Anda di halaman 1dari 25

Pendahuluan

• Kepemimpinan (leadership) melibatkan para manajer paling


langsung dengan bawahan
• Memimpin merupakan bagian sentral dari para manajer, yang
meliputi bekerja bersama-sama dan melalui orang lain untuk
mencapai tujuan organisasi
• Kemampuan kepemimpinan manajer, yaitu kemampuan
manajer untuk memotivasi mempengaruhi, mengarahkan &
berkomunikasi dengan bawahan , ini akan menentukan
efektifitas manajer.
• Menurut Stoner, kepemimpinan manajerial didefinisikan
sebagai proses mengarahkan & pengaruhi kegiatan yang
berhubungan dengan tugas dari anggota kelompok
Pendahuluan
Ada tiga implikasi penting dari definisi tersebut, yaitu :

1. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain, bawahan atau


pengikut
2. Kepemimpinan melibatkan distribusi yang tidak merata dari
kekuasaan diantara pemimpin dan anggota kelompok
3. Selain secara sah, dapat mengarahkan bawahan atau pengikut
mereka, pemimpin juga mempunyai pengaruh & bagaimana
bawahan melaksanakan perintah pemimpin
Leading viewed in relationship with the other
management functions…

Leading
1. Inspiring others
to work hard
2. Directing efforts
Planning Organizing toward a common Controlling
purpose
Sources of Power…..
• Power of the Position • Power of the Person

• Reward : “ If you do • Expertise : as a source


what I ask, I‟ll give or special knowledge
you a reward “ and information
• Coercion : “ If you • Reference : as a
don‟t do what I ask, person with whom
I‟ll punish you “ others like to identify
• Legitimacy : “
Because I‟am the boss;
you must do as I ask “
Pendekatan terhadap telaah kepemimpinan
• Teori Sifat Pemimpin, Thomas Carlyle 1910
Pemimpin potensial & kepemimpinan yang
efektif harus mempunyai sifat-sifat sebagai
berikut :
1. Sifat-sifat fisik : kuat, sehat, menarik & penuh
vitalitas
2. Sifat-sifat kepribadian : ambisi, percaya diri,
jujur, berinisiatif, cepat tanggap, tenang &
mampu berimajinasi
3. Sifat-sifat pribadi : kemampuan verbal,
bijaksana, adil, cerdas, rajin, berprestasi, &
bertanggungjawab
4. Sifat-sifat sosial : simpati, sabar, tenggang
rasa, dapat dipercaya, berpartisipasi punya
posisi resmi
Pendekatan terhadap telaah kepemimpinan

• Keith Davis
Mengetengahkan empat sifat
utama pemimpin yang dapat
membuat sukses
kepribadiannya di dalam
oganisasi, yaitu :
1. Kecerdasan
2. Kedewasaan
3. Keluasaan hubungan sosial
4. Sikap-sikap hubungan
manusiawi
Pendekatan prilaku kepemimpinan
Ada tiga gaya kepemimpinan klasik, yaitu :

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter (Authoritaian)


Pemimpin memusatkan kekuasaan & keputusan-keputusan pada
diri pemimpin sendiri
2. Gaya Kepemimpinan Demokratik (Democratic)
Pemimpin mendelegasikan wewenangnya secara luas. Pembuatan
keputusan selalu dirundingkan dengan bawahan, sehingga
pemimpin & bawahan bekerja sebagai suatu tim.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas (Laiserr-Faire)
Pemimpin hanya berpartisipasi minimum, para bawahannya
menentukan sendiri tujuan yang akan dicapai & menyelesaikan
sendiri masalahnya.
Kepemimpinan Autokratik

• Kekuasaan dan hak pemimpin berdasarkan pada wewenang


posisinya
• Semua keputusan dibuat oleh pemimpin
• Pemimpin menggunakan balas jasa (reward) dan hukuman
(punishment) untuk mengendalikan para bawahan
• Pekerjaan dirumuskan secara rinci dan standar kerja diterapkan
secara kaku

Gaya ini tepat di dalam situasi sebagai berikut :


• Para bawahan tidak punya pengalaman kerja
• Keadaan darurat, keputusan harus segera dibuat
• Diperlukan tindakan penertiban dan sebagainya
Kepemimpinan Autokratik…
Pada umumnya reaksi para
bawahan adalah sebagai berikut :
 Menolak baik pemimpin maupun
metode dalam perintahnya
 Takut dan sangat tergantung pada
pemimpin
 Mencari “amannya” dengan
mengikuti perintah pemimpin
 Bawahan yang “mampu” menjadi
frustasi karena tidak dapat
menunjukkan kemampuannya
Kepemimpinan Demokratik / Partispatif

• Mendelegasikan wewenang dan tanggungjawab kepada para


bawahan sebagai suatu team work, sesuai dengan keterampilan
& pengalaman yang dimiliki para bawahan
• Lebih menekankan pada pencapaian tujuan atau hasil dari kerja
atau kegiatannya
• Perhatian pada produksi & karyawan besar serta mendorong
kerjasama kelompok untuk meningkatkan produktivitas dan
kreativitas yang lebih besar
• Merumuskan sasaran kelompok kemudian memberikan
kebebasan didalam pencapainnya
• Menerima tanggung jawab penih didalam membuat semua
keputusan akhir
Kepemimpinan Demokratik / Partispatif
Gaya ini tepat dalam situasi
sebagai berikut :
• Para bawahan sudah terlatih &
berpengalaman
• Para bawahan mampu bekerja
mandiri dengan sedikit kontak
langsung dengan supevisor
• Kelompok kerja telah teruji
dapat bekerjasama dan
melaksanakan kerja dengan tim
secara baik
Kepemimpinan Demokratik / Partispatif
Pada umumnya reaksi
bawahan sebagai beikut :
• Para bawahan menghormati
atasan tidak hanya karena
posisinya, tetapi juga
prbadinya
• Para bawahan mereka dapat
bekerjasama dengan
pemimpinnya serat
merasakan suasana kerja
yang harmonis
Kepemimpinan bebas / Freerein atau
Laisser Faire
• Pemimpin memberi kebebasan para bawahan untuk membentuk
kelompok kerja mereka
• Pembuatan keputusan dilakukan melalui diskusi terbuka,
kreativitas individu dan semua pandangan dihormati
• Pembuatan keputusan ditentukan dengan ukuran mayoritas

Gaya ini tepat untuk situasi sebagai berikut :


• Kelompok terdiri dari orang ahli yang sudah berpengalaman &
ingin membuat keputusan sendiri
• Kelompok kecil & punya banyak kesempatan berinteraksi
diantara para anggota, terutama dalam pemecahan masalah yang
dihadapi
• Punya banyak waktu di dalammengambil keputusan
Kepemimpinan bebas / Freerein atau
Laisser Faire
Pada umunya reaksi para bawahan
terhadap gaya kepemimpinan ini adalah
sebagai berikut :
• Para bawahan merasakan suasana kerja
yang bebas dan informal sehingga setiap
individu dapat memecahkan sendiri
masalah-masalah kerja yang ada
• Ada perasaan kurang “aman” sehingga
menimbulkan frustasi karena kurangnya
wewenang & tanggung jawab pembuatan
keputusan yang spesifik
• Kurangnya perilaku konhesif dapat
menimbulkan gap yang menghambat
pencapaian tujuan
Pendekatan situasional ( contigency )

• Menggambarkan gaya yang digunakan bergantung pada faktor-faktor


seperti situasi, karyawan, tugas, oganisasi, dan variabel-variabel
lingkungan lainnya
• Teori situasional yang terkenal adalah teori siklus kehidupan dari
Hersey dan Blanchard
• Paul Hersey & Kenneth H. Blanchard membuat model kepemimpinan
dimana efektivitas kepemimpinan tergantung dari kesiapan bawahan
• Kesiapan mencakup kemampuan untuk mencapai prestasi, menerima
tanggung jawab, kemampuan mengerjakan tugas & pengalaman
bawahan. Variabel tersebut akan mempengaruhi efektivitas
kepemimpinan
Pendekatan situasional ( contigency )
• Matriks Kepemimpinan Hersey & Blanchad

Tinggi
Perilaku
3 2
Hubungan

Rendah 4 1
Rendah Perilaku Tinggi
Tugas
Matriks kepemimpinan Hersey &
Blanchard…
• Gaya kepemimpinan nomor 1 (kerja tinggi, hubungan rendah)
memberikan instruksi yang lebih rinci mengenai peraturan & prosedur
organisasi sehingga memperjelas situasi kerja karyawan
• Apabila gaya kepemimpinan yang longgar (mis : nomor 4) dijalankan,
karyawan akan semakin tidak terarah dalam pekerjaannya &
kepemimpinan tidak akan efektif
• Ketika karyawan mulai belajar & semakin terbiasa dengan organisasi,
instruksi kerja yang rinci masih dibutuhkan, tetapi manajer perlu
meningkatkan hubungan manusiawi dengan memberi dorongan atau
dukungan (gaya kepemimpinan nomor 2). Struktur kerja yang jelas
masih dibutuhkan pada situasi ini
Matriks kepemimpinan Hersey &
Blanchard…
• Pada tahap ketiga, kesiapan karyawan menjadi semakin baik, sehingga
manajer tidak memerlukan lagi gaya kepemimpinan yang tegas dan
mengarahkan (directive). Bahkan barangkali gaya kepemimpinan yang
(directive) tidak disukai lagi oleh karyawan pada tahap ini. Pada tahap
ini manajer dapat menerapkan gaya kepemimpinan nomor 3.
• Ketika karyawan sudah mulai berpengalaman , dapat mengarahkan diri
mereka sendiri, semakin percaya dalam menjalankan tugasnya,
manajer tidak perlu lagi memberikan dorongan atau pengarahan pada
mereka. Pada tahap ini karyawan sudah mulai „dilepas‟. Gaya
kepemimpinan nomor 4 dilakukan manajer pada tahap ini
Matriks kepemimpinan Hersey &
Blanchard…

• Menurut model tersebut, manajer atau pemimpin harus secara


konstan mengevaluasi kondisi karyawan.
• Kemudian setelah kondisi karyawan diketahui, manajer
menyesuaikan gaya kepemimpinan agar sesuai dengan kondisi
tersebut.
• Dengan demikian gaya kepemimpinan akan efektif, tergantung
bagaimana situasi karyawan.
• Jika gaya kepemimpinan yang tepat diterapkan, maka manajer
tidak hanya memotivasi karyawan tetapi juga mengembangkan
profesionalisme karyawa.
TOKOH KUASA

WANITA BESI
TOKOH GAUL

SISTER ACT
TOKOH KALEM

PEMERSATU INDIA TANPA KEKERASAN


TOKOH PEMIKIR

2
E = M.C

Anda mungkin juga menyukai