Anda di halaman 1dari 24

Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

A. Definisi Pendidikan Islam


Pada hakikatnya pendidikan merupakan suatu
proses belajar sepanjang hayat. Dimana seorang
manusia mendapatkannya sejak dalam buaian sampai
akhir hayatnya. Betapa besar urgensi pendidikan
dalam kehidupan seorang manusia. Dengan
pendidikan inilah manusia menjadi makhluk yang
paripurna.1
Salah satu penunjang keberhasilan sebuah
pendidikan adalah kurikulum yang digunakan di
dalamnya. Kurikulum terpadu merupakan suatu
pendekatan dalam pembelajaran yang sengaja
mengaitkan antara beberapa aspek baik dalam intra
mata pelajaran maupun antar mata pelajaran

1
Heni Novianti, “Konsep Kurikulum Terpadu Perspektif
Pendidikan Islam,” Jurnal Penelitian Pendidikan Islam 7, no. 2
(2019): 127.

1
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

sehingga bisa terintegrasi dengan mata pelajaran


lainnya.
Pendidikan merupakan keindahan proses
belajar mengajar dengan pendekatan manusia (man
centered), dan bukan sekedar memindahkan otak dari
kepala-kepala atau mengalihkan mesin ke tangan, dan
sebaliknya. Pendidikan lebih dari itu, yakni
menjadikan manusia mampu menaklukkan masa
depan dan menaklukkan dirinya sendiri dengan daya
pikir, daya dzikir, dan daya ciptanya. Pendidikan
memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia. 2
Pendidikan karakter dalam pendidikan Islam memiliki
nilai yang lebih dari sekedar pendidikan moral (benar
atau salah), melainkan mengajarkan pemahaman
melakukan hal-hal yang baik.

2
Ratna Fauziah Fauziah and Siti Masyithoh, “Pendidikan Islam
Dalam Sistem Pendidikan Nasional,” Tadzkirah : Jurnal
Pendidikan Dasar 19, no. 1 (2023): 37–49.

2
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

Dalam pendidikan Islam ada dua paradigma


besar, Pertama, paradigma yang memandang
pendidikan karakter dalam cakupan pemahaman
moral yang sifatnya lebih sempit, yang menganggap
peserta didik memerlukan karakter tertentu yang
hanya tinggal diberikan saja. Kedua, pemahaman dari
sudut pandang yang lebih luas, paradigma ini
memandang karakter sebagai paedagogi,
menempatkan individu yang terlibat dalam dunia
pendidikan sebagai pelaku utama pengembangan
karakter.3
Dengan pendidikan Islam yang berkarakter
maka diharapkan dimasa mendatang bangsa ini siap
menyongsong Pendidikan di era 4.0 yang menitik

3
Adun Priyanto, “Pendidikan Islam Dalam Era Revolusi Industri
4.0,” J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam 6, no. 2 (2020): 80–
89.

3
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

beratkan pada keunggulan life skill, agar menjadi


bangsa yang berdaya saing.
Menurut Syed Muhammad Naquib al-Attas,
pendidikan khas Islam merupakan pengenalan dan
pengakuan, yang secara berangsur-angsur
ditanamkan di dalam diri manusia, mengenai tempat-
tempat yang tepat dari segala sesuatu ke dalam
tatanan penciptaan sedemikian rupa sehingga
membimbing ke arah pengenalan dan pengakuan
akan kedudukan Tuhan yang tepat dalam tatanan
wujud dan kepribadian.4
Dengan demikian pendidikan yang baik
adalah pendidikan yang seharusnya menjadikan
manusia kembali kepada Tuhannya dalam segala
aktivitas kehidupannya.

4
Rafiyanti paramitha nanu, “Pemikiran Syed Naquib Al Attas
Dalam Pendidikan Modern,” Tarbawi 6, no. 02 (2021): 14–29,
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/tarbawi/article/view/3
436.

4
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

B. Konsep Pendidikan Islam


Dalam pendidikan Islam, Rasulullah saw.
memberikan kebebasan ummatnya dalam melakukan
improvisasi selama tidak keluar dari aturan-aturan
syariat. Selain itu, terdapat berbagai komponen
pembelajaran yang turut memberikan pengaruh
dalam pencapaian belajar yakni, guru, siswa, tujuan,
metode, dan lain-lain Pencapaian pembelajaran dapat
diukur melalui pengetahuan, pemahaman, dan
keterampilamn yang diproleh siswa setelah melalui
proses selama satu semester.5
Kehadiran dalam pendidikan untuk
mengembangkan potensi manusia, mengubah dan
mengembangkan potensinya kearah yang lebih baik.
Berbagai lembaga yang menjadi alternatif dalam

5
A Arifuddin and A R Karim, “Konsep Pendidikan Islam; Ragam
Metode PAI Dalam Meraih Prestasi,” Didaktika: Jurnal
Kependidikan 10, no. 1 (2021): 13–22,
https://www.jurnaldidaktika.org/contents/article/view/76.

5
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

mengembangkan dan mengasah kemampuan


seseorang yaitu salah satunya pendidikan formal
(sekolah). Sehingga sekolah dituntut mempersiapkan
komponen pendukungnya agar proses dan tujuan
pembelajaran dapat tercapai. Sehingga target peserta
didik untuk belajar dan berprestasi dapat tercapai.
Pendidikan Islam sebagai pondasi untuk
membangun karakter bangsa, mempunyai peran yang
sangat berjasa di Indonesia, bahkan sudah
berlangsung sebelum kemerdekaan Indonesia.6
Penerapan pendidikan agama Islam sejak lama sudah
diadakan secara nonformal seperti forum pengajian,
majelis taklim dan pesantren-pesantren sampai saat
ini. Model pembelajaran pendidikan Islam masih
ditekankan pada pendekatan intelektual verbal dan

6
Burhan Nudin, “Konsep Pendidikan Islam Pada Remaja Di Era
Disrupsi Dalam Mengatasi Krisis Moral,” LITERASI (Jurnal Ilmu
Pendidikan) 11, no. 1 (2020): 63.

6
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

meniadakan interaksi pendidikan dan komunikasi


humanistik antara guru dan siswa. Yang
mengakibatkan sistem pendidikan menjadi selalu
steril, terbelakang dan mematikan kemampuan anak
dalam berpikir kritis, dengan kata lain belum dapat
memerdekakan dan mencerdaskan anak.
a. Pendidikan Keagamaan
Mekanisme operasional pendidikan
keagamaan di pesantren Lintang Songo sama
dengan umumnya pesantren lain di Indonesia,
seperti pendidikan gramatikal bahasa Arab
(kajian Nahwu dan Shorof), tajwid, fiqih,
aqidah akhlak, dan seterusnya.7 Setiap
pendidik diberi kewenangan menangani dan
mengampu bidang keahlian kajiannya. Hasil

7
Ahmad Shofiyuddin Ichsan Rustam, “Pendidikan Islam Berbasis
Kearifan Lokal,” IQRO: Journal of Islamic Education 3, no. 1
(2020): 1–14.

7
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

penerapan pendidikan ini bahwa santri dapat


memahami dan mengalami perubahan
kepribadian lebih baik dengan
mengaplikasikan ajaran agama dalam
kehidupan sehari-hari. Pendidikan
Keterampilan Pembekalan
b. pendidikan keterampilan dengan
mengenalkan langsung kepada santri di area
praktiknya adalah metode efektif dan efesien .
Hal ini mengantarkan pencapaian pada
keterampilan santri dari berbagai aneka
bidang keterampilan yang ada di pesantren
Lintang Songo.8 Dalam konteks ini, para santri
mampu memahami dan memiliki kemampuan

8
Andi Arif Pamessangi, “Nilai-Nilai Pendidikan Islam Berbasis
Kearifan Lokal Pada Pembelajaran Bahasa Arab Di Institut Agama
Islam Negeri Palopo,” IQRO: Journal of Islamic Education
Desember 4, no. 2 (2021): 117–128,
http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/iqro.

8
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

berbagai macam bidang keterampilan, baik


pertanian, perikanan, perkebunan,
perhutanan, maupun home industry
pesantren. Ini justru akan menjadi bagian
penting dalam ketahanan pangan pesantren
serta bisa membantu kebutuhan masyarakat
sehari-harinya.
c. Pendidikan Ekstrakurikuler Dalam
menumbuhkan pendidikan Islam berbasis
kearifan lokal, pesantren Lintang Songo
mengadakan berbagai kegiatan pendidikan
ekstrakurikuler.9 Kegiatan ini untuk
menyalurkan bakat para santri. Sehingga bakat
dan minat santri diberikan wadah tersendiri

9
Samsirin Samsirin et al., “Improvisasi Peran Guru Pendidikan
Agama Islam Melalui Ekstrakurikuler Di Madrasah Ibtidaiyyah
Nurussalam Mantingan Ngawi Jawa Timur,” Sustainable Jurnal
Kajian Mutu Pendidikan 6, no. 1 (2023): 195–201.

9
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

agar bisa mengoptimalkan potensi dalam diri


mereka.

C. Metodologi Pendidikan Islam


Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar
guru tidak menggunakan metode yang khas dan
menarik. Guru hanya menggunakan satu metode
yaitu metode ceramah, ketika menyampaikan materi
guru tidak memperhatikan kedisiplinan siswa dalam
mengikuti pembelajaran, juga tidak menanyakan
kepamahaman siswa dan tidak mengevaluasi siswa
setelah proses pembelajaran berlangsung.
Adapun metode yang efektif yang harus
dilakukan guru agar tercapainya tujuan Pendidikan
Agama Islam adalah metode Targhib-Tarhib.10

10
Syamsiah Nur and Hasnawati Hasnawati, “Metode Targhib Dan
Tarhib Dalam Pendidikan Islam,” AL-LIQO: Jurnal Pendidikan
Islam 5, no. 01 (2020): 64–77.

10
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

Metode TarghibTarhib adalah strategi atau cara


untuk meyakinkan seorang murid terhadap
kekuasaan dan kebenaran Allah SWT melalui janji-
Nya disertai dengan bujukan dan rayuan untuk
melakukan amal shaleh. Metode Targhib-Tarhib
merupakan metode yang dapat meningkatkan hasil
belajar siswa. Menurut Ahmad Susanto Hasil belajar
yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.
Model-model pembelajaran tersebut selain
harus dilihat sebagai salah satu alternatif, juga harus
disesuaikan dengan karakter pendidikan agama
Islam yang menekankan penghayatan, pengamalan
dan ruh ajaran Islam.11 Dengan demikian,

11
Abuddin Nata, “Penguatan Materi Dan Metodologi Pendidikan
Agama Islam,” Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam 9, no. 2 (2020):
244.

11
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

bersamaan dengan menggunakan berbagai model


pembelajaran tersebut, para guru juga sebaiknya
bersikap kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
model-model pembelajaran pendidikan agama
Islam yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Sejalan dengan perkembangan zaman dan
tuntutan kebutuhan manusia yang semakin
bertambah dan luas, maka pendidikan Islam bersifat
terbuka dan akomodatif terhadap tuntutan zaman
sesuai norma-norma Islam. Pendidikan merupakan
upaya untuk pembudayaan manusia untuk
mengembangkan potensinya secara optimal yang
dalam pelaksanaannya sangat bergantung pada sang
pendidik.12

12
Meliastaras Surbakti and Muhammad Bintang Chadavi,
“METODE MEMAHAMI SUMBER AJARAN ISLAM; METODOLOGI
PENDIDIKAN ISLAM (Studi Kasus Masyarakat Di Kota Medan),”
Adabiyah Islamic Journal 1, no. 2 (2023): 34–47,
http://ojs.uma.ac.id/index.php/adabiyahadabiayah@uma.ac.id.

12
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

1. Pengertian Metode
Metode adalah suatu jalan yang dilalui untuk
mencapai sebuah tujuan, metode berasal dari
kata yunani yaitu meta dan hodos. Meta
berarti melalui dan hodos berarti jalan atau
cara; kemudian metode berkaitan erat dengan
metodologi yang mana mempunyai arti ilmu
tentang jalan atau cara yang dilalui untuk
mencapai tujuan.13

Sedangkan para ahli mendefinisikan metode


sebagai berikut :
a. Hasan Langgulung mendefinisikan bahwa metode
mengajar adalah jalan yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan peserta didik pada

13
Dalam Mengenalkan and Kearifan Lokal, “Al Ulya: Jurnal
Pendidikan Islam Volume 4 Nomor I, Edisi Januari – Juni 2019” 4,
no. 1 (2019): 95–113.

13
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

saat berlangsungnya proses pembelajaran. Dengan


demikian metode mengajar merupaka alat untuk
menciptakan proses pembelajaran.
b. Muhammad Atiyah Al-Abrasy mengatakan bahwa
metode merupakan jalan yang digunakan pendidik
untuk memberikan pengertian kepada peserta didik
tentang segala materi dalam proses pembelajaran.
Dalam pendidikan Islam ada sebuah istilah bahwa:
ajarkanlah anakmu dengan kadar atau metode sesuai
dengan zamannya.14
Di dalam penelitian ini juga menggunakan
metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Studi kasus terdiri dari studi terperinci, seringkali data,
dikumpulkan dari periode, fenomena, dan konteks

14
Dewi Anggelia, Ika Puspitasari, and Shokhibul Arifin,
“Penerapan Model Project-Based Learning Ditinjau Dari
Kurikulum Merdeka Dalam Mengembangkan Kreativitas Belajar
Pendidikan Agama Islam,” Jurnal Pendidikan Agama Islam Al-
Thariqah 7, no. 2 (2022): 398–408.

14
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

tertentu, dengan tujuan memberikan analisis konteks


dan proses pertanyaan teoretis studi. Metode
penelitian kualitatif adalah penelitian yang
bergantung pada observasi manusia dalam kaasannya
sendiri dan berkesinambungan dengan orang orang
tersebut dalam bahasanya.
D. Kurikulum dalam Pendidikan Islam
a. Pengertian kurikulum
Menurut pandangan yang lampau kurikulum
memiliki pengertian kumpulan mata pelajaran yang
disampaikan oleh guru kepada peserta didik.15
Anggapan tersebut masih mengakar dalam benak
masyarakat umum yang menjadikan gambaran
kurikulum. Kurikulum yang menjadi jantungnya
Pendidikan tentunya harus dikenal dengan benar oleh

15
Erni Ropidianti Sianturi et al., “Pengawasan Dan Evaluasi
Kurikulum,” Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora 1, no. 4
(2022): 175, https://doi.org/10.29300/btu.v4i1.1995.

15
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

masyarakat tentang konsepnya yang


sebenarnyaPandangan lain dari kurikulum menurut
al-Shaybani yang dikutip oleh Hasan Langgulung
kurikulum merupakan kumpulan pengalaman
pendidikan, kebudayaan, ilmu sosial, olahraga, serta
ilmu kesenian yang disediakan oleh lembaga
pendidikan untuk peserta didik baik di dalam maupun
di luar lembaga pendidikan dengan tujuan
mengembangkan secara menyeluruh dalam semua
aspek dan merubah tingkah laku sesuai tujuan
pendidikan.Bagian ini juga menyajikan hasil
penelitian. Hasil penelitian dapat dilengkapi dengan
tabel, grafik (gambar), dan/atau bagan. Bagian
pembahasan memaparkan hasil pengolahan data,
menginterpretasikan penemuan secara logis,
mengaitkan dengan sumber rujukan yang relevan.16

16
Muhammad Muttaqin, “Konsep Kurikulum Pendidikan Islam,”
TAUJIH: Jurnal Pendidikan Islam 3, no. 1 (2021): 1–16.

16
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

a.Kurikulum pendidikan merupakan


serangkaian rencana dan panduan yang
mengatur proses pembelajaran di suatu
lembaga pendidikan. Ini meliputi berbagai
elemen, seperti materi pelajaran, tujuan
pembelajaran, metode pengajaran, penilaian,
dan pengembangan kurikulum itu sendiri.17
b.Kurikulum pesantren merupakan
serangkaian rencana dan panduan yang
mengatur proses pembelajaran di lembaga
pendidikan pesantren. Ini meliputi berbagai
elemen, seperti materi pelajaran di pesantren
biasa diambil dari kitab-kitab kuno yang
berbahasa arab, metode pengajaran pada

17
Ira Kusumawati and Nurfuadi, “Integrasi Kurikulum Pesantren
Dalam Kurikulum Nasional Pada Pondok Pesantren Modern,”
Sanskara Pendidikan dan Pengajaran 2, no. 01 (2024): 1–7.

17
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

pesantren dilakukan dengan sorogan,


bandongan, halaqoh, hafalan, dan bathsul
masail.
b. Peranan serta fungsi kurikulum dalam Pendidikan
Peranan kurikulum dalam pendidikan formal
di sekolah itu sangatlah strategis dan menentukan
pencapain tujuan pendidikan. Kurikulum memiliki
kedudukan dan posisi yang sangat sentral dalam
keseluruhan proses pendidikan, bahkan kurikulum
merupakan syarat mutlak dan bagian yang tidak
terpisahkan dari pendidikan itu sendiri.18
Fungsi kurikulum bagi peserta didik bertujuan
supaya murid mampumenambah pengalaman baru
yang nantinya akan bermanfaat dan bisa
dikembangkan seiring dengan perkembangan mereka

18
Dewi Anggelia, Ika Puspitasari, and Shokhibul Arifin,
“Penerapan Model Project-Based Learning Ditinjau Dari
Kurikulum Merdeka Dalam Mengembangkan Kreativitas Belajar
Pendidikan Agama Islam.”

18
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

sebagai bekal dalam menghadapi jenjang yang


selanjutnya. Secara lebih rinci peranan kurikulum
sangatlah penting dan mencapai tujuan-tujuan
pendidikan, terdapat tiga peranan yang dinilai sangat
penting, yaitu peranan konservatif, peranan kritis dan
evaluatif, dan peranan kreatif.
Kurikulum dalam pendidikan memiliki orientasi dan
fungsi. Pertama, orientasi kultural, hasil dari proses
pembelajaran di sekolah diharapkan dapat mewarisi
fondasi budaya masyarakat ke generasi berikutnya.
Kedua, orientasi personal, sehingga hasil dari proses
pembelajaran di sekolah diharapkan dapat
membekali siswa dengan kebutuhan pokok individu
dan kelompok.19

19
Mardiani Pane and Hery Noer Aly, “Orientasi Dan Fungsi
Kurikulum Dalam Pendidikan,” Journal on Education 5, no. 3
(2023): 6165–6171.

19
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

DAFTAR PUSTAKA

Arifuddin, A, and A R Karim. “Konsep Pendidikan


Islam; Ragam Metode PAI Dalam Meraih
Prestasi.” Didaktika: Jurnal Kependidikan 10, no.
1 (2021): 13–22.
https://www.jurnaldidaktika.org/contents/articl
e/view/76.
Dewi Anggelia, Ika Puspitasari, and Shokhibul Arifin.
“Penerapan Model Project-Based Learning
Ditinjau Dari Kurikulum Merdeka Dalam
Mengembangkan Kreativitas Belajar Pendidikan
Agama Islam.” Jurnal Pendidikan Agama Islam
Al-Thariqah 7, no. 2 (2022): 398–408.
Fauziah, Ratna Fauziah, and Siti Masyithoh.
“Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan
Nasional.” Tadzkirah : Jurnal Pendidikan Dasar
19, no. 1 (2023): 37–49.

20
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

Kusumawati, Ira, and Nurfuadi. “Integrasi Kurikulum


Pesantren Dalam Kurikulum Nasional Pada
Pondok Pesantren Modern.” Sanskara
Pendidikan dan Pengajaran 2, no. 01 (2024): 1–
7.
Mengenalkan, Dalam, and Kearifan Lokal. “Al Ulya:
Jurnal Pendidikan Islam Volume 4 Nomor I, Edisi
Januari – Juni 2019” 4, no. 1 (2019): 95–113.
Muhammad Muttaqin. “Konsep Kurikulum
Pendidikan Islam.” TAUJIH: Jurnal Pendidikan
Islam 3, no. 1 (2021): 1–16.
Nata, Abuddin. “Penguatan Materi Dan Metodologi
Pendidikan Agama Islam.” Ta’dibuna: Jurnal
Pendidikan Islam 9, no. 2 (2020): 244.
Novianti, Heni. “Konsep Kurikulum Terpadu
Perspektif Pendidikan Islam.” Jurnal Penelitian
Pendidikan Islam 7, no. 2 (2019): 127.

21
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

Nudin, Burhan. “Konsep Pendidikan Islam Pada


Remaja Di Era Disrupsi Dalam Mengatasi Krisis
Moral.” LITERASI (Jurnal Ilmu Pendidikan) 11,
no. 1 (2020): 63.
Nur, Syamsiah, and Hasnawati Hasnawati. “Metode
Targhib Dan Tarhib Dalam Pendidikan Islam.”
AL-LIQO: Jurnal Pendidikan Islam 5, no. 01
(2020): 64–77.
Pamessangi, Andi Arif. “Nilai-Nilai Pendidikan Islam
Berbasis Kearifan Lokal Pada Pembelajaran
Bahasa Arab Di Institut Agama Islam Negeri
Palopo.” IQRO: Journal of Islamic Education
Desember 4, no. 2 (2021): 117–128.
http://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/iqro.
Pane, Mardiani, and Hery Noer Aly. “Orientasi Dan
Fungsi Kurikulum Dalam Pendidikan.” Journal
on Education 5, no. 3 (2023): 6165–6171.

22
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

Paramitha nanu, Rafiyanti. “Pemikiran Syed Naquib


Al Attas Dalam Pendidikan Modern.” Tarbawi 6,
no. 02 (2021): 14–29.
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/tarbaw
i/article/view/3436.
Priyanto, Adun. “Pendidikan Islam Dalam Era
Revolusi Industri 4.0.” J-PAI: Jurnal Pendidikan
Agama Islam 6, no. 2 (2020): 80–89.
Ropidianti Sianturi, Erni, Fenti Aprianty
Simangunsong, Erni Yusrian Zebua, and Helena
Turnip. “Pengawasan Dan Evaluasi Kurikulum.”
Jurnal Pendidikan Sosial dan Humaniora 1, no. 4
(2022): 175.
https://doi.org/10.29300/btu.v4i1.1995.
Rustam, Ahmad Shofiyuddin Ichsan. “Pendidikan
Islam Berbasis Kearifan Lokal.” IQRO: Journal of
Islamic Education 3, no. 1 (2020): 1–14.

23
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR
Pendidikan Islam: Metodologi dan Kurikulum

Samsirin, Samsirin, Syarifah Syarifah, Siti Ane Barkah,


and Aisyah Rahma Elfani. “Improvisasi Peran
Guru Pendidikan Agama Islam Melalui
Ekstrakurikuler Di Madrasah Ibtidaiyyah
Nurussalam Mantingan Ngawi Jawa Timur.”
Sustainable Jurnal Kajian Mutu Pendidikan 6,
no. 1 (2023): 195–201.
Surbakti, Meliastaras, and Muhammad Bintang
Chadavi. “METODE MEMAHAMI SUMBER
AJARAN ISLAM; METODOLOGI PENDIDIKAN
ISLAM (Studi Kasus Masyarakat Di Kota
Medan).” Adabiyah Islamic Journal 1, no. 2
(2023): 34–47.
http://ojs.uma.ac.id/index.php/adabiyahadabia
yah@uma.ac.id.

24
Fatimah Azzahra, Nur Syuhada, Islam dan Keilmuan, PBA UIR

Anda mungkin juga menyukai