, Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
Chusnul Ma’idah
UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung
Chusnulmaidah13@gmail.com
Abstract: The curriculum in Islamic education is a learning experience. All learning activities
in educational institutions are part of the curriculum, both outside and inside the
classroom. Schools are small communities. If the school is good, then the community is
too. The planning process attempts to prepare for the future through decisions made in
the present. Planning in education is a decision made about learning objectives and the
strategies and methods needed to achieve these goals and a study of the effectiveness and
meaning of these methods and techniques. The curriculum contains four core
components: objectives, content, processes, and evaluation. The difference between Islamic
education and other education lies in its orientation towards life after death. Islamic
education curriculum planning must be based on religious values and Islamic sources
because Islamic education is part of the Islamic mission that is rahmatan lil 'alamin
(mercy to the world). The arguments from the Qur'an and Hadith are the spirit and
wisdom in planning Islamic education curriculum. Good curriculum planning will make
the output of Islamic education following the educational goals that have been proclaimed.
Keywords: Planning, Curriculum, Islamic Religious Education.
1. Pendahuluan
Sebuah bangsa yang maju dan berkembang sangat berkaitan erat dengan sistem
pendidikan yang ada pada bangsa tersebut. Perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat
dibangun di atas sistem pendidikan yang baik. Kesejahteraan dan kemakmuran sebuah
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
bangsa akan lebih cepat terapai ketika sistem pendidikan dibangun terlebih dahulu.1
Dengan meningkatnya pendidikan, potensi seseorang juga akan hal itu akan
memunculkan kemauan sehingga ia mampu meningkatkan potensinya menjadi hal yang
berguna bagi individu dan masyarakatnya.2
Sebagai asas dan pedoman penting bagi kehidupan manusia, pendidikan yang baik
akan menentukan tingkat kualitas hidup yang baik. Ia adalah media yang dapat
membentuk paradigma dalam individu seseorang dan berhubungan dengan tersebarnya
ilmu pengetahuan, keterampilan, dan internalisasi nilai nilai. Individu yang memilik latar
belakang ilmu akan mampu mengaplikasikan hal tersebut dalam kehidupannya.
Pendidikan adalah proses yang berkelanjutan, ilmu yang dipelajari pada masa sekarang
bisa jadi akan bermanfaat bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang. Dengan
demikan, aspek utama perkembangan masyarakat modern adalah aspek pendidikan, ketika
pendidikan masyarakat tidak berlangsung dengan baik maka akan berimplikasi negatif
pada kehidupan masyarakat tersebut.3
Islam memandang pendidikan adalah sesuatu yang mutlak bagi seluruh
pemeluknya. Rasulullah saw, menyatakan dalam sebuah hadits
طلب العلم فريضة على كل مسلم
“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim” (HR. Ibnu Majah nomor 224)
Hadits tersebut menyebutkan wajibnya seorang muslim untuk mengejar
pendidikan. Pendidikan dalam perspektif Islam adalah perbaikan dan pengembangan diri
hingga mencapai kondisi ideal pada segala aspek individu setiap orang. Ibnu khaldun
menyebutkan bahwa pendidikan merupakan pengembangan potensi (fitrah) pada diri
setiap manusia dengan tujuan dunia dan akhirat, selain itu juga untuk mengenal apapun
yang di luar diri manusia. Tuhannya dan Rasul-Nya.4
Dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dan watak bangsa (Nation
Character Building) maka pendidikan memiliki peran yang sangat penting,. Dalam
konteks bangsa Indonesia, peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran
pembangunan di bidang pendidikan nasional dan merupakan bagian integral dari upaya
peningkatan kualitas manusia Indonesia secara menyeluurh.5 Kurikulum harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu membantu membentuk karakter,
kepribadian, dan perlengkapan pengetahuan dasar siswa yang bernilai deokratis dan yang
sesuai dengan karakter kebudayaan bangsa Indonesia. Perencanaan harus realistis,
feasible (dapat dikerjakan), dan acceptable (dapat diterima dengan baik).6
Proses pendidikan merupakan pekerjaan strategis yang melakukan pengembangan
potensi anak secara maksimal, sehingga menghasilkan sumberdaya manusia untuk
1
M. Muhardi, Kontribusi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia, Mimbar, Vol.
xx, No. 4, 2004 hal. 478.
2
Nur Hidayat, Peran dan Tantanan Pendidikan Agama Islam di Era Global, Jurnal El-Tarbawi, Vol. 8,
No. 2, 2015, hal. 131
3
F. Idris, Hassan, Z, Ya’acob, A, Gill,S. K,dan Awal, N. A. M, The Role of Education in Shaping
Youth’s National Identity, Procedia-Social and Behavioral Sciences 59, hal. 443
4
T. Saiful Akbar, Manusia dan Pendidikan Menurut Pemikiran Ibn Khaldun dan John Dewey, Jurnal
Ilmiah DIDAKTIKA, Vol. 15, No. 2, Februari 2015, hal. 235
5
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2002), hal 55
6
M. Busro & Iskandar, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Yogyakarta: Media Akademi,
2017), hal. 67
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
2. Metode Penelitian
Penelitian yang dilaksanakan menggunakan penelitian kepustakaan sehingga
metode yang digunakan dalam penelitian adalah studi pustaka. Ciri khusus yang yang
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan pengetahuan penelitian antara lain;
penelitian ini dihadapkan langsung dengan data atau teks yang disajikan, bukan
dengan data lapangan atau melalui saksi mata berupa kejadian, peneliti hanya
berhadapan langsung dengan sumber yang sudah ada di perpustakaan atau data
bersifat siap pakai, serta data-data sekunder yang digunakan.13
7
Syafaruddin, Manajemen Organisasi Pendidikan, (Medan: Perdana Publising, 2015), hal. 14
8
S. Alfarisi, Analisis Pengembangan Komponen Kurikulum Pendidikan Islam di Madrasah Diniyah,
Rayah Al-Islam, Vol. 4, No. 2, 2020, hal. 347
9
A. Saufi & H. Hambali, Menggagas Perencanaan Kurikulum Menuju Sekolah Unggul, Al-Tanzim:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1, 2019, hal. 30
10
Syafaruddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2005), hal. 128
11
A. Saufi & H. Hambali, Menggagas Perencanaan…, hal. 31
12
Hermawan, et.al, Konsep Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan Islam, Jurnal Mudarrisuna: Media
Kajian Pendidikan Agama Islam, Vol. 10, No. 1, 2020, hal. 35
13
Rizaldy Fatha Pringgar dan Bambang Sujatmiko, Penelitian Kepustakaan(Library Research) Modul
Pembelajaran Berbasis Augmented Realitypada Pembelajaran Siswa, Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor 01
Tahun 2020, hal. 319
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
14
Muhammad Cholid Abdurrohman, Perencanaan Kurikulum Pendidikan Islam, Rayah Al-Islam, Vol. 6,
No. 1, April 2022, hal. 15
15
Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan: Suatu Pendekatan
Komprehensif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 10.
16
Bintoro Tjokaromidjojo, Perencanaan Pembangunan, (Jakarta: Gunung Agung, 1977), hal. 12
17
Dwi Priyanto, Pengembangan Perencanaan Pendidikan Islam: Konsep Strategi Pengembangan di
Indonesia, Insania, Vol. 16, No. 3, 2011, hal. 296
18
Muhammad Cholid Abdurrohman, Perencanaan Kurikulum Pendidikan Islam, Jurnal Ilmu Islam:
Rayah Al-Islam, Vol. 6, No. 1, April 2022, hal. 20
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
19
Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktek, (Bandung: Rosda Karya, 2006), hal. 11.
20
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), hal.
152.
21
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
22
Rita Yulia Anggraini, et.al, Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Khatulistiwa: Jurnal
Pendidikan dan Sosial Humaniora, Vol. 2, No. 4, 2022, hal. 3.
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
23
Dian Kurnia dan Wenarajasa, Perencanaan Kurikulum Pendidikan Islam, At-Tazakki, Vol. 4, No. 2,
2020, hal. 182-183
24
A. Saufi & H. Hambali, Menggagas Perencanaan…, hal. 41
25
Oemar Hamalik, Pengembangan Kurikulum, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006), hal.
151.
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
26
Dwi Priyanto, Pengembangan Perencanaan…, hal. 297-298
27
Udin Syaefudin Sa’ud dan Abin Syamsuddin Makmun, Perencanaan Pendidikan…, hal. 12-13
28
Syarifah Rahmah, Mengenal Sekolah Unggulan, Itqan, Vol. 7, No. 1, 2016, hal. 13
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
lembaga atau sekolah. Informasi dan data yang menjadi area utama yakni kekuatan
sosial, perlakuan pengetahuan dan pertumbuhan perkembangan manusia.29
1) Kekuatan sosial
Perubahan sistem pendidikan di Indonesia sangatlah dinamis. Pendidikan
kita menggunakan sistem terbuka sehingga selalu menyesuaikan dengan
perubahan dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik itu sistem politik,
ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Proses pendidikan merupakan sebuah
perjalanan sejarah di dalam suatu negara yang selalu menerapkan mekanisme
adaptasi untuk perubahan ke arah yang lebih baik. Kekuatan sosial ini menjadi
bagian yang harus dipertimbangkan dalam proses perencanaan kurikulum.
Perencanaan kurikulum PAI harus diisiapkan untuk menjadikan peserta didik
diterima pada masyarakat, karena pada esensinya peserta didik aka kembali ke
masyarakat. Lembaga pendidikan harus bisa menyiapkan peserta didik untuk
bisa beradaptasi dengan baik di masyarakat. Kekuatan yang lain pada satuan
pendidikan dan perencanaan kurikulum adalah perubahan nilai struktur dari
masyarakat itu sendiri.
2) Perlakuan pengetahuan
Perencanaan dan pengembangan kurikulum umumnya bereaksi terhadap
keberadaan data atau informasi yang berhubungan dengan pembelajaran. Di
skeolah tradisional biasanya struktur informasi lebih dari informasi itu sendiri.
Pertimbangan lainnya untuk perencanaan kurikulum yang berhubungan dengan
perlakuan pengetahuan adalah di mana individu belajar aktif untuk
mengumpulkan dan mengolah informasi, mencari fakta dan data,
memanipulasi, menyimpan dan mengambil kembali informasi tersebut untuk
dikembangkan dan digunakan dalam kegiatan merancang kurikulum yang
disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
3) Pertumbuhan dan perkembangan manusia.
Landasan ketiga dalam perencanaan kurikulum adalah informasi yang
berhubungan dengan perkembangan manusia. Hal ini menjadi pondasi penting
dilaksanakan, karena proses perencanaan kurikulum pendidikan haruslah
melihat situasi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Data-data tersebut
penting seperti kegiatan sekolah yang sellau menyediakan untuk pengembangan
program sekolah baru, lebih awal anak belajar pendidikan khusus, pendidikan
sekolah alternatif, dan pendidikan akselerasi. Umumnya penting untuk
dipahami tentang pola-ola dari pertumbuhan dan perkembangan karena para
guru dituntut untuk merencanakan kurikulum atau program pembelajaran yang
berkenaan dengan kebutuhan dan perkembangan siswa. Kontribusi untuk
memahami perkembangan manusia telah menyeluruh di dunia ini sebagai
informasi tentang perkembangan manusia yang diakumulasi ke sekolah.
Pemikiran ini timbul sebagai usaha untuk mengorganisasi informasi dan data.
Interpretasi tentang pengetahuan perkembangan dasar manusia untuk
membedakan dalam teori pembelajaran yang dikemukakan oleh perencana
kurikulum.30
29
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2017), hal. 34
30
Rita Yulia Anggraini, et.al, Perencanaan Kurikulum Pendidikan…, hal. 5-6
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
Daftar Pustaka
Akbar, T. Saiful, 2015, Manusia dan Pendidikan Menurut Pemikiran Ibn Khaldun dan John Dewey, Jurnal Ilmiah
DIDAKTIKA, Vol. 15, No. 2, Februari.
Alfarisi, S, 2020, Analisis Pengembangan Komponen Kurikulum Pendidikan Islam di Madrasah Diniyah, Rayah
Al-Islam, Vol. 4, No. 2.
Busro, M, & Iskandar, 2017, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Yogyakarta: Media Akademi.
Cholid Abdurrohman, Muhammad, 2022, Perencanaan Kurikulum Pendidikan Islam, Rayah Al-Islam, Vol. 6, No.
1, April.
Fatha Pringgar, Rizaldy, dan Bambang Sujatmiko, 2020, Penelitian Kepustakaan(Library Research) Modul
Pembelajaran Berbasis Augmented Realitypada Pembelajaran Siswa, Jurnal IT-EDU. Volume 05 Nomor
01.
Hamalik, Oemar, 2006, Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosdakarya.
____________, 2006, Pengembangan Kurikulum, Bandung: Remaja Rosda Karya.
Hermawan, et.al, 2020, Konsep Kurikulum dan Kurikulum Pendidikan Islam, Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian
Pendidikan Agama Islam, Vol. 10, No. 1.
Hidayat, Nur, 2015, Peran dan Tantanan Pendidikan Agama Islam di Era Global, Jurnal El-Tarbawi, Vol. 8, No.
2, 2015.
Jurnal Pendidikan, Vol. , No. , Bulan Tahun
e-ISSN: 2337-7593
Idris, F, Hassan, Z, Ya’acob, A, Gill,S. K,dan Awal, N. A. M, The Role of Education in Shaping Youth’s
National Identity, Procedia-Social and Behavioral Sciences 59.
Kurnia, Dian, dan Wenarajasa, 2020, Perencanaan Kurikulum Pendidikan Islam, At-Tazakki, Vol. 4, No. 2.
Mulyasa, 2005, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Strategi, dan Implementasi, Bandung: Remaja
Rosdakarya.
M. Muhardi, 2004, Kontribusi Pendidikan Dalam Meningkatkan Kualitas Bangsa Indonesia, Mimbar, Vol. xx,
No. 4.
Priyanto, Dwi, 2011, Pengembangan Perencanaan Pendidikan Islam: Konsep Strategi Pengembangan di
Indonesia, Insania, Vol. 16, No. 3.
Purwanto, Ngalim, 2006, Ilmu Pendidikan Teori dan Praktek, Bandung: Rosda Karya.
Rahmah, Syarifah, 2016, Mengenal Sekolah Unggulan, Itqan, Vol. 7, No. 1.
Rusman, 2017, Manajemen Kurikulum, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Saufi, Akhmad, dan Hambali, 2019, Menggagas Perencanaan Kurikulum Menuju Sekolah Unggul, Al-Tanzim:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 3, No. 1.
Syaefudin Sa’ud, Udin, dan Abin Syamsuddin Makmun, 2005, Perencanaan Pendidikan: Suatu Pendekatan
Komprehensif, Bandung: Remaja Rosdakarya.
Syafaruddin, 2005, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press.
_________, 2015, Manajemen Organisasi Pendidikan, Medan: Perdana Publising.
Tjokaromidjojo, Bintoro, 1977, Perencanaan Pembangunan, Jakarta: Gunung Agung.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 19, Tentang Sistem Pendidikan Nasional
Yulia Anggraini, Rita, dkk, 2022, Perencanaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Khatulistiwa: Jurnal
Pendidikan dan Sosial Humaniora, Vol. 2, No. 4, 2022.