Anda di halaman 1dari 15

MAKHLUK-MAKHLUK GHAIB DAN HAL-HAL YANG

SAM’IYYAT
Makalah ini di susun guna memenuhi tugas mata kuliah ilmu tauhid

Dosen pengampu:
Dr. Kamaluddin

Disusun oleh :
Balqis Mawadda Nur Madiah Harahap Rizki Khairani
0403222236 0403222137 0403222303

Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir


Fakultas Ushuluddin dan Studi Islam
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
2022
Kata Pengantar
Alhamdulillah, segala puja serta syukur atas segala nikmat yang tercurahkan kepada
kita sebagai hamba Tuhan yang memberi kita kesempatan untuk menghirup kembali udara
yang bebas. Yang memberi kita kemampuan untuk membaca, yang mengajarkan kita lewat
perantara-perantara-Nya seperti al-qolam.
Tak lupa dan luput pula, shalawat bertangkaikan salam, saya haturkan dan bingkiskan
khusus kepada baginda kita, Nabi Muhammad saw., sang pembawa rahmat untuk seluruh
alam. Makalah ilmiah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki
makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang “makhluk-makhluk ghaib
dan hal-hal yang samiyyat” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap
pembaca

Penulis Makalah. 22 Desember 2022

Kelompok 12

ii
Daftar isi

Kata pengantar ....................................................................................................................


Daftar isi..............................................................................................................................
Bab I Pendahuluan
A. . Latar belakang masalah...........................................................................................
B. . Rumusan masalah ...................................................................................................
C. . Tujuan .....................................................................................................................
Bab II Pembahasan
A. . Pengertian As-sami’yyat .........................................................................................
B. . Malaikat ..................................................................................................................
C. . Kitab suci ................................................................................................................
D. . Qada dan qadar .......................................................................................................
Bab III Penutup
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. . Saran .......................................................................................................................
Daftar pustaka

iii
Bab I
Pendahuluan

A. Latar belakang masalah


Dewasa ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari kalangan
umat islam sendiri, khususnya kaum muda. Mereka yang mengaku islam , justru
kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran (syariat) islam, pedoman islam dan lain sebagai
nya yang berkaitan dengan islam. Adapun juga yang mengetahui tentang pedoman islam
tetapi tidak mengamalkannya. Terlebih lagi menyangkut hal hal yang ghaib, ada yang
percaya ada juga yang tidak. Ada yang mengetahuinya tapi tidak memahami nya,
sehingga banyak yang salah mengartikan dan menjadi salah paham di karenakan kurang
nya pengetahun ataupun tidak mau bertanya dengan orang yang benar benar tepat.

B. Rumusan masalah
1. Apakah pengertian as sami’yyat ?
2. Apakah pengertian malaikat ?
3. Apakah pengertian kitab suci ?
4. Apakah pengertian qada dan qadar ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian as sami’yyat
2. Mengetahui pengertian malaikat
3. Mengetahui pengertian kitab suci
4. Mengetahi pengertian qada dan qadar

4
Bab II
Pembahasan
A. Pengertian as-sami’yyat
Assam’iyyat menurut bahasa berarti sesuatu yang ghaib yang hanya bisa diketahui secara
benar dengan cara ikhbari (berita yang didengar), yakni apa yang didengar dan diberitakan oleh
Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Atau dalam arti lain suatau perkara yang
tertera dalam al-Qur’an dan disebut dalam hadits Nabi saw sedangkan perkara itu tidak bisa
diterima oleh akal manusia biasa atau sesuatu yang ghaib yang tidak bisa ditangkap oleh panca
indra manusia biasa tapi harus dipercayai oleh setiap muslim akil dan baligh.
Hal yang menyangkut sam’iyyat ini banyak sekali diantaranya adanya para Malaikat,
kitab kitab yang diturunkan kepada para nabi, adanya qadha dan qadar, adanya mukjizat
mukjizat yang diberikan kepada para nabi, menyakini bahwa nabi Muhammad saw itu adalah
nabi terakhir dan nabi yang paling sempurna, adanya hari kiamat, siksa kubur, pahala dan dosa,
hari kebangkitan, hari dikumpulkan manusia di padang mahsyar, syafaat Nabi saw, hari
perhitungan, hari pertimbangan, telaga, jembatan (shirat), surga dan neraka, Arsy, Kursi, Lauhul
Mahfudh, penarikan Al-Qur’an, Isra’ Mi’raj, kehidupan para syuhada’ dalam kubur, dan lain
lainnya.
Semua ini adalah sam’iyyat atau perkara yang berhubungan dengan alam ghaib yang
tidak bisa ditangkap oleh panca indara manusia biasa, tidak bisa dilihat, tidak bisa diraba dan kita
hanya mendengar dari kitab suci yang diturunkan kepada Nabi saw dan hadisth beliau atau
semua yang telah diterangkan oleh para nabi sehubungan dengan perkara tadi.

B. Malaikat
Malaikat adalah makhluk ghaib, tidak dapat ditangkap oleh pancaindera manusia. Akan
tetapi,dengan izin Allah, malaikat dapat menjelmakan dirinya seperti manusia, seperti malaikat
jibril menjadi manusia di hadapan maryam.
Allah swt berfirman dalam QS. Maryam (19):17

َ ‫وحنَا ِإلَ ْي َها فَأ َ ْر‬


ْْ‫س ْلنَاْ ِح َجابًا دُو ِن ِه ْْم ِمن فَٱتَّ َخ َذت‬ َ ‫بَش ًَزا لَ َها فَتَ َمثَّ َْل ُر‬
‫س ِىيًّا‬
َ
Artinya :
“maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami
(jibril) kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang
sempurna.”

5
Malaikat di ciptakan dari cahaya dan tidak memerlukan apapun yang bersifat fisik
maupun jasmani, mereka menghabiskan waktunya siang malam hanya untuk beribadah
kepada Allah swt.
1. Sifat sifat malaikat
a) Selalu taat dan patuh kepada Allah
b) Senatiasa membenarkan dan melaksanakan perintah Allah
c) Memberi pertolongan kepada manusia
d) Membantu perkembangan rohani manusia
e) Mendorong manusia untuk berbuat baik
f) Mencatat perbuatan manusia
g) Melaksanakan hukuman Allah

Beriman kepada malaikat mempunyai konsekuensi terhadap seorang muslim.


Konsekuensinya, seorang muslim harus meyakini adanya kehidupan rohani yang harus di
kembangkan sesuai dengan dorongan para malaikat itu.
Selain para malaikat ada makhluk ghaib lain yang di ciptakan Allah yaitu setan. Setan di
ciptakan dari api. Berbeda dengan malaikat yang mendorong manusia untuk berbuat baik, kerja
setan adalah menyesatkan manusia. Kalau ada gerak di hati seseorang untuk berbuat jahat, itu
tandanya manusia tersebut mendapat bisikan dari setan. Jika ia ingin berbuat baik , itu indikasi
bahwa malaikat berhasil menyampaikan bisikannya pada manusia yang bersangkutan.
Gerak hati untuk melakukan perbuatan baik atau jahat di dalam diri seseorang ditimbang
dengan akalnya. Akal lah yang akan memberi keputusan. Keputusan akal menimbulkan
kehendak (will) pada diri manusia yang bersangkutan. Kehendak itu bebas (will free) memilih
mana yang akan di lakukan. Itulah sebabnya akal manusia perlu diisi dengan iman kepada wahyu
yang sengaja diturunkan Allah swt menjadi pedoman hidup manusia.
Nama nama malaikat dan tugasnya yang harus kita imani :
1. Malaikat jibril ( menyampaikan wahyu)
2. Mikail ( membagi rezeki)
3. Israfil ( meniup sangkakala)
4. Izrail (mencabut nyawa)
5. Raqib (mencatat amal perbuatan manusia)
6. Atid ( mencatat amal perbuatan manusia)
7. Munkar (menanyai manusia di dalam kubur)
8. Nakir ( menanyai manusia di dalam kubur)
9. Malik (menjaga neraka)
10. Ridwan (menjaga surga)

6
C. Kitab suci
Kitab kitab suci itu memuat wahyu Allah. Perkataan kitab yang berasal dari kata kerja
kataba (artinya ia telah menulis) memuat wahyu Allah. Perkataan wahyu berasal dari bahasa
arab: al-wahy. Kata ini mengandung makna suara,bisikan,isyarat,tulisan dan kitab. Dalam
pengertian yang umum wahyu adalah firman Allah swt yang disampaikan malaikat jibril kepada
rasul-Nya. Dengan demikian dalam perkataan wahyu yang terkandung pengertian penyampaian
firman Allah kepada orang yang dipilihNya untuk diteruska kepada umat manusia guna dijadikan
pegangan hidup. Firman Allah itu mengandung ajaran, petunjuk,pedoman yang diperlukan oleh
manusia dalam perjalana hidupnya di dunia ini menuju akhirat. Wahyu yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad sebagai rasulNya untuk disampaikan kepada umat manusia,semua terekam
dengan baik di dalam Al-Qur’an,kitab suci umat islam.
Al-Qur’an menyebut beberapa kitab suci misalnya Zabur yang diturunkan melalui Nabi
Daud, Taurat melalui Nabi Musa, Injil melalui Nabi Isa dan Al-Qur’an melalui Nabi
Muhammad. Namun dalam perjalanan sejarah, kecuali al-qur’an,isi kitab kitab suci itu telah
berubah, tidak lagi memuat firman firman Allah yang asli sebagaimana disampaikan malaikat
jibril kepada para rasul terdahulu. Taurat dan injil, misalnya, dapat dibuktikan telah
diubah,ditambah dan dikurangi isinya oleh tangan tangan manusia yang menjadi pemimpin atau
pemuka agama bersangkutan. Sebagai umat islam kita wajib meyakini adanya kitab kitab suci
yang memuat ajaran tauhid, ajaran keesaan Allah yang menjai esensi semua kitab kitab suci itu,
tidak lagi memuat firman firman Allah yang asli sebagaimana disampaikan malaikat jibril
kepada para rasul terdahulu. Taurat dan injil, misalnya, dapat dibuktikan telah diubah,ditambah
dan dikurangi isinya oleh tangan tangan manusia yang menjadi pemimpin atau pemuka agama
bersangkutan. Sebagai umat islam kita wajib meyakini adanya kitab kitab suci yang memuat
ajaran tauhid, ajaran keesaan Allah yang menjai esensi semua kitab kitab suci itu.
1. Kitab zabur
Zabur adalah nama kitab suci yang diberikan kepada Nabi Daud a.s. zabur berasal dari
kata zabora yazburu zabur, yang berarti menulis. Zabur juga disebut mazmur.
Allah swt berfirman:

ٔٓۙ َ‫الطٌ َْر ۚ َوأَ َل َّنا َل ُه ْال َح ِدٌْد‬


َّ ‫و َل َق ْد ٰا َت ٌْ َنا دَ ٗاودَ ِم َّنا َفضْ اًل ۗ ٌٰ ِج َبا ُل أَوِّ ِبًْ َم َع ٗه َو‬
Artinya :
Dan sungguh, telah Kami berikan kepada Dawud karunia dari Kami. (Kami berfirman),
"Wahai gunung-gunung dan burung-burung! Bertasbihlah berulang-ulang bersama
Dawud," dan Kami telah melunakkan besi untuknya,( Q.s Saba 34:10)

Kitab zabur berisi nyanyian, yaitu:


1. Nyanyian kebaktian untuk memuji Tuhan
2. Nyanyian perorangan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan
3. Ratapan ratapan jamaah

7
4. Ratapan dan doa individu atau perorangan
5. Nyanyian untuk raja
Isi pokok kitab zabur berisi tentang nyanyian yang berkisah tentang peristiwa dan
pengalaman hidup nabi daud a.s. pengalaman itu antara lain dosa,kejatuhan,pengampunan
dosa,suka cita akan kemenangan nabi daud terhadap musuh musuh nya dan kemuliaan Allah swt.
2. Kitab taurat
Taurat berasal dari bahasa ibrani, thora, artinya hukum. Kitab suci ini diturunkan Allah
swt kepada nabi musa a.s untuk umatnya bani israil.
Allah swt berfirman :
۟ ‫ب َو َج َع ْل ٰ َن ُه ُه ادى لِّ َبن ِٓى إِسْ ٰ َٓر ِءٌ َل أَ ََّّل َت َّتخ ُِذ‬
‫وا مِن ُدونِى َوك ا‬
‫ًٌِل‬ َ ‫ُوسى ْٱل ِك ٰ َت‬
َ ‫َو َءا َت ٌْ َنا م‬

Artinya :
(“Dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain
Aku,” Q.S Al-Isra:2)
Taurat merupakan salah satu dari tiga komponen yaitu thora,nabi’in,dan khaetubi’in. Tiga
komponen itu terdapat dalam kitab suci agama yahudi yang disebut biblia (al kitab) sedangkan
orang kristen menyebutnya Testment (perjanjian lama). Taurat yang terdapat di dalam perjanjian
lama ini terdiri dari 5 kitab yaitu:
1) Kitab kejadian
Kitab ini berisi kisah kejadan alam semesta, penciptaan nabi Adam a.s dan Hawa ke
bumi, serta kisah nabi Yusuf a.s.
2) Kitab keluaran
Kitab ini berisi kisah keluarnya bani israil dari penindasan fir’aun di mesir dibawah
pimpinan nabi Musa a.s. kitab ini juga menceritakan keberadaan nabi Musa a.s di padang tiah
(semenajung sinai) selama 40 tahun. Ketika itu nabi musa berdoa kepada Yahwe (Allah swt).
Dalam doa nabi Musa a.s Allah swt menurunkan 10 perintah :
a. Hormati dan cintai satu Allah
b. Sebutlah nama Allah dengan hormat
c. Kuduskanlah hari tuhan (hari sabat yaitu hari ke7 setelah bekerja selama enam hari dalam
seminggu
d. Hormatilah ibu dan bapakmu
e. Jangan membunuh
f. Jangan bercabul
g. Jangan mencuri
h. Jangan berdusta
i. Jangan ingin berbuat cabul

8
j. Jangan ingi memiliki barang orang lain dengan cara yang tidak halal

3) Kitab imamat
Kitab ini berisi himpunan syariat dalam agama yahudi
4) Kitab bilangan
Kitab ini berisi jiwa turunan 12 suku bangsa bani israil pada masa nabi musa a.s
5) Kitab ulangan
Kitab ini berisi ulangan kisah dikeluarkannya bani israil dari tanah mesir dan himpunan
syariat.

3. Kitab injil
Injil adalah kitab yang diturunkan kepada nabi isa a.s. kitab ini pada intinya berisi ajakan
kepada umat nabi isa untuk hidup menjauhi kerakusan dan ketamakan duniawi. Hal ini
dimaksudkan untuk meluruskan pandangan orang orang yahudi yang bersifat materialistis (
mementingkan kehidupan dunia )
Kitab injil yang ada sekarang sudah sangat berbeda dengan injil asli yang diturunkan
Allah. Dalam bentuknya yang sekarang ada sejumlah pengikut nabi isa yang memasukkan
karangannya kedalam kitab injil. Mereka adalah matius,markus,lukas,dan yahya.oleh karena itu
injil tersebut diberi nama menurut nama pengarangnya yaitu injil matius,injil markus,injil
lukas,injil yahya.
Pada mulanya terdapat kurang lebih 70 kitab injil. Injil sebanyak itu pada umumnya
membawakan isi yang simpang siur satu sama lain. Ketika diadakan pertemua gereja pada tahun
325 m, diputuskan hanya 4 injil diatas yang diakui gereja. Injil yang tidak diakui gereja disebut
Apocrypha (injil injil yang tertolak).
Adapun injil injil tersebut ialah injil petrus, injil orang orang mesir, injil ibrani, injil
thomas, injil barnabas,injil dua belas,injil yakobus,injil yudas iskarot,injil andreas dan
sebagainya.
Diantara kitab injil diatas, yang isinya mirip dengan kitab suci Al Qur’an adalah injil
barnabas yang berisi:
a) Yesus tidak disalib, yang disalib sebenarnya yudas iskarot yang diserupakan dengan yesus
oleh tuhan
b) Yesus bukan anak Allah, bukan pula tuhan tetapi dia seorang rasul Allah swt
c) Putra ibrahim yang disembelih karena perintah Allah adalah ismail bukan ishaq
d) Juru selamat atau ratu adil atau al masih yang dinantikan bukanlah yesus tetapi muhammad
saw

4. Kitab Al-Qur’an

9
Al-qur’an menurut bahasa berarti bacaan. Menurut istilah, al-qur’an adalah firman Allah
swt yang di wahyukan kepada nabi muhammad saw sebagai pedoman atau petunjuk hidup bagi
umatnya.
Diturunkannya al-qur’an selain sebagai pedoman hidup juga sebagai penyempurna dari
kitab kitab sebelumnya.
Al-qur’an mempunyai nama yang cukup banyak, yaitu :
a) Al-kitab
Allah swt berfirman

َ ٌ‫ٰ َذل َِك ْٱل ِك ٰ َتبُ ََّل َر‬


ّ ‫ْب ۛ فٌِ ِه ۛ ه اُدى لِّ ْلم‬
‫ُت‬
Artiya : (Kitab (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertakwa,) (Q.S Al-baqarah 2:2)

b) Al-furqan (pembeda)
Allah swt berfirman

‫ان َع ٰلى َع ْبدِهٖ لِ ٌَ ُك ْو َن ل ِْل ٰع َل ِمٌ َْن َن ِذٌْرا ا‬


َ ‫َت ٰب َر َك الَّذِيْ َن َّز َل ْالفُرْ َق‬
Artinya : Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-
Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam,( QS Al-Furqan:1)

c) Az zikr (peringatan)
Allah swt berfirman :

‫ون‬ ُ ‫ٱلذ ْك َر َوإِ َّنا َلهُۥ َل ٰ َحف‬


َ ‫ِظ‬ ِّ ‫إِ َّنا َنحْ نُ َن َّز ْل َنا‬
Artinya : Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya. (Q.s al hijr 15:9)

d) Al Huda (petunjuk)
Allah swt berfirman

ۚۚ ...‫ان‬ ٍ ‫اس َو َب ٌِّ ٰ َن‬


ِ ‫ت م َِّن ْٱلهُدَ ٰى َو ْٱلفُرْ َق‬ ِ ‫نز َل فٌِ ِه ْٱلقُرْ َءانُ ُه ادى لِّل َّن‬
ُ ٓ ‫ان ٱلَّذ‬
ِ ‫ِى أ‬ َ ‫ض‬َ ‫َشهْرُ َر َم‬
Artinya : Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu
dan pembeda (antara yang hak dan yang batil). (QS. Al Baqarah: 185)
e) An- Nur (cahaya)
Allah swt berfirman
ّ ٰ ‫ َو َم ۡن لَّمۡ ٌَ ۡج َع ِل‬...
‫ّللاُ َل ٗہ ُن ۡورا ا َف َما َل ٗہ م ِۡن ُّن ۡو ٍر‬
Artinya : (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia
mempunyai cahaya sedikitpun. (QS. An-Nur 24:40)

10
f) Al-Bayyinah ( bukti yang nyata)
Allah swt befirman
ْ
ۚۙ ‫ال َب ٌِّ َن ُة‬ ‫ب َو ْال ُم ْش ِر ِكٌ َْن ُم ْن َف ِّكٌ َْن َح ٰ ّتى َتأْتِ ٌَ ُه ُم‬
ِ ‫َل ْم ٌَ ُك ِن الَّ ِذٌ َْن َك َفر ُْوا مِنْ اَه ِْل ْالك ِٰت‬
Artinya : Orang-orang yang kafir dari golongan Ahli Kitab dan orang-orang musyrik tidak
akan meninggalkan (agama mereka) sampai datang kepada mereka bukti yang
nyata. ( Q.s Al-Bayyinah 98:1)

Al-Qur’an memiliki banyak kelebihan jika dibandingkan dengan kitab-kitab sebelumnya


yaitu:
1) Segi keaslian Al-qur’an
Selama 14 abad lebih kitab suci Al-qur’an tidak mengalami perubahan sedikitpun baik
segi tulisan maupun isi kandungannya.
2) Segi isi Al-qur’an
Dari segi isi ini Al-qur’an mencakup hal yang lebih luas dari kitab sebelumnya,karena
Al-qur’an membahas tentang akidah,ibadah,muamalah,akhlak karimah,hukum dan lain
sebagainya.
3) Segi susunan bahasanya
Al-qur’an diturunkan dalam bahasa arab,keindahan gaya bahasa ini hanya dapat
dirasakan oleh orang yang paham terhadap sastra arab.
4) Segi misi yang di emban
Kitab-kitab suci sebelum Al-qur’an berlaku sementara dan hanya berlaku untuk umat
tertentu. Sedangkan Al-qur’an berlaku untuk selama-lamanya dan untuk semua manusia.
Oleh sebab itu kitab zabur,taurat,dan injil dikatakakan temporer dan lokal, sedangkan Al-
qur’an dikatakan abadi dan universal.

D. Qada dan Qadar


Menurut bahasa (etimologi) qada berarti:
- Perintah, sebagaimana tertera dalam ayat 23 surah Al-Isra
ٓ َّ ِ‫ُّك أَ ََّّل َت ۡع ُب ُد ٓو ْا إ‬
ُ‫َّل إٌَِّاه‬ َ ‫َو َق‬
َ ‫ض ٰى َرب‬
Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia...(QS
Al-Isra [17]:23)

- Menetapkan, seperti dalam ayat 4 surah Al-Isra

ِ ‫ض ٌْ َنآ إِ َل ٰى َبن ِٓى إِسْ ٰ َٓر ِءٌ َل فِى ْٱل ِك ٰ َت‬


‫ب‬ َ ‫َو َق‬
Dan telah Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu...(QS Al-Isra [17]:4)

11
- Menghendaki, makna ini mengacu pada ayat 117 surah Al-Baqarah.
ُ‫ض ٰ ٓى أَمْرا ا َفإِ َّن َما ٌَقُو ُل َلهُۥ ُكن َف ٌَ ُكون‬
َ ‫َوإِ َذا َق‬
dan bila Dia berkehendak (untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya
mengatakan kepadanya: "Jadilah!" Lalu jadilah ia.(QS. Al-Baqarah [2]:117)

- Menjadikan,sebagaimana dijumpai dalam ayat 12 surah fussilat.

ٍ ‫ض ٰىهُنَّ َسب َْع َس ٰ َم َوا‬


ِ ٌ‫ت فِى ٌَ ْو َم‬
‫ْن‬ َ ‫َف َق‬
Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa...(QS fussilat [41]:12)

Qadar,disebut dalam Al-Qur’an dalam bentuk yang bermacam-macam dan banyak pula
artinya. Namun,pada umumnya qadar mengandung pengertian, kekuasaan Allah untuk
menentukan ukuran,susunan,dan aturan terhadap sesuatu,sebagaimana disebutkan dalam Al-
Qur’an surah Al-Ra’d [13] ayat 8, surah Al-Hijr [15] ayat 21,dan surah Al-Qamar [54] ayat 49.
Ayat-ayat tersebut diterjemahkan sebagai berikut.

- “...Dan segala sesuatu pada sisi-Nya ada ukurannya.” (QS Ar-Ra’d [13]:8)

- “Dan tidak ada sesuatupun melainkan pada sisi Kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak
menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” (QS Al-Hijr [15]:21)

- “Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS Al-Qamar


[54]:49)
Dari ayat-ayat tersebut yang dimaksud dengan qadar atau takdir ialah suatu peraturan
tertentu yang telah dibuat oleh Allah swt. Untuk segala sesuatu yang terjadi di alam semesta
dengan kehendak Allah dan ketetapan hukum Allah yang telah ditentukan sebelumnya dan
berjalan sesuai dengan aturan yang dibuat Allah.
Qada menurut istilah (terminologi) mencakup pengertian antara lain:

- Qada keputusan Allah swt., tentang segala sesuatu atau rencana yang telah diputuskan (
Umar Hasyim,1985).

- Qada adalah hukum Allah yang telah dia tentukan untuk alam semesta ini, dan Dia
jalankan untuk alam ini sesuai dengan konsekuensi hukum-Nya dari sunah-sunah yang
Dia kaitkan antara akibat dengan sebab-sebabnya, semenjak Dia menghendakinya
sampai selama-lamanya. Maka setiap apa yang terjadi di alam ini adalah berdasarkan
takdir yang mendahuluinya.
Qadar dalam pengertian istilah ( terminologi) ialah perwujudan dari ketentuan-ketentuan
Allah swt., yang telah ada sejak zaman azali. Qadar dapat diartikan pula, suatu peraturan umum
yang telah ditetapkan Allah untuk menjadi dasar alam ini, di mana terdapat hubungan sebab
akibat.

12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Assam’iyyat menurut bahasa berarti sesuatu yang ghaib yang hanya bisa diketahui
secara benar dengan cara ikhbari (berita yang didengar), yakni apa yang didengar dan
diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya dalam Al-Qur’an dan As-Sunnah. Hal yang menyangkut
sam’iyyat ini banyak sekali diantaranya adanya para Malaikat, kitab kitab yang diturunkan
kepada para nabi, adanya qadha dan qadar, dan lain sebagainya.
Malaikat dalam Islam, merupakan makhluk mulia, halus dan mengagumkan yang
diciptakan Allah dari cahaya dan terpelihara dari maksiat. Mereka bukan laki laki atau
perempuan, tidak kawin, tidak berketurunan, tidak beribu dan berbapak, tidak tidur dan tidak
makan dan minum. ada sepuluh nama malaikat yang wajid bagi setiap muslim mengetahuinya
yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Ridhwan, Malik, Raqib, ’Atid, Munkar, Nakir.
Kitab suci adalah kitab yang mengandung firman Allah yang suci dan bersih dari
kesalahan dan campur tangan manusia yang kotor, diturunkan kepada para nabi dan rasul
melalui Malaikat untuk disampaikan kepada manusia. Diantara sekian banyak kitab kitab suci
Allah, hanya ada 4 kitab suci yang wajib diketahui oleh setiap muslim yaitu: Taurat diturunkan
kepada Nabi Musa as, Injil diturunkan kepada Nabi Isa as, Zabur kepada Nabi Dawud as dan
Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Qadha adalah penentuan Allah yang tidak bisa berubah kepada makhlukNya berupa
kebaikan atau keburukan sejak dari azali atau dari zaman yang tidak bermula berdasarkan dari
kebijaksanaa-Nya yang tanpa batas dan ilmu Nya yang Maha Tinggi sedangkan Qadar adalah
perkara yang diciptakan Allah sesuai dengan kehendak dan pengetahuan-Nya, kemudian
ditetapkan dalam azali atau zaman yang tidak bermula.

B. Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, insyaAllah kedepannya
penulis akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber
sumber yang lebih banyak dan tentunya dapat dipertanggung jawabkan.

13
DAFTAR PUSTAKA
1. . https://hasanassaggaf.wordpress.com/2010/06/02/samiyyat-alam-ghaib/
2. . Supadie, Didiek Ahmad .2011. Pengantar Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo
3. . Ali, Mohammad Daud. 2011. Pendidikan Agama Islam. Jakarta : Raja Grafindo
4. . Ibrahim T., Darsono. 2009. Membangun Akidah dan Akhlak. Solo : PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri

14
15

Anda mungkin juga menyukai