MALAIKAT
Disusun Oleh:
Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Kec. Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW yang kami harapkan syafaatnya di yaumul akhir kelak.
Sehingga atas limpahan nikmat sehat-Nya baik fisik maupun akal pikiran penulis dapat
menyusun makalah yang berjudul Malaikat dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
Pada makalah ini diuraikan mengenai tugas, karakter Malaikat, cara mengimani dan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Aqidah Akhlak II.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju
kesempurnaan serta kami berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca.
Kelompok 4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB 1................................................................................................................................4
PENDAHULUAN............................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN...............................................................................................................5
a) Pengertian Ghaib....................................................................................................5
c) Karakteristik Malaikat............................................................................................6
BAB III.............................................................................................................................9
PENUTUP........................................................................................................................9
A. KESIMPULAN......................................................................................................9
B. SARAN.................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, ia menjadi perantara antara Allah
dengan rasul-Nya, ia adalah makhluk yang taat dan suci. Malaikat secara umum
karena dengan seizin Allah malaikat juga dapat menampakkan diri dalam wujud
manusia dan terjadi ketika mendapatkan tugas dari Allah untuk menyampaikan
perintahNya. Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Misalnya
yaitu meyakini secara pasti bahwa Allah mempunyai para malaikat yang
diciptakan dari nur atau cahaya tidak pernah mendurhakai apa yang Allah
perintahkan kepada mereka dan mengerjakan setiap yang Allah titahkan kepada
kehidupan individu dan sosial serta pengalaman akhlak terpuji dan menghindari
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari makhluk ghaib?
BAB II
PEMBAHASAN
a) Pengertian Ghaib
Secara etimologi kata ghaib berasal dari bahasa Arab ghaba-yaghibu-ghaiban-
ghiyaban-wamughiban yang berarti tidak tampak. Dan persamaan katanya yang
artinya: yang tersembunyi, tertutup, dan lawan katanya yang artinya hadir, dan
tajalli artinya nampak nyata. Dalam kamus besar bahasa Indonesia ghaib
diartikan sebagai sesuatu yang tersembunyi, tidak kelihatan, abstrak, lenyap dan
tidak diketahui sebab-sebabnya. Jika dilihat dengan pendekatan semantik kata
ghaib berarti yang tak terlihat dan lawan katanya adalah shahadah yang berarti
terlihat. Murtadha Muthahari mendefinisikan kata ghaib berarti tersembunyi dari
tangkapan panca indera, penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman dan
rasa.
Dari pendapat para ahli bahasa dan ahli tafsir dapat di kategorikan keghaiban itu
sesungguhnya adalah hal-hal yang tidak dapat diindera oleh panca indera
manusia, yang tidak dapat diketahui oelh ilmu dan fikirannya atau hal-hal yang
tak berada dibawah panca indera dan tak dapat pula diharapkan dari fikiran
sederhana akan tetapi ia diketahui melalui pemberitaan nabi. Dari berbagai
penertian yang disampaikan oleh beberapa pendapat maka dapat diambil
pengertian bahwa ghaib adalah segala sesuatu yang tersembunyi yang tertutup
dari indera dan ilmu manusia tidak diketahui hakekatnya dan hanya diketahui
oleh Allah dan tidak diketahui oleh siapapun kecuali orang yang telah dipilih-
Nya dengan melalui pemberitaan-Nya.
Semua yang dikategorikan sebagai perkara ghaib adalah termasuk bagian dari
kebenaran ilmiah yang tidak layak diingkari oleh manusia, sekalipun hal itu
terjadi diluar jangkau alat inderawi manusia maupun pengetahuan cemerlang
yang biasa dapat dijangkau oleh akal pikiran dan kesadaran tetapi semua perkara
dikategorikan ghaib merupakan kenyataan yang pasti sudah pasti kebenarannya.
Dunia ini adalah arena dimana Allah mewujudkan kemauan-Nya melalui
peristiwa alam tetapi kehidupan adalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha
Abadi. Maka selama ilmu pengetahuan hanya menekankan pada sudut pandang
positifistik bahkan meterialistik maka tidak akan menembus misteri kehidupan.
Sebagaian dari hal-hal yang ghaib ini bersangkutan dengan kehidupan di alam
barzah yakini kehidupan sesudah mati dan sebelum kebangkitan dihari kiamat,
kebangkitan dan padang mahsyar, pendapat lain mengatakan bahwa diantara
alam ghaib itu ialah malaikat, jin, arsh(singgasana Allah) dan lauh dan mahfud.
c) Karakteristik Malaikat
Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah Swt yang bersifat ghaib,
yangmana tidak bisa dilihat oleh kasat mata, oleh karena itu maka kita kembali
lagi kepada pedoman hidup yakni kitab suci al-Quran.
Dibeberapa ayat disebutkan sifat dan wujud malaikat , diantaranya:
1. Mulia, seperti dalam Surah Abasa:15-16, ditangan para penulis (malaikat).
Yang mulia lagi berbakti.
2. Bukan laki-laki/ perempuan, ataupun bukan pula anak Allah. QS Shaffat149-
151, Tanyakan (Ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir
Mekkah): Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka
anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa
perempuan dan mereka menyaksikannya(nya)? Ketahuilah bahwa
sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan:
Allah beranak, dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang
berdusta.
3. Wajahnya menawan, seperti yang terdapat dalam Surat Al-Najm 5-6, Yang
diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal
yang cerdas dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa
yang bagus dan perkasa).
4. Mempunyai sayap. QS. Fathir(35): 1, Segala puji bagi Allah pencipta langit
dna bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utasan (untuk
mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa
yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.
5. Tidak makan dan tidak juga minum. QS. Adz-Dzariyat (51): 24-28,
Sudahkah sampai kepadamu Muhammad cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu
malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (ingatlah) ketika mereka masuk ke
tempatnya lalu mengucapkan: Salaaman, Ibrahim menjawab: Salaamun
(kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal . Maka ia pergi dalam diam-
diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.
Lalu hidangankannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: Silahkan anda
makan. (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim meresa takut
kepada mereka . Mereka berkata: Janganlah kamu takut, dan mereka
memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang
alim (Ishak).
6. Tidak punya lelah. QS al-Anbiya:20, Mereka selalu bertasbih malam dan
siang tiada henti-hentinya.
7. Dapat berubah wujud, seperti yang dikisahkan al-Quran tentang Maryam,
ibu Nabi Isa, dalam Surah Maryam:16-19, Dan ceritakanlah kisah Maryam
didalam al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat disebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya)
dari mereka: lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya. Maka ia menjelma
dihadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam berkata: Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan
yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa. Ia (Jibril) berkata:
Sesungguhnya aku ini hanyalah utusan Tuhanmu,untuk memberimu seorang
anak laki-laki yang suci.
8. Selalu takut kepada Allah Swt. QS. Ali Imran:18. Allah menyatakan
bahwasannya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang
menegakkan keadilan, Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang
berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.
9. Mereka dikenal sebagai makhluk yang paing taat beribadah. QS Al-Anbiya:
27, Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintahNya.
Diantara ibadah-ibadah malaikat adalah sebagai berikut:
a. Bertasbih, QS. Al-Syura: 5. Hampir saja langit itu pecah dari sebelah
atas (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih serta
memuji Tuhan-Nya dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang
ada dibumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha
Pengampun lagi Penyanyang.
b. Sholat, QS Shaffat : 165, Dan sesungguhnya Kami benar-benar bershaf-
shaf (dalam menunaikan perintah Allah).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Secara etimologi kata ghaib berasal dari bahasa Arab ghaba-yaghibu-ghaiban-
ghiyaban-wamughiban yang berarti tidak tampak. Dan persamaan katanya yang
artinya: yang tersembunyi, tertutup, dan lawan katanya yang artinya hadir, dan
tajalli artinya nampak nyata. Dalam kamus besar bahasa Indonesia ghaib
diartikan sebagai sesuatu yang tersembunyi, tidak kelihatan, abstrak, lenyap dan
tidak diketahui sebab-sebabnya. Jika dilihat dengan pendekatan semantik kata
ghaib berarti yang tak terlihat. kebangkitan dan padang mahsyar, pendapat lain
mengatakan bahwa diantara alam ghaib itu ialah malaikat, jin, arsh(singgasana
Allah) dan lauh dan mahfud.
B. SARAN
Penulis menyadari sepenihnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Demikian yang dapat penulis paparan mengenai makalah beriman
kepada Malaikat, tentunya makalah kami masih banyak kekurangan karana
terbatasnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu , penulisa akan melengkapi
kekurangan tersebut dengan berpedoman pada sumber-sumber bacaan , kritik,
dan saran dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
4. Sumber https://rumaysho.com/19379-syarhus-sunnah-beriman-kepada-
malaikat-01.html