Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN AQIDAH ISLAM II

MALAIKAT

Disusun Oleh:

NOVITA ALIFIA ( 1900031009)

WINDI DWI ASTUTI (2000031153)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN

Jl. Ringroad Selatan, Kragilan, Tamanan, Kec. Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta

hidayahNya sehingga kami diberi kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan

makalah ini. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW yang kami harapkan syafaatnya di yaumul akhir kelak.

Sehingga atas limpahan nikmat sehat-Nya baik fisik maupun akal pikiran penulis dapat

menyusun makalah yang berjudul “Malaikat” dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Pada makalah ini diuraikan mengenai tugas, karakter Malaikat, cara mengimani dan

hikmah beriman kepada Malaikat.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Aqidah Akhlak II.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu kami

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan menuju

kesempurnaan serta kami berharap makalah ini bermanfaat bagi penulis maupun

pembaca.

Klaten, 14 Maret 2021

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB 1................................................................................................................................4

PENDAHULUAN............................................................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah..................................................................................................4

C. Tujuan.....................................................................................................................5

BAB II...............................................................................................................................5

PEMBAHASAN...............................................................................................................5

a) Pengertian Ghaib....................................................................................................5

b) Pengertian, Keistimewaan, dan Tugas Malaikat....................................................6

c) Karakteristik Malaikat............................................................................................6

d) Pengejawantahan Iman Kepada Malaikat, Hubungan Spiritual yang normatif,


dan negatif dengan malaikat..........................................................................................8

BAB III.............................................................................................................................9

PENUTUP........................................................................................................................9

A. KESIMPULAN......................................................................................................9

B. SARAN.................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................10
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia, ia menjadi perantara antara Allah

dengan rasul-Nya, ia adalah makhluk yang taat dan suci. Malaikat secara umum

bertugas sebagai utusan Allah Swt untuk menyampaikan firman-firman-Nya.

Malaikat adalah makhluk yang istimewa meskipun merupakan makhluk rohani

karena dengan seizin Allah malaikat juga dapat menampakkan diri dalam wujud

manusia dan terjadi ketika mendapatkan tugas dari Allah untuk menyampaikan

perintahNya. Iman kepada malaikat adalah rukun iman yang kedua. Misalnya

yaitu meyakini secara pasti bahwa Allah mempunyai para malaikat yang

diciptakan dari nur atau cahaya tidak pernah mendurhakai apa yang Allah

perintahkan kepada mereka dan mengerjakan setiap yang Allah titahkan kepada

mereka. Sehingga kita diharapkan beriman kepada malaikat-malaikat Allah

dengan menunjukkan ciri-ciri atau tanda-tanda perilaku seorang dalam realitas

kehidupan individu dan sosial serta pengalaman akhlak terpuji dan menghindari

akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari makhluk ghaib?

b. Bagaimana pengertian, keistimewaan, dan tugas malaikat?

c. Bagaimana karakteristik malaikat?

d. Bagaimana pengejawantahan iman kepada malaikat, hubungan spiritual yang

normatif, dan negatif dengan malaikat?


C. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian makhluk ghaib

b. Menjelaskan pengertian, keistimewaan, dan tugas malaikat

c. Menjelaskan karakteristik malaikat

d. Menjelaskan mengenai pengejawantahan iman kepada malaikat, hubungan

spiritual yang normatif, dan negatif dengan malaikat

BAB II

PEMBAHASAN

a) Pengertian Ghaib
Secara etimologi kata ghaib berasal dari bahasa Arab ghaba-yaghibu-ghaiban-
ghiyaban-wamughiban yang berarti tidak tampak. Dan persamaan katanya yang
artinya: yang tersembunyi, tertutup, dan lawan katanya yang artinya hadir, dan
tajalli artinya nampak nyata. Dalam kamus besar bahasa Indonesia ghaib
diartikan sebagai sesuatu yang tersembunyi, tidak kelihatan, abstrak, lenyap dan
tidak diketahui sebab-sebabnya. Jika dilihat dengan pendekatan semantik kata
ghaib berarti yang tak terlihat dan lawan katanya adalah shahadah yang berarti
terlihat. Murtadha Muthahari mendefinisikan kata ghaib berarti tersembunyi dari
tangkapan panca indera, penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman dan
rasa.

Dari pendapat para ahli bahasa dan ahli tafsir dapat di kategorikan keghaiban itu
sesungguhnya adalah hal-hal yang tidak dapat diindera oleh panca indera
manusia, yang tidak dapat diketahui oelh ilmu dan fikirannya atau hal-hal yang
tak berada dibawah panca indera dan tak dapat pula diharapkan dari fikiran
sederhana akan tetapi ia diketahui melalui pemberitaan nabi. Dari berbagai
penertian yang disampaikan oleh beberapa pendapat maka dapat diambil
pengertian bahwa ghaib adalah segala sesuatu yang tersembunyi yang tertutup
dari indera dan ilmu manusia tidak diketahui hakekatnya dan hanya diketahui
oleh Allah dan tidak diketahui oleh siapapun kecuali orang yang telah dipilih-
Nya dengan melalui pemberitaan-Nya.

Semua yang dikategorikan sebagai perkara ghaib adalah termasuk bagian dari
kebenaran ilmiah yang tidak layak diingkari oleh manusia, sekalipun hal itu
terjadi diluar jangkau alat inderawi manusia maupun pengetahuan cemerlang
yang biasa dapat dijangkau oleh akal pikiran dan kesadaran tetapi semua perkara
dikategorikan ghaib merupakan kenyataan yang pasti sudah pasti kebenarannya.
Dunia ini adalah arena dimana Allah mewujudkan kemauan-Nya melalui
peristiwa alam tetapi kehidupan adalah manifestasi dari Tuhan Yang Maha
Abadi. Maka selama ilmu pengetahuan hanya menekankan pada sudut pandang
positifistik bahkan meterialistik maka tidak akan menembus misteri kehidupan.

Sebagaian dari hal-hal yang ghaib ini bersangkutan dengan kehidupan di alam
barzah yakini kehidupan sesudah mati dan sebelum kebangkitan dihari kiamat,
kebangkitan dan padang mahsyar, pendapat lain mengatakan bahwa diantara
alam ghaib itu ialah malaikat, jin, arsh(singgasana Allah) dan lauh dan mahfud.

b) Pengertian, Keistimewaan, dan Tugas Malaikat


Maalaikat merupakan makhluk ciptaan allah yang memiliki kesamaan
degan manusia yaitu untuk beribadah kepada Allah. Malaikat harus duyakini
keadaanya, karena yakin terhadap malaikat merupakan rukun iman yang
kedua. Malaikat diciptakan oleh Allah dari cahaya (Nur). Malaikat adalah
makhluk yang taat kepada Allah dan mereka senang mencari atau
mengelilingi majlis dzikir. Malaikat juga mempunyai kemampuan untuk
mengubah bentuk seperti manusia maupun yang lainya. Ada beberapa ulam
yang memiliki pendapat yang berbeda tentang malaikat : pertama, kata
malaikat berasal dari kata malik yang berarti “yang memiliki” yang kedua
berasal dari kata malkum yang berarti “yang bertindak dengan kekerasan”.
Menurut Ibnu Sina, malaikat merupaknn substansi yang sangat sederhana,
hidup, berbicara dan berakal menjadi perantara makhluk dengan Tuhan.
Malaikat berfungsi sebagai utusan penyampaian wahyu, sebagai pengawas
manusia, sebagai pencatat semua perbuatan manusia, yang mendatangkan azab
kepada orang zalim serta mereka yang mengingkari ayat- ayat allah.

Nama malaikat yang mempunyai tugas -tugas tertentu


Malaikat Jibril : meyampaikan wahyu
Malaikat mikail : mendatangkan rizki
Malaikat israfil : meniup sangkakala
Malaikat izroil : mencabut nyawa
Malaikat munkar dan nakir : menanyakan didalam kubur
Malaikat raqib atid : mencatat amal baik dan buruk
Malikat malik : mejaga pintu neraka
Malikat ridwan : mejaga pintu surge.
Sebagai makhluk yang istimewa dihadapan Allah malikat memiliki
keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain
1. adanya pernyataan dari Allah bahwa malaikat merupakan makhluk yang
mulia
2. allah mengkaitkan keimananya degan keimanan kepda malaikat
3. allah mengkaitkan dirinya dengan para malaikat dan persaksian keesaanya.
4. allah mengkaitkan shalawatnya dengan para malaikat.
5. malaikat makhluk yang tidak pernah melakukan maksiat.

c) Karakteristik Malaikat
Malaikat merupakan salah satu makhluk ciptaan Allah Swt yang bersifat ghaib,
yangmana tidak bisa dilihat oleh kasat mata, oleh karena itu maka kita kembali
lagi kepada pedoman hidup yakni kitab suci al-Qur’an.
Dibeberapa ayat disebutkan sifat dan wujud malaikat , diantaranya:
1. Mulia, seperti dalam Surah Abasa:15-16, “ditangan para penulis (malaikat).
Yang mulia lagi berbakti.”
2. Bukan laki-laki/ perempuan, ataupun bukan pula anak Allah. QS Shaffat149-
151, “ Tanyakan (Ya Muhammad) kepada mereka (orang-orang kafir
Mekkah): “Apakah untuk Tuhanmu anak-anak perempuan dan untuk mereka
anak laki-laki, atau apakah Kami menciptakan malaikat-malaikat berupa
perempuan dan mereka menyaksikannya(nya)?’ Ketahuilah bahwa
sesungguhnya mereka dengan kebohongannya benar-benar mengatakan:
‘Allah beranak,’ dan sesungguhnya mereka benar-benar orang yang
berdusta.”
3. Wajahnya menawan, seperti yang terdapat dalam Surat Al-Najm 5-6, “Yang
diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat. Yang mempunyai akal
yang cerdas dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli (rupa
yang bagus dan perkasa).”
4. Mempunyai sayap. QS. Fathir(35): 1, “Segala puji bagi Allah pencipta langit
dna bumi, yang menjadikan Malaikat sebagai utusan-utasan (untuk
mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa
yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”
5. Tidak makan dan tidak juga minum. QS. Adz-Dzariyat (51): 24-28,
“Sudahkah sampai kepadamu Muhammad cerita tentang tamu Ibrahim (yaitu
malaikat-malaikat) yang dimuliakan? (ingatlah) ketika mereka masuk ke
tempatnya lalu mengucapkan: “Salaaman, Ibrahim menjawab: ‘Salaamun
(kamu) adalah orang-orang yang tidak dikenal . ‘ Maka ia pergi dalam diam-
diam menemui keluarganya, kemudian dibawanya daging anak sapi gemuk.
Lalu hidangankannya kepada mereka. Ibrahim lalu berkata: Silahkan anda
makan.’ (Tetapi mereka tidak mau makan), karena itu Ibrahim meresa takut
kepada mereka . Mereka berkata: Janganlah kamu takut, dan mereka
memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak yang
alim (Ishak).”
6. Tidak punya lelah. QS al-Anbiya:20, “ Mereka selalu bertasbih malam dan
siang tiada henti-hentinya.”
7. Dapat berubah wujud, seperti yang dikisahkan al-Qur’an tentang Maryam,
ibu Nabi Isa, dalam Surah Maryam:16-19, “ Dan ceritakanlah kisah Maryam
didalam al-Quran, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu
tempat disebelah timur, maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya)
dari mereka: lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya. Maka ia menjelma
dihadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
Maryam berkata: ‘Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan
yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa.’ Ia (Jibril) berkata:
‘Sesungguhnya aku ini hanyalah utusan Tuhanmu,untuk memberimu seorang
anak laki-laki yang suci.”
8. Selalu takut kepada Allah Swt. QS. Ali Imran:18. “Allah menyatakan
bahwasannya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak disembah), yang
menegakkan keadilan, Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga
menyatakan yang demikian itu). Tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang
berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
9. Mereka dikenal sebagai makhluk yang paing taat beribadah. QS Al-Anbiya:
27, “Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka
mengerjakan perintah-perintahNya.”
Diantara ibadah-ibadah malaikat adalah sebagai berikut:
a. Bertasbih, QS. Al-Syura: 5. “Hampir saja langit itu pecah dari sebelah
atas (karena kebesaran Allah) dan malaikat-malaikat bertasbih serta
memuji Tuhan-Nya dan memohonkan ampunan bagi orang-orang yang
ada dibumi. Ingatlah, bahwa sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha
Pengampun lagi Penyanyang.”
b. Sholat, QS Shaffat : 165, “Dan sesungguhnya Kami benar-benar bershaf-
shaf (dalam menunaikan perintah Allah).”

d) Pengejawantahan Iman Kepada Malaikat, Hubungan Spiritual yang


normatif, dan negatif dengan malaikat
Beriman kepada malaikat ialah mempercayai bahwa Allah SWT
mempunyaimakhluk yang gaib bernama Malaikat yang tidak pernah durhaka
kepadanya, yangsenantiasa melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baik
dan secermat-cermatnya.Untuk mengetahui dan mengimani wujud malaikat,
seseorang dapat menempuh duacara, Pertama melalui akhbar yang disampaikan
oleh Rasulullah ‫ﷺ‬baik berupa Al-Qur’an maupun Sunnah. arena
kita mengimani kebenaran duasumber tersebut, tentu dengan sendirinya kita
mengimani isi berita dari kedua sumbertersebut. Dan kedua, kita dapat
mengetahui dan mengimani wujud Malaikat lewatbukti-bukti nyata yang ada
dalam alam semesta yang menunjukkan bahwa Malaikatitu ada. Misalnya,
Malaikat Maut yang ditugaskan Allah ‫ﷻ‬untuk mencabut nyawamanusia,
dapat kita buktikan wujudnya lewat bukti nyata peristiwa kematian yangdialami
oleh umat manusia. Begitu juga Malaikat Jibril yang bertugas
menyampaikanwahyu kepada Rasul, di antaranya kepada Nabi Muhammad
‫ﷻ‬, dapat kita buktikanwujudnya dengan melihat bukti nyata wahyu yang
diturunkan itu, yaitu kitab suci Al-Qur’anul Karim.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Secara etimologi kata ghaib berasal dari bahasa Arab ghaba-yaghibu-ghaiban-
ghiyaban-wamughiban yang berarti tidak tampak. Dan persamaan katanya yang
artinya: yang tersembunyi, tertutup, dan lawan katanya yang artinya hadir, dan
tajalli artinya nampak nyata. Dalam kamus besar bahasa Indonesia ghaib
diartikan sebagai sesuatu yang tersembunyi, tidak kelihatan, abstrak, lenyap dan
tidak diketahui sebab-sebabnya. Jika dilihat dengan pendekatan semantik kata
ghaib berarti yang tak terlihat. kebangkitan dan padang mahsyar, pendapat lain
mengatakan bahwa diantara alam ghaib itu ialah malaikat, jin, arsh(singgasana
Allah) dan lauh dan mahfud.

B. SARAN
Penulis menyadari sepenihnya bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan. Demikian yang dapat penulis paparan mengenai makalah beriman
kepada Malaikat, tentunya makalah kami masih banyak kekurangan karana
terbatasnya ilmu pengetahuan. Oleh karena itu , penulisa akan melengkapi
kekurangan tersebut dengan berpedoman pada sumber-sumber bacaan , kritik,
dan saran dari para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA

1. Ahmad Warson Munawwir, al-Munawwir Kamus Besar Bahasa Arab, Pusaka


Progresif, Yogyakarta, 1984, hlm.1024-1025

2. Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa, Kamus Bahasa Indonesia, Bakti


Pusaka, Jakarta,1990, hlm.248

3. Murtadha Muthahhari, Rahasia-Rahasia Ruhani, terj. Pandurespati, Pusaka


Inter Masa, Jakarta,2003, hlm.125-126.

4. Sumber https://rumaysho.com/19379-syarhus-sunnah-beriman-kepada-

malaikat-01.html

5. Muhammad Thayyib an-Najjari, “Mu’jizat al-Qur’an; Pemberitaan Gaib al-


Quran”, internet,www. Quran. Comtek. Org

6. Imran A.Manan, Pelbagai Masalah Tauhid Populer, PT. Bina Ilmu,


Surabaya,1982, hlm 21

7. https://www.w-islam.com /2014/05/2080/karakteristik –malaikat-dalam- al-


quran/

Anda mungkin juga menyukai