Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

Aliran-Aliran Ilmu Kalam


Dosen pengampu:Dr. Hj.Naili Anafah, SHI.,M.Ag

Disusun oleh kelompok 6

Putri septiandini sugiharto 2202016078


Nur hidayah 2202016079
Ahmad sholeh ashari 2202016080

HUKUM KELUARGA ISLAM

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan mungucapkan puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah Swt.Karena atas


rahmat dan ridho-NYA lah tugas ini dapat terselesaikan sesuai waktuyang telah disediakan.
Tidak lupa pula junjungan kepada Nabi agung Muhammad Saw beserta Sahabat,keluarga,dan
umatnya hingga akhir zaman.

Tugas ini gunanya sebagai syarat untuk memenuhi nilai dengan harapan mendapatkan
nilai yang terbaik dan memuaskan sesuai dengan harapan.Terima kasih kami ucapkan kepada
Ibu dosen mata kuliah Tauhid Dan Akhlaq Tasawuf yang telah memberikan arahan terkait
tugas makalah ini. Tanpa bimbingan dari beliau, mungkin kami tidak akan dapat
menyelesaikan makalah ini sesuai dengan format yang telah ditentukan.

Kami menyadari makalah ini memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna
baik dalam penyusunan, bahasa ataupun penulisan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar bisa dijadikan sebagai bahan acuan kami kedepannya.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

Akhir kata, kami kelompok 6 sampaikan banyak terima kasih kepada seluruh pihak
yang bersangkutan dalam punyusunan makalah atau tugas ini. Semoga sang maha bijaksana
Allah SWT senantiasa meridhoi segala usaha kita didunia ini. Aamiin yaa rabbal ‘alamiin.

i
DAFTAR ISI

BAB I ......................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................. 1
BAB II ........................................................................................................................................ 2
A. Pengertian Ilmu Kalam ................................................................................................... 2
B. Faktor Munculnya Aliran-aliran Dalam Ilmu Kalam ..................................................... 3
C. Aliran-Aliran Dalam Ilmu Kalam ................................................................................... 3
BAB III ...................................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 6
B. Daftar Pustaka ................................................................................................................. 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan


kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin.
Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga disebut
Ilmu Aqaid atau Ilmu Ushuluddin. Ilmu kalam sangatlah penting untuk diketahui oleh
seorang muslim yang mana pembahasan dalam ilmu kalam ini adalah pembahasan
tentang aqidah dalam Islam yang merupakan inti dasar agama, karena persolaan aqidah
Islam ini memiliki konsekwensi yang berpengaruh pada keyakinan yang berkaitan
dengan bagaimana seseorang harus menginterpretasikan tuhan itu sebagai
sembahannya hingga terhindar dari jurang kesesatan dan dosa yang tak terampunkan
(syirik).
Memang, Pembahasan pokok dalam Agama Islam adalah aqidah, namun dalam
kenyataanya masalah pertama yang muncul di kalangan umat Islam bukanlah masalah
teologi, melainkan persolaan di bidang politik, hal ini di dasari dengan fakta sejarah
yang menunjukkan bahwa, titik awal munculnya persolan pertama ini di tandai dengan
lahirnya kelompok-kelompok dari kaum muslimin yang telah terpecah yang
kesemuanya itu diawali dengan persoalan politik yang kemudian memunculkan
kelompok-kelompok dengan berbagai Aliran teologi dan berbagai pendapat-pendapat
yang berbeda-beda.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Ilmu Kalam?
2. Apa faktor yang menyebabkan munculnya aliran-aliran dalam Ilmu Kalam?
3. Apa saja aliran-aliran yang ada pada Ilmu Kalam?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Ilmu Kalam.
2. Untuk mengetahui factor penyebab munculnya aliran-aliran pada Ilmu Kalam.
3. Untuk mengetahui aliran-aliran yang ada pada Ilmu Kalam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Kalam


Ilmu kalam dalam Islam pada dasarnya adalah pembahasan mengenai Allah dan
Rasul. Secara bahasa ilmu kalam berarti perkataan atau pembicaraan atau kata-kata.
Secara umum, ilmu kalam juga dapat dikatakan sebagai sebuah ilmu yang
membicarakan atau mendialogkan suatu masalah atau topik tertentu. Sedangkan, secara
istilah kalam tidak dimaksudkan pembicaraan dalam pengertian sehari-hari, melainkan
dalam pengertian pembicaraan yang bernalar dengan menggunakan logika. Maka, ciri
utama ilmu kalam ialah rasional atau logis. 1
Adapun beberapa definisi ilmu kalam menurut para ulama antara lain:
1. Ibnu Khaldun memberikan pengertian bahwa Ilmu kalam ialah ilmu yang berisi
alasan-alasan untuk mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman dengan
menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisi bantahan terhadap orang-orang yang
menyeleweng dari kepercayaan-kepercayaan aliran golongan Salaf dan Ahli
Sunah.2
2. Al-Farabi mendefinisikan Ilmu kalam sebagai sebuah disiplin ilmu yang membahas
tentang zat dan sifat-sifat Allah, serta eksistensi bagi semua mukmin, mulai yang
berkenaan dengan masalah dunia sampai masalah sesudah mati yang berlandaskan
doktrin Islam.3
3. Al-Iji menyebutkan bahwa Ilmu kalam ialah ilmu yang mampu membuktikan
kebenaran akidah agama (Islam) dan menghilangkan kebimbangan dengan
mengemukakan hujjah dan argumentasi.4
4. Muhammad bin ‘Ali al-Tahawani mendefinisikan Ilmu kalam seperti yang
dikatakan oleh Al-Iji bahwa yang disebut ilmu kalam ialah ilmu yang mampu
menanamkan keyakinan beragama (Islam) terhadap orang lain dan mampu
menghilangkan keraguan dengan mengajukan hujjah atau argumentasi.5
5. Ahmad Fu’ad al-Ahwani menyebutkan bahwa Ilmu kalam ialah ilmu yang
memperkuat akidah agama (Islam) dengan menggunakan berbagai argumentasi
rasional.6
Semua definisi di atas, menitik-beratkan kepada tujuan dari ilmu kalam, yakni
untuk membela ajaran agama Islam dari kebatilan yang ditimbulkan oleh orang yang
tidak bertanggung-jawab dan sekaligus untuk menetapkan dan memantapkan hati serta
keyakinan umat terhadap agama Islam yang dipeluknya.

1
Supiana dan Karman, Materi Pendidikan Agama Islam (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), 161.
2
Ahmad Hanafi, Teologi Islam (Jakarta: PT. Bulan Bintang, 2001), h.3.
3
Abdul Rozak & Rosihon Anwar, Ilmu Kalam (Bandung: Pustaka Setia, 2012), 21.
4
Muatafa ‘Abd al-Raziq, Tamhid li Tarikh al-Falsafah al-Islamiyah,(Kairo: Matba’ah Lajnah al-Ta’lif wa al-
Tarjamah wa al-Nashr, 1379H./1959M.), Cetakan II, hal. 261.
5
Muatafa ‘Abd al-Raziq, hal. 261.
6
Ahmad Fu’ad al-Ahwani, Al-Falsafah al-Islamiyah, (Kairo: tp., 1962), hal. 18

2
B. Faktor Munculnya Aliran-aliran Dalam Ilmu Kalam
Seperti halnya ilmu-ilmu keislaman lainnya, Ilmu Kalam dapat dipastikan baru
muncul beberapa dekade setelah Rasulullah Saw wafat. Namun, jika dibandingkan
dengan ilmu-ilmu keislaman lainnya, Ilmu Kalam muncul akibat dari perpecahan
sosial-keagamaan dalam tubuh umat islam. Munculnya Ilmu Kalam dipicu oleh
persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan Khalifah Utsman bin Affan
yang mana dalam sejarah lebih dikenal dengan nama al-fitnah al-kubra (fitnah besar).
Pembunuhan Utsman bin Affan didasari oleh ketidakpuasan dari sebagian kalangan
umat Islam terhadap kebijakan khalifah Utsman bin Affan yang dianggap nepotisme,
karena banyaknya anggota keluarga Utsman yang menduduki jabatan-jabatan penting
dalam pemerintahan. Setelah wafatnya Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib pun
diangkat menjadi khalifah yang ke-empat. Namun, Mu‘awiyah menolak atas
kekhalifahan Ali bin Abi Thalib sehingga menimbulkan perseteruan diantara mereka.
Perseteruan antara Mu‘awiyah dan Ali bin Abi Thalib memuncak sehingga terjadi
Perang yang dikenal dalam sejarah dengan Perang Shiffin yang berakhir dengan
keputusan tahkim (arbitrase) yaitu solusi untuk mendamaikan kedua belah pihak namun
dijadikan alat politik untuk memecah kubu Khalifah Ali bin Abi Thalib menjadi dua
bagian yaitu Syi‘ah dan Khawarij.
Sikap Ali yang menerima tipu muslihat politik Amr bin Ash, utusan dari pihak
Mu‘awiyah dalam peristiwa tahkim, membuat kekecewaan dari pihak yang sebelumnya
mendukung Ali bin Abi Thalib, lalu meninggalkan barisannya karena memandang Ali
bin Abi Tholib telah berbuat kesalahan fatal. Dalam sejarah Islam, kubu yang
meninggalkan barisan Ali dikenal dengan sebutan Khawarij, yaitu orang yang keluar
dan memisahkan diri atau secerders. Sedangkan, sebagian besar pasukan yang membela
dan tetap mendukung Ali menamakan dirinya sebagai kelompok Syi‘ah. Dari sinilah
kelak akan menjadi pupuk penyubur kebangkitan aliran-aliran kalam lainnya.

C. Aliran-Aliran Dalam Ilmu Kalam

1. Aliran syiah
Kata Syi‘ah menurut bahasa adalah pendukung atau pembela. Syi‘ah Ali adalah
pendukung atau pembela Ali. Syiah Mu‘awiyah adalah pendukung Mu‘awiyah.
Pada zaman Khalifah Abu Bakar, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan, kata
Syi‘ah‘ dalam arti nama kelompok orang Islam belum dikenal7. Secara historis,
peristiwa Saqifah adalah peristiwa yang tak terpisahkan dengan kemunculan Syi‘ah,
sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa dengan terangkatnya Abu Bakar al-
Shiddiqi, ada sebagian kelompok yang merasakan bahwa hak kekuasaan Ali ibn
Abi Thalib telah terampas. 8

7
KH. Moh. Dawan Anwar et al., Mengapa Kita Menolak Syi’ah: Kumpulan Makalah seminar Nasional tentang
Syi’ah (Jakarta: Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam, 1998), h.4.
8
Nourouzaman Siddiq, Syi’ah dan Khawarij dalam Perspektif Sejarah (Yogyakarta: PLP2M, 1995), h.9.

3
2. Aliran Khawarij
Pengertian Khawarij berkaitan dengan predikat yang disandangkan kepadanya
yakni Khawarij itu sendiri, al-muhakkimah, syurah, al-mariqah dan haruriyah.
Nama Khawarij berasal dari kata kharaja (‫ )ﺧﺭﺝ‬yang berarti keluar. Nama itu
diberikan kepada mereka yang keluar dari barisan Ali.9 Tetapi ada pula pendapat
yang mengatakan bahwa pemberian nama itu didasarkan pada ayat 100 dari surah
al-Nisa (4) yang di dalamnya disebutkan: “keluar dari rumah lari kepada Allah dan
Rasul-Nya”. Dengan demikian, kaum Khawarij memandang diri mereka sebagai
orang yang meninggalkan rumah dari kampung halamannya untuk mengabdikan
diri kepada Allah dan Rasul-Nya.
3. Aliran Murjiah
Golongan murjiah adalah golongan yang ingin bersifat netral, tidak mau turut
dalam praktek kafir mengkafirkan yang terjadi antara golongan yang bertentangan
itu. Bagi golongan ini, sahabat-sahabat yang bertentangan itu merupakan orang
yang dapat dipercaya dan tidak keluar dari jalan yang benar. Oleh karena itu,
mereka tidak mengeluarkan pendapat tentang siapa yang sebenarnya salah dan
memandang lebih baik menunda (arja’a) persoalan ini ke hari perhiungan di depan
Tuhan.
Harun Nasution berpendapat bahwa kata Murjiah yang berasal dari kata “arja’a”
yang selanjutnya mengandung arti memberi pengharapan. Orang yang berpendapat
bahwa orang Islam yang melakukan dosa besar bukanlah kafir tetapi tetap mukmin
dan tidak kekal dalam neraka, memang memberi pengharapan bagi yang berbuat
dosa besar untuk mendapat rahmat Allah.10
4. Aliran Qodariyah
Qadariyah (‫( قدرية‬adalah sebuah ideologi di dalam akidah Islam yang muncul
pada pertengahan abad pertama Hijriah di Basrah, Irak. Kelompok ini memiliki
keyakinan mengingkari takdir, yaitu bahwasanya perbuatan makhluk berada di luar
kehendak Allah dan juga bukan ciptaan Allah.Para hamba berkehendak bebas
menentukan perbuatannya sendiri dan makhluk sendirilah yang menciptakan amal
dan perbuatannya sendiri tanpa adanya andil dari Allah SWT.11
5. Aliran Jabariyah
Nama Jabariyah berasal dari kata Jabara yang artinya memaksa atau
mengharuskan mengerjakan sesuatu. Imam Al-Syahrastani memaknai al-jabr
dengan “nafy al-fil haqiqatan an al-abdi wa idhafatihi ila al-Rabb” yaitu (Menolak
adanya perbuatan manusia dan menyandarkan semua perbuatannya kepada Allah
Swt)12.
6. Aliran Mu’tazilah
Menurut pendapat al-Mas‘udi pemberian nama Mu‘tazilah ini karena mereka
berpendapat bahwa orang yang berdosa besar bukan mukmin dan bukan pula kafir,
tetapi mengambil posisi di antara kedua posisi itu (al-manzilah bain al-
manzilatain). 13 Aliran ini muncul berawal dengan pemikiran tentang pelaku dosa
9
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam III, Cet. III, (Jakarta: PT. Ikhtiar Baru Van Hoeve,
1994), hlm. 47.
10
Harun Nasution, Teologi Islam Aliran Aliran Sejarah Analisa Perbandingan (Jakarta: UI Pres, 1986), hlm 23
11
Dr. Shabri Shaleh Anwar, M.Pd.I,. ilmu kalam, PT Indra Giri Dot Com,Indragiri Hilir:2020, hlm 79.
12
Nunu Burhanuddin, Ilmu Kalam dari Tauhid Menuju Keadilan, Ilmu Kalam Tematik, Klasik dan
Kontemporer (Jakarta: Prenadamedia, 2016), h.81.
13
Al-Baghdadi, Al-Farq bain al-Firaq wa Bayan al-Firqah al-Najiyah minhum,

4
besar, yang oleh Khawarij dianggap telah kafir, dan paham Murji’ah berpendapat
bahwa masih tetap mukmin. Wasil berpendapat bahwa orang mukmin yang
melakukan dosa besar itu bukan kafir dan bukan pula mukmin, tetapi mengambil
posisi di antara kafir dan mukmin. Wasil yang dengan pendapatnya yang berbeda
dengan pendapat gurunya, membentuk aliran teologi yang kemudian dikenal
dengan nama al-Mu’tazilah.14

14
Shabri Shaleh Anwar, hlm 61

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membicarakan bagaimana menetapkan


kepercayaan-kepercayaan keagamaan (agama islam) dengan bukti-bukti yang yakin.
Ilmu Kalam adalah Ilmu yang membahas soal-soal keimanan yang sering juga disebut
Ilmu Aqaid atau Ilmu Ushuluddin. Didalam Ilmu Kalam terdapat beberapa aliran,
diantaranya adalah; aliran Syi’ah, aliran Khwarij, aliran Murjiah, aliran Qodariyah,
aliran Jabariyah dan aliran Mu’tazilah.
Adapun faktor yang menyebabkan munculnya aliran-aliran pada Ilmu Kalam
yaitu dikarenakan persoalan politik yang menyangkut peristiwa pembunuhan Khalifah
Utsman bin Affan yang mana dalam sejarah lebih dikenal dengan nama al-fitnah al-
kubra (fitnah besar) dan berbuntut pada penolakan Mu‘awiyah atas kekhalifahan Ali
bin Abi Thalib. Perseteruan antara Mu‘awiyah dan Ali bin Abi Thalib kemudian
memuncak sehingga terjadi Perang yang dikenal dengan nama Perang Shiffin yang
berakhir dengan keputusan tahkim (arbitrase) yaitu solusi untuk mendamaikan kedua
belah pihak namun dijadikan alat politik untuk memecah kubu Khalifah Ali bin Abi
Thalib menjadi dua bagian yaitu Syi‘ah dan Khawarij. Dari sinilah yang kemudian
menjadi pupuk penyubur kebangkitan aliran-aliran kalam lainnya.

6
B. Daftar Pustaka

1. Zulkarnain,Iskandar.2018.Ilmu Kalam.Yogyakarta:FA Press.


2. Kiswati,Tsuroya.2013.Ilmu Kalam:aliran sekte,tokoh pemikiran dan analisa
perbandingan aliran khawarij, murjiah, dan muktazilah.Surabaya:SAP.
3. Zaini, Ahmad. 2015” MENGURAI SEJARAH TIMBULNYA PEMIKIRAN
ILMU KALAM DALAM ISLAM”dalam ESOTERIK: Jurnal Akhlak dan Tasawuf
Volume 1, No.1. Pangkal Pinang:IAIN Kudus.
4. Hasbi, Muhammad. 2015. ILMU KALAM: Memotret Berbagai Aliran Teologi
Dalam Islam.Yogyakarta:Trust Media.

Anda mungkin juga menyukai