Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 2

NAMA : FRANSISKA ANTJELINA LAMALOUK


NIM : 859270835
KODE MATA KULIAH : 4104
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK
JAWABAN
1. Perkembangan moral dan agama pada anak usia 4-6 tahun.
Moral dan agama yang baik merupkan suatu hal penting dalam kehidupan setiap
individu, baik anak-anak maupun dewasa.
 Perkembangan moral.
Menurut ahli, usia 4-6 tahun , anak mulai memehami aturan, namun
dalam cara yang sederhana. Teori yang menerangkan perkembngan
moral pada anak usia 4-6 tahun dicetuskan oleh Lawrence Kohlberg,
menurutnya, perkembangan moral terdiri atas tahapan, antara lain :
a. Prokonvesional
Penalaran prakonvensional adalah bentuk penalran moral yang paling
awal dan paling muda, di mana individu belum mengadopsi atau
menginternalisasi kesepakatan masyarakat mengenai benar dan
salah.
b. Konvensional
Perilaku yang baik adalah perilaku yang menyenangkan atau
menolong orang lain dan diterima oleh mereka. Tingkah laku sering
kali dinilai berdasarkan niatnya
c. Postkonvensional
Perilaku yang benar cenderung didefinisikan sebagai hak umum dan
hukum individu, yang sudah diuji dan disetujui oleh masyarakat.
Perilaku yang benar didefinisikan sebagai sebuah hati nurani
berdasarkan prinsip etik diri yang dipilih
 Perkembangan agama.
Pada usia dini perkembangan agama identic dengan pemahamannya akan
Tuhan, yaitu bagaimana mereka memahami keberadaan Tuhannya.
Secara umum, bayangan anak terhadap Tuhan berubah mulai dari
bersifat fisik, misalnya seperti badan besar, menjadi yang sifat semi-fisik
samapai akhirnya abstrak.
F.Oser mengajukan 5 tahapan sampai akhirnya anak memiliki
pemahamana yang matang terhadap Tuhan.
Tuhan dianggap kuat secara fisik, Tuhab adalah pemebri keuntungan tau
kebaikan, sebagai sahabat pribadi, Tuhan adalah pembuat aturan-aturan
hu kum, dan Tuhan sebagai “semangat” atau “penggerak” aksi-aksi
moral.
2. Kegiatan yang mampu meningkatkan perkembangan moral dan agama anak usia
4-6 tahun.
 Menerapkan aturan-aturan yang selama ini diajarkan oleh orang dewasa,
baik orang tua, pengasuh maupen guru, sehingga anak dapat
membedakan apa yang “bagus” dan “buruk”, yang “baik” dn “nakal”.
 Anak diajarkan untuk bertingkah sopan dn tahu menghargai orang lain.
 Mengajarkan anak untuk saling berbagi dan melengkapi satu sama lain.
3. A. perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun menurut Piaget.
Menurut piaget individu adalah makluk yang aktif, dia tidak menerima begitu
saja pengetahuan yang ada di sekitarnya, individu secara aktifmegkonstruksi
pengetahuannya sendir dan hal tersebut dilakukan melalui proses organisasi dan
adaptasi ( melalui asimilasi dan akomodasi ). Dari proses tersebut akan terbentuk
skema, yaitu sekumpulan pemikiran atau kegiatan yang sama seperti
terorganiasi. Menurut piaget perkembangan kognitif seorang nak terdiri dari 4
tahapanberikut:
 Tahap sensorimotor ( sensorimotor period ) dimulai sejak lahir hingga
kurang lebih usia 2 tahun.
 Tahap praoperasional ( preoperational period ) dimulai sejak usia 2
tahun hingga kurang lebih usia 6 atau 7 tahun.
 Tahapan operasi konkret ( concrete operationa period ) di mulai sejak
usia 6 atau 7 tahun hingga kurng lebih usia 11 atau 12 tahun.
 Tahapan operasi formal ( formal operations ) dimulai sejak usia 11
atau 12 tahun hingga dewasa.
B. Keterbatasa-keterbatasan perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun.

 Egosentrisme ( egocentrism ), ketidakmampuan anak untuk melihat


sesuatu daru sudut pandang orang lain.
 Rasa bingung antara kejadian-kejadian fisik dan psikologis atau
semilogical reasoning.
 Ketidakmampuaan melalukan kenversasi ( lack of conservation ) .
 Ketidakmampuan membalikan kejadian ( irreversibility ), anak tidak
mapu membalikkan secara mentl serangkaian kejadian, transformasi,
atau langkah-langkah penalaran.
 Lebih mempercayai persepsi dibandingkan logika, anak lebih melihat
pada apa yang Nampak atau tergambar saat mengambil suatu
kesimpulan.
 Centration, jika ada dua atau lebih ciri dari dimensi fisik suatu benda
muncul maka anak hanya mampu memusatkan pada satuciri dimensi
saja.
 Klasifiksi tunggal ( single classification ).anak hanya dapat
menggolongkan ( melalukan klasifikasi ) objek berdasarkan satu sudut
pandaang yng ada saat ini saja.
 Berpikir transduktif ( transdutive reasoning ), yaitu penalaran yang
melibatkan kombinsi fakta-fakta yang tidak berhubungan.

4. Permasalahan bahasa yang sering terjadi pada anak usia 4-6 tahun.
 Kesulitan mengungkapkan keinginan secara verbal.
Salah satu penyebab kesulitan bahasa ini adalah kondidi mental anak.
Selain factor mental, factor fisik juga menjadi penghambat, dan salah satu
factor yang tidak boleh dilupakan adalah masalah emosional, bila anak
merasa aman dan nyaman dalam mengungkapkan keingnannya secara
verbal maka kemampuan ini akan terus dikembangkan dengan lebih baik.
 Kesulitan untuk berkomunikasi dengan menggunakan kalimat lengkap.
Sesungguhnya anak-anak usia prasekolah pada umumny sudah
menguasai tata bahasa dengan baik , namun terkadang mereka
cenderung sering menyingkat kalimat. Pengunaan kalimat yang lengkap
dalam suatu percakapan tentu saja berhubungan dengan lingkungan
tempat tinggl anak. Bila lingkungan menuntunnya untuk berbahasa
dengan baik dan benar maka anak kan terpacu untuk berucap lengkap.

Anda mungkin juga menyukai