Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

SISTEM PENDIDIKAN ISLAM DAN POSISINYA DALAM


PENDIDIKAN NASIONAL
Disusun untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Ilmu pendidikan islam
Dosen Pengampu: Prof. Dr. H. Masturin. M.Ag.

Disusun Oleh :

1. Umi Khabibah (2310310001)


2. Nining Khilmiati (2310310002)
3. Muhammad Alfurrizky (2310310029)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS


FAKULTAS TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, dikenal
dengan sistem nilai yang kuat. Eksistensi suatu bangsa akan diakui apabila bangsa
tersebut mampu menciptakan kondisi masyarakat yang maju dan sejahtera. Dalam hal
ini, pendidikan menduduki posisi sentral dan strategis dalam mewujudkan masyarakat
tersebut. Namun suatu bangsa juga memerlukan kondisi kehidupan masyarakatnya
yang harmonis, sikap toleran, jauh dari konflik dan lain sebagainya. Bangsa Indonesia
majemuk dalam berbagai aspek kehidupan, baik agama, bahasa, suku, dan budaya.
Kondisi pluralitas ini memerlukan landasan moral yang kuat dari warganya. Untuk
membentuk watak atau moral masyarakat, agama berperan sebagai sistem nilai dalam
membentuk akhlak mulia masyarakat dari terbentuknya individu-individu yang baik,
yang sejalan dengan tujuan dan fungsi agama.1
Dalam mewujudkan manusia yang unggul seperti itu, ia harus menjadi tidak
terpisahkan bagaimana cara menciptakan atau melahirkan manusia seperti itu. Hal ini
tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama sebagai landasan cara berpikir dan
berperilaku cara menyelesaikan suatu masalah terorganisasi dengan baik dalam sistem
pendidikan nasional. Karakter keteladanan merupakan sarana pengajaran yang paling
penting dalam pendidikan Islam. Inilah sebabnya para pendidik, orang tua dan guru,
terpaksa menjadikan dirinya sebagai panutan bagi putra-putrinya murid-murid
mereka. Dalam perspektif ini, pendidikan Islam menjadikan Nabi Muhammad sebagai
teladan bagi umatnya.
Sistem adalah keseluruhan yang terdiri dari komponen-komponen yang masing-
masing beroperasi secara independen dalam fungsinya. Karena itu, sebuah sistem
Pendidikan merupakan suatu kesatuan yang terpadu dari seluruh unit dan kegiatan
sebuah pendidikan yang saling berhubungan untuk diperjuangkan mencapai tujuan
pendidikan. Sementara itu, sistem pendidikan khususnya Islam, Secara makro
merupakan upaya menyelenggarakan proses kegiatan pendidikan berdasarkan ajaran
Islam. Pendidikan islam sebagai mata pelajaran diakuinya keberadaan pendidikan

1
Dhian Marita Sari, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional”, Jurnal At Turots, No. 2,
Vol 1 (2019): 145, Diakses Pada 29 September, 2023,
https://journal.stitmadani.ac.id/index.php/JPI/article/view/13
agama sebagai salah satu mata pelajaran yang wajib diberikan pada tingkat dasar
sampai perguruan tinggi. Berikutnya pendidikan islam sebagai sistem pendidikan
islam dan posisi pendidikan islam dalam nasional.2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah, yaitu sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud sistem pendidikan Islam?
2. Bagaimana posisi sistem pendidikan Islam dalam pendidikan nasional?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa tujuan
penelitian, yaitu sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui maksud dari sistem pendidikan Islam
2. Untuk mengetahui posisi sistem pendidikan Islam dalam pendidikan nasional

2
Muh. Wasith Achadi, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional”, Jurnal Al Ghazali, No.
2, Vol 1 (2018): 153, Diakses Pada 29 September, 2023,
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/72
BAB II
PEMBAHASAN

1. Sistem Pendidikan Islam


Sistem pendidikan Islam tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan Islam
di Indonesia. Pada masa awal berkembangnya Islam di Indonesia, pendidikan agama
Islam diberikan dalam bentuk informal.3 Operator Agama Islam melalui jalur
perdagangan (Gujaratisme) dan semakin menyebar pendidikan agama melalui
hubungan antara pedagang dan pembeli. Di mana Pendidikan yang diberikan
diutamakan pada keteladanan dan perilaku bagus untuk pembeli.

Mengingat pentingnya permasalahan yang berkaitan dengan pendidikan, maka


perlu ditetapkan peraturan yang baku di bidang pendidikan yang termasuk dalam
sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan nasional adalah seperangkat
keseluruhan yang terpadu dari semua satuan pendidikan dan kegiatan pendidikan yang
saling berhubungan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.4

Sedangkan pendidikan Islam adalah pendidikan yang mencakup aktivitas


dilaksanakan secara terencana dan sistematis untuk mengembangkan potensi peserta
pendidikan berdasarkan aturan dan nilai-nilai Islam. Tujuan pendidikan Islam
mencapai keseimbangan intelektual dalam pengembangan pribadi manusia
kelengkapan dapat dicapai melalui pelatihan psikologis, pemikiran mental,
kecerdasan, emosi dan panca indera yang dimilikinya.5

Mastuhu (dikutip Nasution, 2017) menyebutkan bahwa secara sosiologis dan


dalam sketsa kasar, sistem pendidikan Islam di Indonesia dapat digambarkan sebagai
berikut:

(1) Orientasi, artinya bahwa pendidikan Islam di Indonesia telah mengalami


perubahan dan perkembangan yang signifikan. Pada awalnya orientasi
3
Wajiyah, Hudaidah, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional”, Jurnal Pendidikan dan
Ilmu Sosial, no. 1, vol 3 (2021): 102, diakses pada 29 September, 2023,
https://www.ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pensa/article/view/1164
4
Haidar Putra Daulay, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia”, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), 8
5
Wajiyah, Hudaidah, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional”, Jurnal Pendidikan dan
Ilmu Sosial, no. 1, vol 3 (2021): 101, diakses pada 29 September, 2023,
https://www.ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pensa/article/view/1164
pendidikan Islam lebih banyak berkonsentrasi pada urusan ukhrawiyah, dan
nyaris lepas dari urusan dunyawiyah, satu-satunya urusan mu’alamat yang
paling banyak dibicarakan adalah hukum waris.

(2) Strategi, seiring dengan proses perkembangan orientasi, strategi pendidikan


Islam di Indonesia pada awalnya juga mengalami konfrontasi dengan
pemerintah kolonial. Pada saat itu pendidikan Islam diasingkan karena
kemungkinan konsekuensinya tidak menguntungkan kepentingan politik
Hindia-Belanda.

(3) Sumber belajar pendidikan Islam di Indonesia terus mengalami perubahan dan
perkembangan yang semakin beragam dan intensif, tidak hanya jumlahnya
tetapi juga kualitas pendidikan yang diberikan.

(4) Metodologi belajar, awalnya metodologi belajar pendidikan Islam masih bersifat
klasik, namun seiring dengan perubahan dan perkembangan kini mulai tampak
berubah, contohnya yaitu kelompok diskusi yang telah berkembang dimana-
mana. Semua media pembelajaran yang sesuai dengan tingkat kematangan
berpikir pelajar hendaknya diberikan secara lengkap, dan pada akhirnya mereka
sendirilah yang mengolah dan memutuskannya.6

2. Posisi Sistem Pendidikan Islam Dalam Pendidikan Nasional


Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab I
tentang kaidah umum yang menyatakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha yang
dilakukan secara sadar dan agar menciptakan suasana pembelajaran siswa secara aktif
mengembangkan potensinya untuk kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, moralitas mulia, serta keterampilan yang dimiliki manusia,
masyarakat, bangsa dan negara.7
Program sistem pendidikan nasional disesuaikan agar agama menjadi muatan
wajib di semua cabang dan satuan pendidikan, menjamin iktikad keagamaan diajarkan
di semua sekolah, khususnya sekolah negeri dan swasta. Selain itu, lulusan kedua
sekolah mempunyai kesempatan yang sama untuk melanjutkan studi ke jenjang

6
Wajiyah, Hudaidah, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional”, Jurnal Pendidikan dan
Ilmu Sosial, no. 1, vol 3 (2021): 102-103, diakses pada 29 September, 2023,
https://www.ejournal.stitpn.ac.id/index.php/pensa/article/view/1164
7
Muh. Wasith Achadi, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional”, Jurnal Al Ghazali, No.
2, Vol 1 (2018): 157, Diakses Pada 29 September, 2023,
https://ejournal.stainupwr.ac.id/index.php/al_ghzali/article/view/72
lanjutan tanpa diskriminasi. Lulusan sekolah negeri dapat melanjutkan pendidikan ke
sekolah menengah keagamaan atau sebaliknya.8
Pendidikan Islam merupakan unsur penting dalam proses pendidikan yang
dilaksanakan. Terdapat pula bukti bahwa pendidikan agama merupakan mata
pelajaran wajib yang diajarkan di sekolah, apapun perspektif dan strategi yang tepat.
Pendidikan Islam menunjukkan eksistensinya dengan berkontribusi terhadap
kesuksesan. Tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan bangsa dan
menanamkan nilai-nilai ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kedudukan
pendidikan Islam sebagai subsistem pendidikan nasional memerlukan segala
kebijakan. Pendidikan yang berada di bawah yurisdiksi Kementerian Agama
menyerap berbagai peraturan yang bertujuan untuk melaksanakan kebijakan
pendidikan nasional.9
Sebagai lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan Islam sebagai subsistem
pendidikan nasional hendaknya tidak hanya mampu menyelenggarakan pendidikan
dasar dan menengah yang bersifat keagamaan, tetapi juga harus berperan lebih besar,
terutama landasan dan bentengnya yang kuat. akan menjaga dan memperkuat
moralitas dan etika. Maka dalam hal ini lembaga pendidikan Islam berperan sebagai
berikut:
a) Media sosialisasi nilai-nilai ajaran agama Islam
b) Memelihara tradisi keagamaan
c) Membentuk akhlak dan karakter
d) Benteng moralitas bangsa
e) Lembaga pendidikan alternatif10
a. Fungsi pendidikan islam
Adapun untuk menempatkan pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional,
maka harus dibagi menjadi tiga hal:
1. Pendidikan Islam sebagai Lembaga
a. Pendidikan agama berfungsi mempersiapkan peserta didik menjadi anggota
masyarakat yang memahami dan mengamalkan nilai-nilai ajaran agamanya dan
atau menjadi ahli agama.
8
Tri Yuliana, Dkk, “Filsafat Pendidikan Islam Telaah Konsep Dan Aplikasi”, (Pasaman Barat: CV.
Azka Pustaka, 2022), 283
9
Tri Yuliana, Dkk, “Filsafat Pendidikan Islam Telaah Konsep Dan Aplikasi”, (Pasaman Barat: CV.
Azka Pustaka, 2022), 283
10
Tri Yuliana, Dkk, “Filsafat Pendidikan Islam Telaah Konsep Dan Aplikasi”, (Pasaman Barat: CV.
Azka Pustaka, 2022), 287
b. Pendidikan agama dapat dilaksanakan melalui jalur pendidikan formal,
nonformal, dan informal
c. Pendidikan agama berupa pendidikan prasekolah, pesantren, pasraman, pabhaja
samanera dan bentuk lain yang sejenis.
d. Ketentuan mengenai pendidikan agama sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
ayat (2), ayat (3) dan ayat (4) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.11

2. Pendidikan Islam sebagai Mata Pelajaran


Program dikembangkan sesuai jenjang pendidikan dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan:
a. Meningkatnya keimanan dan ketakwaan.
b. Meningkatkan keluhuran budi pekerti.
c. Meningkatkan potensi, kecerdasan dan minat siswa.
d. Keanekaragaman potensi wilayah dan lingkungan hidup.
e. Persyaratan pembangunan daerah dan nasional.
f. Kebutuhan dunia kerja.
g. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
h. Agama.
i. Pendorong pembangunan global.
j. Persatuan bangsa-bangsa dan nilai-nilai kebangsaan (Pasal 36 ayat 3).12

Program pendidikan dasar dan menengah harus mencakup:


1) Pendidikan agama.
2) Pendidikan kewarganegaraan.
3) Bahasa
4) Matematika.
5) Ilmu Pengetahuan Alam.
6) Ilmu Sosial. G.Seni dan budaya.
7) Pendidikan jasmani dan olahraga.
8) Keterampilan/profesionalisme.

11
Haidar Putra Daulay, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia”, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), 12-14
12
Haidar Putra Daulay, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia”, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), 14
9) Konten lokal.

Progam pendidikan tinggi wajib mencakup:


1) Pendidikan agama
2) Pendidikan kewarganegaraan
3) Bahasa
3. Nilai-nilai Islami dalam UU No. 20 Tahun 2003
Di antara nilai-nilai tersebut adalah:
a. Perhatian khusus diberikan kepada peserta didik yang mempunyai kelainan
fisik, emosi, intelektual, kejiwaan, dan sosial atau kepada peserta didik yang
mempunyai potensi bakat intelektual yang luar biasa.
b. Menekankan pentingnya pendidikan keluarga merupakan salah satu upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan sepanjang hayat.
c. Memberikan hak kepada peserta didik untuk mengikuti pendidikan agama yang
sesuai dengan agamanya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.13

13
Haidar Putra Daulay, “Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional Di Indonesia”, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2012), 15-16
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai