berikut :
2. Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak memiliki kemampuan yang
lebih besar untuk mempengaruhi perilaku pihak lain yang didasarkan pada perbedaan
syarat yang perlu dimiliki oleh seorang pemimpin agar dapat mempengaruhi pihak lain.
Jelaskan syarat –syarat untuk menjadi pemimpin yang baik dan efektif !
Definisi Manajemen adalah suatu seni mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan utama dalam
suatu organisasi melalui proses perencanaan (Planning), pengorganisasian (Organizing), dan mengelola
(Controlling) sumber daya manusia dengan cara efektif dan efisien.
Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara profesional (Nursalam, 2007).
Pengertian Manajemen dan Manajemen Keperawatan
Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankansuatu kegiatan
di organisasi. Manajemen mencakup kegiatan POAC (planning, organizing,actuating, controlling)
terhadap staf, sarana, dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi( rant dan Massey, !""" dikutip
dari #ursalam, $%%&). Muninjaya ($%%') menyatakan ah a manajemen adalah ilmu atau seni
tentang agaimanamenggunakan sum er daya secara efisien, efektif, dan rasional untuk mencapai
tujuanorganisasi yang telah ditetapkan se elumnya. * ans urg ($%%%) menyatakan ah a,
manajemen kepera atan erhu ungan dengan perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengaturan staf (staffing),kepemimpinan (leading), dan pengendalian (controlling) akti+itas
akti+itas upayakepera atan atau di+isi departemen kepera atan dan dari su unit departemen
Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain. Menurut P. Siagian,
manajemen berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka pencapaian
tujuan dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi. Sedangkan Liang Lie
mengatakan bahwa manajemen adalah suatu ilmu dan seni perencanaan, pengarahan,
pengorganisasian dan pengontrol dari benda dan manusia untuk mencapai tujuan yang ditentukan
sebelumnya.
Sedangkan manajemen keperawatan adalah proses pelaksanaan pelayanan keperawatan melalui upaya
staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan, pengobatan dan rasa aman kepada pasien,
keluarga dan masyarakat. (Gillies, 1989).
Kita ketahui disini bahwa manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus dilaksanakan
oleh pengelola keperawatan untuk merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan serta mengawasi
sumber – sumber yang ada, baik sumber daya maupun dana sehingga dapat memberikan pelayanan
keperawatan yang efektif baik kepada pasien, keluarga dan masyrakat.
Proses manajemen keperawatan sesuai dengan pendekatan sistem terbuka dimana masing – masing
komponen saling berhubungan dan berinteraksi dan dipengaruhi oleh lingkungan. Karena merupakan
suatu sistem maka akan terdiri dari lima elemen yaitu input, proses, output, kontrol dan mekanisme
umpan balik.
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel, peralatan dan fasilitas.
Proses dalam manajemen keperawatan adalah kelompok manajer dari tingkat pengelola keperawatan
tertinggi sampai ke perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam pelaksanaan pelayanan
keperawatan. Output adalah asuhan keperawatan, pengembangan staf dan riset.
Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk budget dari bagian
keperawatan, evaluasi penampilan kerja perawat, prosedur yang standar dan akreditasi. Mekanisme
timbal balik berupa laporan finansial, audit keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan kerja
perawat.
d. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien merupakan fokus perhatian manajer perawat
dengan mempertimbangkan apa yang pasien lihat, fikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien merupakan
poin utama dari seluruh tujuan keperawatan.
e. Manajemen keperawatan harus terorganisir. Pengorganisasian dilakukan sesuai dengan kebutuhan
organisasi untuk mencapai tujuan.
g. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan untuk memperlihatkan penampilan kerja yang
baik.
h. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasin yang efektif. Komunikasi yang efektif akan
mengurangi kesalahpahaman dan memberikan persamaan pandangan, arah dan pengertian diantara
pegawai.
i. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan sebagai upaya persiapan perawat – perawat
pelaksana menduduki posisi yang lebih tinggi atau upaya manajer untuk meningkatkan pengetahuan
karyawan.
Berdasarkan prinsip – prinsip diatas maka para manajer dan administrator seyogyanya bekerja bersama
– sama dalamperenacanaan danpengorganisasian serta fungsi – fungsi manajemen lainnya untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Mempertahankan kesehatan telah menjadi sebuah industri besar yang melibatkan berbagai aspek upaya
kesehatan. Pelayanan kesehatan kemudian menjadi hak yang paling mendasar bagi semua orang dan
memberikan pelayanan kesehatan yang memadai akan membutuhkan upaya perbaikan menyeluruh
sistem yang ada. Pelayanan kesehatan yang memadai ditentukan sebagian besar oleh gambaran
pelayanan keperawatan yang terdapat didalamnya.
Keperawatan merupakan disiplin praktek klinis. Manajer keperawatan yang efektif seyogyanya
memahami hal ini dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana. Kegiatan perawat pelaksana
meliputi:
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini senantiasa di inisiasi oleh para manajer keperawatan melalui
partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan para perawat pelaksana.
Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup manajemen keperawatan terdiri dari:
a. Manajemen operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan yang terdiri dari tiga tingkatan
manajerial, yaitu:
1) Manajemen puncak
2) Manajemen menengah
3) Manajemen bawah
Tidak setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen berhasil dalam kegiatannya. Ada beberapa
faktor yang perlu dimiliki oleh orang – orang tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor – faktor
tersebut adalah
2) Ketrampilan kepemimpinan
Manajemen asuhan keperawatan merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep –
konsep manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian
atau evaluasi.
A. Pengertian / Istilah
1 Kepemimpinan
a. Menurut Stogdill :
Proses mempengaruhi aktifitas suatu kelompok yang terorganisasi dalam usahanya mencapai
penetapan tujuan dan pencapaian tujuan
b. Menurut Gardner:
Proses bujukan dan contoh dimana seseorang individu atau tim kepemimpinan mempengaruhi
kelompok untuk mengambil tindakan yang sesuai dengan tujuan pemimpin tersebut atau sesuai dengan
tujuan bersama
c. Menurut Merton:
Kepemimpinan sebagai suatu transaksi sosial dimana seseorang mempengaruhi orang lain.
d. Menurut Mc Gregor:
Kepemimpinan merupakan suatu hubungan yang sangat kompleks yang berubah bersama waktu seperti
perubahan yang dilakukan oleh manajemen, serikat kerja atau kekuatan luar.
e. Menurut Talbott:
Kepemimpinan merupakan bahan vital yang merubah suatu kerumunan orang menjadi organisasi yang
berfungsi dan bermamfaat.
2 Pemimpin
Adalah seorang yang akan diikuti / dipatuhi oleh orang lain secara sukarela / tanpa paksaan. (Lundberg,
1982)
3 Manager
Keseimbangan dini adalah antara tanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilakukan dan tanggung
jawab terhadap orang yang harus mengerjakan pekerjaan tersebut.
Seorang pemimpin yang baik harus dapat dijadikan panutan dan contoh oleh bawahannya. Misalnya ia
mengharapkan bawahannya untuk tepat waktu. Maka pemimpin tersebut harus bersikap tepat waktu
dalam memenuhi janji atau melaksanakan tugasnya.
Seorang pemimpin yang baik memiliki pengaruh terhadap bawahannya dan menggunakan pengaruh
tersebut untuk hal hal yang positif.
Peminpin yang sukses adalah pemimpin yang dapat menggunakan keterampilan komunikasi dan
pengaruhnya untuk meyakinkan orang lain terhadap ide-idenya / sudut pandangnya serta mengarahkan
mereka pada tanggung jawab terhadap ide / sudut pandangnya tersebut.
Gaya Kepemimpinan
Adalah suatu cara yang digunakan peminpin dalam berinteraksi dengan bawahannya. Umumnya dikenal
5 gaya kepemimpinan, yakni:
1. Kepemimpinan otokratis.
Disebut juga kepemimpinan diktator atau directif. Orang yang menganut pendekatan ini mengambil
keputusan tanpa berkonsultasi dengan para bawahannya yang harus melaksanakan keputusannya atau
karyawan yang dipengaruhi keputusan tersebut.
2. Kepemimpinan demokratis.
Gaya kepemimpinan ini dikenal pula dengan kepemimpinan konsultif atau konsensus. Orang yang
menganut pendekatan ini melibatkan para karyawan yang harus melaksanakan keputusan dalam proses
perbuatannya. Sebenarnya yang membuat keputusan akhir adalah pemimpin, namun sebelumnya telah
menerima masukan dan rekomendasi dari anggota tim.
3. Kepemimpinan partisipatif.
Gaya kepemimpinan ini juga dikenal dengan istilah kepemimpinan terbuka, bebas dan non directif.
Orang yang menganut pendekatan ini hanya sedikit memegang kendali dalam proses pengambilan
keputusan. Ia menyajikan informasi mengenai sesuatu permasalahan dan memberikan kesempatan
kepada anggota tim ( bawahan ) untuk mengembangkan strategi dan pemecahannya.
Gaya kepemimpinan ini juga disebut kepemimpinan berdasarkan hasil-hasil atau sasaran. Orang yang
menganut pendekatan ini meminta anggota tim / bawahannya untuk memusatkan perhatian hanya
pada tujuan / sasaran yang ada.
5. Kepemimpinan situasional.
Gaya kepemimpinan ini dikeanl sebagai kepemimpinan tidak tetap. Asumsi yang digunakan dalam gaya
ini adalah bahwa tidak ada suatupun gaya kepemimpinan yang tepat bagi setiap manager dalam semua
kondisi.
Pada era globalisasi, dalam dunia keperawatan para manager keperawatan tidak hanya melakukan
pendekatan terhadap 5 gaya kepemimpinan yang disebut diatas. Namun harus memiliki gaya
kepemimpinan yang berdasarkan nilai-nilai luhur keperawatan yang didasarkan pada falsafah
keperawatan dengan memberikan pelayanan yang cepat dan tepat melalui manajemen operasional dan
manajemen asuhan keperawatan.
Kepemimpinan keperawatan mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pasien meskipun mereka
kelihatannya jauh dari pasien. Para pemimpin keperawatan melakukan kontak dengan pasien secara
langsung maupun tidak langsung. Stomer (1985) mengemukakan sebaiknya seorang pemimpin
keperawatan / manager keperawatan mendorong stafnya untuk melaksanakan melalui:
Hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjadi seorang pemimpin keperawatan yang sukses adalah sebagai
berikut:
6. Berfikir terus-menerus
13. Gembira.
Dengan demikian seorang pemimpin keperawatan harus memahami kunci-kunci keterampilan dalam
manajemen keperawatan antara lain:
1. Keterampilan berkomunikasi.
3. Keterampilan kepemimpinan.
Menurut Kron (1981), dalam bukunya "The Management of Patient Care " memaparkan tentang
kegiatan-kegiatan untuk mencapai kepemimpinan yang efektif melalui :
Adalah pekerjaan / kegiatan yang harus dilakukan oleh perawat. Untuk itu diperlukan koordinasi
sehingga semua kegiatan dapat dikerjakan dengan baik. Adalah menjadi suatu kewajiban perawat
menciptakan suasana yang memberikan kenyamanan dan keamanan pada pasien melalui suatu
pengorganisasian yang baik.
2. Membuat penegasan dan memberi pengarahan (making assigments and giving directions)
Dengan berbagai metode dalam memberi penugasan di rumah sakit maka diperlukan memberi
pengarahan secara jelas dan singkat.
Bimbingan adalah suatu alat yang penting dalam keperawatan. Pemimpin harus memiliki kemampuan
untuk membantu stafnya dalam melaksanakan tugas-tugas yang diberikan, sehingga pasien mendapat
kepuasan dalam asuhan keperawatan.
Kerjasama merupakan hubungan yang erat untuk dapat berpartisipasi, misalnya perawat melakukan
kesalahan maka berikan informasi dan jelaskan melalui suatu diskusi. Hargai upaya yang telah dilakukan
sehingga nanti dapat mengkoreksi kesalahannya. Oleh karena itu proses kepemimpinan keperawatan
dalam kerja sama tim (team work) adalah sangat penting sehingga dapat meningkatkan kerja sama
antara perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan.
Mengkoordinasikan kegiatan dalam suatu unit/ruangan merupakan kegiatan yang penting dalam
kepemimpinan keperawatan. diinformasikan kepada perawat tentang kegiatan yang ada diruangan,
dibutuhkan juga laporan tentang pencapaian pekerjaan oleh staf perawat.
Mengawasi staf perawat dan pekerjaannya merupakan tanggung jawab yang besar dari seorang
pemimpin keperawatan. Dibutuhkan kemampuan untuk meneliti asuhan keperawatan yang dibedakan
pada pasien dengan aspek individunya. Untuk dibutuhkan juga di dalam pengawasan / observasi tidak
hanya penampilan fisik tetapi kemungkinan emosi dan pengertian dari staf dalam memberi asuhan
keperawatan.
Evaluasi merupakan proses berkelanjutan untuk menganalisa kekuatan dan kelemahan staf dalam
bekerja sehingga dapat mendorong mereka bekerja dengan baik. Seorang pemimpin juga harus
mengevaluasi dirinya sendiri baik sebagai perawat ataupun sebagai peminpin secara jujur.