Anda di halaman 1dari 14

MEMAHAMI ALAM GHAIB

PENGARUH PERGERAKAN ALAM GHAIB


MAKALAH
Tugas ini dalam rangka memenuhi salah satu kriteria penilaian mata kuliah
Pendidikan Agama
Dosen Pengampu Erwan Komara, M. Ag.

Disusun Oleh :
MUHAMMAD MUHARRAM [ 31122210064 ]

HANDIKA SAPUTRA [ 3112221033 ]

ANDIKA YULIANSAH [ 3112221081 ]

SONYA EDHIE PEATH FOURJUNE [ 3112221171 ]

PRODI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SANGGA BUANA YPKP

2022

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur senantiasa selalu kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberika
n limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan pen
yusunan makalah ini. Shalawat serta salam tidak lupa kami curahkan kepada Nabi Mu
hammad SAW yang telah menunjukkan jalan kebaikan dan kebenaran didunia serta ak
hirat kepada umat manusia.

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Isla
m dan juga untuk khalayak umum sebagai bahan penambah ilmu pengetahuan serta in
formasi yang semoga dapat memberikan faedah.

Makalah ini kami susun dengan segala kemampuan kami dan semaksimal mun
gkin dalam proses pengerjaannya. Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata s
empurna. Oleh karena itu, kami sangat berterima kasih jika terdapat saran serta kritik
yang dapat membantu dalam penyempurnaan dari semua yang membaca makalah ini t
erutama Dosen Mata kuliah Pendidikan Agama Islam yang kami harapkan sebagai ba
han koreksi kami.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, 2 November 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………
………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………
……………… ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………
….…… 1
Latar Belakang ………………………………………………………………………………
……… 1
Rumusan masalah ……………………………………………………………………………
…… 3

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………


2
BAB III KESIMPULAN ………………………………………………………………………
… 9
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………
…. 10
ii

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari terdapat begitu banyak pembicaraan mengenai ala


m Gaib. Karena alam Gaib bahkan ada suatu pengistilahan yang tidak membosankan k
arena sekarang makhluk gaib dapat diundang dan dijadikan bintang tamu.

Kita selalu berpikir bahwa setiap makhluk yang hidup di alam ini hanya lah ma
khluk yang hidup, namun pada kenyataannya pada Q.S Qaaf ayat 16 yang berbunyi “
Dan kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya. Dari ayat ini contoh lain yang
membuktikan bahwa manusia dekat dengan penciptanya adalah setiap manusia didam
pingi oleh malaikat di kanan dan kirinya sejak mereka diciptakan sehingga dihari kem
atiannya. Seperti saat kita akan melakukan sesuatu yang jahat kita secara tidak sadar a
kan sejenak menyadari bahwa itu salah namun kita tetap melakukannya.

Dalam kehidupan manusia tidak terlepas dari gaib itu sendiri. Kenapa demikian
karena gaib itu terdiri dari tiga aspek, gaib masa lalu, masa depan, dan gaib yang beda
alam. Contoh gaib masa lalu seperti sejarah kehidupan para tokoh/ahli, dan penemuan
benda fosil. Contoh gaib masa depan adalah hari kiamat.

Oleh karena itu penulis tertarik membahas makalah ini agar pembaca bisa lebih
memahami dan mengenal tentang kita sebagai manusia tidak terlepas dari hal-hal gaib
1

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan hakikat alam ghaib ?
2. Bagaimana kita sebagai muslim menyikapi alam ghaib ?
3. Bagaimanakah makhluk alam ghaib ?
4. Apakah eksistensi alam ghaib mempengaruhi kehidupan manusia ?
5. Apakah sebagai muslim wajib mempercayai alam ghaib ?
6. Apa sajakah bentuk alam ghaib yang wajib muslim imani ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui hakikat alam ghaib
2. Untuk mengetahui bagaimana sikap muslim seharusnya terhadap alam ghaib
3. Untuk mengetahui ragam makhluk alam ghaib
4. Untuk mengetahui eksistensi alam ghaib terhadap kehidupan manusia
5. Mengetahui kewaiban muslim mempercayai alam ghaib
6. Mengetahui ragam alam ghaib yang wajid di imani oleh kaum muslim
1
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAKIKAT ALAM GHAIB

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, Hakikat memiliki dua definisi,
yaitu intisari atau dasar dan yang berarti kenyataan yg sebenarnya (sesungguhnya). Ka
ta hakikat (Haqiqat)  merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab yaitu dari k
ata “Al-Haqq”, dalam bahasa indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak“ yang ber
arti milik (kepunyaan), kebenaran, atau yang benar-benar ada, sedangkan secara etimo
logi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala sesuatu. Dapat disim
pulkan bahwa Hakikat adalah kalimat atau ungkapan yang digunakan untuk menunjuk
kan makna yang yang sebenarnya atau makna yang paling dasar dari sesuatu seperti b
enda, kondisi atau pemikiran, Akan tetapi ada beberapa yang menjadi ungkapan yang
sudah sering digunakan dalam kondisi tertentu, sehingga menjadi semacam konvensi,
hakikat seperti disebut sebagai hakikat secara adat kebiasaan.

Pengertian ghaib itu sendiri dalam Al-Munawir memiliki pengertian sesuatu y


ang tidak hadir atau yang tertutupi.Namun dapat diambil kesimpulan bahwa ghaib itu
memiliki arti segala sesuatu yang tidak dapat dipandang oleh indra penglihatan dan tid
ak terjangkau oleh akal manusia karena tersembunyi dan tertutup dalam pengertian hi
dup dengan alam dan lingkungannya sendiri..

Alam dibedakan atas alam yang tampak atau terlihat oleh mata dengan alam
ghaib seperti halnya  Allah, malaikat, jin, surga dan neraka. Menurut bahasa, ghaib
merupakan keadaan dimana sesuatu tidak terlihat atau tidak tampak.

‫هّٰللا‬
ِ ‫هُ َو ُ الَّ ِذيْ ٓاَل اِ ٰلهَ ِااَّل ه ۚ َُو عَالِ ُم ْال َغ ْي‬
ِ ‫ب َوال َّشهَا َد ۚ ِة ه َُو الرَّحْ مٰ نُ الر‬
‫َّح ْي ُم‬

“Dialah Allah yang tidak ada ilah kecuali Dia , yang mengetahui yang ghaib
dan yang tampak.” (Al-Hasyr ayat 22)

2
Dari ayat tersebut tentu kita dapat menyimpulkan bahwa hanya Allah-lah yang
mengetahui kedua alam tersebut. Dalam ajaran agama Islam kita diharuskan beriman
ada yang ghaib, namun tentu saja pengertian beriman kepada yang ghaib disini adalah
dengan cara yang benar yaitu seperti yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya.

Penciptaan alam ghaib sendiri dimaksudkan sebagai ujian bagi manusia selam
a hidup di dunia. Manusia akan diuji apakah dia beriman pada saat di dunia dia berim
an pada Allah atau tidak, jika iya, itu artinya dia juga beriman pada yang ghaib seperti
halnya hari akhir, surga dan neraka. Itu artinya saat di dunia, dia berusaha untuk meng
umpulkan banyak pahala, agar bisa hidup bahagia di akhirat kelak.

B. ALAM GHAIB
Perbuatan yang kita lakukan di dunia ini akan bertemu dengan gerakan di alam
ghaib yang pengaruhnya bisa dirasakan di dunia dan juga di akhirat. Pergerakan alam
ghaib selalu membayangi alam nyata. Dia bergerak ketika terjadi pula pergerakan di a
lam nyata, berhenti ketika pergerakan di alam nyata ini berhenti. Alam ghaib turut ber
getar ketika terjadi getaran di alam nyata dan terdiam ketika pergerakan alam nyata be
rhenti. Namun alam nyata atau alam syahadah ini tertutup dengan tirai karena mengik
uti hukum-hukum sunah kauniyah (alam dunia) sehingga tidak bisa melihat alam ghai
b. Manusia tidak bisa melihatnya kecuali dengan melihat pengaruh atau efek yang dir
asakan dari alam ghaib. Mempercayai hal-hal yang ghaib merupakan salah satu syarat
dari benarnya keimanan. Ghaib secara bahasa adalah sesuatu yang tidak tampak. Seda
ngkan ghaib menurut istilah adalah sesuatu yang tidak tampak oleh panca indra tapi a
da dalil tertulis yang menjelaskan akan keberadaannya, seperti surga, neraka dan apa
yang ada di dalamnya, alam malaikat, hari akhir, alam langit dan yang lainnya yang ti
dak bisa diketahui manusia kecuali bila ada pemberitaan dari Allah SWT.

Beriman kepada hal yang ghaib berarti meyakini ciptaan Allah SWT yang
berada di luar dunia nyata, dan meyakini secara penuh tentang kekuasaan-Nya.

3
Namun percaya atau beriman kepada hal yang ghaib bukan berarti meyakini
bahwa makhluk ghaib itu memiliki kekuatan penuh, karena jika hal ini sampai terjadi
maka akan mengakibatkan kemusyrikan atau menganggap ada sesuatu kekuatan
selain kekuatan Allah SWT.

Beriman kepada yang ghaib adalah termasuk salah satu dasar dari akidah
Islam, bahkan ghaib itu merupakan sifat yang pertama dan utama yang dimiliki oleh
Allah SWT. Oleh karena itu, bagi setiap orang muslim, mereka wajib beriman kepada
yang ghaib, tanpa sedikitpun ada rasa ragu.

Hal ghaib yang wajib diimani, yaitu :

1. Alam Barzakh. Barzakh artinya sesuatu yang membatasai antara dua barang atau
dua tempat. Hubungannya dengan Hari Akhir, Barzakh adalah batas pemisah antara
kehidupan dunia dan kehidupan akhirat. Kehidupan alam Barzakh adalah kehidupan
antara hidup di dunia dengan hidup di akhirat. Kehidupan di alam Barzakh ibarat
terminal tempat penantian. Di alam ini semua ruh orang yang sudah meninggal
berkumpul untuk persiapan memasuki kehidupan akhirat. Di tempat penantian ini
berlaku kenikmatan atau siksaan yang sering kita dengar dengan istilah nikmat kubur
dan siksa kubur.
2. Mahsyar. Adalah tempat berkumpul untuk menjalani pemeriksaan atau perhitungan
amal yang telah dilakukan selama hidup di dunia.  Firman Allah: “Dan kami
kumpulkan mereka, maka kami tidak meninggalkan di antara mereka seorang pun”.
(QS.Al-Kahfi [18]:47)

Padang Mahsyar adalah suatu tempat yang berupa padang pasir tandus, kering
kerontang, sangat terik dan sangat luas. Dalam suatu hadits digambarkan bahwa
orang-orang yang berada di Padang Mahsyar akan menderita kehausan, kelaparan,
dan kepanasan luar biasa. Udara dan  tanah yang diinjak sangat panas, karena jarak
matahari hanya beberapa meter di atas kepala. Sementara itu, semua orang tidak ada
yang memakai alas kaki. Di sana tidak ada tempat berteduh.Mengapa Allah mengump
ulkan manusia di Padang Mahsyar? Allah akan meminta pertanggung jawaban kepada
manusia atas segala perbuatannya sewaktu hidup di dunia.

4
Yang harus diingat adalah bahwa dunia merupakan tempat menanam, sedangk
an akherat adalah tempat memanen. Bila di dunia ini kita menanam amal saleh, maka
di akherat kita akan menerima kebahagiaan. Di Padang Mahsyar inilah Allah meminta
semua manusia untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, langsung di hadapan
Allah SWT. Manusia akan dihadapkan pada sidang pengadilan yang dipimpin oleh Ya
ng Maha Adil dan sekaligus manusia harus menjelaskan untuk apa saja hidupnya di d
unia dan apa saja yang telah mereka perbuat.

3. Hisab. Adalah perhitungan semua amal perbuatan manusia selama di dunia akan di
perhitungkan dengan seadil-adilnya. Tidak ada yang ditambah dan tidak ada pula yang
dikurangi. Semua sesuai dengan amal perbuatan manusia yang dicatat dalam buku cata
tan amal. Semua orang dapat mengetahui isi buku laporan ini, walaupun orang tersebut
tidak dapat membaca. Allah berfirman dalam QS Al-Mujadilah ayat 6 : “Pada hari keti
ka mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yan
g telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal
mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu”. (Q.S. Al-
Mujadilah [58]:6).
4. Mizan. yaitu timbangan. Amal perbuatan manusia diperhitungkan dengan
timbangan atau neraca yang berupa keadilan. Timbangan keadilan Allah memiliki
ketetapan yang tidak mungkin meleset sedikit pun. Semua amal perbuatan manusia
dari yang terkecil sampai yang terbesar ditimbang dengan timbangan tersebut. Hasil
dari pertimbangan itu akan menentukan apakah seseorang akan hidup bahagia atau
sengsara. Firman Allah: ”Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari
kiamat, maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. Dan jika (amalan itu)
hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya, dan cukuplah kami
sebagai pembuat perhitungan.” (Q.S. Al-Anbiya [21]:47).

Di dalam surah al-Mukminun ayat 102-104 diterangkan:  “Barangsiapa yang


berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat
keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah
orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka jahannam.
Muka mereka dibakar api neraka, dan mereka di dalam neraka itu dalam keadaan
cacat.” (Q.S. Al-Mukminun [23]:102-104)

5
5. Shirat. Secara bahasa shirat adalah jalan yang terang. Sedangkan menurut istilah
shirat adalah jembatan yang terbentang di atas neraka menuju ke surga, semua
manusia akan melewatinya. Shirat itu sangat jauh jaraknya, tidak ada orang yang bisa
melaluinya kecuali orang yang memiliki pendirian teguh dalam agama dan selalu
istiqamah untuk taat kepada Allah SWT, mencintai Rasulullah SWT dan senantiasa
menolong sesama.

Shirat adalah jalan yang gelap serta membakar. Melewati jembatan shirat
termasuk ujian berat, bahkan yang paling berat pada hari kiamat, sebab di dalamnya
terdapat berbagai hal yang menakutkan, mencemaskan, dan mengkhawatirkan. Shirat
memiliki sifat-sifat sebagai berikut: Licin dan menggelincirkan. Lebih lembut dari
sehelai rambut dan lebih tajam dari pedang.

6. Surga. Adalah tempat bagi orang-orang yang ikhlas beribadah, beriman dan bertaq
wa kepada Allah SWT. Surga berisi penuh dengan kesenangan dan kegembiraan. Kese
nangan dan kegembiraan di surga tidak dapat dibandingkan dengan kesenangan dan ke
gembiraan yang terdapat di dunia. Indahnya panorama di pegunungan dan kesegaran u
daranya tidak dapat disamakan dengan indahya alam di surga. Jika keindahan yang ber
ada di dunia bersifat sementara, maka keindahan dan kesenangan di akhirat bersifat ke
kal.

C. MAKHLUK ALAM GHAIB

Karateristik Makhluk ghaib dan perbandingannya dengan Manusia, diantaranya:

1. Malaikat diciptakan sebelum Jin, dan Jin diciptakan sebelum Manusia


2. Malaikat diciptakan dari cahaya, Jin dari Api, dan Manusia dari tanah, ketig
anya memiliki jasad (jasmani).Malaikat, Jin, dan Manusia sama-sama berak
al, memiliki tingkatan, posisi, pengetahuan dan amalan yang berbeda-beda d
an bertingkat-tingkat.

3. Malaikat tidak memiki syahwat, tidak berjenis kelamin, tidak makan, sedan
gkan Jin dan Manusia sama-sama memiliki syahwat, berjenis kelamin, mak
an dan minum, berkeluarga, bereproduksi, melakukan pekerjaan dan istiraha
t, dan lain-lain

6
4. Tidak berwujud dan memiliki jasad
5. Keberadaan malaikat yang tidak dapat dirasa
6. Malaikat diciptakan dari cahaya

a. Malaikat merupakan makhluk gaib yang Allah SWT ciptakan dari nur (cahaya). Selain itu,
malaikat tidak memiliki gender yang spesifik baik perempuan ataupun laki-laki dan juga
tidak memiliki nafsu. Sehingga, malaikat merupakan salah satu ciptaan Allah yang sangat taat
dan juga patuh terhadap perintah Allah SWT.Tugas malaikat yakni menyampaikan wahyu
kepada para Nabi dan Rasul,Membantu para nabi dan kaum muslim,mengeksekusi azab
allah,mencatat amalan manusia,dsb.
b. Iblis. Bagi orang beriman, iblis dan setan merupakan musuh yang nyata (QS Yasin [36]:
60). Lantas, siapakah iblis dan setan itu? Kemudian, bagaimana pula perbedaannya? Iblis
dalam etimologi bahasa Arab diambil dari kata balasa yang artinya tidak mempunyai
kebaikan sedikit pun (man la khaira ‘indah). Sebagian pakar bahasa Arab ada pula yang
mengatakan diambil dari kata ablasa yang berarti putus asa. Hal ini dimaksudkan karena iblis
telah berputus asa dari rahmat Allah. Menurut riwayat, dahulu iblis bernama Naail atau
sebagian riwayat mengatakan Azazil. Setelah dikutuk Allah, ia dipanggil dengan nama iblis.
c. Syaitan. Adapun setan merupakan sifat dari iblis. Setan bukanlah makhluk, melainkan
sifat. Sama halnya dengan kata munafik atau fasik. Jadi, sebutan setan tidak hanya berasal
dari golongan jin saja, tetapi juga dari golongan manusia. Sebagaimana firman Allah, "Dan
demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi musuh, yaitu setan dari jenis manusia dan jin."
(QS al-An’am [6] :112). Dalam Majma’ al-Bahrain, klausul sya-thana disebutkan, setan
secara etimologi bahasa Arab diambil dari kata sya-tha-na yang bermakna menjauh. Ini
dimaksudkan mereka yang disebut setan jauh dari Allah dan menjauhkan orang beriman dari
Rabb mereka. Ja’far Syariatmadari dalam Syarh wa Tafsir Lughat Qur’an mendefinisikan,
setiap makhluk yang sangat susah menerima kebenaran dan hakikat baik dari golongan
manusia atau jin atau dari kalangan hewan sekalipun maka ia termasuk setan.
d. Jin. Satu bangsa seperti halnya bangsa manusia. Kendati iblis berasal dari golongan jin,
tidak seluruh jin menyesatkan. Ada pula di antara jin yang saleh dan beriman. Jadi, makhluk
berakal dari bangsa jin dan manusia sama-sama berpotensi untuk bisa menjadi setan.

7
Allah telah menciptakan jin terlebih dahulu sebelum menciptakan Adam yang menjadi
manusia pertama (QS al-Hijr [15]: 27). Jin telah menjadi penghuni pertama di muka bumi
sebelum manusia. Namun, bangsa jin sering melakukan pertumpahan darah dan kerusakan.

8
BAB III
KESIMPULAN

Hakikat alam gaib merupakan sesuatu yang sebenarnya terjadi dan nyata mengenai
alam gaib beserta apa yang ada didalam nya. Alam gaib juga merupakan dimensi atau alam
yang berada sama di dunia kita. Malaikat, iblis, dan Jin adalah mahluk penghuni dan penjaga
alam gaib. Dan sudah menjadi keharusan untuk kita mempercayai adanya mereka yang juga
merupakan bagian mahluk ciptaan Allah swt. Mereka memiliki tugas dan kewajiban masing-
masing yang sudah diperintahkan. Sebagai manusia kita tidak boleh mempunyai pikiran
bahwa kita hidup sendiri di dunia ini. Karena mereka ada namun tidak di dimensi ini.

9
DAFTAR PUSTAKA
Aep Saepulloh Darusmanwiati, M.A. 2015. Buku Pintar Alam Ghaib. QafMedia : Jakarta

Erwan Komara, M.Ag. 2011. Kajian Ilmiah Nilai-nilai Agama Islam,Panduan Kehidupan
Mahasiswa Muslim. USB-YPKP : CV Firman Bina Budhaya.

Aep Saepulloh Darusmanwiati, M.A. 2015. Mengintip Alam Ghaib;Rahasia


Malaikat,Jin,Setan menurut Alquran dan Sunnah. QafMedia : Jakarta

https://www.republika.co.id/berita/ndy3w96/perbedaan-iblis-setan-dan-jin

https://islam.nu.or.id/ubudiyah/nama-nama-keturunan-iblis-dan-tugas-tugasnya-SWNqG

10

Anda mungkin juga menyukai