Ulumul Qur’an
Disusun Oleh:
1. YUNI ARINI
2. IKA ARISKA SARI
3. HENI PUSPITA SARI
4. MARIYANI
Penulis
Tim Penyusun
1
DAFTAR ISI
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keajaiban Islam berupa mukjizat yakni Al-Qur’an adalah hal yang luar biasa
berupa keajaiban yang terjadi pada diri seorang Nabi Muhammad Sholallahu
‘Alaihi Wasalam. Keajaiban ini bertujuan untuk melemahkan pendapat orang
kafir yang mengingkari kenabiannya.
Dengan adanya Al-Qur’an, pendapat-pendapat orang kafir yang menentang
kebenaran seorang Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasalam bisa
terbantahkan. Mukjizat Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasalam
merupakan keajaiban Islam yang menunjukan bahwa Islam adalah wahyu dari
Allah Subhanahu Wata’ala yang telah sempurna.
Al-Qur’an adalah mukjizat Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasalam
yang paling utama. Manusia sepanjang masa dapat menemukan, mempelajari
dan mengamalkan syariat islam yang ada didalamnya.
Mukjizat Al-qur’an adalah Kalamullah sehingga sampai detik ini tidak ada
manusia seorang pun yang bisa membuat buku yang setara dengan Al-qur’an
sebagai tandingannya.
Mukjizat Al-Quran juga merupakan firman Allah yang diwahyukan kepada
Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasalam melalui Malaikat Jibril dengan
lafal dan maknanya serta sangat berharga bagi umat seluruh umat Muslim hingga
saat ini. Di dalamnya terkandung petunjuk dan pedoman bagi umat manusia
dalam mencapai kebahagiaan hidup baik di dunia maupun akhirat.
B. Perumusan Masalah
1. Apa pengertian I’jaz dan Mukjizat?
2. Apa saja jenis – jenis Mukjizat?
3. Apa perbedaan Al-Qur’an dengan Mukjizat lainnya?
4. Apa saja sisi Mukjizat Al-Qur’an?
5. Apa Saja Tujuan Dan Fungsi Mukjizat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami pengertian I’jaz dan Mukjizat
2. Mengetahui jenis – jenis Mukjizat
3. Membedakan Al-Qur’an dengan Mukjizat lainnya
4. Mengetahui sisi Mukjizat Al-Qur’an
5. Mengetahui Tujuan Dan fungsi Mukjizat
3
BAB II
PEMBAHASAN
2. Mukjizat
Kata mukjizat dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai
“kejadian ajaib yang sukar dijangkau oleh kemampuan akal manusia”. Pengertian ini
tidak sama dengan pengertian kata tersebut dalam istilah agama Islam.
Kata mukjizat terambil dari kata bahasa arab (a’jaza) yang berarti
“Melemahkan atau menjadikan tidak mampu”. Pelakunya (yang melemahkan)
dinamai mu’jiz dan apabila kemampuannya melemahkan pihak lain amat menonjol
sehingga mampu membungkamkan lawan, ia dinamai mu’jizat.
Mukjizat didefinisikan oleh pakar agama Islam, antara lain, sebagai “Suatu hal
atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui seseorang yang mengaku nabi, sebagai
bukti kenabiannnya yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau
mendatangkan hal serupa, namun mereka tidak melayani tantangan itu”.
4
a. Unsur-Unsur yang menyertai mukjizat :
• Hal atau peristiwa yang luar biasa yang dimaksud dengan luar biasa adalah
sesuatu yang berada di luar jangkauan sebab dan akibat yang diketahui secara
umum hukum – hukumnya.
• Terjadi atau dipaparkan oleh seseorang yang mengaku nabi tidak mustahil
terjadi hal-hal diluar kebiasaan pada diri siapapun. Namun, apabila bukan dari
seorang Nabi, ia tidak dinamai mukjizat.
• Mengandung tantangan terhadap yang meragukan kenabian tentu saja
tantangan ini harus berbarengan dengan pengakuannya sebagai nabi, bukan
sebelum atau sesudahnya. Di sisi lain, tantangan tersebut harus pula
merupakan sesuatu yang sejlan dengan ucapan sang nabi.
• Tantangan tersebut tidak mampu atau gagal dilayani apabila yang ditantang
berhasil melakukan hal yang serupa, ini berarti bahwa pengakuan sang
penantang tidak terbukti. Perlu digaris bawahi disini bahwa kandungan
tantangan harus benar-benar dipahami oleh yang ditantang. Bahkan untuk
lebih membuktikan kegagalan mereka, biasanya aspek kemukjizatan masing-
masing adalah hal-hal yang sesuai dengan bidang keahlian umatnya.
5
B. Pembagian Jenis Mukjizat
1. Mu’jizat Material Indrawi
Artinya Mukjizat yang tidak kekal. Maksudnya mukjizat jenis ini hanya
berlaku pada Nabi selain Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wassalam dan
juga mukjizat ini hanya berlaku untuk jaman tertentu, kapan mukjizat tersebut
diturunkan. Oleh karena itu wajar kalau sifat mukjizat tersebut tidak kekal. Secara
umum dapat diambil contoh adalah mukjizat Nabi Musa Alaihisalam dapat
membelah lautan, mukjizat Nabi Daud Alaihisalam dapat melunakkan besi,mukjizat
Nabi Isa Alaihisalam dapat menghidupkan orang mati, mukjizat Nabi Ibrahim
Alaihisalam tidak hangus oleh api saat dibakar dan mukjizat-mukjizat nabi lainya.
2. Mukjizat Immaterial
Artinya Mukjizat ini bersifat kekal dan berlaku sepanjang jaman. Mukjizat
tersebut adalah al-Quran al-Karim. Hal ini, menurut Syahrur, karena Nabi
Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasalam (sebagai penerima mukjizat ini) adalah nabi
terakhir, sehingga mukjizatnya harus memiliki sifat abadi dan berlaku sampai dunia
ini hancur.
Secara lebih gamblang, Syahrur membedakan mukjizat Nabi muhammad
dengan nabi-nabi sebelumnya. Pertama, aspek rasionalitas kenabian Muhammad
yang berupa al-Quran dan al-sab’ul al-matsani mendahului pengetahuan inderawi,
yaitu dalam bentuk mutasyabih. Setiap jaman berubah, konsepsi-konsepsi al-Quran
masuk ke dalam wilayah pengetahuan inderawi, yang disebut sebagai takwil
langsung, yaitu kesesuaian antara teks pengetahuan terhadap hal inderawi. Kedua,
al-Quran memuat hakekat wujud mutlak yang dapat dipahami secara relatif, sesuai
dengan latar belakang pengetahuan, pada masa yang di dalamnya usaha pemahaman
al-Quran dilakukan. Ketiga, Kemukjizatan al-Quran bukan hanya bentuk redaksinya
saja, tapi juga kandungannya.
6
• Mukjizat Nabi sebelumnya di luar konteks isi risalah mereka dan tidak bersesuain,
karena fungsinya utamanya hanya untuk menguatkan kenabian atau
membuktikan bahwa mereka adalah utusan Allah Subhanahu Wata’ala Contoh :
menghidupkan orang mati, tongkat menjadi ular, tidak ada hubungan langsung
dengan isi kitab Taurat dan Injil. Sementara Al-Quran benar-benar mukjizat yang
bersesuaian dan menguatkan isi risalah kenabian.
2. Susunan Kalimat
Kendatipun Al-Qur-an, hadis qudsi, dan hadis nabawi sama-sama keluar dari
mulut nabi, tetapi uslub (gaya) atau susunan bahasanya sangat jauh
berbeda. Uslub bahasa Al-Qur-an jauh lebih tinggi kualitasnya bila dibandingkan
dengan lainya. Al-Qur-an muncul denganuslub yang begitu indah.
Didalam uslub tersebut terkandung nilai-nilai istimewa yang tidak akan pernah
ada ucapan manusia.
7
3. Hukum Illahi yang Sempurna
Al-Qur-an menjelaskan pokok-pokok aqidah, norma-norma keutamaan,
sopan-santun, undang-undang ekonomi, politik, sosial, dan kemasyarakatan, serta
hukum-hukum ibadah. Al-Qur-an menggunakan dua cara tatkala menetapkan
sebuah ketentuan hukum, yakni:
a. Secara global
Persoalan ibadah umumnya diterangkan secara global, sedangkan perincianya
diserahkan kepada ulama melalui ijtihad.
b. Secara terperinci
Hukum yang dijelaskan secara terperinci adalah yang berkaitan dengan utang
piutang, makanan yang halal dan yang haram, memelihara kehormatan wanita, dan
masalah perkawinan.
4. Ketelitian Redaksinya
Ketelitian redaksi Al-Qur-an bergantung pada hal berikut:
a. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya.
Kata `Hayat' (Hidup) dan `Maut' (Mati) masing-masing ditemukan sebanyak
145 kali. Kata `Al Nafa'a' (Manfaat) dan `Al Madharrat' (Madharrat) masing-masing
sebanyak 50 kali. Kata `Al Har' (Panas) dan `Al Bardu' (Dingin) masing-masing
sebanyak 4 kali. Kata `As Sholiha' (Kebajikan) dan `As Sayah' (Keburukan) masing-
masing sebanyak 167 kali. Kata `At Thoma'ninah' (Kelapangan/ Ketenangan) dan
`Adduk' (Kesempitan / Kekesalan) masing-masing sebanyak 13 kali. Kata `Arrobat'
(Cemas / Takut) dan `Arrogho' (Harap / Ingin) masing-masing sebanyak 8 kali. Kata
`Al Kafir' (Kafir) dan `Al Iman' (Iman) dalam bentuk difinite masing-masing
sebanyak 8 kali, sedang dalam bentuk indifinite masing-masing sebanyak 17 kali.
Kata `As Shufah' (Musim Panas) dan `As Syata' (Musim Dingin) masing-masing
sebanyak 1 kali. Kata `Dunya' (Dunia) dan `Akherat' (Hari Kemudian) masing-
masing sebanyak 115 kali. Kata Setan dan Malaikat masing-masing sebanyak 88 kali.
8
c. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang
menunjukan akibatnya.
Kata (Menafkahkan) dengan (Kerelaan) masing-masing sebanyak 73 kali. Kata
(Kekikiran) dan (Penyesalan) masing-masing sebanyak 12 kali. Kata (Orang-orang
kafir) dan (Neraka/ Pembakaran) ) masing-masing sebanyak 154 kali. Kata (Zakat/
Pensucian) dan (Kebajikan yang banyak) ) masing-masing sebanyak 32 kali. Kata
(Kekejian) dan (Murka) ) masing-masing sebanyak 26 kali. Kata `Al Rijs' (Godaan
Syaithan dan Najis) dan `Al Rejz' (Siksa yang pedih) masing-masing sebanyak 10 kali.
Kata `Ilm' (Mengetahui), `Ma'rifat' (Pengenalan Allah), dan `Iman' (Keyakinan)
masing-masing sebanyak 811 kali. Ini menunjukkan bahwa melalui pengenalan
kepada Allah dapat menghantarkan pada keyakinan yang teguh.
9
5. Berita tentang Hal-hal yang Gaib
Sebagaimana ulama mengatakan bahwa sebagian mukjizat Al-Qur’an itu
adalah berita gaib. Salah satu contohnya adalah Fir’aun, yang mengejar-ngejar Nabi
Musa. Hal ini, diceritakan dalam surat Yunus (10) ayat 92:
“Maka pada hari Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran
bagi orang-orang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia
lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami.”
Pada ayat itu ditegaskan bahwa badan Firaun akan diselamatkan Tuhan untuk
menjadi pelajaran bagi generasi berikutnya. Tidak seorang pun mengetahui hal
tersebut karena telah terjadi sekitar 1.200 tahun SM. Pada awal abad ke-19, tepatnya
pada tahun 1896 di lembah raja-raja Luxor Mesir, seorang ahli purbakala Loret
menemukan satu mumi, yang dari data-data sejarah terbukti bahwa ia Firaun yang
bernama Muniftahyang pernah mengejar Nabi Musa a.s. selain itu pada tanggal 8 Juli
1908, Elliot Smith mendapat izin dari pemerintah Mesir untuk membuka pembalut-
pembalut Firaun tersebut. Apa yang ditemukannya satu jasad utuh, seperti yang
diberitakan Al-Qur'an melalui Nabi yang ummy (tidak pandai membaca dan
menulis).
6. Isyarat-isyarat Ilmiah
Banyak sekali isyarat ilmiah yang ditemukan dalam Al-Qur-an misalnya:
a. Cahaya matahari bersumber dari dirinya dan cahaya bulan merupakan
pantulan. Terdapat dalam Q.S. Yunus [10]: 5.
b. Kurangnya oksigen pada ketinggian dapat menyesakan napas, hal ini terdapat
pada surat Al-An’am [6]: 25
c. Perbedaan sidik jari manusia. Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 4
d. Aroma/bau manusia berbeda-beda. Terdapat dalam surat Yusuf [12]: 94
e. Masa penyusuan yang tepat dan kehamilan minimal. Terdapat dalam surat Al-
Baqarah [2]: 233
f. Adanya nurani (super ego) dan bawah sadar manusia. Terdapat
dalam surat Al-Qiyamah [75]: 14
g. Yang merasakan nyeri adalah kulit. Terdapat dalam surat Al-Qiyamah [75]: 4
10
E. Tujuan Dan Fungsi Mukjizat
Allah menurunkan Al-qur’anitu memeiliki tujuan dan fungsi yaitu sebagai
petunjuk bagi umat islam. Selai itu I’jaz Al-qur’an memiliki tujuan tersendiri,
yaitu :
a) Tujuan Pengi’jazan Al-qur’an
Tujuan al-qur’an akan dapat di capai dengan pandangan realistik terhadap alam dan
dengan melaksanakan pokok-pokok akhlak serta hukum-hukum perbuatan.
11
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa ‘Mukjizat Al-Qur’an’ adalah mukjizat
yang paling besar karena merupakan kalam ilahi yang meliputi segala aspek
kehidupan dan merupakan sumber hukum yang utama bagi agama islam. Mukjizat
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasalam, untuk
dijadikan pedoman dan penghayatan bagi yang ingin selamat dunia akhirat.
Mukjizat Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi
Wassala., bertujuan untuk membuktikan kekuasaan Allah Subhanahu Wata’ala
kepada orang-orang yang tidak mempercayainya dengan cara menunjukan kekuatan
Allah Subhanahu Wata’ala dan menampakkan betapa lemahnya mereka (orang-
orang kafir).
Jadi mukjizat Al-Qur’an adalah firman Allah Subhanahu Wata’ala yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad Sholallahu ‘Alaihi Wasalam untuk pedoman
hidup umat manusia melalui malaikat Jibril sebagai bukti bahwa Nabi Muhammad
Sholallahu ‘Alaihi Wasalam adalah utusan Alllah.
2. Saran
Kami mneyadari bahwasannya kaya tulis kami ini sangat jauh dari sempurna,
maka dari itu kami mohon saran dan komrntanya bagi para pembaca agar karya
tulis yang kami buat akan lebih bagus kedepannya.
Dan kami berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca umumnya dan untuk kami khususnya..
12
DAFTAR PUSTAKA
Erlangga
12