Perkembangan Agama dan Sifat-Sifat Keberagamaan pada Masa Dewasa awal. Perkembangan
adalah serangkaian perubahan progresif yang terjadi akibat proses kematangan dan pengalaman,
perkembangan bukan sekedar perubahan tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan
seseorang melainkan suatu proses integrasi dari banyak stuktur dan fungsi yang komplek.
memberikan kasih sayang. Mereka beranggapan bahwa antara fantasi dan kenyataan terjadi
secara bersamaan. Salah dan benar merupakan konsekuensi dari perbuatan yang dilakukan. Bila
membicarakan Tuhan, dalam pikiran mereka tergambar adanya keharusan seseorang untuk patuh
agar memperoleh ganjaran, dan hukuman bagi orang yang tidak patuh.
Anak-anak sudah mampu berpikir logis dan mengembangkan pandangan yang bersifat universal
atau menyeluruh. Mereka dapat memahami bahwa Tuhan mempunyai kekuasaan yang dapat
mengatasi hidupnya. Mereka juga yakin bahwa Tuhan bersifat adil dan jujur.
Remaja telah mampu berpikir abstrak mulai dari bentuk ideologis sistem keyakinan dan
komitmen sampai hal-hal yang ideal. Karena memasuki masa pencarian identitas diri, remaja
Dalam pikiran remaja terungkap bahwa kegiatan imannya seringkali tak dapat dipuaskan dengan
jawaban-jawaban umum yang sesuai standar pengertian masyarakat. Karena itu, mereka
Terjadi pada masa transisi antara remaja dan dewasa awal. Menurut Fowler, individu mampu
mengambil dan melakukan tanggung jawab secara penuh terhadap yang diyakininya.
Seringkali konsekuensi yang paling buruk akibat dari keyakinan tersebut harus ditanggungnya.
Hal ini dilakukan karena mereka sadar dan merasa tahu secara sungguh-sungguh bahwa
keyakinan itu sangat berarti dalam hidupnya. Bahkan harus diperjuangkan sampai akhir
hayatnya.
Menurut Fowler, sebagian orang dewasa menengah telah memasuki tahap ini. Mereka bersikap
kritis, yaitu mampu menganalisis pandangan-pandangan dalam ajaran agama yang dianggap
saling bertentangan.
Tahap ini dianggap sebagai tahap yang tertinggi. Keyakinan ini berkaitan dengan
dunia.Orang yang telah mencapai tahap ini tidak memiliki pandangan yang sempit, yaitu terbatas
pada ajaran agamanya saja. Segala hal yang bersifat paradoks dan menimbulkan pertentangan
telah dihapuskan.
REFERENSI
https://www.initentangpsikologi.com/2019/10/perkembangan-agama-pada-masa-
dewasa.html