Anda di halaman 1dari 29

BAB II

Tinjauan Teori

A. Definisi Home Care

Home care merupakan layanan kesehatan yang di lakukan oleh

profesional di tempat tinggal pasien (di rumah) dengan tujuan

membantu memenuhi kebutuhan pasien dalam mengatasi masalah

kesehatan yang dilaksanakan oleh tim kesehatan profesional

dengan melibatkan anggota keluarga sebagai pendukung di dalam proses

perawatan dan penyembuhan pasien sehingga keluarga bisa mandiri dalam

mengatasi masalah kesehatannya (Miharja, dkk, 2020).

Home care merupakan layanan kesehatan yang di

lakukan oleh profesional di tempat tinggal pasien (di rumah) dengan tujuan

membantu memenuhi kebutuhan pasien dalam mengatasi masalah kesehatan

yang dilaksanakan oleh tim kesehatan profesional dengan melibatkan anggota

keluarga sebagai pendukung di dalam proses perawatan dan penyembuhan

pasien sehingga keluarga bisa mandiri dalam mengatasi masalah kesehatannya

(Parellangi, 2018).

B. Manfaat Home Care

Menurut (Triwibowo, 2012, dalam Parellangi, 2020) manfaat home care

nursing bagi pasien, yaitu:

a. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprehensif


b. Pelayanan lebih professional

c. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah

naungan legal dan etik keperawatan

d. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih

nyaman dan puas dengan asuhan keperawatan yang professional.

C. Lingkup Pelayanan Home Care

Menurut (Kamalia, dkk, 2020)

1. Pelayanan medik dan askep

2. Pelayanan sosial dan upaya menciptakan lingkungan terapeutik

3. Pelayanan rehabilitasi medik dan keterapian fisik

4. Pelayanan informasi dan rujukan

5. Pendidikan, pelatihan dan penyuluhana kesehatann

6. Higiene dan sanitasi perorangan serta lingkungan

7. Pelayanan perbantuan untuk kegiatan sosial

D. Jenis Pelayanan Home Care

Menurut (Rice, 2006 dalam Parellangi, 2020) jenis kasus yang dapat

dilayani pada perawatan kesehatan di rumah meliputi kasus-kasus yang umum

pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-kasus khusus yang dijumpai di

komunitas. Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah

sakit adalah:

1. Klien dengan penyakit gagal jantung

2. Klien dengan gangguan oksigenasi


3. Klien dengan perlukaan kronis

4. Klien dengan diabetes

5. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan

6. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi

7. Klien dengan terapi cairan infus di rumah

8. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan

9. Klien dengan HIV/AIDS.

Kasus-kasus yang terjadi pada pasien di rumah dengan

kondisi khusus meliputi:

1. Klien dengan post partum

2. Klien dengan gangguan kesehatan mental

3. Klien dengan kondisi usia lanjut

4. Klien dengan kondisi terminal

5. klien dengan penyakit obstruktif paru kronis

E. Tata Laksanan Home Care

Home care menurut (Bukit, 2008 dalam Kamalia, 2020) dapat

dilakukan oleh Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas),

pelayanan kesehatan dibawah koordinasi rumah sakit, pelayanan keperawatan

Hospice, pelayanan kesehatan praktek mandiri atau berkelompok dan yayasan

pelayanan sosial. Home care nursing bisa terlaksana apabila ada kerjasama

antara pengelola, klien dan pelaksana home care nursing (Suardana, 2013

dalam Parellangi, 2020).

1. Pengorganisasian
Unsur home care: pengelola pelayanan: mandiri, pelaksana pelayanan:

tenaga keperawatan professional (mandiri) dibantu professional lain, klien:

Penerima home care dengan melibatkan keluarga

a. Syarat pengelola home care

1) Merupakan bagian dari institusi pelayanan pemerintah atau swasta

atau unit mandiri yang berbadan hukum;

2) Mendapat izin untuk mengelola home care dari Pemerintah Daerah

setempat atas rekomendasi dari dinas kesehatan kabupaten/kota

setempat;

3) Mempunyai kantor dengan alamat jelas;

4) Mempunyai sarana komunikasi telepon dan faksimile dan atau

internet

5) Mampu menyediakan alat kesehatan sesuai standar minimal yang

ditetapkan;

6) Mampu menyediakan alat transportasi untuk melaksanakan

rujukan;

7) Mempunyai kerjasama dengan Rumah sakit/Puskesmas untuk

rujukan

b. Hak Pengelola

1) Mengelola home care sesuai standar yang ditetapkan pemerintah;

2) Menerima hak atas imbalan jasa sesuai perjanjian kerja yang

disepakati bersama. Biaya pelayanan ditetapkan sesuai standar;

3) Mempunyai akses kepada pemerintah yang mengendalikan home

care;
4) Mendapat dukungan dari pelaksana pelayanan dan klien atas

penegelolaan pelayanan yang menjadi tanggungjawabnya;

5) Menetapkan pelaksana pelayanan yang akan memberikan

pelayanan kepada klien sesuai dengan masalah yang dihadapi;

a. Syarat Pelaksanaan Home Care

1) Mempunyai ijazah formal minimal Lulusan DIII Keperawatan dan

S1 Keperawatan yang diakui oleh pemerintah bagi tenaga

professional;

2) Mempunyai sertifikat pelatihan home care dari institusi pelatihan

yang berwenang, memiliki SIP, SIK atau SIPP;

3) Mampu memberikan pelayanan secara mandiri dan bertanggung

jawab;

4) Mampu menjalankan standar prosedur yang telah ditetapkan;

5) Mampu memberikan pelayanan sesuai dengan etika yang

ditetapkan.

b. Hak Pelaksana Pelayanan

1) Mengetahui tentang hak dan kewajibannya scara tertulis;

2) Berhak mendapatkan imbalan jasa sesuai dengan perjanjian kerja;

3) Memperoleh perlakuan yang layak sesuai norma yang berlaku;

4) Berhak menolak tugas, prosedur atau tindakan medis di luar

rincian tugas yang disepakti;


5) Berhak mengemukakan pendapat yang berkaitan dengan

peningkatan mutu pelayanan serta perlindungan terhadap

pelaksana pelayanan maupun klien;

6) Mendapatkan perlindungan hukum atas tindakan yang diterima

dan dirasakaan merugikan dan menyimpang dari peraturan yang

berlau;

7) Memperoleh dukungan dari pengelola dan klien serta keluarganya

dalam melaksana tugasnya.

c. Kewajiban Pelaksana Pelayanan

1) Memberikan pelayanan yang professional dan bermutu sesuai

dengan standar pelayanan yang ditetapkan;

2) Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya berkaitan dengan

keadaan klien dengan tidak memberitahukan kepada siapun;

3) Melaksanakan tugas sesuai dengan rencana pelayanan yang telah

disepakati;

4) Bekerja sama dan saling mendukung dengan pelaksana pelayanan

lainnya demi keberhasilan pelayanan;

5) Mematuhi perjanjian kerja yang telah dibuat;

6) Menghagai hak-hak klien dengan tidak melakukan pelanggaran

terhadap hak-hak lain.

a. Syarat klien utnuk menerima home care


1) Mempunyai keluarga atau pihak lain yang akan bertanggung

jawaab atau menjadi wali/pendamping bagi klien dalam

berinteraksi dengan pengelola maupun klien;

2) Bersedia menandatngani persetujuan (informed consent), setelah

syarat-syaratnya disepakti bersama;

3) Bersedia melakukan perjanjian kerja dengan pengelola home care

untuk memenuhi kewajiban, tanggung jawab dan haknya dalam

menerima pelayanan.

b. Hak klien (Pasien)

1) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajibannya;

2) Mendaptkan pelayanan profesonal sesuai dengan standar

pelayanan yang ditetapkan;

F. Mekanisme Home Care

Mekanisme Home Care menurut (Kamalia, 2020):

1. Klien pasca rawat jalan atau rawat inap atau langsung atas permintaan

sendiri/keluarga, dilakukan pengkajian dahulu utnuk menentukan apakah

layak untuk dirawat di rumah;

2. Setelah pengkajian bersama klien dan keluarga, dilakukan perencanaan

dan membuat kesepakatan mengenai pelayanan apa saja yang akan

diterima oleh klien, kesepakatan tersebut juga mencakup jenis pelayanan,

pelaksana pelayanan dan sistem pembayaran dan jangka waktu pelayanan.

3. Kemudian klien akan menerima pelayanan dari pelaksana pelayanan home

care sesuai dengan rencana yang disepakati bersama. Jenis tenaga yang
akan memberikan pelayanan ditetapkan sesuai dengan kebutuhan

pelayanan. Pelayanan dikendalikan secara mandiri dan setiap jenis

tindakan yang akan diberikan oleh semua kategori tenaga pelaksana

pelayanan harus diketahui pengelola home care.

4. Pengelola home care yang dilakukan secara mandiri akan melakukan

monitoring dan evaluasi tentang pelayanan yang diberikan dan

dilaksanakan apakah sudah sesuai kesepakatan atau belum.

G. Mekanisme Perizinan Home Care

Persyaratan perizinan praktek bagi unit Home Care mandiri menurut

(Kamalia, 2020):

1. Berbadan hukum yang ditetapkan dalam akte notaris tentang yayasan

bidang kesehatan;

2. Mengajukan permohonan izin usaha Home Care kepada Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota setempat dengan melampirkan: Rekomendasi PPNI, izin

praktik perawat (SIP, SIK, SIPP), persyaratan peralatan kesehatan dan

sarana komunikasi dan transportasi, izin lokasi bangunan, izin lingkungan,

izin usaha, persyaratan tata ruang bangunan untuk home care.

H. Sistem Perjanjian Kerja

Menurut (Kamalia, 2020):

1. Pihak-pihak yang melakukan kerja sama tertulis:

a. Pengelola dengan konsumen

b. Pengelola home care dengan Perusahaan asuransi (perjanjian)

c. Pengelola dengan Rumah Sakit


d. Pengelola home care dengan pengelola home care lainnya

2. Hal-hal yang termuat dalam perjanjian kerja

a. Judul perjanjian kerja;

b. Hari dan tanggal penanda tanganan perjanjian kerja;

c. Pihak-pihak yang melakukan kerja sama dan penandatanganan

perjanjian kerja, jelas disebutkan Nama, alamat dan tanda tangan

masing-masing pihak;

d. Hak masing-masing pihak (termasuk pembayaran gaji dan insentif);

e. Kewajiban masing-masing pihak;

f. Sanksi terhadap pengingkaran perjanjian;

g. Jangka waktu / masa perjanjian;

h. Perjanjian kerja dibuat di atas kerja bermaterai.

I. Komunikasi Interprofesional Kolaborasi

Komunikasi interpersonal yang melibatkan banyak profesi dan disiplin

ilmu yang berbeda disebut komunikasi interprofesional. Komunikasi

interprofesional di dunia kesehatan salah satunya terjadi antara dokter

dan perawat (Haddad, 1991; Warelow, 1996 dalam Parellangi, 2020).

Komunikasi interprofesional yang baik akan meningkatkan kualitas

pelayanan, mengurangi terjadinya medical errors, dan dapat

menciptakan kolaborasi interprofesional (Alvarez & Coiera, 2006; Griffie,

Nelson- Marten, & Muchka, 2004 dalam Parellangi, 2020).


Kolaborasi perawat-dokter digambarkan sebagai suatu hubungan

kerja sama yang dibangun berdasarkan rasa saling percaya, rasa

hormat dan kekuasaan serta memahami pentingnya peran masing-

masing anggota tim dan mampu bertindak dalam situasi kesehatan

stres tinggi, kolegialiti dan komunikasi (Messmer, 2008 dalam Parellangi

2018).

Menurut (Parellangi,2018), kolaborasi interprofesional adalah bekerja

bersama dengan profesi kesehatan lain dalam melakukan kolaborasi &

komunikasi untuk memastikan bahwa perawatan yang diberikan

kepada pasien reliable dan berkelanjutan sesuai dengan kewenangan

dan kompetensi.

J. Standar Pendokumentasian Praktik Home Care Nursing

Dokumentasi keperawatan dalam pelayanan home care nursing yaitu

seperangkat tindakan untuk mengabadikan segala hal yang dilakukan oleh

perawat selama melakukan aktivitas dalam pelayanan home care nursing.

Dokumentasi proses keperawatan merupakan bagian dari media

komunikasi antara perawat yang melakukan asuhan keperawatan dengan

perawat lain atau dengan tenaga kesehatan lain, serta pihak- pihak yang

memerlukannya dan yang berhak mengetahuinya (Dinarti,2009 dalam

Parellangi, 2020).

Tujuan Dokumentasi dalam Pelayanan Home Care Nursing

yaitu sebagai alat komunikasi tim kesehatan untuk menjelaskan perawatan


klien termasuk perawatan individual, edukasi klien dan penggunaan rujukan

(Potter & Perry, 2008 dalam Parellangi, 2020).

Dokumentasi sangat bermanfaat bagi kepentingan pasien.

Dokumentasi home care yang baik akan memberikan informasi terkait

beberapa hal pada pasien antara lain (Miharja, dkk, 2020):

1. Riwayat pelaksanaan home care

2. Informasi tentang perawat yang merawat

3. Kunjungan dokter

4. Penggunaan obat

5. Penggunaan alat

6. Perkembangan kesehatannya

Dokumentasi sangat bermanfaat bagi kepentingan perawat.

Dokumentasi home care yang baik akan memberikan informasi terkait

beberapa hal pada perawat antara lain (Miharja, dkk, 2020):

1. Pengaturan jadwal jaga perawat

2. Pengaturan visite dokter

3. Penghitungan gaji

4. Efektivitas pelayanan

5. Efektivitas alat perawatan

6. Efektifitas metode tindakan

7. Pencatatan tindakan yang telah dilakukan

8. Perkembangan kondisi pasien

9. Bahan pertanggungjawaban

10. Bahan confrence


11. Bahan riset dan análisis jamnan mutu

Dalam melaksanakan dokumentasi asuhan keperawatan dalam

pelayanan home care nursing harus mengikuti tujuh standar dokumentasi,

yaitu (Jonsson, Jonsdottir, Möller, & Baldursdottir, 2011 dalam Parellangi,

2020):

1. Harus sabar

2. Harus berisi pekerjaan yang sebenarnya dari perawat termasuk

pendidikan dan dukungan psikososial

3. Harus mencerminkan penilaian klinis perawat

4. Harus logis dan berurutan

5. Harus ditulis contemporaneously (segera setelah peristiwa terjadi)

6. Catatan harus lengkap tentang keperawatan dan tentang hal diluar

keperawatan

7. Harus memenuhi persyaratan hokum


BAB III

TINJAUAN KASUS PROSES KEPERAWATAN

ASKEP HOMECARE DIABETES MELITUS


FORMULIR PENGKAJIAN DATA DASAR KELUARGA

A. Identitas klien / keluarga:

Nama                : Tn.P

Umur                : 56 th

Jenis kelamin    : laki-laki

Suku                 : Banjar

Alamat              : Barabai

No. Telpon :-

B. Riwayat Perkembangan Keluarga


Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga dengan anak dewasa
Tugas perkembangan keluarga :
1. Mempersiapkan anak untuk hidup mandiri dan menerima kepergian
anaknya.
2. Menata kembali fasilitas dan sumber yang ada dalam keluarga.
3. Berperan sebagai suami istri, kakek nenek.
Dapat dijalankan : √     tidak dapat dijalankan
Bila tidak dijalankan, sebutkan:

C. Struktur Keluarga
Pola komunikasi: baik √                                                          Disfungsional

Peran dalam keluarga: tidak ada masalah √                            ada masalah

Pengambilan keputusan: tidak ada masalah √                        ada masalah

Nilai / norma keluarga: tidak ada konflik nilai √                    ada konflik

D. Fungsi Keluarga

Fungsi afektif: berfungsi√                              tidak berfungsi

Fungsi sosial: berfungsi√                                tidak berfungsi

Fungsi ekonomi: baik  √                                  kurang baik

Fungsi keperawatan kesehatan:

 Pengetahuan tentang masalah kes : kurang baik


 Pencegahan penyakit                    : kurang baik
 Perawatan penyakit                       : kurang baik
 Pemanfaatan layanan kesehatan   : cukup baik

E. Pola koping keluarga

Efektif √          tidak efektif

Stessor yang dihadapi keluarga:

Kondisi kesehatan Tn. P  yang buruk

Daftar anggota keluarga

Nama Gende Hubungan


No Umur Pendidikan Pekerjaan
(inisial) r (L/P) dg KK
1 Tn. P 56 th L ayah SMA Tani
2 Ny. S 69 th P ibu SR/SD Tani
3 Sdr. MS 42 th L anak SMA Swasta
4 Sdr.I 34 th P menantu SMA IRT
5 An. I 13 th P cucu SD IOT
6. An. A   6 th P cucu SD IOT
Tipe keluarga:

Keluarga inti

Keluarga besar √

Keluarga campuran

Single parent

F. Pola aktifitas sehari – sehari

Pola makan                              baik                 kurang   √

Pola minum                             baik     √          kurang

Istirahat                                   baik     √          kurang  

Pola BAK                               baik                 kurang    √

Pola BAB                                baik     √          kurang

Pola Kebersihan diri                baik     √          kurang

Olahraga                                  baik                 kurang   √

Tingkat kemandirian               baik                 kurang  √

G. Perilaku Tidak Sehat

Merokok                                              ya                     tidak   √

Minum kopi                                         ya                     tidak   √

Mengkonsumsi garam berlebih           ya                     tidak   √

Mengkonsumsi gula berlebih              ya                    tidak    √


Minum beralkohol / obat                     ya                     tidak   √

Dan zat adiktif                                     ya                     tidak   √

Sarana kesehatan yang digunakan : puskesmas pembantu

Keluhan utama yang dirasakan : nyeri

H. Spiritual:
Taat beribadah                                                            ya  √    tidak
Kepercayaan yang berlawanandengan kesehatan       ya         tidak   √
Distress spiritual                                                          ya         tidak   √

I. Psikososial
Keadaan emosi pada saat ini:
 Marah                                            ya         tidak    √
 Sedih                                             ya         tidak   √         
 Ketakutan                                     ya         tidak   √
 Putus asa                                       ya         tidak   √
 Stres                                              ya         tidak   √
 Kurang interaksi dengan orang lain    ya         tidak   √
 Menarik diri dengan lingkungan         ya        tidak    √
 Konflik dengan keluarga                     ya         tidak   √
 Penurunan harga diri                           ya         tidak   √
 Gangguan gambaran diri                     ya         tidak   √

J. Faktor resiko masalah kesehatan:


 Tidak pernah / jarang periksa kesehatan                      ya        tidak    √
 Sosial ekonomi kurang                                                ya         tidak   √
 Rumah / lingkungan tidak sehat                                  ya         tidak   √
 Hubungan keluarga tidak harmonis                            ya         tidak   √
 Obesitas                                                                       ya         tidak   √
 Status gizi kurang                                                        ya         tidak   √

K. Pemeriksaan fisik

Tanda vital: pemeriksaan laboratorium

TD: 130/80 mmHg - gula darah / 2 jam pp / acak:


RR:20×/menit 
Gula darah sewaktu 312 mg/dl
nadi: 80×/menit 
Gula darah 2 JPP 264   mg/dl
suhu: 36,5°C 
Gula darah puasa 152 mg/ dl
BB dan TB: 160 cm / 46 kg
Glukosa urine 2 JPP ++++
Keterangan: BB klien turun 4
- Hb:-
kg sejak 30 hari yang lalu
- kadar asam urat:-
Indeks masa tubuh: 19,8
- colesterol: 200mg/dl

Keadaan umum: sistem kardiovaskuler


baik             lemah   √
aritmia ×
Status mental
nyeri dada ×
Bingung √ Cemas √
ditensi vena jugularis ×
Stres    × Depresi×
jantung berdebar ×
Menarik diri×
Nyeri spesifik              sistem pernafasan

Lokasi : tumit kaki stridor ×

Tipe     : seperti ditusuk-tusuk   wheezing ×

Durasi  :  ±10 menit ronchi ×

Intensitas: sewaktu-waktu   akumulasi sputum ×


Sistem integument sistem perkemihan sistem
muskuloskletal
Cianosi× disuria ×
tonus otot kurang ×
Akral dingin × hematuria ×
paralisis ×
Diaporesis × frekuensi ± 6×/ hari
hemiparesis ×
Jaundice × retensi  ×
ROM kurang ×
Luka  √ inkontinensia ×
gangg.
Mukosa mulut ×
Keseimbangan √
Lebih 2 dtk

Kapiler refil time √

Keterangan: terdapat luka di bagian jempol kaki sebelah kiri dengan luas
±2 cm , kedalaman 1 cm, ulkus grade I, tampak jaringan nekrotik berwarna
putih

Sistem pencernaan sistem persyarafan

Intake cairan kurang ×          nyeri kepala ×

Mual / muntah × pusing ×

Nyeri perut × Muntah darah  × tremor × reflek pupil anisokor ×

Flatus √ Distensi abdomen × paralisis: lengan kiri / kanan / kaki


kiri / kaki  kanan ×
Colostomy × Diare ×
anestesi daerah perifer ×
Konstipasi × Bising usus ×

Terpasang sonde ×
Riwayat pengobatan

Alergi obat ×               sebutkan: -

Jenis obat yang dikonsumsi: injeksi actrapid 8 u

L. Tingkat Kemandirian Dalam Kehidupan Sehari – hari dengan memberikan


tanda √ pada kolom yang sesuai

Dengan
No Jenis kegiatan sehari - hari mandiri
bantuan
1 Makan & minum √
2 Berpindah dari kursi ke tempat tidur dan √
sebaliknya
3 Kebersihan diri, cuci muka, menyisir, √
nebcukur, dan aktifitas kamar mandi
4 Berjalan dijalan yang datar √
5 Naik turun tangga √
6 Berpakaian termasuk mengenakan sepatu √
7 Mengontrol buang air besar √
8 Mengontrol buang air kecil √
9 Olahraga / latihan fisik √

M. Pengkajian lingkungan
1. Ventilasi: (1) < 10 % luas lantai                (2) 10 % luas lantau √
2. Pencahayaan: (!) baik √                             (2) kurang
3. Lanati: (1) semen (2) tegel           (3) keramik √   (4) tanah          (5)
lainnya
4. Kebersihan rumah: (1) baik √        (2) kurang
5. Jenis bangunan: (1) permanen √    (2) semi permanen       (3) non
permanent

      ANALISA DATA 1
DATA MASALAH KEPERAWATAN
Ds : Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis)
berhubungan dengan kurangnya
Keluarga mengatakan bingung
pengetahuan keluarga tentang cara
memikirkan Tn. P, karena sejak 3 bulan
perawatan Diabetes Melitus.
yang lalu Tn. P dinyatakan positif
menderita DM

Keluarga mengatakan 3 minggu yang


lalu tumit Tn. P  sebelah kiri terdapat
luka dan belum sembuh.

Do :

terdapat luka di jempol kaki sebelah kiri


dengan luas ±2 cm , kedalaman 1 cm,
ulkus grade 1, tampak jaringan nekrotik
berwarna putih

Gula darah sewaktu 312 mg/dl

Gula darah 2 JPP 264   mg/dl

Gula darah puasa 152 mg/ dl

Glukosa urine 2 JPP ++++

Diagnosa Keperawatan : Resiko tinggi terhadap infeksi (sepsis) berhubungan


dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang cara perawatan  anggota
keluarga dengan Diabetes Melitus.

Kriteria Bobot Nilai Pembenaran


Sifat masalah : 1 2/ 3 x Luka pada penderita DM bila tidak
1= 2/3 dirawat dengan baik dan benar akan
resiko menjadi infeksi yang meluas
Kemungkinan masalah Keluarga punya keingintahuan yang
dapat diiubah : besar tentang cara merawat anggota
2 2 / 2 x 2= 2 keluarga dengan DM dan
mudah
keluarga  mempunyai sumber dana
untuk perawatan  DM
Potensial masalah untuk Keingintahuan keluarga yang besar
dicegah : untuk mengetahui cara
1 3/ 3 x 1= 1
merawat anggota keluarga dengan
Tinggi: 3
DM
Menonjolnya masalah : Keluarga menyadari adanya
masalah tetapi kurang menyadari
Masalah dirasakan dan 1 2/2 x 1 = 1
dampak bila anggota keluarga yang
harus ditangani
sakit tidak dirawat dengan benar
Jumlah 4 2/3

N DIAGNOSA Tujuan umum dan Kriteria hasil Rencana


O khusus tindakan

1 Resiko tinggi Tujuan umum: v Keluarga dapat1.    Ajarkan pada


terhadap menyebutkan   5   tanda keluarga dank
Setelah dilakukan
infeksi -tanda infeksi lien tentang
tindakan keperawatan,
(sepsis) tanda-tanda
tidak terjadi perluasan·      Nyeri
berhubungan infeksi
luka di kaki Tn. P
dengan  deng ·      Rasa panas
2.    Libatkan
an kurangnya ·      Bengkak keluarga
pengetahuan Tujuan khusus:
·      Kemerahan pasien pada
keluarga
·   Keluarga  dan klien tindakan rawat
tentang cara ·      Perubahan fungsi
dapat menyebutkan luka
perawatan an tanda dan gejala jringan, jika sudah3.    Anjurkan
ggota meluasnya luka infeksi parah akan disertai pus kepada pasien
keluarga di kaki Tn. P dan keluarga
v Keluarga dapat
dengan untuk selalu
·   Keluarga dapat menyebutkan cara
Diabetes menjaga
menyebutkan cara pencegahan infeksi
Melitus. kebersihan diri
pencegahan infeksi pada luka  di kaki Tn. P
selama
pada luka di kaki Tn. P
v Keluarga dapat merawat perawatan.
·   Keluarga  dapat anggota keluarga
4.    Anjurkan
memahami cara dengan DM secara
pada keluarga
merawat anggota benar
dan klien
keluarga dengan DM
untuk ganti
perban tiap
hari.

ANALISA DATA 2

DATA MASALAH KEPERAWATAN


DS: Perilaku mencari pertolongan
kesehatan berhubungan dengan
·    Tn. P mengatakan tidak mau
keinginan untuk mencapai kesehatan
penyakitnya mengalami komplikasi
yang lebih baik
yang semakin parah

·    Keluarga Tn. P mengatakan ingin


Tn. P segera sembuh

·    Keluarga Tn. P ingin tahu cara


menurunkan kadar gula darahnya
yang tinggi

DO:
·    Keluarga Tn. P bertanya tentang
diit untuk menurunkan kadar gula
darah

·    Keluarga Tn. P terlihat semangat


mendengarkan penjelasan dari
petugas kesehatan

Hasil cek gula darah Tn. P

·    Gula darah sewaktu 312 mg/dl

·    Gula darah 2 JPP 264   mg/dl

·    Gula darah puasa 152 mg/ dl

·    Glukosa urine 2 JPP ++++

Perilaku mencari pertolongan kesehatan berhubungan dengan keinginan


untuk mencapai kesehatan yang lebih baik

No Kriteria Perhitungan Skor Rasional


 1. Sifat masalah 1/3 X 1 1/3 Keluarga dan Tn.S ingin
keluarganya sehat
Potensial
 2. Kemungkinan 2/2 X 2 2 Karena keinginan dan
masalah dapat kesadaran dari keluarga
diubah sendiri

mudah
 3. Potensi 3/3 X 1 1 Masalah cepat teratasi karena
pencegahan keluarga yang menginginkan
perubahan tanpa paksaan
Tinggi
 4. Menonjolnya 2/2 X 1 1 Masalah harus segera di
masalah tangani untuk itu keluarga
Segera di menyadari untuk cepat
tangani mengambil keputusan untuk
perubahan yang lebih baik
 Jumlah 4 1/3

N DIAGNOS Tujuan umum Kriteria hasil Rencana tindakan


O A dan khusus

1 Perilaku Tujuan umum: v Keluarga dapat


1.         Jelaskan pada
mencari menyebutkan  diit klien dan keluarga
Setelah dilakukan
pertolongan untuk penyakit tentang program diet
tindakan
kesehatan diabetes melitus dan pola makan
keperawatan
berhubungan pasien dan
diharapkan v Keluarga mengatakan
dengan bandingkan dengan
kesehatan klien bersedia untuk
keinginan makanan yang dapat
semakin baik membawa anggota
untuk dihabiskan oleh
keluarganaya yang
mencapai Tujuan khusus: pasien.
sakit ke layanan
kesehatan ·   Keluarga dan klien kesehatan terdekat
2.         Libatkan keluarga
yang lebih mematuhi diit secara rutin pasien pada
baik untuk penyakit DM perencanaan makan
v Kesehatan klien
sesuai indikasi.
·   Kadar gula darah semakin baik tidak
klien dalam batas mengalami 3.         Berikan
normal <200 mg/dl komplikasi pengobatan insulin
mikrovaskuler secara teratur sesuai
·   Keluarga rajin
ataupun indikasi dan ajarkan
memeriksakan
makrovaskuler pada klien dan
anggota keluarga
keluarga cara
yang sakit ke
melakukan injeksi
layanan kesehatan
insulin yang benar
terdekat
4.         Ajarkan senam
kaki diabetic pada
klien

5.         Motivasi keluarga
untuk mematuhi diit
dan pengobatan.
ANALISA DATA
DATA MASALAH KEPERAWATAN
DS: Ketidakmampuan keluarga mengenal
masalah DM yang terjadi pada
         Keluarga mengatakan tidak tahu
keluarga berhubungan dengan
secara pasti apa gejala penyakit
kurangnya pengetahuan keluarga
DM
tentang arti, gejala, penyebab dan
         Keluarga mengatakan tidak tahu cara pencegahan komplikasinya
secara pasti penyebab penyakit
DM, dan cara pencegahan
komplikasinya

DO:

·      Keluarga tidak mampu


menjelaskan tentang pengertian dan
gejala penyakit stroke

·      tampak bingung ketika ditanya


tentang sebab dan cara pencegahan
komplikasinya

hasil cek gula darah anggota keluarga

·    Gula darah sewaktu 312 mg/dl

·    Gula darah 2 JPP 264   mg/dl

·    Gula darah puasa 152 mg/ dl

·    Glukosa urine 2 JPP ++++

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah DM yang terjadi pada


keluarga berhubungan dengan kurangnya pengetahuan keluarga tentang
arti, gejala, penyebab dan cara pencegahan komplikasinya

N Kriteria Skor Bobot Pembenaran


O
1 Sifat Masalah (3/3)x1 1 Masalah ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah
aktual
DM sudah disadari dan
dirasakan oleh keluarga Tn. P
2 Kemungkinan (2/2)x2 2 Keluarga kurang mengerti
masalah untuk diubah masalah tetapi bersedia untuk
diberikan penyuluhan
mudah
3 Potensi masalah untuk (3/3)x1 1 Keingintahuan keluarga Tn.P
diubah sangat tinggi untuk mengenal
tinggi masalah penyakit DM
4 Menonjolnya masalah (1/2)x1 1/2 Keluarga menyadari akan
masalah
Total 4 1/2

N Tujuan umum dan


DIAGNOSA Kriteria hasil Rencana tindakan
O khusus
1 Ketidakmampu Tujuan umum: ·   Keluarga 1. Jelaskan
an keluarga mampu kepada keluarga
Setelah dilakukan
mengenal menyebutkan tentang
tindakan keperawatan
masalah DM pengertian a. Pengertian DM
diharapkan keluarga dan
yang terjadi penyakit DM b. Gejala DM
klien mampu mengenal
pada keluarga c. Penyebab DM
masalah DM yang terjadi ·   Keluarga
berhubungan d. Cara
pada keluarga mampu
dengan pencegahan
menyebutkan
kurangnya Tujuan khusus: komplikasi dari
gejala
pengetahuan ·   Keluarga mampu DM
penyakit DM
keluarga menyebutkan pengertian 2. Kaji ulang
tentang arti, ·   Keluarga tentang informasi
penyakit DM
gejala, mampu yang telah
·   Keluarga mampu menyebutkan
penyebab dan dijelaskan
menyebutkan gejala penyebab
cara 3. Berikan
penyakit DM penyakit DM
pencegahan reinforcement
komplikasinya ·   Keluarga mampu ·   Keluarga positif pada
menyebutkan penyebab mampu keluarga
penyakit DM menyebutkan

·   Keluarga mampu cara

menyebutkan cara pencegahan

pencegahan komplikasi komplikasi

penyakit DM penyakit DM
DAFTAR PUSTAKA

Kamalia, L., Risky, Said. 2020. Manajemen Keperawatan. Media Sains Indonesia.

Bandung.

Miharja E., Muda, I., Nopriyanto, D., Parellangi, A., Mayusef, S. 2020. Modul

Praktik Klinik Homecare.Gunawana Lestari. Samarinda.

Parellangi, Andi, 2018. Home Care Nursing – Aplikasi Praktek Berbasis

Evidence-Based. Edisi I – Yogyakarta: ANDI OFFSET.


Parellangi, Andi. 2020. Materi Pelatihan Inhouse Training Mananajemen

Homecare. Praktik Berkelompok Homecare Nursing Cahaya Husada

Kaltim.

Anda mungkin juga menyukai