KEPEMIMPINAN DALAM KEPERAWATAN
A. PENDAHULUAN
• Dalam menjalankan fungsi manajerial
pimpinan harus dapat memenuhi kebutuhan
pasien dan keluarga, menjalin hubungan yang
efektif dan terapeutik dengan atasan, staf dan
tim kesehatan lainnya dan mampu
mempengaruhi orang lain agar mau bertindak
melakukan kegiatan sesuai rencana sehingga
dapat meningkatkan produktivitas kerja para
karyawan.
B. PENGERTIAN KEPEMIMPINAN DALAM
MANAJEMEN
• Kepemimpinan merupakan kemampuan dan
kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat
mempengaruhi, mendorong, mengajak,
menuntun, menggerakkan orang lain untuk
brtbuat sesuatu demi mencapai tujuan
institusi
• Sedangkan manajemen merupakan proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengawasan dalam mencapai tujuan.
Jadi pada hakekatnya manajemen dan
kepemimpinan dalam keperawatan dilakukan
dengan cara bersamaan.
C. PERAN PEMIMIPIN DALAM KELOMPOK
• 1. Sebagai penghubung interpersonal
• 2. Sebagai penginformasi.
• 3. Sebagai pengambil keputusan.
• 4. Inovator/pembaharu
D. FUNGSI DAN TUGAS PIMPINAN
• 1. Orientasi tugas, merencanakan dan
mengorganisasi, menyediakan informasi,
membuat penugasan, bertanggung jawab atas
pekerjaannya, kooperatif dan mengevaluasi
hasil.
• 2. Orientasi HAM, memberi dorongan dengan
sikap bersahabat, mengungkapkan perasaan
yang dialami, mendamaikan, memperlancar
dan menentukan aturan main.
E. KETERAMPILAN DALAM KEPEMIMPINAN
• 1. Keterampilan teknis, kesanggupan untuk
mengerti dan mengerjakan aktifitas teknis.
• 2. Keterampilan konseptual, kesanggupan
untuk mengkonsep, melihat usaha dan
menganalisa.
• 3. Keterampilan hubungan antar manusia,
kesanggupan untuk bekerjasama dengan
orang lain.
F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPEMIMIPINAN
• 1. Karakteristik pribadi.
• 2. Kelompok yang dipimpin.
• 3. Situasi yang dihadapi baik manusia, fisik
maupun waktu.
G. GAYA KEPEMIMPINAN
• 1. Perilaku
• a. Kepemimpinan positif, mempunyai
pandangan bahwa orang pada hakekatnya
bersedia melakukan pekerjaan dengan baik bila
diberi kesempatan dan dorongan yang cukup.
• b. Kepemimpinan negatif, mempunyai
pandangan bahwa orang harus dipaksa bekerja
dengan menciptakan rasa takut.
• 2. Kekuasaan dan wewenang:
• a. Otoritas, berorientasi pada tugas,
menggunakan posisi dan power dalam
memimpin.
• b. Demokrasi, menghargai sifat dan kemampuan
setiap staf.
• c. Partisipatif, gabungan antara otoritas dan
demokratik.
• d. Bebas tindak ( Laissez-Faire ), pimpinan hanya
offisial karyawan menentukan kegiatan sendiri
tanpa pengarahan, supervisi dan koordinasi
• 3. Situasi yang dihadapi
• Dalam melaksanakan tugasnya pimpinan
memberikan pengarahan atau perintah dan
memberi dukungan dalam menjalin hubungan
antara atasan dan bawahan, memecahkan
masalah dan membuat keputusan.
Adapun perilaku pimpinan terhadap perilaku
bawahan :
• a. Proses pemerintah dimana perilaku
pimpinan yang sangat mengarahkan dan
kurang memberikan dorongan ( S1 ).
• b. Proses mengajak dimana perilaku
pimpinan yang sangat mengarahkan dan
sangat memberikan dorongan ( S2 ).
• c. Proses melibatkan dimana perilaku
pimpinan yang kurang mengarahkan dan
banyak memberikan dorongan ( S3 ).
• d. Proses menlimpahkan dimana perilaku
pimpinan yang kurang mengarahkan dan
kurang memberikan dorongan ( S4
• Teori Genetik – menyatakan bahwa pemimpin
itu terlahir dengan bakat yang yang sudah
terpendam di dalam diri seseorang.
• Teori Sosial – menyatakan bahwa seseorang
dapat menjadi pemimpin melalui latihan,
kesempatan dan pendidikan.
• Teori Ekologis – teori ini merupakan gabungan
dari 2 teori di atas.
• Intelejensi – Kemampuan bicara, menafsir, dan
bernalar yang lebih kuat daripada para anggota
yang dipimpin.
• Kepercayaan Diri – Keyakinan akan kompetensi
dan keahlian yang dimiliki
• Determinasi – Hasrat untuk menyelesaikan
pekerjaan yang meliputi ciri seperti berinisiatif,
kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung
menyetir
• Integritas – Kualitas kejujuran dan dapat
dipercaya oleh para anggota
• Sosiabilitas – Kecenderungan pemimpin untuk
menjalin hubungan yang menyenangkan,
bersahabat, ramah, sopan, bijaksana, dan
diplomatis. Menunjukkan rasa sensitif
terhadap kebutuhan orang lain dan perhatian
atas kehidupan mereka.
Keahlian Administratif Dasar Seorang Pemimpin
• Keahlian Teknis – Kompetensi khusus tertentu,
kemampuan analitis dan menggunakan alat
serta teknik yang tepat.
• Keahlian Manusia – Kemampuan bekerja sama
dengan orang lain.
• Keahlian Konseptual – Kemampuan bekerja
dengan berbagai gagasan dan konsep.
•
• 9 Gaya Kepemimpinan
dalam Organisasi
1 Kepemimpinan Otokratis
• Pemimpin sangat dominan dalam setiap pengambilan
keputusan dan setiap kebijakan, peraturan, prosedur
diambil dari idenya sendiri. Kepemimpinan jenis ini
memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri. Ia
membatasi inisiatif dan daya pikir dari para anggotanya.
• Pemimpin yang otoriter tidak akan memperhatikan
kebutuhan dari bawahannya dan cenderung
berkomunikasi satu arah yaitu dari atas (pemimpin) ke
bawah (anggota). Jenis kepemimpinan ini biasanya dapat
kita temukan di akademi kemiliteran dan kepolisian.
2 Kepemimpinan Birokrasi
• Gaya kepemimpinan ini biasa diterapkan dalam
sebuah perusahaan dan akan efektif apabila
setiap karyawan mengikuti setiap alur prosedur
dan melakukan tanggung jawab rutin setiap hari.
• Tetap saja dalam gaya kepemimpinan ini tidak
ada ruang bagi para anggota untuk melakukan
inovasi karena semuanya sudah diatur dalam
sebuah tatanan prosedur yang harus dipatuhi
oleh setiap lapisan.
3 Kepemimpinan Partisipatif
• Dalam gaya kepemimpinan partisipatif, ide dapat
mengalir dari bawah (anggota) karena posisi
kontrol atas pemecahan suatu masalah dan
pembuatan keputusan dipegang secara bergantian.
• Pemimpin memberikan ruang gerak bagi para
bawahan untuk dapat berpartisipasi dalam
pembuatan suatu keputusan serta adanya suasana
persahabatan dan hubungan saling percaya antar
pimpinan dan anggota.
4 Kepemimpinan Delegatif
• Gaya kepemimpinan ini biasa disebut Laissez-faire dimana
pemimpin memberikan kebebasan secara mutlak kepada para
anggota untuk melakukan tujuan dan cara mereka masing-
masing. Pemimpin cenderung membiarkan keputusan dibuat
oleh siapa saja dalam kelompok sehingga terkadang membuat
semangat kerja tim pada umumnya menjadi rendah.
• Jenis kepemimpinan ini akan sangat merugikan apabila para
anggota belum cukup matang dalam melaksanakan tanggung
jawabnya dan memiliki motivasi tinggi terhadap pekerjaan.
• Namun sebaliknya dapat menjadi boomerang bagi perusahaan
bila memiliki karyawan yang bertolak belakang dari pernyataan
sebelumnya.
5 Kepemimpinan Transaksional
• Kepemimpinan jenis ini cenderung terdapat
aksi transaksi antara pemimpin dan bawahan
dimana pemimpin akan
memberikan reward ketika bawahan berhasil
melaksanakan tugas yang telah diselesaikan
sesuai kesepakatan. Pemimpin dan bawahan
memiliki tujuan, kebutuhan dan kepentingan
masing-masing.
6 Kepemimpinan Transformasional
• Gaya kepemimpinan transformasional dapat menginspirasi
perubahan positif pada mereka (anggota) yang mengikuti.
Para pemimpin jenis ini memperhatikan dan terlibat langsung
dalam proses termasuk dalam hal membantu para anggota
kelompok untuk berhasil menyelesaikan tugas mereka.
• Pemimpin cenderung memiliki semangat yang positif untuk
para bawahannya sehingga semangatnya tersebut dapat
berpengaruh pada para anggotanya untuk lebih energik.
Pemimpin akan sangat mempedulikan kesejahteraan dan
kemajuan setiap anak buahnya.
•
7 Kepemimpinan Melayani (Servant)
• Hubungan yang terjalin antara pemimpin yang
melayani dengan para anggota berorientasi
pada sifat melayani dengan standar moral
spiritual. Pemimpin yang melayani lebih
mengutamakan kebutuhan, kepentingan dan
aspirasi dari para anggota daripada
kepentingan pribadinya.
8 Kepemimpinan Karismatik
• Pemimpin yang karismatik memiliki pengaruh yang kuat
atas para pengikut oleh karena karisma dan kepercayaan
diri yang ditampilkan.
• Para pengikut cenderung mengikuti pemimpin karismatik
karena kagum dan secara emosional percaya dan ingin
berkontribusi bersama dengan pemimpin karismatik.
• Karisma tersebut timbul dari setiap kemampuan yang
mempesona yang ia miliki terutama dalam meyakinkan
setiap anggotanya untuk mengikuti setiap arahan yang ia
inginkan.
9 Kepemimpinan Situasional
• Pemimpin yang menerapkan jenis
kepemimpinan situasional lebih sering
menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang
ada dengan tahap perkembangan para anggota
yakni sejauh mana kesiapan dari para anggota
melaksanakan setiap tugas.
• Gaya kepemimpinan situasional mencoba
mengkombinasikan proses kepemimpinan
dengan situasi dan kondisi yang ada.
Setidaknya ada 4 gaya yang diterapkan oleh
pemimpin jenis ini, diantaranya:
• Telling-Directing (memberitahu, menunjukkan,
memimpin, menetapkan),
• Selling-Coaching (menjual, menjelaskan,
memperjelas, membujuk),
• Participating-Supporting (mengikutsertakan,
memberi semangat, kerja sama),
• Delegating (mendelegasi, pengamatan,
mengawasi, penyelesaian).
•
THANKYOU