226101140602
Para pakar pendidikan memiliki beberapa pendapat yang berbeda dalam mengartikan
konsep sesuai dengan sudut pandang yang mereka gunakan. Sudarminta, misalnya,
mengartikan konsep secara umum sebagai suatu representasi abstrak dan umum tentang
sesuatu.1 Dalam pengertian Sudarminta ini, konsep lebih merupakan aktivitas mental atau
pikiran. Melalui beberapa kajian, penulis menyimpulkan bahwa konsep merupakan sebuah
upaya berupa tindakan merumuskan sesuatu agar dapat diketahui arti dan maknanya.
Sementara, tindakan merumuskan itu dapat dilakukan tidak hanya melalui aktivitas mental,
tetapi juga dilakukan dengan penelitian, melakukan perbandingan, dan sebagainya. Semua itu
dilakukan untuk memperoleh pemahaman akan sesuatu yang dimaksud.
Saat ini, lembaga pendidikan Islam menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
Modernisasi, perkembangan ilmu pengetahuan, serta kemajuan tek informasi dan transportasi
merupakan kenyataan yang menuntut kesiapan masyarakat untuk menghadapinya. Untuk itu,
lembaga pendidikan Islam sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat dituntut
untuk berperan aktif menyiapkan masyarakat dengan memberikan layanan pendidikan yang
berkualitas. Sementara, kualitas sebuah lembaga pendidikan itu sendiri ditentukan oleh
kualitas manajemen yang diterapkan di dalamnya. Dengan demikian, kebutuhan terhadap
pengembangan manajemen pendidikan yang bermutu menjadi kebutuhan yang tidak bisa
dihindarkan oleh lembaga pendidikan Islam, serta harus dikonseptualisasikan secara
mendalam oleh setiap stakeholder pendidikan Islam.