BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
orang lain baik secara langsung. Setiap organisasi yang ingin berhasil mencapai
dalam hal bekerja. Untuk itu pimpinan organisasi dituntut untuk memenuhi
diwarnai oleh hakekat tujuan yang dicapai meskipun pada dasarnya yang
menjalankan tugas yang diembannya. Dalam kaitan ini, faktor disiplin dipandang
sebagai suatu aspek yang penting karena melalui disiplin ini dapat diciptakan
pribadinya.
untuk membina disiplin Pegawai Negeri Sipil cukup banyak cara dan ragamnya,
1
2
sebanyak aturan-aturan yang menyangkut Pegawai Negeri Sipil itu sendiri. Oleh
karena landasan disiplin aturan yang ada, maka usaha yang pertama dilakukan
adalah membina moral Pegawai Negeri Sipil pada saat diangkat sebagai pegawai
Hal ini ditetapkan dalam peraturan pemerintah No. 21 Tahun 1975 sebagai
Ikatan moral menegaskan bahwa disiplin memang merupakan suatu usaha yang
sangat manusiawi oleh karena diawali dengan menyentuh hati nurani guna
mencapai kesadaran yang tinggi dan penuh dengan pengertian. Akan tetapi ikatan
disiplin secara moral itu dalam beberapa hal sebelum mencapai tujuan,
menegakkan disiplin bagi sebagian Pegawai Negeri Sipil oleh karena itu guna
rasional formal disertai sanksi hukuman bagi mereka yang melalaikan atau
melanggar.
Negeri, dalam hal ini adalah Pegawai pada Sekretariat Dewan DPRD Kabupaten
tenaga kerja para pegawai selaku sumber daya manusia pada Sekretariat DPRD
Dewan dipimpin oleh Ketua DPRD Kabupaten Balangan, dan menjalankan tugas
yaitu proses pemberian kegairahan kerja pada setiap anggota organisasi, sehingga
ada kerelaan dan semangat dalam melaksanakan tugas – tugasnya dan tercapainya
penting, tetapi mereka termotivasi karena merasa yakin bahwa mereka memiliki
dalam melaksanakan tugasnya tetapi masih ada pegawai yang masih kurang puas
yang dibebankan kepada mereka tidak terselesaikan dengan apa yang telah
kinerja pegawai namun salah satu faktor yang diduga memberikan pengaruh
cukup besar adalah disiplin kerja pegawai. Hal tersebut sangat mempengaruhi
4
Permasalahan yang penulis temukan pada tempat penelitian adalah masih adanya
pegawai yang tidak tepat waktu pada saat masuk serta pulang dari kantor,
Daya Manusia yang berkualitas, dan keterbatasan sarana dan prasarana yang
dimiliki untuk menunjang kegiatan kantor tersebut. Oleh karena itu masalah ini
menarik perhatian penulis untuk diteliti lebih lanjut dan akan dituangkan dalam
sebuah skripsi dengan judul “Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai
B. Masalah Penelitian
1. Fokus Penelitian
dan kemampuan peneliti maka peneliti membatasi dan fokus untuk meneliti objek
Disiplin Kerja terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Sekretariat
2. Ruang Lingkup
Sekretariat DPRD Kabupaten Balangan. Adapun ruang lingkup yang akan dibahas
dalam penelitian ini adalah hanya pada variabel-variabel yang berkaitan dengan
5
disiplin kerja pegawai yang secara langsung dapat meningkatkan kinerja pegawai
yang berkualitas dengan pegawai yang memiliki disiplin kerja yang tinggi.
3. Rumusan Masalah
meliputi :
3. Upaya apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja pegawai pada
yang dapat berguna untuk bahan kajian atau informasi bagi pihak-pihak
yang membutuhkan.
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan
Rujukan penelitian pertama yaitu seperti yang ditulis oleh Pujiyanti &
Isroah (2012) dalam penelitiannya berjudul Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin
Kerja terhadap Kinerja Guru SMA NEGERI 1 Ciamis. Penelitian ini bertujuan
disiplin kerja terhadap kinerja guru, dan pengaruh motivasi kerja dan disiplin
terhadap kinerja guru dan terdapat 9 ( sembilan ) pengaruh positif dan signifikan
motivasi kerja dan disiplin kerja secara bersama-sama terhadap kinerja guru
Karyawan Pabrik Kelapa Sawit PT. Multimas Nabati Asahan, hasil penelitian ini
7
8
Balangan”.
B. Disiplin Kerja
Disiplin berasal dari kata disciple, yang berarti latihan atau pendidikan
yang lebih baik. Dalam hal ini menemukan pada bantuan dari karyawan untuk
kerja adalah sikap karyawan untuk berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah
ditetapkan dimana dia bekerja, sedangkan tindakan disiplin itu sendiri adalah
oleh organisasi karena adanya suatu kasus tertentu. Tindakan disiplin ini tidak
depan orang banyak agar karyawan yang bersangkutan tidak merasa malu
dan sakit hati. Hal ini akan memalukan bawahan yang ditegur (meskipun
dendam.
secepat mungkin.
10
lancar kembali dan tidak kaku dalam bersikap. Salah satu syarat agar
paling bawah, sehingga setiap orang tahu dengan sadar apa tugasnya,
diselesaikan, seperti apa hasil kerja yang disyaratkan dan kepada siapa ia
karyawan.
11
dan jenis sanksi disiplin kerja terdiri atas sanksi disiplin berat, sanksi disiplin
perusahaan.
karyawan lainnya, penurunan upah sebesar satu kali upah yang biasanya
12
secara tertulis.
a. Pembagian tugas dan pekerjaan telah dibuat lengkap dan dapat diketahui
berlaku.
13
Disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri
karyawan terhadap peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan. Dengan
demikian bila peraturan atau ketetapan yang ada dalam perusahaan itu diabaikan
atau sering dilanggar maka karyawan mempunyai disiplin kerja yang buruk.
C. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja lebih dari sekedar prestasi kerja. Kinerja tidak lain adalah
tampilan kerja yang merupakan hasil dari implementasi dan praktik latihan kerja
sejak awal masuk kerja hingga saat ini. Performance atau kinerja adalah hasil
kerja yang dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
Faktor penentu hasil kerja yang utama adalah kemampuan dan keauan
(potensi) merupakan syarat utama yang diperoleh dari hasil seleksi dan
penempatan guna dipakai sebagai sumber data awal sebelum dilakukan penilaian
kinerja. Setelah itu seyogyanya diukur pula tingkat motivasi kerja selama
melaksanakan tugas yang diemban oleh karyawan. Dalam praktik kerja pada
umumnya faktor potensi kerja relatif stabil sedangkan faktor motivasi kerja
motivasi juga dapat mempengaruhi faktor potensi atau dapat juga terjadi
14
perkembangan faktor potensi dan motivasi kerja perlu dilakuka pula analisis
terhadap faktor lingkungan dan sistem kerja yang diterapkan dan berlaku idi
sitem kerja yang diterapkan dan berlaku di perusahaan Besar kemungkina pula
faktor lingkungan atau sistem kerja berpengaruh terhadap faktor potensi dan
motivasi kerja. Namun perlu dicatat bahwasanya karyawan dan pimpinan menjadi
pusat dan sumber pengaruh terhadap lingkungan atau sistem kerja yang dibangun
sekaligus berdampak pada kinerja pribadi dan perusahaan. Atas dasar asumsi
berdasarkan pada keterlibatan semua pihak yang terkait agar lebih tepat sasaran
Prestasi, dan Penilaian Unjuk Kerja, yaitu suatu uraian penilaian secara rinci dan
kinerja pegawai erat kaitannya dengan hasil pekerjaan seseorang dalam suatu
ketepatan waktu. Kinerja pegawai tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan dan
a. Faktor Kemampuan
memiliki IQ diatas rata – rata (IQ 110 – 120) apalagi IQ superior, very
superior,gified dan genius dengan pendidikan yang memadai untuk jabatanya dan
yang cukup sulit. Tenaga kerja selain diharapkan mampu, cakap dan terampil,
dan efisien. Kemampuan dan kecakapan akan kurang berarti jika tidak diikuti oleh
b. Faktor Motivasi
yang menggerakan diri pegawai yang terarah atau tertuju untuk mencapai
organisasi pemerintahan. Sikap mental pegawai yang pro dan aktif terhadap
bersikap positif (pro) terhadap situasi kerjanya akan menunjukan motivasi kerja
tinggi dan sebaliknya jika mereka bersikap negatif (kontra) terhadap situasi kerja
akan menunjukan kerja yang rendah, situasi kerja yang dimaksud mencakup
lingkungan kerja mereka. Vitalitas kerja yang ditujukan kepada seorang pekerja
didasari atas faktor – faktor apa yang memberi andil dan berkaitan dengan efek
dalam bekerja.
c. Faktor individu
Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisik maka
individu tersebut memiliki konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama
secara optimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari – hari
dalam mencapai tujuan organisasi. Dengan kata lain, tanpa adanya konsentrasi
yang baik dari individu dalam bekerja, maka mimpi pemimpin mengharapkan
kecerdasan pikiran atau Inteligensi Quotiont (IQ) dan kecerdasan emosi atau
17) faktor lingkungan kerja organisasi kerja sangat menunjang bagi individu
antara lain uraian jabatan yang jelas, autoritas yang memadai, target kerja yang
menantang.
Pola komunikasi kerja yang efektif, hubungan kerja harmonis, iklim kerja
respek dan dinamis, peluang berkarir dan fasilitas kerja yang relatif memadai.
kecerdasan emosi baik, sebenarnya ia tetap berprestasi dalam bekerja. Hal ini bagi
individu tersebut, lingkungan organisasi itu dapat diubah dan bahkan dapat
3. Penilaian Kinerja
dipahami oleh seluruh manager dan karyawan, dan bahwa penilaian kinerja bukan
yang apa adanya secara utuh, proses penilaian kinerja karyawan hendaknya
dilakukan secara terbuka, jujur dan objektif Dengan demikian hasilnya dapat
18
diterima oleh karyawan yang dinilai danhasil ini akan mampu memberi arahan
yang jelas dan tepat tentang tindak lanjut yang perlu dilakukan manajemen guna
atau worker adalah, “ Mereka yang secara sama langsung digerakan oleh seorang
D. Pegawai
1. Definisi Pegawai
kerja manusia jasmaniah maupun rohaniah (mental dan fikiran) yang senantiasa
dibutuhkan dan oleh karena itu menjadi salah satu modal pokok dalam usaha kerja
imbalan jasa berupa gaji dan tunjangan dari pemerintah atau badan swasta.
(Musanef 2005:5)
tugas yang ada dalam organisasi tersebut. Pegawai yang telah memberikan tenaga
Pegawai Negeri Sipil atau civil servant merupakan salah satu organ
penting bagi eksistensi suatu negara, keberadaan Pegawai Negeri Sipil selain
sebagai bagian dari eksekutif juga terdapat pada organ – organ kenegaraan lainnya
negatif disandangkan kepada PNS namun masih banyak PNS dengan jiwa
pengabdianya dan komitmen yang tinggi tetap melakukan tugasnya dengan sangat
baik dan terpuji bahkan rela untuk menyelesaikan tugasnya terpaksa harus bekerja
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Balangan.
C. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
21
22
pengumpulan data pada suatu latar ilmiah dengan menggunakan metode alamiah
dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alaamiah. Jelas definisi
alamiah, metode alamiah dan dilakukan oleh orang yang mempunyai perhatian
alamiah.
atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Sejalan dengan
kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dan lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan
2. Tipe Penelitian
tertentu yang diuraikan pada penelitian ini, terutama yang berkaitan dengan
disiplin kerja pegawai dan kinerja pegawai pada Sekretariat Dewan Perwakilan
a. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yanh mempunyai kualitas dam karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
b. Sampel
populasi. Dalam penelitian ini sampel penelitian yang diambil adalah pegawai
24
secara acak.
TABEL 3.1
SAMPEL PENELITIAN
NO KETERANGAN BANYAK
1. Sekretaris DPRD 1
Undangan
Jumlah 8
25
Sumber data adalah tempat atau asal data yang akan dipergunakan dalam
penelitian ini diperoleh. Adapun jenis dan sumber data dalam penelitian ini yaitu :
a. Data primer merupakan data asli yang memuat informasi atau data yang
Balangan.
5. Variabel Penelitian
Balangan.
Balangan.
Dengan demikian jelas bahwa disiplin kerja sangat berperan penting dalam
6. Instrumen Penelitian
tentang instrumen penelitian ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
TABEL 3.2
Sikap - Perbuatan/Perilaku
Keterampilan - Keahlian
27
- Pengalaman Kerja
Kedewasaan
- Masa Kerja
Sarana dan
- Pemberian Fasilitas
Prasarana
Kesempatan
Berpartisipasi - Promosi Jabatan
bagian yatu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari sumbenya
langsung, diantaranya pimpinan, kepala bagian dan staf pegawai. Sedangkan data
a. Observasi
langsung pada objek yang akan diteliti dan dimaksudkan untuk memperoleh
28
gambaran yang jelas mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan kedisplinan
b. Wawancara
Yaitu suatu cara pengumpulan data yang dilakukan tanya jawab terhadap
bisa memberikan data atau informasi yang ada kaitannya dengan masalah yang
akan diteliti. Wawancara dalam penelitisn ini dilakukan terhadap beberapa orang
pegawai yang dianggap kompeten dan kepada Sekretaris Dewan selaku pimpinan
c. Dokumentasi
atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen rapat, agenda dan sebagainya (Arikunto, 2002:206). Dengan kata lain
dokumen adalah setiap bahn tertulis, dokumen sudah lama digunakan dalam
penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber
dengan meminta pegawai kantor untuk mengumpulkan buku atau catatan yang
ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan
1980:268).
Dengan kata lain analisis data adalah cara mengumpulkan data dengan
cara-cara mengolah data yang telah terkumpul untuk kemudian dapat memberikan
Analisi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis
data dengan cara kualitatif, yaitu suatu analisis data yang bertujuan untuk
fenomena maupun data yang diperoleh di lapangan. Kemudian disusun dan diolah
secara sistematis dan dihubungkan dengan teori yang ada yaitu penelitian tentang
adalah analisis. Sebelum analisis data, terlebih dahulu data yang harus dihimpun,
Data yang sudah diolah selanjutnya diuraikan dalam bentuk uraian yang
sifatnya menggambarkan apa yang adanya mengenai data lapangan dalam bentuk
uraian kalimat, maksudnya adalah membahas dan menilai kembali data yang
30
BAB IV
Balangan pada tanggal 8 April 2003 yang kemudian menjadi hari jadi yang
masyarakat.
jalan A. Yani KM 2,5 Telpon / fax. (0526)2028180 Paringin Kode Pos 71662.
RI dan di setiap kesempatan melakukan desakan kepada Bupati Kepala Dati II dan
31
32
DPRD Dati II Hulu Sungai Utara guna menyampaikan usulan kepada Pemerintah
Pusat. Sejak tahun 1970, usaha untuk menjadikan Balangan sebagai kabupaten
sendiri terhenti karena pemerintah pusat pada masa itu belum mengijinkan.
Setelah era Orde Baru digantikan oleh pemerintahan di era reformasi yang
Sejak itu PPKB memulai aktivitasnya dengan melaksanakan rapat secara maraton
dari tanggal 14, 15 dan 16 Mei 1999 guna menyiapkan berkas dan konsep resolusi
ke DPRD HSU.
DPRD HSU (DPRD masa transisi yaitu “Resolusi Masyarakat Balangan” yang
maka DPRD HSU membentuk Tim Khusus. DPRD HSU menerbitkan Surat
mendirikan Kabupaten tersendiri. Dengan dasar itu Bupati Hulu Sungai Utara
bentuk dukungan.
Pada tanggal 5 Januari 2001, terbitlah surat keputusan (SK) Bupati Hulu
Pada tanggal 11 Februari 2002, terbit pula Surat Keputusan (SK) DPRD
dan DPRD Kalimantan Selatan. Pada tanggal 4 April 2002, terbitlah Surat
Presiden Republik Indonesia pada 25 Februari 2003. Pada tanggal 8 April 2003,
DPRD dalam menjalankan tugas dan kewajibannya dengan dipimpin oleh seorang
34
Balangan Nomor 40 Tahun 2014 tentang tugas pokok, fungsi dan uraian tugas
Kabupaten Balangan.
serta mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh DPRD sesuai dengan
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT DPRD KABUPATEN BALANGAN
SEKRETARIS DPRD
H. SUTIKNO,AP, M.AP
Gambar 4.1
i
36
Keadaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ada pada Kantor Sekretariat
TABEL 4.1
KEADAAN PEGAWAI
Berikut adalah uraian secara umum tugas pokok masing – masing bagian
tersebut :
a. Sekretaris Dewan
yang berkedudukan di bawah dan tanggung jawab Ketua DPRD Balangan dan
tugas DPRD.
sebagai berikut :
Strategis Daerah dan Tugas Pokok dan Fungsi Setwan sebagai pedoman
pelaksanaan tugas.
DPRD.
Dewan yang dituangkan dalam DP3 setiap akhir tahun sebagai bahan
kepegawaian.
perlengkapan, dan
Bagian Umum dan Kepegawaian ini beberapa Sub bagian, terdiri dari :
hukum pegawai.
sebagai berikut :
fasilitas lainnya.
administrasi barang.
kegiatan DPRD
rapat DPRD
konfrensi pers
Pemerintah Daerah
DPRD
43
keuangan seperti :
kegiatan DPRD.
Bagian Perencanaan dan Keuangan ini terbagi beberapa Sub bagian yang
terdiri dari :
strategis.
terintegrasi.
terintegrasi.
44
kegiatan
kegiatan, dan
pembukuan.
berikut :
bukti pembayaran.
risalah.
laksanakan.
kelengkapan DPRD
Sekretariat DPRD
DPRD
jawabnya.
TABEL 4.2
6 AC 12 buah Baik
Sumber: Da
55
2) Sikap
a) Kepuasan Kerja
b) Keterlibatan Pekerjaan
c) Komitmen Organisasional
a) Perbuatan/ Perilaku
Kabupaten Balangan sudah mengerti akan kesopanan serta etika kerja terhadap
itu terhadap honorer ataupun sesama Pegawai Negeri Sipil lainnya yang ada
Dari hasil wawancara dengan Bapak Opy Supriadi, S.Sos selaku Staf TU
Balangan sangatlah baik sehungga hubungan antara bawahan dan atasan dapat
terjalin dengan baik pula dan jalinan kerjasama di dalam instansi pun bisa
diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku para pegawai pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Balangan sudah sangat baik sehingga kerjasama dalam instansi bisa
3) Semangat Kerja
semangat kerja karwayan. Masalah semangat kerja pegawai merupakan suatu hal
yg sangat penting dan harus mendapat perhatian dalam setiap organisasi. Tanpa
adanya semangat kerja yg besar pada diri setiap pegawai yg ada dalam suatu
maksimal.
57
a) Pemberian Motivasi
para pegawai harus dilakukan agar pegawainya tidak bermalas-malasan dalam hal
hasil
penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu.
4) Kedisplinan
a) Ketepatan waktu
peraturan.
bekerja.
2018 )
April 2018 )
bahwa ketepatan waktu sangat penting dalam suatu organisasi untuk menunjang
kantor.
b. Kinerja
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
pegawai dengan penuh rasa tanggung jawab terhadap tugas yang diberikan
kesempatan.
bahwa kinerja adalah hasil kerja perorangan secara kualitas dan kuantitas yang
dicapai karyawan yang dilakukan dengan rasa penuh tanggung jawab atas
5) Sikap Mental
Sikap mental merupakan elemen paling dasar yang perlu dijamin untuk
selalu dalam keadaan baik. Unsur ini yang menentukan apakah seseorang menjadi
sosok yang tinggi budi ataukah seblikinya menjadi orang yang jahat dan culas. Itu
ketulusan, sikap mental mencakup juga segi-segi positif dalam hal motivasi dan
proaktivitas.
a) Disiplin
sebuah kantor, dengan disiplin akan memperoleh hasil yang baik dalam
menghargai suatu peraturan yang berlaku,baik secara tertulis maupun tidak tertulis
sebuah kantor.
62
b) Etika Kerja
Etika kerja adalah sistem nilai atau norma yang digunakan oleh seluruh
hari. Perusahaan dengan etika kerja yang baik akan memiliki dan mengamalkan
pada keputusan, dedikasi kepada stakeholder, kerja sama yang baik, disiplin, dan
bertanggung jawab.
Dari hasil observasi penulis menyatakan dengan adanya etika kerja yang
baik akan memiliki dan mengamalkan nilai – nilai yaitu : kejujuran keterbukaan
akan lebih mudah menjalankan suatu pekerjaan dengan adanya kejujuran dan
2018 )
adalah keyakinan yang befungsi sebagai panduan tingkah laku bagi seseorang,
Dari hasil observasi, wawancara serta teori maka dapat disimpulkan bahwa
6) Pendidikan
a) Tingkat Pendidikan
paling tinggi adalah S2 dan tingkat pendidikan yang dimiliki pegawai yang paling
bahwa pendidikan paling tinggi yang dimiliki pegawai pada Sekretariat DPRD
Kabupaten Balangan adala S2 dan tingkat pendidikan paling rendah adalah SLTA.
TABEL 4.3
b) Pelatihan Kerja
sikap, dan etos kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai
April 2018 )
67
April 2018)
perusahaan.
7) Keterampilan
kecakapan yang disyaratkan. Dalam pengertian luas, jelas bahwa setiap cara yang
a) Keahlian
seorang pegawai, dan itu merupakan keistimewaan seseorang sebab tidak semua
bahwa :
April 2018)
sesuai keahliannya maka hasil pekerjaan takutnya tidak sesuai dengan apa yang
yang disyaratkan. Dalam pengertian luas, jelas bahwa setiap cara yang digunakan
8) Kepemimpinan
dengan surat keputusan ataupun tidak yang akan mempunyai beban untuk
a) Perilaku Pimpinan
sangatlah baik dan bijaksana, sopan serta ramah terhadap pegawai pegawai
Balangan sangatlah adil, tidak pernah pilih kasih karena semua pegawai
yang dipmpinnya. karena seorang pimpinan akan menjadi panutan bagi para
pegawainya.
9) Kedewasaan
perasaan orang lain. Kedewasaan seseorang dapat di ukur dari sudut pandang
pemikiran, cara berfikir dan cara menyikapi suatu masalah bukan dari umur
seseorang.
a) Pengalaman Kerja
keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja
kita lakukan disetiap instansi, tapi masih ada yang kurang berpengalaman
diketahui dan dikuasai seseorang yang akibat dari perbuatan atau pekerjaan yang
b) Masa Kerja
seseorang bekerja di suatu instansi atau organisasi yang dihitung sejak pertama
kali bekerja, semakin lama bekerja seseorang, tenaga kerja akan semakin
dianggap berpengalaman.
72
awal masuk terhitung dan ditentukan oleh pemerintah seberapa masa kerja
Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja pada suatu
perlu diketahui karena masa kerja merupakan salah satu indikator tentang
agar produktivitas kerja, semakin lama seseorang bekerja maka semakin tinggi
(Siagian, 1989).
bahwa masa kerja seseorang pada kantor atau instansi dapat ditentukan setelah
10) Komunikasi
a) Hubungan Kerja
bahwa :
April 2018 )
bahwa hubungan kerja sangatlah penting dalam pekerjaan dan bisa mempermudah
sarana mutlak yang diperlukan dan disediakan dalam rangka sistem kerja setiap
dilaksanakan dengan baik. Oleh karena itu sarana dan fasilitas mdenentukan
a) Pemberian fasilitas
sarana dan fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan kantor, mengingat peralatan
tersebut sangat penting bagi terselenggara sistem kerja yang baik, tanpa adanya
sarana dan fasilitas maka tugas dan fungsi seorang pegawai juga akan terganggu
atau terhambat.
akan dikerjakan.
April 2018 )
bahwa fasilitas pada kantor Sekretariat DPRD Kabupaten Balangan sarana dan
prasarana sudah memadai tapi sebagian masih ada yang mengganggu dalam
a) Promosi jabatan
pegawainya untuk naik pangkat/ mengusulkan pangkat yang tinggi dari jabatan
yang sekarang.
76
mempromosikan diri untuk naik jabatan/ pangkat yang ada pada sebuah
organisasi.
kepada para pegawai yang ingin naik pangkat sesuai dengan kebutuhannya.
77
a) Ketaatan
masih ada staf yang kurang taat pada peraturan kantor terutama untuk masalah
sebagian staf ataupun pegawai masih ada yang kurang memahami arti disiplin
atau kurang taat pada peraturan di kantor. Hal ini karena sebagian pegawai
perlu dibimbing atau ditindak tegas terutama untuk pegawai yang kurang
b) Perbuatan / Perilaku
mengatakan bahwa :
hubungan antar pribadi, baik didalam maupun diluar lingkungan kantor ( hasil
2018 )
disimpulkan bahwa perilaku pegawai yang tidak displin akan berdampak pada
c) Pemberian Motivasi
akan terlihat pula kinerja pegawai yang memuaskan ( hasil wawancara April
2018 )
Namun dengan adanya motivasi dari pimpinan itu pegawai akan merasa selalu
selain itu dengan adanya motivasi akan terlihat pula kinerja pegawai yang
memuaskan.
d) Ketepatan Waktu
kinerja bagi pegawai yang teladan, dengan tepat waktu datang ke kantor maka
akan lebih mudah dapat menyelesaikan tugas tugas yang ingin dikerjakan
sehingga dapat selesai dengan tepat waktu ( hasil wawancara April 2018 )
ketepatan waktu merupakan salah satu tindak disiplin dan ketepatan waktu harus
e) Disiplin
2018)
prestasi kerja serta kinerja para pegawai hasil wawancara April 2018 )
pegawai.
f) Etika Kerja
suatu instansi tidak akan terhambat jika masing-masing pegawai memilki etika
yang baik dan tepat. Etika dalam bekerja merupakan salah satu cerminan disiplin
g) Tingkat Pendidikan
pegawai yang diikutsertakan mampu lebih bisa berkembang lagi demi tujuan
April 2018 )
kurang mengetahui tugas dan fungsinya masing – masing. n/ pelatihan dalam hal
kinerja pegawai.
h) Pelatihan Kerja
mereka akan terus meningkat sesuai dengan apa yang diharapkan ( hasil
wawancara April 2018 )
dengan harapan akan meningkatkan kinerja pegawai itu sendiri. Pelatihan kerja
i) Keahlian
bahwa :
pekerjaan yang tidak sesuai dengan keahlian yang dia miliki, tidak banyak orang
pekerjaan yang ia lakukan dikantor dimana mereka bekerja, tanpa keahlian yang
tanpa keahlian khusus seorang pegawai akan sulit untuk melakukan pekerjaan
yang tidak sesuai dengan keahlian yang dia miliki, tanpa keahlian yang tidak
j) Perilaku Pimpinan
bertindak tegas dalam hal memberikan sanksi terhadap pegawai yang melanggar
aturan harus dilakukan agar para pegawai yang tidak disiplin bisa menciptakan
para
pegawainya baik itu dengan pemberian motivasi, menjadi pemimpin yang tegas,
adil dan tidak mebosankan bagi para pegawainya, sehingga pegawai senantiasa
senang hati dalam melakukan tugas serta tanggung jawab ( hasil wawancara
April 2018 )
para pegawai, sebab apabila citra seorang atasan bagus maka citra bawahannya
juga turut bagus. Untuk meningkatkan kedisplinan serta kinerja pegawai, perilaku
pimpinan diharapkan mampu menunjang prestasi kerja para pegawainya baik itu
dengan pemberian motivasi, menjadi pemimpin yang tegas, adil dan tidak
k) Pengalaman Kerja
keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja
memiliki pengalaman kerja akan melakukan gerakan yang mantap dalam bekerja
keterampilan seseorang dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja
l) Masa Kerja
Dari hasil wawancara dengan Bapak Opy Supriadi, S.Sos selaku staf TU
lamanya seorang pegawai bekerja sehingga dari masa kerja tersebut dapat
seorang pegawai bekerja sehingga dari masa kerja tersebut dapat dilihat seberapa
besar kinerja mereka selama menjadi pegawai. Semakin lama seorang pegawai
m) Hubungan Kerja
hubungan kerja yang baik maka informasi yang kita perlukan akan lebih sulit
pekerjaan yang akan dikerjakan dimana instansi kita bekerja. Dengan hubungan
kerja yang baik maka komunikasi sesama instansi pun juga menjadi lancar serta
informasi informasi juga akan cepat dan mudah diperoleh hasil wawancara
April 2018 )
hubungan kerja sangatlah penting bagi setiap instansi – instansi yang ada untuk
kerja yang baik maka informasi yang kita perlukan akan lebih sulit didapatkan.
n) Pemberian Fasilitas
Balangan sudah cukup tapi masih ada yang kurang yang bisa menghambat
Sarana dan fasilitas dalam bekerja itu penting demi kelancaran yang
akan dicapai, maka dari itu fasilitas yang kurang harus dilengkapi dengan
April 2018 )
88
Sarana dan fasilitas sangat dibutuhkan semua pegawai, tidak ada fasilitas ataupun
sarana, maka perusahaan atau kantor tidak akan berjalan dengan baik. Oleh karena
itu dengan fasilitas yang cukup pegawai akan merasa lebih nyaman serta mudah
o) Promosi Jabatan
“ Saya mendukung penuh terhadap pegawai yang saya pimpin untuk menyiapkan
berkas berkas untuk mengusulkan naik pangkat demi kelancaran pekerjaan serta
dengan adanya promosi jabatan dari pimpinan maka akan lebih memudahkan
yang terdahulu serta peluang mereka untuk meningkatkan kinerja mereka pun
akan menjadi lebih besar. Semakin tinggi pangkat seseorang maka akan lebih
kerja/kinerja mereka.
89
a) Ketaatan
dengan aturan yang berlaku sehingga terhindar dari sanksi dari pelanggaran
diri yang akan sangat berguna dalam kehidupan sehari-hari, membantu melatih
tanggung jawab pada diri sendiri. Orang yang hidupnya tertib akan menjalankan
tugas-tugasnya secara teratur dan rapi sehingga meningkatkan rasa tanggung
dengan adanya ketaatan maka akan membentuk karakter pegawai yang disiplin
pada diri sendiri sehingga segala kegiatan kantor dapat berjalan dengan lancar.
b) Perbuatan / Perilaku
yang menunjukkan seberapa jauh sikap dan tanggung jawab mereka terhadap
sesama teman dan atasan serta seberapa jauh tingkat kerja sama dalam
Perilaku pegawai yang baik adalah dengan membangun sistem kerja dan
c) Pemberian Motivasi
Bakhri, S.Sos, M.AP selaku Kabag Umum dan Kpeegawaian mengatakan bahwa :
pendorong para pegawai agar selalu disiplin dalam melakukan tugas dan
bahwa :
pemberian motivasi dari pimpinan itu sangat penting untuk jadi pendorong para
pegawai agar selalu disiplin dalam melakukan tugas dan tanggung jawab mereka.
Dengan adanya pemberian motivasi dari seorang pimpinan maka pegawai akan
kedisiplinan.
d) Ketepatan Waktu
dirinya sendiri, oleh karenanya diharapkan agar pimpinan jangan pernah bosan
April 2018 )
upaya menerapkan ketepatan waktu adalah kesadaran dari dirinya sendiri, oleh
atau himbauan kepada para pegawai. Untuk meningkatkan ketepatan waktu itu
dapat dengan cara memberikan arahan kepada pegawai agar dapat menyelesaikan
92
pekerjaan sesuai dan selesai tepat pada waktunya agar tidak terjadi kebut-kebutan
e) Disiplin
mengatakan :
tanggung jawab sebagai seorang pegawai yang akan menjadi teladan bagi
serta dapat juga dengan meningkatkan motivasi kepada pegawai sehingga tergerak
untuk menanamkan sikap disiplin dalam bekerja serta dengan memberikan sanksi
terhadap para pegaawi yang melanggar aturan sehingga menimbulkan efek jera.
f) Etika Kerja
mengatakan bahwa :
93
Agar para pegawai dapat mengerti akan pentingnya etika kerja dalam
organisasi maka pemimpin harus menerapkan disiplin kerja serta memberikan
pengarahan tentang etika kerja yng baik agar dapat meningkatkan kinerja
pegawai Kualitas dan kuantitas pekerjaan merupakan cerminan langsung
karakter profesional dan integritas. Seorang pekerja yang produktif dengan etika
kerja yang kuat, dapat menghasilkan karya yang berkualitas
April 2018 )
mengatakan bahwa :
etika kerja yng baik agar dapat meningkatkan kinerja pegawai juga menerapkan
etika kerja yang baik adalah dengan mencoba berinteraksi sesama pegawai
lainnya, bersikap sopan terhadap atasan dan rekan keja serta tidak membuat
g) Tingkat Pendidikan
pelatihan pegawai tersebut bisa lebih memahami dan berkembang dalam bekerja,
h) Pelatihan Kerja
kombinasi tersebut dapat selalu berfungsi untuk terus memperbaiki kinerja agar
semakin baik. ( hasil wawancara April 2018 )
pekerjaan mereka. Pelatihan kerja sangat penting bagi para pegawai untuk
i) Keahlian
melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan , maka salah satu cara yang perlu
dilakukan adalah memberikan kesempatan kepada para pegawai baik pegawai
lama maupun pegawai baru untuk mengikuti diklat. sebelum mereka dapat
menjalankan tugas-tugas yang menjadi kewajibannya. Pegawai membutuhkan
latihan-latihan karena adanya tuntutan dari tugas-tugasnya yang sekarang,
ataupun untuk mempersiapkan dirinya berhubung akan ditransfer atau
( hasil wawancara April 2018 )
memberikan pelatihan
yang cukup kepada pegawai. Pelatihan akan meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan pegawai dalam bekerja. Dengan demikian, pegawai juga dapat
melakukan pekerjaan secara profesional dan semangat dalam bekerja juga dapat
ditingkatkan
tugasnya yang sekarang, ataupun untuk mempersiapkan diri ketika akan ditransfer
96
atau dipromosikan pada jabatan yang lain. Dalam memberikan diklat, pimpinan
harus memperhatikan pegawai mana yang perlu dan mampu mengikuti diklat
tersebut agar tujuan dapat tercapai dalam meningkatkan dan memajukan kantor.
j) Perilaku Pimpinan
pegawai sehingga pegawai bersedia untuk melakukan apa yang dikehendaki oleh
k) Pengalaman Kerja
penambahan ilmu pengetahuan dan keterampilan serta sikap pada diri seorang
Dengan adanya pengalaman kerja maka telah terjadi proses penambahan ilmu
l) Masa Kerja
Menurut Bapak Syaiful Bakhri, S.Sos, M.AP selaku Kabag Umum dan
lebih merasa betah dalam bekerja, hal ini disebabkan diantaranya karena telah
masa kerja merupakan salah satu alat yang dapat mengukur kemampuan
seseorang, Lama masa kerja pegawai dapat dikaitkan dengan pengalaman yang
didapatkan di tempat kerja. Semakin lama seorang pegawai maka semakin banyak
m) Hubungan Kerja
Hubungan kerja antar pegawai harus terjalin dengan baik dan perlu
lebih ditingkatkan lagi agar kegiatan perkantoran tidak terhambat serta demi
2018 )
suatu instansi dengan instansi lain begitupun dengan para staf pegawai harus
lebih dipererat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, Sebab semakin
baik kinerja pegawai pada suati instansi maka akan semaikn baik pula citra
kerja sangat berpengaruh terhadap tngkat kinerja pegawai karena semakin baik
kinerja pegawai pada suati instansi maka akan semaikn baik pula citra instansi
tersebut..
n) Pemberian Fasilitas
bahwa :
menindak lanjuti ketika ada fasilitas yang diperlukan dirasa kurang. Jangan
dengan adanya fasilitas kerja yang memadai maka tingkat kinerja pegawai akan
o) Promosi Jabatan
DPRD Kabupaten Balangan. Hal ini dilakukan dengan harapan agar para
promosi jabatan yang dilakukan oleh pimpinan bukan hanya sekedar untuk
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
kegairahan kerja pada terhadap pegawainya agar adanya sikap kerelaan dan
kesadaran terhadap disiplin kerja, etika kerja, ketepatan waktu dalam bekerja
pelatihan kerja.
meningkatkan kesadaran para pegawai dalam hal disiplin kerja, etika kerja,
101
102
B. Saran
tugas pokok dan fungsinya, dengan memanfaatkan sarana yang ada seefektif
mungkin serta mengikutsertakan pegawai yang ada untuk dididik secara teknis di