KAJIAN TEORITIK
A. Definisi Manajemen
Manajemen berasal dari kata kerja bahasa inggris “to manage” yang
memimpin).1 Pandangan ini jika dilihat dari aspek leksikal memiliki kesamaan
bahasa Inggris yakni berasal dari kata kerja (verb) “to manage” yang identik
dengan kata “to control” dan “to handle”.2 To manage means to bring about,to
the process of deciding what todo and then gettingit done trought the effective
use of resources.3
dalam mencapai tujuan dengan sumberdaya yang ada secara efektif dan
bertanggung jawab. 4
1
Mulyono, Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan, (Yogyakarta : Ar-
Ruzz Media,2008), h. 16
2
AS. Hornby, Oxford advanced Leaner’s Dictionary of Current English, (London :
Oxford University Press, 1987), h.517
3
Michael Amstrong, Armstrong’s Handbook of management and Leadership : A
Guide to Managing for Result, ( London : Kogan Page Limited, 2009), h.3
4
Sukarji dan Umiarso, Manajemen dalam Pendidikan Islam, (Jakarta : Mitra Wacana
Media, 2014), h. 13
32
batasan, diantaranya Pertama, John A. Wagner III & John R. Hollenbeck yang
organizations such that common purposes are identified, worked toward, and
enterprise.9 Definisi ini mengandung dua kata kunci sebagai proses akhir
dalam pencapaian tujuan organisasi yaitu efektif dan efisien yang memiliki
yang benar”.10
semua sumber daya organisasi untuk mencapai sasaran organisasi yang sudah
ditetapkan.12
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
9
Harold koontz, dkk., Management, ( New York : McGraw-Hill Book Company,
1980), h.7
10
Lebih detailnya dalam hal ini lihat dalam Peter F. Drucker, Innovation and
Entrepreneurship, ( New York : Herper & Collins, 1985)
11
Nanang Fatah, Landasan Manajemen Pendidikan, (Bandung : Remaja
Rosdakarya,2001), h.1
12
James AF. Stoner, dkk, Peterj. : Alexander Sindoro, (Jakarta : Prenhallindo,
1996).h. 7
13
Malayu S.P Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Bumi
Aksara,2008), h.1-2.
34
al-idarah. Dr. Abdul Wahhab sebagaimana dikutip oleh Ahmad ibnu Daud al-
14
Wibowo, Manajemen Perubahan, (Jakarta : Rajawali Pres, 2008),h. 10
15
Oemar Hamalik, Manajemen Pengembangan Kurikulum , (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 16.
16
Ahmad ibnu Daud al-Muzjaji, 2000, ، ( مقد مة االدارة االسال ميةJeddah-
SaudibArabia), Cet. 1., h. 37-38
17
Ibid.
35
mencapai tujuan organisasi.18 Kata al-tadbir yang terdapat di dalam ayat ayat
Artinya : “ Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian ( urusan ) itu
naik kepadanya dalam satu hari yang kadarnya seribu tahun menurut
perhitunganmu”(Q.S. Al-Sajdah,[32]:(5))20
Dalam dua ayat tersebut kata yudabbiru al-amra yang berarti mengatur
urusan ; mengatur dalam artian dengan tepat dan profesional, bukan seperti
pada waktu sejarah awal manajemen 7000 tahun yang lalu yang menyebutkan
hanya sedikit atau bahkan tanpa teori, dan hampir tidak terdapat penyebaran
ide dan praktik. Tata laksana pengaturan dan menjalankan urusan yang
Sukarji dan Umiarso, Manajemen dalam Pendidikan Islam, ( Jakarta : Mitra
18
keteraturan, keserasian dan kerapian mulai dari tingkat yang paling sederhana
hingga yang kompleks. Hal ini dapat di lihat pada proses bergantinya malam
dan siang yang teratur, bergiliran dan tidak ada diantara keduanya yang
ayat 71:
Artinya :
Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku, jika Allah menjadikan untukmu malam
itu terus menerus sampai hari kiamat, siapakah Tuhan selain Allah yang akan
mendatangkan sinar terang kepadamu? Maka apakah kamu tidak mendengar?
(Q.S. al-Qashash,[28]:(71)).22
22
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.394
23
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah sebuah kajian Historis dan
Kontemporer, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.219
24
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.23
25
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.255
37
: Artinya
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
orang yang rugi.” (Q.S. Ali-Imran,[3]:(85)).26
bersifat bebas nilai serta hanya berorientasi pada pencapaian manfaat duniawi
semata.27
dengan teori lain adalah fokus dan konsen teori Islam terhadap segala variabel
26
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h. 60
27
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op Cit., h.219
28
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.220
38
dalam Islam kecuali ada nilai atau etika yang melingkupinya, sebagaimana
itu banyak juga para ahli menggunakan istilah manpower management, bahkan
untuk lebih memperluas kajian sehingga lebih bersifat universal dan tidak
mengarah pada satu bidang pekerjaan tertentu.33 Sumber daya manusia menurut
Shetty dan Vernon B. Bucher (1985) dalam Nanang Fatah terkandung aspek :
komitmen.34
29
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Op.Cit., h.235
30
Emeron Edison, Human Resource Development (Pengembangan Sumber Daya
Manusia),(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 3
31
A. Sihotang, Manajemen Sumber Daya Manusia ( Jakarta : PT. Pradnya Paramita,
2007), h. 5
32
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Manajemen Sumber Daya Manusia Bidang
pendidikan, (Jakarta : Rajawali Pers, 2016), h. 2
33
Ibid.
34
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, ( Bandung : Rosda Karya,
1997), h. 13
39
sebagai sumber daya manusia utama yang memberi kontribusi bagi pencapaian
35
TjuTju Yuniarnih dan Suwanto, Manajemen Sumber daya manusia ( Teori, Aplikasi
dan Isu penelitian)( Bandung : Alfabeta, 2013), h. 1
36
Ibid.
37
Ibid.
38
Ibid., h. 2
39
Sculer Randall S, Dowling, Peter J Smart, John P & Huber, Vadral, Human
Resource Management in Australia. (Anatarmom-wsw: Harper Education Publiser, 1992), h.
16
40
aspek tentang bagaimana orang bekerja dan dikelola dalam organisasi. Ini
sumber SDM ( perencanan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, dan
dasar konsep yang kuat, yang diambil dari ilmu perilaku dan dari manajemen
daya manusia.41
41
Veitzal Rivai dan Eva J. Sagala, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
perusahaan : Dari Teori ke Praktik, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h.1
42
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 3
43
TjuTju Yuniarnih dan Suwanto, Loc Cit., h. 1
44
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, ( Erlangga : Jakarta, 2012),
h. 24
42
Kegiatan Manajemen
Visi
Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen :
Perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
sumber daya manusia, penggerakan dan pengawasan
Operasional
Pelaksana Pekerjaan
Tindakan Pelaksana Pekerjaan
Pengetahuan, Ketrampilan, Kemampuan, dan Persyaratan-
Persyaratan Pekerjaan Lain
43
memberikan hasil kerja yang efektif. Pada tingkat strategik, pengelola sumber
datang.45
Dalam berbagai referensi umum, ada dua istilah yang perlu dibedakan
dimaknai sebagai suatu program, kebijakan, dan praktik yang mengatur tenaga
para pekerja di unit organisasi kerja untuk dapat bekerja secara lebih baik.46
1. Perencanaan SDM
tempat yang tepat serta melakukan tugas yang sesuai yang diharapkan.47
45
Ibid., h. 24
46
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto,Op.Cit., h.21
47
Sedarmayanti, Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia,
(Bandung : Refika Aditama,2017), h. 39
44
Pakar Definisi
Arthur Sherman; George Human Resource Planning (HRP) is the process of
bohlader & Scott Snel anticipating and making provision for the movement
(1996) of people into, within, and out of an organization. Its
purpose is its recruitment, selection, training, carrer
planning, and other activities, to deploy these
resource as effectively as possible, where and when
the are needed, in order to accomplih the
organization ‘ goals.”
William B.Werther, Jr. & Human Resource Planning (HRP) systematically
Keith Davis (1993) forecast an organization future demand for, and
supply of, employees. By estimating the number and
type of employees that will be needed, the human
resource department can better plan its recruitment,
selection, training, carrer planning, and other
activities.”
Cynthia D. Fisher; Lyle F. “human resource planning is the process through
Scoenfeldt & James B.Shaw which organizational goals, as put forth in mission
48
Ibid., h. 41
49
Ibid., h. 39
50
Wirawan Msl, Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia, (Jakarta :
Rajagrafindo Persada,2015), h. 42
45
terletak pada awal sebelum kegiatan yang dilakukan, maka posisi perencanaan
terlelak pada awal sekali sebelum kegiatan atau fungsi lain dilakukan.
baik, ialah :
melibatkan semua pihak, karena rencana hanyalah sebagai alat dan bukan
tujuan sehingga melalui rencana yang dibuat dengan baik dapat mencapai
tujuan perusahaan;
46
bidangnya.
4. Perencanaan yang baik perlu adanya kombinasi antara top down dan
bottom up ;
5. Perencanaan disusun harus didasarkan pada data yang akurat dan telah
10. Tersedia celah-celah untuk pada suatu saat tertentu terpaksa dilakukan
penyimpangan
faktor ketidakpastian;
tenaga kerja di masa depan, baik dalam jumlah dan kualifikasinya untuk
mengisi berbagai jabatan dan untuk memperoleh tenaga kerja yang sesuai
a. Tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai dalam satu kurun waktu
b. Tenaga kerja bukan hanya dilihat dari segi jumlah dan tugasnya, tetapi
Tahap yang paling kritis dari perencanaan sumber daya manusia adalah
penyusunan program, untuk itu ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam
ditentukan.
(c) antisipasi besarnya biaya; (d) kelayakan teknis dari tindakan dan (e)
51
Veitzal Rivai Zainal, Islamic Human Capital, ( Jakarta : Rajawali Pers, 2014), h. 44
48
Kemungkinan dampaknya.
Reaktif Proaktif
Luas
Sempit
Informal Formal
menganalisis kebutuhan organisasi dan SDM dalam kondisi selalu berubah dan
menentukan apa yang dapat dicapai dengan SDM yang tersedia.58 Aspek pokok
berubah.
3. Tujuan jangka pendek dan jangka panjang dengan penekanan pada rencana
jangka panjang.
tersedianya SDM.
57
Sedarmayanti, Op Cit., h. 44
58
Sedarmayanti, Op Cit., h. 40
59
Sedarmayanti, Op Cit., h. 39-40
51
Dengan perencanaan SDM jelas, tegas dan akurat maka setiap pegawai
2. Kepentingan Organisasi
3. Kepentingan Nasional
pemerintah.61
60
Donni Juni Priansa, Op.Cit., h. 51
61
Sedarmayanti,Op Cit.,h.44
52
Tabel 2.2
Filosofi Perencanaan SDM62
NO Filosofi Penjelasan
1. Berfikir ke Depan Jika kita bicara perencanaan maka kita akan
mendiskusikan hal-hal yang terjadi di masa
depan.
2. Mengontrol Masa Perencanaan SDM dapat meramalkan apa yang
Depan akan terjadi di masa yang akan datang.
Perencanaan yang baik akan mendorong
penetapan SDM yang lebih dini sehingga
perencanaan SDM yang baik merupakan
gambaran bagaimana mengkontrol kebutuhan
SDM di masa depan
3. Proses Peramalan Perencanaan SDM merupakan proses
peramalan. Sehingga penyusunan yang ada
merupakan gambaran sederhana dari ramalan
tentang masa depan.
4. Pengambilan Perencanaan SDM membutuhkan adanya
keputusan secara pengambilan keputusan yang terpadu antara
Holistik semua level pekerjaan dan level structural
organisai sehingga keputusan yang diambil
merupakan sinergitas dari berbagai kepentingan.
5. Prosedur Formal Perencanaan SDM merupakan suatu prosedur
formal yaitu proses pengambilan keputusan
bersama yang dituangkan dalam dokumen
formal.
1. Perubahan demografi
2. Perubahan teknologi
62
Donni Juni Priansa, Op Cit., h. 53
53
akurat.
masa yang akan dating dengan anggapan persedian SDM yang ada
b. Petunjuk Praktis
c. Metode Delphi
jangka panjang.
d. Skenario
63
Sedarmayanti, Op Cit., h. 39
54
e. Peramalan unit
f. Simulasi Komputer
Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu
dibuat : (a) analisis pekerjaan, (b) deskripsi pekerjaan, dan (c) spesifikasi
pekerjaan
Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia
untuk untuk mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan: (a) peramalan
kebutuhan tenaga kerja, (b)analis terhadap kebutuhan tenaga kerja, (b)
analisis terhadap kebutuhan tenaga kerja (work force analysis).
64
Sedarmayanti, Op Cit., h. 49
55
Fleksibiliti.
Pertimbangan-pertimbangan hukum.
b. Metode Rekrutmen
No Metode Penjelasan
1 Teori Deret Menentukan jumlah Pegawai yang bekerja atas beban kerja
yang bervariasi setiap harinya. Misalnya berapa jumlah
pewancara yang diperlukan apabila datangnya pelamar
tidak teratur atau tidak dapat dipastikan
2 Sampel Pengontrolan daftar inventaris pembukuan,kesimpulan ciri-
ciri populasi pegawai dan tingkat reabilitas yang khusus.
3 Program Linear Menentukan sumber-sumber yang jarang dalam kebiasaan
yang umum dalam suatu organisasi. Memilah-milah calon
pegawai melalui simbol-simbol atau variabel-variabel yang
diterima untuk menjadi linier
4 Teori Keputusan Badan eksekutif yang menetapkan langsung calon mana
yang direkrut dan berapa banyak jumlah pekerja yang
dibutuhkan
5 Korelasi Membandingkan korelasi fungsional departemen, terisi satu
apakah menyebabkan terganggu departemen yang lain.
6 Teori Permainan Metode ini menyajikan rekrutmen melalui persaingan
antara pelamar kerja.
7 Metode Nomor Ukuran dari turun naiknya harga, jumlah kegiatan
Indeks organisasi dikaitkan dengan suatu periode, disajikan dalam
nomor verbal
8 Analisis Rentetan Penafsiran penarikan pegawai, biaya pelatihan, dan
Waktu produksi, dalam suatu periode
9 Simulasi Pengetesan pekerja melalui suatu simulasi proses pekerjaan
rutin dalam jangka pendek atau pada waktu tes.
10 Teknik Reviu Member gambaran kepada calon pegawai yang diterima
Program Evaluasi tentang jaringan kejadian dan kegiatan kerja, penetapan
sumber-sumber, pertimbangan waktu dan ongkos,
menyusun jaringan, dan saluran kritik dari prosedur
rekrutmen.
11 Stastik Chart Menentukan kelas-kelas departemen dengan kualifikasi
56
ada
Melalui advertasi.
C. Proses seleksi
d. seleksi administratif
e. Melakukan tes
development ) sebagai “ a major HRM function that consists not only of T & D
pekerjaan saat ini. Orientasinya adalah saat ini dan membantu karyawan
pekerjaan.67
65
Mondy, R. W., & Noe, R. M. (2005). Human Resorce Management, ( 9th Ed.).
Massachusetts : Prentice –Hall, h. 202
66
Rothwel & Sredl, dalam Dubois, D. D. & Rothwell, W. J. (2004). Competency-
Based Human Resource Management, Palo Alto, California: Davies-Black Publishing, h. 9.
67
Ivancevich, J. M. (2007), Human resource management, (10th Ed.). New York:
McGraw-Hill/Irwin, h.399
59
Tabel 2.4
Tujuan Pengembangan SDM Secara Internal
No Tujuan Penjelasan
1. Meningkatkan Produktivitas kerja pegawai dalam organisasi terkait dengan
Produktivitas kualitas maupun kuantitas kerja yang dihasilkannya.
Kerja. Peningkatan produktivitas kerja pegawai dapat dilakukan
melalui pengembangan SDM. Pengembangan SDM dalam
organisai akan meningkatkan kemampuan manajerial, ke
mampuan berpikir, kemampuan teknis pegawai.
a. Kemampuan manajerial.
Kemampuan untuk mengatur atau memanajemen suatu
prosedur pekerjaan sehingga dapat berjalan dengan baik
dan sesuai dengan rencana
b. Kemampuan Berpikir
Merupakan kemampuan pegawai untuk dapat
menggunakan pikirannya dalam pekerjaan sehingga
individu pegawai bukanlah sebuah benda yang dapat
diperintah apa saja, namun merupakan pegawai yang
memiliki akal dan pikiran untuk dikembangkan
c. Kemampuan teknis
merupakan kemampuan pegawai dalam menggunakan
perlengkapan dan peralatan yang ada di dalam organisasi.
2 Melakukan Pengembangan SDM, baik di level manajerial maupun
Efisiensi operasional dalam suatu organisasi bertujuan untuk
meningkatkan efisiensi. Efisiensi organisasi sangatlah
penting untuk meningkatkan daya saing organisasi ditengah
persaingan dengan organisasi lain. Efisiensi dapat berupa
68
Donni Juni Priansa, Op. Cit., h. 148
60
Tabel. 2.5
Tujuan Pengembangan SDM Secara Eksternal
No Tujuan Penjelasan
1. Tuntutan pelanggan Pegawai yang mampu mengemban
pekerjaanya dengan professional akan
mampu memenuhi kebutuhan pelanggan
sehingga pelanggan merasa puas
2. Globalisasi Pegawai berorientasi global menjadi
kebutuhan strategis untuk meraih
keberhasilan tingkat global
3. Persaingan Pengembangan SDM yang tepat mampu
menghasilkan SDM yang berkompetensi
yang dapat bersaing dengan SDM organisasi
lain
4. Semakin Tingginya Pengembangan SDM diperlukan agar
Biaya Pegawai organisasi mampu memperkerjakan pegawai
dalam jumlah yang ramping namum mampu
mengemban pekerjaan yang lebih banyak
dan efektif.
69
Donni Juni Priansa, Op Cit., h. 151
63
berikut ini :
Tabel 2.6
Prinsip Pengembangan SDM
No Prinsip Penjelasan
1. Motivasi Tingginya motivasi yang dimiliki oleh pegawai mendorong
pegawai untuk semakin cepat dan sunggunh-sungguh dalam
mempelajari perilaku, pengetahuan, ketrampilan, maupun
beradaptasi dengan organisasi. Motivasi tersebut timbul dari
dorongan diri senidri (internal) maupun dorongan dari luar dirinya
(eksternal). Motivasi eksternal muncul dari adanya program
kesejahteraan pegawai, gaji akan meningkat, dan berbagai insentif
lainnya. Pengembangan SDM harus berhubungan dengan motivasi
pegawai, sehingga pegawai akan terlibat dengan baik dalam proses
perkembangan SDM.
2. Laporan Hasil pengembangan SDM dapat dijadikan sebagai bahan informas
kemajuan untuk mengetahui bagaimana perbandingan antara pegawai pada
saat sebelum mendapat pengembangan, dan pegawai pada saat
setelah memperoleh program pengembangan. Perbandingan
tersebut dapat bersifat positif dan negative, artinya pengembangan
pegawai tersebut apakah dapat meningkatkan produktivitas,
efektivitas, dan efesiensi kerja pegawai, atau sebaliknya.
3. Latihan Pegawai pada dasarnya dapat menguasai pengetahuan dan
ketrampilan yang baru. Untuk itu, diperlukan program
pengembangan SDM yang diatur secara cermat dan tepat sehingga
program pengembangan SDM yang diberikan mampu dipraktekkan
dalam pekerjaan. Pengembangan SDM yang lebih efektif adalah
dengan latihan yang dapat meningkatkan kemampuan dan keahlian
praktik yang dimilik pegawai. Pengembangan SDM melalui latihan
ini membutuhkan pengorbanan waktu dan biaya yang tidak sedikit,
namun hasil yang diperoleh akan lebih efektif sesuai dengan
kebutuhan organisasi dan pegawai.
4. Perbedaan Perbedaan individu perlu dijadikan pijakan dalam melaksanakan
individu program perkembangan SDM. Perbedaan tersebut bukan perbedaan
jenis kelamin, status social, ekonomi tetapi perbedaan tingkat
70
Donni Juni Priansa, Op.Cit., h. 151
64
yang mencakup:
Gambar 2.5
Tes Pendahuluan
Transfer Atas
Promosi
Karyawan Dilatih/
Dikembangkan Tindak Lanjut
65
suksesi kepemimpinan
71
Sedarmayanti, Op. Cit., h. 132
72
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op. Cit., h. 39
66
nilai, baik secara individu, kelompok dalam organisasi bisnis maupun non
profit.
Esensi dari manajemen multi buday terletak pada komunikasi, baik melalui
komunikasi yang sesuai dengan kasus-kasu yang dihadapi. Dibawah ini adalah
contoh model komunikasi multi budaya, seperti diragakan oleh Gambar 2.6.
Imbalan
ganjaran
Nilai Komunikasi
Kepercayaan
67
(imbalan).73
prinsip disiplin belajar (yang disebut “the fifth discipline”). Kelima prinsip
73
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op. Cit., h. 41
68
setiap disiplin akan tampak pada proses learning itu sendiri secara berangkai.
keadaan lingkungan .
dan sekaligus membuat pikiran secara terbuka serta dapat menerima pikiran
orang lain
focus dan energi dalam learning. Shared vision dapat digunakan untuk
masa depan yang akan dicari dan akan diciptakan. Hal tersebut diraih
kemampuan dan bakat yang lebih besar dari sejumlah anggota tim secara
interaksi yang tidak dipahami. Lebih jauh, team learning ini akan
mengembangkan pola interaksi yang bersifat dialog, tidak saling tekan dan
Disiplin ini menolong kita agar dapat melihat bagaimana sistem itu dapat
langkah yang lebih serasi dengan berbagi proses yang lebih luas secara
74
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op.Cit., h. 44
71
KESADARAN
SIKAP DAN Wilayah
DAN
KEYAKINAN perubahan yang
KEPEKAAN
Abadi (Siklus
belajar yang
dalam)
KEAHLIAN
DAN
KEMAMPUAN
3) Model Benchmarking
Winardi, 1997:178)
mengenai proses (legalitas ini diikat dalam etika benchmarking yang diatur
Merinci/ Merencanakan
Mengadaptasi/ Studi yang
Memodifikasi Bersangkutan
(menyempurnakan)
Menganalisis Mengumpulkan
75 Data dan Suwatno, Op. Cit., h.data
Tjutju Yuniarsih 48
Pengecekan Laksanakan
73
“kemanajemenannya” yang lengkap dan teruji dengan baik. Konsep ini sukses
diartikan sebagai tempat yang sebenarnya, tempat di mana kejadian terjadi atau
tempat dimana produk, jasa pelayanan dibuat. Karena itu gemba terdapat
dimana-mana.
bahwa cara hidup kita, apakah kehidupan kerja, kehidupan social, kehidupan
kecil bertahap, berguna (berlawanan dengan inovasi yang drastic, yang sekali
gebrak dan berbiaya tinggi). Kaizen adalah integrasi dari Total Quality Control
(TQC), cacat nihil (Zero Damaged=ZD), tepat waktu (Just in Time=JIT) dan
tindak lanjut; mengutamakan kualitas; berbicara dengan data yang akurat dan
76
Tjutju Yuniarsih dan Suwatno, Op Cit., h. 51
74
Manajemen Puncak
Perbaikan
Manajemen Madya
Pemeliharaan
Pengawas (Supervisor)
Karvawan
Inovasi Manajemen Puncak
Kaizen
Manajemen Madya
Pemeliharaan
Pengawas (Supervisor)
Karyawan
c) Pemeliharaan sumberdaya manusia
karyawan menjadi loyal dan mampu bekerja secara optimal sesuai dengan
agar mereka tetap loyal dan bekerja produktif untuk menunjang tercapainya
tujuan perusahaan.
75
selalu ikut aktif berperan dan paling berperan tercapai tidaknya tujuan
77
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Op.Cit., h. 249
76
e. Asas Kemampuan
perlindungan fisik, jiwa dan raga karyawan dari berbagai macam ancaman
78
Suwatno dan Donni Juni Priansa, Op Cit., h. 250
77
dengan perusahaan.79
d. Meningakatkan rasa aman, rasa bangga dan ketenangan jiwa sumber daya
nyata yang terdapat dalam perusahaan dan kemungkinan masa datang yang
79
Sedarmayanti, Op Cit., h. 229
78
5. Metode-metode Perawatan
terhadap karyawannnya.
1) Komunikasi
Komunikasi adalah hubungan lisan maupun tulisan dua orang atau lebih
2) Pemberian Insentif
dunia bisnis.
a) Pelayanan Kesehatan
80
Sedarmayanti, Op.Cit., h. 230
79
b) Jaminan sosial
Menurut PP No.40 tahun 2004 jaminan sosial adalah salah satu bentuk
fisik, mental, emosi atau rasa sakit yang disebabkan oleh lingkungan
kerja.81
dicapai karyawan dengan standard pekerjaan. Bila hasil kerja yang diperoleh
jumlah dan jenis kompensasi yang merupakan hak bagi setiap individu dalam
organisasi. Kepentingan lain atas tujuan ini adalah sebagai dasar dalam
3. Pemeliharaan Sistem
82
Wilson Bangun, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta : Erlangga,2012), h.
231
81
Berbagai sistem yang ada dalam organisasi, setiap subsistem yang ada
saling berkaitan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Salah satu
subsistem yang lain. Oleh karena itu, sistem dalam organisasi perlu dipelihara
tujuan oleh individu atau tim, perencanaan sumber daya manusia, penentuan
daya manusia.
4. Dokumentasi
Penilaian kinerja akan memberi manfaat sebagai dasar tindak lanjut dalam
sumber daya manusia tidak hanya tenaga pendidik, tetapi juga tenaga
pustakawan, teknisi sumber belajar, staf tata usaha, dan tenaga yang lainnya. 84
yang lebih tinggi, yang dimaksud sumber daya manusia tidak hanya pendidik
83
Ibid., h. 232
84
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 4
82
yang disebut guru dan tenaga kependidikan yang disebut pustakawan, teknisi
sumber belajar, dan staf tata usaha, tetapi juga sebutan lain termasuk
didalamnya adalah pengurus yayasan atau staf pemerintah yang ikut mengelola
pendidikan.85
yang ada di sekolah sebagai sumber yang vital dan memberinkan sumbangan
sumber itu dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu,
yang berkaitan dengan pengakuan akan pentingnya sumber daya manusia yang
dimanfaatkan secara efektif dan adil demi kemaslahatan individu, sekolah dan
masyarakat.88
teknis operasional dapat diistilahkan : (1) kelompok orang yang disebut peserta
85
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 4
86
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 4
87
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 11
88
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 11
83
didik, dan (2) kelompok orang yang disebut pendidik dan tenaga kependidikan.
pendidikan.89
pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator dan sebutan lain yang
penyelenggaraan pendidikan.
yaitu :
penyuluhan.
89
Nurul ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 3
84
tinggi.
90
M. Ahmad Rohani, PGRI dan Pembinaan Profesi Guru, ( Semarang, 1989), h.27
85
(3) Pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan dasar dan menengah
disebut guru dan pendidik yang mengajar pada satuan pendidikan tinggi
disebut dosen.91
pendidikan , dan
91
Undang-undang SISDIKNAS ( Sistem Pendidikan Nasional), Nomor no tahun 2003,
Bab XI pasal 39 ayat (1) dan (2), h. 30.
92
Undang-undang SISDIKNAS ( Sistem Pendidikan Nasional), Nomor no tahun 2003,
Bab XI pasal 40 ayat (1) dan (2), h. 31.
86
diantaranya :
yang diampu.
dari :
masing-masing.
luaran yang lebih bermakna di masyarakat. Oleh karena itu, seluruh perangkat
pendidik dan tenaga kependidikan yang andal dan secara khusus mampu
BALIKAN EFEKTIVITAS
NORMATIF
KONDISI
PROSES HASIL PRODUKTIVITAS
PENDIDIK DAN
PENDIDIKAN
TENAGA
KEPEDIDIKAN
BALIKAN
EFISIENSI
NORMATIF
94
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 6
89
Pendidikan.95
Fungsi-fungsi manajerial :
(1)Perencanaan (Planning), (2) Pengorganisasian
(Organizing), (3) Pengarahan (Directing), & (4)
(Controlling)
manusia.
dilihat dari tingkat yang paling rendah yaitu tingkat personal (personal
objective), naik ke tingkat yang lebih tinggi yaitu tujuan fungsional ( functional
(society objective).96
95
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h. 7
96
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.11
90
dalam organisasi agar sumber daya manusia pada bagian-bagian itu dapat
pengadaan, (3) seleksi, (4) orientasi, (5) penempatan dan penugasan, (6)
kompetensi keprofesian dan jalur karir, (9) penilaian kinerja, dan (10)
Pendidikan
Winslow Taylor, seorang insiyur mesin yang bekerja di Yale & Towne
97
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.13
98
Nurul Ulfiatun dan Teguh Triwiyanto, Op Cit., h.23
91
didasarkan pada empat prinsip, yaitu :“ (1) the development of the ‘ one best
way’ of doing a job, (2) the selection and development of worker, (3) the
bringing together of methods and men, and (4) the close cooperation of
PDO.100
dalam bahasa Inggris dan disebarluaskan sampai dengan tahun 1949. Diskusi
menjadi empat belas prinsip manajemen yang menjadi penekanan bagi seorang
work, (2) authority, (3) discipline, (4) unity of command, (5) unity of direction,
order, (11) equity, (12) stability of tenure personnel, (13) initiative, and (14)
esprit de corps”.101
para pegawai dalam menggunakan mesin-mesin yang mahal dan bukan pada
dilakukan dengan tiga cara, yaitu (1) menerima pekerja terbaik, (2)
agar faktor sosial dan budaya turut dipertimbangkan dalam suatu organisasi.
baik maka manajer harus memahami alasan-alasan pekerja bekerja dengan cara
tertentu, tidak dengan cara yang lainnya. Selain itu, Mayo juga meneliti faktor-
membagi dua kelompok pekerja yang masing masing terdiri atas enam orang
pada dua ruang terpisah. Satu ruang dilakukan eksperimen berupa upah
dinaikkan, hari kerja dan minggu kerja diperpendek, lama istirahat dan jam
untuk mengusulkan jam istirahat agar diubah sesuai saran. Sementara itu,
produktivitas.107
106
Husaini Usman, Op Cit., h.46
107
Husaini Usman, Op Cit., h.47
95
d. Periode Behavioral
manusia.
(4) McClelland dengan teori need of power, need of affiliation, and need of
achievement.
(8) Argyris dengan teori organisasi sebagai sistem budayanya dan optimal
108
Husaini Usman, Op Cit., h.47
109
Husaini Usman, Op Cit., h. 49
96
(14) Ochi dengan teori Z-nya sebagai kombinasi budaya Amerika dan
jepang.
dianggap sebagai suatu proses teknik yang kaku; (3) manajemen harus
harus hari-hati; (5) organisasi sebagai suatu keseluruhan; (7) unsur manusia
mencapai tujuannya; (8) manajer masa kini harus dididik dan dilatih untuk
110
Husaini Usman, Op Cit., h. 49
111
Husaini Usman, Op Cit., h. 49-50
97
guru. Banyak hal yang menjadi perhatian termasuk kompetisi melalui apa yang
kuat dan sebainya. Periode ini terus berlanjut sampai sekarang dan menjadi
Indonesia
tahun 2002 tentang Perubahan atas peraturan pemerintah nomor 98 tahun 2000
a. Rekrutmen
terkait, disurat kabar dan majalah, di Internet atau di media massa seperti radio
dan televisi serta di internet. Akan tetapi, penguman di media massa dilakukan
secara meluas
tahun
pegawai swasta.
diperlukan
g. Berkelakuan baik
b. Seleksi
d. Menyelenggarakan ujian
Para pelamar harus mengikuti ujian yang meliputi tes kompentensi dan
ditabulasi dan dirangkin dari nilai tertinggi sampai nilai terendah. Di lembaga
pemerintah tertentu bagi pelamar yang lulus tes sering tes diukuti oleh
wawancara. Secara teoritis jika lulus ada 120 orang sedangkan yang diperlukan
115
Wirawan,Msl, Ibid., h.156
116
Wirawan,Msl, Ibid., h.157
101
baru. Formasi PNS sangat terbatas sehingga pengangkatan PNS secara besar-
2003 tentang ketenaga kerjaan mucul konsep alih daya (outsourcing) yang
perusahaan badan usaha milik Negara dan badan usaha Milik Daerah banyak
tentang pengangkatan tenaga honorer menjadi calon pegawai negeri sipil (PP
46 tahun dan paling rendah 19 tahun. Masa kerjanya sebagai pegawai honorer
paling sedikit 1 tahun secara terus menerus. Akan tetapi, ketentuan masa kerja
117
Wirawan,Msl, Ibid., h.158
118
Wirawan,Msl, Ibid., h.158
102
tersebut tidak berlaku bagi dokter yang telah menjalani masa bakti sebagai
membutuhkan.119
Pelamar yang lulus dalam tes seleksi dipanggil dan diminta untuk
tahun 2002) – PP 11/2002. daftar para pelamar yang lulus tersebut kemudian
pegawai (NIP) PNS (pasal 10 PP98/2000). Fungsi dari NIP adalah : (1) sebagai
nomer identitas PNS, (2) sebagai nomer pensiun, (3) sebagai nomor asuransi
social PNS, (4) sebagai dasar penyusunan dan sistem tata usaha pns; (5)
januari 2009, NIP menggunakan format baru terdiri dari 18 digit: 8 digit
tanggal lahir; 6 digit tahun dan bulan pengangkatan; satu digit jenis kelamin; 3
berjalan penetapan dan tidak boleh berlaku surut. Golongan ruang yang
setingkat.
tanda tamat belajar sekolah lanjutan tingkat atas atau yang sederajat,
(S3).
104
atau lemabaga pendidikan didalam negeri. Ijasah dari sekolah dan lembaga
e. Masa Kerja
kerja calon PNS pada pengangkatan pertama kalinya untuk menentukan gaji
pokok PNS dan dasar perhitungan masa kerja selanjutnya. Masa kerja yang
tanggungan Negara;
lingkungan badan pemerintahan yang tidak kurang dari 1 tahun dan tidak
e. Menunjukan sikap dan budi pekerti yang tidak baik yang dapat
tidak benar;
tugas/jabatannya.
Indonesia nomor 101 tahun 2000 tentang pendidikan dan pelatihan pegawai
pns. Pendidikan dan pelatihan merupakan syarat untuk diangkat sebagai PNS.
golongan III . sasaran diklat prajabatan untuk calon pns golongan III. Sasaran
diklat ini adalah memberikan kompetensi yang diperlukan untuk golongan III
Indonesia;
kerjanya;
tugasnya;
menghargai;
Materi yang diberikan dalam pelatihan prajabatan bersifat umum. Pelatihan ini
diikuti oleh materi yang bersifat khusus yang terkait pekerjaan PNS di unit-unit
organisasinya.123
1. Persyaratan
2. Kompentensi
4. Perancangan pembelajaran
2. Berakhak mulia
3. Demokratis
4. Mantap
5. Berwibawa
6. Stabil
7. Jujur
8. Sportif
fungsional.
110
kebersamaan.
tersebut hanya diikuti oleh peserta didik yang telah memiliki kualifikasi
111
akademik S1 atau DIV. proses pengadaan guru pns sama dengan proses
pendidikan nasional nomor 27 tahun 2010 tentang program induksi bagi guru
pemula. Guru pemula adalah guru yang baru pertama kali ditugaskan
mengenai :
pelajaran.
konseling.
124
Wirawan,Msl, Ibid., h.163
112
bertugas selama satu tahun dan dapat diperpanjang paling lama satu tahun.
Bagi guru pemula yang berstatus CPNS/PNS mutasi dari jabatan lain, program
fungsional guru. Bagi guru pemula yang berstatus bukan PNS, program induksi
dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan guru tetap.
pelaporan. Guru pemula diberi beban mengajar antara 12 sampai 18 jam tatap
muka per minggu bagi guru mata pelajaran, atau beban bimbingan antara 75
sampai 100 jam peserta didik per tahun bagi guru bimbingan dan konseling.
relevan.
berupa nilai dengan kategori amat baik, baik, cukup, sedang dan kurang, yang
113
agama setempat menerbitkan sertifikat bagi guru pemula yang memiliki kinerja
paling kurang berkategori baik. Guru pemula yang bestatus CPNS/PNS mutasi
dari jabatan lain yang telah menyelesaikan program induksi dengan nilai
kinerja paling kurang kategori baik yang dibuktikan dengan sertifikat program
dan hal-hal lain yang terkait untuk mencapai tujuan pendidikan Islam secara
efektif dan efisien.125Definisi ini memiliki ciri khas yang sangat menarik :
lainnya akan merujuk pada strategi yang Islami; dan ketiga, dengan
pengelolaan yang Islami, maka pencapaian tujuan pendidikan Islam pun juga
125
Mujammil Qomar, Op.Cit., h.11
126
Sukarji dan Umiarso, Op.Cit., h. 75.
127
Abu Fahmi , HRD Syariah Teori dan Implementasi, (Jakarta : Gramedia Pustaka
Utama, 2014). h. 2
114
oleh Abdul A’la Maududi. Beliau memberikan pengertian terhadap arti kata
Islamsecara ringkas, yakni “ Taat kepada Allah dan tunduk kepada perintah-
2. Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-
3. Islam adalah way of life, peraturan yang bersifat integral yang mengatur
hidup dan kehidupan umat manusia dan menjadi dasar akhlak mulia yang
manusia.
128
Ibid., h. 2
129
Ibid., h. 2-5
115
5. Islam adalah jawaban terhadap tiga persoalan yang selalu dihadapi umat
ajaran Islam. Artinya Islam menjadi sumber dan rujukan utama pada aspek
manajemen (pendidikan) modern dikenal dengan kaidah the righ man on the
right place. Dan hal ini tidak jauh seperti yang digambarkan dalam Al-qur`an
dalam beberapa ayat seperti dalam Qs. Al-Qashsash ayat 26 dan juga dalam
130
Sukarji dan Umiarso, Ibid., h. 75.
131
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.388
116
Ayat Al-qur`an, hadis Nabi, perkataan sahabat nabi atau perkataan ulama
diantaranya adalah :
1. Surat al-Hasyr : 18
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman , bertakwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok
(akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. Al-Hasyr,[59]:(18)).133
yang dituangkan dalam konsep yang jelas dan sistematis disebut dengan
134
Abu al-Fida’ Isma’il ibn Umar al-Dimasqa, Tafsir Al-qur`an Adzim, Juz 8(Mauqi’u
al-Islam : Dalam Software Maktabah Syamilah, 2005),h.88.
117
sehingga apa pun kegiatan yang dilakukan dapat berjalan dengan tertib.135
apabila suatu urusan diberikan kepada seseorang yang bukan ahlinya maka
menyerahkan suatu perkara kepada sesorang yang profesional. Selain itu kata-
kata Fantadzhir al-sa’ah diucapkan dua kali sebagai petanda betapa urgennya
keahlian atau profesionalisme itu. Implikasinya, hadis ini mendidik agar kita
135
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Esensi Manajemen Pendidikan Islam
( Pengelolaan Lembaga untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan Islam), (Yogyakarta : Teras,
2014), h. 24
118
orang banyak.136
Dari Abdullah bin Umar berkata, Rasulullah bersabda : Berikanlah gaji /upah
Hadis ini memerintahkan kepada kita untuk memberikan upah, gaji, insentif
langsung, tanpa menunggu satu bulan sekali atau satu semester sekali dan
kedisiplinan.137
136
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Ibid., h. 22
137
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Ibid., h. 24
138
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.551
119
bagi manajer adalah suatu keharusan sebab dia sebagai pemimpin yang dianut
bawahannya. Ayat ini juga dapat difahami bahwa seorang manajer tersebut
maka semua manjemen yang ia lakukan akan sia-sia. Disamping itu, ayat ini
juga menunjukkan konsep tiada dusta diantara kita. Konsep itu merupakan
Dari umar ibn al-Khaththab, dia berkata : koreksilah dirimu sekalian sebelum
menunjukkan adanya evaluasi bagi siapapun, baik itu personal maupun berupa
Islam
139
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Ibid., h. 2
140
Sulistyorini dan Muhammad Fathurrohman, Ibid.,h. 2
141
Ahmad Ibrahim Abu Sinn, Manajemen Syariah sebuah kajian Historis dan
Kontemporer, (Jakarta : Rajawali Pers, 2012), h.219
120
Artinya :
“ Alif, laam raa. (ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya
kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang
benderang dengan izin tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha
Perkasa lagi Maha Terpuji.” (Q.S. Ibrahim,[14]:(1)).144
: Artinya
Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah
akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-
orang yang rugi.” (Q.S. Ali-Imran,[3]:(85)). 145
142
Sabah Alorfi, “ Human resource management from an Islamic perspective”, online
Journal of Islamic and human Advanced Research 2 (2012) 86-92. https://www.sign-ific-
ance.co.uk/index.php/JIHAR/article/ (accesed April 11, 2016).h. 91
143
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.23
144
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.255
145
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.61
121
semata.146
Al- Ali defined in his book ( the management in Islam ) the most
follows :
dengan teori lain adalah fokus dan konsen teori Islam terhadap segala variabel
148
Sabah Alorfi, “ Human resource management from an Islamic perspective”, online
Journal of Islamic and human Advanced Research 2 (2012) 86-92. https://www.sign-ific-
ance.co.uk/index.php/JIHAR/article/ (accesed April 11, 2016).h. 87
122
dalam Islam kecuali ada nilai atau etika yang melingkupinya, sebagaimana
akhlak.149
Ayat di atas dipertegas dengan ayat lainnya dala surah Al-An’am : 165
Artinya :
Dan dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan dia
meninggikan sebagian kamu atas sebagian ( yang lain) beberapa derajat,
untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamuï. Sesungguhnya
Tuhanmu sangat cepat memberi hukuman dan sungguh, Dia Maha
Pengampun, Maha Penyayang.159
Islam menghendaki manusia berada pada tatanan yang tinggi dan luhur.
Oleh karena itu manusia dikarunai akal, perasaan dan tubuh yang sempurna.
bahwa apa pun aktivitas kita harus senantiasa dalam koridor aturan yang telah
159
Departemen Agama RI, Al-qur`an dan Tafsirnya, ( Edisi Revisi 2008), h.345-346.
160
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.597
161
Veitzal Rivai Zainal , Islamic Human Capital Management( Manajemen Sumber
Daya Insani),( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2014), h. 4
162
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.523
124
Artinya :
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untu manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkardan beriman kepada
Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka; di
antara mereka ada yang beriman dan kebanyakan mereka adalah orang-orang
yang fasik (Q.S. Ali-Imran,[3]:(110)).165
Artinya :
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa
yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri, dan kekafiran
orang-orang yang kafir tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka
belaka. (Q.S. Fatir,[35]:(39).166
diberikan potensi oleh Allah SWT berupa naluri beragama sejak manusia itu
163
Veitzal Rivai Zainal, Op Cit., h. 1
164
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.150
165
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.64
166
Al Qur’an dan Terjemah, Op Cit., h.439
125
dilahirkan. Potensi ini disebut fitrah, sebagaimana Allah telah berfirman dalam
dilahirkan dalam keadaan suci, maka kedua orang tuanyalah yang menjadikan
beragama dan memiliki potensi fitrah yang suci yang dapat dikembangkan
berikut :
manajemen pendidikan.
Islam.
ke dalam kegiatan eksperimen yang pada gilirannya melahirkan teori atau ilmu
pendidikan Islam bisa dilakukan dengan cara : pertama, cara deduksi, yakni
dimulai dari teks wahyu atau sabda rasul (hadits) kemudian ditafsirkan secara
wahyu dan kultur, yang tidak sekedar bersifat justifikasi, jika tidak berlawanan,
Islam.