Anda di halaman 1dari 11

PERILAKU MENEJER

YANG MEMILIKI JIWA KEPEMIMPINAN

Junelty Almar / 2110049


Maria Gorety / 2110051
A. Latar Belakang
◦ Suasana kondusif memungkinkan staf dapat melakukan aktivitas fisik yang memaksimalkan pengunaan panca indera
dengan berbagai cara, media, dan pengalaman yang bermakna dalam menemukan ide, gagasan, konsep, dan/atau
prinsip sesuai dengan kompetensi. Dari hasil survey 3266 perawat yang memiliki lisensi ditemukan alasan perawat
meninggalkan posisinya yaitu kurangnya dukungan dari menejer mereka sehingga menimbulkan stress dalam
lingkungan kerja Oleh karena itu manajemen harus mempertimbangkan pengetahuan dan ketrampilan menejer seperti;
Kepemimpinan, khususnya membangun hubungan, timwork, dan ketrampilan monitoring; Profesionalisme yaitu
sebagai advokasi staf keperawatan; Manajemen keuangan; Keakhlian dalam sumber daya manusia; Keakhlian klinis
berkelanjutan; Koordinasi pelayanan pasien seperti penjadwalan, Peta kerja, deskripsi kerja, Pengawasan kualitas
pelayanan dan dokumentasi. (Adventina D.Hutapea,dkk, 2022).
B. Tujuan
◦ 1. Untuk mengetahui pemimpin yang berperan sebagai fasilitator
◦ 2. Untuk mengetahu bagaimana pemimpin menerima staf
◦ 3. Untuk mengetahui bagaimana pemimpin mengembangkan staf
◦ 4. Untuk mengetahui bagaimana pemimpin memimpin dalam masa yang akan datang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Peran Pemimpin Sebagai Fasilitator

Fasilitator adalah orang yang memberikan bantuan dalam memperlancar


proseskomunikasi sekelompok orang, sehingga mereka dapat memahami atau memecahkan
masalah bersama-sama. Tugas fasilitator adalah memfasilitasi. Sebagai fasilitator, seorang
pemimpin tidak hanya menyampaikan informasi kepada implementor kebijakan, akan tetapi
harus menjadi fasilitator yang mengedepankan prinsip “to facilitate of working” (memberi
kemudahan dalam bekerja) kepada para impelementor kebijakan, agar mereka dapat bekerja
dalam suasana yang menyenangkan, gembira, penuh semangat, tidak cemas, dan berani
mengemukakan pendapat secara terbuka, sebagai modal dasar bagi para implementor untuk
berkembang dan siap beradaptasi, menghadapi berbagai kemungkinan dan tantangan.
Dengan demikian seorang pemimpin dalam meng-implementasikan sebuah kebijakan publik, seharusnya memiliki dan menerapkan hal-

hal berikut ini:

◦ a. Tidak berlebihan mempertahankan pendapat dan keyakinan, atau kurang terbuka,

◦ b. Dapat lebih mendengarkan para implementor kebijakan, terutama tentang aspirasi dan perasaannya,

◦ c. Mau dan mampu menerima ide para implementor yang inovatif, dan kreatif, bahkan sesulit sekalipun,

◦ d. Lebih meningkatkan perhatiannya terhadap hubungan dengan implementor kebijakan,

◦ e. dapat menerima feedback, baik yang sifatnya positif maupun negatif, dan menerimanya sebagai pandangan yang konstruktif demi

pengembangan peran organisasi yang dipimpinnya,

◦ f. toleransi terhadap kesalahan yang diperbuat oleh implementor kebijakan selama kesalahan itu masih dapat diperbaiki untuk kepentingan

suksesnya pelaksanaan sebuah kebijakan publik, dan

◦ g. menghargai prestasi dan kinerja implementor kebijakan sebagai upaya peningkatan produktivitas organisasi.
B. Pemimpin Dalam Menerima Staf Harus Memperhatikan Hal-hal Sebagai Berikut:

◦ a. Latar belakang sosial

◦ b. Latar belakang keluarga

◦ c. Tingkat kecerdasan dan intelegensi

◦ d. Tingkat pendidikan

◦ e. Keadaan kesehatan
Adapun tujuan seorang pemimpin memahami personil :
a. Agar pemimpin dapat memberikan penugasan yang tepat sesuai dengan kemampuannya, sehingga
diharapkan personil bersangkutan dapat melaksankan perkerjaan secara tepat, cermat, dan berhasil.
b. Mempermudah pemimpin mempertimbangkan cara menyampaikan instruksi penugasan dan kontrol
berkomunikasi dengan bawahannya.
c. Pengenalan dan pemahaman terhadap personil membantu pemimpin dalam upaya memberikan
bimbingan, mendiagnosa, kesulitanya, memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga
pekerjaanya lebih berhasil dan menguntungkan organisasi.
d. Pemimpin juga bertanggung jawab dan wajib membantu perkembagan dan kemajuan personil
bawahanya melalui kegiatan pembinaan personil.
e. Pengenalan dan pemahaman terhadap individu personil juga erat kaitannya dengan penilaian
personil dan pengawasan ketenagaan
3. Pemimpin Mengembangkan Staff

a. Membangun Komunikasi Yang Jujur Dan Terbuka

b. Koneksi dengan anggota tim


c. Mendorong Pertumbuhan Pribadi Tim dan Profesionalisme Kerja
d. Pertahankan sikap positif
e. Ajari karyawan dan tidak sekedar memberi perintah
f. Tetapkan tujuan dan harapan yang jelas
g. Berikan Feedback Langsung Tentang Kinerja
h. Minta Masukan Dan Tanggapan Tentang Kepemimpinan Anda
i. Terbuka Atas Ide-Ide Baru
j. Pahami Motivasi Anda Sendiri
4. Memimpin Pada Masa Yang Akan Datang
Pada dasarnya, setiap manusia ditakdirkan menjadi pemimpin. Kepemimpinan memegang peranan penting di segala
aspek, mulai dari keluarga, bisnis, atau urusan pemerintahan. Seorang pemimpin harus mengembangkan
kompetensinya dalam hal:
◦ 1. Mendiagnosis, Yaitu kemampuan untuk memahami situasi yang akan dipengaruhi
◦ 2. Adaptasi atau membuat perubahan
◦ 3. Komunikasi: Komunikasi yang baik sangatlah penting untuk mencapai tujuan (Burhanuddin,2016; Weiss dan
Tappen,2015)
Kemampuan menjadi pemimpin, baik untuk diri sendiri atau orang lain mutlak harus dimiliki oleh
setiap manusia. Tanamkan 6 sifat kepemimpinan dalam memimpin dimasa yang akan dating yaitu:

◦ 1. Mau mendengarkan
◦ 2. Asah kemampuan berkomunikasi
◦ 3. Tegas dalam mengambil keputusan
◦ 4. Turun tangan berbagi beban
◦ 5. Pelajari ilmu baru dan berinovasi
◦ 6. Cerdas dalam manajemen waktu
DAFTAR PUSTAKA

Adventina D. Hutapea, dkk, 2022; Pengantar Manajemen Keperawatan;


Burhanuddin, 2016. Cetakan I. Perilaku Organisasi Dalam Manajemen dan
Kepemimpinan Stategik. Malang
Nurlila A.Putri,dkk, 2019. https://xdocs.pl/doc/kelompok-3-tugas-pomkesdoc-

Anda mungkin juga menyukai