Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ALIRAN SYIAH

Untuk memenuhi salah satu tugas struktur dalam mata kuliah ilmu kalam

disusun oleh kelompok 9

SYUKRINA: 2119263

TIKA HAIRONISA: 2119275

RANJANI HENDRYAN: 2119288

Dosen Pembimbing:

IMAN TAUFIQ Lc, M.Ag

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI BUKITTINGGI

2020 M/1442 H
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur alhamdulillah kita ucapkan kehadiratallah SWT karena telah
melimpahkan rahmad dan karunianya kepada kita sehingga makalah yang bertemakan ALIRAN
SYIAH ini dapat terselesaikan pada waktunya. Sholawat beserta salam tak lupa kita kirimkan
kepada nabi muhammad saw, yang telah membawa umat manusia dari alam kebodohan kepada
alam yang terang menerang dan berilmu pengetahuan separti sekarang ini, dan dia juga yang
memberi teladan dengan memeragakan akhlak dan moral yang tinggi kepada ummatnya dengan
tujuan hidup yang lebih baik di dunia maupun akhirat.

Terimakasih juga kami ucapkan kepada teman teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide ide sehingga makalah ini bisa di susun dengan baik dan rapi. Kami berharap
makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca. Namun tidak terlepas dari hal itu, kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah yang lebih
baik selanjutnya.

Bukittinggi, 09 Desember 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ----------------------------------------------------------------------------------------2

Daftar Isi------------------------------------------------------------------------------------------------3

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah---------------------------------------------------------------------4

B. Rumusan Masalah----------------------------------------------------------------------------4

C. Tujuan Penulisan ----------------------------------------------------------------------------5

BAB II : PEMBAHASAN

A. Sejarah dan perkembangan syiah-----------------------------------------------------------6

B. Sekte dan tokoh-tokoh syiah----------------------------------------------------------------7

C. Ajaran pokok----------------------------------------------------------------------------------8

D. Metode kalam syiah--------------------------------------------------------------------------10

E. Polemik syiah dan sunni

a. Pengertian alhlusunnah waljamaah----------------------------------------------------10


b. Polemic syiah dan sunni-----------------------------------------------------------------11

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------13

B. Saran--------------------------------------------------------------------------------------------13
---------------------------------------------------------------------------------------------------

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latarbelakangkang
Syiah adalah madzhab yang pertama lahir dalam islam. Madzhab syiah
memiliki visi politiknya sendiri, sebagian dekat dan sebagian jauh dari agama.
Madzhab ini tampil pada akhir masa pemerintahan utsman, kemudian tumbuh dan
berkembang pada masa ali. Setiap kali ali berhubungan dengan masyarakat,
merka semakin mengagumi bakat-bakat, kekuatan beragama,dan ilmunya. Karena
itu para propagandis syiah mengeksploitasi kekaguman mereka terhadapAli untuk
menyebarakan pemikiran- penmikiran mereka tentang dirinya.
Di antara pemikiran itu ada yang menyimpang, dan ada pula yang lurus.
Ketika keturunan Ali yang sekaligus keturunan Rasulullah mendapat perlakuan
zalim yang semakin hebat dan banyak mengalami penyiksaan pada masa bani
Umayyah, rasa cinta mereka terhadap keturunan Ali semakin mendalam. Mereka
memandang Ahlulbait ini sebagai Syuhada dan korban kedzaliman. Dengan
demikian, semakin meluaslah daerah madzhab Syiah dan pendukungnya semakin
banyak. Golongan Syiah beranggapan bahwa Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan
anak keturunannya lebih berhak menjadi khalifahdaripada orang lain, berdasarkan
wasiat Nabi. Masalah khalifah ini adalah soal politik yang dalam perkembangan
selanjutnya mewarnai pandangan mereka di bidang agama.

B. Rumusan masalah
a. Bagaimana Sejarah dan perkembangan syiah?
b. Menjelaskan ap saja Sekte dan tokoh-tokoh syiah?
c. Apa saja Ajaran pokok?
d. Apa saja Metode kalam syiah
e. Menjelaskan bagaiman Polemik syiah dan sunni

4
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui Sejarah dan perkembangan syiah
b. Untuk mengetahui Sekte dan tokoh-tokoh syiah
c. Untuk mengetahui Ajaran pokok
d. Untuk mengetahui Metode kalam syiah
e. Untuk mengetahui Polemik syiah dan sunni

5
BAB II

PENDAHULUAN

A. Sejarah dan perkembangan syiah

Syiah adalah kelompok yang mendasarkan paham keagamaan pada Ali bin Abu
Thol ib dan keturunannya (ahlul ba’it) maka cikal bakal kemunculan kelompok Syiah
sudah ada sejak awal kepemimpinan Islam pasca kerasulan Muhammad. Kemnculan
kelompok Syiah dipicu oleh perbedaan pandangan dikalangan para sahabat nabi
dengan ahlul bait (keluarga nabi) tentang siapa yang menggantikan kedudukan nabi
setelah meninggalnya.

Syiah adalah kenyataan sejarah umat Islam yang terus bergulir. Sepanjang
sejarah, konflik Syiah selalu ada dalam dimensidimensi waktu yang berbeda dengan
segala pernik persoalan. Kapan Syiah itu muncul, juga mengalami pertentangan. Ada
yang menilai bahwa Syiah sebenarnya adalah kelompok sempalan Islam buatan orang
Yahudi, Abdullah bin Saba’. Abdullah bin Saba’ sang Yahudi dituduh sengaja
membentuk kelompok baru dalam Islam untuk memecah belah dan menghancurkan
umat Islam.

Kelompok yang sependapat Syiah adalah rekayasa dari Abdullah bin Saba’ yaitu
dari kelompok Sunni. Sirajuddin Abas dalam bukunya I’itiqad Ahulssunnah
WalJamaah menguraikan bahwa Abdullah bin Saba’ adalah pendeta Yahudi dari
Yaman yang sengaja masuk Islam. Sesudah masuk Islam lantas ia datang ke Madinah
pada akhir masa kekuasan Khalifah Utsman bin Affan, yaitu sekitar tahun 30 H. Akan
tetapi hijrahnya Abdullah bin Saba’ tidak mendapat sambutan dari kaum
muslimin,sehingga ia dendam dan berupaya menghancurkan Islam dari dalam dengan
cara mengagungagungkan Sayyidina Ali.

6
B. Sekte dan tokoh-tokoh syiah

Perpecahan dalam kelompok Syiah itu terjadi lebih disebabkan oleh karena
pebedaan prinsip keyakinan dalam persoalan imamah, yaitu pada pergantian
kedudukan Imam dalam Syiah menjadi sangat penting, karena tugas dan tanggung
jawab seorang Imam hampir sejajar dengan kedudukan Nabi. Imam bagi Syiah
memiliki kewajiban menjelaskan makna Al-Qur’an, menjelaskan hukum syariat,
mencegah perpecahan umat, menjawab segala persoalan agama dan teologi,
menegakkan keadilan, mendidik umat dan melindungi wilayah kekuasaan.
Syiah Zaidiyah adalah golongan yang paling moderat dibandingkan dengan
sekte-sekte lain dalam Syiah. Paham yang diajarkan oleh Syiah Zaidiyah
dipandang paling dekat dengan paham keagamaannya dengan aliran Ahlus
Sunnah Wal Jama’ahSyiah Zaidiyah menetapkan bahwa hak sebagai imam dapat
diberikan kepada siapapun yang memiliki garis keturunan sampai dengan
Fathimah, putri Rasul baik dari putra Hasan bin Ali maupun Husain. Akan tetapi,
sekte Zaidiyah bersikukuh bahwa seorang Imam juga harus memiliki kemampuan
secara keilmuan, adil, dan berani melawan kezaliman dengan cara mengangkat
senjata. Bahkan kelompok Zaidiyah membenarkan adanya dua atau tiga imam
dalam dua atau tiga kawasan yang berjauhan dengan tujuan untuk melemahkan
kelompok musuh (penguasa yang zalim).
Sekte Ismailliyah dan Isna ‘Asyariyah dapat digolongkan dalam Syiah
Imamiyah, karena keduanya mengakui bahwa pengganti Ali Zaenal Abidin (Imam
keempat) adalah Abu Ja’far Muhammad al-Baqir (Imam kelima). Kemunculan
sekte Ismailliyah dan Isna ‘Asyariyah ini terjadi setelah wafatnya Abu Abdullah
Ja’far Sadiq (Imam keenam) pada tahun 148 H. Sekte Ismailliyah menyakini
bahwa Ismail, putra Imam Ja’far ash-Shadiq, adalah imam yang menggantikan
ayahnya sebagai Imam ketujuh.
Sekte selanjutnya adalah syiah Ghulat, merupakan kelompok ekstrim dari
paham Syiah, yang saat ini telah dipandang telah punah, dan sangat sulit untuk

7
dilacak genealogi pemikiran dari tiga kelompok besar lainnya. (Ismailliyah, Isna
‘Asyariyah, dan Zaidiyah).1

C. Ajaran pokok
syi’ah memiliki 5 pokok utama yang harus dianut oleh para pengikutnya
diantara At-tauhid,al’adl,an-nubuwah,al-immah dan al-ma’ad.
1. At-tauhid

Kaum syiah juga menyakini bahwa Allah SWTitu Esa,tempat bergantung


semua Makluk,tidakberanak dan tidk diperanakan dan juga tidak serupa dengan
makhluk yang ada dibumi ini.namun,menurut mereka Allah meliki 2sifat yaitu al-
tsubitiyah yang merupakan sifat yang harus dan tetap ada pada Allah SWT yaitu
al-salbiyah yang merupakan sifat yang tidak mungkin ada pada Allah SWT.sifat
ini meliputi antara tersusun dari beeberapa bagian bisa dilihat
,bertempat,bersekutu,berhajat kepada sesuatu dan merupakan tambahan dari dzzat
yang telah dimiliki.2
2. Al-‘adl
Kaum syi’ah memiliki keyakinan bahwa Allah memiliki sifat maha
adil.tidak pernah melakukan perbuatan zalim ataupun perbuatan buruk yng
lainnya.Allah tidak melakukan sesuatu kecuali atas dasar kemasalahan dan
kebaikan umat manusia.menurut kaum syiah semua perbuatan yang dilakukan
Allah pasti ada tujuan dan maksud tertentu yang akan dicapai,sehingga segalah
perbuatan yang dilakukan Allah SWT adalah adalah baik,jadi bahwa konsep
keadilan tuhan yaitu tuhan selalu melakukan perbuatan yang baik dan tidak
melakukan apapun yang buru.tuhan juga tidak meninggakan sesuatu yang wajib
dikerjakannya.
3. An-nubuwwah
Kepercayaan kaum syiah terhadap keberadaan nabi juga tidak halnya
dengan kaum muslimin yang lain.menurut mereka Allah mengutus nabi dan rasul
untuk membimbing umat manusia .rasul-rasul itu memberikan kabar gembira bagi
1
Oki Setiana Dewi(2016). Syiah Dari Kemunculanya Hingga Perkembangannya Di Indonesia. Jjurnal Studi Al-
Quran Vol.12, Hal.227
2
Abdul Rozak Dan Rosihon Anwar, .Ilmu Kalam. (Bandung: CV. Pustaka Setia 2001), Hal.94

8
mereka yang melakukan amal shaleh dan memberikan kabar gembira bagi
mereka-mereka yang melakukan amal shaleh dan memberikan kabar siksa
ataupun ancaman bagi mereka-mereka durhaka dan mengingkari Allah SWT.

4. Al-imamah
Bagi kaum syi’ah ,immah berarti kepempinan dasar urusan agama
sekalig(had atau hukum)terhadap pelanggar hukum Allah),dan mewujudkan
kebaikan serta ketentraman umat.bagi kaum syiah yang berhak menjadi pemimpin
umat hanyalah seorang imam dan menganggap pemimpin –pemimpin selain
imam adalah pemimpin yang illegal dan tidak wajib ditaati.
Khalifah adalah sesuatu kepentingan agama bukan hanya kelayakan politik
semata.lembaga keimanan adalah rukun agama fundamental yang sama
pentingnya dengan al-qur’an dan al-sunnah,tanpa adanya seseorang imam,bukan
saja dunia akan hancur ,bahkan dunia ini sendiri tidak pernah ada.imam,apakah
dia zahir atau sembunyi adalah seseorang hujaj wakil tuhan dibumi,sejak dari
zaman adam as,sampai hari kiamat harus selalu ada seseorang imam,inilah
mereka maksud bahwa tanpa kehadiran seorang imam dibumi,maka dunia akan
hancur ,mereka berpendapat pula bahwa imam adalah seseorang yang
ma’sum,suci dari dosa.3
Penganut syi’ah berpaham bahwa konsep immah meliputi tiga
aspek,yaitu.pemberi petunjuk,pemimpin umat,dan pengganti kedudukan nabi
dalam menyampikan ajaran ismam.
5. AL-ma’ad
Secara harfiah al-ma’dan adalah tempat adalah akhirat kaum syiah percaya
sepenuhnya bahwa hai akhirat itu pasti terjadi.menurut keyakinan mereka
manusia kelak akan dibankitkan,jasadnya secara keseluruhannya akan
dikembalikan keasalnya baik daging,tulang maupun ruhnya.dan pada hari kiamat
itu pula manusia harus perbuatan yang telah dilakukan selama hidup di dunia
dihadapan Allah SWT.pada saat itu juga tuhan akan memberikan pahala bagi

3
Nourouzaman Siddiq,Syariah Dan Khawarij Dalam Spektif Sejarah.. Hal.62

9
orang yang beramal shaleh dan menyiksa orang-orang yang telah berbuat
kemaksiatan.4

D. Metode kalam syiah


Alih kalam syiah banyak jumlahnya khawajah nasiruddin at tusi,penuis al
I’tiqad,matematikawan dan filsuf ternama ,dan allamah al hilli,pengulas tajrid al
I’tiqad dan faqid termasyhur,adalah ahli-ahli kalam terkemuka abad ketujuh hijriah.
Khawajah nasiruddin ar tusi,seorang filsuf menpunyau menulis karya tentang
kalam yang paling dapat diandalkan tajrid al I’tiqad,tajrid menarik perhatian semua
ahli kalam syiah dan suni.at tusi banyak berbuat untuk mengeluarkan kalam dari
labirin dialektika dan menekatkan dengan filsafat logis atau rasional.pada era
selanjutnya ,kalam nyaris kehilangan bentuk dialektrikannya semua pemikir
mengadopsi filsafat rasional,mereka meninggalkan filsafat dialektika,untuk
bergabung dengan filsafat yang sejati.

Para filsuf syi’ah setelah tusi memasukakan masalah-masalah utama kalam


kedalam filsafat.dalam mengkaji serta menganalisis masalah ini,mereka menerapkan
metode filosofis,da langkah mereka ini ,mereka menerapkan metode filosofis,dan
lang kah mereka ini lebih sukses dibandingkan ahli kalam yang meletakan metode
sebelumnya.sebagai contoh ,mulla sadra atau mulla hadi sabzawari,sekalipun
keduanya biasanya tidak digolongkan sebagai ahli kalam,jauh lebih perpengaruh
dalam pemikirian islam dibanding ahli-ahli kalam

E. Polemic syiah dan sunni


a. Pengertian ahlussunnah waljamaah (sunni)

Sunni merupakan Ahl al-sunnah wa jama’ah atau Ahlus-Sunnah Wal


Jama’ah atau lebih sering disingkat Ahlulsunnah atau Sunni. Ahlulsunnah adalah
mereka senantiasa tegak di atas islam berdasarkan Al-Qur’an dan hadist yang

4
Allamah M.Thabathaba’I, Islam Syiah Asal Usul Dan Perkembangannya,Tran Oleh Johan Effendi. (Jakarta:
Tempret, 1993), Hal 173.

10
shahih dengan pemahaman para sahabat, tabi’in, dan tabi’ut tabi’in. sekitar 90%
umat muslim sedunia merupakan kaum Sunni, dan 10% menganut aliran Syia’ah.5

b. Polemic syiah dan sunni

Hubungan antara sunni dan syiah telah mengalami kontroversi sejak awal
terpecahnya secara politis dan ideologis antara para pengikut Bani Umayyah dan
para pengikut Ali bin Abi Thalib. Sebagian kaum sunni menyebut kaum syi’ah
dengan nama Rafidhah, yang menurut etimologi bahasa arab bermakna
meninggalkan. Dalam terminology syariat sunni, Rafidhah bermakna “mereka
yang menolak imamah (kepemimpinan) Abu Bakar dan Umar bin Khattab,
berlepas diri dari keduannya, dan sebagian sahabat yang mengikuti keduannya”.
Sebagian sunni menganggap firqah (golongan) ini tumbuh tatkala seorang yahudi
bernama Abdullah bin Saba yang menyatakan dirirnya masuk islam,
mendakwahkan kecintaan terhadap ahlul bait, terlalu memuja-muji Ali bin Abu
Thalib, dan menyatakan bahwa Ali mempunyai wasiat untuk mendapatkan
kekhalifahan. Syi’ah menolak keras hal ini.Menurut Syiah, Abdullah bin Saba’
adalah tokoh fiktif.

Namun terdapat pula kaum syi’ah yang tidak membenarkan anggapan


sunni tersebut. Golongan zaidiyyah misalnya, tetap meghormati sahabat nabi yang
menjadi khalifah sebelum Ali bin Abi Thalib. Mereka juga menyatakan bahwa
terdapat riwayat-riwayat sunni yang meceritakan pertentangan di antara para
sahabat mengenai masalah imamah Abu bakar dan Umar. Sebutan Rafidhah ini
erat kaitannya dengan sebutan imam zaid bin ali yaitu anak dari imam ali zainal
abiding, yang bersama para pengikutnya memberontak kepada khalifah bani
umayyah hisyam bin abdul malik bin marwan di tahun 121. Yang orang
menyangka bahwa perbedaan antara ahlulsunnah wal jama’ah dengan syiah
imamiyah itsna asyariyah dianggap sekedar dalam masalah khilafiyah furu’iyah,

5
Tholhah Hasan, Ahlussunnah Wal Jamaah Dalam Persepsi Dan Tradisi NU. ( Jakarta : Lantabora Press.
2005). Hal, 3

11
seperti perbedaan antara NU dengan muhammadiyah, antara mahzhab safi’I
dengan madhzhab maliki.6

BAB III

6
Mustofa. Filsafat Islam. ( Bandung : CV Pustaka Setia. 1997 ). Hal, 92

12
PENUTUP

A. Kesimpulan

Syiah adalah kenyataan sejarah umat Islam yang terus bergulir. Sepanjang
sejarah, konflik Syiah selalu ada dalam dimensidimensi waktu yang berbeda dengan
segala pernik persoalan. Kapan Syiah itu muncul, juga mengalami pertentangan. Ada
yang menilai bahwa Syiah sebenarnya adalah kelompok sempalan Islam buatan orang
Yahudi, Abdullah bin Saba’. Abdullah bin Saba’ sang Yahudi dituduh sengaja
membentuk kelompok baru dalam Islam untuk memecah belah dan menghancurkan umat
Islam.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan atau kesalahan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun sehingga dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat lebih
baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

13
Oki Setiana Dewi. 2016. Syiah Dari Kemunculannya Hingga Perkembanagan Di
Indonesia. Jurnal Studi Al-Qur’an Vol. 12. Hal 227

Rozak Abdul Dan Rosihon Anwar. 2001. Ilmu Kalam. Bandung: Cv. Pustaka Setia. Hal 94

Siddiq, Nourouzaman. 2003. Syiah Dan Khawarij Dalam Spktif Sejarah. Hal 62

Thabathaba’i, Allamah M. 1993. Islam Syiah Asal Usul Dan Perkembanganya, Tran Oleh
Johan Effendi. Jakarta: Tempret. Hal 173

Hasan, Tholhah. 2005. Ahlussunnah Wal Jamaah Dalam Persepsi Dan Tradisi Nu. Jakarta:
Lantabora Press. Hal 3

Mustofa. Filsafat Islam. 1997. Filsafat Islam. Bandung: Pustaka Setia. Hal 92

14

Anda mungkin juga menyukai