Dalam mengelola KB yang ideal bagi anak usia dini, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Program kegiatan kelompok bermain adalah seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk
dilakukan dalam rangka menyiapakn dan meletakan dasar-dasar pengembangan diri anak didik lebih
lanjut, yang ditujukan pada Kelompok Bermain (KB)
1) Menciptakan pembelajaran yang kondusif yang dapat merangsang anak untuk belajar.
3) Memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba berbagai hal berbicara atau berprilaku
4) Memberikan motivasi bagi anak untuk selalu bersemangat mengikuti berbagai pembiasaan
Pembentukan prilaku dapat dilaksanakan dalam tiga bentuk kegiatan, yaitu kegiatan rutin, kegiatan
spontan, dan kegiatan terprogram.
a) Kegiatan Rutin
Berbagai pembiasaan yang dapt dilakukan melalui kegiatan rutin antara lain sebagai berikut:
b) Kegiatan Spontan
Kegiatan ini dilaksankan pada saat pendidik melihat sikap dan prilaku anak baik yang kurang baik
maupun yang baik, dengan cara memberikan pujian maupun teguran. Berikut ini ada beberapa kiat
yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan spontan.
1) Mempertahankan sikap atau prilaku anak yang sudah baik dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
2) Cara mempertahankan sikap anak yang kurang baik dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a) Memberikan perhatian atau pelayanan yang adil sesuai dengan kebutuhan masing-masing
anak untuk menghindari rasa iri atau cemburu.
b) Menanamkan kebiasaan berani mengakui kesalahan sendiri apabila berbuat salah, mau
meminta maaf dan tak mengulanginya lagi.
c) Menghindari penggunaan respon yang negatif.
Pengembangan bahasa dilaksankan dengan tujuan agar anak mampu berkomunikasi dengan
lingkungan sekitar anak, seperti lingkungan teman sebaya, teman bermain, orang dewasa baik
dilembaga pendidikan, rumah maupun sekitar tempat tinggal. Pengembangan bahasa dapat
dilaksankan dengan memperhatika prinsip-prisnip berikut:
Metode-metode yang dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan bahasa antara lain
metode bercerita, permaian bahasa, sandiwara boneka, Tanya jawab, dramatisasi, mengucapkan
syair, bermain peran, bercakap-cakap, dan karyawisata
2) Pengembangan Kognitif
d) Membantu anak yang masih memerlukan pertolonagan dalam mencapai kemampuan yang
hendak dicapai.
Sesuai dengan prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain untuk anak usia dini,
berikut akn dijelaskan beberapa jenis bermain berdasarkan kemampuan anak.
1) Bermain Eksploratoris
Eksploratoris yang dilakukan anak akan mempengaruhi perkembangan anak melalui cara yang
berbeda karna eksplorasi bermamfaat dalam:
Pendidik perlu mendorong anak untuk bermain eksplorasi dengan cara sebagai berikut:
a) Tunjukan pada anak bahwa dunia ini sangat berharga untuk bereksplorasi
c) Berikan contoh cara berekplorasi jika anak-anak tampak kurang bersemangat atau bingung
tentang apa yang harus ia lakukan.
2) Bermain Energetik
Permainan ini melibatkan energy yang sangat banyak, seperti memanjat, melompat, dan bermain
bola. Permainan ini melibatkan seluruh koordinasi tubuh dan berperan dalam:
c) Membantu anak untuk mengkoordinasikan setiap bagian yang berbeda pada tubuhnya.
3) Bermain Keterampilan
e) Mengasah taktil ( indera praba) anak melalui memegang langsung bahan-bahan yang
digunakan.
4) Bermain Sosial
Bermain sosial adalah keterlibatan seorang anak untuk bermain dengan orang lain. Bermain sosial
melatih anak untuk dapat berintraksi dan merespon prilaku orang lain. Penting anak belajar bermain
sosial adalah sebagai berikut:
5) Bermain Imajinatif
Bermain imajinatif adalah bermain untuk mengajarkan anak mengembangkan kemampuan berpikir
dan kreativitasnya.
6) Bermain Teka-Teki
Bermain teka-tekai adalah bermain untuk melatih anak megasah kepekaan sensori dan seluruh
panca inderanya dalam memcahkan masalah.
a. Peserta didik
Syarat- syarat menjadi peserta didik untuk menjadi anggota Kober adalah anak usia 2-4 tahun
dengan jumlah minimal 10 peserta didik, anak usia 5-6 tahun yang tidak mendapat kesempatan
untuk masuk ke TK dengan jumlah minimal 10 anak.
b. Pendidik
1) Kompetensi pedagogik yang meliputi hal-hal yaitu, memahami menyayangi anak, memahami
tahapan tumbuh kembang anak, menaati ketertiban dalam bermain.
2) Kompetensi kepribadian, meliputi hal-hal sebagai berikut yaitu, sehat jasmani dan rohani,
memiliki sikap da sifat sabar, keibuan, dan penyayang anak-anak, ikhlas dan rela menolong, seluruh
waktunya dicurahkan untuk mendidik tumbuh kembang anak.
3) Kompetensi Profesional yaitu memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA sederajat, mendapat
pelatihan pendidikan anak usia dini, memiliki kemampuan mengelola( merencanakan, mengevaluasi,
membuat laporan) kegiatan/proses kegiatan pembelajaran anak usia dini.
4) Kompetensi Sosial meliputi yaitu, berbagi kelebihan dan keterampilan pada teman sejawat,
saling menghargai dan menghormati anatara pendidik yag ada disekolah, memahami kesulitan yang
dihadapi oleh anak didiknya secara ekonomi, psikososial, dan kesehatan.
c. Pengelola
3) Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan tenaga pendidik, instansi terkait,
dan masyarakat
4) Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan peserta didik serta orang tuanya.
d. Tempat
1) Lokasi gedung yang mudah dimasuki kendaraan roda dan roda empat
3) Jauh dari sungai, tempat tempat pembuangan sampah dan terminal angkutan/bis
e. Waktu
Waktu adalah modal kerja yang diharus dihargai. Waktu mulai belajar anak juga disesuaikan dengan
kondisi anak. Anak belajar di KB biasanya 2 jam sehari, sedangkan di TPA bervariasi, ada TPA yang
menyediakan layanan incidental ( perjam) paruh hari atau sehari penuh.
f. Administrasi
Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun
pembelajaran yaitu:
c) Pendidik hendaknya menyusun SKM dan SKH dengan mempertimbangkan tema kegiatan,
pengelompokan anak secara bervariasi sesuai dengan kebutuhan, semester/ tahun ajaran, jumlah
alokasi waktu. Hari dan tanggal pelaksanan, jam pelaksanaan.
d) Administrasi pengelolaan kegiatan meliputi pendaftaran calon peserta didik, buku induk peserta
didik, buku absensi, buku mutasi, buku absensi dll
Dalam mengelola KB yang ideal bagi anak usia dini, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Taman Penitipan Anak ( child care center) adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk sementara waktutertentu bagi anak yang ornag tuanya
berhalanagan ,tidak mampu atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan
ananya. Taman penitipan anak juga berfungsi sebagai penganti kelurga untuk jangka waktu tertentu.
TPA ini meneyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun ( Direktorat PAUD. 2006:2)
a. Tujuan
1) Membantu ibu-ibu agar dapat bekerja dengan tenang sehingga dapat tercapai prestasi kerja
yang optimal.
b. Landasan Yuridis
c. Sasaran
3) Warga masyarakat lain yang memiliki kepedulian dan perhatian tentang pengasuhna yang
sesuai dengan kebutuhan anak usia dini.
d. Pengelompokan anak
Rasio pengasuhan dengan peserta didik di TPA yang ideal sebaiknya mengikuti standar berikut:
a) Bayi 6 bulan s/d 12 bulan : 1 pengasuh 3 bayi
5. Persyaratan
Bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya harus mengikuti tata tertib yang berlakun antara
lain sebagi berikut:
6. Lingkungan
Lingkungan TPA harus menciptakan suasana rasa aman kepada anak untuk belajar berkembang
sehingga anak merasa dirumahnya sendiri.
7. Pememliharaan Kesehatan
Setiap hari lantai, meja, kursi, pintu, perabotan dan perlengakapan harus dibersihkan setiap hari dari
debu. Toilet dan kamar mandi serta tempat cuci pakaian harus selalu dirawat jangan sampai licin
agar membahayakan anak.
8. Perizinan
Perizinan TPA merupakan suatu ketetapan Pemerintahan yang diberikan kepada TPA setelah
memenuhi persyaratan administrasi dan dinilai kelayakan untuk menyelenggarakan program
pembelajarn bagi anak usia dini. Izin ini berlaku pada kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang
kembali.
a. Keamanan
Langkah pengamanan, misalnya pintu dan jendela harus selalu terkunci, hanya dapat dibuka oleh
pengasuh. Jauhkan anak-anak dari zat kimia , seperti pemutih, lisol, serta obat luar lainya. TPA harus
mempunyai system pengawasan yang baik.
b. Kesehatan
Setiap hari pengasuh harus memeriksakan anak yang datang agar diketahui apabila ada anak yang
telah menunjukan tanda-tanda akan sakit, seperti suhu badan tinggi, demam, batuk, mata
kemerahan.
c. Hygiene
Perilaku sehat diajarkan melalui cara anak merawat barang-barang pribadi agar selalu bersih.
d. Gizi
Pemilihan menu makanan hendaknya mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam
pertumbuhan dan kesehatan anak. Bahan makanan harus memenuhi menu gizi seimbang.
10. Pembiayaan
Komponen pembiayaan dalam menyelenggarakan TPA, antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut:
b. Penyelengaraan program pembelajaran, misalnya sarana belajar, materi bahan ajar, evaluasi,
dan kegiatan lainya termasuk barang habis pakai.
a. Pendidik
b. Pengelola
c. Pengasuh/ Perawat
a. Kurikulum
2) Kemampuan bahasa
3) Kemampuan kognitif
4) Kemampuan fisik
5) Kemampuan sosial
b. Evaluasi
Evaluasi adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan
dan menyeluruh, tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangn yang telah dicapai
oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.
1) Memberi umpan balik kepada pendidik guna memperbaiki kegiatan belajar mengajar
2) Memberikan informasi kepada kedua orang tua tentang tercapainya pertumbuhan dan
perkembangan anak , agar anak dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan dan motivasi.
3) Sebagai bahan pertimbangan pendidik untuk menenmpatkan anak dalam kegiatan sesuai
dengan minat dan kemampuan anak didik.
a) Pengamatan pendidik untuk menilai anak melalui pengamatan, baik pengamatan langsung
ataupun situasi tertentu yang biasanya disebut anecdo’al record.
b) Pemberian tugas
c) Portofolio
d) Performance.
a) Pelaksanaan evaluasi dilakukan sesuai dengan stadar yang jelas terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak yang dilakukan secara berkala.
b) Metode evaluasi dilaksanakan melalui observasi, portofolio dari hasil karya anak, Tanya jawab,
dan penampilan anak dalam aktivitas.
c) Waktu evaluasi dilaksankan secara berkala dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan
Anak usia dini yang telah dibina dalam program kegiatan pengembangan di TPA diharpakan memiliki
kemampuan, antara lain:
c. Menggunkan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif
yang bermamfaat untuk berfikir dan belajar.
6. Pembinaan TPA
Pembinaan yang dilakukan oleh penilik PAUD terhadap penyelengaraan TPA meliputi hal-hal sabagai
berikut:
a. Memonitor kemajuan lembaga termasuk memberikan informasi apabila ada sarana/ media
yang baru dari Direktorat.
c. Membantu memcahkan masalah apabila ada masalah yang dihadapi oleh pengelola.
Sumber :