Anda di halaman 1dari 1

Nama: Muhammad Nazrul Amin NPM: 20.12.

5040 Lokal: VII F Khusus Pertemuan Ke-2


TEMA : HAKEKAT DAN TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM

A. Pendahuluan
Secara filosofis persoalan pendidikan merupakan persoalan sepanjang kehidupan manusia, karena itu persoalan pendidikan akan selalu menajdi
masalah penting dan menarik untuk dikaji, baik oleh para ahli pada umumnya maupun para ahli pendidikan khususnya.1 Berbicara masalah pendidikan,
adalah berbicara masalah yang menyangkut makhluk hidup, maka dinamika pendidikan akan mengikuti dinamika kehidupan manusia, sehingga sangat
wajar jika kemudian diskursus tentang pendidikan haruslah merupakan diskusi utama, terutama dalam mencari formula pendidikan seperti apa yang
paling sesuai untuk kultur dan dinamika sebuah bangsa.2 Pendidikan dan manusia memiliki hubungan yang sangat erat. Pendidikan berpengaruh
terhadap tumbuh kembang manusia, begitu juga sebaliknya, pendidikan akan berkembang karena pola pikir manusia yang juga selalu mengalami
perkembangan.3

B. Pembahasan
1. Hakekat Pendidikan
Pendidikan adalah instrumen kehidupan. Menurut UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Menurut Mudhayardjo (2001), pendidikan hidup. Pendidikan adalah segala pengalaman belajar
yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup. Hsb (2018) juga memberikan pandangan bahwa pendidikan adalah proses
sepanjang hayat dan perwujudan pembentukan diri secara utuh dalam pengembangan segenap potensi dalam rangka pemenuhan semua
komitmen manusia sebagai individu, makhluk social dan sebagai makhluk tuhan.4
2. Hakekat Pendidikan Islam
Pendidikan Islam mendasarkan diri pada prinsip-prinsip Al-Qur’an, Sunnah, dan pendapat para ulama dan warisan
sejarah.(Nata,2005). Dalam Islam, kata pendidikan dapat bermakna tarbiyah, berasal dari kata rabba. Disamping kata rabba terdapat pula
kata ta’adib, berasal dari kata addaba. Selain itu, ada juga kata talim. Berasal dari kata kerja allama. Dari beberapa asal kata pendidikan
dalam Islam itu maka lahirlah beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian pendidikan Islam tersebut antara lain: Prof. Dr. Osman
Mohmmad merupakan salah satu pakar yang memiliki pendapat mengenai pengertian pendidikan Islam. Dengan gagasan mengajar sebagai
kegiatan dasar dan profesi diantara profesi dasar dalam masyarakat, Toumi Asy Sabah menganggap pendidikan Islam sebagai proses
perubahan perilaku dalam kehidupan pribadi, masyarakat, dan alam sekitarnya (Al-Syaibah, 1979). Tingkah laku manusia yang berkaitan
dengan pendidikan etika dititikberatkan oleh pengertian ini. Pemahaman ini menekankan produktivitas dan kreativitas manusia dalam peran
masyarakat dan alam semesta.5
3. Tujuan Pendidikan Nasional
Pendidikan bertujuan mempersiapkan generasi yang siap untuk dimasa kini secara sempurna, dengan menyediakan sejumlah peluang
untuk merancang masa depan. Oleh sebab itu, pendidikan dikatakan sebagai seni menstransfer warisan dan ilmu membangun masa depan.6
Merujuk pada bab 2 pasal 3 UU SISDIKNAS No. 20 Tahun 2003 bahwa pendidkan berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk
watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembanganya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, mulia, sehat, berilmu, cakap,
mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Penjabaran diatas memberikan pemahaman bahwa tujuan
pendidikan nya adalah melahirkan manusia yang cerdas secara spritual, moral, kepribadian, sosial dan intelektual.7
4. Tujuan Pendidikan Islam
Pendidikan Islam menurut Muhaimin (2006) dapat dipahami melalui tiga sudut pandang yaitu:
a. Pendidikan agama Islam menunjukkan proses operasional dalam usaha pendidikan ajaran agama Islam
b. Pendidikan dalam Islam bersifat sosio-historis dan menjadi bahan kajian “sejarah pendidikan Islam”
c. Pendidikan menurut Islam8
Melalui Lembaga pendidikan Islam (pesantren, madrasah dan sekolah Islam) para santri atau siswa belajar ilmu-ilmu agama dan
ilmu sosial yang dibutuhkan masyarakat, bahkan seterusnya menjadi lembaga pengkaderan yang kelak siap terjun di masyarakat. Persoalan
yang dihadapi pendidikan Islam, adalah penyempitan pemahaman terhadap pendidikan Islam sebagai lembaga yang hanya berkisar pada
aspek kehidupan ukhrawi, yang terpisah dengan kehidupan duniawi, dapat diselesaikan. Tampilanya peran lembaga pendidikan Islam seperti
madrasah dan pondok pesantren, sebagai lembaga-lembaga pendidikan Islam yang mampu menjadi panutan dan benteng penetrasi budaya,
yang selama ini banyak diklaim memberi sumbangsih terhadap merosotnya moral ummat. Hal ini yang melandasi para praktisi dan pemikir
di bidang pendidikan Islam, untuk membuat suatu rumusan tujuan pendidikan yang mencerminkan integrasi orientasi masing-masing
keilmuan, bagaimana meramu orientasi pendidikan Islam yang semula berorientasi pada kehidupan ukhrawi menjadi duniawi-ukhrawi
secara bersamaan.9

C. Kesimpulan
Berdasarkan pengertian di atas bahwa Pendidikan dan manusia memiliki hubungan yang erat. Manusia berkembang karena pendidikan,
begitu juga sebaliknya. Pendidikan akan berkembang ketika pola pikir manusia selalu dinamis dan berkembang. Jika merujuk pada pandangan
diatas, maka pendidikan secara rinci bisa dipahami dari berbagai sisi. Pertama, pendidikan tidak mengenal waktu. Kedua, pendidikan tidak
mengenali usia. Ketiga, pendidikan dapat di peroleh dari siapapun.

DAFTAR PUSTAKA
Mahmudi, H. Kapita Selekta Pendidikan: Isu Aktual Pendidkan. Yogyakarta: Deepublish Digital, 2023
Azan Khairul, dkk. Kapita Selekta Pendidikan. Bangkalis Riau: Dot Publisher, 2021
Zulkifli, dkk. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Padang Sumatera Barat: PT Global Eksekutif Tekhnologi, 2023
Lubis, Maesaroh. Kapita Selekta Pendidikan Islam. Tasikmalaya Jawa Barat: Edu Publisher, 2018
Kurnali. , Kapita Selekta Pendidikan: Mengurai Benang Kusut Pendidikan Islam. Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020

1
H. Mahmudi, Kapita Selekta Pendidikan :Isu Aktual Pendidikan, (Yogyakarta:Deepublish Digital, 2023), hal. 1
2
Maesaroh Lubis, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Tasikmalaya, Jawa Barat: Edu Publisher, 2018) hal. 2
3
Khairul Azan dkk, Kapita Selekta Pendidikan (Bangkalis Riau: Dot Publisher, 2021), hal. 2
4
Khairul Azan dkk, Kapita Selekta Pendidikan (Bangkalis Riau: Dot Publisher, 2021), hal. 2-3
5
Zulkifli dkk, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Padang Sumatera Barat: PT Global Eksekutif Teknologi, 2023), hal. 16
6
Maesaroh Lubis, Kapita Selekta Pendidikan Islam, (Tasikmalaya, Jawa Barat: Edu Publisher, 2018) hal. 2
7
Khairul Azan dkk, Kapita Selekta Pendidikan (Bangkalis Riau: Dot Publisher, 2021), hal. 4
8
Kurnali, Kapita Selekta Pendidikan: Mengurai Benang Kusut Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Deepublish Publisher, 2020), hal. 1
9
Maesaroh Lubis, Kapita Selekta Pendidikan Islam, ( Tasikmalaya , Jawa Barat: Edu Publisher, 2018) hal. 7-8

Anda mungkin juga menyukai