BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam, agama yang kita anut dan dianut oleh ratusan juta kaum muslim
di seluruh dunia, merupakan way of life yang menjamin kebahagiaan hidup
pemeluknya di dunia dan akhirat kelak. Ia mempunyai satu sendi utama yang esensial:
berfungsi memberi petunjuk ke jalan yang sebaik-baiknya. Allah berfirman,
sesungguhnya Al-Quran ini memberi petunjuk menuju jalan yang sebaik-baiknya (QS
17:9). Al-Quran memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri dan sifat. Salah satu di
antaranya adalah bahwa ia merupakan kitab yang keotentikannya dijamin oleh Allah,
dan ia adalah kitab yang selalu dipelihara. Allah berfirman, sesungguhnya Kami yang
menurunkan Al-Quran dan kamilah pemelihara-pemelihara-Nya. (QS. 15:9)
Al-Qur'an adalah sumber utama ajaran Islam dan merupakan pedoman hidup
bagi setiap Muslim. Al-Qur'an bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan
manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan
sesamanya (hablum min Allh wa hablum min al-ns), bahkan hubungan manusia
dengan alam sekitarnya. Al-Quran adalah kitabullah yang memuat banyak ajaran
luhur didalamnya. Kandungan dan rahasia yang tertuang di balik ayat-ayat Al-Quran,
sungguh tidak akan pernah tertandingi. Dengan Al-Quran, tidak akan pernah ada
kemaksiatan dan kejahatan, karena ajaran yang di bawa oleh Al-Quran sudah jelas:
sebagai rahmat bagi semua alam. Membaca dan mengajarkan serta mengamalkan AlQuran merupakan tugas ideal seorang muslim, yang telah mendapatkan warisan dari
Rasulullah Saw. Al-Quran telah diwariskan kepada kita umat Islam untuk dibaca,
dikaji, diamalkan dan disebarkan, sehingga ajaran ideal Al-Quran dapat terus
membumi.
Tidak hanya Al-Quran. Sumber hukum ajaran Islam juga berasal dari hadits.
Hadits adalah perkataan (sabda), perbuatan, ketetapan dan persetujuan dari Nabi
Muhammad SAW. yang dijadikan landasan syariat Islam dan merupakan sumber
hukum kedua setelah Al-Quran.
Di dalam Al-Quran dan hadits ini dijelaskan berbagai macam hal yang ada di
kehidupan umat manusia. Salah satunya adalah pendidikan sosial. Dimana pendidikan
sosial ini bisa kita jumpai di lembaga pendidikan atau pun di kehidupan sekitar kita.
Pendidikan sosial ini berhubungan dengan ruang lingkup masyarakat atau alam. Di
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
penjelasannya?
7. Hadist
yang
bekaitan
dengan
pendidikan
sosial
dan
penjelasannya?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu Pendidikan Sosial
2. Untuk mengetahui tujuan dari diadakannya pendidikan sosial
3. Untuk mengetahui metode yang digunakan dalam pendidikan
sosial
4. Untuk mengetahui ayat Al-Quran dan hadits yang berkaitan
dengan pendidikan sosial ini sekaligus penjelasannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengetian Pendidikan Sosial
Pendidikan dalam konteks Islam mengacu kepada tiga unsur
yaitu : al-tarbiyah, al-talim, al-tadib. Dari ketiga istilah tersebut altarbiyah yang tepopuler digunakan dalam praktek pendidikan Islam.
Sedangkan al-talim dan al-tadib jarang digunakan.1
Penggunaan istilah al-tarbiyah berasal dari kata rabb. Walaupun
kata ini memiliki banyak arti, akan tetapi pengertian dasarnya
menunjukkan tumbuh, berkembang, memelihara, malah menciptakan.
Kata lain yang berarti pendidikan itu ialah addaba kata talim dengan
kata kerjanya allama juga sudah digunakan pada zaman Nabi.2
Sedangkan para ahli mengemukakan pendapatnya tentang
pengertian pendidikan adalah sebagai berikut :
1. Menurut H.A.R Tilaar
Pendidikan
dalam
hal
ini
merupakan
berkesinambungan.
didalam
immanen
peserta
sebagai
Proses
didik
tersebut
terdapat
makhluk
masyarakat.3
2. Menurut Jalaluddin
Pendidikan merupakan
yang
usaha
suatu
berimplikasikan
proses
bahwa
kemampuan-kemampuan
hidup
untuk
didalam
suatu
membimbing
dan
2 Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), hlm.
25-26
3 H.A.R. Tilar, Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia, (Bandung:
Remaja Rosda Karya, 2000, hlm. 28
(opvoeding)
kepada
jiwa
anak
didik
sehingga
5 M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam (Suatu Tinjauan Teoritis dan prektis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner), (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), hlm. 32
melalui
mengembangkan
proses
sikap
untuk
sosial
pada
mempengaruhi
anak
dan
dalam
arti
kepada
pembentukan
manusia
yang
memiliki
kesadaran
akan
kewajiban, hak dan tanggung jawab sosial, serta sikap toleran, agar
keharmonisan hubungan antar sesama manusia dapat berjalan
dengan harmonis. Lebih lanjut Jalaluddin, menyatakan dalam kaitan
dengan kehidupan bermasyarakat tujuan pendidikan diarahkan pada
pembentukan manusia sosial yang memiliki sifat takwa sebagai dasar
sikap dan perilaku.13 Sementara tujuan pendidikan sosial sebagaimana
dijelaskan oleh M. Ngalim Purwanto MP adalah:
1. Mengajar anak-anak yang hanya mempunyai hak saja, menjadi
manusia yang tahu dan menginsafi tugas dan kewajibannya
terhadap bermacam-macam golongan dalam masyarakat.
2. Membiasakan anak-anak berbuat mematuhi dan memenuhi
tugas kewajiban sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga
negara.14
Dari pengertian di atas, pendidikan sosial bertujuan agar individu
dapat
mengimplementasikan
hak
dan
kewajibannya
dalam
kepada
kelompok-kelompok
kecil.
Seperti;
langsung
kepada
individu
atau
masyarakat
yang
pendidikan
utama pada setiap anggota jiwa masyarakat, baik terhadap anakanak maupun pemuda dengan dasar-dasar kejiwaan yang mulia lagi
mantap dan dengan pedoman pendidikan yang abadi.
Untuk menanamkan dasar-dasar kejiwaan ini pada jiwa
perseorangan dan kelompok, Islam telah memberikan bimbingan
yang bernilai pesan-pesannya yang praktis agar pendidikan sosial
menjadi lebih sempurna maknanya, sehingga masyarakat tumbuh
berkembang atas dasar kerjasama yang produktif, ikatan yang kuat,
sopan santun yang luhur, saling mencintai, dan kritik diri yang
kontruktif.
b. Memelihara hak-hak orang lain.
Memelihara hak-hak sosial meupakan suatu kelaziman yang
harus disertai dengan dasar-dasar kejiwaan yang mulia, bahwa
dengan ungkapan yang lebih jelas bahwa dasar-dasar kejiwaan
adalah jiwa.
Sedangkan
memelihara
hak-hak
masyarakat
merupakan
Perlindungan
Allah
dari
keburukan
disebut
afiah.
menjauhkan
halnya
budi
pekerti
manusia
banyak
dipengauhi
10
kata
maruf
dipergunakan
dalam
ati
adat
yang
kuat
dari
Al-Quran
dan
Sunnah.
Kemudian
. "
"
"
. "
11
salam.
Kalau
mengucap
salam
adalah
sunnah,
maka
meninggal
dunia,
mulai
dari
memandikan,
mengkafani,
12
akan
lebih
memperkuat
dan
mempererat
hubungan
sebagai
kepadanya.Muslim
yang
ucapan
syukur
mendengarkannya
atas
karunia
dianjurkan
Allah
mengucap
18 Moh. Matsna, Al-Quran Hadits Madrasah Aliyah kelas XII,(Semarang: Karya Toha
Putra, 2014)
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi pendidikan sosial menurut beberapa pendapat di atas adalah suatu proses yang
diusahakan oleh orang dewasa terhadap anak, secara sengaja dalam masyarakat untuk
mendidik, membina, membangun individu dalam lingkungan sosial supaya ditengahtengah masyarakat kelak anak mampu bergaul dan berperilaku yang baik terhadap
sesama. Tentunya selalu berpegang pada aqidah dan keimanan yang kokoh. Anak harus
dibiasakan melakukan amar maruf nahi munkar yang merupakan dasar-dasar pokok
agama Islam dalam mengontrol opini umum, memerangi kerusakan dan penyimpangan
serta memelihara nilai individualisme dan moralitas umat Islam.
14
Daftar Pustaka
al-Hasyimi, Abdul Hamid, Mendidik Ala Rasulullah, (Jakarta: Pustaka Azam,
2001)
Arifin, M., Ilmu Pendidikan Islam (Suatu Tinjauan Teoritis dan prektis
Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner), (Jakarta: Bumi Aksara, 1994)
Daradjat, Zakiah, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 1996)
Departement Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya Jilid 3 (Jakarta : Lentera
Abadi, 2010)
Jalaluddin, Teologi Pendidikan, ( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), cet. 2
Jalaludin, Teologi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2001)
Kartasapura, G. Kartini, Kamus Sosiologi dan Kependudukan, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1992)
Matsna, Moh. Al-Quran Hadits Madrasah Aliyah kelas XII,(Semarang: Karya
Toha Putra, 2014)
Nizar, Samsul, Filsafat Pendidikan Islam; Pendekatan Historis, Teoritis dan
Praktis, (Jakarta: Ciputat Press, 2002)
Poerbakadja, R. Soegarda dan A. H. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan,
(Jakarta: Balai Pustaka, 1994)
Purwanto, M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2011) cet. 20
Suryosubroto, B., Beberapa Aspek Dasar-dasar Kependidikan (Jakarta: Rineka
cipta, 2010)
Tilar, H.A.R., Pendidikan Kebudayaan dan Masyarakat Madani Indonesia,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2000)
Ulwan, Abdullah Nasikh, Pendidikan Anak Menurut Islam, (Pendidikan Sosial
Anak), (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1991)
15