Anda di halaman 1dari 13

LATIHAN

Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan

berikut :

1. Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf

keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan terhadap para

pasien. Bila dipandang dari lingkup manajemen keperawatan ada Manajemen

operasional/menajemen layanan dan manajemen asuhan keperawatan. Jelaskan

perbedaan keduanya dengan memberikan contoh !

2. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan yang

lebih besar untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang didasarkan pada perbedaan

kekuasaan antara pihak-pihak tersebut. Berdasar kalimat tersebut terkandung sebuah

syarat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat mempengaruhi pihak lain.

Jelaskan syarat –syarat untuk menjadi pemimpin yang baik dan efektif !

Petunjuk Jawaban latihan

1. Pada soal latihan 1 Anda terlebih dahulu menjelaskan pengertian manajemen,

manajemen keperawatan, selanjutnya baca dan pahami tentang ruang lingkup

manajemen keperawatan, dan akhirnya buatlah kesimpulan perbedaan keduanya

dengan menggunakan contoh

2. Pada soal latihan 2 Anda terlebih dahulu menuliskan pengertian kepemimpinan,

kemudian pahami persyaratan untuk menjadi pemimpin, terakhir tuliskan persyaratan

untuk menjadi seorang pemimpin

Definisi Manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam
suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), dan mengelola
(Controlling) sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien.

Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2007).
Pengertian Manajemen dan Manajemen Keperawatan

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankansuatu kegiatan
di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan POAC (planning, organizing,actuating, controlling)
terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi( rant dan Massey, !""" dikutip
dari #ursalam, $%%&). Muninjaya ($%%') menyatakan ah a manajemen adalah ilmu atau seni
tentang agaimanamenggunakan sum er daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai
tujuanorganisasi yang telah ditetapkan se elumnya. * ans urg ($%%%) menyatakan ah a,
manajemen kepera atan erhu ungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengaturan staf (staffing),kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling) akti+itas
akti+itas upayakepera atan atau di+isi departemen kepera atan dan dari su unit departemen

Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain. Menurut P. Siagian,
manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian
tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie
mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya.

Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien,
keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).

Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan
oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi
sumber – sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.

Proses Manajemen Keperawatan

Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing
komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan
suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme
umpan balik.
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas.
Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.

Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi. Mekanisme
timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan kerja
perawat.

Prinsip-Prinsip yang Mendasari Manajemen Keperawatan

Prinsip – prinsip yang mendasari manajemen keperawatan adalah :

a. Manajemen keperawatan seyogyanya berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi perencanaan,


pimpinan dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah yang efektif dan
terencana.

b. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui penggunaan waktu yang efektif. Manajer


keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

c. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun


permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan kegiatan keperawatan memerlukan pengambilan
keputusan di berbergai tingkat manajerial.

d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer perawat
dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan
poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan
organisasi untuk mencapai tujuan.

f. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen keperawatan yang meliputi proses


pendelegasian, supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan rencana yang telah diorganisasikan.

g. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja yang
baik.

h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi yang efektif akan
mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara
pegawai.

i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat – perawat
pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan.

j. Pengendalian merupakan elemen manajemen keperawatan yang meliputi penilaian tentang


pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian instruksi dan menetapkan prinsip – prinsip melalui
penetapan standar, membandingkan penampilan dengan standar dan memperbaiki kekurangan.

Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya bekerja bersama
– sama dalamperenacanaan danpengorganisasian serta fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Lingkup Manajemen Keperawatan

Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan berbagai aspek upaya
kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan
memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh
sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran
pelayanan keperawatan yang terdapat didalamnya.

Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya
memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana
meliputi:

a. Menetapkan penggunakan proses keperawatan

b. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa

c. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan oleh perawat

d. Menerima akuntabilitas untuk hasil – hasil keperawatan

e. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan

Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan melalui
partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat pelaksana.
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:

a. Manajemen operasional

Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan
manajerial, yaitu:

1) Manajemen puncak
2) Manajemen menengah

3) Manajemen bawah

Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada beberapa
faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor
tersebut adalah

1) Kemampuan menerapkan pengetahuan

2) Ketrampilan kepemimpinan

3) Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin

4) Kemampuan melaksanakan fungsi manajemen

b. Manajemen asuhan keperawatan

Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep –
konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
atau evaluasi.

Persyaratan Ruangan Menjalankan MPKP

Syarat-syarat Ruangan menjalankan MPKP adalah sebagai berikut:

a. Memiliki fasilitas perawatan yang memadai.


b. Memiliki jumlah perawat minimal sejumlah tempat tidur yang ada.

c. Memiliki perawat pendidikan yang telah terspesialisasi

d. Seluruh perawat telah memiliki kompetensi dalam perawatan primer.

1. Pengertian Kepemimpinan Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang dimiliki


seseorang sejak lahir maupun lahir dari perilaku dalam memengaruhi dan mengarahkan staf
melakukan pekerjaan yang telah ditugaskan kepada mereka. Menurut Arwani (2006)
kepemimpinan adalah suatu seni dan proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain
agar mereka memiliki motivasi untuk mencapai tujuan dalam situasi tertentu, sedangkan
menurut Stoner, Freeman, dan Gilbert (1995), kepemimpinan adalah suatu proses dalam
mengarahkan dan memengaruhi para anggota dalam hal berbagai aktivitas yang harus
dilakukan. Gardner (1986) dalam Swanburg (2000) mendefinisikan kepemimpinan sebagai suatu
proses persuasi dan memberikan contoh sehingga individu (atau pimpinan kelompok)
membujuk kelompoknya untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan usulan pimpinan atau
usulan bersama.. Menurut Sulvian dan Decker (2005), bahwa kepemimpinan merupakan
penggunaan keterampilan seseorang dalam mempengaruhi orang lain, untuk melaksanakan
sesuatu dengan sebaik- baiknya sesuai dengan kemampuannya. Secara umum dapat
disimpulkan bahwa kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi
2. Syarat-Syarat pemimpin Stoq Dill menyatakan bahwa pemimpin itu harus memiliki beberapa
kelebihan yaitu: prestasi, tanggung jawab, partisipasi, status, kapasitas. Menurut Earl
Nightingale dan Whitf Schult mengemukakan bahwa seorang pemimpin harus memiliki
kemampuan dan syarat yaitu: kemandirian, besar rasa ingin tahu, multi terampil atau memiliki
kepandaian beraneka ragam, memiliki rasa humor, antusiasme tinggi, suka berkawan, Selalu
ingin mendapatkan yang sempurna, mudah menyelesaikan diri (beradaptasi), sabar dan ulet,
komunikatif serta pandai berbicara, berjiwa wiraswasta, sehat jasmaninya, dinamis, sanggup
dan berani mengambil risiko, tajam firasatnya dan adil pertimbangannya, berpengetahuan luas
dan haus akan ilmu pengetahuan, memiliki motivasi tinggi, punya imajinasi tinggi. 3. Pendekatan
Kepemimpinan Menurut Suarli (2002), ada 3 pendekatan kepemimpinan untuk memimpin suatu
organisasi, diantaranya berdasarkan: a. Sifat Pendekatan kepemimpinan berdasarkan sifat
seseorang dilakukan dengan cara membandingkan sifat dari mereka yang menjadi pemimpin
dengan mereka yang bukan pemimpin, membandingkan sifat dari pemimpin yang efektif dan
pemimpin yang tidak efektif. b. Perilaku Teori ini menjelaskan perilaku pemimpin yang membuat
seseorang menjadi pemimpin yang efektif

Kepemimpinan Dalam Keperawatan

A. Pengertian / Istilah

1 Kepemimpinan

a. Menurut Stogdill :

Proses mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi dalam usahanya mencapai
penetapan tujuan dan pencapaian tujuan

b. Menurut Gardner:
Proses bujukan dan contoh dimana seseorang individu atau tim kepemimpinan mempengaruhi
kelompok untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan pemimpin tersebut atau sesuai dengan
tujuan bersama

c. Menurut Merton:

Kepemimpinan sebagai suatu transaksi sosial dimana seseorang mempengaruhi orang lain.

d. Menurut Mc Gregor:

Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang sangat kompleks yang berubah bersama waktu seperti
perubahan yang dilakukan oleh manajemen, serikat kerja atau kekuatan luar.

e. Menurut Talbott:

Kepemimpinan merupakan bahan vital yang merubah suatu kerumunan orang menjadi organisasi yang
berfungsi dan bermamfaat.

2 Pemimpin

Adalah seorang yang akan diikuti / dipatuhi oleh orang lain secara sukarela / tanpa paksaan. (Lundberg,
1982)

3 Manager

Adalah seorang yang melaksanakan fungsi menejerial

Karateristik Pemimpin yang baik

Pemimpin yang baik hendaknya memiliki karateristik sebagai berikut:

1. Tanggung Jawab yang Seimbang.

Keseimbangan dini adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung
jawab terhadap orang yang harus mengerjakan pekerjaan tersebut.

2. Mode Perencanaan yang Positif.

Seorang pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh oleh bawahannya. Misalnya ia
mengharapkan bawahannya untuk tepat waktu. Maka pemimpin tersebut harus bersikap tepat waktu
dalam memenuhi janji atau melaksanakan tugasnya.

3. Memilih Keterampilan Komunikasi Yang Baik


Pemimpin harus dapat menyampaikan ide-idenya secara singkat dan jelas, serta dengan cara yang tepat.

4. Memiliki Pengaruh yang Positif.

Seorang pemimpin yang baik memiliki pengaruh terhadap bawahannya dan menggunakan pengaruh
tersebut untuk hal hal yang positif.

5. Mempunyai Kemampuan Untuk Meyakini Orang Lain

Peminpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan keterampilan komunikasi dan
pengaruhnya untuk meyakinkan orang lain terhadap ide-idenya / sudut pandangnya serta mengarahkan
mereka pada tanggung jawab terhadap ide / sudut pandangnya tersebut.

Gaya Kepemimpinan

Adalah suatu cara yang digunakan peminpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Umumnya dikenal
5 gaya kepemimpinan, yakni:

1. Kepemimpinan otokratis.

Disebut juga kepemimpinan diktator atau directif. Orang yang menganut pendekatan ini mengambil
keputusan tanpa berkonsultasi dengan para bawahannya yang harus melaksanakan keputusannya atau
karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.

2. Kepemimpinan demokratis.

Gaya kepemimpinan ini dikenal pula dengan kepemimpinan konsultif atau konsensus. Orang yang
menganut pendekatan ini melibatkan para karyawan yang harus melaksanakan keputusan dalam proses
perbuatannya. Sebenarnya yang membuat keputusan akhir adalah pemimpin, namun sebelumnya telah
menerima masukan dan rekomendasi dari anggota tim.

3. Kepemimpinan partisipatif.

Gaya kepemimpinan ini juga dikenal dengan istilah kepemimpinan terbuka, bebas dan non directif.
Orang yang menganut pendekatan ini hanya sedikit memegang kendali dalam proses pengambilan
keputusan. Ia menyajikan informasi mengenai sesuatu permasalahan dan memberikan kesempatan
kepada anggota tim ( bawahan ) untuk mengembangkan strategi dan pemecahannya.

4. Kepemimpinan berorientasi pada tujuan

Gaya kepemimpinan ini juga disebut kepemimpinan berdasarkan hasil-hasil atau sasaran. Orang yang
menganut pendekatan ini meminta anggota tim / bawahannya untuk memusatkan perhatian hanya
pada tujuan / sasaran yang ada.

5. Kepemimpinan situasional.
Gaya kepemimpinan ini dikeanl sebagai kepemimpinan tidak tetap. Asumsi yang digunakan dalam gaya
ini adalah bahwa tidak ada suatupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manager dalam semua
kondisi.

Pada era globalisasi, dalam dunia keperawatan para manager keperawatan tidak hanya melakukan
pendekatan terhadap 5 gaya kepemimpinan yang disebut diatas. Namun harus memiliki gaya
kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai luhur keperawatan yang didasarkan pada falsafah
keperawatan dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat melalui manajemen operasional dan
manajemen asuhan keperawatan.

Pemimpin Keperawatan ( Nursing Manager)

Kepemimpinan keperawatan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pasien meskipun mereka
kelihatannya jauh dari pasien. Para pemimpin keperawatan melakukan kontak dengan pasien secara
langsung maupun tidak langsung. Stomer (1985) mengemukakan sebaiknya seorang pemimpin
keperawatan / manager keperawatan mendorong stafnya untuk melaksanakan melalui:

1. Membuat kebijaksanaan yang jelas dan mendorong perilaku etikal.

2. Tanggung jawab kepemimpinan.

3. Menyebarluaskan kode etik melalui teknik kerja yang aktif.

4. Mendorong staf untuk menambah pengetahuannya melalui kursus-kursus, pelatihan atau


pendidikan keperawatan berkelanjutan.

Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin keperawatan yang sukses adalah sebagai
berikut:

1. Meluaskan pandangan hari ini kemasa depan

2. Mengetahui posisi diri.

3. Sensitif terhadap masalah dan melihat pengaruhnya.

4. Mengikuti kecenderungan / perubahan-perubahan.

5. Mempelajari alat / hal-hal yang harus dikuasai

6. Berfikir terus-menerus

7. Pendengar yang baik.


8. Mempelajari peraturan.

9. Mencegah merendahkan orang lain.

10. Mengembangkan keadaan yang tidak menentang.

11. Belajar mempercayai.

12. Meningkatkan harga diri.

13. Gembira.

14. Berusaha untuk maju.

15. Menjadi seorang pemimpin.

Dengan demikian seorang pemimpin keperawatan harus memahami kunci-kunci keterampilan dalam
manajemen keperawatan antara lain:

1. Keterampilan berkomunikasi.

2. Keterampilan memberi motivasi kepada staf.

3. Keterampilan kepemimpinan.

4. Keterampilan mengatur waktu.

5. Penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan.

Penerapan Kepemimpinan Dalam Keperawatan

Mengimplementasikan kepemimpinan dalam keperawatan merupakan tanggung jawab perawat,


melalui kepemimpinan yang efektif diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan. Untuk itu
diperlukan suatu keterampilan kepemimpinan. Kepemimpinan yang efektif divisualisasikan sebagai
suatu rantai yang kokoh, dimana satu dengan lainnya saling berhubungan.

Menurut Kron (1981), dalam bukunya "The Management of Patient Care " memaparkan tentang
kegiatan-kegiatan untuk mencapai kepemimpinan yang efektif melalui :

1. Perencanaan dan pengorganisasian.

Adalah pekerjaan / kegiatan yang harus dilakukan oleh perawat. Untuk itu diperlukan koordinasi
sehingga semua kegiatan dapat dikerjakan dengan baik. Adalah menjadi suatu kewajiban perawat
menciptakan suasana yang memberikan kenyamanan dan keamanan pada pasien melalui suatu
pengorganisasian yang baik.
2. Membuat penegasan dan memberi pengarahan (making assigments and giving directions)

Dengan berbagai metode dalam memberi penugasan di rumah sakit maka diperlukan memberi
pengarahan secara jelas dan singkat.

3. Memberi bimbingan (Providing guidence)

Bimbingan adalah suatu alat yang penting dalam keperawatan. Pemimpin harus memiliki kemampuan
untuk membantu stafnya dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan, sehingga pasien mendapat
kepuasan dalam asuhan keperawatan.

4. Mendorong kerja sama dan partisipasi (Encouraging cooperation and participation)

Kerjasama merupakan hubungan yang erat untuk dapat berpartisipasi, misalnya perawat melakukan
kesalahan maka berikan informasi dan jelaskan melalui suatu diskusi. Hargai upaya yang telah dilakukan
sehingga nanti dapat mengkoreksi kesalahannya. Oleh karena itu proses kepemimpinan keperawatan
dalam kerja sama tim (team work) adalah sangat penting sehingga dapat meningkatkan kerja sama
antara perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

5. Mengkoordinasikan kegiatan ( Coordinating Activities)

Mengkoordinasikan kegiatan dalam suatu unit/ruangan merupakan kegiatan yang penting dalam
kepemimpinan keperawatan. diinformasikan kepada perawat tentang kegiatan yang ada diruangan,
dibutuhkan juga laporan tentang pencapaian pekerjaan oleh staf perawat.

6. Observasi/supervisi (Observing or Supervising)

Mengawasi staf perawat dan pekerjaannya merupakan tanggung jawab yang besar dari seorang
pemimpin keperawatan. Dibutuhkan kemampuan untuk meneliti asuhan keperawatan yang dibedakan
pada pasien dengan aspek individunya. Untuk dibutuhkan juga di dalam pengawasan / observasi tidak
hanya penampilan fisik tetapi kemungkinan emosi dan pengertian dari staf dalam memberi asuhan
keperawatan.

7. Evaluasi Hasil penampilan kerja (evaluating performance results)

Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan staf dalam
bekerja sehingga dapat mendorong mereka bekerja dengan baik. Seorang pemimpin juga harus
mengevaluasi dirinya sendiri baik sebagai perawat ataupun sebagai peminpin secara jujur.

Anda mungkin juga menyukai