Disusun Oleh :
PENDIDIKAN OLARAGAH
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT karena berkat limpahan Rahmat dan
Karunia-nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah ilmu
pengetahuan tentang Proses yang benar tentang konsep Ketuhanan dalam Islam. Kami juga
jauh dari apa yang kami harapkan. Untuk itu, Kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya
makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi penyusun sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG......................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................6
A. DEFINISI TUHAN.........................................................................................................................6
B. KONSEP TUHAN DALAM ISLAM.................................................................................................7
C. WUJUD KEBERADAAN ALLAH.....................................................................................................8
D. KONSEP TUHAN MENURUT AL-QUR’AN DAN HADIST...............................................................9
E. SIFAT TUHAN MENURUT ALLAH................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
SIMPULAN.......................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
namanya Tuhan. Tuhan adalah dzat yang menyiptakan alam semesta,yang maha kuasa
Tuhan adalah dzat yang esa. Esa disini sudah menyangkup hal diatas,bukan
hanya tertumpu kepada dzatnya sendiri. Tuhan tidaklah merasakan sakit seperti apa
yang dirasakan makhluqnya,dan tidak lapar serta tidak mengantuk dan lelah,karena
hal itu semua ada karena diciptakan tuhan sebagai qadrat makhluq(Manusia, Jin dan
Hewan) Dzat yang sudah menyangkup hal hal diatas yang sudah disebutkan berarti
seseorang yang terbawa imijinasi yang terlalu tinggi dan memberikan sifat dan
keadaan makhluq kepada tuhan seperti contoh: "Adakah Tuhan itu berkuasa untuk
mencipta satu batu yang terlalu berat, yang tidak mampu diangkat oleh dirinya
adalah hukum yang dicipta Tuhan, apa yang berat di bumi tidak bererti di angkasa.
Namun di era globalisasi ini Tuhan serasa didefinisakan secara bias. Tuhan
pada era sekarang ini seakan hanya sebagai kepercayaan saja. Kedisiplinan kepada
Tuhan pun bergeser kepercayaan pada duniawi saja. Oleh karena itu dalam makalah
kami akan memaparkan tentang sejarah ketuhanan, definisi Tuhan, serta konsep
B. RUMUSAN MASALAH
PEMBAHASAN
A. DEFINISI TUHAN
Tuhan dipahami sebagai zat Maha Kuasa dan asas dari suatu kepercayaan.
Tidak ada kesepakatan bersama mengenai konsep ketuhanan, sehingga ada berbagai
di alam semesta. Menurut deisme, Tuhan merupakan pencipta alam semesta, namun
tidak ikut campur dalam kejadian di alam semesta. Menurut panteisme, Tuhan
merupakan alam semesta itu sendiri. Para cendekiawan menganggap berbagai sifat-
sifat Tuhan berasal dari konsep ketuhanan yang berbeda-beda. Yang paling umum, di
kekuasaan tak terbatas), Maha Ada (hadir di mana pun), Maha Mulia (mengandung
segala sifat-sifat baik yang sempurna), tak ada yang setara dengan-Nya, serta bersifat
kekal abadi. Penganut monoteisme percaya bahwa Tuhan hanya ada satu, serta tidak
berwujud (tanpa materi), memiliki pribadi, sumber segala kewajiban moral, dan "hal
satu sama lain dalam hal sifat, maksud, dan tindakan Tuhan, telah mengarah pada
segalanya, yang diamati oleh berbagai agama dalam sudut pandang yang berbeda-
beda, maka sesungguhnya agama-agama di dunia menyembah satu Tuhan yang sama,
Tinggi Yang Nyata dan Esa, Pencipta Yang Maha Kuat dan Maha Tahu, Yang Abadi,
Maha Kuasa (tauhid). Dia itu wahid dan Esa (ahad), Maha Pengasih dan Maha Kuasa.
paling baik") yang mengingatkan setiap sifat-sifat Tuhan yang berbeda. Semua nama
tersebut mengacu pada Allah, nama Tuhan Maha Tinggi dan Maha Luas. Di antara 99
nama Allah tersebut, yang paling terkenal dan paling sering digunakan adalah "Maha
tindakan kemurahhatian yang paling utama untuk semua ciptaan yang memuji
keagungan-Nya dan menjadi saksi atas ckeesan-Nya dan kuasa-Nya. Menurut ajaran
Islam, Tuhan muncul dimana pun tanpa harus menjelma dalam bentuk apa pun. Al-
Quran menjelaskan, "Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat
melihat segala yang kelihatan; dan Dialah Yang Maha Halus lagi Maha Mengetahui."
(Al-'An'am 6:103).
Tuhan dalam Islam tidak hanya Maha Agung dan Maha Kuasa, namun juga
Tuhan yang personal: Menurut Al-Quran, Dia lebih dekat pada manusia daripada urat
nadi manusia. Dia menjawab bagi yang membutuhkan dan memohon pertolongan jika
mereka berdoa pada-Nya. Di atas itu semua, Dia memandu manusia pada jalan yang
Namun, hal ini tidak diterima secara universal oleh kalangan kedua agama tersebut.
satunya mengatakan bahwa kata Allāh ( )هللاberasal dari gabungan dari kata al- (sang)
dan ʾilāh (tuhan) sehingga berarti "Sang Tuhan". Namun teori ini menyalahi bahasa
dan kaidah bahasa Arab. Bentuk ma'rifat (definitif) dari ilah adalah al-ilah, bukan
"God" dalam bahasa Inggris. Namun, sebagian yang lain mengatakan bahwa Allah
tidak untuk diterjemahkan, dengan berargumen bahwa kata tersebut khusus dan agung
sehingga mesti dijaga, tidak memiliki bentuk jamak dan gender (berbeda
disebabkan karena ejaan Arab masa lalu berawalan tanpa alif untuk mengeja ā. Akan
berbeda dengan makhluk ciptaan-Nya. Kemudian mereka meyakini pula Allah berada
di atas 'Arsy dan tidak ada satu pun dari makhluk yang serupa dengan-Nya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan: “Wajah (Allah)
menjelaskan di dalam kitabnya yang lain: “Nash-nash yang menetapkan wajah dari al-
berbagai hal termasuk di antaranya konsep ketuhanan. Umat Muslim percaya Al-
Quran adalah kalam Allah, sehingga semua keterangan Allah dalam al-Quran
Selain itu menurut Al-Quran sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada dalam
diri manusia sejak manusia pertama kali diciptakan. Ketika masih dalam bentuk roh,
dan sebelum dilahirkan ke bumi, Allah menguji keimanan manusia terhadap-Nya dan
saat itu manusia mengiyakan Allah dan menjadi saksi. Sehingga menurut ulama,
mengenal Tuhan. Seperti ketika manusia dalam kesulitan, otomatis akan ingat
Luqman 31:32.
Sifat Allah yang wajib dipahami dan diimani oleh umat Islam di antaranya:
a. Wujud (ada) dan mustahil Allah itu tidak ada (adam).
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas Arsy. Dia menutupkan malam
kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari,
menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta
Alam akan hidup terus menerus. Kekal abadi mengurus makhluk ciptaan-Nya. Jika
...dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati (Al Furqan
25:58)
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari alam
e. Wahdaaniyah (Esa atau Satu) dan mustahil Allah itu banyak (ta’addud) misalnya 2, 3,
Allah sekali-kali tidak mempunyai anak, dan sekali-kali tidak ada tuhan yang lain
beserta-Nya. Kalau ada tuhan beserta-Nya, masing-masing tuhan itu akan membawa
makhluk yang diciptakannya, dan sebagian dari tuhan-tuhan itu akan mengalahkan
sebagian yang lain. Maha Suci Allah dari apa yang mereka sifatkan itu. Al
Mu’minun 23:91
f. Qudrat (Kuasa) dan mustahil Allah itu ‘ajaz (lemah). Jikalau Allah itu lemah, tentu
Jika Dia kehendaki, niscaya Dia musnahkan kamu dan mendatangkan makhluk baru
(untuk menggantikan kamu), dan yang demikian tidak sulit bagi Allah. (Fathir 35:16-
17)
BAB III
PENUTUP
SIMPULAN
Sebagian ulama berbeda pendapat terkait konsep Tuhan. Namun begitu, perbedaan
tersebut belum sampai mendistorsi Al-Quran. Pendekatan yang bersifat spekulatif untuk
dengan konsep tauhid sehingga dianggap sesat oleh ulama terutama ulama syariat. Dalam
Islam, bentuk spekulatif mudah dibedakan sehingga jarang masuk ke dalam konsep tauhid
sejati. Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat konsep konsep ketuhanan dalam islam.
Penulis menyadari dalam pembuatan proposal ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Dan semoga proposal ini
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Tuhan
http://ms.wikipedia.org/wiki/Sejarah_Ketuhana
http://adelanikita.blogspot.com/2014/10/makalah-konsep-tuhan-dalam-islam_2.html