MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kulia studi Al-Qur’an
dosen pengampu:
Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang mana berkat rahmat
dan hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Makalah yang kami buat ini di tujukan untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah studi al-qur’an yang berjudul MUKJIZAT AL-
QUR’AN.
makalah ini bisa bermanfaat bagi semua pembaca khususnya bagi kami selaku
penyususn makalah.
yang bekerja keras mulai dari persiapan sampai selesainya makalh ini. Tidak lupa
juga kepada pihak-pihak yang telah membantu baik dari fisik maupun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
A.Latar Belakang......................................................................................1
B.Rumusan Masalah.................................................................................2
C.Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................3
A.Pengertian Mukjizat..............................................................................3
B.Macam-Macam Mukjizat......................................................................4
A. Kesimpulan..........................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran islam dan pedoman hidup bagi
konsisten.
kendati Al- qur’an berbahasa arab tidak berarti semua orang arab atau orang
Bahkan para sahabat sendiri tidak sedikit yang mengalami kesulitan dalam
qur’an tidak cukup dengan kemampuan dalam bahasa arab saja, tetpi lebih dari
yang menjamin bukan manusia,tapi langsung Allah SWT sendiri. Dalam Al-
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Mukjizat
“Mukjizat” dalam kamus besar bahasa indoneesia diartikan sebagai
kejadian ajaib yang sukar di jankau kemampuan akal manusia. Pengertian ini,
mesti memiliki persamaan, tapi ia tidak sama persis dengan pengertian kata
tersebut dalam istilah agama islam. Kata “mukjizat” adalah bentuk isim fa’il
(nama pelaku) dari kata a’jaza yang berarti melemahkan atau menghilangkan
kemampuan seseorang untuk mendatangkan sesuatu, baik berupa pekerjaan,
pandangan atau pemahaman.
Mukjizat secara istilah didefinisikan oleh agama islam antara lain,
sebagai hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang
mengaku nabi, sebagai bukti kenabiannya yang di tantangkan kepada yang
ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa, namun meraka tidak
mampu memenuhi tantangan itu
Dari pengertian di atas maka kita dapat ambil kesimpulan bahwa suatu
perkara dapat dikatakan mukjizat, apabila memenuhi empat unsur berikut
Pertama, diluar kebiasaan.mukjizat adalah media utama bagi seorang
nabi untuk membuktikaan kepada kaumnya bahwa dia benar utusan Allah
SWT. oleh karena itu, mukjizat harus sesuatu yang tidak biasa jika mukjizat
adalah perkara yang biasa maka hal ini tidak akan menarik perhatian kaumnya
untuk mengimaninya.
Kedua, diberikan Allah SWT kepada nabi dan rosul. Mukjizat harus
berada ditangan seorang rosul jika terdapat perkara luar biasa. tetapi jika
bukan berada di tangan rosul maka perkara itu tidak dapat dianggap sebagai
mukjizat.
Ketiga, adanya tantangan. Suatu mukjizat harus disertai tantangan kepada
manusia untuk menandinginya. Dalam bahasa arab, tantanagn ini dikenal
dengan nama tahaddi, berarti suatu pekerjaan yang sengaja dilakukan untuk
menantang orang lain melakukan hal serupa dengan tujuan menunjukkan
kehebatannya.
3
Keempat, tidak dapat di tandingi siapapun. Syarat keempat ini berkaitan
erat dengan syarat ketiga yang di sebutkan sebelumnya. Sebagian melihatnya
kontradiktif karna memuat dua hal yang seakan bertentangan yaitu menantang
dan tidak dapat di
tandingi.akan tetapi, jika dicermati justru ini nilai kemukjizatan suatu
perkara. dia harus menantang manusia dan manusia tidak dapat
menandinginya.jika manusia dapat menandinginya maka perkara itu tidak
dapat disebut mukjizat.
Dapat dipahami bahwa kemukjizatan adalah sesuatu yang tak mungkin
ditandingi oleh manusia baik secara pribadi maupun kolektif. dia merupakan
sesuatu yang berbeda dengan kebiasaan, artinya tidak terikat oleh hubungan
sebab akibat yang dikenal oleh manusia. Iya merupakan pemberian Allah
SWT kepada nabinya sebagai bukti kebenaran risalah yang dibawanya.
B. Macam-Macam Mukjizat
Seperti jamak kita ketahui,mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT kepada
para nabinya ada 2 macam yaitu mukjizat hissi dan mukjizat maknawi.
1. Mukjizat hissi, ialah yang dapat dilihat oleh mata,, didengar oleh telinga,
dicium oleh hidung diraba oleh tangan dan dirasa oleh lidah. Tegasnya,
mukjizat hissi dapat dicapai dan dirasakan oleh panca indera. Mukjizat ini
sengaja di tunjukan atau di perlihatkan kepada manusia biasa, yakni mereka
yang tidak bisa menggunakan kecerdasan fikirannya, yang tidak cakap
pandangan hatinya dan yang rendah budi dan perasaannya.
2. Mukjizat Maknawi ialah mukjizat yang tidak mungkin dapat di capai
kekuatan panca indra, tetapi harus di capai dengan kekuatan “aql” atau
dengan kecerdasan pikiran. Karena itu mukjizat maknawi ini tidak mungkin
di ketahui kecuali orang yg berpikir sehat, bermata hati,berbudi luhur dan
yang suka menggunakan kecerdasan fikirannya dengan jernih serta jujur.
4
membuat orang arab pada saat itu kagum dan terpesona. Kehalusan
ungkapan bahasanya tidak ada yg dapat menandingi membuat banyak
diantara mereka yg akhirnya masuk islam. Seperti halnya dengan Umar bin
Khattab yg mulanya sangat memusuhi Islam akhirnya setelah mendengar
lantunan ayat suci AlQur’an dari adiknya beliau bersyahadat menyatakan
diri masuk islam. Dan sampe sekarang tidak ada yg dapat satu pun manusia
yg dapat membuat semisal Al-Qur’an.
2. Susunan Kalimat
Walauppun hadits qudsi, hadits Nabawi sama-sama keluar dari
mulut nabi, namun susunan kalimat dan bahasanya sangatlah berbeda.
Kalimat-kalimat dalam bahasa Al-Qur’an memiliki kualitas yg lebih
tinggih diantara yg lainnya. Dalam kalimat tersebut terkandung nilai-nilai
yg istimewah dan tidak akan pernah ada dari ucapan manusia.
4. Ketelitian Redaksinya
5
sebanyak 27 kali.
c. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yg
menunjukan akibatnya. Contonya: Al-infaq (infaq) dan Ar-ridha
(kerelaan) masing-masing sebanyak 73 kali.
d. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebab.
Contoh nya: Al- isrof (pemborosan) dan As-sur’ah (ketergesaan)
masing-masing sebanyak 23 kali.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
7
DAFTAR PUSTAKA