DISUSUN OLEH:
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul
Pendelegasian dan Supervisi. Penulisan ini di lakukan dalam rangka memenuhi salah satu
tugas dalam blok Manajemen Keperawatan. Dalam penyusunan makalah ini penyusun banyak
mendapat bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada Bapak Indra Hizkia Perangin-angin, S.Kep., Ns., M.Kep,
CWCCA dan Lilis Novitarum, S.Kep,Ns., M.Kep selaku dosen pembimbing.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan mengingat
keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan saran yang membangun
sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah ini.
Penulis
VISI
2
Menghasilkan tenaga kesehatan yang unggul dalam pelayanan kegawatdaruratan berdasarkan
daya kasih Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda kehadiran Allah di Indonesia tahun
2022.
MISI
1. Melaksanakan metode pembelajaran yang up to date.
2. Melaksanakan penelitian di bidang kegawatdaruratan berdasarkan evidence based
practice.
3. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan kompetensi
mahasiswa dan kebutuhan masyarakat.
4. Meningkatkan kerjasama dengan institusi pemerintah dan swasta dalam bidang
kegawatdaruratan.
5. Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana yang mendukung penanganan
terutama bidang kegawatdaruratan.
6. Meningkatkan soft skill di bidang pelayanan berdasarkan daya kasih Kristus yang
menyembuhkan sebagai tanda kehadiran Allah.
MOTTO
KETIKA AKU SAKIT KAMU MELAWAT AKU
(MAT 25:36)
VISI
3
Menghasilkan perawat profesional yang unggul dalam pelayanan kegawatdaruratan jantung
dan trauma fisik berdasarkan semangat daya kasih Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda
kehadiran Allah di Indonesia tahun 2022.
MISI
1. Melaksanakan metode pembelajaran berfokus pada kegawatdaruratan jantung dan
trauma fisik yang up to date.
2. Melaksanakan penelitian berdasarkan evidence based practice berfokus pada
kegawatdaruratan jantung dan trauma fisik.
3. Melaksanakan pengabdian masyarakat berfokus pada kegawatdaruratan dalam
komunitas meliputi bencana alam dan kejadian luar biasa.
4. Meningkatkan soft skill dibidang pelayanan keperawatan berdasarkan semangat daya
kasih Kristus yang menyembuhkan sebagai tanda kehadiran Allah.
5. Menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta yang terkait dengan
kegawatdaruratan jantung dan trauma fisik.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................ii
4
Visi Dan Misi STIKes Santa Elisabeth Medan............................................................................iii
Visi dan Misi Program Studi Ners................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................................v
BAB 1 PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2. Tujuan....................................................................................................................................2
1.2.1. Tujuan umum....................................................................................................................2
1.2.2. Tujuan Khusus..................................................................................................................2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................................3
2.1. Pendelegasian............................................................................................................................3
2.1.1. Definisi.................................................................................................................................3
2.1.2. Ketidakefektifan dalam Pendelegasian.............................................................................3
2.1.3. Konsep Dasar Pendelegasian yang Efektif........................................................................4
2.1.4. Pedoman Pelimpahan Wewenang yang Efektif................................................................5
2.1.5. Cara Pendelegasian.............................................................................................................5
2.1.6. Tempat dan Waktu Pendelegasian.....................................................................................6
2.1.7. Kegiatan yang Tidak Boleh Didelegasikan........................................................................7
2.1.8. Keberhasilan Pendelegasian...............................................................................................7
2.2. Supervisi....................................................................................................................................8
2.2.1. Pengertian Supervisi...........................................................................................................8
2.2.2.Tujuan Supervisi..................................................................................................................8
2.2.3. Peran dan Fungsi Supervisior............................................................................................9
2.2.4. Fungsi Supervisi................................................................................................................10
2.2.5. Cara Supervisi...................................................................................................................10
2.2.6. Kegiatan Supervisor.........................................................................................................11
2.3. Proses Supervisi Dan Delegasi...............................................................................................12
BAB 3 KESIMPULAN DAN SARAN..........................................................................................14
3.1. Kesimpulan.........................................................................................................................15
3.2. Saran....................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................15
5
BAB 1
PENDAHULUAN
1
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan umum
Agar mahasiswa/i mampu memahami konsep pendelegasian dan supervisi
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Agar mahasiswa/i mampu memahami konsep pendelegasian
2. Agar mahasiswa/i mampu memahami konsep supervisi
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pendelegasian
2.1.1. Definisi
Pendelegasian dapat diartikan sebagai penyelesaian suatu pekerjaan melalui
orang lain atau dapat juga diartikan sebagai pelimpahan suatu tugas kepada seseorang
atau kelompok dalam menyelesaikan tujuan organisasi. Pendelegasian/pelimpahan
asuhan keperawatan kepada pasien oleh perawat tidak mudah dilakukan karena
menyangkut pemberian suatu perintah kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas
yang diemban (Nursalam,2013).
2. Target waktu
4
Seorang PP harus memberikan target waktu dalam memberikan pendelegasian
kepada PA. Pada perencanaan keperawatan kepada klien, PP harus menuliskan
target waktu yang jelas sebagai indikator keberhasilan asuhan keperawatan
3. Pelaksanaan tindakan keperawatan
PP (perawat primer) harus mengidentifikasi dan memberikan petunjuk intervensi
keperawatan yang sesuai terhadap kebutuhan klien. Tahap pengkajian dan
pengambilan keputusan harus didiskusikan sebelum tindakan dilaksanakan
5
Seperti wawancara lamaran pekerjaan, tanggung jawab terhadap masalah-masalah
yang kecil, dan menyeleksi surat merupakan tugas biasa danj dapat didelegasikan
kepada staf
b) Tugas yang tidak mencukupi waktunya
Pendelegasian dapat dilaksanakan pada tugas-tugas tertentu karena manajer tidak
mempunyai cukup waktu untuk mengerjakannya
c) Penyelesaian masalah
Pendelegasian diberikan dengan tujuan memberikan pengalaman/tantangan kepada staf
yang menyelesaikannya
d) Peningkatan kemampuan
Pendelegasian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan staf dan tim. Dengan
pengelolaan yang sesuai, pendelegasian akan menjadikan suatu latihan bagi staf untuk
belajar
e) Kapan pendelegasian tidak diperlukan
- Tugas yang terlalu teknis, misalnya jadwal staf dan anggaran yang merupakan
tugas rutin manajer, tetapi terlalu teknis dan perlu keterampilan khusus untuk
dilaksanakan staf.
- Tugas yang berhubungan dengan kepercayaan dan kerahasiaan, misalnya
kerahasiaan suatu informasi dari institusi berhubungan dengan terjadinya
perselingkuhan staf
Pendelegasian dapat mengakibatkan masalah jika tugas yang didelegasikan tidak
dilaksanakan sesuai harapan. Untuk menghindari kesalahan tersebut, maka manajer
mempunyai tanggung jawab sebagai berikut :
- Disiplin dalam pemberian wewenang
- Bertangung jawab terhadap pembinaan moral staf
- Perlunya suatu kontrol
- Hindari kesalahan dalam penyampaian pendelegasian
2.2. Supervisi
2.2.1. Pengertian Supervisi
Supervisi adalah memberikan bantuan, bimbingan/ pengajaran, dukungan pada
seseorang untuk menyelesaikan pekerjaannya sesuai kebijakan dan
prosedur,mengembangkan keteerampilan baru,pemahaman yang lebih luas tentang
pekerjaannya sehingga dapat melakukannya dengan baik. Supervisi merupakan proses
formal dari belajar dan dukungan profesional yang memungkinkan perawat praktisi
7
untuk mengembangkan pengetahuan,dan kompetensi, menerima tanggung jawab dalam
praktiknya dan meningkatkan perlindungan terhadap pasien dan pelayanan keperawatan
yang aman dalam situasi yang kompleks. Bonn dan Holland menggambarkan supervisi
klinik adalah memfasilitasi perawat praktisi pada perawat klinik secara teratur untuk
mencapai, menopang dan mengembangkan secara kreatif praktik yang berkualitas tinggi
melalui pokus dukungan dan pengembangan (Sitorus, 2011)
8
b. Pelaksana supervisi memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk
jenis pekerjaan yang akan disupervisi.
c. Pelaksana supervisi memiliki sifat edukatif dan suportif, bukan otoriter.
b. Tidak langsung
11
Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat
kejadian di lapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat
diberikan secara tertulis.
12
5) Mengevaluasi tugas supervisi yang dilakukan setiap hari dan melakukan tindak
lanjut sesuai kebutuhan
6) Membuat jadwal kerja untuk keesokkan harinya
7) Memelihara administasi keperawatan pasien
(Sitorus, 2011)
13
2.3. Proses Supervisi Dan Delegasi
Komponen penting dari proses supervissi adalah delegasi, dan delegasi mulai dari
tingkat manajemen puncak, supervisor mendelegasikan tugas kepada staf agar segera
dapat dilaksanakan. Komponen pendelegasikan adalah partisipasi melaksanakan tugas
dalam organisasi dan menyelasikan tugas dan tanggung jawab terhadap apsien sesuai
dengan wewenang yang diberikan. (Kurniadi, 2013)
Delegasi adalah penting agar manajer atau supervisor dapat melakukan tugas-
tugas manajerial yang lain. Delegasi juga dapat memberdayakan staf, menimbulkan
komitmen yang lebih besar, mmebantu pertumbuhan dan perkembangan profesional,
kebanggaaan, serta merupakan mekanisme untuk melatih staf menerima tanggung jawab
lebih besar (Kurniadi, 2013)
Delegasi yang efektif memerlukan pengetahuan dari supervisor tentang
kemampuan, kekuatan, dan kelemahan staf penerima delegasi. Selain itu, supervisor juga
harus mempercayai keputusan yang dibuat staf, serta mengikuti perkembangan staf agar
lebih meningkat dalam keterampilan dan pengambilan keputusan. Karena itu, supervisor
harus mempersiapkan staf dengan memberikan bimbingan dan pengarahan sesuai
kebutuhan staf dalam melaksanakan tugas yang di delegasikan (Kurniadi, 2013)
Supervisi dan aktifitas delegasi memerlukan pengambilan keputusan, dimana
kompetensi pengambilan keputusan merupakan faktor intrinsik dalam fungsi-fungsi
manajemen, perencanaan , pengorganisasian, pengawasan, dan evaluasi proses kerja
(Kurniadi, 2013)
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1. Kesimpulan
Pendelegasian dapat diartikan sebagai penyelesaian suatu pekerjaan melalui orang lain
atau dapat juga diartikan sebagai pelimpahan suatu tugas kepada seseorang atau kelompok
dalam menyelesaikan tujuan organisasi. Pendelegasian/pelimpahan asuhan keperawatan
kepada pasien oleh perawat tidak mudah dilakukan karena menyangnkut pemberian suatu
perintah kepada orang lain untuk menyelesaikan tugas yang diemban. Supervisi adalah
memberikan bantuan, bimbingan/ pengajaran, dukungan pada seseorang untuk menyelesaikan
pekerjaannya sesuai kebijakan dan prosedur,mengembangkan keteerampilan baru,pemahaman
yang lebih luas tentang pekerjaannya sehingga dapat melakukannya dengan baik. Delegasi
yang efektif memerlukan pengetahuan dari supervisor tentang kemampuan, kekuatan, dan
kelemahan staf penerima delegasi. Selain itu, supervisor juga harus mempercayai keputusan
yang dibuat staf, serta mengikuti perkembangan staf agar lebih meningkat dalam keterampilan
dan pengambilan keputusan. Karena itu, supervisor harus mempersiapkan staf dengan
memberikan bimbingan dan pengarahan sesuai kebutuhan staf dalam melaksanakan tugas
yang di delegasikan
14
3.2. Saran
1) Bagi institusi pendidikan
Diharapkan kepada institusi pendidikan agar lebih meningkatkan mahasiswa untuk
belajar tentang manajemen keperawatan secara mandiri agar mahasiswa lebih
profesional jika suatu saat terjun ke rumah sakit dalam manajemen keperawatan
khususnya delegasi dan supervisi.
2) Bagi mahasiswa/i
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan tentang
manajemen keperawatan khusunya tentang delegasi dan supervisi.
DAFTAR PUSTAKA
16