok untuk hal-hal
yang lebih baik untuk selanjutnya. Karena nilai berbeda dalam hasil latihan itu. Dengan
yang baik itu merupakan penguatan positif. mengkaji hasil latihan itu, anda seyogianya
Sebaliknya, bila peserta didik memperoleh selalu melihat rincian prinsip-prinsip belajar
nilai yang kurang baik tentu dia merasa takut dan pengajaran yang diuraikan sebelumnya.
tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas, Jika terdapat hal-hal yang tidak dapat diatasi
dia terdorong pula untuk belajar lebih giat. dalam kelompok, bawalah persoalan tersebut
Inilah yang disebut penguatan negatif yang ke dalam pertemuan tutorial. Yakinlah dalam
berarti bahwa peserta didik mencoba pertemuan tersebut anda akan dapat
menghindar dari peristiwa yang tidak memecahkan persoalan tersebut.22
menyenangkan.23 I. Implikasi
Format sajian berupa tanya jawab, 1. Implikasi Prinsip-Prinsip Belajar Bagi
eksprimen, diskusi, metode penemuan dan Peserta didik
sebagainya merupakan cara pem-belajaran Melihat prinsip-prinsip belajar dan
yang me-mungkinkan terjadinya balikan dan pembelajaran di atas, peserta didik sebagai
penguatan. Balikan yang diperoleh peserta subyek pem-belajaran tidak boleh
didik setelah belajar dengan meng-gunakan mengabaikannya begitu saja. Karena peserta
metodemetode yang menarik akan membuat didik sebagai motor utama “primus motor”
peserta didik terdorong untuk belajar lebih dalam kegiatan pembelajaran sehingga akan
bersemangat. berhasil jika menyadari implikasi prinsip-
Jenis cakupan dan validitas evaluasi dapat prinsip belajar terhadap dirinya.
mempengaruhi proses belajar saat ini dan a. Perhatian dan Motivasi
selanjutnya. Dalam rangka pen-capaian tujuan
Pelaksanaan latihan evaluasi pembelajaran peserta didik dituntut
memungkinkan bagi individu untuk menguji untuk memberikan perhatian terhadap
kemajuan dalam pencapaian tujuan. Pe-nilaian semua
individu terhadap proses belajarnya di- rangsangan. Adanya tuntutan tersebut
pengaruhi oleh kebebasan untuk menilai. seyogyanya mendorong peserta didik memiliki
Evaluasi mencakup kesadaran individu perhatian terhadap segala pesan yang
mengenai penampilan, motivasi belajar dan terimanya. Pesanpesan yang diterima dalam
kesiapan untuk belajar. Individu yang pembelajaran adalah yang dapat merangsang
berinteraksi dengan yang lain pada dasarnya ia indranya. Dengan demikian, peserta didik
mengkaji pengalaman belajarnya dan hal ini diharapkan selalu melatih indranya dan belajar
untuk memperhatikan rangsang-an yang
21 Dimyati dan Mudjiono, op. 22 Rothwell, A.B.,
cit., h. 48. 23Ibid., h. 49. Op., Cit. 25Ibid., h. 50.

30
muncul dalam proses pembelajaran. Karena c. Keterlibatan Langsung
peningkatan minat merupakan salah satu faktor Tempat seorang peserta didik dalam
yang mempengaruhi motivasi.25 Sebagai kelas tidak dapat tergantikan oleh orang lain.
contoh dalam proses pem-belajaran peserta Oleh karena itu, keterlibatan langsung peserta
didik harus betulbetul dapat berkonsentrasi didik dalam proses pem-belajaran mutlak
dalam mendengarkan ceramah guru, adanya.
membandingkan konsep-konsep yang Sebagai implikasinya peserta didik
diterimanya, mengamati secara cermat gerakan dituntut untuk mengerjakan sendiri tugas
yang dilakukan oleh guru dan sebagainya. Itu belajar yang diberikan oleh gurunya. Dengan
semua untuk membangkitkan motivasi keterlibatan ini mereka akan mendapat
belajarnya, karena tanpa perhatian seperti itu pengalaman. Bentuk-bentuk perilaku yang
peserta didik tidak dapat menerima pelajaran merupakan implikasi prinsip keterlibatan
secara maksimal. langsung adalah segala kegiatan yang
Sedangkan implikasi prinsip motivasi dilakukan di sekolah apakah itu berbentuk
bagi peserta didik adalah disadarinya oleh intrakurikuler ataukah ekstrakurikuler.
peserta didik bahwa motivasi belajar yang ada Meskipun kegiatan tersebut tidak menjamin
pada dirinya harus dibangkitkan terwujudnya prinsip keaktifan pada diri peserta
dan dikembangkan secara terus-menerus. Hal didik, namun dengan keterlibatan ini
ini dapat dicapai dengan mengetahui tujuan diharapkan dapat mewujudkan keaktifan
belajar yang hendak dicapai, termasuk peserta didik dalam proses
menanggapi secara positif pujian atau pembelajaran.24
dorongan dari orang lain, harus mempunyai d. Pengulangan
rencana tentang tujuan dia belajar dan kapan
Istilah yang masih dapat dipertahankan
harus menyelesaikan jenjang pendidikan yang
dalam proses pem-belajaran adalah tujuh kali
sedang dijalaninya dan lain sebagainya.
satu (7x1) lebih baik daripada satu kali tujuh
b. Keaktifan
(1x7). Pernyataan ini masih sangat di-
Peserta didik sebagai sentral dalam
butuhkan walaupun dalam era teknologi yang
belajar, maka sebagai konsekuensinya aktivitas
serba canggih.
peserta didik merupakan syarat
Sebagai implikasi dari prinsip
berlangsungnya proses pembelajaran.
pengulangan bagi peserta didik adalah
Aktivitas peserta didik dalam hal ini baik
kesadaran peserta didik untuk bersedia
secara fisik maupun intelektual dan emosional
melakukan sesuatu secara berulang-ulang.
harus aktif. Jadi, tidak ada gunanya guru
Diharapkan dengan kesadaran ini peserta didik
melakukan pem-belajaran jika peserta
merasa tidak pernah bosan dalam mengerjakan
didiknya pasif saja. Sebab para peserta
sesuatu walaupun telah di-lakukan secara
didiklah yang belajar, maka merekalah yang
berulang-ulang. Adapun kegiatan yang
harus melakukannya.
merupakan implikasi dari prinsip pe-
Sebagai implikasi prinsip keaktifan
ngulangan seperti menghafal surah pendek
bagi peserta didik terbentuk perilaku-perilaku
dalam al-qur’an, menghafal perkalian,
untuk mencari sumber informasi yang di-
rumusrumus, menghafal nama-nama latin
butuhkan, menganalisis hasil percobaan, ingin
tumbuhan
me-ngetahui segala percobaan yang di-lakukan
ataupun tahun-tahun masehi dan hijrih.25
di laboratorium, membuat tugas-tugas yang
diberikan oleh guru dan sebagainya. Proses e. Perbedaan Individual
selanjutnya terjalin keterlibatan langsung Setiap peserta didik mempunyai
peserta didik dalam pembelajaran.23 karakteristik yang berbeda-beda. Adanya
perbedaan ini seharusnya membuat setiap
24 Ibid., h. 52.
23 Ibid., h. 51. 25 Ibid.

31
peserta didik menyadari bahwa dirinya diperoleh atau me-nerima teguran dari orang
berbeda dengan teman-nya, hal ini akan tua atau guru dari hasil yang kurang baik.28
membantu diri peserta didik dalam Jika peserta didik tidak mendapatkan segera
menentukan cara belajarnya sendiri. Sebagai nilai perolehan dalam ulangan maka tidak ada
implikasi dari prinsip perbedaan individual balikan dan penguatan dari pekerjaannya, yang
bagi peserta didik adalah me-nentukan tempat akhirnya dia merasa sia-sia apa yang telah
duduk di kelas, menyusun jadwal belajar dan dilakukannya.
sebagainya.26 2. Implikasi Prinsip-Prinsip Pembelajaran
f. Tantangan Bagi Guru
Sesuatu yang menantang kadang Guru seperti halnya peserta didik tidak
mengasyikkan, seperti halnya peserta didik terlepas dari implikasi prinsip-prinsip belajar
apabila diberikan tugas untuk mencari sendiri dan pembelajaran, karena guru yang
tentu akan lebih termotivasi untuk belajar. merencanakan selanjutnya melaksanakan
Peserta didik merasa tertantang dengan pembelajaran tersebut.
pencarian tersebut. Kegiatan ini diharapkan Implikasi prinsip-prinsip pembelajaran
bisa mem-buat peserta didik lebih giat belajar bagi guru terwujud dalam perilaku fisik dan
dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. psikis mereka. Jadi dengan adanya kesadaran
Sebagai implikasi dari prinsip guru pada prinsip-prinsip tersebut diharapkan
tantangan bagi peserta didik adalah tuntutan adanya peningkatan kualitas pembelajaran
untuk memiliki kesadaran pada diri peserta yang diselenggarakan.
didik bahwa akan adanya kebutuhan untuk a. Perhatian dan Motivasi
memperoleh, mem-proses dan mengolah Dalam merencana-kan kegiatan
pesan.30 Peserta didik juga harus memiliki pembelajarannya, guru sudah memikirkan
keingintahuan yang besar terhadap sesuatu perilakunya terhadap peserta didik sehingga
yang dihadapinya. Adapun bentuk perilaku dia dapat menarik perhatian dan motivasi
yang merupakan implikasi prinsip tantangan peserta didik dan tidak berhenti pada rencana
ini adalah melakukan eksprimen, pembelajaranya tetapi sampai selesai
melaksanakan tugas terbimbing ataupun menyajikan materinya.
mandiri atau mencari pemecahan suatu Sebagai implikasi prinsip perhatian
masalah. bagi guru tampak pada perilaku-perilaku
g. Balikan dan Penguatan berikut: “hendaknya guru membuat setiap
Setiap orang selalu membutuhkan suatu bahan pelajaran agar mengandung suatu
kepastian dalam setiap aktivitas yang masalah yang menarik perhatian peserta didik
dilakukannya. Seperti halnya peserta didik dan merangsang untuk berusaha menyelidiki
setiap selesai ulangan tentu ingin mengetahui serta memecahkan, guru menghubungkan
hasil ulangannya. Karena dari sini akan timbul bahan pelajaran dengan masalah dan tugas
kesadaran untuk memperoleh balikan27 kongkret yang dapat dikerjakan peserta didik
sekaligus penguatan dari apa yang secara kelompok, dan guru menghubungkan
dilakukannya. bahan pelajaran dengan bidang kegiatan
Sebagai implikasi dari prinsip balikan dan tertentu dalam kehidupan
penguatan ini adalah peserta didik segera sehari-hari.29
mencocokan jawaban dengan kunci jawaban, Selain guru itu juga dapat
menerima kenyataan terhadap nilai yang menggunakan metode yang bervariasi,
menggunakan media sesuai dengan tujuan
26 Ibid., belajar dan materi, guru dapat menggunakan
h. 53. Ibid.
30
gaya bahasa yang tidak monoton serta dapat
27 http://blog.unsri.ac.id/yunifitriyah/belajar-
danpembelajaran/prinsip-prinsip-belajar-dan-asas-
pembelajaran/mrdetail/15206/ (diakses pada tanggal 13- 28 Ibid.
09-2012). 29 Ahmad Rohani, op. cit., h. 20-21.

30
mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang Pengulangan terutama dibutuhkan oleh
membimbing.30 Bila diperhatikan secara bahanbahan pembelajaran yang harus
seksama implikasi prinsip perhatian bagi guru dihafalkan tanpa ada kesalahan sedikit pun,
ini, ini sesuai dengan prinsip pembelajaran termasuk bahan yang membutuhkan latihan-
contextual teaching and learning, seperti latihan.
inkuiri dan masyarakat belajar. e. Perbedaan Individual
Perilaku yang merupakan Guru menghadapi peserta didik secara
implikasi prinsip perhatian dan motivasi bagi klasikal dalam kelas tentunya harus
guru dapat dilihat lebih dari satu perilaku dari mempertimbangkan latar belakang atau
suatu kegiatan pembelajaran. karakteristik masing-masing peserta didik.
b. Keaktifan Jadi, guru harus dapat melayani peserta
Guru memberikan kesempatan belajar didik-nya sesuai karakteristik mereka
kepada peserta didik, memberikan peluang orang per orang.
dilaksanakannya implikasi prinsip keaktifan f. Tantangan
bagi guru secara optimal. Peran guru Tantangan sebagai salah satu prinsip
mengorganisasikan kesempatan belajar bagi pembelajaran yang dapat mengantar peserta
masing-masing peserta didik berarti mengubah didik mencapai tujuannya. Sehingga guru
peran guru, yaitu menjamin bahwa setiap harus merancang kegiatan pembelajaran dalam
peserta didik memperoleh pengetahu-an dan bentuk kegiatan, bahan dan media yang dapat
keterampilan di dalam kondisi yang ada. Hal memberi tantangan kepada peserta didik untuk
ini berarti pula bahwa kesempatan yang lebih bersemangat dengan tantangan itu.
diberikan oleh guru akan menuntut peserta g. Balikan dan Penguatan
didik selalu aktif mencari, memperoleh dan Pemberian balikan dan penguatan dapat
mengolah bahan belajarnya. dengan lisan dan tulisan. Guru harus dapat
c. Keterlibatan Langsung menentukan momen dan cara yang tepat
Sudah dijelaskan di awal bahwa keduanya dapat diberikan dengan tepat
keterlibatan langsung peserta didik bukan sasaran.
hanya secara fisik karena itu tidak menjamin
keaktifan belajar. Guru harus pandai-pandai
me-rancang pembelajaran sedemikian rupa
sehingga peserta didik dapat terlibat langsung
bukan saja secara fisik tetapi juga mental
emosional serta intelektual peserta didik.
Selain itu, implikasi dari adanya prinsip
ini bagi guru adalah kemampuan guru untuk
bertindak bukan saja sebagai fasilitator, tetapi
juga sebagai manajer/ pengelola kegiatan yang
mampu mengarahkan, membimbing dan
memotivasi peserta didik ke arah tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
d. Pengulangan
Jika guru mampu memilihkan bahan
yang membutuhkan peng-ulangan dan yang
tidak membutuhkan peng-ulangan maka guru
telah melakukan implikasi dari prinsip
pengulangan. Karena tidak semua bahan
pembelajaran itu membutuhkan peng-ulangan.

30 Dimyati dan Mudjiono, op. cit., h. 62.

31

Anda mungkin juga menyukai