Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Agama Islam mengajarkan kepada umat manusia mengenai berbagai

aspek kehidupan, baik dunia maupun ukhrawi, salah satu ajaran tersebut adalah

mewajibkan umat Islam untuk melakukan pendidikan. Dalam konteks Islam

pendidikan secara bahasa ada tiga kata yang digunakan yaitu at-tarbiyah, al-

ta’lim, dan al-ta’dib. Ketiga kata tersebut memiliki makna yang saling

berkaitan, saling cocok untuk pemaknaan pendidikan dalam Islam.1

Pendidikan merupakan persoalan yang sangat penting bagi semua

kalangan, memiliki daya tarik tersendiri untuk terus dikaji secara lebih

mendalam dan komprehensif, serta selalu hangat untuk dibicarakan. Hal ini

karena pendidikan Islam berperan untuk membina manusia secara utuh

(kaffah) dan seimbang (tawazzun).2 Tak hanya itu Pendidikan memberikan

dampak yang besar terhadap kemajuan suatu bangsa, karena pendidikan

merupakan kebutuhan utama bagi tumbuh dan berkembangnya negara demi

menciptakan peradaban yang lebih maju sesuai perkembangan zaman.3

Adapun Tujuan pendidikan Islam terkait erat dengan tujuan penciptaan

manusia sebagai khalifah Allah SWT dan sebagai Abdu Allah. Rincian -

rincian itu telah diuraikan oleh banyak pakar pendidikan Islam. Di antaranya

adalah Atiyah Al - Abrásyi, mengemukakan rincian aplikasi dari tujuan

pendidikan Islam tersebut sebagai berikut : Untuk membantu pembentukan

1
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002), h. 33.
2
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta, PT Bumi Aksara, 2009), h. 12.
3
ambang Q-Anees dan Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2008), h. 100.
akhlak yang mulia, Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat,

Menumbuhkan ruh ilmiyah (scientific spirit), Menyiapkan peserta didik dari

segi profesional dan Persiapan untuk mencari rizki.4

Bashori Muchsin dan Moh. Sultthon, menegaskan bahwa tujuan-tujuan

umum pendidikan Islam itu harus sejajar dengan pandangan manusia, yaitu

makhluk Allah yang mulia dengan akalnya, perasaannya, ilmunya dan

kebudayaannya, pantas menjadi khalifah di bumi. Tujuan umum ini meliputi

pengertian, pemahaman, penghayatan, dan ketrampilan berbuat. Karena itu ada

tujuan umum untuk tingkat sekolah permulaan, sekolah menengah, sekolah

lanjutan, dan dan perguruan tinggi,; dan ada juga untuk sekolah umum, sekolah

kejuruan, lembaga-lembaga pendidikan dan sebagainya.5

Menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tujuan pendidikan

nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan

manusia Indonesia seutuhnya. Pengertian manusia seutuhnya adalah manusia

yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti, memiliki

pengetahuan dan keterampilan, sehat jasmani dan rohani, berkepribadian

mantap, serta mandiri dan memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan

kebangsaan.6

Sedangkan menurut Azyumardi Azra tujuan pendidikan Islam tidak

terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam; yaitu menciptakan pribadi

hamba Allah yang selalu bertakwa kepada-Nya, dan dapat mencapai kehidupan

4
Haidar Putra Daulay, Kapita Selekta Pendidikan Islam di Indonesia, (Medan, Perdana
Publishing, 2012), h, 3.
5
Imam Syafi’i, “Tujuan Pendidikan Islam”, Jurnal Pendidikan Islam, Vol. 6, Tahun 2015, h. 6.
6
Jusuf Amir Feisal, Reorientasi Pendidikan Islam, (Jakarta: Gema Insani Press, 1995), h.
16.
bahagia di dunia dan di akhirat. Dalam konteks sosial-masyarakat, bangsa, dan

negara. Serta dapat menjadi rahmatan li al-alamin, baik dalam skala kecil

maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut

juga se- bagai tujuan akhir pendidikan Islam.7

Beberapa kutipan tentang tujuan Pendidikan Islam yang penulis

paparkan di atas dapat disimpulkan bahwasanya :

1. Konsepsi dari tujuan pendidikan islam itu sama yaitu menciptakan manusia

yang bertakwa kepada Tuhan nya agar senantiasa mendapatkan

kebahagiaan dunia dan akhirat.

2. Tujuan pendidikan Islam dari segi empiris nya berbeda, dapat dilihat dari

kelembagaan proses pendidikan Islam yang dalam pelaksanaannya

mengalami pergeseran paradigma masyarakat yang menuju kearah pola

fikir yang rasionalitas. Pendidikan di pandang secara ekonomis, ekonomis

disini dianggap sebagai sebuah investasi untuk mendapatkan gelar dan ini

menjadi tujuan utama.

Banyak dari beberapa lembaga pendidikan Islam mempola konsep

seperti ini, beranggapan ingin segera dan secepatnya meraih kelulusan

supaya modal yang selama ini dikeluarkan akan menuai keuntungan.

Sistem pendidikan seperti ini sekalipun akan memproduksi anak didik yang

memiliki status pendidikan yang tinggi, namun status tersebut tidak akan

menjadikan mereka sebagai individu-individu yang beradab.8

7
Azyumardi Azra. “Pendidikan Islam, Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Millenium
III”, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 8.
8
Sutrisno. Pembaharuan dan Pengembangan Pendidikan Islam, (Yogyakarta : Fadhilatama, 2011)
h. 23.
Inilah yang dimaksud dengan pergeseran paradigma masyarakat

dalam memahami arti tujuan pendidikan dalam islam. Apalagi bila diingat

bahwa tujuan misi Pendidikan Islam lebih berorientasi kepada nilai-nilai

luhur dari tuhan yang harus diinternalisasikan ke dalam lubuk hati setiap

pribadi manusia melalui bidang-bidang kehidupan manusia.

Perbedaan dan ketimpangan konsep tujuan pendidikan Islam dengan

realitas pendidikan yang ada membuat penulis berusaha untuk mencari pemikiran

dan gagasan dari para beberapa tokoh untuk mereorientasi tujuan pendidikan

Islam yang sebenarnya diantara para tokoh tersebut yaitu KH Ahmad Dahlan, KH

Hasyim Asy’ari, Abudin Nata, dan Azyuardi Azra. Terkait dengan problematik di

atas maka penulis memillih tokoh cendekiawan muslim yaitu Azyumardi Azra.

Azumardi Azra dalam pandangannya memaparkan bahwa tidak

mungkin masalah pendidikan dapat dipecahkan hanya sekedar melalui ekspansi

linier dari pengalihan konsep pendidikan dari teknologi pendidikan yang

berkembang dengan pesat. Hal ini yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah-

masalah tersebut, menurutnya adalah meminjam kembali konsep atau asumsi yang

mendasari seluruh sistem pendidikan, baik secara makro maupun secara mikro.

Atas dasar peminjaman itu, pendidikan Islam perlu dikembangkan dengan

memadukan dua pendekatan, yaitu pendekatan situasional jangka pendek dan

pendekatan konseptual jangka panjang. Perpaduan pendekatan itu dibutuhkan

karena Azyumardi Azra melihat hubungan usaha pendidikan Islam dengan

tuntutan kehidupan dan tantangan perkembangan zaman merupakan hubungan

yang prinsipil dan bukan hubungan yang insidental.9


9
Azyumardi Azra, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam (Jakarta: Logos
Konsep pembaharuan pendidikan Islam atau modernisasi yang

dicetuskan oleh Azyumardi Azra memiliki peranan yang penting terhadap

kemajuan sistem dan kelembagaan pendidikan Islam. Pemikiran yang beliau

berikan dapat memberikan solusi untuk semua kalangan baik itu sistem dan

kelembagaan pendidikan Islam dalam menghadapi modernitas dan arus

globalisasi. Azyumardi Azra sebagai tokoh yang perhatian terhadap kegalauan

pendidikan Islam, melahirkan gagasan dan pemikiranya terkait modernisasi

pendidikan Islam. bahkan gagasan dan modernisasi pemikiran Azumardi Azra

sangat besar pengaruhnya bagi terealisasinya modernisasi pendidikan Islam di

Indonesia.

Azyumardi Azra merupakan seorang akademisi dan cendekiawan

muslim Indonesia. ia memperoleh gelar kehormatan Commander of the Order of

British Empire dari Kerajaan Inggris dan menjadi ‘Sir’ pertama dari Indonesia.

Tak hanya itu beliau salah satu tokoh pendidikan yang berpengruh terhadap

perubahan IAIN menjadi UIN. Beliau tokoh yang sangat aware terhadap

pendidikan Islam di Indonesia, usaha dan pemikirannya dapat mengahadirkan

pendidikan Islam terbaharu yang mampu menjawab tantangan globalisasi.

Dari pemaparan pembahasan di atas, penulis mencoba meneliti lebih

dalam lagi tentang pemikiran Azyumardi Azra yang berkaitan dengan konsep

pendidikan Islam dengan menggali sedalam-dalamnya ide dan pemikiran beliau.

Peneliti berharap dengan adanya penelitian ini bisa meninjau ulang serta dapat

mempertegas tujuan Pendidikan Islam dan mampu melakukan pelaksanaan

pembaharuan sesuai dengan perkembangan zaman yang tidak keluar dari esensi
Wacana Ilmu, 1998),23.
tujuan Pendidikan Islam itu sendiri. Untuk itu peneliti tertarik mengambil judul

“Reorientasi Pendidikan Islam di Indonesia Perspektif Azyumardi Azra.”

B. Identifikasi dan Pembatasan Masalah


1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah penulis paparkan di atas,
masalah yang terkait dengan hal tersebut dapat diidentifikasikan sebagai
berikut :
a. Terdapat keterbelakangan dalam memahami esensi dari tujuan
pendidikan Islam itu sendiri yang mengakibatkan lahirnya anak didik
yang memiliki pendidikan yang tinggi dari segi status namun tidak dapat
melahirkan individu yang tinggi akan adabnya.
b. Konsep pendidikan Islam dalam pengembangannya haruslah di susun dan
di korektif oleh umat Islam itu sendiri baik dari segi ide, gagasan, karya
dan konsepsi agar tercipta Pendidikan Islam yang efektif dan dapat di
aplikasikan pada saat ini, yang tentunya dapat menunjang tujuan
pendidikan islam dan pelaksanaannya.

2. Pembatasan Masalah
Penelitiian ini difokuskan kepada konsep pendidikan Islam secara
umum dan dari pemikira Azyumardi Azra serta ketidakrelevanan dengan
realitas pendidikan Islam di Indonesia yang beralangsung saat ini sebagai
berikut :
a. Konsep pendidikan dalam Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989.
b. Konsep Pendidikan Islam menurut Azyumardi Azra.
c. ketidakrelevanan pemikiran pendidikan Azyumardi Azra dengan konteks
realitas pendiidikan Islam di Indonesia yang berlangsung saat ini.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian
ini adalah sebagai berikut :
a. Bagaimana tujuan pendidikan Islam di Indonesia ada saat ini dalam
Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989?
b. Bagaimanakah tujuan pendidikan Islam menurut Azyumardi
Azra?
c. Bagaimana relevansi pemikiran pendidikan Azyumardi Azra
dengan konteks realitas pendidikan Islam di Indonesia yang
berlangsung saat ini?

D. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi tujuan nya adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui konsep pendidikan Islam yang berlangsung saat ini.
2. Untuk menemukan prinsip-prinsip penting dalam pemikiran dan konsep
pendidikan Islam Azyumardi Azra.
3. Untuk mengetahui relevansi konsep pembaharuan Azyumardi Azra dengan
realitas pelaksanaan pendidikan Islam di Indonesia.

E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
a. Memperkaya khasanah dunia pustaka khususnya dalam bidang
pendidikan Islam yang sedang tumbuh dan berkembang di tengah
perkembangan zaman ini.
b. Sebagai acuan alternatif dalam mengembangkan wawasan keilmuan
khususnya dalam Konsep Pendidikan Islam.
c. Sebagai acuan dalam penelitian tentang mereorientasi Pendidikan
Islam perspektif tokoh cendekiawan muslim di Indonesia yaitu
Azyumardi Azra.

2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Penulis: untuk memperluas wawasan penulis dalam memahami
teori dan prinsip pendidikan Islam.
b. Bagi masyarakat: sebagai bahan bacaan yang memperkaya wawasan
tentang teori, konsep dan prinsip-prinsip pendidikan Islam. Serta
menjadi bahan kajian bagi yang akan meneliti terkait reorientasi
Pendidikan Islam untuk jurnal, skripsi ataupun bahan penyusunan
hipotesis bagi peneliti selanjutnya.
c. Bagi STAI Al Azhary : semoga dengan hasil penelitian ini berguna
untuk memperkaya kepustakaan serta untuk menambah wawasan
pembaca tentang pendidikan Islam dan perkembangan
pembaharuannya.

D. Kerangka Pemikiran/Teoritik

Berdasarkan pemaparan di atas dapat digambarkan bahwa perlunya


meninjau ulang esensi dari tujuan pendidikan Islam dan meninjau realitas yang
terjadi di masyarakat saat ini. Oleh sebab itu pemikiran yang terbuka dengan
wawasan yang luas sera adaptif sangat diperlukan agar mampu memfilter
segala bentuk gaya hidup yang semakin hari semakin berkembang dan
berdatangan.
F. Telaah Pustaka

Penulis menemukan sejumlah karya ilmiah yang dihasilkan oleh penelitian-


penelitian yang menyangkut tentang Reorientasi Pendidikan Islam dan konsep
pendidikan Islam guna memberikan gambaran dan sasaran penelitian yang
akan di paparkan dalam penulisan ini, diantara hasil penelitian tersebut
diantaranya :
a. Tesis Himawan Mukhamad yang berjudul “Konsep pendidikan Islam
dalam Pemikiran Azyumardi Azra”, di IAIN Purwokerto. dalam tesis
tersebut penulis mempunyai kesamaan dengan penelitian ini. Yaitu sama-
sama menjelaskan dan meninjau tentang pemikiran dan konsep
pendidikan Islam dalam perspektif tokoh cendekiawan muslim di
Indonesia yaitu Azyumardi Azra.
b. Skripsi Syarwaton Ahzan yang berjudul “Konsep Pendidikan Islam dalam
pemikiran Azyumardi Azra”, di Universitas Islam Negeri Ar-Raniry.
Dalam skripsi tersebut penulis menjelaskan tentang konsep pendidikan
Islam dan relevansinya dengan pelaksanaan pendidikan Islam saat ini.

G. Metodologi Penelitian
1. Paradigma dan Pendekatan
Penelitian ini merupakan penelitian tokoh. Tokoh yang dikaji dalaam
penelitian ini adalah Azyumardi Azra yang membahas tentang Konsep
Pendidikan Islam, penelitian ini menggunakan jenis penelitian library
research, yaitu penelitian yang data-datanya diperoleh dari studi pustaka atau
literatur terkait, kemudian dianalitis secara teoritis-filosofis, yang kemudian
dapat disimpulkan dan diangkat relevansinya serta kontekstualisasinya.10 Dan
apabila dilihat dari sifatnya, penelitian ini dapat dikategorikan sebagai
penelitian budaya, karena yang dikaji adalah mengenai ide, konsep atau
gagasan seorang tokoh.11 Pendekatan penelitian pada penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kualitatif
data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata, gambar, bukan angka-angka.12
Prosedur Penelitian Kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis dari pemikiran orang -orang dan prilaku yang diamati.

2. Sumber Primer dan Sekunder


Sumber data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari
objek yang diteliti, atau pemikiran salah seorang pemikir Azyumardi Azra
baik seluruh karyanya atau hanya salah satu topik dari kedua karyanya. Data
primer dari pemikiran Azyumardi Azra yaitu :

10
Mahmud Arif, Pendidikan Islam Transformatif (Yogyakarta: LKiS, 2008), h. 10.
11
tho’ Mudzhar, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktek (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
1998), h 12.
12
Sudarwan Danim, Menjadi Peneliti Kualitatif Rancangan Metodologi, Presentasi, dan Publikasi
Hasil Penelitian untuk Mahasiswa dan Penelitian Pemula Bidang Ilmu Sosial, Pendidikan, dan
Humaniora (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002), 51.
a. Esei-esei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta, Tahun 1998
di terbitkan oleh Logos Wacana Ilmu.
b. Pendidikan Islam (Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru)
Jakarta, Tahun 2002, di terbitkan oleh Logos Wacana Ilmu.
c. Pendidikan Islam (Tradisi dan Modernisasi di tengah Tantangan
Milenium III) Jakarta, tahun 2012, di terbitkan oleh Kencana Prenada
Media Grup.

Sumber data sekunder yang dikumpulkan peneliti untuk melengkapi


kebutuhan data penelitian sebagai berikut :

a. Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional di Indonesia,


Jakarta, Tahun 2012, Diterbitkan oleh Kencana.
b. Pendidikan Islam (Menyongsong Era Industri 4.0), Padang, tahun 2020,
diterbitkan oleh Pendidikan Deepublish.

BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
A. Reorientasi
1. Pengertian reorientasi
B. Pendidikan
1. Pengertian Pendidikan
C. Pendidikan Islam
1. Pengertian Pendidikan Islam
2. Tujuan Pendidikan Islam
D. Indonesia
1. Indonesia
2. Tujuan Indonesia
E. Perspektif
1. Pengertian Perspektif
F. Azyumardi Azra
1. Biografi Azyumardi Azra
2. Pemikiran dan karya Azyumardi Azra

BAB III
HASIL PENELITIAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Tujuan Pendidikan islam di Indonesia
2. Tujuan pendidikan Islam menurut pemikiran Azyumardi Azra
3. Ketidakrelevanan pendidikan islam dari segi konsepsi dan juga empiris
4. Solusi untuk merelevankan tujuan pendidikan islam pemikiran
azyumardi azra.
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Abrosy, M. Athiyah, Dasar-Dasar Pendidikan Islam, Jakarta, Bulan Bintang,


2008.
Amir Feisal, Jusuf, Reorientasi Pendidikan Islam, Jakarta: Gema Insani Press,
1995.
Arif, Mahmud, Pendidikan Islam Transformatif, Yogyakarta: LKiS, 2008.
Arifin, Muzayyin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta, PT Bumi Aksara, 2009.
Azra, Azyumardi, Esai-esai Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam Jakarta
Logos Wacana Ilmu, 1998.

Anda mungkin juga menyukai