Anda di halaman 1dari 10

Berikan pandangan saudara tentang pengelolaan KB dan TPA yang ideal bagi anak usia dini!

A. PENGELOLAAN KB YANG IDEAL BAGI ANAK USIA DINI

Dalam mengelola KB yang ideal bagi anak usia dini, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Program kegiatan kelompok bermain adalah seperangkat kegiatan belajar yang direncanakan untuk
dilakukan dalam rangka menyiapakn dan meletakan dasar-dasar pengembangan diri anak didik lebih
lanjut, yang ditujukan pada Kelompok Bermain (KB)

a.   Kegiatan Pengembangan Melalui Pembentukan Perilaku

Pelaksanaan pembentukan perilaku melalui pembiasaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip


berikut:

1)   Menciptakan pembelajaran yang kondusif yang dapat merangsang anak untuk belajar.

2)   Memberikan contoh atau teladan yang baik bagi anak

3)   Memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba berbagai hal berbicara atau berprilaku

4)   Memberikan motivasi bagi anak untuk selalu bersemangat mengikuti berbagai pembiasaan

5)   Memberikan bimbingan terutama jika anak mempunyai masalah

6)   Membiasakan berbagai prilaku yang diharapakan dengan luwes dan fleksibel.

Pembentukan prilaku dapat dilaksanakan dalam tiga bentuk kegiatan, yaitu kegiatan rutin, kegiatan
spontan, dan kegiatan terprogram.

a)   Kegiatan Rutin

Berbagai pembiasaan yang dapt dilakukan melalui kegiatan rutin antara lain sebagai berikut:

1) Berbaris memasuki ruangan

2) Mengucapkan salam apabila bila bertemu dengan orang lain.

3) Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan

4) Kegiatan belajar mengajar

5) Waktu istrhat/ makan/ bermain.

b) Kegiatan Spontan

Kegiatan ini dilaksankan pada saat pendidik melihat sikap dan prilaku anak baik yang kurang baik
maupun yang baik, dengan cara memberikan pujian maupun teguran. Berikut ini ada beberapa kiat
yang dapat dilakukan untuk melakukan kegiatan spontan.

1)   Mempertahankan sikap atau prilaku anak yang sudah baik dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut:

a) Menciptakan suasana belajar yang aman dan menyenangkan   dengan menciptakan


hubungan yang baik antara pendidik dan anak sehingga anak merasa dekat dengan guru.
b) Memberikan penguatan (berupa hadiah atau pujian) berupa kata-kata atau kalimat pujian
yang diucapkan segera setelah melihat sikap anak yang baik.

2) Cara mempertahankan sikap anak yang kurang baik dapat dilakukan dengan cara sebagai
berikut:
a) Memberikan perhatian atau pelayanan yang adil sesuai dengan kebutuhan masing-masing
anak untuk menghindari rasa iri atau cemburu.
b) Menanamkan kebiasaan berani mengakui kesalahan sendiri apabila berbuat salah, mau
meminta maaf dan tak mengulanginya lagi.
c) Menghindari penggunaan respon yang negatif.

b. Kegiatan Pengembangan Kemampuan Dasar

Pengembangan kemampuan dasar meliputi pengembangan kemampuan bahasa, kognitif, motorik,


dan seni

1) Pengembangan kemampuan bahasa

Pengembangan bahasa dilaksankan dengan tujuan agar anak mampu berkomunikasi dengan
lingkungan sekitar anak, seperti lingkungan teman sebaya, teman bermain, orang dewasa baik
dilembaga pendidikan, rumah maupun sekitar tempat tinggal. Pengembangan bahasa dapat
dilaksankan dengan memperhatika prinsip-prisnip berikut:

a) Bahan latihan dan percakapan disesuaikan tema atau lingkungan


b) Kegiatan berorientasi pada kemampuan yang hendak dicapai dan disesuaikan tema yang
digunakan.
c) Anak diberikan kebebasan dalam menyatakan pikiran dan perasaan serta ditekankan pada
spontanitas.
d) Komunikasi pendidik dan anak dilaksanakan dengan akrab
e) Pembelajran membaca dan menulis diberikan melalui media permainan.

Metode-metode yang dapat digunakan dalam mengembangkan kemampuan bahasa antara lain
metode bercerita, permaian bahasa, sandiwara boneka, Tanya jawab, dramatisasi, mengucapkan
syair, bermain peran, bercakap-cakap, dan karyawisata

2)      Pengembangan Kognitif

Perkembangan kognitif dapat dilaksanakan dengan memperhatikan prinsip-prinsip berikut:        

a) Memberikan kesempatan pada anak untuk menghubungkan pengetahuan yang sudah


diketahui dengan pengetahuan yang baru diperolehnya.
b) Memeprhatikan masa peka anak
c) Dilaksankan secara bertahap disesuaikan dengan keadaan dan tingkat perkembaangan anak
d) Kegiatan mengacu pada kemampuan yang sudah dicapai dan dikaitkan dengan tema
e) Pelaksanaan kegiatan didasarkan atas jawaban apa dan mengapa tentang segala Sesutu yang
ada disekitarnya.
f) Memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sarana dan sumber belajar
g) Memberika kesempatan pada anak untuk mengekspresikan pengalaman yang didapat
secara lisan ataupun media kreatif
h) Kegiatan yang diberikan merupakan pengetahuan yang obyektif dan sesuai dengan
kenyataan

2.      Tahap-tahap Kegiatan Pengembangan di KB

Pelasanakan pengembaangan kegiatan di KB meliputi 4 tahap kegiatan yaitu pembukaan, kegiatan


inti, istrahat, dan penutup. Tahap pembukaan biasanya diisi dengan salam, untuk memusatkan
perhatian anak, berdoa, bernyanyi dan bercakap-cakap dengan anak tentang tema yang akan
diberikan pada saat itu. Tahap kegiatan inti diisi dengan tugas atau praktek yang dilakukan anak.
Kegiatan inti perlu dilaksakan dengan memperhatikan prinsip-prinsp berikut:

a)   Mengacu pada tema


b)   Memberi kesempatan kepada anak untuk bereksplorasi dan bereksprimen melalui permaian

c)   Memilih kegiatan yang dapat meningkatkan konsep atau pengertian da konsentrasi,


memunculkan inisaitf, kreativitas, dan kemandirian anak dan, mengembangkan kebiasaan bekeraj
yang baik.

d)  Membantu anak yang masih memerlukan pertolonagan dalam mencapai kemampuan yang
hendak dicapai.

Sesuai dengan prinsip bermain sambil belajar dan belajar seraya bermain untuk anak usia dini,
berikut akn dijelaskan beberapa jenis bermain berdasarkan kemampuan anak.

1)      Bermain Eksploratoris

Eksploratoris yang dilakukan anak akan mempengaruhi perkembangan anak melalui cara yang
berbeda karna eksplorasi bermamfaat dalam:

a)      Memberi kesempatan pada setiap anak untuk menemukan penemuan baru

b)      Merangsang rasa ingin tahu anak

c)      Membantu anak mengembangkan keterampilanya

d)     Mendorong anak untuk mempelajari keterampilan baru.

Pendidik perlu mendorong anak untuk bermain eksplorasi dengan cara sebagai berikut:

a)      Tunjukan pada anak bahwa dunia ini sangat berharga untuk bereksplorasi

b)      Ikuti apa yang dilakukan anak, pancing dengan bebrapa pertanyaan

c)      Berikan contoh cara berekplorasi jika anak-anak tampak kurang bersemangat atau bingung
tentang apa yang harus ia lakukan.

2)      Bermain Energetik

Permainan ini melibatkan energy yang sangat banyak, seperti memanjat, melompat, dan bermain
bola. Permainan ini melibatkan seluruh koordinasi tubuh dan berperan dalam:

a)      Membantu anak untuk menjadi penjelajah yang aktif dalam lingkunganya

b)      Membantu anak untuk mengendalikan tubuhnya

c)      Membantu anak untuk mengkoordinasikan setiap bagian yang berbeda pada tubuhnya.

3)      Bermain Keterampilan

Jenis permaian ini mempunyai beberapa peranan penting yaitu:

a)      Membantu anak untuk menjadi pembangun

b)      Mengurangi keputusasan anak

c)      Mengarahkan anak pada kebergunaan dan kemandirian

d)     Mengembangkan keterampilan baru untuk meingkatkan kepercayaan diri.

e)      Mengasah taktil ( indera praba) anak melalui memegang langsung bahan-bahan yang
digunakan.

4)      Bermain Sosial
Bermain sosial adalah keterlibatan seorang anak untuk bermain dengan orang lain. Bermain sosial
melatih anak untuk dapat berintraksi dan merespon prilaku orang lain. Penting anak belajar bermain
sosial adalah sebagai berikut:

a)      Melatih anak untuk memahami orang lain

b)      Melatih anak untuk dapat berkomunikasi dengan orang lain

c)      Melatih anak untuk bersahabat dengan orang lain

5)      Bermain Imajinatif

Bermain imajinatif adalah bermain untuk mengajarkan anak mengembangkan kemampuan berpikir
dan kreativitasnya.

6)      Bermain Teka-Teki

Bermain teka-tekai adalah bermain untuk melatih anak megasah kepekaan sensori dan seluruh
panca inderanya dalam memcahkan masalah.

Tujuan melatih anak bermain teka-teki adalah sebagai berikut:

a)      Mengembangkan kemmapuan anak dalam berpikir

b)      Mendorong rasa ingin tahu anak

c)      Mengembangkan kemandirian anak

3.      Prosedur Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan di Kober ( KB)

a.       Peserta didik

Syarat- syarat menjadi peserta didik untuk menjadi anggota Kober adalah anak usia 2-4 tahun
dengan jumlah minimal 10 peserta didik, anak usia 5-6 tahun yang tidak mendapat kesempatan
untuk masuk ke TK dengan jumlah minimal 10 anak.

b.      Pendidik

Pendidik KB harus memiliki kualifikasi sebagai berikut:

1)      Kompetensi pedagogik yang meliputi hal-hal yaitu, memahami  menyayangi anak, memahami
tahapan tumbuh kembang anak, menaati ketertiban dalam bermain.

2)      Kompetensi kepribadian, meliputi hal-hal sebagai berikut yaitu, sehat jasmani dan rohani,
memiliki sikap da sifat sabar, keibuan, dan penyayang anak-anak, ikhlas dan rela menolong, seluruh
waktunya dicurahkan untuk mendidik tumbuh kembang anak.

3)      Kompetensi Profesional yaitu memiliki kualifikasi akademik minimal SLTA sederajat, mendapat
pelatihan pendidikan anak usia dini, memiliki kemampuan mengelola( merencanakan, mengevaluasi,
membuat laporan) kegiatan/proses kegiatan pembelajaran anak usia dini.

4)      Kompetensi Sosial meliputi yaitu, berbagi kelebihan dan keterampilan pada teman sejawat,
saling menghargai dan menghormati anatara pendidik yag ada disekolah, memahami kesulitan yang
dihadapi oleh anak didiknya secara ekonomi, psikososial, dan kesehatan.

c.       Pengelola

Pengelola KB hendaknya memiliki kualifikasi sebagai berikut:


1)      Minimal pendidikan SLTA sederajat

2)      Memiliki kemampuan dalam mengelola program KB secara professional.

3)      Memiliki kemampuan dalam melakukan koordinasi dengan tenaga pendidik, instansi terkait,
dan masyarakat

4)      Memiliki kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat dan peserta didik serta orang tuanya.

5)      Memiliki tanggung jawab moril mmepertahankan dan meningkatkan keberlangsungan KB yang


dikelolanya.

d.      Tempat

Cara menetukan lokasi KB hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1)      Lokasi gedung yang mudah dimasuki kendaraan roda dan roda empat

2)      Lokasi yang mudah dilewati kendaraan umum

3)      Jauh dari sungai, tempat tempat pembuangan sampah dan terminal angkutan/bis

4)      Lokasi berada dipermukiman perkantoran, atau ruko perumahan

5)      Tempat parker yang memadai

6)      Dekat dengan tanaman

7)      Mendapatkan pencahayaan yang baik

8)      Ventilasi ruangan yang terang

e.       Waktu

Waktu adalah modal kerja yang diharus dihargai. Waktu mulai belajar anak juga disesuaikan dengan
kondisi anak. Anak belajar di KB biasanya 2 jam sehari, sedangkan di TPA bervariasi, ada TPA yang
menyediakan layanan incidental ( perjam) paruh hari atau sehari penuh.

f.       Administrasi

Administrasi di KB secara umum terdiri dari aspek-aspek sebagi berikut:

1)      Administrasi Program Pembelajaran

Program pembelajaran adalah susunan kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun
pembelajaran yaitu:

a)      Perencanaan tahunan dan semester

b)      Perencanaan kegiatan mingguan dan harian

c)      Pendidik hendaknya menyusun SKM dan SKH dengan mempertimbangkan tema kegiatan,
pengelompokan anak secara bervariasi sesuai dengan kebutuhan, semester/ tahun ajaran, jumlah
alokasi waktu. Hari dan tanggal pelaksanan, jam pelaksanaan.

d)     Administrasi pengelolaan kegiatan meliputi pendaftaran calon peserta didik, buku induk peserta
didik, buku absensi, buku mutasi, buku absensi dll

e)      Administrasi keuangan, meliputi buku kas, pendokumentasian, bukti pengeluaran  dan


penerimaan uang, kartu spp.
f)       Administrasi kepegawaian meliputi deskripsi pekerjaan setiap pegawai, cara rekrutmen
pegawai, proses wawancara pelamar.

B. PENGELOLAAN TPA YANG IDEAL BAGI ANAK USIA DINI

Dalam mengelola KB yang ideal bagi anak usia dini, perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

Taman Penitipan Anak ( child care center) adalah wahana asuhan kesejahteraan sosial yang
berfungsi sebagai pengganti keluarga untuk sementara waktutertentu bagi anak yang ornag tuanya
berhalanagan ,tidak mampu atau tidak punya waktu untuk memberikan pelayanan kebutuhan
ananya. Taman penitipan anak juga berfungsi sebagai penganti kelurga untuk jangka waktu tertentu.
TPA ini meneyelenggarakan program pendidikan sekaligus pengasuhan terhadap anak sejak lahir
sampai dengan usia enam tahun ( Direktorat PAUD. 2006:2)

2.      Pelaksanaa  Pengembangan Kegiatan TPA

a.       Tujuan

Tujuan penyelenggaraan TPA antara lain:

1)      Membantu ibu-ibu agar dapat bekerja dengan tenang sehingga dapat tercapai prestasi kerja
yang optimal.

2)      Mengindarkan anak dari kemungkinaan terlantarnya pertumbuhan dan perkembangan secara


wajar baik jasmani, rohani, dan sosialnya

b.      Landasan Yuridis

Tempat Penitipan anak terselenggra berdasarkan aturan berikut:

1)      Undang- Undang No. 4 Tahun 1979 tentang kesejahteraan anak

2)      Undang-Undang No. 22 Tahun 1992 tentang kesehatan

3)      Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1990 tentang pendidikan pra sekolah

4)      Intruksi Presiden RI No. Tahun 1989 tentang Pembinaan Kesehteraan Anak.

c.       Sasaran

Adapun sasaran pelayanan di TPA adalah sebagai berikut:

1)      Balita yang kedua orang tuanya bekerja dan membutuhkan pengasuhan

2)      Orang tua anak usia dini

3)      Warga masyarakat lain yang memiliki kepedulian dan perhatian tentang pengasuhna yang
sesuai dengan kebutuhan anak usia dini.

d.      Pengelompokan anak

Pengelompokan anak TPA dibagi dalam 3 kelompok yaitu sebagai berikut:

1)      Kelompok Bayi     : 1-2,5 tahun

2)      Kelombok kecil     : > 2,5- 3,5 tahun

3)      Kelompok besar > 3,5- tahun – 5tahun.

Rasio pengasuhan dengan peserta didik di TPA yang ideal sebaiknya mengikuti standar berikut:
a)      Bayi 6 bulan s/d 12 bulan              : 1 pengasuh 3 bayi

b)      Bayi 13 s/d 36 bulan                     : 1 pengasuh untuk 7 anak

c)      Bayi 37 s/d 60 bulan                                 : 1 pengasuh untuk 12 anak

d)     Bayi 61s/72 bulan                         : 1 pengasuh untuk 20 anak

5.      Persyaratan

Bagi orang tua yang ingin mendaftarkan anaknya harus mengikuti tata tertib yang berlakun antara
lain sebagi berikut:

a)      Mengisi formulir yang sudah disediakan

b)      Membawa keterangan sehat

c)      Dapat mengikuti aturan pembeayaran dan tata tertib yang berlaku.

6.      Lingkungan

Lingkungan TPA harus menciptakan suasana rasa aman kepada anak untuk belajar berkembang
sehingga anak merasa dirumahnya sendiri.

7.      Pememliharaan Kesehatan

Setiap hari lantai, meja, kursi, pintu, perabotan dan perlengakapan harus dibersihkan setiap hari dari
debu. Toilet dan kamar mandi serta tempat cuci pakaian harus selalu dirawat jangan sampai licin
agar membahayakan anak.

8.      Perizinan

Perizinan TPA merupakan suatu ketetapan Pemerintahan yang diberikan kepada TPA setelah
memenuhi persyaratan administrasi dan dinilai kelayakan untuk menyelenggarakan program
pembelajarn bagi anak usia dini. Izin ini berlaku pada kurun waktu tertentu dan dapat diperpanjang
kembali.

9.      Keamanan, Kesehatan, dan gizi

a.       Keamanan

Langkah pengamanan, misalnya pintu dan jendela harus selalu terkunci, hanya dapat dibuka oleh
pengasuh. Jauhkan anak-anak dari zat kimia , seperti pemutih, lisol, serta obat luar lainya. TPA harus
mempunyai system pengawasan yang baik.

b.      Kesehatan

Setiap hari pengasuh harus memeriksakan anak yang datang agar diketahui apabila ada anak yang
telah menunjukan tanda-tanda akan sakit, seperti suhu badan tinggi, demam, batuk, mata
kemerahan.

c.       Hygiene

Perilaku sehat diajarkan melalui cara anak merawat barang-barang pribadi agar selalu bersih.

d.      Gizi

Pemilihan menu makanan hendaknya mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan dalam
pertumbuhan dan kesehatan anak. Bahan makanan harus memenuhi menu gizi seimbang.

10.  Pembiayaan
Komponen pembiayaan dalam menyelenggarakan TPA, antara lain meliputi hal-hal sebagai berikut:

a.         Insentif pendidik dan kependidikan

b.      Penyelengaraan program pembelajaran, misalnya sarana belajar, materi bahan ajar, evaluasi,
dan kegiatan lainya termasuk barang habis pakai.

c.       Pengadaan sarana pembelajaran dan pemeliharaan sarana dan prasarana pembelajaran.

d.      Langganan listrik, telepon dan PDAM

e.       Program pelatihan bagi pendidik untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan.

3.      Sumber Daya Manusia di TPA

a.       Pendidik

Pendidik perlu memiliki kualifikasi berikut:

1)      Kualifikasi akademik SLTA

2)      Mendapat pelatihan pendidikan anak usia dini

3)      Memahami dan menyayangi anak

4)      Memahami tahapan pertumbuhan dan perkembangan anak

5)      Memahami prinsip-prinsip anak usia dini

6)      Memiliki kemampuan mengelola,yaitu merencakan, melaksanakan , mengevaluasi, membuat


laporan proses kegiatan pembelajaran di TPA.

7)      Diangkat secara sah oleh pengelola TPA

8)      Sehat jasmani dan rohani

b.      Pengelola

Pengelola di TPA harus memiliki kualifikasi berikut:

1)      Lulusan SMA dan Sederajat

2)      Memiliki keterampilan tentang dasar-dasar menajemen

3)      Memiliki wawasan tentang pendidikan anak usia dini

4)      Memiliki pengalaman dalam mengelola suatu lembaga

5)      Diangkat secara sah oleh pengurus yayasan atau pemilik TPA

6)      Sehat jasmani dan rohani.

c.       Pengasuh/ Perawat

Pengasuh di TPA sebaiknya memiliki kualifikasi berikut:

1)      Lulusan SMP sederajat yang telah mendapat pelatihan PAUD

2)      Memiliki keterampilan dibidang perawatan pelatihan dan pengasuhan anak ( prabubalita)

3)      Sehat jasmani dan rohani

4)      Diangkat secara sah oleh pengelola TPA


4.      Prosedur Pelaksanaan Kegiatan pengembangan di TPA

a.       Kurikulum

Program kegiatan satuan kegiatan mingguan ( SKM) meliputi:

1)      Kehidupan beragama, bermoral, dan kemandirian serta sosial emosional

2)      Kemampuan bahasa

3)      Kemampuan kognitif

4)      Kemampuan fisik

5)      Kemampuan sosial

6)      Kemampuan pengembangan seni melalui menyanyi dan menari.

b.      Evaluasi

Evaluasi adalah suatu usaha mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan
dan menyeluruh, tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangn yang telah dicapai
oleh anak didik melalui program kegiatan belajar.

Guna evaluasi di PAUD adalah sebagai berikut:

1)      Memberi umpan balik kepada pendidik guna memperbaiki kegiatan belajar mengajar

2)      Memberikan informasi kepada kedua orang tua tentang tercapainya pertumbuhan dan
perkembangan anak , agar anak dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan dan motivasi.

3)      Sebagai bahan pertimbangan pendidik untuk menenmpatkan anak dalam kegiatan sesuai
dengan minat dan kemampuan anak didik.

4)      Memnungkin anak dapat mencapai kemampuan yang optimal.

Evaluasi di PAUD dapat menggunakan alat-alat sebagai berikut:

a)      Pengamatan pendidik untuk menilai anak melalui pengamatan, baik pengamatan langsung
ataupun situasi tertentu yang biasanya disebut anecdo’al record.

b)      Pemberian tugas

c)      Portofolio

d)     Performance.

Evaluasi di PAUD perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a)      Pelaksanaan evaluasi dilakukan sesuai dengan stadar yang jelas terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak yang dilakukan secara berkala.

b)      Metode evaluasi dilaksanakan melalui observasi, portofolio dari hasil karya anak, Tanya jawab,
dan penampilan anak dalam aktivitas.

c)      Waktu evaluasi dilaksankan secara berkala dan berkesinambungan sesuai dengan kebutuhan

d)     Hasil evaluasi digunakan untuk hal-hal berikut:

1)      Mengukur perkembangan anak selama mengikuti proses kegiatan pengembangan di TPA

2)      Menyusun materi kegiatan sesuai dengan tingkat perkembangan anak


3)      Memberikan rujukan kepada pihak yang berenang untuk mengatasi masalah apabila dan
penyimpangan atau anak berkebutuhan khusus.

5.      Kompetensi Hasil Keluaran dari TPA

Anak usia dini yang telah dibina dalam program kegiatan pengembangan di TPA diharpakan memiliki
kemampuan, antara lain:

a.       Melakukan ibadah, mengenal dan percaya akan ciptaan Tuhan.

b.      Mengelola keterampilan tubuh termasuk gerakan-gerakan yang mengontrol gerakan tubuh,


gerakan halus dan gerakan kasar, serta menerima rangsangan sensomotorik ( pancaindra)

c.       Menggunkan bahasa untuk pemahaman bahasa pasif dan dapat berkomunikasi secara efektif
yang bermamfaat untuk berfikir dan belajar.

d.      Mengembangkan konsep diri dan rasa memiliki

6.      Pembinaan TPA

Pembinaan yang dilakukan oleh penilik PAUD terhadap penyelengaraan TPA meliputi hal-hal sabagai
berikut:

a.       Memonitor kemajuan lembaga termasuk memberikan informasi apabila ada sarana/ media
yang baru dari Direktorat.

b.      Memberi bimbingan dan pengawasan terhadap penyelengaraan di TPA

c.       Membantu memcahkan masalah apabila ada masalah yang dihadapi oleh pengelola.

Sumber :

Anda mungkin juga menyukai