PRODUK PERORANGAN
Persoalan 1
Apa yang Pasis ketahui tentang tugas dan peran pemimpin, fungsi kepemimpinan
operasional serta prinsip dasar kepemimpinan, bagaimana cara menilai kualitas
kepemimpinan dalam kehidupan militer, mengapa lingkungan dan budaya organisasi
dianggap berpengaruh terhadap kualitas kepemimpinan?
Jawaban 1:
Tugas utama seorang pemimpin Menurut James A.F Stonen, adalah :
a. Pemimpin bekerja dengan orang lain. Seorang pemimpin bertanggung jawab untuk
bekerja dengan orang lain, salah satu dengan atasannya, staf, teman sekerja atau atasan
lain dalam organisasi sebaik orang diluar organisasi.
d. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual. Seorang pemimpin harus
menjadi seorang pemikir yang analitis dan konseptual. Selanjutnya dapat mengidentifikasi
masalah dengan akurat. Pemimpin harus dapat menguraikan seluruh pekerjaan menjadi
lebih jelas dan kaitannya dengan pekerjaan lain.
3
e. Manajer adalah seorang mediator. Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).
f. Pemimpin adalah politisi dan diplomat. Seorang pemimpin harus mampu mengajak
dan melakukan kompromi. Sebagai seorang diplomat, seorang pemimpin harus dapat
mewakili tim atau organisasinya.
a. Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya sebagai pemimpin
yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur, mentor konsultasi.
b. Fungsi Peran informal sebagai monitor, penyebar informasi dan juru bicara.
c. Peran Pembuat keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, penanganan gangguan,
sumber alokasi dan negosiator.
a. Mengutip ASQ, pengambilan keputusan adalah peran sentral dari semua manajer
dengan kepemimpinan operasional. Keputusan harus dibuat dalam:
2) Bekerja dengan dewan direksi untuk menentukan nilai dan misi dan
merencanakan tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
5) Mengawasi maintenance.
18) Memastikan semua dokumen hukum dan peraturan diajukan dan memantau
kepatuhan organisasi terhadap hukum dan peraturan.
a. Seorang yang belajar seumur hidup. Tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi
juga diluar sekolah. Contohnya, belajar melalui membaca, menulis, observasi, dan
mendengar. Mempunyai pengalaman yang baik maupun yang buruk sebagai sumber
belajar.
c. Membawa energi yang positif. Setiap orang mempunyai energi dan semangat.
Menggunakan energi yang positif didasarkan pada keikhlasan dan keinginan mendukung
kesuksesan orang lain. Untuk itu dibutuhkan energi positif untuk membangun hubungan
baik. Seorang pemimpin harus dapat dan mau bekerja untuk jangka waktu yang lama dan
kondisi tidak ditentukan.Oleh karena itu, seorang pemimpin harus dapat menunjukkan
energi yang positif, seperti :
4) Sinergi. Orang yang berprinsip senantiasa hidup dalam sinergi dan satu
katalis perubahan. Mereka selalu mengatasi kelemahannya sendiri dan lainnya.
Sinergi adalah kerja kelompok dan memberi keuntungan kedua belah pihak.
Menurut The New Brolier Webster International Dictionary, Sinergi adalah satu
kerja kelompok, yang mana memberi hasil lebih efektif dari pada bekerja secara
6
Sementara itu, cara menilai kualitas kepemimpinan dalam kehidupan militer dapat
dilakukan dengan:
7
4) Level-2. Kualitas kepemimpinan pada level-2 ini dimiliki oleh pemimpin yang
mendapatkan pengikut setelah menyampaikan ancaman hukuman atau
punishment. Para pengikut hanya mau menuruti permintaannya karena takut dan
khawatir terhadap ancaman hukuman yang akan diterimanya.
Persoalan 2
Setelah mempelajari tipe-tipe dan gaya kepemimpinan, apa yang dapat Pasis sarankan
untuk kepemimpinan operasional TNI AD, mengapa tipe dan gaya kepemimpinan
tersebut yang Pasis pilih, bagaimana kemungkinan implementasinya?
Jawaban 2:
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain dalam suatu
organisasi untuk melaksanakan tugasnya dengan baik agar tercapainya tujuan organisasi.
Dalam kaitannya dengan kepemimpinan operasional TNI AD maka Pasis berpendapat
bahwa tipe kepemimpinan yang cocok adalah Tipe Kepemimpinan Otokratis
(Outhoritative, Dominator). Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1)
mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2)
pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai
situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak
pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan
dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas
pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara
absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin
ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
Sementara itu, terkait dengan gaya kepemimpinan. Kepemimpinan (leadership)
merupakan proses dalam memengaruhi, memotivasi, dan membuat orang lain untuk
berkontribusi terhadap kesuksesan dan efektivitas suatu organisasi atau perusahaan
dalam mencapai tujuan-tujuannya. Dikaitkan dengan gaya kepemimpinan yang cocok
untuk kepemimpinan operasional TNI AD maka Pasis berpendapat bahwa yang paling
tepat adalah Gaya kepemimpinan visioner adalah gaya kepemimpinan dimana
pemimpin menginspirasi dan memotivasi para anggota timnya, berpegang teguh pada visi
yang ditetapkan, dan mendorong para anggotanya untuk menjalankan tugas-tugasnya
sejalan dengan tujuan besar yang ingin dicapai bersama. Seorang pemimpin yang
visioner menginspirasi sesamanya dan percaya terhadap visi yang ingin dicapainya dan
memiliki empati terhadap anggota tim. Seorang pemimpin yang visioner
mengomunikasikan secara jelas mengenai bagaimana untuk mencapai visi tersebut dan
mengapa semua usaha dalam tim diperlukan dalam mencapai visi tersebut. Gaya
kepemimpinan ini diperlukan ketika organisasi membutuhkan suatu visi yang baru atau
perubahan drastis yang memberikan pengaruh besar terhadap organisasi.
10
Adapun alasannya adalah dengan menerapkan tipe dan gaya kepemimpinan diatas maka
sudah dapat memenuhi kaidah 5 sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu:
a. Seorang pemimpin yang efektif harus terus berinovasi dalam membangun
suatu nilai dan penerapan dalam bisnis, tidak terus berpaku pada cara-cara yang
konvensional.
b. Seorang pemimpin yang efektif harus menginspirasi dan memotivasi semua
orang dalam perusahaan untuk mencapai visi yang ingin dituju bersama.
c. Seorang pemimpin harus bisa menjadi teladan yang baik bagi para
pekerjanya. Hal ini memotivasi para karyawan untuk ingin terus meningkatkan
kemampuan dan kinerja dalam diri mereka.
d. Seorang pemimpin yang efektif harus memiliki tingkat kecerdasan emosional
yang tinggi dan mampu memahami perasaan dalam diri tiap pekerjanya. Pemimpin
yang efektif harus menghargai perasaan para anggotanya dan membangun
hubungan yang baik dengan mereka.
e. Seorang pemimpin yang efektif memungkinkan para anggotanya untuk
bertindak dengan memberikan akses terhadap informasi dan memberdayakan para
pekerjanya untuk bekerja dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki.
Selain itu, dengan gaya kepemimpinan yang visioner maka hal ini sesuai dengan
Ciri Kepemimpinan Modern dimana Suatu organisasi pada abad ini membutuhkan model
kepemimpinan yang visioner yang dapat membawa angin perubahan cepat guna
mewadahi berbagai energi, semangat, dan cita-cita masyarakat. Kemajuan organisasi
pada abad ini cenderung berada mereka yang memiliki kapasitas dalam menghadapi
tantangan. Kepemimpinan modern memang berbeda dengan kepemimpinan model lama
atau tradisional seperti otoriter atau diktator yang cenderung melegalkan kewenangan
mutlak dalam sistem pemerintahan dan kepemimpinannya.
Kepemimpinan pada era modern ini mempunyai karakteristik sebagai berikut:
a. Memiliki kemampuan dalam menetapkan arah dan tujuan. Pemimpin
dengan kepemimpinan modern dituntut memahami dan memiliki kemampuan
dalam menetapkan tujuan suatu organisasi dengan baik serta cara yang ditempuh
guna mewujudkan tujuan tersebut. Banyak pertimbangan yang harus dipilih dan
ditetapkan agar tujuan bisa dicapai, di sini pemimpin juga harus bisa menggerakan
bawahannya untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Mempunyai kemampuan mempengaruhi orang dalam kelompok
organisasi. Kemampuan mempengaruhi orang lain tidak hanya didasarkan pada
instruksi dan wibawa semata, namun juga melibatkan kemampuan dan integritas
11
diri seperti jujur, dipercaya, konsisten, apresiatif terhadap orang lain, komunikasi
jelas dan menggugah. Inilah wujud kepemimpinan modern.
c. Memiliki kemampuan menyusun dan membuat strategi. Dalam
kepemimpinan modern pula, seorang pemimpin dikenal sebagai ahli dalam
membangun dan menyusun sebuah strategi. Kemampuan menyusun strategi
didukung oleh kapasitas dalam menguasai medan, membuat dan menyusun skala
prioritas, dan mampu membaca atau meprediksi perkembangan masa depan.
d. Mempunyai kemampuan menjadi mediator dan motivator. Pemimpin
dalam konsep kepemimpinan modern harus berjiwa objektif, jujur, dan adil.
Pemimpin juga harus mampu mendorong rekan, bawahan, dan jaringan kerja
samanya guna mencapai tujuan bersama melalui kerja maksimal dalam suatu
organisasi.
Kepemimpinan modern membangun dan menjalankan roda organisasinya melalui
sistem bottom up (pola bawah ke atas) artinya tiap pengikut dan bawahannya mempunyai
peluang sama yang diberikan pemimpin dalam mengembangkan kemampuan dirinya
sendiri. Di sini pemimpin juga mempunyai sikap tegas dan aktif serta memberikan tugas
dan tanggun jawab berdasarkan kemampuan bawahannya. Setiap kesulitan, kebuntuan,
serta hambatan diselesaikan bersama melalui diskusi, dialog, dan musyawarah bersama
guna mencari solusi dan cara terbaik. Jadi dalam kepemimpinan modern terdapat adanya
keterlibatan dan partisipasi bersama, kerja sama, kebebasan, dan tanggung jawab
bersama. Pemimpin yang dicita-citakan adalah pemimpin yang berada di garda terdepan
rakyat dan bawahan. Pemimpin yang mampu membuka jalan menuju perubahan.
Adapun kemungkinan implementasinya adalah seorang pimpinan dalam TNI
AD memimpin satuan yang dipimpinnya dengan budaya kehidupan militer dimana
mengikuti aturan dibawah satu komando dan hirarki yang berlaku sesuai dengan
kepangkatan. Namun demikian, dalam pelaksanaanya, pimpinan tersebut juga harus
menyesuaikan terhadap situasi dan kondisi di lapangan sesuai dengan pertimbangan-
pertimbangan yang ada. Pemimpin bersifat adaptif, peka dan fleksibel artinya dalam
memberikan suati perintah dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi nyata pada
saat itu, namun dengan tetap mengikuti aturan baku yang sudah ada. Segala kebijkan
yang dilaksanakan berdasarkan pertimbangan pimpinan yang lebih atas atau berdasarkan
koordinasi dan pelaporan dan petunjuk pimpinan saat itu.
12
Persoalan 3
Apa perbedaan dan persamaan antara karakteristik pemimpin operasional dengan
kepemimpinan modern, mengapa seorang pemimpin dalam kepemimpinan modern
dituntut memahami dan memiliki kemampuan dalam menetapkan tujuan organisasi
dengan baik serta cara yang ditempuh guna mewujudkan tujuan tersebut, bagaimana
cara yang ditempuh oleh seorang pemimpin sebagai mediator dan motivator yang
handal?
Jawaban 3:
A. Persamaan antara karakteristik pemimpin operasional dengan kepemimpinan
modern adalah sebagai berikut:
1. Baik itu pemimpin operasional maupun modern sama-sama berusaha
mempengaruhi orang untuk mengikuti kehendaknya serta berusaha untuk
memecahkan suatu permasalahan.
2. Mereka memiliki sistem untuk setiap masalah. Pemimpin operasional dan
modern menyukai proses dan mereka hebat dalam membuat kebijakan, pedoman,
dan instruksi serta strategi untuk memastikan bahwa segala sesuatunya terjadi
dengan cara yang benar, pertama kali. Mereka adalah arsitek yang merancang dan
membangun pendukung organisasi.
B. Perbedaan antara karakteristik pemimpin operasional dengan kepemimpinan
modern:
1. Kepemimpinan Operasional memiliki 6 karakteristik:
a. Mereka memberikan stabilitas bagi organisasi. Mereka memiliki
bakat dan kemampuan untuk menciptakan infrastruktur yang berfungsi untuk
memenuhi kebutuhan orang lain dalam suatu organisasi. Orang-orang ini
menciptakan sistem untuk mengubah kebutuhan menjadi solusi. Dan, para
pemimpin ini juga merupakan sejarawan organisasi secara real-time-
menghitung apa yang berhasil dan yang tidak.
b. Mereka merancang sistem untuk membuat segala sesuatunya
berjalan dengan lancar. Mereka memiliki sistem untuk setiap masalah.
Pemimpin operasional menyukai proses -- dan mereka hebat dalam
membuat kebijakan, pedoman, dan instruksi untuk memastikan bahwa
segala sesuatunya terjadi dengan cara yang benar, pertama kali. Mereka
adalah arsitek yang merancang dan membangun pendukung organisasi.
13
bersama melalui diskusi, dialog, dan musyawarah bersama guna mencari solusi
dan cara terbaik. Jadi dalam kepemimpinan modern terdapat adanya keterlibatan
dan partisipasi bersama, kerja sama, kebebasan, dan tanggung jawab bersama.
Persoalan 4
Dari segi sifat pola umum kepemimpinan dikenal adanya empat pola kepemimpinan yaitu
kepemimpinan otoriter, kepemimpinan demokratis, kepemimpinan liberal dan
kepemimpinan peternalistis. Jelaskan apa yang Pasis ketahui tentang ke empat pola
kepemimpinan tersebut, mengapa pola otoriter dan demokratis diperlukan dalam pola
kepemimpinan militer tingkat operasional dan bagaimana penerapan pola kepemimpinan
otoriter dan demokratis dijalankan dalam tugas militer?
Jawaban 4:
A. Sifat pola umum kepemimpinan. Seseorang pemimpin melaksanakan
kepemimpinannya dapat dibedakan dalam pola-pola, sebagai berikut :
1. Kepemimpinan Otoriter. Dalam hal ini pemimpin tidak bersifat
membimbing, tetapi lebih bersifat memerintah dan mengendalikan bawahan agar
mereka dengan disiplin yang keras dan rasa loyalitas yang tinggi, dapat mencapai
misi atau tujuan yang dikehendaki oleh pemimpin itu. Kekuasaan penting bagi
pemimpin yang demikian itu, karena tanpa kekuasaan ia akan kehilangan sarana
untuk mencapai tujuan. Pola kepemimpinan otoriter baik atau buruk, masih harus
disesuaikan dengan kondisi dan situasi lingkungan yang ada. Dalam keadaan
darurat atau sangat darurat terutama pada saat-saat bawahan tidak mempunyai
lagi inisiatif dan semangat juang, pola kepemimpinan otoriter sering kali diperlukan.
Sebaliknya dalam kondisi bawahan cukup mempunyai inisiatif dan tanggung jawab
dalam pelaksanaan tugasnya, kepemimpinan yang demikian kiranya tidak perlu.
Adapun ciri-ciri perilaku/gaya kepemimpinan otoriter serta reaksi
bawahannya dapat digambarkan, sebagai berikut :
a. Wewenang mutlak terpusat di pimpinan.
b. Semua kebijaksanaan ditentukan oleh pimpinan
c. Komunikasi berlangsung satu arah.
d. Langkah kegiatan teknis ditentukan oleh pimpinan pada saat tertentu,
sehingga biasanya langkah-langkah berikutnya tidak ada kepastian.
e. Tugas-tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif.
16
namun juga berusaha mendengar dan menampung berbagai aspirasi serta keluhan
dan keinginan dari prajurit guna mencapai tujuan bersama dengan optimal.
C. Adapun penerapan pola kepemimpinan otoriter dan demokratis dijalankan
dalam tugas militer adalah sebagai berikut:
1. Kepemimpinan Otoriter:
a) Wewenang mutlak terpusat di pimpinan.
b) Semua kebijaksanaan ditentukan oleh pimpinan
c) Komunikasi berlangsung satu arah.
d) Langkah kegiatan teknis ditentukan oleh pimpinan pada saat tertentu,
sehingga biasanya langkah-langkah berikutnya tidak ada kepastian.
e) Tugas-tugas bagi bawahan diberikan secara instruktif.
f) Pimpinan cenderung untuk mencela atau memuji secara personal
dan tetap menjauhkan diri dari kegiatan kelompok.
2. Kepemimpinan Modern:
a) Wewenang pimpinan tidak mutlak.
b) Semua kebijaksanaan dibahas dan ditentukan bersama oleh
kelompok dengan dorongan dan bantuan pimpinan.
c) Komunikasi berlangsung timbal balik.
d) Prospektif kegiatan diperoleh selama masa pembahasan, langkah-
langkah umum kebijaksanaan kelompok digariskan lebih dulu dan jika
diperlukan dapat meminta nasehat teknis.
e) Tanggung jawab keberhasilan organisasi dipikul bersama pimpinan
bawahan.
f) Pimpinan selalu objektif dan berpikir serba fakta dalam memberikan
pujian atau kritikan, serta berusaha memberi semangat kepada kelompok
tanpa banyak mencampuri urusan pekerjaan.
19
Persoalan 5
Dalam kepemimpinan militer dikenal adanya budaya komando, manajemen dan
administrasi. Apa yang Pasis ketahui tentang budaya komando, manajemen dan
administrasi tersebut, mengapa diperlukan dalam pelaksanaan tugas militer, bagaimana
implemantasi dari ke tiga budaya tersebut?
Jawaban 5:
1. Adapun yang Pasis ketahui tentang Budaya Komando, Manajeman dan
Administasi adalah sebagai berikut:
a. Komando.
1) Terlibat dalam pelaksanaan tugas-tugas militer di lapangan dan
sering dilakukan secara otoriter.
2) Seringkali dilakukan dalam keadaan lingkungan yang menegangkan
bahkan krisis.
3) Dilakukan dalam sistem hirarki.
4) Sering bekerja dalam tekanan (stress) yang berat dan dalam waktu
terbatas.
5) Seringkali harus mengambil resiko "yang diperhitungkan".
b. Manajemen.
1) Terlibat dalam proses produksi serta peningkatan surplus dan
keuntungan.
2) Seringkali dilakukan dalam keadaan lingkungan yang menegangkan,
tidak pasti dan bahkan krisis.
3) Bekerja dalam tekanan (stress) yang berat dan dalam waktu terbatas
(serverce time pressures).
4) Seringkali harus mengambil resiko "yang diperhitungkan".
5) Didorong oleh motivasi "keberhasilan".
6) Lebih mementingkan pencapaian hasil "efektif" dari pada pemecahan
yang "sehat", tetapi dengan seoptimal mungkin memanfaatkan keahlian.
c. Administrasi.
1) Secara relatif lebih mempersoalkan hal-hal yang sudah struktural.
2) Dilakukan dalam sistem yang rasional dan hirarki.
3) Selalu mencoba menghindari kesalahan dan resiko yang tidak perlu
dengan memanfaatkan dan memakai keahlian.
20