Disusun oleh:
Talia Puspita Adianti, S.Kep
131913143096
Keterangan :
= peserta
= moderator, penyaji, notulen
= media
G. Pengorganisasian
Penyaji : Talia Puspita Adianti
H. Uraian Tugas
1. Moderator
a. Menyampaikan salam pembuka.
b. Memperkenalkan diri
c. Menyampaikan kontrak waktu.
d. Menyampaikan tujuan dari penyuluhan.
e. Menyampaikan mekanisme penyuluhan.
f. Membuka sesi tanya jawab.
g. Mengevaluasi pemahaman peserta dengan bertanya kembali.
h. Memberikan reward pada peserta yang bisa menjawab pertanyaan penyaji.
i. Menyimpulkan materi penyuluhan.
2. Penyaji
a. Menggali pengetahuan dan pengalaman dari peserta tentang materi penyuluhan.
b. Menyampaikan materi penyuluhan.
c. Melakukan umpan balik terhadap materi yang telah disampaikan.
3. Fasilitator
a. Mengundang atau mengajak peserta untuk mengikuti penyuluhan.
b. Memotivasi peserta untuk fokus pada penyampaian penyuluhan.
c. Memotivasi peserta untuk mengajukan pertanyaan.
d. Membantu penyaji dalam menjawab pertanyaan.
4. Observer
a. Mengobservasi jalannya penyuluhan.
b. Mengevaluasi tugas dari masing-masing peran.
I. Media
Poster
J. Kegiatan Penyuluhan
No Tahapan waktu Kegiatan pembelajaran Kegiatan peserta
1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam
(5 menit) 2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan dan
3. Kontrak waktu memperhatikan
4. Menjelaskan 3. Menyetujui
tujuan penyuluhan 4. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan topik yang akan memperhatikan
diberikan 5. Mendengarkan dan
memperhatikan
2 Kegiatan Inti 1. Menjelaskan definisi COVID-19 1. Mendengarkan dan
( 30 menit ) 2. Menyebutkan faktor resiko COVID- memperhatikan
19 2. Mendengarkan dan
3. Menyebutkan tanda dan gejala memperhatikan
COVID-19 3. Mendengarkan dan
4. Menjelaskan dan menerapkan memperhatikan
Pencegahan COVID-19 4. Mendengarkan dan
5. Menjelaskan definisi penyakit memperhatikan.
jantung 5. Mendengarkan dan
6. Menjelaskan penyebab penyakit mempraktikkan.
jantung
7. Menyebutkan tanda dan gejala
penyakit jantung
8. Menjelaskan pemeriksaan penunjang
penyakit jantung
9. Menyebutkan komplikasi penyakit
jantung
10. Menjelaskan penatalaksanaan
penyakit jantung
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan SAP dan materi.
b. Kesiapan media : Poster
c. Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
d. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tengah keluarga
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan.
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
d. Suasana penyuluhan tertib.
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan.
f. Jumlah hadir dalam penyuluhan berdasarkan KK
3. Evaluasi Hasil
Peserta dapat:
a. Menjelaskan definisi COVID-19
b. Menyebutkan faktor resiko COVID-19
c. Menyebutkan tanda dan gejala COVID-19
d. Menjelaskan dan menerapkan Pencegahan COVID-19
e. Menjelaskan definisi penyakit jantung
f. Menjelaskan penyebab penyakit jantung
g. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit jantung
h. Menjelaskan pemeriksaan penunjang penyakit jantung
i. Menyebutkan komplikasi penyakit jantung
j. Menjelaskan penatalaksanaan penyakit jantung
MATERI PENYULUHAN
KESEHATAN PADA KELUARGA TENTANG
PENCEGAHAN COVID-19 DAN PENYAKIT JANTUNG
A. COVID-19
1. Definisi
COVID-19 merupakan peristiwa menyebarnya penyakit koronavirus 2019 di seluruh dunia.
Penyakit ini disebabkan oleh koronavirus jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-2.
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit yang disebabkan oleh SARS CoV2
virus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus
Merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
sampai berat. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia) (Huang,
2020).
2. Faktor Resiko
a. Orang yang melakukan perjalanan ke Tiongkok atau wilayah yang terjangkit
b. Orang yang tinggal dengan kasus konfirmasi COVID-19
c. Orang yang melakukan kontak dengan hewan penular (jika hewan penular sudah
teridentifikasi) di Tiongkok atau wilayah/negara yang terjangkit (sesuai dengan
perkembangan penyakit
d. Orang-orang dengan system imun lemah seperti orang tua, wanita hamil, dan kondisi
lainnya
e. Orang yang mengalami disfungsi saraf otonom
f. Orang yang mengalami tekanan darah tinggi
g. Orang yang mengkonsumsi obat pengencer darah
h. Orang yang mengalami penyakit defisiensi imun
i. Orang dengan pengobatan kanker
j. Orang dengan sakit ginjal, liver, diabetes, asma, kelainan darah
k. Orang yang mengkonsumsi obat imunosupresan
l. Orang dengan sakit jantung
m. Orang dengan system imun yang baik tetapi terpapar virus dalam jumlah besar dalam satu
waktu (Kemenkes, 2020).
3. Tanda dan Gejala
Gejala Covid-19 yang paling umum adalah demam, kelelahan, dan batuk kering. Beberapa
mungkin mengalami sakit dan nyeri, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
Gejala-gejala ini biasanya ringan dan mulai secara bertahap. Beberapa orang menjadi
terinfeksi tetapi tidak mengembangkan gejala apa pun dna merasa tidak enak badan.
Kebanyakan orang (sekitar 80 %) pulh drai penyakit tanpa perlu perawatan khusus. Sekitar
1 dari setiap 6 orang yang mendapatkan Covid-19 sakit parah dan mengalami kesulitan
bernapas. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah medis yang mendasari
seperti tekanan darah tinggi, masalah jantung atau diabetes, lebih mungkin untuk
mengembangkan penyakit serius (WHO, 2020).
4. Pencegahan
Beberapa upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada masyarakat:
a. Cuci tangan dengan sabun dan air sedikitnya selama 20 detik. Gunakan hand sanitizer
berbasis alkohol yang setidaknya mengandung alcohol 60 %, jika air dan sabun tidak
tersedia.
b. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang belum dicuci.
c. Sebisa mungkin hindari kontak dengan orang yang sedang sakit.
d. Saat sakit gunakan masker medis. Tetap tinggal di rumah saat sakit atau segera ke fasilitas
kesehatan yang sesuai, jangan banyak beraktifitas di luar.
e. Tutupi mulut dan hidung menggunakan lengan bagian dalam saat batuk atau bersin, bias
juga tutup dengan tissue. Buang tissue pada tempat yang telah ditentukan.
f. Bersihkan dan lakukan disinfeksi secara rutin permukaan dan benda yang sering disentuh.
Berikut strategi PPI untuk mencegah atau membatasi penularan infeksi di fasilitas kesehatan
meliputi:
a. Triage, deteksi dini dan pengontrolan sumber
b. Penerapan standar pencegahan untuk semua pasien
c. Penerapan tindakan pencegahan tambahan secara empiris (droplet dan kontak dan
pencegahan airborne lain) untuk kasus yang dicurigai infeksi COVID-19.
d. Penerapan kontrol administrative
e. Penggunaan kontrol lingkungan dan engineering
Pesan bagi petugas kesehatan menurut (Kemenkes, 2020):
a. Hindari kontak/jarak dekat dengan penderita ISPA
b. Gunakan APD
c. Sering cuci tangan pakai sabun terlebih setelah kontak langsung dengan pasien atau
lingkungan pasien
d. Ingatkan kepada orang dengan gejala ISPA harus menerapkan etika batuk (jaga jarak
dengan orang atau menutup mulut dan hidung dengan tissue atau baju saat batuk atau
bersin).
B. PENYAKIT JANTUNG
1. Definisi
Penyakit jantung umumnya mengacu pada kondisi yang melibatkan penyempitan atau
pemblokiran pembuluh darah yang bias menyebabkan serangan jantung, nyeri dada (angina)
atau stroke. Kondisi jantung lainnya yang mempengaruhi otot jantung, katup atau ritme, juga
dianggap bentuk penyakit jantung (American Heart Association, 2017).
2. Penyebab
Berdasarkan American Heart Association (2014) factor-faktor penyebab penyakit jantung
adalah sebagai berikut:
1) Diet Tidak Sehat
Diet lemak jenuh, dan kolesterol mengakibatkan penyakit jantung.
2) Kurang Aktifitas
Kurangnya aktifitas fisik dapat mengakibatkan penyakit jantung, hal ini juga dapat
meningkatkan kemungkinan memiliki kondisi medis lain yang merupakan factor
resiko, termasuk obesitas, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan diabetes.
3) Obesitas
Kelebihan lemak tubuh. Obesitas dikaitkan dengan kadar kolesterol dan trigliserida
yang lebih tinggi dan menurunkan kadar kolesterol baik.
4) Alcohol
Kebiasaan mengkonsumsi alcohol bias menaikkan kadar tekanan darah dan beresiko
terkena penyakit jantung.
5) Merokok
Merokok dapat merusak jantung dan pembuluh darah, yang meningkatkan resiko
kondisi jantung seperti aterosklerosis dan serangan jantung. Selain itu, nikotin
meningkatkan tekanan darah, dan karbon monoksida mengurangi jumlah oksigen
yang dibawa oleh darah. Kondisi tersebut bukan hanya berlaku bagi perokok aktif,
namun juga berlaku untuk perokok pasif karena menghirup asap rokok berlebihan.
6) Tekanan Darah Tinggi
Tekanan darah tinggi merupakan factor resiko utama penyakit jantung. Tekanan
darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis yang terjadi saat tekanan darah di arteri
dan pembuluh darah lainnya terlalu tinggi.
7) Kolesterol Tinggi
Kolesterol adalah zat berlemak, seperti lemak yang diuat oleh hati atau ditemukan
pada makanan tertentu. Jika mengkonsumsi lebih banyak kolesterol dari pada yang
dibutuhkan oleh tubuh, maka kolesterol ekstra bias menempel di dinding arteri,
termasuk pada jantung. Hal ini menyebabkan penyempitan arteri dan bias
menurunkan aliran darah ke jantung, otak, ginjal, dan bagian tubuh lainnya.
Kolesterol tinggi adalah istilah yang digunakan untuk kadar low-densitylipoprotein,
atau LDL, yang dianggap buruk karena dapat menyebabkan penyakit jantung.
8) Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus juga meningkatkan resiko penyakit jantung. Tubuh membutuhkan
glukosa (gula) untuk energi.
3. Tanda dan gejala
a. Nyeri Dada (Angina Pectoris)
b. Sesak Nafas (Dispnea)
c. Gangguan Irama Denyut Jantung
d. Lelah Berlebihan
e. Jantung Berdebar-debar
f. Sakit Kepala
g. Nafsu Makan Menurun
h. Mual muntah
i. Edema
j. Gangguan Tidur
k. Batuk Berdarah
4. Pemeriksaan penunjang
a. EKG
Pemeriksaan awal yang bertujuan untuk memberi bantuan menegakkan diagnosis dan
prognosis (Risa, 2014).
b. Elektrokardiogram
Ekokardiogram menggunakan gelombang suara yang dapat menghasilkan gambaran dari
jantung. Ekokardiogram bertujuan untuk menentukan apakah semua bagian dari dinding
jantung berkontribusi normal dalam aktivitas memompa (Risa, 2014).
c. Rontgen Dada / X-Ray
d. CT-Scan
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan untuk membantu memvisualisasikan arteri
coroner dan suatu zat pewarna kontras disuntikkan melalui intravena selama CT-Scan,
sehingga dapat menghasilkan gambar arteri jantung. Ct-Scan juga berguna untuk
mendeteksi kalsium dalam deposito lemak yang mempersempit arteri coroner (Risa,
2014).
e. Magnetic Resonance Angiography (MRA)
f. Katetrisasi Jantung/Angiografi Jantung
Suatu tindakan invasive minimal dengan memasukkan kateter (selang/pipa plastik)
melalui pembuluh darah ke pembuluh darah coroner yang memperdarahi jantung (Risa,
2014).
5. Komplikasi
a. Angina
Angina atau nyeri dada disebabkan oleh menyempitnya arteri, sehingga jantung tidak
mendapatkan cukup darah.
b. Serangan jantung
Komplikasi ini terjadi bila arteri tersumbat sepenuhnya, akibat penumpukan lemak atau
gumpalan darah. Kondisi ini dapat merusak otot jantung.
c. Gagal jantung Kongestif
Gagal jantung terjadi bila jantung tidak cukup kuat memompa darah. Kondisi ini
disebabkan oleh kerusakan yang ditimbulkan oleh serangan jantung.
d. Gangguan irama jantung (aritmia)
Kurangnya suplai darah ke jantung atau kerusakan pada jantung dapat memengaruhi
impuls listrik ke jantung, sehingga memicu aritmia.
e. Syok Kardiogenik
f. Kematian mendadak
6. Penatalaksanaan
a. Hindari makanan kandungan kolesterol yang tinggi
b. Konsumsi makanan yang berserat tinggi
c. Hindari mengkonsumsi alcohol
d. Merubah gaya hidup, berhenti merokok
e. Menurunkan tekanan darah
Daftar Pustaka
(..................................................)
DAFTAR HADIR PESERTA